Category: Beritajatim.com Politik

  • Janji Pertumbuhan, Investasi, dan Keadilan Ekonomi dalam RPJMD Jember 2025-2029

    Janji Pertumbuhan, Investasi, dan Keadilan Ekonomi dalam RPJMD Jember 2025-2029

    Jember (beritajatim.com) – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, 2025-2029 berfokus pada tiga hal, yakni pembangunan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan kesejahteraan masyarakat.

    Hal ini dikemukakan Bupati Muhammad Fawait kepada wartawan, usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029, di Pendapa Wahyawibawagraha, Kabupaten Jember, Senin (5/5/2025).

    “RPJMD adalah wujud tindak lanjut visi dan misi yang telah kami sampaikan. Raperda RPJMD akan disahkan bersama DPRD Kabupaten Jember. RPJMD jadi dasar pembangunan di Jember,” kata Fawait.

    RPJMD Jember disesuaikan dengan RPJM Nasional dan RPJMD Jawa Timur. “Mulai dari sektor pangan dan sebagainya,” kata Fawait.

    Fokus pertama adalah pertumbuhan ekonomi. “Ini harus kita genjot. Pertumbuhan ekonomi ini salah satu instrumennya adalah ketepatan dan keefektifan government expenditure yakni APBD Kabupaten Jember,” kata Fawait.

    Saat ini Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Jember kalah dibandingkan daerah lain di Jatim. Keduanya adalahj wujud reformasi birokrasi dan efektivitas pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jember.

    Fokus berikutnya adalah investasi. “Kami selalu mendengung-dengungkan Jember adalah kabupaten yang ramah investasi. Buktinya apa? PT Semen Imasco Asiatic sudah buka dan masyarakat menerima. Tokoh-tokoh masyarakat bisa menerima. Masyarakat kita dudukkan bersama dan ternyata perlu komunikasi saja. Investor tidak perlu khawatir datang ke Jember,” kata Fawait.

    Tak cukup investasi, Fawait ingin ada keadilan di bidang ekonomi. Fawait ingin ada pemerataan pendapatan. “Pertumbuhan ekonomi harus dirasakan banyak masyarakat di Jember,” kata Fawait.

    Fokus terakhitr adalah kesejahteraan masyarakat. “Ukurannya adalah penurunan angka kemiskinan di Jember. Hari ini kami mendukung pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) untuk memverifikasi data kemiskinan di Jember. dibuat satu data oleh Presiden Prabowo,” kata Fawait. [wir]

  • DPRD Ponorogo Desak Penyisiran Menyeluruh Warung Esek-esek

    DPRD Ponorogo Desak Penyisiran Menyeluruh Warung Esek-esek

    Ponorogo (beritajatim.com) – Penertiban belasan warung esek-esek di Desa Demangan, Kecamatan Siman, mendapat dukungan penuh dari DPRD Ponorogo. Langkah tegas Satpol PP itu dilakukan setelah muncul keresahan dari warga sekitar yang melaporkan aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut.

    Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, menegaskan bahwa operasi serupa harus dilakukan secara merata, tidak hanya di satu titik. Menurutnya, sejumlah warung kopi di wilayah lain juga patut dicurigai menjalankan praktik prostitusi terselubung.

    “Jangan sampai lokasi ditutup tapi nanti pindah lokasi baru. Kalau bisa tempat-tempat lain yang terindikasi juga dilakukan penyisiran,” kata Dwi Agus, Senin (5/5/2025).

    Ia menilai keberadaan warung esek-esek tersebut telah melanggar norma sosial dan menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat. Dugaan adanya belasan pekerja yang mengidap penyakit kelamin menular turut memperkuat alasan penutupan.

    Kang Wie, sapaan akrabnya, juga mendorong koordinasi lintas instansi dalam upaya pencegahan. Ia menyebut pentingnya keterlibatan Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para pekerja, sementara penindakan tetap menjadi ranah Satpol PP.

    “Dinkes yang melakukan pemeriksaan kesehatan, Satpol PP nanti yang melakukan penindakan,” katanya.

    Politisi PKB itu menekankan pentingnya operasi penyakit masyarakat (pekat) dilakukan secara rutin, bukan sekadar respons atas laporan warga. Ia berharap penegakan ketertiban masuk dalam agenda berkelanjutan pemerintah daerah.

    “Sudah disepakati untuk ditutup, artinya memang itu menjadi keresahan dan semua apa yang menjadi langkah-langkah penutupan itu sudah terkoordinasi. Kalau nggak segera ditutup, bahaya itu,” pungkas Dwi Agus. [end/beq]

  • Kota Kediri Siap Bentuk Koperasi Merah Putih, Ini Tantangannya

    Kota Kediri Siap Bentuk Koperasi Merah Putih, Ini Tantangannya

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri terus mematangkan rencana pembentukan Koperasi Kelurahan Merah Putih sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025. Langkah ini dilakukan melalui rapat koordinasi yang digelar bersama 46 lurah se-Kota Kediri.

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menjelaskan bahwa koordinasi ini menjadi bagian awal dari proses pembentukan koperasi.

    “Ini tadi rapat koordinasi dalam rangka pembentukan koperasi kelurahan merah putih, ada 46 lurah yang hadir, sama-sama sosialisasi terkait sistematikanya,” katanya, pada Senin (5/5/2025).

    Meskipun di Kota Kediri telah ada ratusan koperasi yang aktif, proses kajian tetap dilakukan untuk menentukan koperasi mana yang layak dikembangkan menjadi Koperasi Merah Putih.

    “Kita masih melakukan kajian, meskipun di Kota Kediri ada 528 koperasi, tetapi kita masih perlu kaji lebih mendalam, kira-kira mana koperasi yang berpotensi menjadi koperasi kelurahan merah-putih. Sebab, ini bentuknya ini bukan hanya koperasi simpan pinjam, tetapi bisa dalam bentuk apotik, dalam bentuk klinik, ada juga dalam bentuk cold storage, ini perlu kajian lagi,” paparnya.

    Program ini merupakan bagian dari target nasional yang ingin diwujudkan oleh pemerintah pusat pada pertengahan tahun ini.

    “Targetnya disampaikan Pak Prabowo menargetkan di tanggal 12 Juli ini ada 70 ribu koperasi, sehingga Kota Kediri juga dalam waktu dekat harus membentuk koperasi merah putih,” lanjut Mbak Vinanda.

    Wali Kota termuda di Indonesia ini menyebutkan bahwa pihaknya akan segera bertindak jika ada wilayah yang dinilai siap.

    “Sasaran prioritas yang pertama, ada 528 koperasi. Ketika ada salah satu kecamatan atau kelurahan yang sudah siap, kita langsung action,” tegasnya.

    Soal teknis dan pendanaan, Wali Kota lulusan S2 Kenotariatan Universitas Airlangga Surabaya ini menegaskan bahwa skema pembiayaan masih dalam pembahasan.

    “Teknis yang disampaikan banyak, sistematika alur pembentukan, kemudian pendanaan dari mana. Pendanaan bisa dari APBD, dari APBN bisa, kemudian dari kelurahan juga bisa. Untuk komposisi pendanaan belum. Besaran pendanaan, masih dalam proses kajian,” lanjutnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri, Bambang Priyambodo, menyebut proses awal telah berjalan dan melibatkan berbagai pihak di tingkat kelurahan.

    “Tahapan pembentukan ini sudah awal mulai. Raker dan sosialisasi. Setelah itu, nanti dilanjut lurah segera merapatkan barisan dengan LPMK, baru diadakan muskel yang harus dihadiri oleh dinas koperasi untuk diberi pengarahan,” katanya.

    Menurut Bambang, potensi di setiap kelurahan cukup beragam dan harus digali lebih dalam untuk menentukan jenis koperasi yang paling sesuai.

    “Setiap kelurahan memiliki potensi sendiri-sendiri, ada yang potensi ikan cupang, ada kerajinan dan lainnya, di sana perlunya,” tambahnya.

    Peluncuran Koperasi Merah Putih juga ditargetkan sesuai arahan Presiden. “Kalau waktu, tadi disampaikan pinginnya Pak Presiden 12 Juli sudah harus launching Koperasi Merah Putih, nunggu tempatnya mana, provinsi mana, kota mana, kita masih nunggu,” terusnya.

    Program ini memiliki tujuh klausal utama yang tertuang dalam Inpres 9/2025. Diantaranya, pendirian apotek, gudang, toko dan sebagainya. Namun, kendala juga muncul, terutama di sektor sumber daya manusia (SDM).

    “Kemungkinan kendala? Ini ada di SDM, karena SDM tentunya harus melibatkan SDM yang di kelurahan. Padahal amanatnya harus SDM yang mumpuni dan profesional,” sebutnya.

    Bambang menyebut merger koperasi menjadi bagian dari strategi, meskipun bukan hal yang mudah. Terlebih kini ditengah dalam semangat efisiensi pengelolaan anggaran.

    “Kita sampaikan ke pak lurah, kira-kira mana yang siap, koperasi mana, termasuk, mana yang akan dimarger, Tentunya menjadi kendala dan ini menjadi prioritas. Ini memang efisiensi, tetapi ini menjadi program prioritas, sampai beliau mengeluarkan inpres nomor 9 Tahun 2025,” ungkapnya.

    Terkait anggaran, kata dia, penyesuaian akan dilakukan meskipun prinsip efisiensi tetap dijaga. “Apakah nanti ada perubahan anggaran karena menggunakan APBD? Tentunya iya juga, meskipun efisiensi, tetapi tetap prioritas,” jawabnya.

    Bambang juga memastikan kesiapan bertahap dari masing-masing kelurahan. “Kalau Kota Kediri siap, tentu siap. Ini tidak langsung 46 kelurahan, tetapi melihat kesiapannya,” pungkasnya.

    Hadir untuk mendampingi Wali Kota Kediri, Sekda Kota Kediri Bagus Alit, Asisten Wali Kota Kediri, Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri, seluruh camat dan lurah di Kota Kediri. [nm/beq]

  • Warga Desa Napis Terisolasi Bertahun-tahun, Pemkab Bojonegoro Janji Bangun Jalan Baru

    Warga Desa Napis Terisolasi Bertahun-tahun, Pemkab Bojonegoro Janji Bangun Jalan Baru

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah video yang viral di media sosial menggambarkan perjuangan warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, dalam mengevakuasi seorang ibu yang baru saja melahirkan. Tidak ada akses mobil menuju dusun tempat tinggalnya, membuat warga terpaksa menandu pasien menggunakan kursi panjang dan bambu sejauh enam kilometer melewati jalan rusak dan berlumpur.

    Video itu diunggah oleh akun TikTok @kldd27 milik Adit, pemuda setempat yang juga menjadi bagian dari aksi gotong royong tersebut. Dalam keterangan yang dibagikannya, Adit menegaskan bahwa kejadian semacam ini bukanlah yang pertama.

    “Sudah sering terjadi. Kalau hujan, jalan ini tidak bisa dilewati mobil, bahkan motor pun susah,” kata Adit, Senin (5/5/2025).

    Adit juga menyebutkan bahwa kondisi akses jalan rusak membentang hingga 10 kilometer dengan 11 jembatan kayu dan dua sungai yang belum memiliki jembatan sama sekali. Kondisi ini berdampak langsung pada aktivitas warga, mulai dari pendidikan, kesehatan hingga ekonomi. “Kalau musim hujan, anak-anak susah ke sekolah, orang jualan pun sulit keluar. Jalan ini jadi seperti tembok penghalang hidup kami,” tegasnya.

    Sementara Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro, Khusaifi Ivan Rahmanto, mengakui adanya keterisolasian warga Desa Napis. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah merancang pembangunan jalan baru yang akan menghubungkan Desa Napis dengan Desa Watujago di Kecamatan Margomulyo.

    Jalur baru yang akan dibangun Pemkab Bojonegoro itu akan melewati Dusun Doplang, Dusun Windu, dan Dusun Kalidandang. “Pembangunan jalan ini akan sepanjang 17 kilometer dan meliputi sembilan titik jembatan,” ungkap Ivan.

    Saat ini, lanjut Ivan, tahapan pembangunan masih dalam proses pengadaan tanah milik warga serta koordinasi dengan Perhutani, mengingat sebagian trase jalan akan melewati kawasan hutan. Ivan menjelaskan bahwa proses pengadaan lahan telah dimulai sejak 2024 dan akan dilanjutkan bertahap hingga 2026.

    “Semoga semua proses bisa segera selesai dan pembangunan bisa dimulai, agar keterisolasian warga bisa segera teratasi,” harapnya.

    Sebelumnya, Kepala Desa Napis, Mulyono, mengatakan pihak desa telah intens berkoordinasi dengan Pemkab Bojonegoro. Ia bahkan mengaku sudah bertemu langsung dengan Pj Sekda untuk membicarakan pembangunan tersebut.

    “Sekarang prosesnya sudah masuk ke tahapan ganti untung, karena beberapa lahan milik warga harus dibebaskan,” kata Mulyono.

    Bagi warga Napis, pembangunan jalan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi kunci keluar dari belenggu keterisolasian yang telah dirasakan selama puluhan tahun. “Kami tidak minta yang muluk-muluk, cukup jalan yang bisa dilewati ambulans atau anak-anak kami bisa sekolah dengan layak,” ungkap Adit.

    Warga berharap, janji pembangunan ini tidak berhenti di atas kertas. Mereka ingin bukti nyata, agar tak ada lagi ibu melahirkan yang harus ditandu, atau anak-anak sekolah yang terjebak lumpur setiap hari. [lus/beq]

  • Mas Rusdi Prioritaskan Pembangunan Pasuruan di Tiga Sektor Kunci

    Mas Rusdi Prioritaskan Pembangunan Pasuruan di Tiga Sektor Kunci

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan menetapkan sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sebagai fokus utama pembangunan untuk tahun 2025 dan 2026. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, sebagai bagian dari strategi pembangunan jangka menengah yang berorientasi pada kebutuhan mendasar masyarakat.

    Mas Rusdi, sapaan akrab Bupati Pasuruan, menekankan pentingnya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di wilayahnya. “Kita tidak boleh membiarkan anak-anak belajar dalam kondisi yang membahayakan. Semuanya akan segera kita tangani dengan skala prioritas,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa menciptakan lingkungan belajar yang aman dan layak adalah fondasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

    Selain pendidikan, sektor kesehatan juga menjadi perhatian utama. Pemerintah daerah bertekad memastikan seluruh masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal dan prima. Upaya ini tidak hanya berfokus pada aspek kuratif, tetapi juga tindakan preventif untuk menjaga kesehatan masyarakat. Mas Rusdi berharap masyarakat tidak lagi merasa khawatir saat membutuhkan layanan medis.

    Sektor infrastruktur pun tak luput dari prioritas pembangunan. Pemkab Pasuruan berkomitmen melakukan perbaikan menyeluruh secara bertahap demi kelancaran transportasi dan distribusi barang dan jasa yang berujung pada peningkatan ekonomi lokal. Infrastruktur penanggulangan bencana juga menjadi perhatian serius, mengingat wilayah Kabupaten Pasuruan kerap dilanda banjir tahunan.

    “Mengingat di wilayah Kabupaten Pasuruan ini kerap jadi langganan banjir setiap tahunnya maka sangat relevan jika dilakukan perbaikan untuk mengatasi bencana ini,” tambah Mas Rusdi.

    Perbaikan sistem irigasi dan infrastruktur lain yang relevan akan dilakukan untuk meminimalisir kerugian akibat bencana alam. Dengan strategi pembangunan yang terfokus pada ketiga sektor kunci ini, Pemkab Pasuruan berharap dapat menghadirkan perubahan nyata yang berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat dan menciptakan keadilan sosial yang merata. [ada/beq]

  • PAD Wisata Pasuruan 2024 Lampaui Target, Pemkab Dorong Pengelolaan Lebih Kreatif

    PAD Wisata Pasuruan 2024 Lampaui Target, Pemkab Dorong Pengelolaan Lebih Kreatif

    Pasuruan (beritajatim.com) – Destinasi wisata unggulan milik Pemerintah Kabupaten Pasuruan menunjukkan kinerja yang sangat positif dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun 2024, sektor wisata berhasil melampaui target yang ditetapkan, mencatatkan penerimaan lebih tinggi dari yang diproyeksikan. Hal ini memberikan optimisme bahwa pengelolaan destinasi wisata akan terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.

    Kepala Bidang Destinasi di Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Nurusanto, menyampaikan bahwa capaian positif ini merupakan hasil dari peningkatan kunjungan wisatawan ke tiga obyek wisata unggulan yang dikelola oleh pemerintah daerah. “Kami melihat adanya tren positif dari sektor wisata yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, sehingga PAD tahun ini bisa tercapai. Namun, masih dibutuhkan inovasi kreatif untuk semakin menarik lebih banyak wisatawan,” kata Nurusanto.

    Pada tahun 2024, Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan menargetkan retribusi wisata sebesar Rp 700 juta. Namun, hingga akhir tahun anggaran, angka yang berhasil dikumpulkan justru melampaui target tersebut dengan total mencapai Rp 886 juta.

    Pemandian Alam Banyubiru menjadi penyumbang terbesar pendapatan retribusi wisata, dengan berbagai objek wisata yang dikenakan biaya masuk. “Dominasi pendapatan masih dipegang oleh Pemandian Alam Banyubiru, karena banyaknya objek wisata di sana yang dikenakan retribusi,” ungkap Nurusanto.

    Sementara itu, retribusi yang diperoleh dari Danau Ranu Grati dan Gerbang Wisata Baledono tercatat masing-masing sebesar Rp100 juta. Meskipun kontribusi dari kedua lokasi ini lebih kecil, Nurusanto berharap sektor wisata di kedua tempat tersebut dapat terus dikembangkan untuk lebih meningkatkan penerimaan daerah.

    Capaian positif pada tahun 2024 ini menjadi pijakan bagi Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk menetapkan target yang lebih ambisius di tahun 2025. Untuk tahun mendatang, target penerimaan retribusi wisata dipatok naik sebesar 10 persen, yakni sebesar Rp770 juta.

    Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Misto Leo Faisal, menekankan pentingnya kreativitas dalam pengelolaan destinasi wisata. Ia berharap agar pengelola destinasi wisata tidak hanya berfokus pada jumlah pengunjung, tetapi juga menciptakan pengalaman berkesan yang akan membuat wisatawan kembali berkunjung. “Pengelolaan yang baik akan meningkatkan jumlah repeat visitors, yang tentunya akan berdampak pada peningkatan PAD,” ujar Misto. [ada/beq]

  • Doktor Termuda Lulusan UGM Asal Banyuwangi Temui Bupati Ipuk, Siap Beri Inspirasi Anak Muda

    Doktor Termuda Lulusan UGM Asal Banyuwangi Temui Bupati Ipuk, Siap Beri Inspirasi Anak Muda

    Bandung (beritajatim.com) – Di sela kegiatan Halal Bihalal Ikawangi Bandung, Minggu (4/5/2025), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bertemu dengan Dewi Agustiningsih, doktor termuda dan tercepat lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Banyuwangi yang kini menjadi dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Pertemuan ini menjadi momen inspiratif. Dewi, gadis asal Tukangkayu, Banyuwangi, dinilai sebagai sosok panutan yang dapat memberikan motivasi kepada generasi muda. “Kami berharap, nanti Dewi bisa berbagi cerita, memberikan motivasi dan pengalamannya kepada anak-anak Banyuwangi lainnya,” kata Ipuk.

    Dewi adalah anak bungsu dari pasangan Suyanto dan Surahma. Perjuangannya meraih gelar doktor dimulai sejak SMPN 1 Banyuwangi. Ketika ayahnya, seorang sopir honorer Perhutani, pensiun, Dewi berusaha meraih rangking tiga besar untuk bisa mendapatkan beasiswa.

    “Sejak saat itu, saya harus masuk pararel agar dapat beasiswa untuk meringankan biaya pendidikan saya,” kenangnya.

    Semangat itu terus ia bawa hingga ke SMAN 1 Glagah dan akhirnya diterima di UGM tahun 2016 melalui program beasiswa. Seluruh pendidikannya dari S1 hingga S3 ditempuh dengan dukungan beasiswa. Ia berhasil menyelesaikan studi doktor di bidang kimia hanya dalam 2 tahun 6 bulan 13 hari, jauh di bawah rata-rata nasional. Ia lulus di usia 26 tahun, jauh lebih muda dibanding rerata usia doktoral di Indonesia yang berada di angka 42 tahun.

    “Jangan pernah takut bermimpi. Asalkan kita punya niat dan mengantongi doa orangtua, apapun di dunia ini bisa kita taklukan,” pesan Dewi.

    Lulusan SDN 1 Kepatihan ini bahkan langsung diterima sebagai dosen ITB sebelum diwisuda. “Sebelum wisuda beberapa waktu lalu, sudah diterima sebagai dosen di ITB. Sidang terbuka di bulan Oktober tahun lalu, November dapat kepastian diterima sebagai dosen,” ujarnya.

    Bupati Ipuk mengatakan, semangat Dewi mencerminkan semangat generasi muda Banyuwangi yang tak mudah menyerah. Menurutnya, banyak peluang dan dukungan telah disiapkan, termasuk melalui Program Banyuwangi Cerdas yang telah bergulir sejak 2011.

    “Kami menyiapkan Program Banyuwangi Cerdas bagi anak-anak muda Banyuwangi yang berasal dari keluarga pra-sejahtera agar bisa kuliah,” ungkap Ipuk. Ia menyebut lebih dari 3.900 anak muda telah menyelesaikan kuliah melalui program ini. [alr/beq]

  • Ini Harapan Bupati Pamekasan untuk JCH 2025

    Ini Harapan Bupati Pamekasan untuk JCH 2025

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman sangat berharap para Jemaah Calon Haji (JCH) Pamekasan, agar selalu mendoakan untuk kebaikan daerah yang dipimpinnya.

    Hal tersebut disampaikan disela pelepasan JCH Pamekasan 2025, guna melaksanakan rukun Islam kelima, yakni ibadah haji ke tanah suci Makkah Al-Mukarramah, di Masjid Agung Asy-Syuhada’ Jl Semagit 23 Pamekasan, Sabtu (3/5/2025).

    “Melalui kesempatan ini, kami sangat bertatap kepada bapak ibu sekalian, jemaah calon haji untuk mendoakan kabupaten Pamekasan, agar mendapat rahmat dan barokah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga terwujud sebagai baldatun thoyyibatun wa rabbun gafur,” kata KH Kholilurrahman.

    Selain itu pihaknya juga mengimbau para JCH Pamekasan, agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik. “Selalu jaga kesehatan dengan tetap mematuhi semua panduan yang diberikan, serta selalu saling menjaga antara satu dengan lainnya,” imbaunya.

    “Tidak kalah penting kami juga sangat bertatap para jemaah calon haji selalu diberi kesehatan dan keselamatan, mulai berangkat hingga kembali ke tanah air. Semoga setelah berhaji menjadi haji mabrur,” pungkasnya.

    Sebelumnya Kemenag Pamekasan , memastikan sebanyak 1.049 JCH Pamekasan, berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah. Jumlah tersebut meliputi sebanyak 1.035 JCH reguler, sisanya merupakan JCH susulan.

    Dari total sebanyak 1.049 JCH yang dipastikan berangkat tahun ini, relatif lebih sedikit dibanding total jemaah haji sebelumnya, di mana pada saat itu total JCH Pamekasan, tercatat sebanyak 1.300 orang dan tergabung dalam 4 kloter.

    JCH Pamekasan, dijadwalkan tergabung dalam empat kloter (kelompok terbang), meliputi dua kloter masing-masing sebanyak 376 jemaah, satu kloter 204 jemaah, serta satu kloter lainnya sebanyak 93 orang.

    Sementara sebagian JCH Pamekasan, dijadwalkan berangkat pada gelombang pertama. Jika tidak ada perubahan, tiga kloter JCH Pamekasan, berangkat bersama dalam gelombang pertama, yakni pada 9 Mei 2025 mendatang. [pin/beq]

  • Di Hadapan Bupati Banyuwangi, Ikawangi Bandung Nyatakan Siap Kontribusi Bangun Daerah

    Di Hadapan Bupati Banyuwangi, Ikawangi Bandung Nyatakan Siap Kontribusi Bangun Daerah

    Bandung (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri kegiatan Halal Bihalal Ikawangi Bandung di Puri Bambu Bandung, Minggu (4/5/2025). Dalam momen itu, semangat diaspora Banyuwangi yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) terlihat semakin solid dan siap berkontribusi membangun kampung halaman.

    Ipuk menegaskan bahwa diaspora memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan Banyuwangi. Menurutnya, daerah tidak bisa hanya bergantung pada sumber daya yang ada, apalagi hanya mengandalkan aparatur sipil negara (ASN).

    “Kami sangat berharap kolaborasi dengan semua pihak. Tak mungkin kita hanya mengandalkan sumber daya yang ada di Banyuwangi saja, apalagi hanya ASN, perlu urun tangan dan pikiran semua pihak,” kata Bupati Ipuk.

    Ipuk juga menyemangati warga Banyuwangi yang merantau agar terus meningkatkan kompetensi dan prestasi, agar kelak bisa berkontribusi bagi daerah asalnya.

    “Jika kemarin viral hashtag kabur aja dulu, kami tidak melarang. Silakan lihat dunia. Tapi, mari tengok kembali kampung halaman dan majukan daerah. Tingkatkan kompetensi dan abdikan untuk Banyuwangi,” ajaknya.

    Pernyataan Ipuk tersebut mendapat sambutan hangat dari para sesepuh dan anggota Ikawangi. Salah satunya Djuhri Rosyidi, mahasiswa ITB pertama asal Banyuwangi angkatan 1957 sekaligus pensiunan pejabat Kementerian ESDM.

    “Apa saja yang menjadi kebutuhan Banyuwangi, selagi kami bisa, kami siap untuk membantu kemajuan Banyuwangi,” ujar pria kelahiran 1933 itu.

    Djuhri juga menyebut banyak warga Banyuwangi yang merantau kini telah menjadi ahli di berbagai bidang seperti gempa bumi, pertambangan, dan penerbangan.

    Sementara itu, Ketua Ikawangi Bandung, Edy Suwondo, menyatakan kemajuan Banyuwangi saat ini membuat para perantau semakin bangga dan bersemangat mengambil peran.

    “Kami jadi bangga mengaku Banyuwangi dan kami juga tertantang untuk turut berkontribusi bagi kampung halaman kami,” ujar dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB itu.

    Edy menyebut, kegiatan halal bihalal berlangsung lancar dan hangat, tidak hanya diikuti warga Ikawangi Bandung, tetapi juga dari kota-kota lain di Jawa Barat dan Jakarta. [alr/beq]

  • 752 Calon Jemaah Haji Mojokerto Diberangkatkan, Gus Barra Doakan Kelancaran Ibadah

    752 Calon Jemaah Haji Mojokerto Diberangkatkan, Gus Barra Doakan Kelancaran Ibadah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 752 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Mojokerto resmi diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Senin dini hari (5/5/2025). Rombongan yang tergabung dalam Kloter 12 dan 13 ini dilepas langsung oleh Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra dari halaman Kantor Pemkab Mojokerto.

    Ratusan jemaah ini diberangkatkan sekitar pukul 03.30 WIB menggunakan 18 armada bus. Prosesi pelepasan juga dihadiri Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Zakaria, Sekdakab Teguh Gunarko, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto.

    Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Gus Barra menyampaikan doa dan harapannya agar seluruh jemaah diberikan kelancaran serta keselamatan selama menunaikan ibadah haji.

    “Semoga jemaah haji Kabupaten Mojokerto menjadi haji yang mabrur dan diberikan keselamatan oleh Allah SWT, sejak keberangkatan hingga kembali ke tanah air,” ucapnya.

    Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto, Muttakin, menambahkan bahwa secara keseluruhan terdapat 957 CJH dari Mojokerto yang dijadwalkan berangkat tahun ini. Mereka akan transit terlebih dahulu di Asrama Haji Sukolilo untuk pemeriksaan administrasi dan kesehatan sebelum terbang dari Bandara Juanda menuju Madinah.

    Pemberangkatan para jemaah dikawal ketat oleh petugas dari Polres Mojokerto serta Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2). Beberapa unit ambulans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto turut disiagakan demi mendukung kelancaran dan keamanan perjalanan rombongan. [tin/beq]