Category: Beritajatim.com Politik

  • Kota Kediri Jadi Titik Pertama Safari Ramadan 1445 H, Santunan Anak Yatim

    Kota Kediri Jadi Titik Pertama Safari Ramadan 1445 H, Santunan Anak Yatim

    Kediri (beritajatim.com) – Kota Kediri menjadi titik pertama di Jawa Timur dalam Safari Ramadan 1445 H Baznas Jawa Timur dimana mengambil tema “Nikmat Berzakat, Tentaramnya Muzakki Bahagianya Mustahik”.

    Pada Safari Ramadan Baznas Jawa Timur ini dilakukan pemberian santunan kepada 800 anak yatim di Kota Kediri, yang bertempat di Masjid Agung Kota Kediri, Senin (18/3/2024). Pemberian santunan ini juga hasil kolaborasi dengan Baznas dan Lembaga Amil Zakat se-Kota Kediri.

    Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dan Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyerahkan santunan kepada anak yatim secara simbolis kepada 10 penerima. Pada saat sambutan, Zanariah menuturkan bahwa telah disampaikan oleh Baznas Republik Indonesia bahwa Jawa Timur merupakan provinsi dengan pertumbuhan zakat yang tercepat dan berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Kota Kediri juga merupakan salah satu penyumbang angka tersebut,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Pj Wali Kota Kediri juga menuturkan bahwa hal tersebut ditandai dengan kolaborasi solid antara Pemkot Kediri dengan Baznas dan Lembaga Amil Zakat se-Kota Kediri. Lembaga-lembaga ini membantu menjangkau lebih banyak masyarakat Kota Kediri yang membutuhkan bantuan, melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat seperti bantuan biaya bedah rumah, pendidikan hingga usaha. “Masyarakat sangat terbantu dengan bantuan yang disalurkan oleh Baznas dan Lembaga Amil Zakat ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa karena telah mengajari jajaran di Provinsi Jawa Timur di setiap kegiatan untuk melakukan santunan terlebih dahulu. Kemudian terima kasih juga kepada Baznas Jatim yang telah menyalurkan zakat, infaq dan yang lainnya di Jawa Timur ini. “Di Bulan Ramadan yang selalu dirindukan ini, bulan penuh berkah dan ampunan sehingga apabila melakukan amal kebaikan selalu dilipatgandakan,” ujarnya.

    Perlu diketahui, Baznas Jatim membagikan zakat dan santunan anak yatim ini di 10 titik kota maupun kabupaten di Jawa Timur. Selain santunan anak yatim, juga diberikan zakat produktif untuk 50 orang penerima, pemberian tali asih Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) kepada 10 orang, pemberian tali asih kepada Tagana 10 orang dan pemberian apresiasi seniman kepada 10 orang.

    Pada acara santunan anak yatim ini juga digelar operasi pasar murah Pemerintah Provinsi Jawa Timur di halaman Masjid Agung Kota Kediri. Ada empat komoditas yang dijual yakni telur dengan harga Rp 27.000/kg, beras dengan harga Rp 10.400/kg, gula pasir dengan harga Rp 16.000/kg, dan minyak goreng dengan harga Rp 14.000/kg.

    Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua Baznas Provinsi Jawa Timur Ali Maschan Moesa, Ketua Baznas Kota Kediri Dawud Syamsuri, Forkopimda Kota Kediri, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, dan penerima santunan. [nm/ted]

  • Mentan Andi Amran ke Bojonegoro Minta Gerakan Pompanisasi Dimaksimalkan

    Mentan Andi Amran ke Bojonegoro Minta Gerakan Pompanisasi Dimaksimalkan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat berkunjung ke Kabupaten Bojonegoro meminta agar gerakan pompanisasi dilakukan secara maksimal. Dengan begitu diharapkan musin tanam padi bisa ditingkatkan per tahunnya.

    Guna mempercepat gerakan pompanisasi itu, kepala dinas dan juga pihak terkait harus segera melakukan pengecekan terhadap sungai-sungai besar yang tidak pernah surut saat musim kering. Usai dicek, pemasangan pompa harus segera dimasifkan.

    “Luas lahan kering disini kan 40 persen. Nah 40 persen disini berapa yang nempel ke Bengawan Solo atau Sungai Berantas harus dilakukan pengecekan dan pasang pompa secara maksimal,” ujar Mentan Amran, Senin (18/3/2024).

    Amran yang sedang meninjau gerakan tanam padi di Desa Tulungagung, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro melanjutkan, air dari sungai bisa dialirkan pada lahan-lahan sawah dengan indeks pertanamannya 1 atau maksimal 2 kali dalam setahun sehingga ke depan bisa dinaikkan menjadi 3 sampai 4 kali setahun.

    “Yang harus dicari adalah sungai yang tidak pernah kering. Ini boleh. Jadi yang tanam 1 kali cari dan yang tanam 2 kali cari sehingga bisa tanam 3 sampai 4 kali,” katanya.

    Mentan mengatakan pompanisasi menjadi solusi cepat mengingat saat ini tidak semua daerah diguyur hujan. Artinya, masih ada daerah-daerah kering akibat dilanda el nino gorila alias musim kering ekstrem yang berujung pada darurat pangan.

    Untuk mendukung upaya tersebut, katanya, semua pihak harus terlibat baik dari TNI, Polri, Kejaksaan, petani maupun dukungan langsung dari Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) yang memiliki peta wilayah sungai berair dan sawah kering.

    “Yang pasti kita harus efisien dan efektif. Bahkan dari BPWS, sudah sepakat ya 200 pompa digunakan dan keluar. Nah bapak ibu sekalian, ini dicek baik-baik berapa pompa dibutuhkan untuk menaikkan indeks tanam,” katanya.

    Sementara Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto mendukung penuh upaya kementerian pertanian dalam memaksimalkan pompanisasi pada lahan-lahan kering di Jawa Timur. Apalagi, kata dia, Kabupaten Bojonegoro selama ini adalah penghasil beras terbesar ketiga untuk wilayah Jatim.

    “Bojonegoro ini daerah terbesar ketiga produksi padi di Jatim. Namun kami punya tantangan besar karena kalau musim hujan resikonya banjir dan kalau musim kering seperti ini resikonya sangat panjang hingga 8 bulan,” terangnya.

    “Tapi kami berupaya menjaga produksi maksimal dimana angka pada 2023 mencapai 705 ribu ton. Jadi kami mendukung penuh pompanisasi yang dilakukan,” tambah Adriyanto.

    Sebagai informasi, luas hamparan sawah di Bojonegoro mencapai 115 hektare dengan rata-rata penggunaan varietas adalah inpari 32 atau indeks pertanaman 200. Adapun produktivitasnya sendiri mencapai 7,5 ton per hektare dengan kadar air 21 persen. Diketahui, rata-rata harga gabah kini mencapai Rp7.100 per kilogram . [lus/kun]

  • Peresmian Bandara Dhoho Kediri Tunggu Jadwal Jokowi

    Peresmian Bandara Dhoho Kediri Tunggu Jadwal Jokowi

    Kediri (beritajatim.com) – Bandara Dhoho Kediri akan segera diresmikan. Namun, peresmian lapangan terbang yang dibangun oleh perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk Kediri ini menunggu jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Pj Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono membenarkan hal ini. Pihaknya sudah mengirimkan permintaan jadwal Presiden Jokowi melalui Sekretariat Negara untuk meresmikan Bandara Dhoho Kediri.

    “Kami sudah menyampaikan ke Setneg untuk pak Presiden (Jokowi) bisa menjadwalkan (peresmian Bandara Dhoho Kediri),” kata Adhy Karyono, usai meninjau Pasar Murah Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kediri, Senin (18/3/2024).

    Adhy Karyono berharap Presiden Jokowi bisa meresmikan bandara bertaraf internasional di lereng Gunung Wilis Kediri ini sebelum Lebaran 2024. Sehingga bisa mengurangi kepadatan arus mudik di Bandara Juanda.

    Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kediri telah dua kali meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk bisa menjembatani dengan pemerintah pusat terkait peresmian bandara yang sejatinya telah rampung akhir tahun lalu.

    Adhy pun langsung menyampaikan ke pemerintah pusat dan berharap Bandara Dhoho Kediri ini bisa beroperasional sebelum Lebaran agar bisa memecah kepadatan di Bandara Juanda. Saat ini Adhy memastikan segala sesuatunya tentang bandara ini telah siap.

    “Kami sangat berharap operasional ini menjelang Lebaran supaya bisa memecah penumpang yang turun ke Juanda. Segala sesuatunya siap,” jelas Adhy.

    “Kami berharap kebanggaan warga Kediri ini bisa terealisasi. Dan pesawat sudah uji coba tinggal persiapan launchingnya,” tandasnya. [nm/beq]

  • Gagal Lolos DPRD Surabaya, Achmad Hidayat: Terus Bergerak

    Gagal Lolos DPRD Surabaya, Achmad Hidayat: Terus Bergerak

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris PDIP Surabaya, Achmad Hidayat, gagal lolos ke DPRD Kota Surabaya. Dia menempati urutan ketiga di Dapil Surabaya I (Tegalsari, Genteng, Gubeng, Simokerto, Bubutan, Krembangan) dengan perolehan 8.184 suara. 

    Meski tak lolos, Hidayat tak berkecil hati. Dia mengaku bangga dengan PDIP lantaran meraih suara terbanyak di Dapil Surabaya I dan menyatakan akan tetap bergerak dengan garis perjuangan partai.

    “Saya bangga pada PDI Perjuangan (PDIP). Terus bergerak, kami ditempa untuk setia pada garis perjuangan selanjutnya untuk kembali melakukan kerja-kerja kerakyatan dengan menjunjung tinggi semangat gotong-royong,” ujar Achmad, Senin (18/3/2024).

    Politisi muda hasil gemblengan Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) ini juga berterima kasih kepada kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji yang senantiasa mendukung. Serta kepercayaan Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono yang senantiasa memberikan ruang untuk membantu masyarakat.

    “Saya juga bangga kepada para pengurus, kader, simpatisan terutama di wilayah binaan yaitu di Kecamatan Krembangan, Simokerto, dan Tegalsari yang telah bekerja keras mempertahankan eksistensi PDIP di wilayah masing-masing,” ujar politisi muda ini.

    Achmad mengungkapkan saat ini tengah menyiapkan agenda Safari Ramadhan untuk kembali melakukan konsolidasi bersama pengurus serta pertemuan masyarakat untuk memompa semangat perjuangan.

    “Banteng Surabaya mampu mempertahankan kursi Ketua DPRD Surabaya untuk mengawal kebijakan pro rakyat pada periode mendatang,” kata dia.

    PDIP Surabaya masih bisa mempertahankan dan memenangkan suara di sejumlah basis pada pemilu legislatif tahun 2024. Salah satunya di daerah pemilihan (dapil) Surabaya 1 yang terdiri dari (Tegalsari, Genteng, Gubeng, Simokerto, Bubutan, Krembangan)

    Di dapil ini, PDI Perjuangan meraih sebanyak 68.452 suara dan mengantarkan dua orang kader incumbent menjadi anggota DPRD Kota Surabaya, yaitu Budi Leksono serta Tri Didik Adiono.

    Perolehan PDI Perjuangan di Wilayah Dapil I diantaranya Kecamatan Tegalasari 11.355 (21,2 persen), Gubeng 12.514 (16,4 persen), Krembangan 14.558 (23,2 persen), Genteng 8.185 (25,4 persen), Bubutan 13.132 (24,4 persen), Simokerto 8.759 (17,4 persen). [asg/beq]