Category: Beritajatim.com Politik

  • BKPSDM Tuban Beri 40 Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan IV

    BKPSDM Tuban Beri 40 Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan IV

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Tuban menggelar Pelatihan Kepemimpinan Pengawas angkatan IV tahun 2025 Kabupaten Tuban.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana mengatakan, ada 40 peserta yang terpilih untuk mengikuti serangkaian pelatihan tersebut.

    “Pada Kesempatan ini menjadi bukti Pemkab Tuban memberi kepercayaan dan kesempatan bagi peserta untuk menjadi ujung tombak kepemimpinan pada level low manager di lingkup Pemkab Tuban,” ujar Sekda Tuban. Rabu(07/05/2025).

    Ia berharap peserta dapat meningkatkan kompetensi diri semaksimal mungkin dan harus mampu menerjemahkan program kerja dari OPD. Serta, mampu meningkatkan kinerja dan inovasi dalam pengendalian kegiatan pelaksanaan pelayanan publik.

    “Oleh karena itu, pejabat yang membidangi harus segera menyusun langkah ke depan mulai dari pelatihan ini,” terang Budi sapanya.

    Sehingga, saat nantinya kertas kerja yang disusun dapat dilaksanakan juga dikembangkan di unit kerja masing-masing dan peserta bisa menerapkan poin-poin yang tertuang dalam pakta integritas. Di antaranya, mematuhi setiap peraturan, memenuhi hak dan kewajiban sebagai peserta.

    “Mereka yang diberikan pelatihan diharapkan dapat membangun karakter dan sikap perilaku kepemimpinan Pancasila yang berintegritas, menjunjung tinggi etika birokrasi dan bertanggung jawab dalam pengendalian pelayanan publik pada unit organisasi sebagai bentuk perilaku kepemimpinan Pancasila dan bela negara,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Tuban, Fien Roekmini Koesnawangsih menambahkan bahwa pelatihan ini diikuti 40 peserta mulai 24 Maret sampai dengan 14 Agustus 2025 mendatang, dengan pola pembelajaran blended learning.

    “Pola pembelajaran tersebut terdiri dari pembelajaran mandiri, synchronous, asynchronous dan pembelajaran klasikal dan bertempat di Hotel Mustika Tuban,” ungkap wanita yang akrab disapa Fien itu.

    Kemudian, pelatihan ini digelar dalam rangka pengembangan kompetensi manajerial melalui jalur pelatihan. “Kami berharap melalui pelatihan ini lahir pemimpin yang kompeten untuk menjamin terlaksananya akuntabilitas jabatan pengawas,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Diskopumdag Tuban Sosialisasikan Koperasi Merah Putih, Target Bulan Juli Terealisasi

    Diskopumdag Tuban Sosialisasikan Koperasi Merah Putih, Target Bulan Juli Terealisasi

    Tuban (beritajatim.com) – Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Tuban melaksanakan sosialisasi pembentukan koperasi desa merah putih di 20 Kecamatan yang ada di Tuban. Rabu (07/05/2025).

    Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Diskopumdag Tuban, Abdul Afif mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan sebagai tindak lanjut kebijakan nasional Pemerintah Pusat sesuai Instruksi Presiden (Inpres) nomor 9 tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi desa merah putih.

    “Salah satu amanat dalam Inpres untuk
    melaksanakan percepatan pembentukan ini di wilayah masing-masing kepada Dinas Koperasi ataupun Kementerian Koperasi,” ungkap Abdul Afif.

    Lanjut, pihaknya juga telah melakukan rapat dan koordinasi dengan tim kabupaten, serta camat untuk tahap sosialisasi yang dilakukan secara menyeluruh di 328 desa dan kelurahan di 20 kecamatan di Kabupaten Tuban.

    “Sesuai Inpres dan petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Koperasi usai sosialisasi ini akan dilanjutkan dengan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus),” bebernya.

    Adapun Musdesus dilakukan untuk pembentukan koperasi merah putih di desa. Oleh karena itu, menurut Abdul Afif, kebijakan ini segera ditindaklanjuti.

    “Harapannya dapat terbentuk 80 ribu koperasi desa seluruh Indonesia,” tegasnya.

    Disinggung soal target, pembentukan koperasi merah putih ini harus selesai pada bulan Juli 2025. Sebab, akan ada launching secara serentak yang bertepatan dengan Hari Koperasi, 12 Juli oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

    “Kita saat ini sedang tahap pembentukannya, di Kabupaten Tuban sudah dimulai sejak 29 April hingga 15 Mei 2025,” kata dia.

    Sehingga, secara teknis tidak ada kendala, sebab seluruh kecamatan dan desa proaktif dan memfasilitasi kegiatan tersebut, sebab ini kegiatan bersama yang memang belum terencana dalam APBD.

    “Dalam sosialisasi ini kita optimalkan dengan kondisi yang ada, seperti di Kecamatan Kerek ini yang dibarengkan dengan agenda rutin konferensi kepala desa se-kecamatan,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Solutif, Kini Warga Bisa Cepat Lapor Keluhan lewat Aplikasi SP4N Lapor Tuban Milik Pemkab

    Solutif, Kini Warga Bisa Cepat Lapor Keluhan lewat Aplikasi SP4N Lapor Tuban Milik Pemkab

    Tuban (beritajatim.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Tuban buat aplikasi pengaduan “SP4N Lapor Tuban” sebagai kanal pengaduan atau keluhan masyarakat di Kabupaten Tuban.

    Kepala Diskominfo-SP Tuban, Arif Handoyo mengatakan, sebagai pemegang peran penting dalam menyampaikan informasi pembangunan daerah sekaligus menyediakan layanan pengaduan dan keterbukaan informasi publik bagi masyarakat, adanya aplikasi SP4N Lapor Tuban ini sebagai wadah untuk masyarakat.

    “Sesuai arahan Bupati Tuban, Diskominfo-SP diinstruksikan menjadi ujung tombak dalam pengelolaan informasi serta menjawab tantangan masyarakat di era digital,” ujar Arif Handoyo.

    Sebab, keberadaan SP4N Lapor Tuban sebagai kanal pengaduan masyarakat memegang peran penting. Oleh karena itu, Pemkab Tuban menyambut baik dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga untuk menyampaikan pengaduan melalui SP4N Lapor Tuban.

    “Kami berharap dengan keterlibatan aktif masyarakat, kualitas pelayanan publik dan pembangunan daerah dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan,” terang Arif sapaannya.

    Oleh karena itu, masyarakat dapat mengakses aplikasi layanan pengaduan SP4N Lapor Tuban dan bisa memberikan aduan terkait dengan pelayanan publik dan program pembangunan daerah.

    Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Diskominfo-SP Kabupaten Tuban, Rita Zahara Afrianti, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2024, jumlah aduan yang masuk melalui SP4N Lapor Tuban tercatat sebanyak 589 aduan.

    “Tentu ini jauh melampaui target awal yang hanya 100 aduan. Sedangkan, pada bulan Januari–April 2025 kemarin jumlah aduan yang masuk telah mencapai 424 laporan,” kata Rita sapaannya.

    Hal ini menandakan bahwa partisipasi dan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat dalam memanfaatkan SP4N Lapor Tuban sebagai kanal pengaduan andalan. Sebab, masyarakat dapat melaporkan keluhan secara mudah, cepat, dan transparan.

    “Laporan yang masuk akan direspons oleh admin maksimal dalam waktu 24 jam, lalu diteruskan kepada OPD berwenang untuk segera ditindaklanjuti,” jelas Rita.

    Lalu, setelah laporan ditangani, hasil tindak lanjut akan dilaporkan kembali ke admin untuk kemudian diteruskan kepada pelapor. “Proses ini tidak hanya mempercepat penyelesaian masalah di lapangan, tetapi juga memperkuat hubungan antara masyarakat dan pemerintah daerah melalui mekanisme yang akuntabel,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Lamongan Tarik Investor Lewat Beragam Potensi hingga Iklim Investasi Kondusif

    Lamongan Tarik Investor Lewat Beragam Potensi hingga Iklim Investasi Kondusif

    Lamongan (beritajatim.com) – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menawarkan beragam potensi, serta berkomitmen menyiapkan infrastruktur serta iklim investasi yang kondusif, untuk menarik investor.

    Menurut Bupati yang akrab yang akrab disapa Pak Yes itu, kesiapan infrastruktur sangat penting untuk mendukung iklim investasi yang kondusif. Infrastruktur yang baik dan memadai dapat meningkatkan daya saing serta menciptakan lingkungan yang menarik bagi investor.

    “Dengan iklim investasi yang baik di Lamongan, dipastikan akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang sustainable. Tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan menduduki angka 4,81,” kata Pak Yes saat menerima kunjungan kerja dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, di Gedung Pemkab Lamongan, Rabu (6/5/2025).

    Lebih lanjut Pak Yes menyampaikan, realisasi investasi Kabupaten Lamongan Tahun 2024 mencapai Rp 2.138 triliun. Angka realisasi investasi tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada 2023, realisasi investasi Lamongan menempati angka 1.979 triliun.

    “Kami menyiapkan infrastruktur untuk mendukung berkembangnya iklim investasi di Lamongan. Seperti menyiapkan infrastruktur jalan yang aksesnya bisa langsung menuju kawasan pantura, kapasitas listrik, hingga ketersediaan air,” tuturnya.

    Selain meningkatkan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga berkomitmen dalam memudahkan dan menjamin akuntabel perizinan.

    Tercatat hingga saat ini ada 2014 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) besar, 107 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menengah, dan 36 Penanaman Modal Asing (PMA).

    Pak Yes juga mengenalkan potensi Kabupaten Lamongan yang berpotensi menjadi daerah investasi yang lebih berkembang. Di antaranya adalah potensi pertanian, tidak hanya padi melainkan ada 300 ribu hektar lahan sorgum di Lamongan. Sorgum sendiri saat ini banyak diminati oleh pasar karena dapat digunakan sebagai bahan makanan dan pengganti gandum.

    Kemudian keunggulan potensi lainnya, ada di sektor perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya. Menurut catatan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan menduduki peringkat pertama pada pengembangan industri hulu bidang pengolahan hasil laut.

    “Kabupaten Lamongan memiliki ragam potensi, mulai dari pertanian, perikanan, perhutanan, dan lainnya. Potensi ini terus kami sampaikan, salah satunya tadi saat menerima kunjungan Konsulat Jendral (Konjen) Australia Surabaya. Saat ini sisa lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk Kawasan Peruntukan Industri adalah kurang lebih 6128,48 hektare, yang tersebar di wilayah utara, tengah dan selatan,” jelasnya.

    Pernyataan Pak Yes diamini Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati. Menurutnya, Kabupaten Lamongan memiliki potensi dalam mengembangkan daerah investasi, karena merupakan daerah strategis dan memiliki ragam potensi.

    Dyah menyebutkan, pada tahun 2024, Kabupaten Lamongan menduduki 10 besar se-Jawa Timur dalam capaian realisasi investasi, yakni 2,4 persen.

    “Dalam rangka Jawa Timur sebagai gerbang nusantara baru, menekankan posisi strategis Jawa Timur sebagai hub logistik utama di kawasan timur Indonesia, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Dan memiliki potensi untuk menjadi pusat industri, logistik, dan bahkan sumber daya agro yang dapat mendukung pembangunan IKN. Maka dari itu iklim investasi harus digencarkan,” kata Dyah.

    Sementara itu, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Barik Bathaludin, menyampaikan bahwa untuk menuju Indonesia Emas 2045, sektor ekonomi menjadi lokomotif untuk mencapai semua yang sudah dipetakan.

    “Salah satu potensi yang bisa membawa laju pertumbuhan ekonomi adalah investasi,” ucapnya. (fak/ian)

  • Jelang Peringatan Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto, Bupati Resmikan 5 Proyek Strategis

    Jelang Peringatan Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto, Bupati Resmikan 5 Proyek Strategis

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-732, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barraa meresmikan lima proyek pembangunan strategis. Rangkaian proyek ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat di bumi Majapahit.

    Kelima proyek tersebut secara simbolis diresmikan oleh Gus Barra (sapaan akrab, red) di Balai Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/5/2025). Adapun proyek-proyek strategis yang diresmikan yakni pertama pembangunan Ruang Terbuka Hijau Taman Wisata Jatirejo Majapahit Park.

    Taman ini didanai melalui bantuan keuangan desa tahun 2024 dengan anggaran Rp5 miliar yang dirancang untuk menjadi ruang publik yang bisa digunakan warga untuk rekreasi dan wisata, serta berfungsi sebagai langkah pelestarian lingkungan. Kedua, pembangunan gedung kantor Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah, ‘Grha Sulpa Sthana’.

    Gedung ini dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Mojokerto yang berlokasi di Pasar Rakyat Bagusan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg. Gedung baru ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi perpajakan dan memudahkan warga dalam menjalankan kewajiban pajak mereka.

    Proyek ketiga adalah Gudang Penyimpanan Tembakau yang didirikan oleh Dinas Pertanian. Pembangunan gudang yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau senilai Rp808,46 juta ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan dan distribusi tembakau serta mendukung industri pertanian lokal dan pengembangan ekonomi daerah.

    Keempat, pembangunan jalan lingkungan di Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar dengan panjang 1.305 meter dan anggaran Rp911,37 juta. Dengan infrastruktur jalan yang lebih baik, diharapkan aksesibilitas di wilayah pedesaan dapat meningkat, mendukung mobilitas warga dan pertumbuhan ekonomi lokal.

    Terakhir, Pelayanan Statistik Terpadu (PST) dan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan melalui data dan statistik. Gus Barraa juga melaksanakan peletakan batu pertama proyek penanganan permukiman kumuh terintegrasi di Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi.

    Proyek senilai Rp5,7 miliar ini mencakup tujuh aspek perbaikan, meliputi rehabilitasi 94 unit rumah tidak layak huni, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal, Tempat Pengolahan Sampah Rwduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), jalan dan drainase lingkungan, sistem proteksi kebakaran, hingga jaringan air bersih.

    “Proyek ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, dengan pendanaan dari pemerintah pusat, daerah, desa, CSR, dan swadaya masyarakat. Diharapkan pembangunan infrastruktur ini membawa manfaat besar bagi warga khususnya Desa Mojopilang,” ungkapnya.

    Gus Barra juga mengapresiasi Baznas Kabupaten Mojokerto yang berkomitmen merehabilitasi tiga unit rumah tidak layak huni dengan anggaran masing-masing Rp20 juta. Gus Barraa mengajak seluruh pihak bergotong-royong membangun daerah. Menurutnya, APBD Kabupaten Mojokerto belum mencukupi untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasar masyarakat.

    “Kami mengajak perusahaan swasta menyalurkan CSR serta Baznas menyalurkan zakat, infaq, dan shodaqoh untuk program peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Mojokerto,” pungkasnya.

    Turut hadir dalam peresmian proyek tersebut Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Forkopimda atau yang mewakili, Kepala BPS Kabupaten Mojokerto, Ketua BAZNAS Kabupaten Mojokerto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala OPD Terkait, Camat, serta Forkopimca Kemlagi, Kades Mojopilang. [tin/ian]

  • Ketersediaan Hewan Kurban di Bojonegoro Cukup, Segini Jumlahnya

    Ketersediaan Hewan Kurban di Bojonegoro Cukup, Segini Jumlahnya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, jumlah ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Bojonegoro dirasa cukup. Sesuai data yang ada di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro jumlah hewan kurban sebanyak 55.576 ekor. Jumlah tersebut, meliputi sapi, kambing, dan domba.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Bojonegoro, drh Lutfi Nurrohman mengatakan, jumlah hewan kurban yang ada di Kabupaten Bojonegoro tersebut sudah memenuhi kebutuhan. “Ketersediaan hewan kurban di Bojonegoro tahun ini insyaallah cukup,” ujarnya, Rabu (7/5/2025).

    Dokter Luthfi sapaan karibnya menjelaskan, sebanyak 55.567 ekor hewan kurban ini, rinciannya sapi ada 18.400 ekor, kambing 12.835 ekor, dan domba 24.341 ekor.

    Kesiapan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro menjelang hari raya Iduladha ini, lanjut Dokter Luthfi, diantaranya telah melaksanakan pemeriksaan hewan kurban di peternak, yang bakal dikirimkan untuk kurban, baik yang diperuntukkan di Kabupaten Bojonegoro maupun ke luar daerah.

    Sedangkan, saat disinggung kondisi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bojonegoro yang sempat mewabah, Luthfi mengklaim, jika situasi PMK telah terkendali disaat menjelang lebaran kurban ini.

    “Untuk pencegahannya dengan (memberikan) vaksinasi PMK, menjaga ternak sehat (agar) tidak kontak dengan ternak sakit, dan menjaga kebersihan kandang,” terangnya.

    Kepada masyarakat Bojonegoro yang hendak membeli hewan untuk kurban, pihaknya menghimbau, agar membeli hewan kurban yang sehat dengan dibuktikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), yang ditandatangani dokter hewan berwenang. “Selain itu, hewan yang akan dibeli harus cukup umur. Untuk sapi minimal poel 1 cacat, umur kurang lebih satu tahun, dan tidak cacat,” pungkasnya. [lus/kun]

  • DPRD Jember Berikan 34 Butir Rekomendasi LKPJ Bupati 2024

    DPRD Jember Berikan 34 Butir Rekomendasi LKPJ Bupati 2024

    Jember (beritajatim.com) – DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, memberikan 34 butir rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Tahun 2024, dalam sidang paripurna yang tidak dihadiri Bupati Muhammad Fawait dan Wakil Bupati Djoko Susanto, Rabu (7/5/2025).

    Fawait dan Djoko sama-sama berada di luar kota. Pejabat Sekretaris Daerah Jupriono yang ditugasi menghadiri sidang paripurna tersebut sekaligus menerima dokumen rekomendasi dari parlemen.

    Rekomendasi meliputi pertumbuhan ekonomi, reformasi birokrasi, penurunan angka kemiskinan, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), peningkatan infrastruktur, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), dan penguatan terhadap pelaksanaan seluruh rekomendasi DPRD.

    Anggun Tri Utami, juru bicara DPRD Jember, mengatakan, untuk pertumbuhan ekonomi, ada empat rekomendasi yang perlu dilakukan pemerintah daerah. “Optimalisasi sumber daya ;okal dengan mengoptimalkan potensi lokal seperti pertanian, perikanan, pariwisata, UMKM, dan industri kreatif sebagai penggerak utama ekonomi rakyat,” katanya.

    Selain itu, DPRD merekomendasikan perluasan investasi dan kemudahan berusaha dengan mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif dengan penyederhanaan perizinan, insentif investasi daerah, serta peningkatan kepastian hukum bagi investor.

    “Perlu peningkatan infrastruktur pendukung ekonomi dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan usaha tani, pasar rakyat, irigasi, dan konektivitas antar wilayah untuk memperlancar distribusi barang dan jasa,” kata Anggun.

    Rekomenfasi berikutnya adalah pengembangan ekonomi digital dan inovasi dengan mengembangkan ekosistem ekonomi digital dengan memfasilitasi pelatihan teknologi, platform pemasaran digital, serta mendorong inovasi sektor ekonomi berbasis teknologi informasi.

    Sementara untuk reformasi birokrasi, DPRD Jember merekomendasikan dilakukannya penyusunan roadmap atau peta jalan jabatan dalam pengisian kebutuhan dan formasi kepegawaian di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Jember.

    Selakitu itu, perlu ada penmingkatan sinergi lintas OPD dalam implementasi program prioritas dan pelayanan dasar. “Percepat transformasi digital dan pelaksanaan reformasi birokrasi yang berbasis hasil,” kata Anggun.

    Penetapan pejabat definitif di lingkungan Pemkab Jember perlu dilakukan tepat waktu, agar tidak terjadi kekosongan jabatan yang berdampak pada efektivitas pelayanan publik dan perencanaan.

    DPRD Jember juga merekomendasikan penyelesaian pembayaran gaji non aparatur sipil negara dan penataan status kepegawaian mereka, termasuk kejelasan dalam skema PJLOP (Penyedia Jasa Layanan Orang Perorangan).

    “Pelaksanaan evaluasi kinerja pejabat perlu dilakukan secara periodik, berbasis capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan integritas pelayanan,” kata Anggun.

    Dalam penurunan angka kemiskinan, DPRD Jember merekomendasikan penguatan basis data pembangunan daerah melalui integrasi one data. “Terutama terkait indikator kemiskinan dan kerentanan sosial, agar menjadi fokus dalam perencanaan, penganggaran dan sasaran pembangunan tahun berikutnya,” kata Anggun.

    Pemkab Jember juga direkomendasikan meningkatkan pelatihan keterampilan kerja, bantuan modal usaha mikro, dan akses terhadap pembiayaan UMKM untuk masyarakat miskin dan rentan.

    “Perluas lapangan kerja dengan mendorong investasi padat karya, pengembangan sektor pertanian, perdagangan, perikanan, pariwisata, dan industri sebagai sektor penyerap tenaga kerja yang dominan di daerah,” kata Anggun.

    DPRD Jember berharap pemerintah kabupaten memperhatikan rekomendasi untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

    “Pertama, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dengan menyediakan akses pendidikan yang merata hingga ke pelosok desa baik formal, non formal maupun informal, memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan, memenuhi kebutuhan, kualitas dan aksesbilitas guru, dan memperhatikan jarak domisili guru dengan sekolah tempat mengajar untuk optimalisasi kinerja,” kata Anggun.

    DPRD Jember juga merekomendasikan pemberian beasiswa perguruan tinggi bagi mahasiswa yang memiliki kartu tanda penduduk Jember sesuai kriteria yang ditentukan.

    Tak hanya pendidikan. Peningkatan IPM harus dilakukan dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, dengan cara Masyarakat dengan cara memperluas cakupan layanan kesehatan dasar, khususnya di daerah terpencil.

    Pemkab Jember juga disarankan menambah jumlah tenaga medis dan fasilitas kesehatan di puskesmas dan posyandu, mendorong pola hidup bersih dan sehat melalui edukasi publik secara berkelanjutan.

    DPRD Jember menyarankan pula tiga hal untuk meningkatkan standar dan kesejahteraan hidup. “Pertama, mendorong penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Berikutnya adalah memberikan pelatihan keterampilan produktif dan bantuan usaha mikro, serta meningkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi, dan perumahan layak huni,” kata Anggun.

    Sementara untuk peningkatan infrastruktur, DPRD Jember merekomendasikan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan proyek, termasuk pengawasan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan standar mutu.

    “Terapkan sanksi tegas terhadap rekanan yang tidak melaksanakan kontrak sesuai ketentuan, termasuk kemungkinan masuk dalam daftar hitam (blacklist),” kata Anggun.

    Selain itu, DPRD Jember merekomendasikan percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur layanan publik yang belum terselesaikan, seperti: bangunan di RSUD dr. Subandi, dan pembangunan Kantor Kecamatan Jenggawah, serta bangunan mangkrak Asrama Haji yang tengah menanti legal opinion dari kejaksaan.

    Sementara untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), DPRD Jember menyarankan perlu dilakukannya optimalisasi pajak dan retribusi daerah. “Perlu peninjauan kontrak-kontrak karya pemanfaatan sumberdaya alam dan kerjasama daerah yang lebih memberikan keuntungan bagi daerah,” kata Anggun.

    Penggalian sumber-sumber pendapatan daerah baru yang tidak merugikan kepentingan masyarakat perlu dilakukan. “Perlu dilakukan pengawasan dan audit terhadap pelaksanaan pemungutan retribusi dan pajak daerah dan inventarisasi dan optimalisasi pengelolaan aset daerah,” kata Anggun.

    Terakhir, DPRD Kabupaten Jember menilai bahwa tindak lanjut atas rekomendasi parlemen sebelumnya belum sepenuhnya dilakukan secara menyeluruh dan sistematis.

    “Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah penguatan yang bersifat struktural, prosedural, dan substantif untuk memastikan setiap rekomendasi benar-benar dilaksanakan dan memberikan dampak nyata terhadap perbaikan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” kata Anggun.

    Dalam hal ini ada dua rekomendasi yang disodorkan DPRD Jember. “Pertama, pemerintah daerah menjadikan seluruh rekomendasi DPRD sebagai dokumen rujukan utama dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran tahunan, serta memasukkan target-targetnya dalam RKPD dan Rencana Kerja OPD,” kata Anggun.

    “Kedua, DPRD melalui alat kelengkapan terkait akan melakukan pengawasan secara aktif dan berkala, termasuk melalui rapat kerja, sidak, dan forum pengawasan lainnya, untuk memastikan bahwa seluruh rekomendasi tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar diwujudkan secara operasional dan berkelanjutan,” kata Anggun. [wir]

  • Mas Dhito Kukuhkan Pengurus Baru PKK Kediri, Titip Tiga Misi Sosial Prioritas Ini

    Mas Dhito Kukuhkan Pengurus Baru PKK Kediri, Titip Tiga Misi Sosial Prioritas Ini

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan pentingnya peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam mendukung program kerja pemerintah daerah, khususnya terkait isu-isu sosial seperti kemiskinan ekstrem dan pernikahan dini.

    Hal itu disampaikannya saat pelantikan dan pengukuhan pengurus baru Tim Penggerak PKK dan Posyandu Kabupaten Kediri periode 2025–2030 di Pendopo Panjalu Jayati, Rabu (7/5/2025).

    Mas Dhito, sapaan akrab bupati, menyampaikan tiga pesan utama kepada jajaran pengurus dan kader PKK yang ada hingga tingkat desa. “Saya titip kepada TP PKK dan kader-kader yang ada hingga tingkat desa, pertama masalah stunting, kedua cek berapa anak yang putus sekolah, kemudian ketiga bantu sosialisasikan terkait pencegahan pernikahan dini,” katanya.

    Ia menekankan bahwa stunting dan anak putus sekolah merupakan faktor yang berkontribusi terhadap tingkat kemiskinan, yang hingga tahun 2024 masih berada di angka 9,95 persen di Kabupaten Kediri. Untuk itu, Mas Dhito meminta kader PKK secara aktif mendata anak-anak yang putus sekolah di lingkungan masing-masing dan melaporkannya ke pengurus kabupaten untuk ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan.

    Lebih lanjut, Mas Dhito juga menyoroti meningkatnya kasus pengajuan dispensasi nikah anak akibat kehamilan di luar nikah. Ia mendorong PKK untuk terlibat aktif dalam kampanye pencegahan pernikahan dini.

    “Ini tolong bantu sosialisasi ke orang tua, nanti saya juga akan keliling ke tingkat SMP terutama untuk melakukan edukasi karena ini kalau tidak dipikirkan serius bisa menjadi problem di kemudian hari,” jelasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Mas Dhito juga menyampaikan apresiasi kepada kader PKK yang telah mengabdi selama bertahun-tahun, serta berharap pengurus baru bisa bersinergi lebih erat dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

    Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito, menyatakan komitmennya untuk langsung bekerja bersama jajaran pengurus yang baru.

    “Tentunya kita akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan kepala OPD terkait, untuk memprioritaskan program nasional utamanya dan program daerah,” tutur Eriani yang akrab disapa Mbak Cicha. [ADV PKP/nm]

  • DPRD Surabaya Desak PAM Surya Sembada Ambil Alih Pengelolaan Air dari Pengembang Swasta

    DPRD Surabaya Desak PAM Surya Sembada Ambil Alih Pengelolaan Air dari Pengembang Swasta

    Surabaya (beritajatim.com)– Komisi A DPRD Surabaya mendesak agar pengelolaan air yang selama ini dikuasai pengembang swasta segera dialihkan ke Perumda Air Minum (PAM) Surya Sembada. Hal ini menjawab polemik dalam menangani persoalan pengelolaan air bersih di kawasan elit Surabaya Barat.

    Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menegaskan bahwa penguasaan air oleh negara adalah mandat yang tidak bisa ditawar. Dia menyebutkan bahwa DPRD akan melakukan survei lapangan pada Juni 2025 untuk memverifikasi kondisi riil dan mempersiapkan pengambilalihan pengelolaan oleh PDAM.

    “Kalau memang kita punya komitmen bahwa air harus dikuasai oleh negara, maka kita harus pastikan semua kawasan yang belum teraliri air dari PDAM harus segera mendapat layanan,” tegas Yona saat hearing bersama SCWI dan pengembang di Surabaya Barat, Rabu (7/5/2025).

    Komisi A juga menyebut ketimpangan harga air yang diterapkan pengembang, yang dinilai membebani warga dan mengabaikan asas keadilan sosial.

    Ketua SCWI, Hari Cipto Wiyono, mendukung langkah DPRD dan menegaskan bahwa pengelolaan air oleh pengembang bertentangan dengan aturan hukum.

    “Kepentingan kami adalah peningkatan PAD. Kalau pengembang tetap mengelola, maka potensi kebocoran dan korupsi tetap terjadi,” ujarnya.

    Komisi A menegaskan bahwa pengambilalihan pengelolaan air tidak hanya soal hukum, tetapi juga terkait prinsip keadilan dan transparansi. BPSDA pun mengingatkan bahwa distribusi air harus mematuhi tarif resmi sesuai Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 133 Tahun 2022.

    Meskipun pengembang berdalih bahwa mereka hanya mengisi kekosongan layanan ketika PAM belum mampu melayani, DPRD tetap mendorong agar semua pengelolaan air bersih dikembalikan kepada pemerintah.

    “Transparansi dalam laporan volume pasokan dan kontribusi ke daerah menjadi salah satu hal yang akan menjadi konsen kita dalam agenda pengawasan ke depan,” tegas Yona.

    Direktur Utama PAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono, turut menegaskan kesiapan PDAM untuk mengambil alih pengelolaan. “Tarif pengembang tidak memberikan subsidi silang kepada masyarakat kelas bawah. Ini yang membedakan sistem kami,” jelasnya.

    Dengan sinyal kuat dari DPRD, proses pengambilalihan pengelolaan air dari tangan swasta ke pemerintah kota tampaknya tinggal menunggu langkah konkret.

    “Komisi A memastikan akan terus mengawal isu ini sebagai bagian dari tanggung jawab mereka dalam menjaga kedaulatan sumber daya publik,” pungkas Yona. [ADV/asg/ian]

  • ASN Guru di Bojonegoro Paling Banyak Ajukan Izin Berangkat Haji 2025

    ASN Guru di Bojonegoro Paling Banyak Ajukan Izin Berangkat Haji 2025

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 73 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro telah mengajukan izin cuti untuk menunaikan ibadah haji tahun 2025.

    Plt Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro, Hari Kristianto, menyebutkan bahwa dari total ASN yang mengajukan izin berangkat haji, mayoritas berprofesi sebagai guru.

    Selain itu, kata ASN yang pernah menjabat di Sekretaris Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro itu, terdapat dua pejabat struktural yang juga ikut menunaikan ibadah ke Tanah Suci tahun ini.

    “Total ada 73 ASN yang mengajukan cuti haji, dan semuanya telah mendapat izin resmi. Mayoritas adalah guru,” ungkap Hari.

    Selain guru, juga ada dua kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengambil cuti haji adalah Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro dan Direktur RSUD Padangan. Selama masa ibadah haji berlangsung, keduanya akan digantikan oleh pejabat pelaksana harian (Plh) atau pelaksana tugas (Plt).

    Sementara itu, menurut Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, Abdullah Hafith, jumlah kuota haji Kabupaten Bojonegoro tahun 2025 sebanyak 1.675 jamaah. “Untuk tahun ini, Bojonegoro mendapatkan kuota haji sebanyak 1.675 orang,” jelas Abdullah.

    Dengan tingginya antusiasme ASN, khususnya guru, untuk menjalankan rukun Islam kelima ini, Pemkab Bojonegoro memastikan pelayanan publik tetap berjalan lancar dengan penyesuaian penugasan selama musim haji berlangsung. [lus/ian]