Category: Beritajatim.com Politik

  • Buka Musda XI Golkar Jatim, Ketum Bahlil ‘Goda’ Emil dan Eri untuk Pindah Partai Beringin

    Buka Musda XI Golkar Jatim, Ketum Bahlil ‘Goda’ Emil dan Eri untuk Pindah Partai Beringin

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia secara resmi membuka Musda XI Golkar Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (10/5/2025) sore.

    Dalam sambutannya, Bahlil menyenggol beberapa pihak. Sasaran pertama adalah Sekjen Golkar Sarmuji yang akan melepas jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jatim.

    “Pak Sekjen Sarmuji ini sepertinya sedih meninggalkan Ketua Golkar Jatim. Sepertinya berkesan sekali Golkar Jatim ini bagi Pak Sarmuji,” kata Bahlil sembari tertawa.

    Sasaran kedua adalah calon tunggal Ketua Golkar Jatim, Ali Mufthi yang juga anggota DPR RI. “DPD II sudah klir belum ini? Sepertinya bapak ini calon tunggal Ketua Golkar Jatim. Sepertinya Pak Ali Mufthi baru jalan malam ini untuk mengklirkan,” ujar Bahlil lagi membuat ribuan peserta Musda Jatim tertawa terbahak-bahak.

    Sasaran ketiga adalah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang merupakan kader PDI Perjuangan. Eri datang mengenakan batik warna merah. “Pak Eri ini saya tahu. Warna bajunya boleh beda, tapi hatinya saya tahu kemana,” tuturnya yang disambut aplaus peserta Musda.

    Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim pun tidak luput dari godaan Bahlil untuk pindah ke Golkar. Emil datang ke Musda Golkar Jatim mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang berhalangan hadir karena ada acara di Samarinda, Kaltim.

    “Pak Wagub, kalau di rumah bapak sekarang (Partai Demokrat) sudah tidak nyaman, Beringin siap membersamai bapak agar menjadi aman,” tukasnya.

    Bahlil juga mengucapkan selamat kepada Golkar Jatim di bawah pimpinan Sarmuji. “Selamat atas capaian keberhasilan pileg, pilpres maupun pilkada, yang semuanya menunjukkan hasil yang sangat luar biasa. Capaian terbaik dibandingkan DPD Golkar provinsi lain. Musda tidak hanya sebagai forum memilih ketua DPD, tapi menyusun program kerja 5 tahun ke depan, rekomendasi internal dan eksternal, serta memilih formatur. Lakukan konsolidasi total hingga tingkat kecamatan dan desa,” pungkasnya dan menegaskan Golkar akan konsisten menjalankan kaidah norma demokrasi. (tok/ian)

  • Diaspora Pagerijo Dorong Pembangunan Jombang Lewat Kajian Ilmiah dan Monitoring Analitik

    Diaspora Pagerijo Dorong Pembangunan Jombang Lewat Kajian Ilmiah dan Monitoring Analitik

    Jombang (beritajatim.com) – Pertemuan Paguyuban Arek Jombang (Pagerijo) pada Sabtu (10/5/2025) di Jakarta menjadi titik temu penting bagi diaspora asal Jombang untuk memperkuat kontribusi mereka terhadap pembangunan kampung halaman.

    Selain menjadi ajang silaturahmi, forum ini juga memunculkan berbagai gagasan strategis, salah satunya pembentukan yayasan yang akan menaungi kiprah para profesional dan akademisi dalam memperkuat arah kebijakan pembangunan Jombang.

    Atmaji Sapto Anggoro, Ketua Panitia Halalbihalal dan Silaturahmi Pagerijo 2025 mengungkapkan, Pagerijo akan segera dibentuk sebagai yayasan diaspora yang memiliki peran konkret dalam membantu Pemerintah Kabupaten Jombang.

    “Sebagian besar profesor yang tergabung dalam Pagerijo akan membantu untuk membuat kajian ilmiah tentang potensi-potensi yang ada di Jombang. Yang baru-baru ini sudah kami lakukan adalah membuat riset tentang kopi ekselsa Wonosalam. Ini perlu diimplementasikan, makanya kami dorong untuk segera diimplementasikan,” jelasnya.

    Saat ini, tercatat sebanyak 27 profesor dari berbagai perguruan tinggi negeri sudah bergabung dalam komunitas ini dan siap memberikan kontribusi ilmiah berbasis riset. Fokus awal diarahkan pada pengembangan kopi ekselsa dari Wonosalam, sebagai komoditas unggulan yang berpotensi besar secara ekonomi dan ekowisata.

    Sapto menyoroti bahwa pembangunan Jombang selama ini cenderung stagnan, padahal potensi daerah sangat melimpah. “Jombang yang selama ini dikenal dengan kiainya, durian Wonosalam-nya, juga punya potensi-potensi lain yang perlu dikembangkan. Salah satunya kopi ekselsa sebagai bibit unggul dipengaruhi kondisi alam yang menarik di Wonosalam,” tambahnya.

    Lebih jauh, ia juga memaparkan rencana besar Pagerijo dalam membangun sistem monitoring analitik di Kabupaten Jombang, bekerja sama langsung dengan Bupati Jombang, Abah Warsubi.

    Bupati Jombang Warsubi hadir di acara halalbihalal Pagerijo

    “Kita juga banyak pemikiran yang kami sampaikan ke Abah Warsubi yang notabene merupakan pengusaha. Kita akan bikin monitoring analitik di Kabupaten Jombang. Tujuannya, melakukan proses pemantauan dan analisis data untuk memahami kinerja dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi pemerintah daerah,” paparnya.

    Monitoring analitik ini diyakini akan menjadi instrumen penting dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis data, yang akan meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintah daerah.

    “Proses ini meliputi pemantauan berbagai indikator kinerja, evaluasi pelaksanaan program, dan analisis dampak kebijakan. Sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran. Selain itu monitoring analitik ini juga dapat memastikan pelaksanaan program dan kebijakan sesuai dengan rencana,” katanya.

    Sebagai anggota Dewan Pers, Sapto juga menambahkan pentingnya media monitoring untuk memetakan isu-isu strategis yang muncul di berbagai kanal informasi, baik digital maupun konvensional.

    “Arus data begitu cepat terdistribusi tiap detiknya pada berbagai portal dunia maya juga media konvensional seperti, media massa daring, media cetak, media sosial, saluran televisi dan sebagainya. Butuh analisis mendalam pada isu-isu strategis,” jelasnya.

    Dalam upaya regenerasi gagasan dan kaderisasi pemimpin masa depan, Pagerijo pun akan menggandeng mahasiswa asal Jombang yang sedang menempuh studi di Universitas Indonesia (UI). Mereka akan dilibatkan dalam diskusi dan forum perumusan arah pembangunan Jombang ke depan. [suf]

  • Durasi Masa Kontrak PPPK Pemkab Jember Kini Hanya Dua Tahun

    Durasi Masa Kontrak PPPK Pemkab Jember Kini Hanya Dua Tahun

    Jember (beritajatim.com) – Masa kontrak pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang lulus seleksi tahap pertama hanya berdurasi dua tahun. Sebelumnya masa kontrak PPPK Pemkab Jember berdurasi lima tahun.

    Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jember telah menyelesaikan tanda tangan kontrak untuk 1.851 orang PPPK tahun anggaran 2024 tahap pertama. Terbanyak formasi pendidikan, yakni 738 orang. Masa kontrak mereka terhitung per Maret 2025 hingga Maret 2027.

    “Sebetulnya yang diterima 1.852 orang. Tapi satu orang mengundurkan diri karena alasan kedua dan jarak domisili dengan lokasi kerja,” kata Kepala BKPSDM Jember Suko Winarno, Sabtu (10/5/2025).

    Mengapa hanya dua tahun? “Menurut evaluasi, lima tahun terlalu lama. Jadi dua tahunan, untuk mempercepat proses evaluasi pegawai bersangkutan,” kata Suko.

    Setelah BKPSDM kelar menangani kontrak, bupati akan menerbitkan surat keputusan (SK). “Mereka nantinya bekerja sesuai dengan SPMT (Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas), sesuai penempatan yang tertera dalam SK,” kata Suko.

    Pemkab Jember berkomitmen penempatan PPPK paling lambat Oktober 2025 dan untuk 228 orang calon pegawai negeri sipil pada Juli 2025.

    Suko berharap para PPPK bersabar. “Kami masih memproses. Masih ada NIP (Nomor Induk Pegawai) dua orang yang masih menunggu penetapan Badan Kepegawaian Nasional,” katanya.

    Total peserta PPPK tahap pertama adalah 6.643 orang. Peserta yang tidak lulus tes tahap pertama karena keterbatasan formasi, masih berpeluang menjadi PPPK paruh waktu. Ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2025.

    “Tapi kami masih menunggu hasil pelaksanaan tes tahap dua,” kata Suko. Rekrutmen PPPK tahap kedua diselenggarakan pada 12-16 Mei 2025, yang diikuti 2.662 orang peserta. Mereka bersaing memperebutkan 148 formasi. [wir]

  • Wakil Wali Kota Kediri Kukuhkan Tim SPAB SMPN 6 untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana

    Wakil Wali Kota Kediri Kukuhkan Tim SPAB SMPN 6 untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin mengukuhkan Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) SMPN 6 Kediri dalam kegiatan simulasi bencana gempa bumi yang digelar di halaman sekolah pada Sabtu (10/05/2025). Pengukuhan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dan masyarakat terhadap potensi bencana alam di wilayah rawan seperti Kelurahan Gayam.

    Dalam simulasi tersebut digambarkan situasi gempa bumi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tim SPAB langsung bergerak sesuai tugas masing-masing. Koordinator tim melaporkan kejadian kepada Kepala Sekolah yang kemudian meneruskannya ke kanal aduan “Lapor Mbak Wali 112” untuk penanganan oleh BPBD dan Dinas Kesehatan.

    “Alhamdulillah saya senang bisa hadir di sini dalam pengukuhan Tim SPAB. Ini dalam rangka kesiapan ketika terjadi bencana. Hal ini menjadi bagian terpenting untuk tanggap bencana,” ujar Wakil Wali Kota Kediri.

    Gus Qowim menyatakan bahwa semua lapisan masyarakat perlu memiliki kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana demi meminimalkan dampak yang ditimbulkan. Ia mengapresiasi kesiapan Tim SPAB yang sudah memahami langkah penanganan awal, mulai dari evakuasi hingga pemulihan psikologis siswa.

    “Jadi harapannya tidak hanya ditangani instansi terkait tapi diharapkan semua masyarakat mampu untuk tanggap bencana,” tegasnya.

    Ia juga menekankan pentingnya pelatihan dan koordinasi antarinstansi, serta mendukung penggunaan kanal “Lapor Mbak Wali 112” sebagai layanan kegawatdaruratan. Ke depan, ia berharap program SPAB bisa diterapkan di seluruh sekolah di Kediri.

    “Kami juga memiliki layanan kegawatdaruratan call center Lapor Mbak Wali 112. Masyarakat dengan mudah mengakses untuk melaporkan apabila terjadi kegawatdaruratan termasuk bencana,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kalaksa BPBD Kota Kediri Joko Arianto menjelaskan bahwa SMPN 6 dipilih karena wilayahnya termasuk zona rawan bencana seperti gempa bumi, banjir, longsor, dan kekeringan. Tim SPAB terdiri dari 35 orang, meliputi siswa, guru, wali murid, warga sekitar, dan pegawai kelurahan.

    “Makanya kita bentuk SPAB di sini ketika nanti terjadi bencana siswa, guru, wali murid, dan warga sekitar mengerti ilmu kebencanaan serta apa yang harus dilakukan,” ujar Joko.

    Ia menambahkan, anggota SPAB telah mengikuti pelatihan intensif selama empat hari dan diakhiri dengan simulasi lapangan untuk mempraktikkan pengetahuan yang didapat.

    “Jadi tadi kita lihat ketika terjadi bencana mereka sudah tau perannya dan apa yang harus dilakukan,” tambahnya.

    Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan, Camat Mojoroto Bambang Tri, Lurah Gayam Andri Iriawan, Kepala SMPN 6 Kediri Boedi Pramono, serta tamu undangan lainnya. [nm/ian]

  • Wabup Sidoarjo Apresiasi Panen Melon Hidroponik Harapkan Pemuda Teransang Bertani

    Wabup Sidoarjo Apresiasi Panen Melon Hidroponik Harapkan Pemuda Teransang Bertani

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, hadiri panen melon hidroponik di Desa Gempol Klutuk, Kecamatan Tarik, Sabtu (10/5/2025).

    Panen buah melon tersebut juga mendapatkan apresiasi dari wabup sejumlah pihak yang hadir. Yakni Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Eni Rustianingsih, Camat Tarik, Hary Subagio, dan sejumlah pejabat lainnya.

    Mereka terlihat antusias mengikuti acara panen melon hidroponik tersebut. Inisiatif Desa Gempol Klutuk yang telah membuat gebrakan baru dengan berpartisipasi dan memberikan contoh gerakan menanam di lahan kosong Kabupaten Sidoarjo inipun mendapat apresiasi luar biasa.

    Mimik Idayana sangat mengapresiasi pemanfaatan lahan kosong yang dapat menjadi contoh bagi desa lain. Desa Gempol Klutuk dinilai berpotensi menjadi percontohan dan tujuan wisata petik melon.

    Dalam kesempatan itu, Mimik Idayana juga mengajak seluruh warga untuk bersama-sama memviralkan keberhasilan ini agar dapat menginspirasi desa-desa lain. Namun, sebelum mencontoh, dia menekankan pentingnya pengujian kondisi tanah terlebih dahulu.

    Selain itu, dia juga mengimbau agar ke depannya dibudidayakan melon dengan varietas yang lebih beragam, dan jika memungkinkan, menciptakan varietas unggulan khas daerah tersebut.

    “Bila perlu, ciptakan varietas yang lebih unggul dan berbeda dengan melon dari daerah lain. Saya pernah mengetahui ada varietas khusus di suatu tempat yang terkenal karena rasanya yang sangat manis. Oleh karena itu, Desa Gempol Klutuk harus bisa seperti itu, memiliki keunggulan sehingga dikenal oleh daerah lain, bahkan hingga mancanegara,” ujar Hj. Mimik Idayana.

    Wabup mengaku bahwa dirinya merasa bangga dapat hadir dalam kegiatan ini. Dia juga mendorong agar generasi muda dikenalkan dan dilibatkan dalam budidaya tanaman. Agar mereka mencintai pertanian, karena di tangan anak-anak muda seringkali muncul ide-ide cemerlang, tidak hanya dalam bercocok tanam, tetapi juga dalam pemasaran melalui jejaring social.

    “Libatkan anak-anak muda agar terangsang untuk bertani, bagaimana cara memanfaatkan lahan sempit dan luas sehingga menghasilkan. Libatkan juga mereka dalam proses pemasaran. Dengan begitu, kita akan mengajarkan generasi muda untuk berkembang melalui wirausaha pertanian,” imbuhnya.

    Disebutnya pula bahwa kerja sama dengan generasi muda akan mempermudah pengembangan keterampilan dan membekali mereka untuk masa depan, karena pertanian dapat menjadi sumber penghasilan.

    “Saya sangat senang dan antusias dengan kegiatan panen melon ini. Saya bangga bahwa Kabupaten Sidoarjo memiliki daerah yang dapat diandalkan dalam hal pertanian, dan ke depannya dapat menghasilkan berbagai jenis melon,” harap dia. (isa/ian)

  • Ini Komentar Bahlil Soal Prabowo Rindukan Nasi Goreng Buatan Megawati

    Ini Komentar Bahlil Soal Prabowo Rindukan Nasi Goreng Buatan Megawati

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia ikut berkomentar terkait rencana pertemuan dua tokoh bangsa, yakni Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

    “Pertemuan sesama tokoh bangsa itu sudah seyogyanya dilakukan. Ini hal yang baik. Saya yakin dan percaya bahwa pertemuan Pak Prabowo dengan semua tokoh bangsa bagus dalam membangun pikiran-pikiran yang baik, untuk membangun bangsa dan negara,” tutur Bahlil kepada wartawan.

    Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bercerita nasi goreng buatannya sering ditanyakan Presiden Prabowo. Megawati mengatakan Prabowo minta dimasakkan nasi goreng olehnya.

    “Yang masih nanya terus tuh tahu nggak sopo? Rahasia ya. Siapa? Hayo, Presiden bolak-balik nanya ‘Kapan aku dibikinin nasi goreng Mbak ya’. Yo Presiden sopo yo? Terang aja dah,” ujar Megawati saat acara Trisakti Tourism Award, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan, Prabowo memang merindukan nasi goreng buatan Megawati. Prasetyo pun membuka peluang keduanya akan bertemu lagi.

    “(Pertemuan lanjutan) sedang diatur, tenang saja,” pungkas Prasetyo. (tok/ian)

  • Muhammadiyah Jatim Akui Lemahnya Struktur di Desa, Banyak Ranting Mati

    Muhammadiyah Jatim Akui Lemahnya Struktur di Desa, Banyak Ranting Mati

    Surabaya (beritajatim.com) – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menghadapi tantangan serius dalam memperkuat struktur organisasinya hingga ke tingkat paling bawah. Dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM), terungkap bahwa jumlah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) masih jauh dari target ideal.

    Ketua LPCRPM PWM Jatim, Dr. Hasan Ubaidillah, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Ia menilai lemahnya keberadaan ranting dapat menjadi ancaman nyata bagi eksistensi gerakan Muhammadiyah di tengah masyarakat.

    “Kalau cabang dan ranting mati, maka mati pula gerak Muhammadiyah di masyarakat,” ujar Hasan Ubaidillah, yang akrab disapa Ubaid, dalam Rakorwil di Kantor PWM Jatim, Surabaya, Sabtu (10/5/2025).

    Data yang dipaparkan menunjukkan bahwa meskipun struktur cabang Muhammadiyah telah mencakup sekitar 82 persen dari total 666 kecamatan di Jawa Timur (sebanyak 549 cabang), namun di tingkat ranting kondisinya masih jauh tertinggal. Dari 8.501 desa dan kelurahan di provinsi ini, baru sekitar 43 persen yang memiliki PRM.

    “Kita butuh percepatan untuk memenuhi target tersebut. Semangat kolaborasi, gerak cepat, dan keberanian bertindak harus menjadi karakter pengembangan ranting ke depan,” tegas Ubaid.

    Ia menambahkan bahwa kesenjangan antara jumlah cabang dan ranting mencerminkan belum meratanya jangkauan dakwah Muhammadiyah hingga ke desa-desa. Padahal, ranting merupakan ujung tombak organisasi dalam menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

    “Ranting yang hidup akan menjadi pelayan masyarakat, tempat solusi, dan pusat gerakan dakwah. Di situlah wajah Muhammadiyah paling nyata dirasakan,” tambah dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini.

    Masalah serupa juga ditemukan dalam pengelolaan masjid Muhammadiyah. LPCRPM mengakui bahwa tidak semua masjid mampu menjalankan fungsi sosial secara inklusif dan berkelanjutan. Banyak di antaranya masih menjalankan peran tradisional sebagai tempat ibadah semata, tanpa mengembangkan fungsi pemberdayaan masyarakat.

    Ubaid menegaskan pentingnya transformasi masjid menjadi pusat perubahan sosial. “Masjid harus hadir dengan wajah yang inklusif, peduli pada keberlanjutan lingkungan dan juga keberpihakan pada kelompok yang selama ini terpinggirkan,” jelasnya.

    Sebagai langkah konsolidasi, LPCRPM merencanakan Jambore Cabang, Ranting, dan Masjid pada tahun ini. Namun, Ubaid mengingatkan bahwa agenda tersebut tidak boleh menjadi seremoni belaka tanpa dibarengi langkah konkret memperkuat struktur bawah.

    “Dengan semangat kolaboratif dan visi pembaruan, kami berkomitmen menjadikan cabang, ranting, dan masjid sebagai kekuatan strategis dalam meneguhkan dakwah dan tajdid Muhammadiyah di tengah masyarakat,” tandasnya. [asg/beq]

  • Sebelum Buka Musda XI Golkar Jatim, Ketum Bahlil Kunjungi Gus Ali

    Sebelum Buka Musda XI Golkar Jatim, Ketum Bahlil Kunjungi Gus Ali

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bersama beberapa pengurus DPP mengunjungi kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Mashuri, Sabtu (10/5/2025) siang.

    “Alhamdulillah, saya bersama rombongan DPP Golkar. Ada Sekjen Pak Sarmuji, ada Bu Menkomdigi Meutya Hafid, ada Pak Menteri Kependudukan Wihaji, ada Pak Misbakhun, ada Wamen Bu Roro, ada Pak Yahya Zaini. Kita hari ini akan melakukan Musda DPD Golkar Jatim diawali dengan silaturahmi ke Gus Ali,” kata Bahlil kepada wartawan.

    “Kenapa kita ke Gus Ali. Kita ini ingin mengembalikan tradisi lama. Golkar ini kan besar, karena punya hubungan historis yang panjang dengan para kiai dan para santri. Alhamdulillah kami datang ke sini. Kedua, secara kebetulan putra Gus Ali ini, Gus muhdlor adalah sahabat saya junior saya di HIPMI. Jadi, tradisi kami di HIPMI saling mengunjungi. Gus Yani di Gresik juga adalah junior saya di HIPMI. Jadi, kami datang langsung ke orang tuanya,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Pemkab Kediri Bangun Jalan Cor Menuju Kawah Gunung Kelud, Rampung Akhir Mei

    Pemkab Kediri Bangun Jalan Cor Menuju Kawah Gunung Kelud, Rampung Akhir Mei

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melanjutkan pembangunan jalan menuju kawah Gunung Kelud pada tahun 2025. Proyek ini dimulai pada 28 Februari 2025 dan ditargetkan selesai pada akhir Mei mendatang.

    Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, menyatakan bahwa pembangunan tersebut merupakan instruksi langsung dari Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, untuk menunjang sektor pariwisata dan mitigasi bencana di kawasan Gunung Kelud.

    “Ini menjadi atensi beliau Mas Bupati. Pembangunan jalan ini kita gunakan anggaran APBD 2025,” kata Irwan, Kamis (8/5/2025).

    Jalan yang sedang dibangun menggunakan struktur cor beton atau rigid pavement dengan panjang 241 meter dan lebar 4 meter. Anggaran proyek ini sebesar Rp650.139.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Kediri tahun 2025.

    Menurut Irwan, pembangunan sebelumnya pada tahun 2019 menggunakan cor beton hanya sampai sebelum terowongan. Sisa jalan hanya dikerjakan dengan metode pengerasan CBT (cement treated base) dan mudah rusak akibat aliran air saat musim hujan.

    “Jadi yang dulunya jalan masih tanah (pengerasan CBT) kini kita bangun dengan cor,” ujarnya.

    Pemkab Kediri melanjutkan pembangunan jalan menuju kawah Gunung Kelud

    Irwan menegaskan bahwa penggunaan cor beton dipilih karena lebih tahan terhadap kondisi ekstrem dibandingkan aspal, termasuk terhadap hujan deras dan potensi erupsi.

    “Untuk kondisi jalan menuju puncak secara keseluruhan kita lihat kondisi baik, (prosentasenya) sekitar 92 persen. Memang ada beberapa bagian lubang-lubang di jalan aspal tapi tidak banyak,” jelasnya.

    Jalan ini tidak hanya digunakan wisatawan, tapi juga penting bagi petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang rutin memantau aktivitas Gunung Kelud. Infrastruktur yang baik diperlukan untuk menunjang mobilitas tim pemantau bencana.

    Gunung Kelud dikenal dengan kawahnya yang eksotis, menjadi magnet wisatawan lokal maupun mancanegara. Gwyn Roberts, wisatawan asal Australia yang ditemui di puncak, mengaku takjub dengan pemandangan yang ada.

    “Itu pemandangannya luar biasa, tidak banyak yang seperti itu di Indonesia. Ini kali pertama aku melihat kawah seperti itu, dibandingkan dengan kawah gunung lain ini sangat bagus,” ujarnya. [ADV PKP/nm]

  • Pemkab Banyuwangi Bersihkan Endapan Semua Embung dan DAM saat Masuk Musim Kemarau

    Pemkab Banyuwangi Bersihkan Endapan Semua Embung dan DAM saat Masuk Musim Kemarau

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Memasuki musim kemarau, Pemkab Banyuwangi terus melakukan langkah-langkah antisipatif mencegah terjadinya kekeringan. Salah satunya, rutin melakukan kegiatan gelontor waled atau pengeringan dan pembersihan endapan di semua DAM, embung dan bendung.

    Kegiatan pembersihan pada semua DAM, embung, hingga bendung tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan kapasitas tampungan air.
    “Kami terus mengupayakan kebutuhan air irigasi tetap aman selama musim kemarau nanti. Sehingga produksi pangan tetap terjaga karena petani tetap bisa tanam dan panen,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Sekretaris Dinas PU Pengairan Riza Al Fahrobi menjelaskan, sejak April beberapa wilayah di Banyuwangi telah memasuki musim kemarau. Oleh sebab itu pihaknya, telah melakukan pembersihan semua DAM, embung dan bendung dari sedimentasi agar daya tampungnya bisa lebih optimal.

    “Ini kegiatan rutin yang kami kerjakan gotong royong bersama himpunan petani pemakai air (HIPPA),” terang Riza.

    Riza mengungkapkan, saat ini di Banyuwangi terdapat 390 daerah irigasi untuk mengairi lahan seluas 62.000 hektare se-Banyuwangi.

    “Sesuai rencana tata tanam global, InshaAllah Banyuwangi masih aman. Suplai air yang kita miliki masih mencukupi untuk mengcover luasan baku sawah yang ada,” pungkasnya.

    Sebelumnya Bupati Ipuk telah meninjau Waduk Bajulmati di Kecamatan Wongsorejo untuk memastikan ketersediaan air irigasi tetap aman. Diperkirakan, selama musim kemarau ini waduk Bajulmatj mampu memenuhi sekitar 1.800 hektar lahan pertanian di Wongsorejo. [tar/ian]