Category: Beritajatim.com Politik

  • Wali Kota Pasuruan Serahkan SK Pengangkatan 97 PPPK Tahap I Tahun 2024

    Wali Kota Pasuruan Serahkan SK Pengangkatan 97 PPPK Tahap I Tahun 2024

    Pasuruan (beritajatim.com) – Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I Formasi Tahun 2024 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (28/5/2025). Sebanyak 97 orang menerima SK tersebut, terdiri dari 93 tenaga teknis dan 4 guru.

    Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Mas Adi mengucapkan selamat kepada para penerima SK atas keberhasilan dalam seleksi yang dilakukan secara transparan dan akuntabel. “Rasa syukur ini harus kita wujudkan dengan kerja yang lebih baik, profesional, dan niat ikhlas dalam menjalankan tugas,” ujarnya.

    Mas Adi mengingatkan pentingnya membangun kompetensi pribadi sebagai penguatan institusi pemerintahan. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Pasuruan adalah organisasi pembelajar yang mendorong ASN terus berkembang. “Kapasitas Pemerintah Kota Pasuruan sangat bergantung pada kontribusi kita semua. Mari kita bangun sistem yang kuat dengan kinerja yang semakin meningkat dan berkualitas,” tegasnya.

    Ia juga mengajak ASN baru untuk menjunjung tinggi nilai ASN BerAKHLAK sebagai pedoman pelayanan publik. “Kita hadir sebagai pelayan publik yang terus berinovasi secara konsisten dan diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” harap Wali Kota.

    Mas Adi mengajak para PPPK melihat momen ini sebagai awal pengabdian yang lebih besar dalam pembangunan Kota Pasuruan. “Seiring dengan harapan kita menjadikan Kota Pasuruan semakin maju, mari kita memberi kontribusi nyata yang akan menjadi catatan sejarah bagi Bapak dan Ibu semua,” tutupnya penuh semangat. [ada/beq]

  • Komisi E dan BPBD Jatim Bahas Percepatan Pembukaan Jalan Cangar-Pacet

    Komisi E dan BPBD Jatim Bahas Percepatan Pembukaan Jalan Cangar-Pacet

    Surabaya (beritajatim.com) – Seluruh perhatian kini tertuju pada pentingnya percepatan pembukaan jalan Cangar-Pacet yang masih menjadi prioritas utama.

    Jalan ini merupakan akses vital bagi petani dari Malang Raya menuju zona utara, serta jalur utama yang mendukung perekonomian masyarakat di wilayah Mojokerto dan Jawa Timur secara keseluruhan.

    Dalam pertemuan yang berlangsung antara Komisi E DPRD Jatim dengan BPBD Jawa Timur, termasuk Dinas Perhubungan Jatim, sejumlah pihak menegaskan perlunya menindaklanjuti rencana percepatan akses 24 jam dan memastikan kondisi jalan saat ini sudah layak digunakan secara permanen.

    Dukungan penuh dari berbagai fraksi pun disampaikan, termasuk komitmen akan mengusulkan agar Dinas Perhubungan dan pihak terkait segera mempercepat proses perbaikan dan pendesainan jalan tersebut agar dapat dinikmati masyarakat secara optimal.

    “Betapa pentingnya akses jalan di Mojokerto ini, karena menurut kami itu adalah akses jalan utama bagi petani kita dari arah Malang Raya untuk akses ke utara, jadi ini perlu ada percepatan untuk pembukaan akses 24 jam dan tentu perlu mempertimbangkan kondisi yang ada saat ini betul-betul sudah layak atau siap untuk menjadi akses 24 jam,” kata anggota komisi E DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso.

    Cahyo menambahkan, DPRD Jatim siap mendukung dan akan mendiskusikan dengan Komisi D terkait dinas perhubungan agar segera mempercepat akses jalan tersebut untuk memperlancar ekonomi di wilayah Mojokerto dan Malang Raya.

    “Selain aspek infrastruktur, perhatian besar juga diberikan pada kesiapan sistem peringatan dini dan penanganan bencana. Wilayah Jawa Timur yang termasuk kategori rawan bencana seperti longsor dan aktivitas gunung berapi menuntut kesiapan infrastruktur pendukung seperti Early Warning System (EWS). Namun, evaluasi terkini menunjukkan kapasitas EWS masih perlu ditingkatkan dalam hal jumlah, kualitas, dan SDM yang mampu mengoperasikannya secara efektif,” tambahnya.

    Cahyo pun menerangkan, untuk penanganan bencana maka diperlukan perhatian secara khusus dan DPRD Jawa Timur juga telah menyetujui anggaran untuk BPBD Jatim yang merupakan salah satu terbesar secara nasional.

    “Tetapi kita perlu memperhatikan kondisi geografis Provinsi Jawa Timur yang merupakan wilayah rawan bencana, baik bencana longsor, gempa bumi, banjir maupun gunung berapi,” imbuhnya.

    Kelaksa BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto menyatakan, jalur Cangar tersebut masih ada kekurangan pengerjaan penerangan jalan, sehingga ketika sudah terpasang maka bisa dioperasikan secara optimal.

    “Tetapi dengan catatan khusus, apabila dirasa membahayakan dan cuaca tidak memungkinkan, maka dilakukan penutupan ruas jalan tersebut,” terangnya.

    Longsor, erupsi gunung berapi, dan banjir menjadi tantangan besar yang harus mendapat perhatian serius. Oleh karena itu, upaya peningkatan anggaran menjadi kebutuhan mendesak, bersamaan dengan penguatan pelatihan relawan seperti Tagana dan Destana, serta pemberdayaan tokoh masyarakat termasuk karang taruna dan kepala desa dalam sistem evakuasi dan mitigasi bencana.

    “Karyawan dan masyarakat harus bersinergi, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto demi perlindungan maksimal bagi masyarakat. Negara wajib melindungi rakyatnya sesuai amanat konstitusi,” tegasnya.

    Dia menambahkan, kolaborasi yang solid akan memperkuat keberhasilan pembangunan infrastruktur jalan dan sistem mitigasi bencana, sehingga tidak hanya memajukan perekonomian tapi juga memastikan keselamatan warga di daerah rawan bencana.

    Kunjungan ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten sangat penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan aman bagi semua masyarakat di Mojokerto dan Jawa Timur. [tok/beq]

  • Pemkab Banyuwangi Uji Coba Pompa Air Tenaga Surya

    Pemkab Banyuwangi Uji Coba Pompa Air Tenaga Surya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi serius mengembangkan pertanian berbasis teknologi modern yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan melakukan uji coba pemanfaatan pompa air tenaga surya. Teknologi ini digunakan untuk mengairi lahan pertanian tanpa bergantung pada Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun listrik konvensional.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa pemanfaatan pompa tenaga surya ini merupakan bagian dari strategi mendukung program swasembada pangan sekaligus mengadopsi teknologi ramah lingkungan kepada petani.

    “Kita dorong petani untuk mulai memanfaatkan sumber energi yang bersih, hemat, dan terbarukan. Pompa tenaga surya ini salah satu contohnya. Ini menjadi bagian dari mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Selain efisiensi energi, pompa surya juga dinilai ramah lingkungan dan berumur panjang,” ujarnya.

    Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda menerangkan uji coba pompa tenaga surya dilakukan pada lahan milik Kelompok Tani Katelas di Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, bekerja sama dengan produsen pompa air tenaga surya.

    “Kalau ini berhasil, kita akan ajukan usulan perluasan ke kelompok tani lain di Wongsorejo, bahkan ke kecamatan lain,” tambahnya.

    Teknologi pompa tenaga surya memberikan opsi baru bagi petani untuk bertani secara mandiri, terutama di musim kemarau yang selama ini sulit karena keterbatasan air. Ilham berharap uji coba ini dapat meningkatkan indeks pertanaman dari tiga kali menjadi empat hingga lima kali tanam per tahun dengan sistem pengairan yang lebih mudah.

    “Ini diharapkan dapat menambah indeks pertanaman dan meningkatkan pendapatan petani,” katanya.

    Pompa tenaga surya dipasang secara permanen di lahan kelompok tani dan telah diuji coba selama beberapa pekan. Air dipompa dari sumur dangkal kemudian dialirkan ke petak sawah menggunakan sistem irigasi sederhana. Penyuluh pertanian juga dilibatkan dalam sosialisasi penggunaan dan perawatan alat agar dapat beroperasi optimal dan berkelanjutan.

    Para anggota Kelompok Tani Katelas menyambut antusias teknologi ini, terutama di musim kemarau. Salah satu petani, Susanto, menyatakan bahwa pompa tenaga surya sangat membantu efisiensi pengairan.

    “Biasanya kami harus menyalakan pompa diesel yang boros bahan bakar. Untuk tanaman jagung membutuhkan biaya sekitar 4 juta atau setara 600 liter. Tapi sekarang cukup dengan energi matahari, air bisa naik ke lahan. Biaya operasional jadi turun drastis,” ujarnya. [alr/beq]

  • DPRD Bondowoso Usulkan Klinik Pertanian di Setiap Kios Pupuk Subsidi

    DPRD Bondowoso Usulkan Klinik Pertanian di Setiap Kios Pupuk Subsidi

    Bondowoso (beritajatim.com) – Komisi II DPRD Bondowoso mengusulkan pembentukan klinik pertanian di setiap kios pupuk bersubsidi sebagai solusi konkret mengatasi masalah pendataan dan distribusi pupuk yang masih sering bermasalah di tingkat petani.

    Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Tohari, mengatakan bahwa akar masalah sering kali berasal dari ketidakakuratan data dalam sistem e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). “Masih banyak ditemukan di lapangan, entah karena kekeliruan atau karena lahan petani yang belum terdata dalam e-RDKK. Kalau dari awal perencanaannya benar, maka distribusinya pun pasti akan tepat sasaran,” ujarnya pada beritajatim.com beberapa waktu lalu.

    Tohari menegaskan kesalahan data berdampak langsung pada hak petani. Jika lahan tidak tercatat, petani tidak akan mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi karena kios hanya melayani berdasarkan data dalam sistem. Ia juga menyoroti lemahnya kemampuan administrasi ketua kelompok tani yang bertugas menginput data e-RDKK.

    Selain itu, komunikasi antara petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) sering terkendala waktu dan mekanisme formal seperti undangan resmi. “Ini membuka celah yang cukup besar dalam pembaruan data dan penyampaian masalah di lapangan,” tambah legislator dari PKB tersebut.

    Karena itu, Komisi II mendorong agar setiap kios pupuk memiliki klinik pertanian yang dikelola langsung oleh Dinas Pertanian bersama para PPL. “Di kios, petani pasti datang untuk mengambil pupuk. Di situ momen yang sangat pas untuk bertemu langsung, memperbaiki data, menyampaikan masalah, dan menerima arahan,” terang Tohari.

    Klinik pertanian tersebut diharapkan menjadi pusat konsultasi, pembaruan data petani, pengecekan kebutuhan riil, serta sarana edukasi penggunaan pupuk dan teknologi pertanian lainnya. “Ini bagian dari pendekatan yang lebih langsung dan merakyat,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso, Hendri Widotono, menyambut baik gagasan tersebut. Ia menjelaskan bahwa klinik pertanian akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian. “Jadi mendekatkan apa sih kebutuhan petani. Kalau ada serangan hama penyakit, ada petugas hama penyakit dan bisa milih obatnya apa. Jadi bisa langsung dieksekusi di situ (kios),” jelas Hendri.

    Pembentukan klinik pertanian ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Bondowoso di bawah kepemimpinan Ra Hamid dan Ra As’ad dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama petani. “Petani butuhnya apa? Kita launching bulan depan,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Indikator Politik: Mayoritas Warga Puas Kinerja 100 Hari Pertama Khofifah-Emil

    Indikator Politik: Mayoritas Warga Puas Kinerja 100 Hari Pertama Khofifah-Emil

    Surabaya (beritajatim.com) – Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil kepuasan warga terhadap kinerja Gubernur se-Pulau Jawa. ini Untuk Jawa Timur, mayoritas warga Jatim puas kinerja Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.

    “Kepuasan ke Gubernur Jatim Khofifah cukup tinggi, saya kira bahkan bisa lebih tinggi lagi jika dioptimalkan sosial medianya,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat paparan survei, Rabu (28/5/2025).

    Burhanuddin membeberkan angka kepuasan terhadap Khofifah di angka 75,3 persen. Sementara 19 persen responden merasa kurang puas, dan sisanya tidak menjawab.

    Kepuasan terhadap kinerja Gubernur Jatim Khofifah, lanjut Burhanuddin, cenderung lebih tinggi dibanding Gubernur Jateng hingga Gubernur Jakarta.

    Lebih lanjut Burhanuddin juga membeberkan angka kepuasan warga Jatim terhadap Wagub Emil Elestianto Dardak. Hasilnya, mayoritas warga Jatim puas kinerja Emil Dardak.

    “Ada 71,7 persen responden warga Jatim puas terhadap kinerja Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak,” terangnya.

    Burhanuddin juga membeberkan mayoritas warga Jatim merasa ekonomi di Bumi Majapahit saat ini masih terjaga dengan baik. Di mana 85 persen responden di Jatim menjawab ekonomi cenderung baik.

    Burhanuddin juga membeberkan sejumlah indikator kepuasan warga Jatim atas kinerja Pemprov di bawah komando Khofifah-Emil.

    Masyarakat Jatim puas dalam pelayanan di sejumlah sektor, di antaranya penyediaan jaringan listrik, penyediaan jaringan komunikasi, kualitas layanan kesehatan daerah, penyediaan layanan pendidikan, penyediaan bahan pangan di tengah masyarakat, penanggulangan bencana, peningkatan mutu pendidikan jenjang SMA, hingga peningkatan infrastruktur.

    Survei Indikator Politik Indonesia digelar pada 12-19 Mei 2025. Survei melibatkan 600 responden yang tersebar secara proporsional di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur.

    Survei Indikator Politik Indonesia menggunakan metode multistage random sampling. Survei Indikator memiliki margin of error sebesar 4,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. [tok/beq]

  • Ketua TP PKK Jombang Apresiasi Karya Fotografi Bertema Ketahanan Pangan di HPN 2025

    Ketua TP PKK Jombang Apresiasi Karya Fotografi Bertema Ketahanan Pangan di HPN 2025

    Jombang (beritajatim.com) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, menghadiri malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang, Selasa malam (27/5/2025). Acara ini berlangsung hangat di Pendapa Kabupaten Jombang, dihadiri pula oleh Bupati Jombang H Warsubi, Wakil Bupati H Salmanudin Yazid, dan istri Wakil Bupati, Ema Ervina.

    Salah satu daya tarik utama dalam rangkaian acara tersebut adalah pameran foto hasil karya peserta lomba fotografi bertema ketahanan pangan. Foto-foto tersebut ditampilkan dalam pigura estetik dan menyambut para tamu yang hadir sejak memasuki area pendapa.

    Yuliati, yang akrab disapa Yuli, tampak antusias menikmati setiap karya yang dipamerkan. Ia tidak hanya sekadar melihat, tetapi juga mengamati dengan saksama makna di balik tiap potret.

    “Saya kurang tahu soal fotografi jurnalistik, tapi foto-foto yang dipamerkan ini punya makna tersendiri. Ada sisi humanisnya, ada sisi menyentuhnya. Bagus-bagus,” ujar Yuli.

    Ia pun memberikan apresiasi terhadap tema yang diangkat, yakni ketahanan pangan, yang dinilainya sangat relevan dengan isu kesejahteraan masyarakat saat ini. Foto-foto yang ditampilkan menggambarkan beragam aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan, mulai dari panen padi, kegiatan keluarga menanam cabai secara hidroponik, hingga dokumentasi tentang program Makanan Bergizi (MBG) yang tengah digencarkan.

    “Semua foto unik. Menarik dan menyampaikan pesan tersendiri. Temanya kan ketahanan pangan ya? Foto-foto ini cukup menjelaskan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang aman, tercukupi dan terjangkau. Bagus,” pungkasnya.

    Ketua PWI Jombang, M Mufid, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketua TP PKK Jombang yang dinilainya sebagai bentuk dukungan nyata terhadap karya jurnalistik dan visual yang mengangkat isu strategis di masyarakat.

    Dalam lomba fotografi ini, terdapat puluhan peserta yang disaring menjadi 10 finalis. Dari 10 besar tersebut, terpilih juara 1, 2, 3 dan juara favorit yang seluruh karyanya dipamerkan di area pendapa.

    Beberapa karya foto yang mencuri perhatian antara lain Petani Buah Tomat karya Ahmad Azmi Amiq, Dari Dapur Pemerintah, Cinta dan Gizi Untuk Anak Negeri karya Uzlatul Mudzakiroh, Peternakan Ayam Potong oleh Deri Pratama, Sawi Hidroponik oleh Azka Dzakiyuda, serta Tanam Benih Pepaya hasil bidikan Akhmad.

    Pameran ini menjadi ajang yang bukan hanya menampilkan kreativitas para fotografer lokal, tetapi juga menyuarakan pesan penting tentang upaya bersama menjaga ketahanan pangan. Momen ini juga mempertegas sinergi antara media, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun kesadaran publik melalui media visual yang kuat dan menyentuh. [suf]

  • Dispertan Gresik Wajibkan Vaksinasi Hewan Kurban Asal Luar Daerah

    Dispertan Gresik Wajibkan Vaksinasi Hewan Kurban Asal Luar Daerah

    Gresik (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Gresik mewajibkan seluruh hewan kurban asal luar daerah untuk divaksinasi sebelum diperjualbelikan. Langkah ini diambil guna memastikan kesehatan hewan dan mencegah penyebaran penyakit, termasuk virus mulut dan kuku (PMK).

    Kepala Bidang Dispertan Gresik, drh Viki Mustofa menyampaikan bahwa saat ini pihaknya aktif melakukan mobilisasi ke sejumlah lapak penjual hewan kurban untuk melaksanakan vaksinasi. “Kami sudah melakukan rekomendasi di 56 lapak penjual hewan kurban se-Kabupaten Gresik,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).

    Dari jumlah tersebut, Dispertan telah mengeluarkan 89 Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), dan jumlahnya diperkirakan terus bertambah menjelang H-1 Iduladha.

    Selain melakukan vaksinasi langsung, Dispertan Gresik juga membuka pendaftaran secara daring agar penjual bisa mendapatkan SKKH lebih mudah. “Sebagian besar hewan kurban yang masuk ke Gresik berasal dari Madura yang dijual ke konsumen,” imbuh Viki.

    Ia menegaskan bahwa seluruh hewan kurban yang dijual di Gresik wajib divaksin dan memiliki SKKH dari dokter hewan. “Saya menghimbau kepada para pedagang hewan kurban dari luar Gresik untuk memastikan hewan kurbannya sudah divaksin dan mempunyai SKKH,” katanya.

    Jika ditemukan hewan yang belum divaksin, penjual disarankan segera menghubungi Dispertan untuk mendapatkan layanan vaksinasi. “Memang tidak ada sanksi, tapi alangkah baiknya jika sudah mengantongi label SKKH supaya pembeli tidak galau apakah sehat atau tidak,” ujarnya.

    Dispertan Gresik akan terus melakukan vaksinasi hewan kurban sebagai upaya antisipatif terhadap penyebaran penyakit dan untuk memberikan rasa aman bagi para pembeli. [dny/beq]

  • Bupati Bojonegoro Setop Hibah Antar Daerah, Fokus Anggaran untuk Pengentasan Kemiskinan

    Bupati Bojonegoro Setop Hibah Antar Daerah, Fokus Anggaran untuk Pengentasan Kemiskinan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan akan menghentikan pemberian hibah kepada daerah lain selama masa kepemimpinannya. Kebijakan ini diambil demi memfokuskan anggaran pada program-program pengentasan kemiskinan di Bojonegoro.

    “Angka kemiskinan kita masih tinggi di Jawa Timur. Maka dari itu, kita akan fokus pada upaya pengentasan kemiskinan dan tidak akan memberikan hibah ke daerah lain,” ujar Wahono dalam acara “Sapa Bupati” di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Rabu (28/5/2025).

    Sebelumnya, Pemkab Bojonegoro sempat mengalokasikan dana hibah dalam jumlah besar ke beberapa daerah, antara lain Rp29,8 miliar ke Kabupaten Lamongan, Rp35 miliar ke Kabupaten Blora (Jawa Tengah), dan Rp1,2 miliar ke Kabupaten Sumedang.

    Meski demikian, Wahono menyebut masih ada pengecualian untuk Kabupaten Lamongan terkait pembelian lahan pembangunan Waduk Pejok. Alasannya, sebagian area waduk berada di wilayah Bojonegoro dan manfaatnya langsung dirasakan oleh warga Bojonegoro.

    “Karena sebagian wilayah Waduk Pejok masuk Bojonegoro dan penerima manfaatnya juga warga kita, maka hibah berupa pembelian lahan di Lamongan tetap akan dilakukan,” jelasnya.

    Selain menghentikan hibah, Wahono juga menyatakan bahwa Pemkab Bojonegoro tidak akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan nasional yang rusak.

    “Kita masih punya banyak pekerjaan rumah, terutama dalam pengentasan kemiskinan. Masih banyak ruang kelas yang rusak, dan masih banyak warga Bojonegoro yang belum sejahtera,” pungkasnya. [lus/beq]

  • Peluru Nyasar Lukai Warga Lagi, DPRD Pasuruan Desak Evaluasi Zona Latihan Militer Alastlogo

    Peluru Nyasar Lukai Warga Lagi, DPRD Pasuruan Desak Evaluasi Zona Latihan Militer Alastlogo

    Pasuruan (beritajatim.com) – Insiden peluru nyasar yang melukai seorang warga di Kecamatan Lekok mendapat sorotan tajam dari DPRD Kabupaten Pasuruan. Anggota Komisi I DPRD, Eko Suryono, menyatakan keprihatinannya dan menyebut peristiwa tersebut sebagai persoalan serius.

    Eko menegaskan bahwa insiden ini bukan yang pertama kali terjadi di wilayah sekitar Alastlogo. Sejak tahun 2019 hingga 2025, tercatat sudah empat kali kejadian peluru atau mortir nyasar menghantam permukiman warga.

    “Ini bukan pertama kali. Terhitung sejak 2019 sudah empat kali terjadi, bahkan tahun lalu sebuah rumah warga terkena mortir,” kata Eko Suryono, Rabu (28/5/2025).

    Menurutnya, wilayah Alastlogo seharusnya dievaluasi ulang dalam konteks tata ruang karena sudah tidak relevan jika tetap dijadikan area latihan militer. Pasalnya, kawasan tersebut sudah dikelilingi oleh permukiman padat dan aktivitas masyarakat yang tinggi. “Segera buka kembali tata ruang. Jangan jadikan Alastlogo sebagai wilayah latihan militer karena situasi di lapangan sudah tidak memungkinkan,” tegasnya.

    Eko juga mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk lebih memperhatikan keselamatan dan hak hidup warga sekitar. Ia menegaskan bahwa keselamatan rakyat harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan.

    “Pemerintah harus hadir untuk rakyat. Ini yang paling penting, dan saya akan kawal agar rakyat tidak jadi korban kebijakan yang keliru,” tegasnya lagi.

    Sebelumnya, seorang warga bernama Suyati (55), Dusun Karang Asem, Desa Wates, menjadi korban proyektil nyasar saat berada di pinggir jalan Desa Pasinan. Saat kejadian, Suyati sedang berbincang dengan saudaranya usai mengambil sayuran dari ladang.

    Menurut informasi dari pihak medis, proyektil tersebut tidak menembus tubuh korban namun mengenai paha kiri dan menyebabkan luka gores akibat panas. Suyati langsung dilarikan ke RSUD Grati dan kini dalam perawatan. (ada/kun)

  • 38 Desa di Pamekasan Belum Gelar Musdes Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih

    38 Desa di Pamekasan Belum Gelar Musdes Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 151 dari total 189 desa/kelurahan di Pamekasan, sudah melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) Khusus dalam rangka persiapan membentuk Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

    Gagasan tersebut dituangkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Desa atau Kelurahan Merah Putih, tertanggal 27 Maret 2025. Termasuk Surat Edaran (SE) Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Nomor 6 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Percepatan Pelaksanaan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

    “Per tanggal 27 Mei 2025 kemarin, total desa atau kelurahan yang sudah melaksanakan Musdes Khusus tercatat sebanyak 142 desa/kelurahan,” kata Kepala Dinas Koperasi, UKM Naker Pamekasan, Muttaqin, Rabu (28/5/2025).

    Dari 142 desa/kelurahan tersebut tersebar di 12 kecamatan berbeda di Pamekasan, meliputi 13 desa di kecamatan Batumarmar, 10 desa di Kadur, 14 desa di Larangan, 3 desa di Pademawu, 13 desa di Pagantenan, 12 desa di Pakong, 12 desa di Palengaan, 18 desa di Pamekasan (Kota), 9 desa di Pasean, 9 desa di Proppo, 17 desa di Tlanakan, serta 12 desa di Kecamatan Waru.

    “Untuk hari ini ada tambahan 9 desa di kecamatan Galis, Pamekasan, melaksanakan Musdes Khusus. Sehingga total desa bertambah menjadi 151 desa/kelurahan di seluruh kecamatan di Pamekasan,” ungkapnya.

    Berdasar angka tersebut, masih terdapat sebanyak 38 desa yang masih belum melaksanakan Musdes Khusus untuk persiapan pembentukan Koperasi Merah Putih. “Namun yang pasti, seluruh desa atau kelurahan sudah selesai melaksanakan Musdes Khusus pada 2 Juni 2025 mendatang,” pungkasnya. [pin/ted]