Category: Beritajatim.com Politik

  • Dinas Kominfo Kota Kediri Sukseskan Forum Walidata

    Dinas Kominfo Kota Kediri Sukseskan Forum Walidata

    Kediri (beritajatim.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menghadirkan para sekretaris dinas dan badan dari 24 OPD dalam kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Forum Walidata dan ASKOMPSI DLGA 2024. Hal ini sebagai upaya mendukung optimalisasi kegiatan statistik sektoral.

    Bertempat di Ruang Kilisuci, Selasa (26/3/2024) Apip Permana Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mengatakan rapat koordinasi ini diselenggarakan guna mengoordinir para peserta selaku konseptor agar proses pengumpulan data yang tersebar di beberapa instansi dapat terlaksana dengan tertib.

    “Data yang akurat atau valid menjadi salah satu atau dasar utama untuk membuat kebijakan yang benar benar bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Agar pengelolaan data bisa optimal, maka diperlukan adanya peran serta dari semua OPD, dalam hal ini kita merujuk pada konseptor,” ungkap Apip saat membuka kegiatan.

    Lebih rinci Apip menjelaskan, data terbagi menjadi 3 jenis yakni data spasial, data statistik dan data keuangan negara. Sebagai dinas pengampu Satu Data, Apip mengajak semua OPD untuk berperan aktif memberikan kontribusi dan informasi data untuk dikelola Dinas Kominfo. Sehingga proses pengumpulan data yang tersebar antar bidang dan masing-masing OPD bisa lebih tertib.

    “Tentunya dalam mengelola data bisa maksimal bila ada peran serta dari semua OPD, dalam hal ini kita merujuk pada konseptor yang memiliki peran merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan yang menyebar di semua bidang di OPD masing-masing,” tuturnya.

    Sesuai Perpres Nomor 39 Tahun 2019, Apip mengungkapkan Satu data sangat bermanfaat bagi birokrasi karena menghasilkan data yang mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan serta mudah diakses antar instansi.

    “Karena pada hakikatnya bagi sebuah organisasi, data yang akurat dan valid serta update memang menjadi dasar utama untuk membuat kebijakan yang betul-betul bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu, kami perlu bantuan dan dukungan dari bapak/ibu untuk terus berperan aktif dan berkontribusi dengan memberikan data yang update untuk dikelola Dinas Kominfo,” tambahnya.

    Dari rakor ini, Apip berharap kolaborasi dan koordinasi antar OPD bisa lebih optimal sehingga kegiatan statistik sektoral bisa berjalan lancar serta menghasilkan data yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. [nm/ian]

  • Polisi Belum Terima Laporan Pembabatan Kopi Varietas Baru di Jember

    Polisi Belum Terima Laporan Pembabatan Kopi Varietas Baru di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Polisi belum menerima laporan pembabatan pohon kopi varietas baru Milo Pace milik Hasan Putra di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Polisi menekankan pentingnya menjaga stabilitas daerah.

    Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Kepolisian Resor Jember Inspektur Dua Naufal Muttaqin mengatakan, pihaknya melihat kondusivitas keamanan dan hukum. “Pertama, kami sampaikan kepada para petani dan warga untuk bersama menjaga kondusivitas keamanan lingkungan sekitar,” katanya, ditulis Selasa (26/3/2024).

    Naufal menyerukan warga tak melakukan tindakan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. “Dilihat dari permasalahan ini, terkait penebangan tanaman kopi milik Haji Hasan, ada dua langkah yang dapat ditempuh, bisa melalui perdata dan pidana,” katanya.

    Jika terkait tindak pidana, menurut Naufal, setiap orang berhak melaporkan permasalahan yang ada kepada kantor kepolisian terdekat. “Tapi Pak Haji Hasan belum membuat laporan ke kantor polisi. Jadi kami tidak mengambil tindakan,” katanya. Jika hendak menggugat secara perdata, Naufal menyarankan semua aspek legal disiapkan.

    Zainal Arifin, petani di Pace, mengatakan, kurang lebih ada 4.500 pohon kopi Milo Pace yang dikembangkan di atas tanah kas Desa Pace seluas tiga hektare. Setelah tiga tahun masa budidaya, varietas baru kopi Milo Pace yang ditemukan Hasan itu akhirnya berproduksi 1,5 ton. “Dengan harga sangat bagus, Rp 100 ribu per kilogram,” katanya.

    Namun perbedaan politik antara Hasan dan calon petahana Muhammad Farhan, membuat kopi varietas baru yang dibudidayakan itu pun dibabat. “Tanahnya memang tanah kas desa. Tapi apakah kemudian itu hak milik mutlak kepala desa? Kan tidak. Begitu jabatan kades sudah habis, dia tidak menguasai,” kata Zainal.

    Menurut Zainal, kopi tersebut seharusnya bisa dikelola Pemerintah Desa Pace melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Varietas ini kebanggaan Jember. Saya kasihan kepada bupati dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, karena slogan beliau adalah menjadikan Jember sebagai pusat kopi robusta terbaik di Indonesia. Ini baru berkembang, sudah dimusnahkan,” katanya.

    Zainal tidak tahu bagaimana prosedur hukum seharusnya dijalankan dalam menangani persoalan ini. “Oleh sebab itu, kami langsung ke DPRD Jember untuk mengetahui bagaimana sikap DPRD Jember dan Dinas TPHP terkait pemusnahan varietas ini,” katanya.

    Hasan sudah menyewa tanah kas desa itu sejak 1998. “Awalnya memang bukan menanam kopi, tapi pepaya. Tapi karena ada bantuan tanaman kopi dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, akhirnya kami bermusyawarah dengan kepala desa untuk ditanan di sana,” kata Zainal.

    Petani pun memperpanjang masa sewa setiap tahun sejak masa kepemimpinan Kepala Desa Pace Nur Ahmad, Karyoso, sampai Muhammad Farhan yang menjabat dua periode. “Dalam peraturan di desa, setiap kali masa sewa habis, maka penyewa akan diberi undangan untuk ditanyakan apakah akan memperpanjang masa sewa atau tidak. Ini tidak ada undangan, tahu-tahu ada surat bahwa sewa itu diputus,” kata Zainal.

    Hasan Putra menambahkan, selama ini tidak pernah ada masalah dalam soal sewa lahan tanah kas Desa Pace. Ia juga tak pernah minta keringanan harga sewa. “Malah Pak Karyoso dulu ikut bekerja sama untuk kemajuan desa,” katanya.

    Hasan menyewa tanah kas desa pada masa pemerintahan Farhan sebesar Rp 1,5 juta per hektare setiap tahun. Masa sewa tersebut habis pada Desember 2023, dan oa terlambat memperpanjang masa sewa kurang lebih 1,5 bulan. “Bukan saya tidak mau memperpanjang, tapi karena saya tidak diundang,” katanya.

    Sebelum pohon kopi dibabat, Hasan tidak pernah menerima pemberitahuan dari Pemerintah Desa Pace. “Cuma pemerintah desa merasa keberatan, karena saya di sana bikin pondok di sana. Listrik masuk, jaringan wifi masuk,” katanya.

    Pondok itu dibangun untuk menerima tamu-tamu dari luar daerah yang datang ke Pace untuk melakukan studi banding soal kopi. “Kalau tidak ada pondoknya, mau ditaruh di mana. Apalagi sampai bupati berkunjung ke sana,” kata Hasan.

    Hasan sendiri tidak pernah menginap di pondok tersebut. “Kepentingan saya cuma untuk kunjungan-kunjungan agar agak tenang,” katanya.

    DPRD Jember melakukan rapat gabungan Komisi A dan Komisi B di gedung parlemen, Senin (25/3/2024) malam dengan mengundang Dinas TPHP Jember, camat Silo, penyewa, dan kepolisian. Namun Kepala Desa Pace Muhammad Farhan tidak hadir. [wir]

  • Pemkab Mojokerto Segera Salurkan Dana Hibah Tahap Dua Pilkada Serentak 2024

    Pemkab Mojokerto Segera Salurkan Dana Hibah Tahap Dua Pilkada Serentak 2024

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto akan segera menyalurkan dana hibah tahap dua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sebesar Rp 44,7 milyar. Namun hingga saat ini, Pemkab Mojokerto masih menunggu pengajuan dari lembaga terkait.

    Hal tersebut disampaikan Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat. Kebutuhan anggaran Pilkada Serentak 2024 sebesar Rp82 miliar tersebut dialokasikan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto.

    “KPU mendapat alokasi sebesar Rp62 miliar dan Bawaslu Rp20 miliar. Mekanisme penyalurannya dilakukan dua tahap, 40 persen di tahun 2023 lalu dan 60 persen tahun ini. Tahun lalu kita salurkan Rp 32,8 miliar (Rp24,8 miliar KPU dan Rp8 miliar Bawaslu), tahun ini kita siapkan Rp44,7 miliar,” ungkapnya, Selasa (25/3/2024).

    Masih kata Djoko, anggaran sebesar Rp44,7 miliar tersebut dengan rincian; Rp32,7 miliar untuk KPU dan Rp12 miliar untuk Bawaslu. Djoko menjelaskan, jika anggaran sebesar Rp44,7 miliar tersebut sudah siap disalurkan dan ditargetkan penyaluran tahap dua pada awal April depan.

    “Kami targetkan penyaluran untuk dana hibah tahap dua ini dilakukan bulan depan. Saat ini, kami masih menunggu pengajuan dari lembaga terkait (KPU dan Bawaslu),” tegasnya.

    Sebelumnya, pada 2023 lalu Pemkab Mojokerto sudah menyalurkan anggaran Pilkada serentak 2024 tahap pertama kepada Bawaslu dan KPU Kabupaten Mojokerto sebesar Rp32,8 miliar. Masing-masing Rp 24,8 miliar untuk KPU dan Rp 8 miliar untuk Bawaslu.

    Penyaluran alokasi tersebut berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.9.1/435/SJ Nomor 24 Januari 2023 Tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024.

    Dana hibah akan dicairkan secara bertahap. Pada tahap pertama, minimal 40 persen dari nilai Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang akan dicairkan dalam waktu paling lama 14 hari kerja setelah penandatanganan NPHD. Pencairan dana hibah paling sedikit 60 persen dari nilai NPHD paling lama lima bulan sebelum hari pemungutan suara. [tin/ian]

  • KH Nur Cholis Misbah: Munculnya Tokoh Menawarkan Diri di Pilkada 2024 Perlu Diapresiasi 

    KH Nur Cholis Misbah: Munculnya Tokoh Menawarkan Diri di Pilkada 2024 Perlu Diapresiasi 

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tokoh ulama Sidoarjo menyebut sosok H. Usman yang kini duduk sebagai Ketua DPRD Kab. Sidoarjo, di bursa bakal calon bupati Sidoarjo selain H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan H. Subandi patut diperhitungkan dan diapresiasi oleh warga Sidoarjo.

    Hal itu ditegaskan KH Nur Cholis Misbah disela kegiatannya bersama Baznas RI dan PT Unilever di Pondok Pesantren Modern Al Amanah Junwangi, Krian Selasa (26/3/2024).

    Pendiri Ponpes Modern Al Amanah itu mengatakan, partai besar secara politik yang berpengaruh di Sidoarjo adalah PKB. Menurutnya, PKB sendiri sampai dengan saat ini belum memberikan tanda siapa yang akan diusung di Pilkada 2024.

    Sosok-sosok politisi yang saat ini namanya berhembus di masyarakat yang disebut sebagai bakal calon yang mengikuti kontestasi Pilkada juga patut diperhitungkan seperti, H. Usman, H. Subandi dan Gus Muhdlor.

    “Dari suara-suara arus bawah muncul tiga nama yakni, H. Usman, Abah Subandi dan Gus Muhdlor. Semoga dari nama-nama dan tawaran itu masyarakat bisa mengapresiasi,” jelasnya.

    Menurut alumni Pondok Pesantren Al Hikmah Purwoasri Kediri itu, sosok politisi yang mau menawarkan dirinya sebagai calon dari kontestasi Pilkada patut diapresiasi.

    Tokoh ulama itu juga menyebut sebagai calon pemimpin harus bisa diajak berdiskusi. “Ya paling tidak  bisa diajak berdiskusi untuk ke depan Sidoarjo ini seperti apa dan sebagainya,” ungkapnya mengakhiri. (isa/ian)

  • Bupati Banyuwangi Respon Cepat Perkembangan Virus Seni Global

    Bupati Banyuwangi Respon Cepat Perkembangan Virus Seni Global

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Di tengah kuatnya komitmen masyarakat Banyuwangi dalam melestarikan seni budaya ada terselip perhatian lain yang harus direspon cepat. Secara khusus Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bahkan berpesan kepasa egenap seniman dan budayawan untuk senantiasa merespon perkembangan dunia seni global.

    Saat ini, kata Ipuk, adanya perkembangan seni kontemporer merupakan keniscayaan yang tak bisa dihindari. Namun, kondisi itu harus tetap dibina agar tak melenceng dari norma yang berlaku.

    “Karena virus budaya global sekarang sangat mudah diakses. Maka tugas kita semua untuk mengimbanginya dengan tetap mengenalkan dan menghadirkan seni, budaya dan adat istiadat lokal agar tidak hilang,” ungkap Bupati Ipuk, Selasa (26/3/2024).

    Meski, kata Ipuk, Banyuwangi khususnya seni dan kebudayaannya kini mendapat apresiasi luas dari masyarakat dunia. Bahkan, kerap diundang dalam forum-forum kebudayaan di level internasional.

    Akan tetapi, Bupati Ipuk menekankan jangan sampai terlena. Kekompakan untuk tetap melestarikan seni budaya menjadi pondasi penting untuk menangkal virus seni global.

    “Seniman dan budayawan yang saling kompak, berkolaborasi bersama-sama pemerintah daerah untuk terus melestarikan dan memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan,” ujarnya.

    Banyuwangi, kata Ipuk, harus kuat menjaga seni dan budayanya. Untuk itu, kolaborasi dan inovasi harus tetap memperhatikan nilai dari kebudayaan itu sendiri.

    “Anak-anak kita ini sekarang sedang tergerus oleh kecanggihan teknologi informasi, maka tanpa dukungan dari semuanya para pelaku seni dan budaya, anak-anak kita tidak akan mungkin mengenal lagi yang namanya tari gantung tidak akan mungkin mengenal lagi seni budaya yang lain,” pungkasnya. [rin/suf]

  • Karya Seniman dan Budayawan Banyuwangi Tersohor di Dunia

    Karya Seniman dan Budayawan Banyuwangi Tersohor di Dunia

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku mendapatkan banyak undangan dari berbagai negara untuk mendatangkan sejumlah kesenian maupun produk budaya daerahnya. Kondisi itu tak terlepas makin tersohornya kesenian, kebudayaan hingga pariwisata di mata dunia.

    Akan tetapi, ajakan itu justru belum bisa diterima semuanya lantaran ada persoalan yang masih membekap di Pemkab Banyuwangi. Permasalahan itu yakni mengenai anggaran yang terbatas sehingga belum dapat mengirim perwakilan dari daerah untuk datang ke sejumlah negara.

    “Jadi setiap negara ada Indonesia Event begitu, biasanya kedutaan besar itu mengundang hadirkan seni dan budaya daerah. Dan Banyuwangi ini sangat tersohor ya bagi duta besar,” ungkap Bupati Ipuk di sela pemberian tali asih bagi seniman, budayawan dan pelaku wisata, Selasa (26/3/2024).

    Banyuwangi, kata Ipuk, juga pernah menjadi tuan rumah festival budaya di Kemenlu, sehingga bukan tidak mungkin seni dan budaya Banyuwangi cukup dikenal oleh masyarakat dunia. “Sehingga, para duta besar menganggap Banyuwangi layak untuk diundang di sana,” katanya.

    Ipuk menjelaskan, untuk menyikapi banyaknya permintaan dan undangan itu, pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Banyuwangi di luar negeri maupun perkumpulan mahasiswa untuk bisa memenuhi undangan tersebut.

    “Kita lakukan kordinasi dan kolaborasi dengan warga Banyuwangi di luar negeri untuk menghadirkan kesenian dan kebudayaan yang berasal dari mereka sendiri. Karena, di sana juga banyak pelaku seni dan budaya yang cukup kuat untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian Banyuwangi,” pungkasnya. [rin/suf]

  • Mak Rini Buka Musrenbang RPJPD 2025-2045, Ada 5 Prioritas Pembangunan

    Mak Rini Buka Musrenbang RPJPD 2025-2045, Ada 5 Prioritas Pembangunan

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rini Syarifah membuka musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025 di Pendopo Ronggo Hadi Negoro pada Selasa (26/03/24).

    Pada acara itu juga digelar musyawarah perempuan, anak, penyandang disabilitas serta kelompok rentan lainnya (Pena Intan) Kabupaten Blitar 2025 dan rembuk stunting 2024. Acara itu sendiri juga dihadiri perwakilan dari Pemprov Jatim dan diikuti para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Blitar.

    Dalam sambutannya, Bupati Mak Rini mengatakan forum Musrenbang ini semakin menyempurnakan penyusunan Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 di Kabupaten Blitar.

    Pemkab Blitar telah melalui proses panjang kegiatan ini mulai konsultasi publik rancangan awal RKPD, Musrenbang tingkat kecamatan serta Musyawarah Pena Intan dan sekarang Musrenbang tingkat kabupaten.

    “Kami berharap, dalam proses pelaksanaan rangkaian Musrenbang RKPD tahun 2025 ini mampu menghadirkan proses perencanaan pembangunan yang efisien, efektif, partisipatif dan akuntabel, sehingga bermuara pada tercapainya dokumen perencanaan yang semakin berkualitas dan inklusif,” kata Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar.

    Dikatakannya, Musrenbang merupakan instrumen penting untuk menghasilkan RKPD yang tidak lepas dari dokumen RPJMD Kabupaten Blitar, RKPD Provinsi Jatim maupun RKP pusat.

    “Forum ini mempunyai arti sangat penting, sebab melalui forum ini seluruh pemangku kepentingan dapat melakukan penajaman, penyelarasan dan klarifikasi sehingga tercapai kesepakatan terhadap rancangan RKPD Kabupaten Blitar 2025,” ujarnya.

    Bupati menyampaikan pembangunan di Kabupaten Blitar merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional dan pembangunan Provinsi Jawa Timur.

    Untuk itu, tema pembangunan dalam RKPD Kabupaten Blitar 2025, yaitu, ‘Penguatan SDM Unggul dan Ekosistem Ekonomi Lokal untuk Kemandirian Ekonomi Daerah’. Tema ini dijabarkan melalui lima prioritas pembangunan, yaitu, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan percepatan pengentasan kemiskinan.

    Meningkatkan kapasitas SDM pelaku ekonomi dan penguatan pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan produktivitas ekonomi lokal dan penguatan manajemen distribusi barang serta penguatan e-Government dan Pelayanan Publik dan pemantapan infrastruktur ekonomi serta daya dukung lingkungan hidup. (owi/kun)

  • PIRA Kabupaten Pasuruan Bagikan 300 Takjil

    PIRA Kabupaten Pasuruan Bagikan 300 Takjil

    Pasuruan (beritajatim.com) – Bulan suci Ramadhan kali ini banyak orang yang melakukan perbuatan baik dengan berbagi dengan sesama. Hal ini juga dilakukan oleh Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Kabupaten Pasuruan.

    Ketua PIRA Merita Ariestia Yudi mengatakan bahwa ini merupakan bentuk syukur dan berbagi kepada sesama. Merita juga berharap dengan berbagi di bulan suci ini bisa meringankan beban kepada sesama.

    “Kali ini kita membagikan sekitar 300 takjil dan kami bagi di depan kantor DPC Gerindra Kabupaten Pasuruan. Kami berharap ini bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan sebagai nilai positif nantinya,” jelas Merita, Selasa (26/3/2024).

    Merita juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan besar nantinya. Sehingga dirinya juga berharap kepada masyarakat Kabupaten Pasuruan khususnya warga Kecamatan Bagil agar selalu berbagi.

    Selain itu, PIRA juga mensosialisasikan kepada masyarakat agar memilih pemimpin yang bijaksana untuk Kabupaten Pasuruan. Sehingga dirinya menyarankan agar nantinya jika berlangsung pemilihan kepala daerah agar memilih Rusdi Sutejo dari partai Gerindra.

    “Sebelum membagikan takjil tadi kami juga melakukan doa bersama untuk masyarakat Kabupaten Pasuruan. Seperti halnya dengan memilih pemimpin yang bijak dan bisa membawa Kabupaten Pasuruan menjadi lebih baik, dengan memilih pak Rusdi,” tegasnya. [ada/but]

  • Arum Minta Khofifah Duet dengan Emil di Pilgub Jatim 2024

    Arum Minta Khofifah Duet dengan Emil di Pilgub Jatim 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – HM Arum Sabil, Koordinator Barisan Relawan Bunda Khofifah, berharap agar duet Khofifah-Emil Jilid 2 bisa terwujud di Pilgub Jatim 2024.

    “Kami Barisan Bunda Khofifah, salah satu organ relawan berharap agar Khofifah-Emil jilid 2 bisa terwujud di Pilgub Jatim 2024,” kata Arum dalam keterangan tertulisnya kepada media, Selasa (26/3/2024).

    Arum menyebut Khofifah-Emil sosok yang saling melengkapi satu sama lain. Hal itu dibuktikan keduanya saat memimpin Jatim pada periode 2019-2024.

    “Kita sama-sama mengetahui keduanya mempunyai keserasian dalam irama bekerja. Keduanya saling melengkapi satu sama lain, sehingga memberi warna yang positif dalam pembangunan di Semua Sektor di Pemprov Jawa Timur 5 tahun ke belakang ini,” jelasnya.

    Arum yang juga salah satu koordinator relawan Khofifah di wilayah Tapal Kuda berharap ke partai pengusung agar bersama-sama menguatkan pasangan Khofifah-Emil untuk periode kedua memimpin Jatim.

    Arum menyebut jika Khofifah bersama Emil, maka program-program pro kerakyatan akan berlanjut kembali untuk seluruh masyarakat Jatim. “Kita tahu selama 5 tahun ini Khofifah-Emil telah bekerja dengan optimal dengan program-program pro rakyat dan pengentasan kemiskinan di Jatim,” jelasnya.

    “Jika keduanya bersama kembali, Insya Allah 5 tahun ke depan masyarakat Jatim akan sejahtera dengan program pro rakyat cilik dari Khofifah-Emil. Pilpres sudah selesai, saya berharap masyarakat Jawa Timur kembali menyatukan diri dan menguatkan silaturahmi dengan memberikan dukungan penuh kepada Khofifah-Emil untuk memimpin Pemprov Jawa Timur dua periode,” tandas Arum yang juga Ketua Kwarda Pramuka Jatim.

    Diketahui, sejak Desember 2023 lalu Khofifah juga telah mengantongi surat rekomendasi partai, PAN, Gerindra, Golkar dan Partai Demokrat.

    Jika dikonversikan kursi, maka Khofifah telah mengantongi dukungan 52 kursi DPRD Jatim dari empat parpol tersebut. Jumlah itu sudah cukup untuk Khofifah running kembali di Pilgub Jatim 2024, karena syarat mengusung paslon ialah 20 persen kursi DPRD Jatim atau 24 kursi. [tok/suf]

  • Memprihatinkan, Ruang Kelas SDN 7 Gedangan Malang Keluar Sumber Air

    Memprihatinkan, Ruang Kelas SDN 7 Gedangan Malang Keluar Sumber Air

    Malang (beritajatim.com) – Dampak tanah longsor di Dusun Sumber Nanas, Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, berimbas pada fisik bangunan di SDN 7 Gedangan saat hujan turun.

    Pasalnya, ruangan kelas di wilayah Malang Selatan itu justru mengeluarkan semburan air. Ruang kelas 3 dan kelas 6 pada bagian ubin lantai juga dalam pecah berserakan.

    Sehingga, ruangan sekolah terlihat kumuh dan kurang nyaman. Parahnya lagi saat musim hujan seperti kemarin, tiba-tiba dilantai dua ruangan itu keluar sumber air. Saat ditemui, Inul Yakin S.Pd seorang guru kelas 5 membenarkan kejadian tersebut.

    “Jika dimusim hujan, ruang kelas 6 ini tiba-tiba keluar mata air hingga ketinggian 5 centi atau di pergelangan mata kaki. Yang jelas, untuk proses belajar mengajar juga kurang nyaman seakan-akan belajar di sungai,” ungkap Inul, Selasa (26/3/2024).

    Akibat kejadian tersebut, sambung Inul, pihak lembaga yang terletak tidak jauh dari lokasi tanah longsor itu, setiap tahun harus melakukan renovasi tembok.

    “Karena tembok itu lembab, dan catnya terkelupas. Setiap tahun harus di renovasi. Kami berharap segera ada perhatian dari pemerintah,” ucapnya.

    Tak hanya itu, SDN 7 Gedangan hingga saat ini masih belum memiliki ruang perpustakaan yang berfungsi sebagai sumber informasi melalui koleksi-koleksi buku yang ada.

    Menurut Liswati S.Pd, seorang guru kelas 3 menjelaskan, untuk pembangunan ruang perpustakaan di SDN 7 Gedangan saat ini baru tahap pendirian pondasi. “Pondasi pembangunan ruang perpus sudah dibuat sejak tahun 2007. Mungkin karena anggarannya cukup besar, sampai hari ini pembangunan itu belum terealisasi,” tegas Liswati.

    Ia menambahkan, perpustakaan itu dapat menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar dan bereksplorasi. Sehingga sekolah bisa menyediakan banyak sumber daya literasi dan aktivitas yang dapat membantu anak-anak belajar sambil bermain.

    “Saat ini kami masih menempati ruang perpus darurat memanfaatkan separuh ruang gudang. Dampak dengan tidak adanya ruang perpus, buku-buku disini selain berantakan juga banyak yang rusak,” Liswati mengakhiri.

    Sementara itu, seorang staf di kantor Korwil Dispendik Kecamatan Gedangan mengaku, terkait kerusakan dan kekurangan beberapa fasilitas di SDN 7 Gedangan, semuanya sudah diajukan ke kantor Dispendik Kabupaten Malang.

    “Oleh operatornya Heri Lukmanto S.Pd untuk kerusakan dan kekurangan fasilitas di SDN 7 Gedangan semuanya sudah diajukan ke kantor Dispendik Kabupaten Malang,” pungkasnya. (yog/ted)