Category: Beritajatim.com Politik

  • Transfer ke Daerah Dipangkas, Mas Ibin Tak Gentar Pimpin Kota Blitar

    Transfer ke Daerah Dipangkas, Mas Ibin Tak Gentar Pimpin Kota Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin resmi ditetapkan sebagai Wali Kota Blitar periode 2025-2030. Selama 5 tahun ke depan Mas Ibin akan memimpin Kota Blitar bersama sang wakil yakni Elim Tyu Samba.

    Pada awal kepemimpinannya, Mas Ibin harus menghadapi kenyataan dana transfer ke daerah bakal dipangkas oleh pemerintah pusat. Kementerian Keuangan sendiri telah mengumumkan pemangkasan anggaran dana transfer ke daerah (TKD) senilai Rp50,59 triliun.

    Kondisi itu pun tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Mas Ibin di awal masa kepemimpinannya. Meski begitu Mas Ibin mengaku tak gentar dengan kondisi tersebut, dirinya tetap bertekad untuk membawa perubahan agar Kota Blitar lebih baik lagi.

    “Tentunya jadi tantangan ya, karena negara sedang melakukan penghematan memotong banyak anggaran saya dengar lumayan besar anggaran yang dipotong, tantangannya besar tapi kami tidak putus asa karena kami muda dan baru, kami akan sebisa mungkin memaksimalkan anggaran yang sudah ada,” ucap Mas Ibin usai ditetapkan sebagai Wali Kota Blitar, Sabtu (8/2/2025).

    Sejumlah pos anggaran Kota Blitar pun juga akan mengalami penghematan. Salah satunya adalah pos perjalanan dinas pejabat yang dipangkas 50 persen lebih. Rencananya anggaran perjalanan dinas yang sebelumnya Rp17 miliar akan dipotong hingga 50 persen menjadi Rp8,5 miliar.

    Dengan kondisi itu, Mas Ibin pun akan menentukan program program prioritas yang bakal dijalankan di awal kepemimpinannya. Hal itu terpaksa dilakukan di tengah adanya penghematan atau pemangkasan anggaran.

    “Prioritas tetap di pelayanan umum di sektor-sektor yang mengurusi masyarakat secara luas ya tentunya di pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum,” imbuhnya. [owi/beq]

  • DPRD Surabaya Desak Evaluasi Pengemudi Suroboyo Bus: Tak Bisa Ikut SOP, Pecat Saja

    DPRD Surabaya Desak Evaluasi Pengemudi Suroboyo Bus: Tak Bisa Ikut SOP, Pecat Saja

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Josiah Michael, mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengemudi Suroboyo Bus dan Wira-Wiri. Evaluasi ini diperlukan menyusul banyaknya laporan dari warga mengenai perilaku mengemudi yang berbahaya dan tidak sesuai aturan lalu lintas.

    “Saya banyak mendapat aduan dari warga tentang perilaku mengemudi yang tidak baik dan cenderung membahayakan pengguna jalan lain,” ujar Josiah, Sabtu (8/2/2025).

    Selain membahayakan pengguna jalan, beberapa laporan juga menyebutkan bahwa penumpang bus turut menjadi korban akibat tindakan sembrono pengemudi. Josiah mencontohkan kejadian yang dialami seorang wanita yang terjatuh ketika mengejar Suroboyo Bus yang tidak berhenti di halte.

    “Bukan hanya pengguna jalan, penumpang bus pun pernah menjadi korban. Seorang wanita sampai terjungkal ketika mengejar bus yang tidak berhenti di bus stop. Ketika itu saya juga senang naik bus tersebut,” ungkap politisi PSI ini.

    Dari berbagai aduan yang masuk, pelanggaran terbanyak yang dilakukan pengemudi adalah memotong jalur dan salah jalur. Josiah menilai hal ini tidak hanya mengganggu ketertiban lalu lintas, tetapi juga mengancam keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.

    “Demi keamanan dan kenyamanan penumpang serta pengguna jalan, pengemudi perlu diberikan pelatihan berkendara yang baik dan benar serta etika berkendara. Jika tidak bisa mengikuti SOP, ya pecat saja,” tegas Josiah.

    Untuk meningkatkan pengawasan, Josiah juga mengusulkan pemasangan stiker berukuran besar di body bus, seperti yang digunakan oleh kendaraan angkutan swasta. Dengan adanya stiker ini, masyarakat dapat dengan mudah melaporkan pengemudi yang berkendara secara ugal-ugalan ke hotline resmi yang tersedia.

    “Body Suroboyo Bus perlu diberi stiker besar seperti kendaraan angkutan swasta. Jika pengemudi ugal-ugalan, silakan hubungi hotline yang tersedia. Dan untuk membuktikan aduan, Dishub bisa cek CCTV di dalam bus,” pungkasnya. [asg/beq]

  • Pemkab Banyuwangi Tanggapi Viral Penari Gandrung Berpakaian Adat dengan Musik Remix

    Pemkab Banyuwangi Tanggapi Viral Penari Gandrung Berpakaian Adat dengan Musik Remix

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Media sosial dihebohkan dengan video viral yang menampilkan penari karnaval mengenakan pakaian Gandrung, tarian tradisional khas Banyuwangi, namun menari dengan iringan musik remix. Fenomena ini menuai beragam reaksi dari masyarakat, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.

    Untuk meredam polemik yang terjadi, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengundang seluruh pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan memberikan masukan terkait permasalahan tersebut. Bertempat di Lounge Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, diskusi ini melibatkan Dewan Kesenian Blambangan (DKB), pengurus paguyuban Pelatih Seni Tari Banyuwangi, serta SKPD terkait.

    “Dalam menari Gandrung itu ada pakem-pakemnya untuk dilakukan, termasuk dalam mengenakan pakaian Gandrung tidak bisa seenaknya. Mudah-mudahan masyarakat dimanapun bisa mengerti apa batasan dalam mengenakan pakaian adat tradisional daerah manapun,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Taufik Rohman.

    Taufik menjelaskan bahwa untuk menjadi penari Gandrung profesional, seseorang harus menguasai teknik gerakan serta beberapa gendhing atau tembang yang dibawakan. Mereka juga harus melewati ritual sakral Meras Gandrung sebagai prosesi kelulusan.

    “Setelah memenuhi kriteria tersebut, para penari harus mengikuti ritual sakral Meras Gandrung, yaitu ritual sebagai wujud prosesi kelulusan penari Gandrung,” imbuhnya.

    Ketua Dewan Kesenian Blambangan, Hasan Basri, turut menyayangkan kejadian ini. Melalui saluran telepon, ia menghubungi penari yang viral dan menjelaskan pakem-pakem pakaian Gandrung yang memiliki makna tersendiri.

    “Jadi begini mbak Dela, setiap pakaian Gandrung mulai dari atas hingga bawah itu ada maknanya. Bahkan untuk menjadi Gandrung profesional ini memiliki ritual-ritual khusus. Kami berharap ke depan tidak ada lagi kejadian serupa. Kita harus tetap menjaga dan menjunjung norma adi luhung,” ungkap Hasan Basri.

    Menanggapi hal tersebut, penari viral bernama Dela menyampaikan permohonan maaf melalui telepon.

    “Saya sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kurangnya pengetahuan dalam hal tari Gandrung. Mengingat saya waktu itu diundang untuk menari dan mengenakan pakaian yang telah disiapkan oleh panitia. Mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Banyuwangi. Ini merupakan pembelajaran penting bagi saya,” ungkap Dela.

    Sementara itu, Ketua Pelatih Seni Tari Banyuwangi, Suko Prayitno, mengimbau agar panitia karnaval lebih bijak dalam pemilihan kostum untuk menghindari kesalahpahaman di masa depan.

    “Saya sangat senang jika tari Gandrung dibawakan dalam karnaval apapun dengan gerakan dan pakaian sesuai pakem. Namun, jika memang tidak sesuai norma-normanya, saya harap tidak untuk menggunakan pakaian adat tradisional manapun supaya tidak terkesan negatif,” pungkas Suko. [alr/beq]

  • Pemkot Kediri Pantau Stok dan Harga Pangan Jelang Ramadhan

    Pemkot Kediri Pantau Stok dan Harga Pangan Jelang Ramadhan

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus memastikan stabilitas pasokan dan harga bahan pangan menjelang bulan Ramadhan. Sejak Senin (3/2/2025) hingga Jumat (7/2/2025), tim DKPP melakukan monitoring ke berbagai distributor, toko pangan, hingga swalayan di Kota Kediri untuk memastikan stok aman dan harga tetap terkendali.

    Monitoring ini berfokus pada beberapa komoditas utama seperti beras, gula, minyak goreng, dan tepung terigu. Kepala DKPP Kota Kediri, Moh. Ridwan, menjelaskan bahwa kebutuhan pangan biasanya meningkat menjelang bulan puasa, sehingga pengawasan ini sangat diperlukan.

    Harga Pangan Stabil, Stok Aman

    Ridwan menyampaikan bahwa hasil monitoring menunjukkan kondisi harga dan stok pangan di Kota Kediri masih dalam keadaan stabil. Permintaan pasar tetap terkendali tanpa adanya lonjakan harga yang signifikan.

    “Tidak ada panic buying di masyarakat, harga beberapa komoditas tersebut juga masih terkendali. Seperti gula pasir kemasan di kisaran harga Rp17.500-Rp19 ribu per kilogram, minyak goreng kemasan di kisaran harga Rp18 ribu-Rp20 ribu per liter, tepung terigu kemasan Rp8.750-Rp13.500 per kilogram, dan beras premium di kisaran harga Rp70 ribu-Rp75 ribu per kemasan 5 kg,” jelas Ridwan melalui sambungan telepon.

    Ia menambahkan bahwa monitoring akan terus dilakukan secara berkala guna memastikan pasokan pangan tetap aman hingga akhir bulan Februari.

    Distribusi Lancar, Konsumen Tidak Perlu Khawatir

    Sementara itu, Erik, salah satu distributor dari CV Langgeng Mulya, menegaskan bahwa pasokan pangan di gudangnya masih aman tanpa kendala dalam distribusi.

    “Meskipun di hari libur terjadi kenaikan permintaan, namun harga masih relatif stabil. Adanya monitoring yang dilakukan DKPP ini, masyarakat tentu merasa lebih tenang dan tidak perlu khawatir dengan ketersediaan stok dan harga pangan apalagi menjelang puasa seperti saat ini,” ujarnya.

    Dengan adanya monitoring yang rutin dilakukan oleh Pemkot Kediri, diharapkan stabilitas harga dan ketersediaan pangan tetap terjaga sehingga masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi bulan Ramadhan. [nm/beq]

  • Mbak Cicha Sebut Inacraft Jadi Kesempatan Pengrajin Serap Perkembangan Crafter

    Mbak Cicha Sebut Inacraft Jadi Kesempatan Pengrajin Serap Perkembangan Crafter

    Kediri (beritajatim.com) – Industri kreatif Kabupaten Kediri kembali mendapat kesempatan emas untuk memperkenalkan produk unggulannya dalam pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2025. Pameran berskala internasional ini berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5-9 Februari 2025 dan diikuti oleh berbagai pengrajin dari dalam maupun luar negeri.

    Dalam ajang bergengsi ini, Pemerintah Kabupaten Kediri mengirimkan sembilan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memamerkan produk-produk kreatif mereka. Produk yang ditampilkan meliputi batik, tenun, sepatu, rajut, pakaian jadi, tas bathok kelapa, serta tas panji khas Kediri, yang semuanya ditempatkan dalam satu stand khusus.

    Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito, menegaskan bahwa keikutsertaan UKM dalam Inacraft menjadi peluang besar untuk memperluas pasar hingga tingkat internasional.

    “Mengikuti Inacraft sebagai salah satu ajang paling bergengsi oleh pengusaha UMKM se-Indonesia Raya adalah suatu peluang besar untuk bisa memasarkan produknya,” kata Mbak Cicha, sapaan akrabnya, Rabu (5/2/2025).

    Ia menambahkan bahwa melalui pameran ini, para pelaku industri kreatif dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam berkarya. Selain itu, mereka juga berkesempatan menyerap perkembangan terbaru dari berbagai crafter di Indonesia.

    “Dengan pameran Inacraft ini pelaku UMKM ini dapat melihat secara langsung potensi karya dari berbagai macam daerah, sehingga menjadi kesempatan untuk mengakselerasi produknya, baik dari sisi pengembangan maupun pemasarannya,”jelasnya.

    Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kediri juga menjadi faktor penting dalam partisipasi ini. Selain memberikan pendampingan dan pengarahan regulasi, pemerintah juga mendorong pelaku industri kreatif untuk mengembangkan pemasaran produk melalui digitalisasi.

    Keikutsertaan pengrajin Kabupaten Kediri dalam pameran Inacraft 2025 diharapkan tidak hanya memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas, tetapi juga memperkuat daya saing UMKM dalam industri kerajinan nasional maupun global. [ADV PKP/nm]

  • Kembali Disalurkan, Banyuwangi Berbagi Libatkan Lebih Banyak Pihak

    Kembali Disalurkan, Banyuwangi Berbagi Libatkan Lebih Banyak Pihak

    Banyuwangi (Beritajatim.com) – Program Banyuwangi Berbagi kembali digulirkan di bulan Februari kali ini. Brlasan ribu warga pra-sejahtera di Banyuwangi mendapatkan bantuan berupa sembako dan bahan makanan bergizi.

    Di antaranya adalah masyarakat di Perkebunan Bayu Kidul, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyerahkan langsung kepada warga lereng gunung Raung tersebut, Jumat (7/2/2025).

    “Kami ingin memastikan seluruh warga pra sejahtera di Banyuwangi, di manapun berada, bisa dijangkau oleh bantuan ini,” terang Ipuk seusai melewati jalur terjal dan berbatu menuju ke perkampungan yang berada di tengah perkebunan tersebut.

    Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga mengapresiasi berbagai pihak yang turut menyalurkan bantuan dalam Banyuwangi Berbagi. Mulai dari ASN, kepolisian, TNI, BUMN, BUMD, para pengusaha hingga organisasi profesi di Banyuwangi.

    “Program ini terbuka atas keterlibatan semua pihak. Tinggal memilih sasaran yang akan dituju sebagaimana yang tercantum di aplikasi smartkampung. Di sana terdapat by name by addres,” jelas Ipuk.

    Salah satu peserta Banyuwangi Berbagi adalah Badan Pimpinan Cabang (BPC) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Banyuwangi. Asosiasi para pengusaha tersebut menyalurkan seribu paket bantuan di Kecamatan Singojuruh.

    “Sebenarnya kami sudah menunggu program semacam ini. Di mana masyarakat bisa terlibat dalam program sosial untuk pengentasan kemiskinan. Kami merasa senang karena tahu siapa yang memang benar-benar layak dibantu,” ungkap Ketua BPC Gapensi Banyuwangi, H. Mohammad Rohman Akbar atau yang akrab disapa Yayak.

    Hal senada juga diungkapkan oleh Lia Puspita Sari dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Banyuwangi yang turut terlibat dalam Banyuwangi Berbagi. “Selama ini kami kerap melakukan aksi sosial. Namun, baru kali ini, yang target sasarannnya terukur,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini mengajak seluruh pihak untuk ikut terlibat. “Bagi yang ingin berpartisipasi, bisa langsung datang ke kami atau kantor kecamatan masing-masing guna memastikan sasaran mana yang akan dituju. Sehingga terorkestrasi dengan baik,” pungkasnya. (ted)

  • Wahyu-Ali Ajak Semua Bangun Kota Malang Usai Ditetapkan Jadi Wali Kota

    Wahyu-Ali Ajak Semua Bangun Kota Malang Usai Ditetapkan Jadi Wali Kota

    Malang(beritajatim.com) – Pasangan Calon WALI (Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin) telah ditetapkan oleh KPU Kota Malang sebagai calon kepala daerah terpilih. Wahyu akan menjadi Wali Kota Malang sedangkan Ali akan menjadi Wakil Wali Kota Malang untuk periode 2025 – 2030.

    KPU Kota Malang telah menetapkan Paslon WALI sejak Kamis, (6/2/2025) kemarin. Namun, penyerahan secara simbolis baru dilakukan pada Jumat, (7/2/2025) malam di sebuah hotel di Kota Malang.

    Ketua KPU Kota Malang, M Toyib menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi demi suksesnya Pilwali Kota Malang. Tahapan Pilkada Kota Malang telah berjalan aman dan lancar hingga penetapan calon kepala daerah terpilih.

    “Kami juga mengucapkan selamat kepada calon Wali Kota terpilih kepada bapak Wahyu Hidayat dan bapak Ali Muthohirun sebagai Wakil Wali Kota terpilih,” ujar Toyib.

    Sementara Wahyu Hidayat mengajak semua pihak untuk kembali berrangkulan sebagai warga Kota Malang. Usai kontestasi Pilkada Kota Malang kini dia mengajak semua pihak untuk bersama membangun Kota Malang selama 5 tahun ke depan.

    “Pada proses demokrasi kita punya perbedaan pilihan dan pandang, tapi itu bukan halangan untuk bersatu. Itu harus membuat kita saling merangkul untuk kesejahteraan warga,” ujar Wahyu.

    “Saya mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan, kita harus saling memastikan kota ini nyaman untuk semua. Pembangunan Kota Malang bukan hanya tanggup jawab saya dan Mas Ali, tetapi semua pihak,” imbuhnya. (luc/ted)

  • Pemkab Lumajang Giat Promosi Via Digital, Wisatawan Mancanegara Membludak!

    Pemkab Lumajang Giat Promosi Via Digital, Wisatawan Mancanegara Membludak!

    Lumajang (beritajatim.com) – Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencetak sejarah baru dalam sektor pariwisata dengan lonjakan signifikan kunjungan wisatawan mancanegara.

    Keindahan alam yang masih alami dan strategi promosi yang tepat terbukti menjadi magnet kuat bagi pelancong dari berbagai belahan dunia.

    Berdasarkan data dari portal Satu Data Kabupaten Lumajang, sepanjang tahun 2024, sebanyak 74.429 wisatawan asing mengunjungi daerah ini.

    Angka ini mengalami lonjakan luar biasa dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 26.539 kunjungan, bahkan jauh melampaui jumlah wisatawan tahun 2022 yang tercatat 4.611 orang.

    Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari berbagai strategi yang telah diterapkan, salah satunya adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata.

    Program pelatihan khusus bagi pengelola destinasi wisata menjadi prioritas utama guna menghadirkan layanan terbaik bagi wisatawan mancanegara.

    “Kami berfokus pada peningkatan kompetensi SDM agar pelayanan yang diberikan semakin prima. Kepuasan wisatawan adalah kunci utama dalam menciptakan pengalaman yang tak terlupakan,” ujar Yuli Harismawati, Jumat (7/2/2025).

    Tak hanya itu, Pemkab Lumajang juga semakin menggiatkan promosi melalui platform digital dan partisipasi dalam berbagai pameran pariwisata internasional. Upaya ini bertujuan untuk menjangkau pasar global serta memperkenalkan keindahan alam Lumajang secara lebih luas.

    Destinasi Alam yang Memikat Dunia

    Daya tarik utama bagi wisatawan asing di Lumajang terletak pada kekayaan alamnya yang luar biasa. Dari pegunungan yang menawan, air terjun megah, hingga lautan dan danau yang mempesona, semua elemen ini menjadi alasan utama wisatawan mancanegara memilih Lumajang sebagai destinasi favorit mereka.

    “Turis asing cenderung lebih tertarik dengan destinasi wisata alam dibandingkan buatan. Lumajang memiliki paket lengkap keindahan alam yang terus kami optimalkan,” tambah Yuli.

    Salah satu destinasi unggulan yang paling diminati adalah Air Terjun Tumpak Sewu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo. Dijuluki sebagai “Niagara dari Jawa Timur”, keindahan air terjun ini kian populer di kalangan wisatawan internasional, terutama setelah promosi intensif di berbagai platform global.

    “Rasanya belum lengkap jika berkunjung ke Indonesia tanpa singgah di Tumpak Sewu. Keindahan alamnya luar biasa, dan kami terus mengembangkan fasilitas pendukung agar destinasi ini semakin mendunia,” jelas Yuli.

    Destinasi wisata Tumpak Sewu Lumajang menjadi favorit

    Komitmen Pemkab Lumajang untuk Wisata Berkelanjutan

    Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berupaya meningkatkan infrastruktur serta fasilitas wisata guna memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi para pengunjung. Langkah-langkah strategis seperti peningkatan aksesibilitas, penambahan fasilitas ramah wisatawan, serta penguatan kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata global menjadi fokus utama.

    Promosi digital yang semakin agresif serta keikutsertaan dalam event pariwisata internasional diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan asing ke Lumajang. “Dengan tren positif ini, kami optimistis Lumajang akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia,” pungkas Yuli.

    Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ini tidak hanya berkontribusi terhadap sektor pariwisata, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian daerah. Dari pembukaan lapangan kerja baru hingga peningkatan pendapatan masyarakat, geliat pariwisata Lumajang kini menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan. (vid/ted)

  • Pembangunan Jalan Alternatif Tambang di Lumajang Berikan 2 Keuntungan

    Pembangunan Jalan Alternatif Tambang di Lumajang Berikan 2 Keuntungan

    Lumajang (beritajatim.com) – Pembangunan jalan alternatif khusus untuk angkutan tambang di Kabupaten Lumajang dinilai mampu memberikan dua manfaat signifikan bagi masyarakat.

    Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, saat meninjau langsung proses pembangunan jalan tersebut pada Jumat (7/2/2025).

    Menurut Indah Wahyuni, yang akrab disapa Bunda Yuyun, keberadaan jalan alternatif tambang ini akan mempermudah pemerintah daerah dalam memantau pemungutan pajak mineral dan batu bara (minerba).

    Selain pemungutan pajak di lokasi tambang, titik-titik pengambilan pajak tambahan di sepanjang jalan ini diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Dengan adanya jalan tambang ini, kami dapat lebih optimal dalam mengawasi pemungutan pajak minerba, yang tentu berdampak positif bagi peningkatan PAD,” ujar Bunda Yuyun.

    Selain manfaat dari sisi pendapatan daerah, pembangunan jalan alternatif ini juga berdampak pada penghematan biaya pemeliharaan jalan kabupaten. Selama ini, armada truk pengangkut pasir kerap merusak infrastruktur jalan umum karena beban berat yang mereka bawa.

    “Selain itu, juga bisa menghemat biaya pemeliharaan jalan karena armada truk yang membawa pasir bisa melalui jalan alternatif tambang sehingga meminimalisir atau mengurangi kerusakan jalan,” tambahnya.

    Pembangunan jalan alternatif sepanjang kurang lebih 9 kilometer ini dimulai dari titik nol hingga Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Dalam kunjungan tersebut, Pj. Bupati didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Lumajang, Hari Susiati, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

    Indah Wahyuni menegaskan bahwa kunjungannya bertujuan untuk memastikan kesiapan infrastruktur jalan tambang serta mengevaluasi efisiensi penggunaan anggaran. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang menekankan pentingnya efisiensi anggaran di berbagai sektor, termasuk infrastruktur.

    “Pembangunan alternatif jalan tambang ini merupakan hasil dari swadaya masyarakat dan juga ada bantuan dari CSR APBD,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, ia berharap dengan adanya jalan ini, armada truk tambang dapat langsung terhubung ke jalan provinsi atau jalan nasional tanpa harus melintasi jalan kabupaten. Dengan begitu, beban jalan kabupaten akan berkurang dan infrastruktur tersebut bisa digunakan sesuai dengan spesifikasi kelas jalan yang diperuntukkan bagi kendaraan umum.

    Guna mengoptimalkan pemanfaatan jalan tambang, Pj. Bupati berencana berkoordinasi dengan OPD terkait untuk menerbitkan surat edaran resmi. Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng jajaran Polres Lumajang untuk mendukung sosialisasi penggunaan jalan alternatif tersebut kepada para pelaku usaha tambang dan masyarakat.

    “Ini nantinya akan kita lakukan koordinasi kepada OPD terkait untuk pembuatan surat edaran, dan kita akan sampaikan juga kepada jajaran Polres Lumajang terkait sosialisasi penggunaan jalan tambang ini,” pungkas Bunda Yuyun.

    Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan jalan alternatif tambang ini dapat meningkatkan efisiensi angkutan tambang, menjaga kualitas infrastruktur jalan umum, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah. (ted)

  • Pj Wali Kota Malang Evaluasi Kerja Jelang Akhir Masa Jabatan

    Pj Wali Kota Malang Evaluasi Kerja Jelang Akhir Masa Jabatan

    Malang (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan memberikan arahan dalam rapat koordinsi evaluasi kinerja efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, dengan jajaran ASN Pemerintah Kota Malang di Malang Islamic Center, Jumat (7/2/2024). Setidaknya, 700 jajaran pejabat dari seluruh perangkat daerah Pemkot Malang hadir dalam rakor ini.

    Iwan mengapresiasi kepada seluruh ASN karena mendukung pelaksanaan 11 Program Prioritas di Kota Malang selama dia menjabat. Menurutnya dedikasi ini menjadi pondasi dalam menciptakan legacy yang akan bermanfaat bagi masa depan Kota Malang.

    “Pada saat saya dilantik sebagai Pj Wali Kota Malang, saya ingin berbuat apa yang bisa menjadi legacy kita untuk Kota Malang. Legacy memang sebatas legacy, tapi legacy menjadi salah satu daya ungkit untuk kita semangat bekerja. Untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat baik bagi Pemerintah Kota Malang maupun masyarakat,” ujar Iwan.

    Iwan senang progres 11 program prioritas yang telah terlaksana di masa jabatannya. Menurutnya, pencapaian ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan kinerja luar biasa dari seluruh ASN Pemkot Malang.

    “Saya merasa bangga sebelas program prioritas yang dirumuskan melalui belanja masalah yang saya pelajari, telah menunjukkan progress. Namun, saya ingin menggarisbawahi bahwa segala pencapaian ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan kinerja luar biasa dari seluruh ASN Pemkot Malang,” ujar Iwan mengapresiasi.

    Iwan menuturkan kinerja apik jajaran ASN Pemkot Malang juga telah mengantarkannya meraih prestasi sebagai Penjabat Walikota terbaik yang ditetapkan oleh Mendagri pada Desember 2024 lalu. Iwan mendapat raihan skor tertinggi yaitu 84,00 diantara semua Penjabat Walikota lainnya yang ada di Indonesia.

    “Apresiasi kepada seluruh jajaran, yang telah membawa saya selalu naik panggung. Banyak sekali reward yang saya dapatkan, dan saya apresiasi karena ini berkat kinerja rekan-rekan semua. Pertahankan dan tingkatkan. Dan saya haturkan terima kasih atas kolaborasi yang dibangun,” ujar Iwan.

    11 program prioritas Iwab Kurniawan antara lain penanganan banjir Jalan Soekarno-Hatta yang dipastikan akan terealisasi tahun ini. Program ini juga telah mendapatkan persetujuan dan alokasi pendanaan melalui APBD Provinsi Jawa Timur. Kemudian terbangunnya lahan parkir kawasan Kayutangan Heritage yang mendukung tingginya aktivitas pariwisata di kawasan tersebut.

    Progress signifikan juga terlihat dalam revitalisasi Pasar Besar, yang mencakup berbagai langkah strategis seperti komunikasi intensif dengan paguyuban pedagang, penyusunan Detail Engineering Design (DED), serta pemenuhan persyaratan dokumen teknis lainnya. Iwan juga telah menginisiasi komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum terkait pembiayaan, untuk memastikan kelancaran proyek ini dan keberlanjutannya.

    Selain itu, Iwan juga berhasil mengantarkan Kota Malang menjadi lokasi implementasi program LSDP di Kota Malang dan menjadikan percontohan pengelolaan sampah bagi daerah lain. Berprogress dalam penanganan Anak Tidak Sekolah yang berhasil turun signifikan. Membangun kolaborasi bersama Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam modernisasi TPS, rehab bangunan SD, Gerakan Sosial Terpadu, serta mendorong UMKM next level. Termasuk berhasil mengawal kesuskesan pelaksanaan Pilkada di Kota Malang.

    “Merumuskan sebelas program prioritas, menyusun pondasinya, dan merealisasikannya dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran aparatur menjadi pengalaman tidak terlupakan. Dan belum pernah saya mendapat pengalaman seperti ini selama saya bekerja. Dan Alhamdulillah diberikan amanat sebagai Pj Walikota Malang, sehingga saya bisa mendapat kesempatan berharga ini,” ujar Iwan.

    Jelang akhir massa jabatan sebagai Pj Wali Kota Malang mengingatkan agar semangat kerja sama aparatur dapat terus dijaga dan ditingkatkan. Karena, hanya dengan komitmen dan inovasi bersama, Kota Malang dapat terus berkembang dan maju.

    “Apa yang telah kita capai bersama, berbagai progress dari 11 Program Prioritas merupakan hasil kolaborasi yang luar biasa. Ini adalah pondasi yang kuat untuk mewujudkan legacy yang berkelanjutan bagi Kota Malang,” ujar Iwan. (luc/but)