Category: Beritajatim.com Politik

  • Bahagia Berkurban, PKS Jatim Bagikan 175.250 Paket Daging

    Bahagia Berkurban, PKS Jatim Bagikan 175.250 Paket Daging

    Surabaya (beritajatim.com) – DPW PKS Jawa Timur menggelar kegiatan kurban bertajuk ‘Bahagia Berkurban’. Kegiatan ini berhasil menyalurkan sebanyak 175.250 paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh wilayah Jawa Timur.

    Ketua Pelaksana kegiatan, Puguh Wiji Pamungkas, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan pelaksanaan program kurban tahun ini yang melampaui target partisipasi dan distribusi.

    “Alhamdulillah, hari ini kami dari pengurus DPW PKS Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan kurban untuk masyarakat Jawa Timur. Tahun ini kita melampaui target nasional dengan terkumpulnya 421 ekor sapi, 1.958 ekor kambing, dan 175.250 paket daging yang kami sebar ke seluruh penjuru Jawa Timur,” jelas Puguh.

    Distribusi daging kurban dilakukan secara merata, menjangkau 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk masyarakat sekitar kantor DPW PKS Jatim di Surabaya. Selain itu, PKS Jatim juga menyalurkan hewan kurban sapi ke sejumlah lembaga keagamaan seperti PWNU, PW Muhammadiyah, MUI Jawa Timur, serta pondok pesantren di Situbondo dan Madura.

    “Ini adalah bagian dari kontribusi nyata PKS untuk masyarakat. Semoga menjadi jalan memperkuat ukhuwah Islamiyah dan membawa kebahagiaan serta keberkahan bagi semua,” tambah pria yang juga Sekretaris Fraksi PKS di DPRD Jatim itu.

    Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kurban sebuah pesan spiritual yang dalam, meneladani ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

    “Ketika kita berkurban, kita sedang belajar mendahulukan perintah Allah, mengalahkan ego, dan membahagiakan sesama. Inilah esensi dari Bahagia Berkurban,” ujar pria 49 tahun itu.

    Irwan juga menekankan, bahwa PKS sebagai partai Islam Rahmatan lil alamin hadir bukan hanya melalui gagasan, tetapi lewat pelayanan dan aksi sosial nyata. Di tengah tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi masyarakat, PKS ingin menjadikan momen Idul Kurban sebagai jembatan kasih sayang dan harapan.

    “Daging yang kita salurkan untuk menyalakan harapan. Kebahagiaan itu lahir dari syukur dan memberi,” ujar Kang Irwan.

    Irwan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh elemen PKS Jawa Timur, dari struktur hingga simpatisan, dari pelosok desa hingga pusat kota, yang turut menyemarakkan semangat kurban sebagai bagian dari misi pelayanan.

    “Saya mengapresiasi kepada semua pengurus, anggota, dan anggota dewasa PKS se-Jatim yang telah turut mensukseskan program Syiar Dzulhijjah ini. Selanjutnya, mari kita hadirkan pelayanan yang membahagiakan, bukan hanya di masa Iduladha, tapi dalam setiap kesempatan hidup,” kata pria yang kerap dipanggil Kang Irwan itu.

    Kegiatan ini menjadi bukti komitmen PKS Jatim dalam menghadirkan manfaat, memperkuat solidaritas umat, dan menebar kebahagiaan di Hari Raya Iduladha. [tok/beq]

  • Distribusi Daging Kurban Dengan Besek dan Daun Jati, Mbak Wali: Upaya Jaga Kelestarian Lingkungan

    Distribusi Daging Kurban Dengan Besek dan Daun Jati, Mbak Wali: Upaya Jaga Kelestarian Lingkungan

    Kediri (beritajatim.com) – Sapi kurban Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati yang disembelih di Masjid Al Khalid Kelurahan Semampir didistribusikan secara ramah lingkungan. Yaitu menggunakan wadah besek bambu dengan daging kurban yang terlebih dahulu dibungkus menggunakan daun jati.

    “Menurut saya, hal ini sangat bagus dan perlu dicontoh oleh yang lainnya, menggunakan wadah ramah lingkungan untuk pendistribusian daging kurban. Ini juga salah satu upaya mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Mbak Wali.

    Wali Kota Kediri juga menjelaskan bahwa upaya dalam mengganti wadah sekali pakai dengan wadah ramah lingkungan ini juga sebagai langkah nyata mewujudkan Kota Kediri MAPAN melalui program Sapta Cita, khususnya cita keempat, yakni Lingkungan Indah Berkelanjutan. Harapannya hal tersebut juga sebagai langkah membangun budaya masyarakat yang lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan alam.

    Pada kesempatan ini, Mbak Wali juga turut menyaksikan penyembelihan hewan kurban sekaligus membagikan daging kurban ke masyarakat sekitar. Penyembelihan di Masjid Al Khalid dilakukan hari ini saja dengan total 12 ekor Sapi dan 13 ekor Kambing. Daging kurban ini dibagikan ke masyarakat Kelurahan Semampir dan sekitarnya dengan jumlah kurang lebih ada 1.292 kotak.

    Ketua Takmir Masjid Al Khalid Slamet menjelaskan bahwa sistem pembagian daging kurban ini menggunakan kupon yang telah diedarkan ke masyarakat sekitar.

    “Insyaallah pembagian mulai jam 13.00 WIB. Sebelum disembelih kondisi hewan kurban di sini juga sudah diperiksa oleh dokter hewan. Kondisinya semua juga baik dan daging kurban ini dapat dikonsumsi dengan aman oleh masyarakat,” terangnya. [nm/ian]

  • Kapal Cepat Banyuwangi–Denpasar Diluncurkan, Fraksi PDIP Jatim Desak Koordinasi dan Keadilan Sosial

    Kapal Cepat Banyuwangi–Denpasar Diluncurkan, Fraksi PDIP Jatim Desak Koordinasi dan Keadilan Sosial

    Surabaya (beritajatim.com) — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Martin Hamonangan mendesak Pemprov Jatim dan Bali memperkuat komunikasi kelembagaan agar pelaksanaan peluncuran layanan kapal cepat rute Banyuwangi–Denpasar yang direncanakan berlangsung pada 16 Juni 2025 tidak menimbulkan gesekan administratif maupun sosial.

    Martin menilai bahwa proyek ini berpotensi besar membawa manfaat, namun tidak boleh luput dari prinsip keadilan sosial dan koordinasi antarwilayah.

    “Kami mendesak Pemprov Jatim untuk semakin inten melakukan pertemuan resmi dengan Pemprov Bali, difasilitasi oleh Kementerian Perhubungan. Koordinasi ini krusial agar tidak terjadi konflik regulasi, perbedaan standar teknis, atau bahkan resistensi sosial di daerah tujuan,” tegas Martin, Sabtu (7/6/2025).

    Lebih lanjut, Martin menegaskan pentingnya studi komprehensif sebelum layanan kapal cepat dioperasikan secara massal. Menurutnya, evaluasi menyeluruh perlu dilakukan terhadap dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh proyek ini.

    “Kami minta agar sebelum peluncuran, dilakukan kajian mendalam, bagaimana dampaknya terhadap nelayan lokal, pelaku UMKM sekitar pelabuhan, lalu lintas laut, dan kesiapan infrastruktur penunjang,” ujarnya.

    Martin juga menegaskan perlunya skenario darurat jika terjadi hambatan operasional yang bisa merugikan masyarakat. Dia mencontohkan potensi gangguan teknis, lonjakan penumpang, atau bahkan bencana alam sebagai risiko yang harus diantisipasi.

    “Harus ada rencana darurat bila terjadi gangguan teknis, lonjakan penumpang, atau bencana alam. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kurangnya antisipasi,” sambungnya.

    Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jatim IV (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso), Martin menyatakan akan terus memantau implementasi rute kapal cepat dari Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi menuju Serangan, Denpasar, Bali. Dia menyebutkan bahwa manfaat layanan ini tidak boleh terbatas pada segelintir kalangan.

    “Kami mendukung inisiatif ini selama proyek ini benar-benar berpihak pada rakyat, bukan hanya melayani kelas menengah atas atau kepentingan wisata eksklusif. Fraksi PDI Perjuangan akan berdiri paling depan untuk memastikan bahwa kapal cepat ini jadi alat pemerataan manfaat,” tegasnya.

    Dalam konteks arus mudik dan lonjakan penumpang pada hari libur, Martin melihat kapal cepat ini bisa menjadi solusi konkret dari penumpukan antrean di penyeberangan tradisional Ketapang–Gilimanuk. Terutama bagi pelaku usaha kecil dan pekerja harian yang membutuhkan kecepatan dan kepastian waktu perjalanan.

    “Kapal cepat Banyuwangi–Denpasar harus jadi jembatan keadilan sosial, bukan simbol ketimpangan antarwilayah. Ini harus menjadi bukti bahwa negara hadir melalui transportasi publik yang aman, terjangkau, dan tepat waktu,” pungkas Martin. [asg/ian]

  • Setelah 100 Hari, DPRD Jember: Bupati-Wabup Perlu Kompak Lahir Batin

    Setelah 100 Hari, DPRD Jember: Bupati-Wabup Perlu Kompak Lahir Batin

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Muhammad Fawait resmi mengakhiri program seratus hari pertamanya memimpin Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (1/6/2025). Namun bagi DPRD Kabupaten Jember, pekerjaan yang lebih rumah besar menunggu di depan mata.

    “Di level elite, pekerjaan rumahnya saya yakin semua orang di Jember tahu, yakni bagaimana mempertemukan bukan secara fisik, tapi visi sesungguhnya antara bupati dan wakil bupati,” kata Waki Ketua DPRD Jember Widarto, Sabtu (7/6/2025).

    Bukan rahasia lagi jika hubungan Bupati Muhammad Fawait dan Wakil Bupati Djoko Susanto tidak mesra sejak dilantik pada 20 Februari 2025. Djoko banyak sering tak dilibatkan dalam pemerintahan, termasuk mewakili Fawait dalam beberapa acara kenegaraan di parlemen.

    “Kalau bupati dan wakil bupati masih terus begini, tentu hambatan itu ada. Maka kami tentu berharap, meski kami bukan partai pendukung dan pengusung, kami ingin bupati dan wakil bupati seiring sejalan. Tidak harus secara fisik, tapi betul-betul dari hati paling dalam, pikiran, visi-misi nyambung keduanya,” kata Widarto.

    Menurut Widarto, konflik Fawait dan Djoko berdampak terhadap jajaran birokrasi. “Kalau di level elite belum klik betul, di bawah pasti juga bingung. Di bawah pasti sering terjadi dinamika yang tidak perlu. Jadi di level bupati dan wakil bupati harus ada kekompakan lahir batin, bukan hanya lahiriah,” katanya.

    Kekompakan bupati dan wakil bupati, menurut Widarto akan banyak menyelesaikan pekerjaan rumah Pemkab Jember. “Ke depan, pekerjaan rumah kita adalah soal pendapatan asli daerah. Inovasi harus dilakukan agar pendapatan asli daerah kita bisa melompat, tak sekadar naik, karena itu tumpuan utana kita,” katanya.

    Widarto meminta sektor yang bisa menyumbangkan pendapatan asli daerah seperti pariwisata mendapat perhatian. “Kalau pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), saya kira tidak usah kita bahas, karena bukan prestasi. Inovasi lain yang harus dilakukan,” katanya.

    Semua berakar pada perencanaan. Widarto meminta perencanaan Pemkab Jember diperbaiki.

    Sementara Ketua DPRD Jember Ahmad Halim menilai, selama seratus hari pertama pemerintahan, sejumlah kebijakan Bupati Fawait bisa dilaksanakan birokrasi. “Ada lompatan-lompatan yang membuat kebijakan berpihak kepada masyarakat, seperti program kesehatan gratis, ketahanan pangan, penguatan ekonomi tingkat bawah,” katanya.

    Efisiensi anggaran Pemkab Jember yang direalokasi untuk program prioritas sudah bisa dilakukan dengan baik. Sejumlah progran prioritas itu antara lain menyangkut ketahanan pangan, hilirisasi, pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan untuk menurunkan angka kemiskinan, terutama di daerah perkebunan, pertanian, dan perikanan.

    Halim mengingatkan agar birokrasi bekerja dengan tetap mengedepankan visi bupati yang menginginkan iklim investasi ramah. “Pembukaan lapangan kerja tanpa investasi akan sangat sulit dilakukan,” katanya. [wir]

  • Mengenang Kelahiran Bung Karno Melalui Kenduri Brokohan di Istana Gebang Blitar

    Mengenang Kelahiran Bung Karno Melalui Kenduri Brokohan di Istana Gebang Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin menggelar kenduri brokohan untuk memperingati hari lahir Bung Karno. Tradisi Jawa ini digelar di rumah masa kecil sang Proklamator yakni Istana Gebang.

    Brokohan merupakan tradisi Jawa yang dilakukan untuk memperingati kelahiran seseorang. Dalam tradisi ini, wali kota dan masyarakat Blitar membawa nasi beserta lauk pauk yang kemudian dipanjatkan doa-doa ditujukan untuk sang Proklamator, Bung Karno.

    Melalui tradisi ini, Wali Kota Blitar ingin mengajak semua pihak untuk mengenang kembali kelahiran sosok sang Proklamator yang telah memerdekakan bangsa Indonesia 78 tahun silam.

    “Setidaknya setahun sekali kita berkumpul, berdoa bersama untuk Bung Karno. Ini bentuk penghormatan kita terhadap jasa para pahlawan,” ungkap Syauqul Muhibbin, Wali Kota Blitar, Jumat (6/6/2025).

    Melalui tradisi ini, Wali Kota Blitar mengajak semua pihak untuk kembali mendoakan sang Proklamator yang telah berpulang. Syauqul Muhibbin ingin pada momen ini, semua pihak bersatu padu untuk mengirimkan doa kepada Bung Karno atas segala jasa dan pengorbanannya untuk negeri ini.

    “Insyaallah dengan kita mendoakan dan meneladani pemimpin kita, Indonesia akan tambah makmur,” imbuhnya.

    Di Kota Blitar, Kenduri Brokohan sendiri menandai momentum penting dalam Bulan Bung Karno, yang sepanjang bulan Juni ini diisi dengan rangkaian kegiatan kebudayaan, spiritual, hingga edukatif. Mulai dari Grebeg Pancasila, Kenduri Pancasila, hingga ziarah di Makam Bung Karno, semua digelar untuk menghidupkan semangat nasionalisme yang berakar pada ajaran-ajaran Bung Karno.

    Syauqul Muhibbin pun menegaskan bahwa Kota Blitar sebagai Bumi Bung Karno memiliki tanggung jawab moral dan historis untuk menjaga warisan tersebut. Nilai-nilai perjuangan Bung Karno pun diharapkan akan tetap hidup di Kota Blitar.

    “Kota Blitar ini diberkahi, karena di sini Bung Karno tinggal dan disemayamkan. Itu kebanggaan sekaligus amanah bagi kita semua,” tandasnya.

    Soekarno, yang lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai, tumbuh sebagai pemimpin besar yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam diri Bung Karno, terpadu darah Jawa dan Bali, pendidikan modern dan spiritualitas nusantara. Ia bukan hanya seorang tokoh, tapi simbol dari perjuangan dan identitas bangsa.

    Momentum peringatan hari lahir Bung Karno bukan sekadar nostalgia sejarah. Di tangan Pemerintah Kota Blitar, peringatan ini dimaknai sebagai ruang konsolidasi nilai-nilai kebangsaan dalam wajah kekinian. Dengan pendekatan kebudayaan, semangat gotong royong dan cinta tanah air terus ditanamkan, terutama kepada generasi muda. (owi/ian)

  • DPRD Jember: Bupati Fawait Jangan Salah Pilih Orang untuk Dream Team

    DPRD Jember: Bupati Fawait Jangan Salah Pilih Orang untuk Dream Team

    Jember (beritajatim.com) – DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, merespons rencana pembentukan ‘dream team’ pemerintah daerah oleh Bupati Muhammad Fawait. Mereka meminta Fawait mempertimbangkan pergeseran birokrasi dengan matang.

    “Birokrasi Pemkab Jember sudah memiliki pengalaman panjang. Mereka juga sudah melalui proses panjang, dalam arti mereka berkarier mulai dari bawah sampai puncak eselon II. Mereka rata-rata profesional dan bisa menempatkan diri,” kata Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, Sabtu (7/6/2025).

    Birokrasi Pemkab Jember juga dinilai bisa menyesuaikan diri dengan ritme kinerja Bupati Fawait selama seratus hari pertama kepemipinan. “Mereka sudah paham dan mengerti apa yang harus dilakukan,” kata Halim.

    Sementara itu Wakil Ketua DPRD Jember Widarto berharap Fawait tak salah pilih orang. Dia menyodorkan kriteria kepala organisasi perangkat daerah (OPD) berdasarkan karakter kelembagaan.

    Pertama, berdasarkan potensi kontribusi OPD terhadap pendapatan asli daerah (PAD). “Kita ini bisa bicara banyak hal, menyusun program banyak hal, kalau sisi pendapatannya bagus. Kita tidak ingin selalu tergantung anggaran dari pusat,” kata Widarto.

    “Maka OPD yang menjadi ujung tombak bupati dalam hal penerimaan seperti Badan Pendapatan Daerah, Dinas Pariwisata, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan beberapa OPD yang jadi sumber pemdapatan harus betul-betul diisi orang-orang yang punya visi bagus dan punya inovasi,” kata Widarto.

    Berbeda dengan OPD tersebut, OPD yang melaksanakan pelayanan dasar seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan,.Dinas Sosial. Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu, menurut Widarto, harus dipimpin birokrat yang berjiwa melayani. “Bukan berjiwa birokrat, berjiwa priyayi yang feodal dan minta dilayani,” katanya.

    Bupati Muhammad Fawait saat ini mengevaluasi kinerja jajaran pejabat PemkabJember. “Kami membutuhkan dream team. Tim yang luar biasa,” katanya, saat berpidato dalam acara penutup program kerja seratus hari, di Pantai Watu Ulo, Kecamatan Ambulu, Minggu (1/6/2025)

    “Pemerintah Kabupaten Jember akan menyusun kabinetnya dream team. Insyaallah mulai bulan depan, maksimal kita sudah ada tim yang sesuai dengan kinerja seratus hari, insyaallah akan membawa Jember baru, Jember maju,” katanya. [wir]

  • Momen Idul Adha, Banyuwangi Berbagi Salurkan Sedekah Daging ke Warga Miskin

    Momen Idul Adha, Banyuwangi Berbagi Salurkan Sedekah Daging ke Warga Miskin

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Program Banyuwangi Berbagi yang rutin digelar tiap tanggal cantik kali ini bertepatan dengan momen Idul Adha 1446 H. Kali ini, Pemkab Banyuwangi menggalang solidaritas dengan membagikan daging sapi dan kambing kepada warga miskin. Khususnya kepada masyarakat yang masuk dalam database UGD Kemiskinan Banyuwangi.

    Program charity ini mendapat dukungan dari banyak kalangan termasuk sejumlah organisasi profesi dan kemasyarakatan.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan ini adalah bagian dari program Banyuwangi Berbagi, yang dilakukan tiap tanggal cantik seperti 1 Januari (1.1), 2 Februari (2.2), 3 Maret (3.3).

    Pada bulan Juni ini, tanggal 6 bertepatan dengan Idul Adha, Bupati mengajak ASN Banyuwangi dan berbagai pihak berpartisipasi membagikan daging kepada warga miskin.

    “Bila sebelumnya tanggal cantik kami berbelanja sembako dan membagikannya untuk keluarga pra sejahtera, di momen Idul Adha ini kami membagikan daging. Harapan kami ini untuk menambah konsumsi protein mereka,” kata Ipuk.

    Distribusi daging ini dilakukan mulai Jumat hingga Senin (6-9 Juni 2025). Daging diberikan kepada warga miskin yang masuk dalam database pemkab.

    “Ribuan paket daging didistribusikan kepada warga pra-sejahtera, termasuk yang masuk dalam data UGD Kemiskinan Banyuwangi,” kata Ipuk.

    Program ini mendapat sambutan hangat dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Dodik Heru, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Banyuwangi yang mendukung kebijakan Bupati Ipuk itu dengan berpartisipasi dalam program pemberian daging untuk warga miskin.

    “Bagus dan sangat bermanfaat. Bila sebelumnya kita diajak rutin bagi sembako, kini giliran bahan bernutrisi yakni daging. Semoga bisa menambah derajat kesehatan mereka,” kata Dodik.

    Pembagian daging kurban kali ini Ipuk juga mengajak warga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai saat pemberian daging. Banyak warga yang menggunakan besek dan daun saat membagikan daging kurban. [tar/ian]

  • Demokrat Jatim Bagikan 1.500 Paket Daging Kurban, Emil: Semoga Barokah

    Demokrat Jatim Bagikan 1.500 Paket Daging Kurban, Emil: Semoga Barokah

    Surabaya (beritajatim.com) – DPD Partai Demokrat (PD) Jatim menggelar pembagian daging kurban di hari kedua Idul Adha 1446 H pada Sabtu (7/6/2025).

    Acara itu diselenggarakan di kantor DPD Demokrat Jatim, Jalan Kertajaya Indah 82 Surabaya.

    Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua DPD Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak.

    Menurut Emil, pelaksanaan kurban pada hari kedua dipilih dengan sejumlah pertimbangan, terutama untuk mempermudah proses distribusi dan memastikan pelaksanaan berlangsung tertib dan terorganisir.

    “Teman-teman media, jadi pagi ini di hari kedua Iduladha, ada beberapa pertimbangan bahwa kurban di berbagai tempat bisa memperlancar pendistribusian. Kami memilih hari kedua untuk melaksanakan di kantor DPD Demokrat atas partisipasi para kader, fungsionaris, dan masyarakat yang berkurban,” ujar Emil.

    Wakil Gubernur Jatim itu menambahkan, bahwa proses penyembelihan hewan kurban dilakukan sesuai aturan yang berlaku, di bawah pengawasan Dinas Peternakan, demi memastikan hewan kurban sehat dan layak konsumsi.

    “Penyembelihan dilakukan dengan memperhatikan aturan yang berlaku agar daging yang dibagikan halal, sehat, dan berkualitas. Kami percayakan pengelolaan ini kepada tim agar profesional dan tertib. Insyaallah, sebanyak 1.500 kupon daging telah dibagikan kepada masyarakat,” tambah Emil.

    Sementara itu, Bendahara Demokrat Jatim, dr Agung Mulyono menyampaikan, harapannya agar kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin setiap tahun, mengingat antusiasme masyarakat yang tinggi.
    “Mudah-mudahan ini menjadi rutinitas tahunan. Tahun ini kami bagikan 1.500 kupon, meningkat dari tahun lalu yang berjumlah 1.000 kupon. Sekitar 700 penerima datang langsung ke kantor, sementara sisanya didistribusikan ke berbagai titik di masyarakat,” dokter Agung.

    Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim itu mengatakan, pembagian daging kurban ini merupakan bagian dari komitmen Partai Demokrat untuk terus hadir dan berbagi dengan masyarakat, terutama pada momen-momen penting seperti Iduladha. (tok/ian)

  • Sarkaspace Olah Sampah Jadi Solar, Bupati Bondowoso Buka Peluang Kolaborasi

    Sarkaspace Olah Sampah Jadi Solar, Bupati Bondowoso Buka Peluang Kolaborasi

    Bondowoso (beritajatim.com) – Penanganan sampah menjadi salah satu perhatian utama dalam proses revalidasi Unesco Global Geopark (UGG) Ijen 2026. Di Kabupaten Bondowoso, komunitas Sarkaspace menunjukkan terobosan dengan mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar solar, sebuah inovasi yang mendapat respons positif dari pemerintah daerah.

    Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas lingkungan seperti Sarkaspace, guna mendukung upaya pelestarian dan pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

    “Kalau kita membuka ruang sebetulnya untuk itu. Jadi silakan. Partisipasi masyarakat juga tentu kita harapkan,” ujarnya kepada BeritaJatim.com.

    Pemkab Bondowoso saat ini tengah menyusun konsep pembangunan berbasis green government dan green economy sebagai arah kebijakan strategis ke depan. Hal ini mencakup pula pengembangan sektor pariwisata yang berlandaskan prinsip ekologi.

    “Kan basis pengembangan pariwisata itu ekologi dan hijau. Kita berharap ini berimbas pada keseluruhan proses, baik ekonomi maupun pengelolaan pemerintahan,” lanjutnya.

    Bupati Abdul Hamid juga menyebut hasil kajian pemerintah terkait konsep pembangunan hijau akan segera diluncurkan dalam waktu dekat, sebagai acuan dalam perumusan kebijakan daerah.

    Sementara itu, Founder Sarkaspace, Uyes, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyurati Pemkab Bondowoso untuk mempresentasikan pola kolaborasi pengelolaan sampah yang telah mereka jalankan. Surat tersebut sempat mendapat respons berupa rencana presentasi kepada Penjabat (Pj) Sekda Bondowoso, Fathur Rozi.

    “Namun ketika kami tanya kelanjutannya, kata pihak Pemkab tunggu sampai dilantiknya Sekda definitif,” ujar Uyes.

    Dalam proposal yang diajukan, Sarkaspace menawarkan pola kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk dengan lembaga pendidikan di bawah Dispendik dan Kemenag. Pola ini mencakup edukasi pemilahan sampah, pelatihan pengolahan sampah organik dan nonorganik, serta pengolahan limbah menjadi produk bernilai ekonomi.

    “Jika dibutuhkan, kami juga siap mengolah produksi sampah di seluruh lembaga. Sampah organik kami kirim ke mitra kami di Kotakulon dan Kademangan untuk dijadikan pupuk dan makanan maggot. Maggot itu bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan oleh dinas perikanan,” jelasnya.

    Untuk sampah plastik seperti label air mineral dan styrofoam, Sarkaspace memiliki teknologi pengolahan menjadi bahan bakar solar. Sementara botol plastik dipres dan diolah menjadi benang serta produk bernilai lainnya.

    “Jadi sampah atau limbah pun akan bernilai ekonomi jika benar-benar diolah dengan baik. Ini juga untuk membantu mengurangi tampungan sampah di TPA Bondowoso yang sudah overload,” tegas Uyes.

    Dengan pola yang telah berjalan di komunitas, Sarkaspace berharap pemerintah daerah segera memberikan dukungan formal agar pengelolaan sampah berkelanjutan dapat menjadi gerakan kolaboratif di tengah upaya Bondowoso menjaga status geopark dunia. [awi/beq]

  • Abdul Qodir Terpilih sebagai Ketua Pansus RPJMD Kabupaten Malang 2025–2029

    Abdul Qodir Terpilih sebagai Ketua Pansus RPJMD Kabupaten Malang 2025–2029

    Malang (beritajatim.com) – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir, resmi terpilih sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) RPJMD Kabupaten Malang 2025–2029 dalam sidang paripurna yang berlangsung sejak 3 Juni dan disahkan pada Jumat, 6 Juni 2025.

    Proses pemilihan berlangsung nyaris tanpa gesekan. Nama Abdul Qodir, yang akrab disapa Adeng, pertama kali diusulkan oleh Fraksi Golkar. Dukungan pun menguat saat Fraksi PKB menyatakan dukungan penuh, sementara internal PDI Perjuangan langsung mengunci arah suara.

    Hanya Fraksi Gerindra yang sempat mengajukan kandidat lain, yakni Zia Ulhaq. Namun, suara dari internal Gerindra dan dua anggota Fraksi NasDem tak cukup menandingi dukungan mayoritas untuk Adeng, yang dikenal vokal dan kritis dalam mengawal pelayanan publik dan pengawasan anggaran.

    “RPJMD bukan sekadar dokumen. Ini pedoman ideologis. Kita bicara arah pembangunan, bukan hanya target indikator,” tegas Adeng, Sabtu (7/6/2025).

    Adeng menyatakan akan memimpin Pansus dengan pendekatan progresif dan inklusif. Ia menekankan bahwa jabatan ini bukan sekadar kebanggaan, melainkan tanggung jawab besar yang memerlukan keberpihakan nyata kepada rakyat.

    “Kalau dihitung, tanggung jawab itu terdiri dari 70 persen keteguhan memanggul amanah, 25 persen keprihatinan, dan 5 persen kebanggaan. Kebanggaan itu baru pantas jika diikuti kerja nyata yang berpihak kepada kepentingan rakyat,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa proses penyusunan RPJMD tidak akan hanya menjadi urusan birokrasi dan narasi indah semata. “Kita akan menyerap langsung aspirasi warga. Pansus ini akan mendatangi titik-titik terdampak pembangunan, bukan hanya memoles angka dan narasi indah,” lanjutnya.

    Dukungan kepada Adeng dari Fraksi Golkar dan PKB disebut sejumlah pengamat sebagai sinyal terbentuknya poros strategis baru di legislatif. Sebaliknya, Fraksi Gerindra dinilai belum sigap membaca arah koalisi dan manuver internal.

    RPJMD Kabupaten Malang 2025–2029 akan menjadi dokumen sentral yang menentukan arah pembangunan daerah lima tahun ke depan. Adeng menyebut akan memfokuskan kebijakan pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perlindungan sosial, dan optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD).

    “Jangan sampai arah pembangunan hanya ideal di atas kertas, tetapi juga harus bisa menjawab kebutuhan rakyat secara nyata hingga ke tapal batas desa,” pungkasnya. [yog/beq]