Category: Beritasatu.com Nasional

  • DPR Pastikan Pembahasan RUU TNI sesuai Prosedur dan Transparan

    DPR Pastikan Pembahasan RUU TNI sesuai Prosedur dan Transparan

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU TNI, sekaligus Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto, menegaskan seluruh prosedur dan mekanisme legislasi dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah dijalankan sesuai prosedur dan transparan. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk menghentikan proses revisi undang-undang tersebut.

    DPR memastikan pembahasan RUU TNI tetap berlanjut, meski menuai sorotan karena dinilai dilakukan secara diam-diam. Selain itu, substansi pasal yang dibahas juga menjadi perhatian publik.

    “Sekali lagi, ketika hukum acara dan mekanisme sudah terpenuhi, tentu tidak ada yang perlu diragukan,” ujar Utut dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Utut menjelaskan setelah rapat konsinyering selesai, pembahasan akan berlanjut ke tahapan berikutnya, yaitu rapat tim perumus (Timus), rapat tim sinkronisasi (Timsin), pelaporan ke Panja, lalu laporan ke Komisi I DPR. Jika disetujui Komisi I, RUU akan dibawa ke rapat paripurna DPR untuk disahkan menjadi undang-undang.

    Utut juga menegaskan proses pembahasan RUU ini tidak dilakukan tertutup. DPR telah mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan masukan, di antaranya Kementerian Hukum (Dirjen Perundang-undangan), Kementerian Keuangan, mantan panglima TNI dan mantan kepala staf TNI AL, hingga tokoh akademisi dan pengamat militer.

    Selain itu, DPR juga telah berdiskusi dengan menteri pertahanan dan panglima TNI terkait perubahan dalam RUU TNI.

    Utut menegaskan revisi RUU TNI hanya mencakup tiga pasal utama, yaitu kedudukan TNI, perpanjangan usia dinas TNI, dan ruang jabatan sipil bagi prajurit TNI aktif.

    Ia menambahkan meskipun hanya tiga pasal, perdebatan dalam pembahasan RUU TNI berlangsung panjang. Setiap fraksi telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan sebelum menyepakati perubahan tersebut.

    “Kalau dibilang dikebut, faktanya memang seperti itu karena pasalnya hanya tiga, tetapi perdebatan (terkait RUU TNI) sudah sangat panjang,” ujar Utut.

  • KPK Tetapkan 6 Tersangka Suap Proyek di Dinas PUPR OKU Sumsel

    KPK Tetapkan 6 Tersangka Suap Proyek di Dinas PUPR OKU Sumsel

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan enam tersangka dalam kasus dugaan suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel).

    Penetapan tersangka dilakukan setelah KPK menangkap delapan orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Sabtu (15/3/2025) dan melakukan pemeriksaan intensif selama 24 jam. Saat ini, dua orang lainnya masih berstatus saksi.

    KPK menetapkan empat tersangka dari kalangan pejabat DPRD dan pemerintah daerah, serta dua tersangka dari pihak swasta.

    Untuk penerima suap adalah Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU Nopriansyah, Ketua Komisi III DPRD OKU M Fahrudin, Anggota Komisi III DPRD OKU Ferlan Juliansyah, dan Ketua Komisi II DPRD OKU Umi Hartati.

    Sementara itu, untuk pemberi suap dua dari pihak swasta, yaitu M Fauzi alias Fablo dan Ahmad Sugeng Santoso. KPK telah menahan M Fauzi dan Ahmad Sugeng Santoso di rutan selama 20 hari pertama sejak 16 Maret hingga 4 April 2025.

    Kasus dugaan suap proyek di Dinas PUPR OKU, Sumsel bermula dari pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Kabupaten OKU 2025. Saat itu, sejumlah anggota DPRD meminta jatah dana pokok-pokok pikiran (pokir) yang akhirnya disamarkan dalam bentuk proyek fisik di Dinas PUPR senilai Rp 40 miliar.

    Dalam kasus tersebut, ketua dan wakil ketua DPRD mendapat jatah proyek Rp 5 miliar, anggota DPRD menerima Rp 1 miliar per orang. Namun, total proyek turun menjadi Rp 35 miliar karena keterbatasan anggaran dan fee untuk anggota DPRD tetap 20% atau setara dengan Rp 7 miliar.

    Permintaan tersebut disetujui sehingga dana pokir yang awalnya diperuntukkan bagi aspirasi masyarakat diubah menjadi fee proyek yang dikendalikan oleh pejabat DPRD.

    Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan operasi ini adalah bagian dari strategi penindakan KPK terhadap korupsi anggaran daerah.

    “KPK terus meningkatkan pengawasan terhadap praktik korupsi dalam pengelolaan anggaran daerah. Kami akan menindak tegas setiap pelaku yang terbukti menyalahgunakan wewenangnya,” ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (16/3/2025).

    KPK juga mengimbau masyarakat dan pejabat daerah untuk melaporkan dugaan korupsi agar dapat dicegah sejak dini, terutama terkait kasus dugaan suap proyek di Dinas PUPR OKU, Sumsel.

  • Panja DPR Lanjutkan Pembahasan Revisi UU TNI pada Senin 17 Maret 2025

    Panja DPR Lanjutkan Pembahasan Revisi UU TNI pada Senin 17 Maret 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Panitia kerja (Panja) DPR akan melanjutkan pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) pada Senin (17/3/2025) di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

    “Senin akan dibahas kembali di parlemen,” ujar Anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini, Minggu (16/3/2025), seperti dilansir Antara.

    Pembahasan ini merupakan kelanjutan dari konsinyering yang dilakukan Panja revisi UU TNI bersama pemerintah pada 14-15 Maret 2025 di salah satu hotel di kawasan Senayan, Jakarta.

    Fokus Pembahasan Revisi UU TNI

    Menurut Amelia, pembahasan akan mengedepankan prinsip supremasi sipil, dengan tetap menampung aspirasi masyarakat dalam revisi UU TNI.

    “RUU ini tetap mengedepankan supremasi sipil. DPR dan pemerintah sangat akomodatif dalam menampung aspirasi masyarakat sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tegasnya.

    Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menyebutkan, 40 persen dari 92 daftar inventarisasi masalah (DIM) dalam revisi UU TNI telah dibahas sejak 14 Maret 2025.

    “Pembahasan mencakup usia pensiun, kedudukan prajurit, serta jabatan yang bisa diisi oleh anggota aktif TNI di kementerian atau lembaga,” ujarnya.

    Tuntutan Transparansi dari Masyarakat Sipil

    Di sisi lain, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan meminta agar pembahasan revisi UU TNI dilakukan secara terbuka.

    “Pembahasan ini tidak sesuai karena dilakukan tertutup,” ujar Wakil Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Andrie Yunus.

    Koalisi ini menilai pembahasan tertutup bertentangan dengan prinsip transparansi dan partisipasi publik.

    Revisi UU TNI resmi masuk program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas 2025 setelah mendapat persetujuan dalam rapat paripurna DPR pada 18 Februari 2025.

    Dasar pengusulan revisi ini adalah Surat Presiden Nomor R12/Pres/02/2025 tertanggal 13 Februari 2025, menjadikan revisi UU TNI sebagai usul inisiatif pemerintah.

  • Mengapa Ramadan Begitu Istimewa? Makna Puasa di Balik Perintah Ilahi

    Mengapa Ramadan Begitu Istimewa? Makna Puasa di Balik Perintah Ilahi

    Bulan Ramadan selalu dinantikan dengan penuh kerinduan, karena di dalamnya umat Islam berlomba-lomba dalam kebaikan dan memperbanyak ibadah. Kesempatan untuk meraih ampunan, keberkahan, dan peningkatan spiritual membuat bulan ini begitu istimewa. 

    Doa Allahumma ballighna Ramadhan (Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadan) senantiasa dipanjatkan oleh mereka yang merindukan hadirnya bulan suci ini. Harapan terbesar bagi setiap Muslim adalah dapat menjalani Ramadan dengan penuh keikhlasan, memanfaatkan setiap momen untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta meraih derajat ketakwaan.

    Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami-istri, tetapi juga melatih kesabaran, kejujuran, serta pengendalian emosi. Dalam menjalankannya, seseorang diajak untuk lebih mawas diri, menahan amarah, menjauhi perkataan sia-sia, serta memperbaiki akhlak dalam berinteraksi dengan sesama. 

    Lebih dari sekadar ritual, puasa menjadi momentum refleksi dan transformasi diri agar setelah Ramadan berlalu, kebiasaan baik yang telah dibangun tetap terjaga. Dengan demikian, puasa bukan hanya kewajiban syariat, tetapi juga sarana pembentukan karakter dan peningkatan kualitas diri menuju kehidupan yang lebih bermakna.

    Selain itu, puasa juga mengajarkan nilai keikhlasan yang mendalam. Tidak seperti ibadah lain yang bisa terlihat oleh orang lain, puasa adalah ibadah tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah dan pelakunya. Inilah yang menjadikannya sebagai ujian ketulusan dalam beribadah. 

    Seseorang yang berpuasa dengan benar akan menumbuhkan kesadaran bahwa apa pun yang ia lakukan berada dalam pengawasan Allah, sehingga ia lebih berhati-hati dalam menjalankan kehidupannya, bahkan setelah bulan Ramadan berakhir.

    Jadwal buka puasa hari ini. – (Antara/Mohammad Ayudha)

    Banyak sekali makna rahasia di balik perintah puasa di bulan Ramadan. Salah satunya adalah menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap sesama. Dengan menahan diri dari kenikmatan duniawi, seseorang diajak untuk lebih peka terhadap penderitaan orang lain dan menyadari bahwa kehidupan bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga tentang menyucikan hati. 

    Berpuasa mengajarkan bahwa ada orang-orang yang bahkan untuk makan sekali sehari pun harus bersusah payah. Kesadaran ini akan menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan, sekaligus mendorong seseorang untuk lebih peduli terhadap mereka yang kurang beruntung.

    Secara alami, puasa juga melemahkan sifat egoisme dan keakuan dalam diri seseorang. Di bulan Ramadan, banyak orang yang lebih mudah tergerak untuk bersedekah, menyediakan makanan sahur, serta berbagi hidangan berbuka secara cuma-cuma.

    Dorongan untuk berbagi ini tidak hanya meringankan beban orang lain, tetapi juga secara perlahan mendidik hati agar menyadari bahwa segala yang dimiliki hanyalah titipan dari Allah. Dengan berbagi, seseorang belajar melepaskan ‘keakuan’ dan menggantinya dengan rasa syukur serta kepedulian yang lebih mendalam terhadap sesama.

    Saat seseorang berpuasa, ia secara naluriah berusaha menjauhi segala larangan Allah, meskipun sebenarnya ia bisa saja diam-diam makan tanpa diketahui orang lain. Namun, keyakinannya bahwa Allah senantiasa mengawasi membuatnya tetap teguh dalam ketaatan. Inilah bukti nyata bahwa puasa menanamkan kesadaran mendalam akan posisi dirinya sebagai hamba yang patuh kepada-Nya.

    Selain menjadi bulan penuh dengan kegiatan spiritual, Ramadan juga menghadirkan suasana yang unik dan berbeda dari bulan lainnya. Salah satu tradisi yang khas adalah mudik, di mana para perantau pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga, menikmati sahur dan berbuka bersama dalam kehangatan yang sulit tergantikan. Keharmonisan ini tidak hanya terasa dalam lingkup keluarga, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di Indonesia yang kaya akan budaya.

    Salah satu tradisi yang masih lestari adalah para remaja desa yang berkeliling sambil meneriakkan “Sahur! Sahur!” untuk membangunkan warga agar tidak melewatkan makan sahur. Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kepedulian sosial yang semakin mempererat tali persaudaraan di bulan yang penuh berkah ini.

    Tujuan utama puasa adalah untuk mencapai ketakwaan (la‘allakum tattaqun). Namun, keberhasilan seseorang dalam melewati bulan Ramadan bukan hanya diukur dari seberapa banyak ibadah yang dilakukan, tetapi juga dari seberapa besar perubahan positif yang terjadi dalam dirinya. Prof KH Nasaruddin Umar, M.A. dalam bukunya Kontemplasi Ramadhan mengatakan bahwa alumnus terbaik dari bulan Ramadan adalah mereka yang mampu menjabarkan keseimbangan antara kesalehan individu dan kesalehan sosial.

    Kesalehan sejati bukan hanya tentang hubungan pribadi dengan Allah, tetapi juga tentang kepedulian terhadap sesama. Betapa banyak orang yang rajin berpuasa, tetapi masih abai terhadap lingkungannya. Salat tepat waktu, tetapi masih membuang sampah sembarangan. 

    Ilustrasi berpuasa di luar negeri. – (AP/Altaf Qadri)

    Rutin ikut pengajian, tetapi enggan menolong tetangganya yang kesulitan. Kesalehan individu tanpa kesalehan sosial adalah perkara yang mustahil. Oleh karena itu, seorang Muslim sejati tidak hanya fokus memperbaiki hubungan dengan Allah, tetapi juga harus berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.

    Ramadan bukan sekadar ritual tahunan yang datang dan pergi tanpa makna, melainkan sebuah cermin yang memperlihatkan sejauh mana manusia mampu mengendalikan diri, merasakan empati, dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan serta sesama. Di bulan inilah seseorang diuji untuk melepaskan ego, meredam nafsu duniawi, serta melatih hati agar lebih peka terhadap nilai-nilai kebaikan. 

    Oleh karena itu, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi tentang perjalanan batin yang mengajarkan makna hidup yang lebih dalam.

    Lebih dari itu, Ramadan mengajarkan bahwa perubahan tidak hanya terjadi dalam satu bulan, tetapi harus berlanjut sepanjang kehidupan. Kesalehan yang dibangun selama Ramadan seharusnya tidak luntur begitu bulan ini berakhir, melainkan menjadi titik awal untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna. 

    Jika ibadah dan pengorbanan yang dilakukan selama bulan suci ini hanya bertahan sementara, maka esensi Ramadan belum benar-benar tertanam dalam diri. Maka, pertanyaannya bukan lagi apakah kita mampu menjalani Ramadan dengan baik, tetapi apakah kita mampu membawa semangat Ramadan dalam setiap langkah kehidupan setelahnya?

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Rotasi dan Mutasi 86 Pati, Panglima TNI Ganti Kapuspen hingga Pangdam

    Rotasi dan Mutasi 86 Pati, Panglima TNI Ganti Kapuspen hingga Pangdam

    Jakarta, Beritasatu.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi terhadap 86 perwira tinggi (Pati) TNI dari tiga matra. Jabatan yang berganti mulai dari kepala pusat penerangan (kapuspen) TNI hingga panglima komando daerah militer (pangdam).

    Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto mengungkapkan, rotasi ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 tertanggal 14 Maret 2025, yang mengatur pemberhentian dan pengangkatan jabatan di tubuh TNI.

    “Rotasi dan mutasi ini telah ditetapkan oleh panglima TNI, mencakup 86 perwira tinggi, yaitu 53 Pati TNI AD, 12 Pati TNI AL, dan 21 Pati TNI AU,” ujar Hariyanto di Jakarta, Minggu (16/3/2025).

    Kapuspen dan Pangdam IX/Udayana Berganti

    Rotasi ini turut berdampak pada Mayjen TNI Hariyanto yang digeser dari kapuspen TNI menjadi perwira staf ahli panglima TNI. Posisinya kini diisi oleh Brigjen TNI Kristomei Sianturi, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil gubernur Akademi Militer (Akmil).

    Selain itu, terjadi pergantian pada jabatan pangdam IX/Udayana, yang bertanggung jawab atas Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Mayjen TNI Muhammad Zamroni dari pangdam IX/Udayana dirotasi menjadi koorsahli kasad. Mayjen TNI Piek Budyakto dari dirjen Pothan Kementerian Pertahanan kini menjabat pangdam IX/Udayana.

    Rotasi ini merupakan bagian dari penyegaran organisasi guna meningkatkan efektivitas kepemimpinan di lingkungan TNI.

  • Puasa Ramadan Membentuk Kesalehan Spiritual dan Sosial

    Puasa Ramadan Membentuk Kesalehan Spiritual dan Sosial

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibadah puasa di bulan Ramadan tidak hanya berdimensi spiritual  semata. Lebih dari itu, puasa Ramadan juga menjadi sarana efektif untuk  membentuk ketakwaan sosial. Konsep ketakwaan yang hakiki tidak berhenti  pada hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya, namun juga  berwujud dalam hubungan horizontal antarsesama manusia. 

    Landasan ini  ditegaskan dalam firman Allah Swt dalam QS. Al-Baqarah ayat 183:

    يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ‏ ١٨٣

    Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa  sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu  bertakwa”. 

    Takwa meliputi dua unsur yaitu unsur spiritual dan unsur sosial, oleh  sebab itu, puasa selain untuk memenuhi kewajiban sebagai umat Islam, juga  mengajarkan kita sifat-sifat mulia, yaitu kejujuran dan amanah karena ibadah  puasa merupakan interaksi antara hamba dan Tuhan semata, tidak ada  orang lain yang benar-benar tahu apakah kita berpuasa atau tidak, hanya kita dan Allah yang mengetahui. 

    Puasa juga mengajarkan kesabaran karena kita  dituntut untuk menahan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan  minum dan lain sebagainya, selain itu kita juga dituntut untuk menjauhi hal-hal membatalkan pahala puasa, seperti marah, perkataan dan perbuatan keji dan  kotor. Rasulullah SAW bersabda: 

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلا يَرْفُثْ وَلا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ

    Puasa adalah perisai, maka jangan berkata kotor, jika ada yang mengajak  berkelahi atau mencaci maki, maka katakanlah, saya lagi berpuasa. 

    Dari hadis ini kita belajar, bahwa saat puasa kita tidak boleh membalas  cacian orang lain, juga menahan emosi saat ada yang mengajak berkelahi,  tujuannya agar tidak ada kata-kata kotor yang keluar dari lisan kita yang  berpotensi menghapus pahala-pahala puasa. Rasulullah bersabda:

    روى البخاري (1903) (6057) عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْل فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ 

    Siapa saja yang tidak meninggalkan perkataan kotor, maka Allah tidak butuh ia  meninggalkan makan dan minum (Allah tidak butuh puasanya) 

    Lalu kenapa Allah melarang kita dari perkataan dan perbuatan keji dan  kotor, karena Allah ingin puasa kita sempurna, Allah ingin pahala puasa kita  utuh dan sesuai dengan kepayahan kita usahakan selama satu bulan penuh,  Allah ingin pahala puasa tidak dicampur dengan hal-hal kotor, karena Allah  hanya menerima hal-hal yang baik saja, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ اللَّهَ طَيِّبُ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا …… رواه مسلم

    Allah zat yang baik, tidak menerima kecuali hal yang baik. 

    Bisa saja seseorang berpuasa satu bulan full, namun tidak ada yang  didapatkan dari puasanya kecuali rasa haus dan lapar saja, penyebabnya  karena saat berpuasa, tidak bisa menjaga lisan dari perkataan kotor atau  menyakitkan bagi yang lain, mata dari memandang hal-hal yang dilarang,  telinga mendengar hal-hal yang tidak baik dan anggota badan lainnya dari hal-hal  yang bisa menggagalkan pahala puasa. Rasulullah SAW bersabda:

    رُبَّ صَائِمِ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

    Banyak orang berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar 

    Perkataan dan perbuatan keji, kotor serta menyakiti orang lain dapat  menghilangkan pahala puasa serta amal saleh lainnya, bahkan bisa  memberangus semua amal baik yang pernah dilakukan selama hidup, dan  membuat pelakunya bangkrut di hari kiamat. Rasulullah SAW pernah bertanya pada  para sahabat:

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ ” قَالُوا : الْمُفْلِسُ فِينَا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” الْمُفْلِسُ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاتِهِ وَصِيَامِهِ وَزَكَاتِهِ ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا ، وَقَذَفَ هَذَا ، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا ، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا ، وَضَرَبَ هَذَا ، فَيَقْعُدُ فَيَقْتَصُّ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْتَضَ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطْرِحَ عَلَيْهِ ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ “. رواه الترميذي ومسلم وأحمد

    “Tahukah kalian, Siapakah orang yang mengalami bangkrut berat diantara  kalian?” Para sahabat menjawab pertanyaan Nabi: “Mereka adalah orang yang  tidak memiliki suatu harta apapun. Rasul menjawab, Orang yang menderita bangkrut berat dari umatku adalah orang yang dibangkitkan di hari kemudian  dengan membanggakan amal ibadahnya yang banyak, ia datang dengan  membawa pahala salatnya yang begitu besar, pahala puasa, pahala zakat,  sedekah, amal dan sebagainya. Tetapi kemudian datang pula menyertai orang  itu, orang yang dulu pernah dicaci maki, pernah dituduh berbuat jahat, orang  yang hartanya pernah dimakan olehnya, orang yang pernah ditumpahkan  darahnya. Semua mereka yang dianiaya orang tersebut, dibagikan amal-amal  kebaikannya, sehingga amal kebaikannya habis. Setelah amal kebaikannya  habis, maka diambillah dosa dan kesalahan dari orang-orang yang pernah  dianiaya, kemudian dilemparkan kepadanya kemudian dicampakkannya  orang itu ke dalam neraka” (HR. at-Tirmidzi, Muslim dan Ahmad). 

    Dari hadis ini kita bisa memahami bahwa kesalehan spiritual saja tidak  cukup, kita juga butuh kesalehan sosial. Oleh sebab itu, melalui puasa, Allah  ingin mengajarkan kesalehan sosial kepada kita, melalui rasa lapar sepanjang  siang dalam jangka waktu satu bulan penuh. Lalu selain sebuah kewajiban,  pesan apa yang Allah sematkan dalam rasa lapar kita? Yaitu rasa empati, agar  kita peduli kepada tetangga-tetangga kita yang fakir dan miskin, agar kita  merasakan (meskipun hanya sebulan) rasa lapar yang mereka alami sepanjang  hidup yang penuh kekurangan, sebagian dari mereka bahkan ada yang tidak tau  apa yang akan mereka makan besok. Sehingga dengan kita merasakan lapar  yang sama dengan mereka di bulan Ramadan ini, ada rasa empati yang timbul  di hati, untuk berbagi dari harta yang kita miliki baik di Ramadan maupun di luar Ramadan. 

    Jika yang demikian dapat kita terapkan di Ramadan ini dan bulan bulan setelahnya, maka puncak tujuan dari kewajiban puasa akan tercapai  yaitu تتقون لعلكم atau kalau dalam bahasa kita نتقي لعلنا agar kita semua menjadi  orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua,  sehingga kita tergolong orang-orang yang bertakwa.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) 

  • Ayat-ayat Ekologi: Tuntunan Al-Qur’an dalam Merawat Bumi

    Ayat-ayat Ekologi: Tuntunan Al-Qur’an dalam Merawat Bumi

    Sejak awal penciptaan Bapak Manusia pertama, para malaikat merasa khawatir terhadap kerusakan Bumi yang diperbuat oleh umat Manusia. (QS. Al-Baqarah: 30). 

    وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

    “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” 

    Namun, Allah Taala memiliki pengetahuan bahwa kerusakan di Bumi yang dilakukan oleh umat manusia dapat mereka atasi dengan mendayagunakan akal dan hati nuraninya. Allah Taala juga membekali manusia dengan isyarat dan petunjuk berupa Al-Qur’an, agar dapat memanfaatkan Bumi dan menggunakannya dengan bijak. 

    Kini, saatnya kita menyadari bahwa bumi telah mengalami krisis akut, yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem darat dan laut kita. Krisis iklim yang terjadi saat ini merupakan akibat dari sikap manusia yang tidak mempertimbangkan ayat kawniyah Allah sebagai cara untuk mengepresikan agama yang bernafaskan kesadaran spiritual-ekologis, sebagaimana surah Al-A’raf ayat (31).

    يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَࣖ

    “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

    Berdasarkan ayat tersebut dapat dirumuskan bahwa krisis iklim dan kerusakan bumi disebabkan adanya sikap berlebih-berlebihan (israf) dalam menggunakan sumber daya Alam. 

    Sikap israf atau berlebih-lebihan dapat dipahami sebagai sikap berlebihan dan melampaui batas. Dalam Mu’jam al-Arabi, Israf juga diartikan sebagai sikap lalai, kebodohan dan keteledoran. Dalam berbagai jurnal, Israf juga dipahami sebagai sikap boros. 

    Allah Taala juga menyebut Fir’aun sebagai musrifuun (Yunus: 83) yang berarti melampaui batas dan berbuat kerusakan. Menurut al-Biqa’i,  sikap israf merupakan sikap yang dapat membawa kerusakan bagi orang banyak. (Al-Biqa’i: 208) 

    Ibnu ‘Ashur mendefinisikan sikap Israf sebagai perilaku boros yang tercela karena berdampak buruk bagi Masyarakat luas. Sikap yang biasanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan relasi kuasa. Sikap israf sangat berbahaya jika diabaikan, khususnya bagi keberlangsungan aneka ragam hayati dan biotalaut. 

    Sikap israf juga dapat mengancam jiwa diri sendiri dan orang lain.  Misalnya, mengonsumsi makanan secara berlebihan, penambangan yang berlebihan dan lainnya.

    Tuntunan Al-Qur’an dalam Menjaga Bumi

    Al-Qur’an mengecam dengan tegas sifat israf karena akan mendatangkan kemudaratan. Al-Qur’an menyebut kata israf sebanyak 23 kali, sebagai bukti bahwa sikap ini sangat berbahaya bagi tatanan sosial maupun keberlangsungan hidup umat manusia. Krisis lingkungan yang melanda bumi ini juga disebabkan adanya sikap Israf. 

    Jika kita tidak membangun kesadaran ekologis dengan bersikap apatis dan berlagak sebagaimana orang bodoh dalam penggunaan plastik maka kita juga telah menderita sifat israf. Untuk mencegah sikap israf, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan:

    1. Hemat Energi 

    Hemat energi dapat menjadi Langkah awal yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir sikap israf. Matikan semua perangkat elektronik saat tidak digunakan dan memilih perangkat elektronik yang hemat energi. Gunakan transportasi umum atau bersepeda untuk mengurangi penggunaan bahan bakar. 

    Bahan bakar merupakan hasil tambang yang diperoleh dengan cara melakukan ekskavasi secara berlebihan. Banyak tambang di Indonesia, yang tidak memperhatikan Amdal yang berlaku dan hanya bertujuan meraup keuntungan industri, tanpa memperhatikan keberlangsungan hidup manusia dan keanekaragaman hayati yang hidup didalamnya. Karena sering kali tambang dibuka dekat dengan lingkungan masyarakat. 

    Dengan adanya tambang yang diekskavasi secara berlebihan, akan merusak sumber air, kualitas tanah yang dampaknya bukan saja lingkungan, namun juga ekonomi, pendidikan dan kesejahteraan mereka. Hal ini perlu menjadi kesadaran bersama, bahwa energi yang kita nikmati setiap hari telah mendatangkan petaka bagi bumi dan masyarakat yang dekat dengan area tambang. 

    2. Rencanakan Menu Makanan

    Rencanakan menu makanan dengan baik, beli bahan makanan sesuai kebutuhan, dan olah makanan yang mendekati tanggal kedaluwarsa. Sisa makanan dapat diolah kembali atau dibagikan kepada yang membutuhkan. Karena sisa makanan dapat mengeluarkan gas metana, yaitu gas yang lebih berbahaya dari karbondioksida.  

    Berdasarkan data The Economic Intelligence Unit, Indonesia dapat menghasilkan sampah makanan terbesar kedua di dunia pada tahun 2021. (Yudhistira, 2023) 

    Dengan merencanakan menu dan takaran makanan, maka akan menekan karbon makanan dari rumah. Sehingga dapat juga menekan pencemaran lingkungan dan gas rumah kaca, sehingga Bumi tidak terlalu berat menanggung rasa sakit yang telah lama dideritanya. Rasulullah SAW merupakan teladan terbaik dalam merencanakan dan menekan sampah karbon bekas makanan.  

    مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

    “Tidak ada wadah yang lebih buruk yang dipenuhi oleh manusia selain perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap saja untuk menegakkan tulang punggungnya. Namun jika ia harus makan lebih banyak, maka hendaklah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim).

    Secara prinsip dapat dipahami, bahwa Rasulullah merencanakan jumlah makanan yang masuk dalam tubuhnya. Agar terjaga kesehatan dan kekuatan beliau dalam berdakwah dan memimpin negara. Rasulullah SAW juga memberikan peringatan, bahwa jumlah takaran makanan harus direncanakan sejak awal, agar tidak terjadi mubazir yang mengakibatkan pencemaran bagi lingkungan.

    3. Bijaksana dalam Penggunaan Air

    Al-Qur’an banyak menekankan pentingnya air bagi kehidupan. Salah satunya terdapat dalam Q.S. An-Nahl ayat (10).

    هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ

    “Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu.”

    Pada satu ayat ini saja, Allah telah menyinggung peranan air secara mendasar bagi manusia. Dengan demikian, manusia harus terlibat secara aktif menjaga kualitas air dan bijak dalam menggunakannya. 

    Kita dapat memulai dengan memperbaiki segera pipa yang bocor, membuka keran air tidak terlalu kencang sehingga banyak air yang terbuang. Serta menampung air Ketika hujan, sebagai cara untuk menyiram tanaman, memberi makan hewan dan sebagainya. Jika manusia bijaksana dalam menggunakan air, maka kita juga hakikatnya terlibat aktif dalam menjaga bumi kita.

    4. Kurangi Penggunaan Plastik

    Meskipun plastik sekali pakai tampak ringkas dan modern, namun faktanya plastik dapat merusak dan mengancam keanekaragaman hayati, udara, air dan tanah. Rasulullah SAW, telah memberikan petunjuk bagi kita, agar tidak menggunakan wadah yang dapat berbahaya bagi tubuh kita, seperti plastik. 

    Namun, karena belum adanya plastik di masa itu, Rasulullah melarang kita untuk minum atau menggunakan air yang dipanaskan oleh sinar matahari yang diletakkan di dalam wadah. Sebagaimana hadis beliau: 

    “Rasulullah SAW melarang minum air dari bejana yang dipanaskan oleh matahari karena bisa menyebabkan penyakit kusta.” (HR. Al-Baihaqi) 

    Hadis ini menunjukkan perhatian Rasulullah SAW terhadap kesehatan dan keselamatan umatnya. Pemanasan bejana oleh matahari dapat menyebabkan reaksi kimia yang berbahaya, terutama pada bejana yang terbuat dari bahan tertentu seperti plastik atau logam. 

    Bejana plastik yang terkena panas matahari dapat melepaskan bahan kimia berbahaya seperti BPA (bisphenol A) dan ftalat. Bahan kimia ini dapat meresap ke dalam makanan atau minuman yang disimpan dalam wadah plastik tersebut, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan hormon dan risiko penyakit kronis. 

    Panas di sini bukan hanya panas yang terkena sinar matahari langsung, namun juga terhadap makanan panas yang diletakkan pada wadah plastik seperti halnya styrofoam, plastik sekali pakai dan lainnya. 

    Penting, untuk mewaspadai dan memperhatikan serta menyadari pentingnya meminimalisir sekecil mungkin penggunaan plastik. Agar tubuh kita sehat, pencemaran lingkungan dan krisis iklim dapat ditekan. Penting sekali, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menerapkan aturan secara tepat tentang penggunaan plastik bagi pelaku usaha dan masyarakat. 

    5. Kelola sampah

    Mengelola sampah merupakan bentuk tanggung jawab kita sebagai manusia yang diberikan Allah mandat sebagai pengelola bumi. Allah Taala bahkan menyebut orang-orang yang tidak mengelola Bumi dan memperhatikan kebesaran Allah sebagai orang yang kufur terhadap nikmatnya. Sebagaimana firmannya dalam surat Al-Shad ayat (27-28).

    وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًاۗ ذٰلِكَ ظَنُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنَ النَّارِۗ *  اَمْ نَجْعَلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَالْمُفْسِدِيْنَ فِى الْاَرْضِۖ اَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِيْنَ كَالْفُجَّارِ

    “Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia. Itulah anggapan orang-orang yang kufur. Maka, celakalah orang-orang yang kufur karena (mereka akan masuk) neraka. Apakah (pantas) Kami menjadikan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Pantaskah Kami menjadikan orang-orang yang bertakwa sama dengan para pendurhaka?”

    Mengelola sampah dapat dimulai dari rumah dengan memisahkan sampah rumah tangga terbagi menjadi tiga sampah. Sampah organik, seperti kulit sayur dan buah. Sampah bekas makanan, sampah bekas makanan dapat diberikan kepada hewan peliharaan seperti ayam, bebek dan lainnya. 

    Sampah plastik recycle. Usahakan gunakan plastik yang dapat di-recycle dan setorkan kepada bank sampah atau tukang loak. Untuk sampah plastik yang tidak bisa di-recycle, sampai hari ini belum mendapatkan solusi pengelolaan yang ramah lingkungan, kecuali pabrik yang memproduksinya mampu mengolahnya kembali.

    *Penulis adalah mahasiswi Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Wakil Ketua MPR Tegaskan Revisi UU TNI Tak Khianati Reformasi

    Wakil Ketua MPR Tegaskan Revisi UU TNI Tak Khianati Reformasi

    Subang, Beritasatu.com – Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno dan Anggota Komisi I DPR Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia menegaskan, revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang saat ini dibahas di DPR tidak akan mengkhianati semangat reformasi. Mereka memastikan tidak ada pasal yang berpotensi mengembalikan dwifungsi ABRI, seperti pada era Orde Baru.

    Polemik terkait revisi UU TNI telah memicu kekhawatiran masyarakat sipil, yang menilai adanya potensi kembalinya dominasi militer dalam pemerintahan. Bahkan, ada yang menganggap revisi ini bisa mengancam prinsip reformasi 1998.

    Menanggapi hal ini, Eddy Soeparno dan Farah Puteri Nahlia dalam acara Bazar Murah Ramadan yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) di Subang, Jawa Barat, pada Minggu (16/3/2025), menegaskan, revisi UU TNI tetap menjunjung tinggi supremasi sipil.

    PAN Kawal Revisi UU TNI Sesuai Reformasi

    Eddy Soeparno menegaskan PAN, sebagai partai yang lahir di era reformasi, akan terus mengawal revisi UU TNI agar tetap sesuai dengan cita-cita reformasi. Ia juga menyoroti pembahasan revisi ini dilakukan dalam rapat tertutup di hotel, yang menurutnya adalah hal yang lumrah dalam proses legislasi.

    Sementara itu, Farah Puteri Nahlia menegaskan keterbukaannya terhadap masukan masyarakat sipil yang mengkhawatirkan isi revisi tersebut.

    “Kami pastikan tidak ada pasal yang memberi keleluasaan bagi prajurit TNI aktif untuk menduduki jabatan strategis di kementerian maupun lembaga negara,” jelasnya.

    Selain membahas revisi UU TNI, acara Bazar Murah Ramadan di Subang juga menyediakan 500 paket sembako bagi warga. Dalam kesempatan itu, Eddy Soeparno juga mengumumkan program mudik gratis bagi 2.000 warga yang ingin pulang ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

  • Panglima TNI Rotasi 86 Pati Termasuk Kapuspen dan Sejumlah Pangdam

    Panglima TNI Rotasi 86 Pati Termasuk Kapuspen dan Sejumlah Pangdam

    Jakarta Beritasatu.com – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melakukan perombakan jabatan dengan merotasi dan memutasi sebanyak 86 perwira tinggi (pati) dari tiga matra TNI. Pergantian jabatan ini mencakup posisi kepala Pusat Penerangan (kapuspen) TNI hingga panglima komando daerah militer (pangdam).

    Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Hariyanto, menyatakan bahwa rotasi dan mutasi ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 yang ditetapkan pada 14 Maret 2025. Keputusan ini mengatur pengangkatan dan pemberhentian sejumlah pejabat di lingkungan TNI.

    “Sebanyak 86 perwira tinggi mengalami rotasi dan mutasi, terdiri dari 53 Pati TNI Angkatan Darat, 12 Pati TNI Angkatan Laut, dan 21 Pati TNI Angkatan Udara,” ujar Hariyanto di Jakarta, Minggu (16/3/2025).

    Salah satu pejabat yang mengalami rotasi adalah Mayjen TNI Hariyanto sendiri, yang kini menjabat sebagai perwira staf ahli Panglima TNI. Jabatan Kapuspen TNI kini diemban oleh Brigjen TNI Kristomei Sianturi, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil gubernur Akademi Militer.

    Perubahan jabatan juga terjadi di tingkat pangdam, termasuk pangdam IX/Udayana yang wilayahnya mencakup Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Mayjen TNI Muhammad Zamroni yang sebelumnya menjabat pangdam IX/Udayana kini dipercaya menjadi koordinator staf ahli kepala staf Angkatan Darat (Kasad). Posisi Pangdam IX/Udayana kini diisi oleh Mayjen TNI Piek Budyakto, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur jenderal potensi pertahanan di Kementerian Pertahanan.

    Selain jabatan-jabatan strategis tersebut, puluhan perwira tinggi lainnya juga mengalami mutasi dalam berbagai posisi di lingkungan TNI. Rotasi ini dilakukan sebagai bagian dari penyegaran organisasi serta peningkatan efektivitas tugas dan tanggung jawab di tubuh TNI.

    Berikut daftar lengkap perwira tinggi yang dirotasi di TNI:
    Rotasi TNI AD
    1. Mayjen TNI Harvin Kidingallo, S.H., S.T., M.Han. dari Pa Sahli Tk. III Bid. Wassus dan LH Panglima TNI menjadi Asrenum Panglima TNI,
    2. Mayjen TNI Hariyanto dari Kapuspen TNI menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Wassus dan LH Panglima TNI,
    3. Brigjen TNI Kristomei Sianturi, S.Sos., M.Si.(Han) dari Wagub Akmil menjadi Kapuspen TNI,
    4. Brigjen TNI Pramungkas Agus T., S.I.Pem., M.H., dari Dirdik Sesko TNI menjadi Wagub Akmil,
    5. Kolonel Inf Bangkit Rahmat Tri Widodo, M.Si.(Han) dari Paban I/Ren Spers TNI menjadi Dirdik Sesko TNI,
    6. Letjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M. dari Koorsahli Kasad menjadi Staf Khusus Kasad,
    7. Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P. dari Pangdam IX/Udy menjadi Koorsahli Kasad,
    8. Mayjen TNI Piek Budyakto, S.H., M.H. dari Dirjen Pothan Kemhan menjadi Pangdam IX/Udy,
    9. Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, S.I.P., M.L.P. dari Danjen Akademi TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI (untuk penugasan sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog.
    10. Mayjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, S.E. dari Staf Khusus Kasad menjadi Danjen Akademi TNI,
    11. Brigjen TNI Dr. Ignatius Eko Djoko Purwanto, S.A.P., S.E., M.M. dari Ses Balitbang Kemhan menjadi Kepala Badan Pengembangan Kebijakan dan Teknologi Pertahanan Kemhan,
    12. Mayjen TNI Haryanto, S.I.P., M.Tr.(Han) dari Pa Sahli Tk. III Kasad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun),
    13. Mayjen TNI Herianto Syahputra, S.I.P., M.Si. dari Wadan Pusterad menjadi Pa Sahli Tk. III Kasad Bid. Jahpers,
    14. Mayjen TNI Agus Prangarso, S.Sos. dari Kasatwas Unhan menjadi Wadan Pusterad,
    15. Mayjen TNI Tjaturputra Gunadi, S.Sos., M.Tr.(Han) dari Ir Kodiklatad menjadi Kasatwas Unhan,
    16. Mayjen TNI Choirul Anam, S.E., M.M. dari Ir Kostrad menjadi Ir Kodiklatad,
    17. Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, S.E., M.B.A. dari Kasdam XII/Tpr menjadi Ir Kostrad,
    18. Brigjen TNI Putra Widyawinaya, S.H., M.P.M. dari Asintel Kaskostrad menjadi Kasdam XII/Tpr,
    19. Kolonel Inf Muhammad Nas, S.I.P., M.Si. dari Paban Utama A-2 Dit A Bais TNI menjadi Asintel Kaskostrad.
    20. Mayjen TNI Dr. dr. Sukirman, Sp.KK., M.Kes., FINSDV., FAADV. dari Waka RSPAD Gatot Soebroto menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun),
    21. Brigjen TNI dr. Ichsan Firdaus, Sp.Kj. dari Dokter Ahli Bidang Traumatologi RSPAD Gatot Soebroto menjadi Waka RSPAD Gatot Soebroto,
    22. Mayjen TNI dr. Akhmad Rusli Budi A., Sp.B., M.A.R.S. dari Kakommed RSPAD Gatot Soebroto menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun),
    23. Mayjen TNI Dr. dr. Yenny Purnama, Sp.A (K), M.Kes., M.A.R.S., M.H. dari Kapuskes TNI menjadi Kakommed RSPAD Gatot Soebroto,
    24. Mayjen TNI dr. Sugiarto, Sp.PD., K-R., M.A.R.S., FINASIM. dari Kapuskesad menjadi Kapuskes TNI,
    25. Brigjen TNI dr. Bima Wisnu Nugroho, Sp.THT., M.Kes. dari Diryankes RSPAD Gatot Soebroto menjadi Kapuskesad,
    26. Kolonel Ckm dr. Abdul Alim, Sp.PD. dari Kadep Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto menjadi Diryankes RSPAD Gatot Soebroto,
    27. Brigjen TNI Hadi Basuki, S.Sos., M.M., M.Tr.(Han) dari Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Intekmil menjadi Tenaga Ahli Pengajar Bid. Ekonomi Lemhannas (Sertijab menunggu Keppres),
    28. Kolonel Inf Moch. Sulistiono, S.Sos. dari Waasintel Kaskogabwilhan I menjadi Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Intekmil,
    29. Brigjen TNI Rionardo dari Kapusdatin Kemhan menjadi Staf Ahli Menhan Bid. Sosial (Sertijab menunggu Keppres),
    30. Brigjen TNI Trisno Widodo, S.H., M.Han. dari Karopeg Setjen Kemhan menjadi Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertahanan Negara Unhan,
    31. Kolonel Arm Edwin Adhiyanto dari Kabag Malur Set Baranahan Kemhan menjadi Karopeg Setjen Kemhan,
    32. Mayjen TNI Rusmili, S.I.P., M.Si. dari Pa Sahli Tk. III Bid. Komsos Panglima TNI menjadi Staf Khusus Kasad,
    33. Brigjen TNI Trenggono, S.I.P., M.A.P. dari Dirjianbang Seskoad menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Komsos Panglima TNI,
    34. Brigjen TNI Suprayogi dari Dandenmabesad menjadi Waaslog Panglima TNI,
    35. Kolonel Inf Muhammad Aidi, S.I.P., M.Si. dari Irutum It Kostrad menjadi Dandenmabesad,
    36. Brigjen TNI Hendi Setiawan, S.Sos., M.A.P. dari Dirlitbang Pusjianstralitbang TNI menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun),
    37. Brigjen TNI Tarsisius Yoga Pranoto, S.Sos., M.Si. dari Aslog Kaskogabwilhan I menjadi Dirlitbang Pusjianstralitbang TNI,
    38. Kolonel Czi Herfin Kartika Aji, S.I.P., M.Han. dari Paban IV/Faskon Slog TNI menjadi Aslog Kaskogabwilhan I,
    39. Brigjen TNI Mokhamad Yasin, S.Sos., M.A.P. dari Kadislitbangad menjadi Staf Khusus Kasad,
    40. Brigjen TNI Suwandi, S.E. dari Ir Pusziad menjadi Kadislitbangad,
    41. Brigjen TNI Faried Darman Hamid, S.E. dari Dirum Pusziad menjadi Ir Pusziad,
    42. Kolonel Czi Sukamdi, S.I.P. dari Kabengpuszi Pusziad menjadi Dirum Pusziad,
    43. Brigjen TNI Budi Suharto, S.I.P., M.Si. dari Pa Sahli Tk. II Bid. Wassus dan LH Panglima TNI menjadi Staf Khusus Kasad,
    44. Kolonel Kav Asep Ridwan, S.A.P., M.I.P. dari Kadepnikmim Akmil menjadi Pa Sahli Tk. II Bid. Wassus dan LH Panglima TNI,
    45. Brigjen TNI Maychel Asmi, P.S.C., S.E., M.Han. dari Asops Kaskostrad menjadi Staf Khusus Kasad (dalam rangka penugasan sebagai Deputy Force Commander (DFC) MINUSCA),
    46. Kolonel Inf Setyo Wibowo, S.I.P., M.Sos. dari Danrem 083/BJ (Malang) Kodam V/Brw menjadi Asops Kaskostrad,
    47. Brigjen TNI Mochammad Luthfie Beta, S.Sos., M.Si. dari Dirum Kodiklatad menjadi Staf Khusus Kasad (*untuk penugasan di Kementerian/Lembaga*),
    48. Brigjen TNI Anan Nurakhman, S.I.P. dari Kapoksahli Danpusterad menjadi Dirum Kodiklatad,
    49. Kolonel Inf Raja Benny Arifin dari Kadepsos Akmil menjadi Kapoksahli Danpusterad,
    50. Brigjen TNI Imanuel Pasaribu, S.I.P. dari Dir Vet Ditjen Pothan Kemhan menjadi Dosen Tetap Unhan,
    51. Kolonel Kav Darwin Saputra, S.I.P., M.Han. dari Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pus Alpalhan Baranahan Kemhan menjadi Dir Vet Ditjen Pothan Kemhan,
    52. Kolonel Inf Roby Bulan, S.I.P. dari Kasrem 064/MY (Serang) Kodam III/Slw menjadi Aspers Kaskogabwilhan II dan
    53. Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, S.E., M.Si. dari Tenaga Ahli Pengajar Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun).

  • Jadwal Buka Puasa Hari Ini, Minggu 16 Maret 2025

    Jadwal Buka Puasa Hari Ini, Minggu 16 Maret 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Jadwal buka puasa hari ini di Kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan berbagai kota lainnya sangat penting untuk diketahui umat muslim agar dapat mempersiapkan diri dengan baik.

    Waktu berbuka menjadi momen yang dinanti-nantikan setelah seharian menahan lapar dan dahaga, sehingga mengetahui jadwal yang tepat sangat penting untuk menjaga kelancaran ibadah.

    Berikut ini adalah jadwal buka puasa untuk beberapa kota besar di Indonesia pada Minggu (16/3/2025), yang dapat menjadi panduan bagi umat muslim dalam menentukan waktu berbuka di daerah masing-masing.

    Di wilayah paling barat Indonesia, Banda Aceh, waktu berbuka puasa ditetapkan pada pukul 18.53 WIB. Sementara itu, Kota Medan dan sekitarnya dapat berbuka sedikit lebih awal, yakni pada pukul 18.40 WIB.

    Beralih ke Pulau Jawa, Jakarta dan Bandung memiliki jadwal berbuka puasa yang sama, yaitu pukul 18.08 WIB. Sementara itu, Kota Semarang, serta DI Yogyakarta dijadwalkan berbuka puasa pada pukul 17.54 WIB. Sedangkan bagi masyarakat di Kota Surabaya, Jawa Timur, waktu berbuka jatuh pada pukul 17.45 WIB.

    Di Pulau Kalimantan, jadwal buka puasa di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, jatuh pada pukul 17.58 WIB. Sementara itu, warga di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dapat berbuka pada pukul 18.37 Wita, dan Balikpapan, Kalimantan Timur, pada pukul 18.28 Wita.

    Beranjak ke wilayah timur Indonesia, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, memiliki jadwal berbuka puasa pada pukul 18.18 Wita. Sedangkan di Pulau Bali, khususnya Kota Denpasar, waktu berbuka ditetapkan pada pukul 18.35 Wita.

    Jadwal Buka Puasa Diberbagai Kota IndonesiaBanda Aceh: 18.53 WIB.Medan: 18.40 WIB.Jakarta & Bandung: 18.08 WIB.Semarang & Yogyakarta: 17.54 WIB.Surabaya: 17.45 WIB.Pontianak: 17.58 WIB.Banjarmasin: 18.37 Wita.Balikpapan: 18.28 Wita.Makassar: 18.18 Wita.Denpasar: 18.35 Wita.

    Demikian jadwal buka puasa di beberapa kota besar di Indonesia pada hari ini, Minggu (16/3/2025). Semoga informasi ini bermanfaat bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan penuh keberkahan.