Category: Beritajatim.com Politik

  • Atasi Banjir di Perkampungan Surabaya, Eri Bakal Anggarkan Rp1,3 Miliar

    Atasi Banjir di Perkampungan Surabaya, Eri Bakal Anggarkan Rp1,3 Miliar

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan hingga saat ini masih menggodok anggaran untuk penanganan banjir di tahun 2025. Prioritas penanganan banjir di seluruh area perkampungan, dikerjakan selama 2025 – 2026.

    Eri bilang proyeksi anggaran banjir senilai Rp1,3 miliar ini turun dari perencanaan awalnya. Katanya, dipengaruhi beberapa faktor antara lain total PAD yang dimiliki pemerintah kota [Pemkot] Surabaya.

    “Ada perubahan sektor pembayaran pajak BPKB motor dan mobil. Pemkot seharusnya mendapatkan Rp1,6 trilun, tetapi hanya dapat Rp1 triliun. Dan lain-lain seperti pajak bangunan, yang ini dihilangkan pada kategori tertentu,” ungkap Eri, Selasa (17/12).

    “Karena adanya perubahan-perubahan anggaran yang masuk itu, maka kami akan menyesuaikan,” imbuh dia.

    Sehingga demikian, dengan anggaran yang masih ditata oleh Pemkot Surabaya ini. Eri menyebutkan untuk penanganan banjir dia fokuskan, ke wilayah area perkampungan warga. Baru setelahnya jalan jalan protokol di perkotaan. Kurang lebih, ada 200 titik banjir.

    “Proyek saluran untuk penanganan banjir wilayah perkampungan itu kita targetkan selesai di tahun 2025 sampai 2026. Setelah itu, kita baru pegang di area jalan raya diantaranya Jalan Imam Bonjol, Cokroaminoto dan Kupang Baru,” tutup Wali Kota Surabaya itu. [ama/but]

     

  • Dishub Bojonegoro Temukan Pelanggaran Saat Ramp Check dan Cek Kesehatan Jelang Nataru

    Dishub Bojonegoro Temukan Pelanggaran Saat Ramp Check dan Cek Kesehatan Jelang Nataru

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dalam rangka memastikan keselamatan dan kenyamanan transportasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro bekerja sama dengan Polres Bojonegoro, PT Jasa Raharja, dan Koordinator Satuan Pelayanan (Koorsatpel) Terminal Tipe A Rajekwesi Bojonegoro menggelar ramp check atau pemeriksaan kendaraan.

    Ramp check yang berlangsung pada Selasa (17/12/2024) di Terminal Tipe A Rajekwesi Bojonegoro diikuti oleh 15 kendaraan angkutan umum, di mana satu di antaranya dinyatakan tidak memenuhi syarat laik jalan. Kendaraan tersebut mengalami beberapa kendala teknis seperti kaca depan yang retak dan wiper tidak berfungsi optimal, terutama di musim penghujan saat ini.

    Kendaraan yang dinyatakan laik jalan mendapat stiker inspeksi keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dari Direktorat Pembinaan Keselamatan yang dipasang di kaca depan kendaraan.

    Selain pemeriksaan teknis kendaraan, sebanyak 39 awak kendaraan dan penumpang turut menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Seluruhnya dinyatakan dalam kondisi sehat dan siap beroperasi. PT Jasa Raharja Perwakilan Bojonegoro juga turut mengecek izin usaha kendaraan bermotor umum (IWKBU) serta menempelkan stiker Practical Guidance, yakni pedoman pengecekan bus sebelum beroperasi.

    “Pemeriksaan tidak hanya menyasar angkutan umum, tetapi juga kendaraan pariwisata. Sebanyak tiga kendaraan pariwisata yang diperiksa dinyatakan laik jalan dan siap digunakan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro Andik Sudjarwo.

    Andik menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kendaraan aman digunakan dan para awak kendaraan dalam kondisi prima. “Kami ingin memastikan angkutan Nataru ini berjalan selamat, aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa,” tambahnya.

    Dengan adanya kegiatan ramp check ini, diharapkan perayaan Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Bojonegoro dapat berjalan lancar tanpa kendala di sektor transportasi. [lus/kun]

  • Belum Dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo Terpilih Sudah Rancang Program 100 Hari Kerja

    Belum Dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo Terpilih Sudah Rancang Program 100 Hari Kerja

    Probolinggo (beritajatim.com) – Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo terpilih, Gus Haris dan Ra Fahmi, menggelar rapat koordinasi (rakor) pada Selasa (17/12/2024) di Gedung Aula Pemkab Kabupaten Probolinggo. Rapat ini difokuskan pada finalisasi program 100 hari kerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang.

    Dalam rapat tersebut, Bupati terpilih Gus Haris menyampaikan beberapa prioritas utama dalam program 100 hari kerja. Salah satu fokus utama adalah peremajaan wajah ibukota Kabupaten Probolinggo, Kraksaan.

    “Rencananya akan dilakukan penataan menyeluruh mulai dari perbaikan pemerangan, kebersihan, dan pembangunan icon baru. Untuk alun-alun Kraksan akan lebih ditata pedestriannya dan akan dilengkapi vidio mapping,” jelas Gus Haris sapaannya.

    Gus Haris menekankan bahwa program ini tidak hanya terpusat di Kraksaan, melainkan juga akan menyentuh wilayah lain di Kabupaten Probolinggo. Konsep pemerataan pembangunan akan diterapkan, termasuk perbaikan gerbang perbatasan dengan kabupaten lain.

    Koordinasi dan sinergi menjadi kunci keberhasilan program ini. Gus Haris menjelaskan bahwa sebelumnya telah dilakukan pertemuan dengan kepala desa dan Forkopimda. Rakor kali ini bertujuan untuk menyinergikan program dengan seluruh ASN dan birokrasi.

    Sehingga dirinya berharap jadwal pelantikan tidak mengalami perubahan agar persiapan program dapat berjalan sesuai rencana. Program juga akan menyentuh daerah pedalaman dan desa, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja.

    “Ada prioritas lainnya seperti menarik investasi ke Kabupaten Probolinggo. Tapi tentunya dengan menyiapkan infrastrukturnya dulu sehingga memudahkan investor untuk masuk,” tambahnya.

    Sementara itu, Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, menambahkan bahwa seluruh UPD (Unit Perangkat Daerah) siap mendukung dan mensukseskan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Ia menegaskan bahwa loyalitas ASN untuk mendukung dan melaksanakan visi misi pimpinan daerah, terutama dalam mewujudkan perubahan dan kemajuan bagi Kabupaten Probolinggo.

    “Dengan program 100 hari kerja ini bida memberikan wajah baru dan semangat baru untuk Kabupaten Probolinggo,” imbuhnya.

    Program ini akan dimulai setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, dengan fokus pada target-target yang realistis dan dapat dicapai dalam waktu 100 hari. (ada/kun)

  • Wartawan JTV Terpilih Sebagai Ketua PWI Mojokerto Periode 2024-2027

    Wartawan JTV Terpilih Sebagai Ketua PWI Mojokerto Periode 2024-2027

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wartawan JTV terpilih sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto untuk periode 2024-2027. Aminuddin Ilham mendapatkan 16 suara dari 27 suara sah anggota PWI Mojokerto yang berhasil menyalurkan hak suararanya dalam Konferensi Cabang (Konfercab) PWI Mojokerto ke V.

    Konfercab PWI Mojokerto berlangsung di Gedung Maja Bharama Wastra, Sentra
    Industri Kecil Menengah (IKM) Batik, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Terpilihnya Amin (sapaan akrab, red) menandai semangat baru dalam mendukung profesionalisme dan independensi wartawan di wilayah Mojokerto Raya.

    Dalam proses pemilihan tersebut, Amin berhasil meraih suara mayoritas yakni 16 suara, mengungguli kandidat lainnya Moh Chariris. Wartawan Radar Mojokerto ini hanya meraih 11 suara. Dengan kemenangan ini, artinya Aminuddin akan memimpin PWI Mojokerto dalam tiga tahun kedepan yakni periode 2024-2027.

    Usai pemilihan, di awal sambutan sebagai Ketua PWI Mojokerto, Aminudin menegaskan, jika konfercab bukanlah untuk mencari menang dan kalah, tidak ada yang menang dan yang kalah namun hal ini merupakan kemenangan bersama menuju wartawan profesional dan berintegritas.

    “Ini bukan kemenangan saya sendiri, tapi ini kemenangan anggota PWI Mojokerto Raya. Saya akan berupaya menjaga integritas, mendukung rekan-rekan dalam berkarya dan memajukan PWI Mojokerto sesuai dengan kode etik jurnalistik,” ungkapnya, Selasa (17/12/2024).

    Amin menuturkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan wartawan di Mojokerto. Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam dunia jurnalistik. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan anggota PWI Mojokerto.

    “Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Saya berkomitmen untuk memajukan PWI Mojokerto dan mendukung rekan-rekan wartawan dalam berkarya sesuai kode etik jurnalistik,” katanya.

    Sementara itu, Ketua PWI Jawa Timur, Lutfi Hakim, menyampaikan apresiasi terhadap konferensi yang berjalan demokratis dan berharap kepengurusan baru dapat membawa inovasi dalam kegiatan jurnalistik di Mojokerto. Menurutnya, pemilihan ketua adalah hal yang lumrah atau memang harus dilakukan.

    “PWI itu kan huruf P maknanya Persatuan. Jadi bersatu dalam keadaan apapun. Jangan sampai huruf P itu malah bermakna persekutuan, persekongkolan, bahkan jangan sampai pertengkaran. Huruf P itu sekali lagi artinya persatuan,” tandas Lutfi Hakim.

    Untuk diketahui, pelantikan pengurus PWI periode 2024-2027 akan digelar pada tanggal 23 Desember 2024 mendatang. [tin/kun]

  • Pra MLB NU Digelar Hari Ini di Surabaya, Lokasi Dirahasiakan

    Pra MLB NU Digelar Hari Ini di Surabaya, Lokasi Dirahasiakan

    Surabaya (beritajatim.com) – Rangkaian Pra Muktamar Nahdlatul Ulama [MLB NU] dinyatakan dimulai pada Selasa (17/12) hari ini, bertempat di Surabaya Jawa Timur. Dengan lokasi dirahasiakan karena alasan keamanan.

    Presidium Penyelamat Organisasi [PO] dan MLB NU, KH Abdussalam Shohib mengatakan agenda ini digelar dengan forum group discussion [FGD].

    Abdussalam Shohib atau Gus Salam bilang, FGD pertama ini mengusug tema: ‘Evaluasi Kinerja PBNU masa khidmat 2022-2027, seberapa mendesak MLB NU?”. Digelar di salah satu rumah kader NU Surabaya.

    “Peserta FGD adalah Presidium PO & MLB NU dan delegasi dari 38 PWNU se-Indonesia. Mereka akan membahas subtema yang telah direncanakan dengan pemantik diskusi empat Pengurus NU Wilayah Sumatera, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan dan Papua,” kata Gus Salam, Selasa (17/12).

    Gus Salam juga turut menjelaskan alasan pemilihan tempat yang dirahasiakan tersebut. Kata dia, sebagai antisipasi terhadap pihak pihak yang kurang berkenan atas pertemuan Pra MLB NU ini digelar.

    “Kayaknya tidak memungkinkan. Karena ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan. Rencananya setelahnya kita press release,” ungkap Gus Salam.

    Sementara diketahui, agenda Pra MLB NU sekaligus pertemuan silaturahmi masyayikh dan kiai sepuh ini akan digelar resmi pada Jumat-Sabtu, 20-21 Desember 2024.

    Dengan perencanaan pada Sabtu, 21 Desember 2024, panitia akan menggelar forum konsolidasi menajamkan hasil FGD untuk mengidentifikasi nama-nama calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan nama-nama calon Ketua Umum PBNU.

    Kemudian dari nama-nama tersebut akan dibawa dan diusulkan dalam forum MLB hari H. Dan panitia juga akan menetapkan tempat dan waktu pelaksanaan MLB NU. Serta sebagai haluan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam ART NU, pasal 74, ayat (2). [ama/but]

  • Kadisdik Jatim Apresiasi PT INKA dalam Meningkatkan Kompetensi SMK di Jawa Timur

    Kadisdik Jatim Apresiasi PT INKA dalam Meningkatkan Kompetensi SMK di Jawa Timur

    Madiun (beritajatim.com)– Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, memberikan apresiasi yang tinggi kepada PT INKA atas kontribusinya dalam mendukung pendidikan di Jawa Timur.

    Dalam acara Puncak TJSL INKA SMK Series di SMKN 1 Kebonsari, Kabupaten Madiun, Aries menyatakan bahwa komitmen PT INKA terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan, khususnya dalam mendukung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), menunjukkan perhatian besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan vokasi.

    Komitmen Tinggi PT INKA untuk Pendidikan
    Aries menekankan pentingnya peran PT INKA dalam meningkatkan keterserapan lulusan SMK di dunia kerja, khususnya di era teknologi yang terus berkembang pesat.

    “Kontribusi nyata dari PT INKA kepada pendidikan vokasi di Jawa Timur patut kita apresiasi. Ini adalah bukti bahwa perusahaan negeri turut peduli terhadap masa depan generasi muda, khususnya lulusan SMK,” ujar Aries, Selasa (17/12/2024)

    Ia juga menekankan bahwa PT INKA telah beradaptasi dengan perubahan zaman, di mana teknologi digital, termasuk robotika, menjadi kebutuhan utama industri. Hal ini membuka peluang besar bagi lulusan SMK yang mampu menguasai teknologi.

    Pesan untuk Siswa SMK: Kuasai Teknologi dan Tingkatkan Kompetensi
    Dalam sambutannya, Aries mengingatkan para siswa untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja. “Anak-anakku sekalian, kuasai teknologi. Dunia kerja saat ini membutuhkan tenaga ahli yang mampu mengoperasikan teknologi modern. Kalau kalian menguasai teknologi, perusahaan akan mencari kalian sebagai bibit unggul,” ujarnya.

    Aries juga menegaskan bahwa perubahan dunia industri yang cepat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. “Kalau kalian berhenti belajar dan tidak meningkatkan kompetensi, kalian akan tertinggal jauh. Oleh karena itu, teruslah belajar dan manfaatkan waktu luang untuk mengasah kemampuan,” tambahnya.

    Pentingnya Peran Guru dalam Meningkatkan Kompetensi Siswa
    Selain siswa, Aries juga mengingatkan para guru untuk terus mengembangkan kompetensi mereka. Menurutnya, peran guru sangat vital dalam mencetak siswa yang unggul.

    “Guru juga harus terus belajar. Jangan hanya siswa yang didorong, tapi guru juga perlu meningkatkan kompetensinya. Kurangi waktu di media sosial yang tidak produktif dan gunakan untuk mendukung pembelajaran,” tegas Aries.

    Prestasi SMK Jawa Timur di Tingkat Nasional
    Jawa Timur telah menjadi barometer pendidikan nasional, khususnya dalam bidang vokasi. Hal ini terbukti dari prestasi Jawa Timur yang berhasil menjadi juara umum dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional dua tahun berturut-turut, meskipun bersaing dengan provinsi lain yang memiliki fasilitas lebih canggih.

    “Kemampuan siswa SMK kita tidak diragukan lagi. Mereka telaten dan mau belajar, sehingga mampu mengukir prestasi luar biasa. Harapan saya, predikat juara ini dapat kita pertahankan di tahun mendatang,” kata Aries dengan bangga.

    Harapan dan Keberlanjutan Program Kerjasama
    Dalam acara ini, juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dinas Pendidikan Jawa Timur dan PT INKA. Kerjasama ini bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, baik untuk siswa, guru, maupun sekolah binaan. Aries berharap agar program ini dapat diperluas di masa depan.

    “Kami berharap PT INKA terus melanjutkan komitmennya dalam mendukung pendidikan vokasi. Ini bukan hanya tentang pendidikan, tapi tentang membangun masa depan generasi muda yang siap menghadapi tantangan dunia kerja,” pungkasnya. [fiq/ted]

  • Pakar Hukum Unair Sebut Tantangan Penerapan NCB dalam Pemberantasan Korupsi

    Pakar Hukum Unair Sebut Tantangan Penerapan NCB dalam Pemberantasan Korupsi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemberantasan korupsi di Indonesia terus menjadi agenda prioritas, dengan berbagai langkah yang dipertimbangkan untuk memperkuat pemulihan kerugian negara.

    Salah satu wacana yang tengah hangat dibahas adalah penerapan mekanisme Non-Conviction Based Asset Forfeiture (NCB), yaitu perampasan aset tanpa melalui proses pemidanaan.

    Mekanisme NCB dianggap sebagai solusi yang efektif dalam memulihkan aset yang diperoleh dari tindak pidana korupsi, terutama dalam kasus-kasus di mana pelaku sulit dijerat hukum.

    Menurut Hardjuno Wiwoho, Ahli Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyebut penerapan NCB di Indonesia memerlukan sejumlah perbaikan.

    “Untuk bisa diterapkan dengan baik, kita membutuhkan regulasi yang secara khusus mengatur mekanisme NCB agar bisa berjalan efektif,” ujar Hardjuno di Surabaya, Selasa (17/12).

    Saat ini, perampasan aset dalam kasus korupsi diatur dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor), yang mengharuskan adanya putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap sebelum aset dapat dirampas. Hal ini, menurut Hardjuno, seringkali menjadi kendala dalam proses hukum pidana.

    “Banyak kasus yang terhambat karena pelaku meninggal dunia atau bukti tidak cukup untuk mendakwa. NCB memungkinkan negara untuk merampas aset meskipun pelaku belum dinyatakan bersalah,” tambahnya.

    Namun, Hardjuno mengingatkan bahwa penerapan NCB membutuhkan pendekatan hukum yang berbeda, yaitu perdata, untuk menghindari tumpang tindih dengan hukum pidana. Meski berpotensi besar, penerapan NCB juga menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah resistensi dari sektor politik dan birokrasi.

    “Jika digabungkan dengan UU Tipikor, dikhawatirkan akan menciptakan hambatan dalam implementasi NCB,” jelasnya.

    Menurut Hardjuno, banyak kasus korupsi yang melibatkan aktor-aktor dari sektor politik dan birokrasi, yang mungkin akan menghalangi pelaksanaan mekanisme ini.

    “Dibutuhkan keberanian politik dan komitmen yang kuat dari pemerintah untuk menerapkan NCB,” tegasnya.

    Selain itu, sistem pengawasan yang ketat juga diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan dalam proses perampasan aset.

    “Perampasan aset tanpa pemidanaan harus dilakukan secara transparan, dengan tetap menghormati hak asasi manusia,” jelasnya.

    Hardjuno menekankan bahwa mekanisme ini harus menjaga prinsip keadilan, terutama terhadap pihak ketiga yang tidak terlibat dalam tindak pidana. Selain itu, kerja sama internasional juga dianggap krusial dalam upaya memulihkan aset yang disembunyikan di luar negeri.

    “Indonesia perlu memperkuat perjanjian bantuan hukum timbal balik dengan negara-negara lain yang sering menjadi surga bagi aset koruptor,” ujar Hardjuno.

    Dia mencontohkan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia yang telah berhasil menggunakan NCB untuk memulihkan aset hasil korupsi yang disembunyikan di luar negeri. “Dengan pendekatan yang tepat, NCB bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk memerangi korupsi,” tambahnya.

    Dengan penerapan NCB yang tepat, Hardjuno optimistis Indonesia dapat menciptakan sistem hukum yang lebih adil dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap upaya pemberantasan korupsi.

    “Kuncinya adalah konsistensi dan komitmen dari semua pihak. Jika ini bisa diwujudkan, tidak ada lagi tempat bagi koruptor untuk bersembunyi,” tutupnya.[asg/ted]

  • PDIP di Persimpangan Jalan: Oposisi atau Merapat ke Pemerintahan Prabowo?

    PDIP di Persimpangan Jalan: Oposisi atau Merapat ke Pemerintahan Prabowo?

    Malang (beritajatim.com) – Peta politik nasional kian memanas seiring dengan dinamika posisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Di tengah tarik-menarik kekuasaan dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan konflik internal yang semakin terang, PDIP dihadapkan pada keputusan krusial: menjadi oposisi atau merapat ke pemerintahan.

    Menurut Novy Setia Yunas, S.IP., M.IP., pakar politik dari Universitas Brawijaya Malang, bergabungnya PDIP ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo akan membawa stabilitas politik dan memudahkan eksekusi kebijakan prioritas. Namun, hambatan terbesar justru datang dari dinamika internal PDIP.

    “Prabowo memiliki keinginan kuat untuk menggandeng PDIP, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan Megawati Soekarnoputri. Saat ini, 98 persen arah politik PDIP mengarah pada oposisi,” ujarnya pada Selasa (17/12/2024).

    PDIP dikenal sebagai partai yang kaya akan faksi internal. Novy mengungkap bahwa kubu Puan Maharani cenderung akomodatif terhadap ide bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Namun, hal ini mendapat penolakan keras dari faksi Prananda Prabowo dan Hasto Kristiyanto.

    Kondisi ini semakin diperkeruh dengan sejumlah langkah simbolis yang mempertegas sikap PDIP sebagai oposisi, seperti pemecatan Effendi Simbolon, yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi dan pencabutan status keanggotaan keluarga Jokowi dari PDIP.

    “Pemecatan ini adalah pesan politik yang kuat bahwa PDIP ingin mengambil jarak dari keluarga Jokowi yang kini dianggap mewakili pemerintahan Prabowo,” kata Novy.

    Novy menilai bahwa langkah PDIP memilih posisi oposisi bukan tanpa konsekuensi. Selain menghadapi kekuatan koalisi pemerintahan yang dominan, konflik internal menjadi tantangan utama bagi PDIP.

    “Hasil Pilkada yang mengecewakan di sejumlah wilayah menunjukkan melemahnya konsolidasi internal partai. Ini menjadi alarm bagi PDIP untuk segera melakukan pembenahan,” ungkap Novy.

    Isu lain yang tak kalah penting adalah regenerasi kepemimpinan. Jika Megawati Soekarnoputri terus memegang kendali partai, proses regenerasi bisa terhambat. “Regenerasi bukan sekadar pergantian pemimpin, melainkan menciptakan strategi baru untuk bersaing di panggung politik nasional,” tegasnya.

    Meski penuh tantangan, Novy menilai posisi PDIP di luar pemerintahan bisa menjadi peluang besar jika dimanfaatkan dengan baik. “Demokrasi memerlukan oposisi kuat untuk menjaga mekanisme check and balances. PDIP bisa memperbaiki kualitas pemerintahan dengan kritik yang konstruktif,” tambahnya.

    Namun, untuk menjadi oposisi yang efektif, PDIP perlu melakukan transparansi dalam rekrutmen politik, konsistensi dalam pendidikan kader, komunikasi politik yang efektif dengan publik. Tanpa langkah ini, PDIP berisiko menjadi oposisi yang lemah dan kehilangan relevansi.

    Kongres PDIP tahun 2025 diprediksi akan menjadi momen krusial. Menurut Novy, kongres tersebut akan menjadi ajang adu kekuatan faksi internal partai. “Jika tidak ada regenerasi, konflik internal bisa berkepanjangan dan melemahkan posisi PDIP di panggung politik,” ujarnya.

    Keputusan PDIP untuk bertahan sebagai oposisi atau merapat ke pemerintahan Prabowo tidak hanya berdampak pada masa depan partai, tetapi juga pada kualitas demokrasi di Indonesia.

    “Masyarakat menanti apakah PDIP siap menjadi oposisi yang kuat dan tangguh, atau justru melemah di tengah dominasi kekuasaan Prabowo. Jawabannya ada di tangan Megawati dan partai,” tutup Novy. [dan/beq]

  • DPRD Kritik Nama RSUD Surabaya Timur, Apresiasi Kepemimpinan Eri Cahyadi

    DPRD Kritik Nama RSUD Surabaya Timur, Apresiasi Kepemimpinan Eri Cahyadi

    Surabaya (beritajatim.com) — Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Imam Syafi’i, memberikan apresiasi terhadap kinerja Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur. Namun, Imam juga melontarkan kritik tajam terkait pemilihan nama RSUD yang dinilai terlalu “genit.”

    Imam memuji langkah cepat Eri Cahyadi dalam mendirikan rumah sakit ini. Menurutnya, pembangunan RSUD Surabaya Timur adalah prestasi signifikan yang tidak terjadi selama dua periode kepemimpinan Wali Kota sebelumnya, Tri Rismaharini.

    “Sejak dua periodenya Bu Risma tidak ada rumah sakit baru, ini hanya 3,5 tahun Walikotanya bikin rumah sakit. Jadi kita tahu rumah sakit baru menurut saya ini luar biasa,” ujar Imam Syafi’i, Selasa (17/12/2024).

    Meski memberikan apresiasi, Imam Syafi’i turut menyoroti nama rumah sakit yang direncanakan akan diberi nama “RSUD Eka Candrarini.” Ia menilai nama tersebut kurang tepat dan mempertanyakan pemilihan tanggal peresmian pada 18 Desember.

    “Nama itu kok genit banget gitu. Sampai-sampai diresmikannya tanggal 18 Desember, saya coba pikir apakah itu hari ultahnya Pak Eri atau istrinya Bu Rini, oh ternyata bukan ya sudah tidak apa-apa,” ucapnya dengan nada bercanda.

    Selain kritik terhadap nama rumah sakit, Imam juga menyoroti persoalan kekurangan tenaga medis di RSUD Surabaya Timur. Berdasarkan keterangan Plt. Direktur Utama RSUD Eka Candrarini, drg. Bisukma Kurniawati, rumah sakit ini baru memiliki 10 dokter umum, 8 dokter spesialis dasar, 2 dokter bedah, 1 dokter radiologi, 117 perawat, 33 bidan, 2 dokter spesialis anak.

    Saat ini, tenaga medis RSUD Surabaya Timur sementara ini diback-up oleh tenaga medis dari RSUD dr. Soewandi dan RS Bhakti Dharma Husada (BDH). Imam mengkhawatirkan kondisi ini akan berdampak pada kualitas layanan di kedua rumah sakit tersebut.

    “Padahal yang kita tahu betapa sekarang ini jumlah pasien di kedua rumah sakit itu terus meningkat, dan kekurangan tenaga medis,” katanya. Ia menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang telah dibangun oleh RSUD dr. Soewandi dan BDH.

    Meski melontarkan kritik, Imam Syafi’i tetap memberikan apresiasi terhadap Wali Kota Eri Cahyadi yang mampu mewujudkan pembangunan RSUD Surabaya Timur dalam waktu singkat.

    “Namun yang jelas, belum sampai 5 tahun menjadi Walikota tapi Eri Cahyadi sudah buat rumah sakit ini sangat luar biasa,” ujarnya.

    Imam menegaskan kritik yang disampaikan murni demi kepentingan masyarakat, meskipun berpotensi menimbulkan konsekuensi politik terhadap dirinya.

    “Trust ini yang perlu dijaga. Maaf kalau saya tetap menyebutnya RSUD Surabaya Timur bukan Eka Candrarini, karena saya juga tidak ikut andil berikan nama. Saya sampaikan meski tidak enak didengar dan implikasinya ke saya pasti saya dimusuhkan Pemkot, tidak apa-apa,” tutupnya. [asg/beq]

  • Pakar Politik UB: Pemecatan Jokowi dan Keluarga, Bukti Megawati Pertegas Jarak dengan Kekuasaan

    Pakar Politik UB: Pemecatan Jokowi dan Keluarga, Bukti Megawati Pertegas Jarak dengan Kekuasaan

    Malang (beritajatim.com) Langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memecat Presiden Joko Widodo beserta keluarganya, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, menjadi momen kontroversial dalam politik Indonesia tahun ini. Pakar politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Novy Setia Yunas, S.IP., M.IP., menilai keputusan ini bukan hanya bersifat administratif.

    Menurut Novy keputusan pemecatan keluarga Jokowi menjadi simbol politik yang menandakan pergeseran besar dalam hubungan PDIP dengan lingkaran kekuasaan. Keputusan ini mencerminkan sikap tegas Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP untuk menjaga independensi partai dari pengaruh eksternal, termasuk dari Jokowi, yang dianggap memiliki kedekatan emosional dan historis dengan PDIP.

    Dosen Program Studi Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB) Malang ini melihat langkah pemecatan ini sebagai bentuk pernyataan sikap PDIP untuk menjauh dari pemerintah. Terrutama setelah Gibran Rakabuming secara terang-terangan bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.

    “Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby bukan keputusan biasa. Ini adalah simbol bahwa PDIP di bawah Megawati ingin menegaskan kemandirian partai. PDIP tidak ingin dilihat sebagai partai yang tunduk pada kekuasaan, bahkan jika itu melibatkan Presiden Jokowi sekalipun,” ujar Novy pada beritajatim.com, Selasa (17/12/2024).

    Ia menambahkan bahwa langkah ini juga mempertegas posisi politik PDIP sebagai oposisi. “Megawati sedang mengirimkan pesan bahwa PDIP akan berada di luar pemerintahan dan mengambil peran sebagai kekuatan pengimbang,” jelas alumni Magister Ilmu Politik Universitas Airlangga itu

    Pemecatan Gibran dan Bobby, menurut Novy, tidak bisa dilepaskan dari langkah politik mereka yang dianggap bertentangan dengan prinsip partai. Gibran, yang menjadi cawapres mendampingi Prabowo, dan Bobby, yang semakin aktif di luar PDIP, dianggap telah melanggar garis partai.

    “Gibran dan Bobby lebih memilih pragmatisme politik dengan mendekat ke pemerintahan Prabowo. Dalam konteks ideologi PDIP, langkah ini jelas tidak bisa diterima. PDIP adalah partai yang mengedepankan loyalitas kader terhadap keputusan partai, dan langkah keduanya dipandang sebagai pelanggaran serius,” papar Novy.

    Namun, ia menilai bahwa keputusan ini dapat menjadi bumerang bagi PDIP. “Bagi generasi muda, pemecatan Gibran dan Bobby mungkin dilihat sebagai bentuk kekakuan partai terhadap inovasi politik. Ini bisa memengaruhi citra PDIP di mata pemilih muda,” tambahnya.

    Pemecatan Jokowi dari PDIP menandai fase baru dalam hubungan antara partai dan presiden. Novy menilai langkah ini tidak hanya mencerminkan ketegangan antara Jokowi dan Megawati, tetapi juga menunjukkan bahwa PDIP ingin benar-benar memisahkan diri dari pemerintahan yang kini dikuasai Prabowo.

    “Selama ini, Jokowi dianggap sebagai presiden yang memiliki afiliasi kuat dengan PDIP. Namun, dengan keluarnya Gibran dari garis partai dan sikap Jokowi yang cenderung mendukung pemerintahan Prabowo, hubungan tersebut kian renggang. Pemecatan ini mempertegas jarak politik antara Jokowi dan PDIP,” ujar Novy.

    Novy menilai keputusan ini bisa memberikan dampak signifikan bagi demokrasi Indonesia. Dengan PDIP memilih menjadi oposisi, demokrasi Indonesia diharapkan lebih seimbang melalui mekanisme check and balances.

    “Langkah ini membuka peluang bagi PDIP untuk memainkan peran oposisi yang lebih kuat. Namun, tantangan terbesar ada pada konsolidasi internal partai. Jika PDIP tidak mampu menjaga soliditas kader, mereka berisiko kehilangan pengaruh dalam peta politik nasional,” jelasnya.

    Dosen Fisip UB itu menyoroti bahwa langkah ini harus diikuti dengan pembaruan internal PDIP, terutama dalam hal regenerasi kepemimpinan. Keputusan Megawati yang tetap mempertahankan posisi sebagai Ketua Umum dinilai menghambat proses regenerasi di tubuh partai.

    “Pemecatan Jokowi dan keluarganya seharusnya menjadi momentum untuk melakukan konsolidasi dan pembaruan partai. Jika tidak, PDIP hanya akan terjebak dalam konflik internal yang melemahkan posisi mereka sebagai oposisi,” kata Ketua Bidang Kerjasama Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BP2M) FISIP UB tersebut.

    Menurut Novy, pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby adalah langkah yang berani, tetapi penuh risiko. Keputusan ini menunjukkan keberanian PDIP untuk mengambil posisi yang tegas sebagai oposisi.

    “Namun, langkah ini harus diikuti dengan perbaikan tata kelola partai, komunikasi politik yang lebih baik, dan regenerasi kepemimpinan. Tanpa itu, PDIP berisiko kehilangan kepercayaan publik, terutama dari kalangan pemilih muda,” pungkasnya. [dan/aje]