Category: Beritajatim.com Politik

  • Pendapatan RS Eka Candrarini Surabaya Anjlok, DPRD: Jangan Maksa Bikin RS Lagi

    Pendapatan RS Eka Candrarini Surabaya Anjlok, DPRD: Jangan Maksa Bikin RS Lagi

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, mengkritik anjloknya pendapatan Rumah Sakit Eka Candrarini yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya. Menurutnya, kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa pembangunan rumah sakit baru tak bisa dipaksakan tanpa perencanaan matang.

    Dalam rapat evaluasi triwulan I tahun anggaran 2025, Imam menyebut bahwa hingga Mei 2025, pendapatan RS Eka Candrarini baru mencapai sekitar Rp 3,56 miliar. Angka ini sangat jauh dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 105 miliar.

    “Coba bayangkan, target pendapatan Rp 105 miliar, tapi hingga bulan Mei baru terkumpul Rp 3,56 miliar. Itu pun dengan bed occupancy ratio (BOR) hanya 17 persen. Artinya rumah sakit ini belum optimal sama sekali,” tegas Imam, Senin (9/6/2025).

    Politisi NasDem ini menegaskan bahwa sejak awal dirinya sudah memperingatkan bahwa rumah sakit baru membutuhkan proses panjang untuk berkembang dan mencapai titik impas secara finansial.

    “Bahkan ketika kami tanya langsung ke Direktur RS Suwandi dan BDH, mereka menyebut butuh minimal lima tahun untuk rumah sakit baru bisa mandiri secara finansial. Ini tidak bisa ujug-ujug langsung untung,” katanya.

    Imam juga menyoroti minimnya alat kesehatan penunjang layanan dan pendapatan seperti CT Scan dan MRI di RS Eka Candrarini. Padahal pembangunan rumah sakit ini menghabiskan anggaran hampir setengah triliun rupiah.

    “Kalau fasilitas penting seperti CT Scan dan MRI belum ada, terus apa yang bisa diandalkan untuk mengejar target pendapatan dalam tujuh bulan tersisa?” tanya Imam.

    Ia bahkan mengibaratkan pembangunan rumah sakit ini seperti proses kelahiran yang dipaksakan. “Rumah sakit ini dulu sangat tergesa-gesa, ibarat bayi yang lahir prematur dan dipaksa lahir dengan dukun pijat. Sekarang yang kerepotan adalah para pengasuhnya,” ucapnya prihatin.

    Meski demikian, Imam menegaskan bahwa Komisi D tidak sedang mencari kambing hitam, melainkan mendorong evaluasi menyeluruh untuk pembenahan. Ia menyebut fisik bangunan RS Eka Candrarini memang sudah baik, namun tidak cukup jika tidak diimbangi dengan operasional yang sehat dan pendapatan yang stabil.

    “Secara fisik bangunan rumah sakit ini bagus, tidak kalah dengan rumah sakit swasta. Tapi sayang kalau pendapatannya segini-segini saja,” ujar mantan jurnalis senior itu.

    Karena itu, Imam mendesak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi agar menunda rencana pembangunan rumah sakit baru lainnya. Ia menyarankan agar fokus dulu pada pembenahan RS Eka Candrarini hingga benar-benar sehat secara operasional dan finansial.

    “Cita-cita membangun rumah sakit baru nanti dulu. Sekarang ini saja masih ‘bleeding’, jangan mikir yang lain dulu. Biarkan rumah sakit yang sekarang ini jalan dulu dengan sehat,” pungkas Imam. [asg/beq]

  • Pemkab Bondowoso Usulkan Perbaikan 494 Km Jalan Rusak, Trial di Desa Ramban Kulon

    Pemkab Bondowoso Usulkan Perbaikan 494 Km Jalan Rusak, Trial di Desa Ramban Kulon

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengusulkan perbaikan sepanjang 494 kilometer jalan rusak dari total lebih dari 1.382 kilometer ruas jalan yang mengalami kerusakan. Upaya ini menjadi bagian dari langkah strategis Pemkab untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    Langkah awal program ini ditandai dengan pelaksanaan trial jalan di sejumlah titik, salah satunya di Desa Ramban Kulon, Kecamatan Creme, pada Senin (9/6/2025). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid dan Penjabat Sekretaris Daerah, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap proses validasi teknis yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga Sumberdaya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso.

    Plt Kepala Dinas BSBK Bondowoso, Ansori, menyebutkan bahwa prioritas perbaikan difokuskan pada jalan kabupaten dan jalan desa yang memiliki peran vital dalam menghubungkan antarwilayah serta mendukung pusat-pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan.

    “Dari total jalan rusak, kami pilih 494 kilometer yang paling mendesak dan strategis untuk diperbaiki,” ujarnya.

    Ansori menjelaskan bahwa usulan perbaikan jalan tersebut kini tengah menunggu persetujuan anggaran dari pemerintah pusat maupun provinsi. Pihaknya telah menyampaikan pengajuan anggaran dan berharap prosesnya bisa segera rampung agar pekerjaan fisik dapat dimulai dalam waktu dekat.

    Kegiatan trial jalan yang dilakukan tidak hanya menjadi simbol dimulainya program, tetapi juga berfungsi untuk memvalidasi data dan mengklasifikasikan tingkat kerusakan secara faktual di lapangan. Hal ini dilakukan agar rencana perbaikan yang disusun benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat.

    “Survei lanjutan juga akan terus kami lakukan agar seluruh ruas jalan yang rusak terdata dengan lengkap dan akurat,” imbuhnya.

    Melalui program ini, Pemkab Bondowoso menargetkan peningkatan aksesibilitas masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi karena kondisi jalan yang rusak berat. Perbaikan jalan diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya aktivitas ekonomi lokal secara lebih merata dan berkelanjutan. [awi/beq]

  • Tak Gunakan Plastik, PKB Ponorogo Pilih Besek Bambu untuk Distribusi Daging Kurban

    Tak Gunakan Plastik, PKB Ponorogo Pilih Besek Bambu untuk Distribusi Daging Kurban

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dalam momen Iduladha 2025, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ponorogo menyalurkan ratusan paket daging hewan kurban kepada masyarakat. Tak seperti biasanya, seluruh daging kurban dibagikan menggunakan besek dari anyaman bambu, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

    Langkah ini bukan sekadar pelaksanaan syariat, tetapi juga upaya menumbuhkan kesadaran ekologis di tengah masyarakat. Ketua DPC PKB Ponorogo, Ibnu Multazam, menyebut bahwa penggunaan besek merupakan komitmen partainya untuk mengurangi limbah plastik, sekaligus melestarikan budaya lokal.

    “Kami ingin momen kurban ini tidak hanya bermakna ibadah, tetapi juga menjadi edukasi lingkungan. Besek bambu bisa terurai alami, ramah lingkungan, dan mendukung perajin lokal,” ungkap Ibnu Multazam, Senin (9/6/2025).

    Ratusan paket daging kurban itu, dari hasil penyembelihan 3 ekor sapi dan 3 ekor kambing . Ratusan paket hewan kurban diberikan kepada masyarakat sekitar kantor dan kaum dhuafa di Bumi Reog.

    Proses penyembelihan dilakukan di halaman Kantor DPC PKB Ponorogo, Jalan Wonopringgo Kelurahan Kertosari Kecamatan Babadan Ponorogo. Kemudian daging kurban itu, dibungkus dalam besek bambu dan dibagikan langsung oleh kader dan relawan PKB.

    Sekretaris DPC PKB Ponorogo yang juga menjabat Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi yang terus dijaga partainya setiap Iduladha. Dia menekankan bahwa nilai kebersamaan dan kepedulian sosial menjadi semangat utama dalam kurban yang digelar PKB.

    “Kurban ini bukan agenda tahunan biasa. Ini cara kami hadir di tengah rakyat, membawa manfaat yang nyata. Pemilihan besek bambu juga menjadi simbol bahwa kami ingin menjaga bumi sekaligus merawat budaya,” ungkap Dwi Agus.

    Warga menyambut baik inisiatif ini. Di tengah tren penggunaan plastik yang sulit terurai, kehadiran besek bambu menjadi solusi ramah lingkungan sekaligus memberi nilai tambah secara estetis dan fungsional. PKB Ponorogo ini menunjukkan bahwa partai politik dapat memberi teladan melalui aksi sederhana namun bermakna.

    “PKB tidak hanya bicara di panggung, tetapi juga bekerja nyata di akar rumput. Yakni dari rakyat, untuk rakyat, dan bersama rakyat,” pungkas Dwi. (end/kun)

  • Keluarga Bantah Kusnadi Hilang untuk Sembunyi dari Kasus Dana Hibah DPRD Jatim

    Keluarga Bantah Kusnadi Hilang untuk Sembunyi dari Kasus Dana Hibah DPRD Jatim

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Keluarga Kusnadi membantah tudingan bahwa hilangnya sosok mantan Ketua DPRD Jawa Timur periode 2019–2024 tersebut berkaitan dengan dugaan penghindaran kasus korupsi dana hibah yang saat ini tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Putra Kusnadi, Tonny Kusdita Kunong (34), menegaskan bahwa ketidakhadiran ayahnya di ruang publik sejak akhir 2023 disebabkan oleh kondisi kesehatan yang memburuk. Ia mengatakan Kusnadi sempat dirawat intensif di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, pada Desember 2023.

    “Tidak benar ayah saya hilang karena menghindari kasus dana hibah DPRD Jatim. Ayah saya tidak pernah terlihat karena memang sakit pada Desember 2023 dan dirawat di RS Dr. Soetomo Surabaya,” ujar Tonny, Senin (9/6/2025).

    Menurut Tonny, selama masa sakit dan setelah sembuh, Kusnadi tetap berada di Jawa Timur dan tidak pernah meninggalkan negeri, bahkan aktivitasnya kini lebih banyak dihabiskan untuk mengurus peternakan di wilayah Balongbendo, Sidoarjo.

    “Sesudah sembuh, ayah memang konsentrasi di kegiatan peternakan di Balongbendo Sidoarjo, dan tidak ke mana-mana, apalagi sampai ke luar negeri. Itu sangat tidak benar,” tegasnya.

    Tonny juga menjelaskan bahwa kesulitan sejumlah pihak dalam menghubungi Kusnadi lewat ponsel bukan karena menghindar, melainkan karena kebiasaan sang ayah yang hanya menerima panggilan dari nomor yang sudah dikenal.

    “Memang kalau ada telepon dan nomornya tidak disimpan, tidak diangkat oleh ayah saya. Karena khawatir adanya ancaman atau lainnya,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa selama masa pemulihan, dirinya yang merawat langsung Kusnadi, bahkan setelah BPJS kesehatan ayahnya sempat dihentikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Kini, setelah kondisi kesehatan Kusnadi membaik, keluarga merasa lebih tenang dan berharap isu-isu liar yang mengaitkan Kusnadi dengan upaya menghindari penyidikan KPK dapat diluruskan. [isa/beq]

  • Kusnadi Ditemukan di Tanah Merah Bangkalan, Keluarga Cabut Laporan ke Polisi

    Kusnadi Ditemukan di Tanah Merah Bangkalan, Keluarga Cabut Laporan ke Polisi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kusnadi (67), mantan Ketua DPRD Sidoarjo yang sebelumnya dilaporkan hilang dari tempat tinggalnya di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, akhirnya ditemukan di kawasan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura.

    Penemuan Kusnadi terjadi pada Senin (9/6/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Setelah memastikan keberadaan orang tuanya, pihak keluarga langsung mencabut laporan kehilangan yang sebelumnya diajukan ke Polsek Balongbendo.

    Tonny Kusdita Kunong, putra Kusnadi, menjelaskan bahwa informasi awal mengenai keberadaan ayahnya diperoleh dari seseorang yang tidak disebutkan identitasnya. Orang tersebut memberi tahu bahwa Kusnadi berada di sebuah rumah di Tanah Merah.

    “Alhamdulillah, bapak saya berhasil ditemukan dalam keadaan sehat. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dan tidak ada barang yang hilang,” ujar Tonny.

    Tonny dan keluarga segera menuju lokasi untuk menjemput Kusnadi dan membawanya kembali pulang. Sebagai tindak lanjut, laporan kehilangan yang sempat dibuat resmi dicabut.

    “Pada hari ini, Senin 9 Juni 2025, kami mencabut laporan soal sempat hilangnya bapak saya di Polsek Balongbendo,” tegasnya.

    Pihak keluarga juga mengucapkan terima kasih atas respons cepat dan dukungan dari aparat kepolisian Polsek Balongbendo selama proses pelaporan.

    Sebelumnya, informasi mengenai keberadaan Kusnadi tersebar melalui pemberitaan media daring. Kapolsek Tanah Merah, AKP Eko Siswanto, sempat menyatakan bahwa pihaknya tidak mendapatkan laporan langsung dari keluarga dan hanya mengetahui informasi tersebut dari media. [isa/beq]

  • Sempat Macet, Proyek Perpusda Blitar Bakal Dilanjut dengan Anggaran Rp8 Miliar

    Sempat Macet, Proyek Perpusda Blitar Bakal Dilanjut dengan Anggaran Rp8 Miliar

    Blitar (beritajatim.com) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Blitar menegaskan bahwa proyek Perpustakaan Daerah (Perpusda) tidak akan jadi bangunan mangkrak. Pasalnya proyek tersebut akan dilanjutkan pengerjaannya pada tahun 2026 mendatang.

    Kepala Disperpusip Kabupaten Blitar, Jumali menyebut bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran Rp.8 miliar untuk melanjutkan proyek Perpusda. Anggaran ini akan digunakan untuk menyelesaikan proyek Perpusda yang sempat macet pengerjaannya.

    “Tahun ini pemeliharaan supaya mutu bangunan tetap bertahan sama seperti review perencanaan,” ucap Jumali, Senin (9/6/2025).

    Sebelumnya proyek Perpusda Kabupaten Blitar ini dihentikan pada bulan Oktober 2024 lalu. Pemberhentian proyek ini dilakukan karena progres pembangunan tidak bisa memenuhi target.

    Kini di tahun 2025, proyek tersebut tidak bisa dilanjutkan pembangunannya karena adanya kebijakan efisiensi. Namun menurut Kepala Disperpusip Kabupaten Blitar, Jumali proyek itu akan kembali dilanjutkan pengerjaannya pada tahun 2026 mendatang.

    “Anggaran Rp8 miliar itu, untuk konstruksinya Rp.7,5 miliar, Rp.300 jutanya untuk konsultan pengawas dan Rp.100 juta review perencanaan dan sisanya DED,” bebernya.

    Jumali menyebut bahwa proyek Perpusda Kabupaten Blitar ini akan menjadi proyek strategis Bupati Rijanto dan Wakilnya Beky Herdihansah. Sehingga besar kemungkinan proyek ini akan dilanjutkan dan diselesaikan pada tahun 2026 mendatang.

    “Ini tahun 2026 masuk prioritas dari bapak Rijanto dan pak Beky,” tandasnya. [owi/aje]

  • Meski Tak Didukung Saat Pilkada, Wawali Kota Blitar Tegaskan Tetap Kader Gerindra

    Meski Tak Didukung Saat Pilkada, Wawali Kota Blitar Tegaskan Tetap Kader Gerindra

    Blitar (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Blitar, Elim Tyu Samba menegaskan bahwa dirinya tetap menjadi kader Partai Gerindra. Perempuan berparas cantik tersebut menyatakan tetap setia terhadap Partai Gerindra meski tidak didukung partainya saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 lalu.

    Ya, diketahui pada Pilkada Kota Blitar lalu Gerindra memang tidak mendukung kadernya sendiri, Elim Tyu Samba, sebagai calon wali kota. Partai Gerindra kala itu justru mendukung rival Elim Tyu Samba yakni Bambang-Bayu.

    Namun meski tidak didukung oleh Partai Gerindra, Elim yang berpasangan dengan Syauqul Muhibbin bisa keluar sebagai pemenang di Pemilihan Wali Kota Blitar. Kini setelah hasil Pilkada, Elim ternyata tetap menyatakan kesetiaannya kepada Partai Gerindra.

    “Harapan kami kedepan kita bisa bersatu teguh, khususnya untuk Kota Blitar yang lebih baik. Sebagai kader Partai Gerindra, saya berkomitmen untuk terus bekerja keras demi kesejahteraan rakyat. Kami siap menghadapi tantangan Pemilu 2029 dan berusaha maksimal untuk meraih kemenangan,” ujar Elim, Senin (9/6/2025).

    Lebih lanjut, Elim juga menyampaikan harapannya agar soliditas Gerindra dapat menjadi kekuatan untuk memajukan Kota Blitar. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah untuk mewujudkan visi dan misi partai, termasuk cita-cita Presiden Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.

    “Kita dari Partai Gerindra harapannya tidak lebih dan tidak kurang untuk memajukan Kota Blitar. Kita bisa bersinergi dari pusat sampai daerah mewujudkan apa yang menjadi cita-cita presiden kita Pak Prabowo,” tandasnya.

    Selama menjabat sebagai Wakil Wali Kota Blitar, Elim berfokus pada upaya mendengarkan keluhan dan kritik dari masyarakat. Ia percaya bahwa partisipasi aktif warga sangat penting untuk kemajuan daerah.

    “Saya ingin memastikan suara masyarakat terdengar. Kritik dan saran dari warga akan menjadi pijakan bagi kami untuk membuat kebijakan yang tepat,” tambahnya.

    Elim, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jawa Timur, berharap langkah-langkah yang diambilnya dapat membawa perubahan positif. Utamanya dalam upaya menciptakan kesejahteraan rakyat Blitar.

    “Kota Blitar memiliki potensi besar yang perlu diberdayakan. Bersama Partai Gerindra, kami akan berupaya mewujudkan visi tersebut,” tutupnya.

    Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Elim Tyu Samba bertekad untuk membawa Kota Blitar menuju masa depan yang lebih baik. Ia juga berharap, Partai Gerindra semakin besar dan berkembang di masa mendatang.

    Apresiasi Wakil Wali Kota Blitar, Elim Tyu Samba, terhadap soliditas PAC Partai Gerindra Kecamatan Sukorejo disambut positif oleh Ketua PAC, Suhani. Suhani menyatakan, apresiasi tersebut sebagai motivasi bagi seluruh kader untuk bekerja lebih keras dalam menghadapi tantangan politik ke depan, khususnya Pilkada Blitar.

    “Pernyataan mbak Elim Tyu Samba sungguh membanggakan dan menjadi penyemangat bagi kami. Apresiasi ini bukan hanya pengakuan atas kerja keras kami selama ini, tetapi juga dorongan untuk terus memperkuat soliditas dan kinerja partai di tingkat akar rumput,” kata Suhani.

    Lebih lanjut, Suhani menandaskan, bahwa dukungan dari kader Gerindra di tingkat atas, seperti Elim Tyu Samba, sangat penting untuk mendorong semangat kader di lapangan. Ia berharap sinergi yang baik antara kader tingkat bawah dan atas dapat terus terjalin untuk menghadapi Pilkada Blitar yang akan datang.

    “Dukungan Mbak Elim sangat berarti bagi kami. Ini menunjukkan bahwa perjuangan kami di Sukorejo diperhatikan dan dihargai,” tandasnya. [owi/beq]

  • Pemkab Jember Petakan Ribuan Formasi PPPK Paruh Waktu

    Pemkab Jember Petakan Ribuan Formasi PPPK Paruh Waktu

    Jember (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jember memetakan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. PPPK Paruh Waktu berasal dari peserta seleksi PPPK yang tidak lulus dengan syarat disesuaikan regulasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi.

    Tes seleksi PPPK Jember tahap pertama diikuti 6.643 orang dan meluluskan 1.851 orang. Namun hanya 1.847 orang yang terbit nomor induk pegawainya, sehingga bisa mengikuti pelantikan di Watu Ulo, Minggu (1/6/2025).

    Sementara untuk seleksi tahap kedua diikuti 2.662 orang peserta pada 12-16 Mei 2025 akan memperebutkan 148 formasi. Pengumumkan hasil seleksi kompetensi akan dilaksanakan pada 16-30 Juni 2025.

    Dengan demikian ada ribuan orang yang bakal tak lulus tes seleksi PPPK. “Kami bersama perangkat daerah harus memetakan (analisis) jabatan,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jember Suko Winarno, ditulis Senin (9/6/2025).

    “Misalkan di Dinas Pendidikan, setelah selesainya seleksi tahap pertama, ada berapa jumlah kekurangan guru? Kemudian dari peserta seleksi tahap pertama dan kedua yang tidak lulus, kita cek di situ,” kata Suko.

    “Kalau umpamanya di situ kebutuhan guru matematika 50 orang. Padahal pesertanya 75 orang, berarti ada sisa 25 orang. Maka untuk 25 orang ini kita carikan (formasi) yang linier dengan pendidikan matematika atau berada dalam satu rumpun,” kata Suko.

    Dengan pemetaan analisis beban kerja (ABK), Pemkab Jember bisa mengusulkan formasi yang tepat kepada Kementerian PAN-RB. “Jangan sampai pada saat kita mengusulkan formasi itu, nantinya tidak ada tempat (formasi),” kata Suko.

    “Formasi itu kan ibarat rumah. Jadi kalau rumahnya tidak dibuat secermat mungkin sesuai dengan stok yang ada, nanti mau ditaruh di mana yang bersangkutan? Padahal mengusulkan NIP (Nomor Induk Pegawai) itu harus sesuai dengan rumahnya,” kata Suko.

    Sebagai awal, Pemerintah Kabupaten Jember telah menyurati pemerintah pusat untuk meminta arahan. “Insyaallah kami sudah berkirim surat ke pusat, mohon arahan bagaimana untuk tindak lanjut berikutnya,” kata Suko Winarno.

    Menurut Suko, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi sebenarnya telah menerbitkan keputusan bernomor 16 Tahun 2025 yang mengatur persoalan ini. “Berdasarkan keputusan ini, peserta seleksi PPPK tahap pertama yang telah mengikuti seluruh proses tahapan seleksi namun tidak lulus, akan diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu,” katanya.

    “Namun sampai saat ini kami masih menunggu ketentuan teknis tentang tahapan pengangkatan PPPK Paruh Waktu yang dimaksud dari pemerintah pusat. Kami butuh secara detail petunjuk teknisnya, apa yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember,” katanya,” kata Suko.

    “Mohon maaf, kita harus benar-benar cermat dalam menghitung itu. Bahasa sederhananya, jangan sampai rumah yang dibuat itu tidak bisa menampung semua non ASN paruh waktu itu,” kata Suko.

    Sementara untuk peserta seleksi PPPK tahap kedua yang dinyatakan tidak lulus, Pemerintah Kabupaten Jember sudah meluncurkan surat konsultasi kepada pemerintah pusat.

    “Apakah mereka bisa diangkat jadi PPPK Paruh Waktu, dan bagaimana keberlajutan gaji non ASN-nya apakah masih boleh atau tidak boleh dianggarkan dan dialokasikan, kami menunggu jawaban,” kata Suko.[wir]

  • Lewat Banyuwangi Berbagi, Pemkab Salurkan Ribuan Paket Sedekah Daging

    Lewat Banyuwangi Berbagi, Pemkab Salurkan Ribuan Paket Sedekah Daging

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi kembali menggelar aksi sosial melalui program Banyuwangi Berbagi dengan menyalurkan ribuan paket sedekah daging kepada warga pra sejahtera. Program ini menjadi wujud nyata solidaritas dari Aparatur Sipil Negara (ASN) bersama berbagai elemen masyarakat menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H.

    Program sedekah daging kali ini menjadi bagian khusus dari Banyuwangi Berbagi yang biasanya rutin digelar pada tanggal-tanggal cantik. Dalam momentum Idul Adha, distribusi menyasar warga yang masuk dalam database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Penyaluran telah dilakukan sejak Jumat (6/6/2025) dan dijadwalkan berlangsung hingga Senin (9/6/2025).

    “Alhamdulilah. Ini bisa untuk keluarga di rumah. Semoga tahun depan program ini bisa dilakukan kembali,” ujar Supandik, pengemudi becak yang biasa mangkal di depan Kantor Bupati Banyuwangi, usai menerima paket sedekah daging.

    Pj Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo menyampaikan bahwa paket daging juga disalurkan ke sejumlah panti asuhan. “Termasuk juga warga prasejahtera yang masuk dalam database UGD Kemiskinan Banyuwangi,” ujarnya.

    Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Banyuwangi, Yusdi Irawan menambahkan, penyaluran sedekah daging ini merupakan hasil gotong royong dari berbagai pihak, termasuk ASN tingkat kecamatan hingga OPD, organisasi profesi, kelompok masyarakat, pelaku usaha, dan elemen lainnya.

    “Untuk hari ini terdapat sekitar 600 paket daging yang disalurkan. Penyaluran sedekah daging ini akan kembali dilakukan hingga Senin,” kata Yusdi.

    Paket daging disalurkan secara langsung kepada masyarakat, termasuk para pengemudi becak yang tersebar di Jalan Adi Sucipto hingga Jalan Ahmad Yani. Program ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan masyarakat serta memperkuat semangat berbagi di momen Iduladha. [alr/beq]

  • Kusnadi Tergeletak di Jalan Saat Ditemukan di Tanah Merah Bangkalan

    Kusnadi Tergeletak di Jalan Saat Ditemukan di Tanah Merah Bangkalan

    Surabaya (beritajatim.com) – Mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi (67), ditemukan kawasan Tanah Merah, Bangkalan, setelah dilaporkan hilang pada Jumat (6/6/2025). Saat ditemukan pada Senin dini hari (9/6/2025), Kusnadi dalam posisi tergeletak di jalan.

    Anak kedua Kusnadi, Teddy Kusdita Kunong, mengatakan dia mendapat informasi dari warga sekitar Tanah Merah saat ayahnya ditemukan, beberapa jam setelah dia mengunggah informasi hilangnya Kusnadi di FB. Dalam unggahan tersebut, Teddy memang mencantumkan nomor ponselnya untuk memudahkan masyarakat menghubunginya apabila menemukan sang ayah.

    “Setelah orang itu kirim foto bapak ke saya yang tergeletak di jalanan, saya langsung video call,” ujar Teddy kepada beritajatim.com.

    Saat video call tersebut, Teddy dihubungkan oleh orang yang menemukan Kusnadi ke ayahnya. Barulah dia tahu, kondisi Kusnadi seperti orang linglung.

    “Beliau bingung tiba-tiba kok ada di Madura, padahal rumah di Sidoarjo,” kata Teddy.

    Usai video call, Teddy meminta orang yang menghubunginya untuk membagikan lokasi penemuan sang ayah. Setelah mendapat titik lokasi, dia langsung menuju Tanah Merah untuk menjemput Kusnadi.

    Sebelumnya, Kusnadi dilaporkan hilang oleh keluarganya ke polisi. Politisi PDIP yang beralamat di Pondok Sedati Asri Desa Pepe, Kecamatan Sedati itu, dalam surat laporan ke Polsek Balongbendo Sidoarjo dengan nomor SPTLKO/02/VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN, dilaporkan hilang oleh keluarganya bernama Teddy Kusdita Kunong, Minggu (8/7/2025).

    Hilangnya Kusnadi terhitung sejak 6 Juni 2025 ini juga membuat kebingungan keluarganya. Laporan keluarga Kusnadi di Polsek Balongbendo tertera ditandatangani oleh Bripka Sumari a/n KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR BALONGBENDO.

    Dalam pesan berantai di WhatsApp Group (WAG). “Assalamualaikum bapak ibu Mohon bantuannya saya kehilangan bapak saya sejak rabu 6 juni 2025 hape mati sejak kemarin tanggal 07/06/2025 wa tidak di balas sejak jumat tanggal 06/06/2025 baru hari ini melapor ke Polsek Balongbedo Kab Sidoarjo,” isi pesan keluarga Kusnadi yang merasa kehilangan di WAG yang menyebar Minggu (8/6/2025).

    Lanjut dalam WAG yang tersebar, digambarkan kejadiannya hilangnya Kusnadi. “Dibawa orang dengan logat Madura di daerah Balongbendo waktu saya tanya ke yang bawa dan bapak saya katanya pulang malam tidak? di jawab tidak menginap atau tidak ?di jawab tidak,” sambung isi pesan tersebut. [tok/beq]