Category: Beritajatim.com Politik

  • Bertemu Ribuan Nasabah PNM Mekaar di Mojokerto, Cak Imin Sampaikan Ini

    Bertemu Ribuan Nasabah PNM Mekaar di Mojokerto, Cak Imin Sampaikan Ini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar menekankan pemberdayaan ekonomi berbasis usaha ultramikro merupakan upaya strategis untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada bantuan sosial. Hal tersebut disampaikan di hadapan ribuan nasanah Pemberdayaan Nasional Madani (PNM) Mekaar di Mojokerto.

    Kegiatan ‘Pemberdayaan Temu Inspirasi Lokal melalui PNM Mekaar’ diselenggarakan di GOR Seni Majapahit, Kota Mojokerto. Didampingi Wakil Menteri BUMN Kartiko dan pejabat terkait, Cak Imin (sapaan akrab, red) menegaskan, pentingnya pemberdayaan masyarakat sebagai langkah konkret mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    “Melalui program seperti PNM Mekaar, kita ingin masyarakat prasejahtera dan pelaku usaha ultramikro dapat naik kelas, sehingga tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Mereka harus berdaya, produktif dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan taraf hidupnya,” ungkapnya, Kamis (16/1/2025).

    PNM Mekaar merupakan program yang telah menjangkau lebih dari 25 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini optimistis jika cakupan program tersebut diperluas hingga 100 juta penerima manfaat karena dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan sangat signifikan.

    “Model program ini sebagai salah satu model pemberdayaan yang efektif. Pemberdayaan harus terukur dan memiliki target. Setiap tahun, minimal 50 ribu penerima manfaat harus naik kelas menjadi mandiri. Ini sesuai arahan Presiden bahwa uang negara harus digunakan untuk pemberdayaan yang produktif,” katanya.

    Sehingga, lanjutnya, pentingnya pendampingan intensif dari Account Officer (AO) PNM dalam memastikan keberhasilan program tersebut. Cak Imin menjelaskan pada 2024, PNM Mekaar mencatat perputaran dana hampir Rp70 triliun, dengan nilai pinjaman per nasabah bervariasi antara Rp3 juta hingga Rp8 juta.

    “Sistem tanggung renteng yang diterapkan berhasil menjaga tingkat pengembalian hingga 100 persen. Dana pemberdayaan harus produktif, bukan konsumtif. Penerima manfaat didorong untuk bertanggungjawab atas pinjaman mereka, dan ini terbukti berjalan dengan baik. Pemerintah juga memastikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan program ini,” ujarnya.

    Yakni melalui alokasi anggaran yang signifikan dari APBN dengan target mencapai Rp100 triliun pada akhir tahun. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan masyarakat akan memperkuat dampak positif program tersebut. Dengan sinergi yang baik, pihaknya yakin program tersebut akan terus berkembang dan memberikan dampak besar bagi Indonesia.

    Kegiatan ini juga diisi dengan testimoni dari penerima manfaat yang berbagi pengalaman tentang perubahan signifikan dalam kehidupan mereka setelah bergabung dengan program PNM Mekaar. Ada sebanyak 1.250 nasabah PNM Mekaar dari Kota dan Kabupaten Mojokerto serta Kabupaten Jombang hadir dalam kegiatan tersebut. [tin/kun]

  • Tekan Penyebaran PMK, Pemerintah Kabupaten Jombang Segera Tutup Pasar Hewan

    Tekan Penyebaran PMK, Pemerintah Kabupaten Jombang Segera Tutup Pasar Hewan

    Jombang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jombang akan menutup seluruh pasar hewan di wilayahnya dalam waktu dekat. Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk memutus rantai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi yang terus meningkat.

    Hingga saat ini, jumlah kasus PMK di Jombang telah mencapai 600 dengan total kematian 49 ekor sapi. Pekan lalu, jumlah kasus masih berada di angka 400-an dengan 19 ekor sapi yang mati.

    Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, M Saleh, menyatakan bahwa penutupan pasar merupakan langkah paling efektif untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas dan mengendalikan lalu lintas ternak dari luar daerah.

    “Hasil koordinasi tadi juga sudah ada keputusan dalam waktu dekat, salah satunya soal penutupan pasar hewan. Itu solusi terbaik untuk menutup arus lalu lintas hewan dari beberapa kota, karena kabupaten/kotatetangga juga sudah ditutup,” ungkap Saleh, Kamis (16/1/2025).

    Meski demikian, Saleh belum dapat memastikan kapan pasar hewan di Jombang akan resmi ditutup. Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu Surat Edaran (SE) dari Bupati Jombang sebagai dasar hukum pelaksanaan kebijakan tersebut.

    “Kita harus menunggu SE (surat edaran) dulu dari bupati, ini sedang berproses. Pokoknya dalam waktu dekat ini, satu sampai lima hari,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Saleh menegaskan bahwa lonjakan kasus PMK di Jombang masih terus terjadi. Oleh karena itu, pihaknya berharap bantuan dari pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi, terutama dalam hal distribusi vaksin PMK.

    “Saat ini jumlah sapi yang terinfeksi PMK kisaran 600 ekor. Kami juga menunggu bantuan pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi, kaitannya dengan vaksin PMK,” pungkas mantan Kepala Dinas Sosial Jombang tersebut. [suf]

  • Pengamat Politik Unej: Jokowi Sowan ke Sri Sultan Hamengkubuwono X Pertanda Panik

    Pengamat Politik Unej: Jokowi Sowan ke Sri Sultan Hamengkubuwono X Pertanda Panik

    Jember (beritajatim.com) – Kedatangan Joko Widodo ke Yogyakarta untuk sowan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X, Rabu (15/1/2025), menandakan kepanikan, sekaligus strategisnya posisi sang raja dalam peta politik nasional.

    Jokowi menyatakan kedatangannya hanya silaturahim biasa. Namun di mata pengajar ilmu komunikasi Universitas Jember di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Muhammad Iqbal menilai, Jokowi sangat memerlukan sosok Sultan.

    “Dia bergantung penuh pada sosok Sultan agar bisa memediasi terjadinya pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri,” kata Iqbal, Kamis (16/1/2025).

    Jokowi agaknya ingin mengulangi pertemuan dengan Sultan menjelang pemilihan presiden pada 28 Januari 2024. Saat itu terungkap Jokowi meminta bantuan Sultan untuk memfasilitasi pertemuan Jokowi dengan Megawati.

    Dalam pandangan Iqbal, Jokowi jelas tidak ingin Megawati membuat perlawanan balik yang lebih sengit terhadapnya diri dan dinasti keluarganya, setelah Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus Harun Masiku.

    Pernyataan Hasto tentang adanya puluhan bukti video kasus hukum yang melibatkan Jokowi dan dinasti keluarganya, menurut Iqbal, menjadi perhatian serius Jokowi. “Apalagi Megawati tegas pasang badan membela Hasto,” kata alumnus Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Sebagaimana Megawati, publik membaca ada serangkaian kriminalisasi yang makin intensif terhadap sejumlah elite PDIP terkait kasus hukum dan politik. “Sebaliknya, sejumlah laporan masyarakat sipil terkait kasus hukum dinasti Jokowi tampak masih jauh panggang dari api ada transparansi,” kata Iqbal.

    Saat ini publik dipertontonkan episode pertarungan antara Megawati melawan Jokowi. Di tengah pertarungan itu, menurut Iqbal, daya magnet Sultan terlihat besar untuk mempertemukan Megawati, Prabowo, dan Jokowi.

    Iqbal percaya, Presiden Prabowo Subianto sebenarnya tak punya masalah serius dengan Megawati. “Justru Jokowi yang dinilai sangat bermasalah di mata Megawati, yang dibuktikan dengan pemecatan Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan,” katanya. [wir]

  • Bupati Jombang Terpilih Warsubi Harapkan Sinergi dengan Kapolres Baru Demi Keamanan Daerah

    Bupati Jombang Terpilih Warsubi Harapkan Sinergi dengan Kapolres Baru Demi Keamanan Daerah

    Jombang (beritajatim.com) – Bupati Jombang terpilih, H. Warsubi, mengungkapkan harapannya agar di bawah kepemimpinan Kapolres Jombang yang baru, Kabupaten Jombang semakin kondusif, aman, dan tertib.

    Hal tersebut disampaikan Warsubi usai menghadiri acara pisah sambut Kapolres Jombang yang digelar pada Rabu (16/1/2024) malam di Lapangan Mapolres. Kehadirannya merupakan bentuk dukungan terhadap sinergi antara Pemerintah Kabupaten Jombang dan kepolisian setempat.

    Warsubi berharap bahwa kerja sama yang telah terjalin antara Pemkab Jombang dan Polres dapat semakin kuat demi menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. “Nah, dengan sinergi yang baik, Jombang akan lebih kondusif dan masyarakat merasa aman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” ujar Warsubi.

    Sebagai mantan Kepala Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang selama tiga periode, Warsubi juga memberikan apresiasi kepada AKBP Eko Bagus Riyadi yang telah memimpin Polres Jombang dengan baik. Ia berharap AKBP Eko sukses di tempat tugas yang baru.

    “Semoga Bapak AKBP Eko Bagus Riyadi sukses di tempat tugas yang baru. Terima kasih dedikasinya untuk Jombang selama ini. Selamat menjalankan tugas di Jombang kepada Bapak AKBP Ardi Kurniawan,” ucapnya.

    Acara pisah sambut tersebut juga dihadiri oleh Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo, Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, personel Polres Jombang, serta sejumlah undangan lainnya. Suasana berlangsung penuh kehangatan dan kebersamaan.

    Dalam sambutannya, AKBP Eko Bagus Riyadi yang kini dipercaya sebagai Wakapolres Metro Tangerang Kota Polda Metro Jaya, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan selama bertugas di Jombang.

    “Saya mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Jombang jika selama menjadi Kapolres Jombang memiliki kesalahan dan kekhilafan. Kami mohon doanya, agar dapat melaksanakan tugas baru sebagai Wakapolres Metro Tangerang Kota Polda Metro Jaya,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kapolres Jombang yang baru, AKBP Ardi Kurniawan, mengharapkan dukungan serta kerja sama dari pemerintah daerah, Forkopimda, tokoh agama, dan masyarakat dalam menjalankan tugasnya.

    “Dengan segala kerendahan hati, saya berharap bisa diterima dengan baik dan mendapatkan dukungan. Juga semangat untuk melakukan hal-hal yang lebih baik ke depannya. Saya akan sowan ke tokoh agama untuk memohon doa restu, agar dalam melaksanakan tugas dapat berjalan lancar,” tuturnya. [suf]

  • Koin Jagat Rusak Fasum, Pj. Gubernur Jatim: Tindak Tegas Pelaku Perusakan!

    Koin Jagat Rusak Fasum, Pj. Gubernur Jatim: Tindak Tegas Pelaku Perusakan!

    Surabaya (beritajatim.com) – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengajak Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk ikut berperan dalam menertibkan aplikator game viral, Koin Jagat. Pasalnya, koin dalam permainan ini kerap diletakkan difasilitas umum, sehingga membuat taman rusak.

    “Kami menyampaikan kepada Kementerian Komdigi untuk bisa memberikan bagaimana caranya bagi pihak pemilik aplikasi ini, untuk seyogyanya misalnya penempatan koinnya tidak di tempat umum,” ujarnya.

    Tak hanya kepada Kementerian Komdigi, Adhy pun meminta kerja sama dari seluruh masyarakat, dalam menggunakan aplikasi tersebut. Nantinya, ketika terjadi perusakan dapat diberikan sanksi sesuai aturan yang ada.

    “Tentu kita turut prihatin ketika mereka mendapat sinyal koin jagat, maka mereka melakukan perusakan, sehingga sangat disayangkan,” ucap Adhy.

    Untuk itu, Adhy menegaskan, Pemprov Jatim bekerja sama dengan pihak berwenang akan mendukung penindakan tegas terhadap para pelaku perusakan fasilitas umum di berbagai daerah.

    “Sanksinya tentu sama dengan yang telah diatur di dalam Perda-nya. Ini harus jadi perhatian bersama, kami tidak mau para pemerintah Kab/Kota yang sudah memelihara fasum yang bagus, kemudian dirusak. Kan sayang sekali,” tegasnya.

    Selain itu, Adhy berharap agar bagi pihak aplikator memilih penempatan koin tidak pada lokasi fasilitas umum strategis atau tempat yang sulit. Tujuannya, agar tidak semakin banyak kerusakan di fasilitas umum atau bahkan fasilitas milik pribadi.

    “Yang juga penting adalah pemberian warning atau peringatan, baik dari pemerintah maupun pemilik aplikasi. Bahwa boleh melakukan permainan tapi tetap menjaga fasilitas umum serta akan diterapkan sanksi,” katanya.

    Adhy kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bijak dalam memainkan game tersebut. Serta, ikut memelihara dan menjaga fasilitas umum.

    “Main game boleh, merusak fasum jangan ya dek ya,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Khusus Warga Sidoarjo, Jika Lihat PJU Mati, Silakan Telpon Nomor Ini

    Khusus Warga Sidoarjo, Jika Lihat PJU Mati, Silakan Telpon Nomor Ini

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Menjumpai lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di jalan pedesaan maupun perkotaan mati, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Perhubungan (Dishub) membuka layanan pengaduan lampu PJU yang rusak.

    Masyarakat bisa melaporkan PJU yang mati melalui dua nomor WhatsApp, yaitu 0811 3052 030 dan 0811 3452 030, atau langsung menghubungi Call Center 112, layanan panggilan darurat 24 jam bebas pulsa.

    Kepala Bidang PJU Dishub Sidoarjo, Drian Isa Yostofa, menjelaskan bahwa laporan dari masyarakat sangat membantu menjaga penerangan jalan tetap optimal. Pelapor diminta untuk mengirimkan foto lokasi PJU yang mati dan membagikan titik lokasinya melalui WhatsApp.

    Dishub telah menyiapkan tim khusus bernama Palang Serang (Pantang Pulang Sebelum Terang) yang terdiri dari 58 petugas. Tim ini dibagi menjadi tujuh kelompok dengan dukungan armada operasional berupa workshop skywalker truck.

    “Petugas kami siap 24 jam. Tidak sampai 24 jam, kerusakan PJU akan selesai diperbaiki, bahkan dalam waktu 1 x 12 jam setelah laporan masuk,” kata Drian, Rabu (16/1/2025).

    Drian menambahkan, PJU yang tidak berfungsi dapat membahayakan pengguna jalan, terutama di malam hari. Gangguan lalu lintas hingga kriminalitas bisa terjadi akibat jalanan yang gelap. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik agar penerangan jalan tetap optimal.

    “Kami berharap masyarakat aktif melapor jika menemukan PJU yang rusak. Ini bagian dari upaya bersama untuk menjaga kenyamanan dan keamanan lalu lintas,” terangnya.

    Untuk pengaduan, masyarakat bisa langsung menghubungi salah satu dari tiga layanan yang telah disediakan oleh Pemkab Sidoarjo. (isa/but)

  • Hubungan Ketua DPRD Kota Kediri dan Vinanda Usai Pilkada 2024, Mencair?

    Hubungan Ketua DPRD Kota Kediri dan Vinanda Usai Pilkada 2024, Mencair?

    Kediri (beritajatim.com) – Pilkada Kota Kediri 2024 sudah rampung dan pasangan Vinanda Prameswati – KH Qowimuddin Thoha ditetapkan sebagai wali kota dan wakil wali Kota Kediri terpilih periode 2025-2030. Lalu bagaimana hubungan antara Ketua DPRD setempat Firdaus dengan Mbak Vinandan dan Gus Qowim usai pesta demokrasi tersebut?

    Sebagaimana diketahui, Pilkada 2024 seolah membelah menjadi dua poros politik di Kota Kediri.

    Poros pertama, koalisi pemenangan paslon nomor urut 01 Vinanda – Qowim yang diusung oleh koalisi Partai Golkar, Gerindra, PDI Perjuangan, PKB, Demokrat, PKS dan Hanura. Poros kedua koalisi Partai NasDem dan PAN yang mengusung pasangan nomor urut 02 Ferry Silviana Veronica – Regina Nadya Suwono (FREN).

    Pembelahan itu berlanjut hingga ke Gedung DPRD Kota Kediri. Poros pertama dengan kekuatan 21 anggota dewan. Sedangkan poros kedua sebanyak 9 anggota dewan, termasuk Ketua DPRD Firdaus (bibi ipar dari Bunda Fey – panggilan akrab Ferry Silviana Veronica).

    Firdaus mengaku hubungannya dengan Mbak Vinanda maupun Gus Qowim dalam kondisi baik-baik saja. Bahkan, mereka sudah saling bertemu dan bersilaturahmi.

    “Kemarin, Alhamdulillah mbak Wali dan Gus Qowim berkunjung, sowan ke rumah saya. Sebenarnya sudah lama ingin berkunjung, tetapi karena kesibukan beliau, akhirnya baru terealisasi kemarin,” kata Firdaus usai memimpin rapat paripurna DPRD Kota Kediri tentang penetapan wali Kota dan wawali Kediri terpilih, pada Rabu 15 Januari 2025.

    Bibi dari Wali Kota Kediri periode sebelumnya Abdullah Abu Bakar ini mengaku sudah sangat mengenal Gus Qowim. Sebab, selain adik dari almarhumah Hj. Lilik Muhibbah (mantan Wawali Kediri era Mas Abu), Gus Qowim juga ketua tim pemenangan Mas Abu – Ning Lik.

    “Saya dengan Gus Qowim itu sudah sangat dekat. Dengan Mbak Vinanda, memang baru kemarin baru nampak di Pilkada. Tetapi Alhamdulillah dengan pertemuan kemarin, jelas hubungannya kekeluargaan. Barang kali sama-sama, punya visi dan misi ingin membangun Kota Kediri agar lebih baik,” jelasnya.

    Terpisah, Vinanda Prameswati menyatakan rasa syukurnya telah ditetapkan sebagai wali Kota Kediri terpilih bersama wakilnya Gus Qowim oleh DPRD Kota Kediri. Dirinya juga berkomitmen untuk menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan legislatif dalam menjalankan roda pemerintahan ke depan.

    “Tentunya saya dan Gus Qowim akan berkolaborasi dan bekerjasama dengan anggota DPRD Kota Kediri untuk mewujudkan program-program pembangunan demi Kota Kediri yang MAPAN (maju, agamis, produktif, aman dan ngangeni sesuai visi dan misinya),” tutup Vinanda. [nm/aje]

  • DPRD Jatim Dorong Pemerintah Pusat Tetapkan PMK Wabah Nasional

    DPRD Jatim Dorong Pemerintah Pusat Tetapkan PMK Wabah Nasional

    Magetan (beritajatim.com) – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menjadi perhatian serius di Jawa Timur. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, saat mengunjungi Pasar Hewan Parang, Magetan, pada Kamis (16/1/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, dia meninjau langsung dampak wabah PMK yang disebut oleh peternak lebih ganas dibandingkan beberapa tahun lalu.

    “Wabah PMK kali ini lebih cepat menyerang dan menyebabkan kematian ternak dalam waktu singkat. Kami bersama Dinas Peternakan, termasuk dr. Indi, terus berupaya melakukan koordinasi untuk mengatasi situasi ini,” ungkap Deni.

    Deni menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk memastikan efektivitas distribusi dan pelaksanaan vaksinasi.

    “Kami mendorong pemerintah pusat untuk kembali menetapkan PMK sebagai wabah nasional agar penanganannya bisa lebih komprehensif,” katanya.

    Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono

    Deni menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah konkret sejak November 2024. Obat-obatan telah didistribusikan, diikuti dengan vaksinasi sebanyak 12.500 dosis pada akhir Desember 2024. Selain itu, pada 15 Januari 2025, Jawa Timur menerima tambahan 616.500 dosis vaksin yang didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kota.

    “Anggaran APBD juga telah kami tambahkan untuk pengadaan vaksin. Sebanyak 1,4 juta dosis sudah tersedia, meski masih ada kekurangan yang kami upayakan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Kami juga terus melakukan penyemprotan disinfektan di banyak lokasi dan membuka ruang koordinasi bagi peternak yang membutuhkan bantuan,” tambahnya.

    Dengan jumlah kasus yang terus meningkat di Jawa Timur, Deni menegaskan perlunya pembatasan lalu lintas ternak. Hewan yang akan dipasarkan atau dikirim harus sudah divaksin dan memiliki surat keterangan kesehatan dari dokter hewan yang berwenang.

    “Jawa Timur adalah wilayah dengan populasi ternak yang besar. Kami harus memastikan ternak yang dijual, terutama menjelang Idulfitri dan Iduladha, dalam kondisi sehat. Ini menjadi tugas bersama,” ujarnya.

    Deni juga mengungkapkan aspirasi peternak mengenai perlunya skema perlindungan seperti asuransi untuk ternak yang mati akibat wabah. Meskipun belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat, ide ini dianggap menarik dan akan menjadi bahan kajian lebih lanjut.

    “Saat ini pendataan jumlah ternak menjadi tantangan. Namun, ke depan, skema asuransi ternak seperti BPJS untuk manusia bisa menjadi solusi yang melindungi peternak dari kerugian besar,” jelas Deni.

    Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani menambahkan pentingnya peran peternak dalam mengendalikan wabah ini. Beberapa langkah yang dianjurkan antara lain:

    Tidak menjual ternak dengan harga murah secara panik,
    Membatasi akses orang yang tidak berkepentingan ke kandang,
    Melakukan desinfeksi secara rutin di kandang dan area pasar, dan
    Melapor segera jika ada ternak yang terjangkit.

    “Edukasi adalah kunci. Kami minta bantuan media untuk menyampaikan pesan ini kepada peternak agar wabah ini dapat segera terkendali,” kata dr. Indi. [fiq/beq]

  • Stok Blanko e-KTP di Ponorogo Menipis, Dispendukcapil Lakukan Pembatasan Cetak

    Stok Blanko e-KTP di Ponorogo Menipis, Dispendukcapil Lakukan Pembatasan Cetak

    Ponorogo (beritajatim.com) – Stok blangko e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Ponorogo mulai menipis di awal 2025. Kebijakan pembatasan cetak pun dilakukan, diprioritaskan bagi pemula atau untuk kepentingan mendesak. Ketersediaan stok blanko e-KTP saat ini di Dispendukcapil Ponorogo, jumlahnya tidak sampai 1000 keping. Sehingga diperkirakan jumlah itu hanya cukup untuk beberapa hari ke depan.

    Sekretaris Dispendukcapil Ponorogo, Heru Purwanto, menyebutkan bahwa keterbatasan ini telah berlangsung sejak bulan November tahun lalu. Situasi serupa juga terjadi di sejumlah daerah lain, tidak di Ponorogo saja.

    “Masalah ini sudah berlangsung sejak awal November tahun 2024 lalu. Stok memang terbatas, dan ini bukan hanya di Ponorogo, daerah lain juga mengalami hal yang sama,” jelas Heru, Kamis (16/01/2025).

    Sebelumnya, pengadaan blangko di Ponorogo selalu memadai, dengan pengiriman antara 6.000 hingga 10.000 keping. Namun, sejak November 2024, distribusi blangko dibatasi hanya sekitar 1.000 keping per pengiriman.

    “Kalau sebelumnya, berapa pun yang kami minta pasti dikirim. Tapi sekarang dibatasi, dan terakhir kami hanya menerima sekitar 600 keping,” ujarnya.

    Dengan kebutuhan rata-rata harian mencapai 300 keping, Dispendukcapil terpaksa membatasi percetakan untuk mencegah stok habis dalam waktu singkat. Hal itu dilakukan supaya stok blanko tidak cepat habis.

    “Kalau dicetak tanpa pembatasan, stok akan habis dalam dua hari. Maka, untuk sementara kami batasi,” tambahnya.

    Heru menjelaskan, prioritas saat ini adalah penerbitan e-KTP untuk penduduk pemula yang belum memiliki identitas. Sedangkan penduduk yang sudah memiliki KTP diminta untuk tetap menggunakan dokumen lama hingga stok blangko kembali tersedia. Sebab, diperkirakan stok blanko e-KTP akan kembali normal pada bulan Februari nanti.

    “Kami melayani kebutuhan mendesak, seperti e-KTP baru untuk pemula, penggantian karena hilang, rusak, atau untuk keperluan administratif tertentu,” pungkasnya.  [end/aje]

  • Pemkot Malang Cari Solusi Agar Banjir di Kedungkandang Tidak Terulang

    Pemkot Malang Cari Solusi Agar Banjir di Kedungkandang Tidak Terulang

    Malang (beritajatim.com) – Penjabat Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan berharap penanganan di kawasan Jembatan Glendangpakem, Madyopuro yang dilalui aliran Sungai Amprong menjadi perhatian serius. Daerah ini rawan banjir luapan Sungai Amprong saat hujan deras terbaru pada Selasa, (14/1/2025) kemarin.

    Iwan telah menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah Kepala Perangkat Daerah mulai dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP), Camat Kedungkandang, serta beberapa Lurah di wilayah terdampak pada Rabu, (15/1/2025).

    Jembatan Glendangpakem salah satu akses merupakan akses penghubung antara Kelurahan Madyopuro dan Kelurahan Cemorokandang. Sebelumnya jembatan ini terdampak banjir parah pada 24 Desember 2024 lalu.

    Iwan sendiri telah menginstruksikan perangkat daerah terkait untuk segera melakukan penanganan. Solusinya melakukan peninggian Jembatan Glendangpakem dan pelebaran badan sungai agar aliran air tidak terhambat dan menggenangi pemukiman warga.

    “Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya banjir, salah satunya adalah ketinggian jembatan yang kurang sehingga menyebabkan air tertahan dan meluap,” ujar Iwan.

    Iwan menginstruksikan Kepala Dinas Banjir PUPRPKP untuk menyiapkan materi yang akan didiskusikan dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Provinsi Jawa Timur.

    Beberapa wilayah masuk daerah rawan banjir seperti Jalan Bondowoso – Jalan Tidar, Jalan Letjen Sutoyo – Jalan J.A. Suprapto, dan Jalan Soekarno Hatta yang sedang ditangani. Untuk penanganan banjir di wilayah Kedungkandang akan disampaikan dalam pertemuan mendatang.

    “Kita akan mendiskusikan secara keseluruhan bersama BBWS tentang penanganan banjir di Kota Malang. Potensi banjir di Kedungkandang yang disebabkan oleh tumpukan tanah di sempadan, kemudian sampah bambu dan sampah lainnya, maka kita cari intervensinya seperti apa dan kita usulkan kepada BBWS pada pertemuan yang telah direncanakan,” ujar Iwan. (luc/kun)