Category: Beritasatu.com Nasional

  • Geledah Kantor Dinas PUPR Musi Banyuasin, KPK Sita Barang Elektronik

    Geledah Kantor Dinas PUPR Musi Banyuasin, KPK Sita Barang Elektronik

    Jakarta, Beritasatu.com – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin (Muba), Selasa (4/3/2025). Penggeledahan berlangsung sejak pagi hingga sore hari ini. 

    “Penyidik KPK melakukan penggeledahan di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin yang berlokasi di kantor Dinas PUPR,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, Selasa (4/3/2025). 

  • Urgensi Hifz Al-Daulah dalam Menjaga Stabilitas Sosial

    Urgensi Hifz Al-Daulah dalam Menjaga Stabilitas Sosial

    Baru-baru ini media diramaikan oleh pemberitaan aksi demo yang dilakukan  oleh sejumlah mahasiswa. Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” di depan Istana Merdeka pada 17 Februari 2025, Jakarta Pusat. Aksi ini merupakan respons terhadap kebijakan  pemerintah yang dianggap merugikan sektor pendidikan dan kesejahteraan  masyarakat. 

    Aksi ini mencerminkan kekecewaan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat, khususnya dalam bidang  pendidikan dan penegakan hukum. Selain itu, demonstrasi ini juga menjadi simbol  perlawanan terhadap berbagai kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat dan  lingkungan. Para mahasiswa berharap pemerintah segera menindaklanjuti tuntutan  tersebut demi terciptanya Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. 

    Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat menjalankan kehidupannya  secara terisolasi, karena keberadaannya selalu bergantung pada interaksi dengan  individu lain dalam komunitasnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia  membutuhkan dukungan sosial, baik dalam bentuk hubungan keluarga, pertemanan,  maupun organisasi yang lebih luas seperti masyarakat dan negara. 

    Tanpa keberadaan  komunitas yang stabil dan harmonis, individu akan mengalami kesulitan dalam  memenuhi kebutuhan dasar, baik secara emosional, ekonomi, maupun intelektual.  Oleh karena itu, menjaga stabilitas sosial menjadi suatu keharusan agar  keseimbangan dalam masyarakat tetap terjaga, sehingga setiap individu dapat  berfungsi secara optimal dalam perannya masing-masing. 

    Stabilitas sosial tidak hanya  berdampak pada kehidupan individu, tetapi juga menentukan keberlangsungan  sebuah bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari dalam  maupun luar komunitasnya. 

    Untuk memastikan tatanan sosial tetap kuat dan harmonis, berbagai ancaman  yang berpotensi menyebabkan perpecahan harus diantisipasi sejak dini. Konflik  internal dalam masyarakat, seperti kesenjangan sosial, diskriminasi, dan penyebaran  informasi yang menyesatkan, dapat menjadi pemicu disintegrasi yang merusak  persatuan. 

    Begitu pula dengan ancaman eksternal, seperti intervensi asing atau  ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebersamaan, yang dapat  menggoyahkan fondasi sosial yang telah dibangun. 

    Oleh karena itu, diperlukan  langkah-langkah strategis yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam  menjaga persatuan dan mencegah potensi konflik. Pendidikan yang menanamkan  nilai toleransi, keadilan sosial, dan solidaritas menjadi salah satu cara efektif dalam 

    membangun ketahanan sosial. Selain itu, peran aktif pemerintah dan lembaga  masyarakat dalam menciptakan kebijakan yang adil serta menegakkan hukum secara  transparan juga menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas sosial. Dengan  demikian, masyarakat yang harmonis, aman, dan sejahtera dapat terwujud,  memungkinkan setiap individu untuk berkembang dan berkontribusi secara positif  dalam kehidupan bersama. 

    Dalam Islam, prinsip-prinsip mendasar yang menjadi tujuan utama hukum  syariat, yang dikenal sebagai maqashid al-syari’ah al-dharuriyah. Maqashid al syari’ah merupakan perspektif yang dinamis dan adaptif dalam menghadapi  tantangan zaman. Pemahaman terhadap nalar ushulli yang dikembangkan oleh para ushuliyun dalam menetapkan hierarki nilai hukum menjadi jembatan penting dalam menghasilkan produk hukum yang relevan dengan perubahan sosial. 

    Prinsip ini tidak hanya harus dipahami secara konseptual, tetapi juga harus  diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, upaya dalam mewujudkan maqashid al-syari’ah harus memperhatikan aspek-aspek yang berperan dalam  menjaga keseimbangan sosial dan ketahanan masyarakat, (al-Najar, 2008: 157). 

    Masyarakat merupakan struktur yang terdiri dari berbagai elemen yang saling  berkaitan. Abdul Majid al-Najar mengungkapkan bahwa masyarakat adalah sebuah  sistem yang kompleks, di mana kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh  interaksi antara berbagai institusi di dalamnya. 

    Demi memastikan maqashid al syari’ah al-dharuriyah dapat tercapai, terdapat dua hal mendasar yang harus dijaga,  yaitu: (1) mempertahankan eksistensi berbagai institusi sosial, dan, (2) menjamin kesinambungan hubungan yang harmonis di antara institusi-institusi tersebut.  Konsep inilah yang kemudian dikenal dengan istilah hifzh al-daulah, (al-Najar, 2008:  158). 

    Selain mendukung pembentukan keluarga sebagai unit sosial terkecil, Islam  juga menekankan pentingnya pendirian negara yang berfungsi sebagai wadah dalam menjaga keberlangsungan kehidupan sosial. Dalam Al-Qur’an, ayat yang kerap dijadikan rujukan dalam konteks pemerintahan adalah Q.S. al-Nisa: 59. 

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًاࣖ

    “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri  (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah  (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik  (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).”

    Quraish Shihab menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut, kata “uli” adalah  bentuk jamak dari “waliy”, yang bermakna pemimpin, pengelola, atau penguasa.  Sedangkan “al-amr” merujuk pada urusan atau wewenang dalam pemerintahan.  

    Dengan demikian, “uli al-amr” merujuk kepada individu-individu yang memiliki  otoritas dalam mengatur urusan masyarakat, mencakup berbagai elemen yang  memiliki tanggung jawab sosial, baik dalam ranah pemerintahan maupun bidang lain yang berkontribusi terhadap tatanan sosial, seperti aparat keamanan dan kaum cendekiawan, (Shihab, 2000: 460-461). 

    Secara konseptual, definisi negara memiliki berbagai perspektif. Aristoteles  menggambarkan negara sebagai lembaga yang bertujuan untuk mencapai kebaikan  tertinggi bagi umat manusia. Sementara itu, pemikir Islam, al-Mawardi,  mendefinisikan negara sebagai institusi politik yang berperan sebagai penerus fungsi  kenabian dalam mengatur urusan agama dan kehidupan duniawi, (al-Khattani dan  Nurdin, 2000: 15). 

    Jika ditelaah lebih lanjut, pandangan al-Mawardi sejalan dengan pemikiran Quraish Shihab dalam tafsirnya, yang menegaskan bahwa negara memiliki peran penting dalam mengakomodasi aspek keagamaan dan sosial masyarakat. Namun, bentuk sistem pemerintahan yang diterapkan bersifat fleksibel, selama dapat  menjalankan fungsinya dengan optimal. 

    Sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam memastikan tercapainya maqashid al-syari’ah, negara tidak dapat bergerak sendiri. Diperlukan kolaborasi dan  sinergi antara negara dengan berbagai institusi sosial yang ada. Masyarakat juga  harus memiliki komitmen dalam menaati aturan yang ditetapkan oleh pemerintah  guna menciptakan kehidupan yang aman dan harmonis. Ketaatan terhadap hukum menjadi kunci dalam menjaga ketertiban dan menghindari konflik sosial. 

    Konsep ini selaras dengan pemikiran Socrates dan Plato yang menyatakan bahwa hukum dan negara berfungsi untuk menciptakan keadilan, ketertiban, serta keamanan dalam kehidupan masyarakat, (Schmid, 1965: 9-15). 

    Fenomena maraknya konservatisme agama belakangan ini turut menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas politik negara. Gus Dur pernah menyoroti bahwa salah satu agenda kaum konservatif adalah mengupayakan formalisasi Islam dalam  sistem pemerintahan melalui konsep khilafah. Padahal, jika ditinjau lebih dalam, Pancasila sejatinya telah mencerminkan nilai-nilai Islam yang bersifat universal dan substansial, (Wahid, 2011: xvii). 

    Oleh karena itu, upaya penguatan konsep hifzh al daulah harus terus dioptimalkan. Maqashid al-syari’ah tidak akan terwujud dengan baik jika kondisi negara berada dalam situasi konflik dan ketidakstabilan. 

    *Penulis adalah mahasiswi Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Pekerja Sritex Minta Dukungan Komisi IX agar Pesangon dan THR Dipenuhi

    Pekerja Sritex Minta Dukungan Komisi IX agar Pesangon dan THR Dipenuhi

    Jakarta, Beritasatu.com – Ribuan pekerja  Sritex meminta dukungan Komisi IX DPR agar pesangon, tunjangan hari raya (THR), dan hak-hak lainnya dari buruh segera dipenuhi oleh pihak perusahaan. Permintaan dukungan ini dilakukan seusai PT Sritex melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 lebih pekerja.

    “Ya, jadi kami dari perwakilan buruh Sritex ingin menyampaikan ke Komisi IX terkait putusan PHK yang sudah dilayangkan oleh tim kurator kepada seluruh pekerja Sritex Group. Nah, kami memastikan ingin di-backup soal hak-hak kami yang belum terbayarkan sampai dengan hari ini yaitu terkait dengan pesangon, tunjangan hari raya dan beberapa hak-hak yang lain yang belum diberikan pasca diputuskannya PHK oleh kurator,” ujar koordinator pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Slamet mengatakan pihaknya menyesalkan informasi yang mendadak dari tim kurator PT Sritex soal PHK massal. Dia mengakui bahwa PT Sritex sebenarnya sudah pailit, tetapi pemerintah minta tidak ada PHK dan PT Sritex tetap beroperasi seperti biasa.

    “Sebetulnya kami masih beroperasi sejak diputus pailit itu, tetapi tiba-tiba pada 26 Februari 2025 kami mendapatkan informasi dari kurator, kurator mengambil kewenangannya untuk melakukan PHK kepada kami,” tandas dia.

    “Ini tentu sangat menyesakkan kami dan kami menghormati kalau itu keputusan hukum. Namun, hak-hak kami harus segera diberikan. Itu yang kami tuntut dan ini yang kami sampaikan ke Komisi IX DPR,” kata Slamet menambahkan terkait hak-hak pekerja Sritex Group.

    Karena keputusan PHK mendadak, kata Slamet, pihaknya belum menghitung secara keseluruhan jumlah hak, termasuk pesangon dari 10.000 lebih pekerja Sritex yang terkena PHK. 

    Saat ini, kata dia, hak-hak tersebut sedang dihitung sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Dia memprediksikan jumlah bisa mencapai puluhan miliar.

    “Jadi kami akan tagihkan pesangon itu sesuai dengan perhitungan pada Undang-Undang Ketenagakerjaan jadi dihitung sesuai dengan masa kerja, tentunya masing-masing buruh itu akan berbeda penghitungannya dan kita nanti mintanya adalah dibayarkan secara keseluruhan bukan personal. Nanti kita minta tagihkan untuk dibayarkan secara keseluruhan,” jelas dia.

    Slamet mengatakan, pekerja Sritex yang terdampak PHK mendesak agar hak-haknya segera cair, terutama menjelang Idulfitri 2025. Termasuk, kata dia, tunjungan dan jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan.

    “Terkait dengan tunjangan kehilangan pekerjaan, JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan) dan JHT (Jaminan Hari Tua), yang dari BPJS Ketenagakerjaan. Itu yang sampai hari ini kami masih akses untuk mendapatkannya,” tutur Slamet.

    Slamet berharap agar DPR Komisi IX DPR dapat membantu agar BPJS Ketenagakerjaan memberikan pelayanan yang maksimal. Terutama, kata dia, skema pencairan tunjangan yang mudah dan tidak semata-mata melalui mekanisme online.

    “Kami minta untuk di-backup juga oleh DPR Komisi IX ini agar di BPJS Ketenagakerjaan memberikan pelayanan yang maksimal. Artinya itu bisa segera mungkin dicairkan, karena itu kan adalah uang buruh itu sendiri,” imbuhnya.

    Lebih lanjut Slamet mengungkapkan, pencairan tunjangan tersebut sangat mendesak, terutama mengingat kebutuhan buruh dalam menghadapi masa sulit menjelang Idulfitri. Menurut dia, meskipun pesangon mungkin membutuhkan waktu lebih lama karena harus menunggu proses penyelesaian aset perusahaan, tunjangan hari raya (THR) adalah hal yang wajib dan harus segera dibayarkan. 

    “THR itu kan mutlak untuk kami,  Kami menuntut itu segera dicairkan,” pungkas dia mewakili pekerja Sritex.

  • Menko Pangan: Stok Ayam dan Telur Aman Selama Ramadan dan Idulfitri

    Menko Pangan: Stok Ayam dan Telur Aman Selama Ramadan dan Idulfitri

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso dan para pengusaha serta asosiasi di gedung Kementerian Perdagangan. Dalam rapat menyimpulkan stok ayam dan telur selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H dipastikan aman.

    “Saudara-saudara, semua sudah sepakat dan siap untuk bulan puasa dan lebaran ayam ras, stok ayam maupun telur. Jadi tidak usah khawatir, stoknya lebih dari cukup ayam ras maupun telur,” kata Zulhas kepada awak media, Selasa (4/3/2025). 

    Zulhas menerangkan suplai ayam selama Ramadan hingga Idulfitri harus dijaga dan harus dinaikkan. Hal itu untuk memastikan tidak kekurangan stok dan tidak terjadi peningkatan harga. 

    “Suplainya harus dilebihkan, dinaikkan. Kalau rata-rata sehari misalnya berapa gitu X ya, maka selama bulan puasa ditambah X plus lebih suplainya dilebihkan,” tegas Zulhas.

    Selain itu Zulhas juga telah meminta kepada para pengusaha maupun asosiasi untuk tidak menjual ayam maupun telur melebihi harga eceran tertinggi (HET). Dia menjelaskan HET ayam Rp 40.000, bahkan saat ini harga dari Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) masih Rp 34.000, dari Jawa juga Rp 34.000. 

    “Memang ada yang jauh-jauh seperti di Sulawesi, Maluku, itu ada yang Rp 39.000 bahkan ada yang Rp 40.000 karena jauh ya. Untuk Bali, Jawa, Sumatera, Sulawesi Selatan rata-rata masih di bawah HET,” terang Zulhas.

    Zulhas meminta masyarakat saat ini agar tidak khawatir dengan kondisi stok ayam dan telur. Pasalnya dalam rakor ini telah kompak mengenai stok lebih dari cukup dan harga di bawah HET.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gabungan Organisasi Perunggasan Nasional (Gopan), Heri Darmawan mengatakan pihaknya telah menyediakan stok ayam yang disediakan untuk masyarakat per minggu mencapai 60 juta ekor.

    “Jadi kalau ayam itu biasanya kita per minggu Itu 60 juta ekor per minggu. Nah, mendekati hari-hari besar keagamaan biasanya memang lain itu range 50-60 juta. Sekarang ini puncaknya 60 juta ekor per minggu,” kata Heri mengenai stok ayam dan telur.

  • Terjerat Kasus Narkoba dan Asusila, Ini Fakta-fakta Mengejutkan dari Penangkapan Kapolres Ngada

    Terjerat Kasus Narkoba dan Asusila, Ini Fakta-fakta Mengejutkan dari Penangkapan Kapolres Ngada

    Jakarta, Beritasatu.com – Propam Polri menangkap Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, atas dugaan keterlibatannya dalam kasus penyalahgunaan narkotika. Penangkapan berlangsung di sebuah hotel di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (20/2/2025).

    Kasus ini langsung menjadi sorotan publik, mengingat posisi AKBP Fajar sebagai aparat penegak hukum yang seharusnya memberantas peredaran narkoba.

    Dihimpun tim Beritasatu.com, berikut sejumlah fakta terkait penangkapan AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.

    Ditangkap oleh Mabes Polri

    Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, telah diamankan oleh Divisi Propam Mabes Polri atas dugaan keterlibatan dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur serta penyalahgunaan narkoba. Saat ini, AKBP Fajar tengah menjalani pemeriksaan di Mabes Polri.

    Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kombes Pol Henry Novika Chandra, mengonfirmasi bahwa proses penangkapan dilakukan dengan pendampingan dari Paminal Polda NTT. Pernyataan ini disampaikan kepada awak media di Kupang pada Senin, 4 Maret 2025.

    Penangkapan pada 20 Februari 2025

    AKBP Fajar ditangkap pada 20 Februari 2025 di sebuah hotel di Kupang. Saat ini, Polda NTT masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Propam Mabes Polri. Kombes Pol Henry menegaskan bahwa jika terbukti melakukan pelanggaran atau tindak pidana, tindakan tegas akan diberlakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku di kepolisian Republik Indonesia.

    Dugaan Kasus Narkoba dan Kekerasan Seksual

    Setelah penangkapan AKBP Fajar, muncul berbagai isu mengenai keterlibatannya dalam penyalahgunaan narkotika dan tindakan asusila. Informasi dari sumber internal kepolisian menyebutkan bahwa ia diduga terlibat dalam kasus narkotika serta pornografi, bahkan mencakup dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur.

    Hingga saat ini, Mabes Polri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pasal-pasal yang disangkakan kepada AKBP Fajar. Proses penyelidikan masih berlangsung, dan publik menunggu hasil akhirnya.

    Kompolnas Ikut Mengawasi

    Ketua Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, turut menanggapi kasus ini. Ia memastikan bahwa penanganan kasus narkoba dan kekerasan seksual yang melibatkan AKBP Fajar akan diawasi secara langsung oleh Kompolnas.

    “Kompolnas akan turun langsung untuk memastikan proses penanganan kasus ini berjalan dengan transparan dan sesuai prosedur,” ujar Budi Gunawan dalam konferensi pers di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada 3 Maret 2025.

    Masyarakat Menyoroti Keras

    Penangkapan AKBP Fajar di Kupang menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, terutama warga Bajawa, NTT. Kekecewaan dan kemarahan mencuat karena seorang perwira polisi, yang seharusnya bertugas memberantas narkoba, justru diduga terlibat dalam kasus tersebut.

    Kasus ini menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk memperketat disiplin dan pengawasan terhadap anggotanya. Masyarakat berharap tidak ada lagi penyalahgunaan wewenang oleh aparat hukum, serta menginginkan kepolisian yang bersih dan profesional.

    Kekayaan Kapolres Ngada Capai Rp 103 Juta

    Berdasarkan data laporan harta kekayaan penyelenggara negara elektronik (e-LHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), AKBP Fajar memiliki rekam jejak karier yang cukup panjang di kepolisian. Ia pernah menjabat sebagai kepala unit 1 subdit 4 Ditreskrimsus Polda Jawa Barat pada 2019.

    Dalam laporan e-LHKPN, saat menjabat sebagai kanit 1 subdit 4 Ditreskrimsus Polda Jawa Barat, ia tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 127 juta, yang terdiri dari satu unit mobil Honda CRV tahun 2008 senilai Rp 100 juta dan kas atau setara kas senilai Rp 27 juta.

    Namun, saat diangkat sebagai kapolres Sumba Timur pada 2022, kekayaannya berkurang menjadi Rp 103 juta, dengan kepemilikan mobil CRV senilai Rp 90 juta dan kas Rp 13 juta. Setahun kemudian, jumlah harta AKBP Fajar menurun drastis hingga hanya tersisa Rp 14 juta dalam bentuk kas, tanpa kepemilikan kendaraan.

    Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut, dan publik menunggu langkah-langkah yang akan diambil oleh institusi kepolisian terkait permasalahan ini.

  • Banjir Kepung Jabodetabek, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban dan Perbaiki Fasilitas Umum

    Banjir Kepung Jabodetabek, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban dan Perbaiki Fasilitas Umum

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah merespons cepat musibah banjir yang tengah menerjang sejumlah titik di kawasan Jabodetabek. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, fokus utama pemerintah terkait penanganan banjir adalah mengevakuasi korban.

    “Memang yang kami tangani saat ini adalah penanganan secara cepat untuk penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu evakuasi dikerahkan. Kami sudah koordinasi untuk evakuasi itu, lokasi mana butuh bantuan apa, kami sudah berkoordinasi,” ujar Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Untuk langkah sigap evakuasi, Pratikno mengatakan bahwa pemerintah sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jakarta.

    Pemerintah, kata Pratikno, juga memastikan tempat pengungsian siap digunakan untuk mengevakuasi masyarakat yang terdampak banjir. Pihaknya pun telah mempersiapkan segala kebutuhan bagi para korban, termasuk bantuan makanan hingga obat-obatan.

    “Jadi yang sekarang ini, yang penting sekarang ini adalah penanganan terhadap warga yang terdampak itu yang pertama,” paparnya terkait banjir Jabodatabek.

    Selain mengevakuasi korban, Pratikno menegaskan pemerintah juga berfokus untuk melakukan pemulihan infrastruktur yang rusak akibat terjangan banjir di Jabodetabek.

    Dikatakannya, perbaikan infrastruktur di sejumlah daerah yang terdampak banjir sudah mulai dilakukan pemerintah. Pemulihan infrastruktur itu meliputi perbaikan jalan, jembatan, hingga fasilitas umum seperti masjid.

    “Jadi tugas kami di Kemenko PMK meyakinkan bahwa pemerintah pusat dalam hal ini BNPB turun tangan bersama Basarnas intensif dan Kemensos juga dan Menteri PU juga terlibat di sini,” pungkasnya terkait banjir di Jabodetabek.

  • 4 Amalan Sunah di Bulan Ramadhan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

    4 Amalan Sunah di Bulan Ramadhan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

    Jakarta, Beritasatu.com – Ramadan atau Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam, dengan berbagai amalan sunah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW menjadi fokus utama untuk dikerjakan.

    Amalan sunah ini tidak hanya memberikan pahala, tetapi juga membantu umat Islam memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas spiritual serta sosial.

    Berikut ini beberapa amalan sunah yang dianjurkan selama bulan Ramadhan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

    Amalan Sunah Bulan Ramadhan

    1. Salat Tarawih

    Salat Tarawih adalah ibadah sunah yang dilakukan setelah salat Isya selama bulan Ramadhan. Salat ini memiliki keutamaan besar sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

    “Barang siapa yang mendirikan (salat) di malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR Bukhari dan Muslim)

    Salat Tarawih umumnya dilaksanakan secara berjemaah di masjid, tetapi juga bisa dilakukan secara individu di rumah. Jumlah rakaatnya bervariasi, dengan sebagian besar umat Islam melaksanakan 8 atau 20 rakaat, diakhiri dengan 3 rakaat salat witir. Selain mendapatkan pahala yang berlimpah, salat Tarawih juga menjadi sarana untuk meningkatkan kekhusyukan dan kebersamaan dalam beribadah.

    2. Membayar zakat

    Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Pada bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah, terutama zakat fitrah yang wajib dikeluarkan sebelum Hari Raya Idulfitri. Zakat fitrah berfungsi untuk membersihkan jiwa orang yang berpuasa serta membantu mereka yang membutuhkan agar dapat merayakan Idulfitri dengan layak.

    Selain zakat fitrah, umat Islam juga dianjurkan untuk menunaikan zakat maal dan bersedekah secara rutin. Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian sosial yang membantu mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat.

    Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima”. (HR Bukhari dan Muslim)

    3. Membaca Al-Qur’an

    Ramadhan dikenal sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga memperbanyak membaca dan merenungkan ayat-ayatnya menjadi salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW juga memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dan bertadarus bersama Malaikat Jibril.

    Membaca Al-Qur’an bukan hanya bernilai ibadah, tetapi juga memberikan petunjuk bagi kehidupan. Umat Islam dianjurkan untuk tidak hanya membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Jika memungkinkan, membaca Al-Qur’an hingga khatam selama Ramadhan juga merupakan amalan yang sangat utama.

    4. Memperbanyak doa dan istigfar

    Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah Swt. Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga golongan yang doanya tidak akan tertolak: doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang teraniaya.” (HR Tirmidzi)

    Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, terutama saat sahur, sebelum berbuka puasa, dan di sepertiga malam terakhir. Selain itu, istigfar atau memohon ampunan juga menjadi amalan penting di bulan Ramadhan, karena Allah Swt membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya.

    Amalan sunah di bulan Ramadhan tidak hanya berfokus pada ibadah individu, tetapi juga mencakup aspek sosial dan spiritual yang membantu umat Islam menjadi pribadi yang lebih baik. Melalui salat Tarawih, membayar zakat, membaca Al-Qur’an, serta memperbanyak doa dan istigfar, umat Islam dapat meraih keutamaan Ramadhan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.

  • Jangan Dipaksa! Dokter Sebut Melatih Anak Berpuasa sejak Dini Harus dengan Cara Menyenangkan

    Jangan Dipaksa! Dokter Sebut Melatih Anak Berpuasa sejak Dini Harus dengan Cara Menyenangkan

    Jakarta, Beritasatu.com – Melatih anak berpuasa sejak dini penting dilakukan secara bertahap agar mereka menjalankannya dengan penuh kesadaran dan tanpa beban. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengenalkan suasana Ramadan, seperti rutinitas berbuka puasa, sahur, dan salat tarawih.

    Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi, Harjoedi Adji Tjahjono, menekankan pentingnya memberi pemahaman sederhana tentang makna puasa. Menurutnya, anak perlu tahu puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga memiliki nilai spiritual.

    “Berikan penjelasan sederhana tentang apa itu puasa dan mengapa penting. Buatlah suasana berpuasa menjadi menyenangkan dan dukung dengan pujian,” ujar Harjoedi dalam media briefing Ikatan Dokter Indonesia secara virtual, Selasa (4/3/2025).

    Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua adalah memaksa anak berpuasa penuh sebelum mereka siap. Hal ini dapat membuat anak merasa tertekan hingga trauma.

    “Puasa memang wajib, tetapi jangan sampai memaksa anak. Sebaiknya dikenalkan dahulu, berikan contoh, dan lakukan bersama-sama,” jelas Harjoedi.

    Sebagai langkah awal, anak bisa mulai berlatih berpuasa setengah hari sebelum beralih ke puasa penuh. Dengan cara ini, mereka dapat beradaptasi secara alami tanpa merasa terbebani.

    Selain melatih anak berpuasa, orang tua juga harus memastikan kecukupan gizi saat sahur dan berbuka. Harjoedi menekankan pentingnya pola makan seimbang agar anak tetap sehat dan kuat selama berpuasa.

    Untuk berbuka, dianjurkan mengikuti sunah rasul, yaitu mengonsumsi makanan ringan seperti kurma atau takjil sebelum menyantap makanan utama. Hindari langsung makan dalam porsi besar, berikan jeda setelah berbuka dan salat Magrib sebelum makan dengan porsi normal. Jika masih lapar setelah Tarawih, anak boleh mengonsumsi camilan ringan.

    Dengan pendekatan dan metode latihan yang tepat, anak akan belajar menjalani puasa dengan nyaman, menyenangkan, dan penuh makna.

  • Meneladani Sifat Nabi Muhammad SAW: Dermawan kepada Sesama

    Meneladani Sifat Nabi Muhammad SAW: Dermawan kepada Sesama

    Pada bulan Ramadan yang penuh rahmat dan keberkahan, terdapat malam yang sangat agung. Malam itu dikatakan lebih baik daripada seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadr. Selain itu, ada pula malam Nuzulul Qur’an yang berarti malam turunnya Al-Qur’an. Dengan keutamaan yang terdapat pada malam-malam tersebut, bulan Ramadan menjadi bulan yang penuh dengan kasih sayang Allah Swt. 

    Umat Nabi Muhammad SAW pun pasti berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Selain menahan nafsu dari hal yang membatalkan puasa, umat Islam juga diperintahkan untuk memperbanyak amal baik. Salah satu caranya adalah dengan meneladani berbagai sifat terpuji yang dimiliki Nabi Muhammad SAW.

    Sebagai sosok nabi yang segala perbuatannya menjadi suri teladan bagi umatnya, Nabi Muhammad SAW banyak sekali mencontohkan kebaikan, salah satunya lewat kedermawanan yang beliau lakukan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, Nabi Muhammad SAW bahkan menjadi lebih dermawan ketika bulan Ramadan:

    عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ.

    Artinya:  Ibnu ‘Abbas RA meriwayatkan: “Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan. Beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadan ketika ditemui Jibril. Jibril biasa menemui beliau di setiap malam bulan Ramadan, lalu beliau saling mempelajari Al-Qur’an dengannya. Sungguh, Rasulullah SAW lebih dermawan dalam kebaikan dibanding angin yang berhembus.” (HR Al-Bukhari No 3220, Muslim No 2308)

    Dari hadis ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling agung dan paling banyak kedermawanannya, terutama saat bulan Ramadan. Salah satu syarah dari hadis ini menyebutkan bahwa kedermawanan adalah kerelaan hati dalam memberi tanpa adanya rasa timbal balik. Dalam hal ini, Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam memberi dan berinfak.

    Bahkan dalam Syarah Muslim karya Imam An-Nawawi disebutkan bahwa angin yang berhembus (الريح المرسلة) melambangkan kecepatan dan keumuman. Artinya, sifat kedermawanan Nabi lebih cepat dibandingkan dengan angin yang berhembus.

    Pada riwayat lain juga disebutkan tentang keutamaan bersedekah pada bulan Ramadan:

    عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

    Artinya: Dari Anas RA, dikatakan: “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Rasul menjawab, “Sedekah di bulan Ramadan.” (HR. At-Tirmidzi No. 663)

    Dari hadis ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa sedekah atau kedermawanan kepada sesama adalah hal yang sangat dianjurkan oleh Nabi, terutama jika dilakukan pada bulan Ramadan.

    Selain sebagai utusan Allah Swt untuk umatnya, Nabi Muhammad SAW juga memiliki peran sebagai pemimpin pada zamannya. Beliau mendedikasikan dirinya untuk Allah Swt dan umatnya. Tidak seperti kebanyakan pemimpin yang memposisikan diri sebagai raja atau hartawan, Nabi berperilaku sangat sederhana.

    Contoh Kedermawanan Nabi Muhammad SAWIlustrasi Sedekah, Zakat, Amal, Donasi – (Freepik/-)

    Banyak kisah yang menggambarkan bahwa Nabi tampak seperti orang miskin, padahal beliau adalah sosok yang sangat sederhana. Salah satu buktinya adalah kisah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, di mana Anas bin Malik berkata:

    “Kami berada bersama Anas bin Malik. Di majelis kami terdapat banyak roti berkualitas bagus. Tetapi Anas bin Malik terkenang akan kesederhanaan Nabi SAW dan berkata, ‘Nabi SAW tidak pernah memakan roti ini sama sekali.’”

    Nabi Muhammad SAW sebenarnya memiliki harta, termasuk mahar pernikahannya dengan Sayyidah Khadijah RA berupa puluhan unta. Setelah diangkat sebagai Rasul, beliau juga memperoleh seperlima dari harta ghanimah (rampasan perang). Jumlah harta tersebut sangat besar, namun beliau memilih untuk hidup sederhana dan bersahaja bersama umatnya.

    Sebagai seorang pemimpin umat, Nabi juga bukan tipe pemimpin yang suka memperkaya diri. Bahkan, beliau tidak akan membiarkan hartanya tertimbun di rumah. Beliau pasti akan menyedekahkannya kepada umat yang membutuhkan.

    Banyak hadis yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW sering memberikan hartanya kepada umatnya, bahkan ketika beliau sedang menggunakannya. Kedermawanan Nabi sangatlah masyhur di kalangan sahabat. Beliau adalah sosok yang tidak akan menolak permintaan siapa pun. Bahkan, beliau kerap kali mendahulukan umatnya dibandingkan dengan dirinya sendiri.

    Kesederhanaan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW memberikan pelajaran berharga kepada umatnya. Sederhana bukan berarti miskin, tetapi merasa cukup dengan apa yang dimiliki.

    Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW bahkan ingin hidup dan wafat sebagai orang miskin karena beliau melihat bahwa orang miskin yang memiliki sedikit harta akan lebih mudah dihisab dan lebih dahulu masuk surga dibanding orang kaya. Dengan demikian, Nabi Muhammad SAW memandang bahwa harta bukanlah sesuatu yang harus dipegang hingga mati, tetapi sebagai wasilah menuju kehidupan yang hakiki.

    Dari penjelasan di atas, kita dapat memetik pelajaran bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling dermawan, terutama di bulan Ramadan. Maka dari itu, hendaknya kita meneladani sifat terpuji beliau dengan berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang lebih membutuhkan.  Karena Ramadan adalah bulan yang mulia, maka hendaknya kita memperbanyak amal kebaikan.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Terjerat Kasus Narkoba dan Asusila, Ini Fakta-fakta Mengejutkan dari Penangkapan Kapolres Ngada

    Profil Kapolres Ngada, Ditangkap karena Narkoba dan Tindakan Asusila

    Jakarta, Beritasatu.com – Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, ditangkap di sebuah hotel di kawasan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Kamis (20/2/2025).

    Penangkapan ini dilakukan oleh Divisi Propam Mabes Polri atas dugaan keterlibatannya dalam kasus penyalahgunaan narkoba dan tindakan asusila.

    Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, menyatakan bahwa AKBP Fajar saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mabes Polri. Selain dugaan penggunaan narkoba, ia juga diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

    Kasus ini pun mendapat perhatian dari Menko Polhukam Budi Gunawan, yang menegaskan bahwa aparat penegak hukum yang terlibat dalam tindak pidana, terutama narkoba, akan dijatuhi hukuman lebih berat dibandingkan masyarakat biasa.

    Lantas, siapa sebenarnya AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut profil dan laporan harta kekayaannya!

    Profil dan Riwayat Karier

    AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja lahir di Jakarta. Ia mengenyam pendidikan di SMP Negeri 13 Kota Bandung, kemudian melanjutkan sekolah di SMA Taruna Nusantara.

    Setelah itu, ia menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2011, ia melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).

    Dalam perjalanan kariernya, Fajar pernah menduduki sejumlah posisi strategis di kepolisian. Beberapa jabatan yang pernah diembannya antara lain:

    Wakapolres Cirebon pada tahun 2018.Wakapolres Indramayu pada tahun 2019.Kabagbinopsnal Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT pada tahun 2021.Kapolres Sumba Timur pada tahun 2022.Kapolres Ngada sejak 25 Juni 2024.Reaksi Masyarakat

    Penangkapan AKBP Fajar di Kupang memicu reaksi keras dari masyarakat, khususnya di Bajawa, NTT. Warga merasa kecewa dan marah karena seorang pejabat kepolisian, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas narkoba, justru terlibat dalam kasus tersebut.

    Kasus ini menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk lebih ketat dalam menegakkan disiplin terhadap anggotanya. Masyarakat berharap agar tidak ada lagi oknum yang menyalahgunakan wewenang demi kepentingan pribadi. Keberanian warga dalam melaporkan pelanggaran diharapkan dapat membantu menciptakan kepolisian yang bersih dan profesional.

    Kekayaan AKBP Fajar Widyadharma

    Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Fajar memiliki rekam jejak karier yang cukup panjang di kepolisian. Kariernya mulai menanjak saat dipercaya menjadi Kepala Unit 1 Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Jawa Barat pada tahun 2019.

    Dalam laporan e-LHKPN, tercatat bahwa saat menjabat sebagai Kanit 1 Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Jawa Barat, Fajar memiliki harta kekayaan sebesar Rp 127 juta. Kekayaan tersebut terdiri dari satu unit mobil Honda CRV tahun 2008 senilai Rp 100 juta dan kas atau setara kas senilai Rp 27 juta.

    Namun, saat menjabat sebagai Kapolres Sumba Timur pada 2022, jumlah hartanya berkurang menjadi Rp 103 juta, yang mencakup mobil CRV senilai Rp 90 juta dan kas sebesar Rp 13 juta. Setahun kemudian, harta Fajar mengalami penurunan drastis hingga hanya tersisa Rp 14 juta dalam bentuk kas, tanpa memiliki kendaraan.

    Dengan perhatian publik yang besar terhadap kasus Kapolres Ngada NTT AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja ini, diharapkan proses hukum dapat berjalan secara transparan dan adil. Masyarakat menanti hasil akhir penyelidikan untuk memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan.