Category: Beritajatim.com Politik

  • Kejari Blitar Bongkar Korupsi Pengadaan Barang di PDAM, Kerugian Ratusan Juta

    Kejari Blitar Bongkar Korupsi Pengadaan Barang di PDAM, Kerugian Ratusan Juta

    Blitar (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Blitar kembali membongkar kasus korupsi pengadaan barang di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Penataran. Dalam kasus ini Kejari Blitar menetapkan 1 orang tersangka yakni HS pegawai PDAM Tirta Penataran.

    Kasus ini mencuat setelah tim penyidik Kejari Kabupaten Blitar menemukan kejanggalan dalam pembelian suku cadang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) selama periode 2018 hingga 2020. Menurut pihak Kejaksaan, HS yang menjabat sebagai penanggung jawab bagian pembelian di PDAM Tirta Penataran, diduga memanipulasi prosedur untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

    “Sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 dalam melakukan pembelian suku cadang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PDAM Tirta Bagian Pembelian PDAM Tirta Penataran Kabupaten Blitar, Tersangka HS selaku penanggung jawab bagian pembelian melakukan manipulasi prosedur pekerjaan terhadap Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang berlaku pada PDAM Tirta Penataran Kabupaten Blitar untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri sejumlah Rp. 364.733.000,00,” kata Kasi Intel Kejari Blitar, Diyan Kurniawan pada Senin (1/9/2025).

    Modus Korupsi dan Kerugian Negara

    HS diduga memanipulasi Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang berlaku di PDAM Tirta Penataran. Berdasarkan bukti yang dikumpulkan, tindakan tersebut merugikan keuangan negara hingga mencapai Rp.364.733.000. Hasil penyelidikan diketahui bahwa HS telah melakukan transaksi fiktif pembelian suku cadang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) periode 2018-2020.

    “Tersangka HS disangka dengan pasal berlapis, yaitu pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” tegasnya.

    Setelah ditetapkan sebagai tersangka, HS langsung ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Blitar selama 20 hari ke depan untuk proses penyidikan lebih lanjut. Langkah ini menunjukkan komitmen Kejaksaan dalam mengusut tuntas kasus korupsi, terutama yang melibatkan kekayaan negara. (owi/ian)

  • Forkopimda dan Ojol Mojokerto Gelar Istighotsah Kedamaian Bangsa

    Forkopimda dan Ojol Mojokerto Gelar Istighotsah Kedamaian Bangsa

    Mojokerto (beritajatim.com) – Suasana duka yang tengah melanda bangsa Indonesia tak menyurutkan langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menjaga ketenangan masyarakat. Forkopimda bersama para pengendara ojek online (ojol) se-Kota Mojokerto menggelar Istighotsah Kedamaian Bangsa di Rumah Rakyat.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan pentingnya mempererat persatuan di tengah maraknya kabar simpang siur yang beredar melalui media sosial maupun pesan berantai. “Kami jajaran Forkopimda ini harus segera merapatkan barisan demi menjaga kedamaian dan ketentraman di wilayah Mojokerto Raya ini,” ungkapnya, Senin (1/9/2025).

    Istighotsah Kedamaian Bangsa di Rumah Rakyat, Kota Mojokerto. [Foto : ist]Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita (sapaan akrab, red) menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, driver ojol di Jakarta pada, Kamis (28/8/2025) pekan lalu. Ia menyebut, almarhum merupakan sosok yang rela berkorban dalam insiden yang tidak pernah diharapkan.

    “Semoga Allah menerima beliau sebagai syahid, sehingga dosa-dosanya diampuni dan kebaikan-kebaikannya mengantarkan ke tempat terbaik di sisi-Nya. Kita ini bangsa yang berbudaya. Menyampaikan aspirasi silakan, ini negara demokrasi. Tapi harus dilakukan dengan adab dan etika. Tidak boleh disertai anarkisme karena yang diuntungkan hanya provokator, sementara masyarakat yang dirugikan,” imbuhnya.

    Forkopimda, pimpinan partai politik, hingga organisasi kemasyarakatan di Kota Mojokerto sepakat menolak segala bentuk aksi anarkis dalam penyampaian aspirasi. Dalam kegiatan tersebut, para pengendara ojol juga menerima paket sembako yang disalurkan melalui Baznas Kota Mojokerto sebagai bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM).

    Sementara itu, doa bersama untuk almarhum Affan Kurniawan dan kedamaian bangsa juga dilakukan secara serentak di setiap kantor perangkat daerah Kota Mojokerto. [tin/but]

  • Ratusan Prajurit TNI Disiagakan di Bojonegoro, Antisipasi Kerusuhan

    Ratusan Prajurit TNI Disiagakan di Bojonegoro, Antisipasi Kerusuhan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menyusul kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah, ratusan prajurit TNI di Kabupaten Bojonegoro mulai disiagakan untuk menjaga keamanan wilayah. Pada Senin (1/9/2025), pasukan ditempatkan di titik-titik rawan, objek vital, hingga melakukan patroli rutin.

    Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro, Letkol Czi Arief Rahman Hakiem, menyampaikan bahwa kerusuhan yang meluas di beberapa daerah berpotensi menular ke Bojonegoro. Untuk itu, langkah antisipasi segera dilakukan dengan menggerakkan pasukan TNI.

    “Sebanyak tiga kompi atau sekitar 400 prajurit kita siagakan selama 24 jam. Tujuannya menjaga keamanan dan memantau aktivitas masyarakat agar tetap kondusif,” jelasnya.

    Selain standby di Markas Kodim, pasukan juga disebar di sejumlah titik strategis, antara lain kantor perbankan, stasiun kereta api, terminal, serta perkantoran pemerintahan. Penempatan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman sekaligus menjaga kelancaran aktivitas masyarakat.

    “Ini kita lakukan supaya kegiatan berjalan lancar dan masyarakat Bojonegoro merasa tenang,” tambah perwira lulusan Akademi Militer tahun 2004 itu.

    Sementara itu, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu-isu liar yang beredar. Menurutnya, kabar yang tidak jelas sumbernya bisa memicu perpecahan dan mengganggu kerukunan yang selama ini terjaga.

    “Menyikapi situasi Kamtibmas yang sedang berkembang di tanah air mari kita bersama-sama menjaga ketenangan, kedamaian, serta memperkuat persatuan,” ujarnya.

    Bupati kelahiran Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, itu menegaskan pentingnya kedewasaan dalam menghadapi dinamika sosial. Ia mengajak warga untuk memperkuat semangat kebersamaan demi terciptanya suasana aman dan tenteram.

    “Mari kita per kokoh semangat Jogo Bojonegoro dengan terus bergandengan tangan menjaga Bojonegoro agar tetap adem, bahagia, makmur dan membanggakan dengan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, serta rasa cinta kepada tanah kelahiran,” pungkasnya. [lus/suf]

  • Bupati Kediri Apresiasi Orang Tua Pelaku Penjarahan yang Kembalikan Aset

    Bupati Kediri Apresiasi Orang Tua Pelaku Penjarahan yang Kembalikan Aset

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana alias Mas Dhito, menyampaikan bahwa sejumlah orang tua pelaku penjarahan mulai mengembalikan barang yang dijarah anak-anak mereka.

    “Kami apresiasi sekali kepada orang tua yang berani untuk menegur anaknya dan memberitahu kepada anaknya bahwa itu adalah hal yang salah mengambil apa yang bukan miliknya itu adalah kriminalisme,” katanya, pada Senin (1/9/2025).

    Barang-barang yang mulai dikembalikan antara lain tabung LPG, perlengkapan alat tulis kantor, dan sejumlah aset lain. Namun, artefak Museum Bagawanta Bhari yang sempat dijarah diketahui berada di Kecamatan Banyakan, tetapi hingga kini belum diserahkan kembali.

    “Sudah dapat di Banyakan bendanya, artefaknya di Banyakan tapi kita masih dalami. Semoga yang bersangkutan mau mengembalikan ya,” bebernya.

    Terkait kemungkinan proses hukum terhadap pelaku penjarahan, meskipun barang yang diambil dikembalikan, Hanindhito menegaskan hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan aparat kepolisian.

    “Kalau jeratan hukum ranahnya di kepolisian. Saya tidak punya tupoksi untuk memberikan apakah ini dihukum atau tidak. Tapi yang jelas kami memberikan apresiasi kepada orang tuanya. Soal hukumannya seperti apa itu tetap kita kembalikan kepada polisi ya,” ungkapnya.

    Kepala daerah yang karib disapa Mas Dhito itu juga mengingatkan peran keluarga dan sekolah sangat penting untuk memastikan anak-anak tidak terseret ke dalam tindak kriminal. Ia menyebut mayoritas pelaku penjarahan berusia remaja.

    “Nah, ini tugasnya tidak bisa diselesaikan oleh Bupati, tidak bisa diselesaikan oleh Dandim, Kapolres. Ini kita akan memformulasikan bagaimana setiap orang tua bisa memastikan bahwa anak-anaknya itu tidak melakukan hal-hal yang sifatnya kriminal,” tutupnya. [nm/but]

  • Bupati Rusdi Sutejo: Pasuruan Aman, Warga Jangan Terprovokasi Isu Negatif

    Bupati Rusdi Sutejo: Pasuruan Aman, Warga Jangan Terprovokasi Isu Negatif

    Pasuruan (beritajatim.com) – Suasana Kabupaten Pasuruan dipastikan tetap kondusif meski dinamika nasional tengah memanas. Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, dalam sebuah rapat koordinasi bersama berbagai elemen masyarakat.

    Rapat koordinasi tersebut digelar di Mpu Sindok, Komplek Kantor Bupati Pasuruan, dan dihadiri oleh Forpimda, alim ulama, tokoh masyarakat, pemuda, hingga mahasiswa. Dalam forum itu, Mas Rusdi sapaan akrabnya menyerukan pentingnya persatuan.

    “Pasuruan harus tetap damai, aman, dan tidak mudah terprovokasi isu-isu negatif yang bisa memecah belah,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa keamanan daerah merupakan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.

    Menurut Rusdi, sampai saat ini kondisi Pasuruan berjalan normal dan terkendali. “Bahkan setiap aksi penyampaian aspirasi masyarakat selalu difasilitasi dengan baik oleh pemerintah dan aparat keamanan,” jelasnya.

    Ia juga mengingatkan bahwa kebersamaan dalam menjaga stabilitas wilayah adalah bentuk nyata kecintaan pada bangsa. “Mari kita rawat rasa persaudaraan ini demi menjaga Pasuruan tetap kondusif,” imbuhnya.

    Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, menambahkan langkah konkret aparat dalam menjaga ketertiban. “Kami aktifkan kembali patroli skala besar di titik rawan agar potensi gejolak bisa dicegah sejak dini,” tegasnya.

    Selain patroli, kepolisian juga akan berkoordinasi dengan tokoh agama dan organisasi masyarakat. “Kami libatkan semua unsur untuk menjaga wilayahnya masing-masing agar tercipta keamanan yang menyeluruh,” tambah Jazuli.

    Pemetaan pengamanan juga dilakukan di sejumlah lokasi strategis seperti kantor pemerintahan dan lembaga legislatif. “Obyek vital seperti Pemkab Pasuruan dan DPRD sudah termasuk dalam rencana penjagaan khusus,” ungkapnya.

    Tokoh masyarakat Pasuruan, KH. Ahmad Basori, mendukung langkah yang diambil pemerintah daerah dan kepolisian. “Kerukunan warga adalah pondasi utama, jika dijaga bersama maka Pasuruan akan selalu damai,” ucapnya.

    Dengan adanya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, tokoh agama, dan masyarakat, diharapkan Pasuruan tetap menjadi daerah yang aman dan nyaman. “Kami ingin Pasuruan menjadi contoh daerah yang kondusif meski situasi nasional sedang bergejolak,” tutup Bupati Rusdi. [ada/aje]

  • Soft Launching Buku Bandawasa Negeri Taman Bumi: Menyingkap Bondowoso dari Megalitikum hingga Geopark

    Soft Launching Buku Bandawasa Negeri Taman Bumi: Menyingkap Bondowoso dari Megalitikum hingga Geopark

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Buku berjudul Bandawasa Negeri Taman Bumi resmi diperkenalkan melalui soft launching di Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel, Bondowoso, Minggu (31/8/2024).

    Karya setebal 460 halaman ini terdiri atas 13 pupuh, dirancang oleh Lutfi Khoiron, dengan penutur kisah utama Sinung Sudrajad.

    Dalam pemaparannya, Lutfi Khoiron menegaskan bahwa Bondowoso memiliki posisi istimewa dalam sejarah Nusantara.

    “Bondowoso ini riwayatnya seperti papan—ditulis, dihapus, lalu ditulis lagi. Sejak era kapitayan hingga kolonial, selalu menjadi pusat,” ucapnya.

    Ia menyebut catatan penting mulai dari letusan dahsyat Gunung Raung pada 1586, tragedi 11 Maret 1767 yang menewaskan sekitar 80 ribu jiwa, hingga kewajiban Bondowoso menyetor 200 ton beras ke VOC pada 1771.

    Menurutnya, sejumlah tokoh besar seperti Sunan Giri dan Arya Wiraraja diyakini berasal dari Bondowoso. Bahkan, dawuh Mbah Ronggo—Bupati Pertama Bondowoso—menyebut Patih Gajah Mada yang pertama kali “meletakkan paku emas” di Bondowoso.

    “Penduduk Bali Age pun asal-usulnya dari Bondowoso. Tuhan memang menciptakan Bondowoso sebagai taman bumi, sama seperti Ijen Purba dan bentang geologis lainnya,” kata Lutfi.

    Sementara itu, Sinung Sudrajad menegaskan pentingnya buku ini sebagai penguat identitas lokal. “Seorang dari bangsa Estonia pernah berpesan, untuk menghancurkan bangsa cukup dengan memutus mata rantai generasi dengan leluhurnya. Buku ini hadir untuk menyambung kembali rantai itu,” ujarnya.

    Ia menyadari masih ada kekurangan teknis dalam naskah, namun menegaskan bahwa hal itu justru menandakan otentisitas karya.

    “Buku ini lahir dari proses panjang, bukan hasil instan. Kami juga mengapresiasi karya-karya penulis Bondowoso sebelumnya,” tambahnya.

    Menurut Sinung, Bondowoso adalah peradaban pertama di tapal kuda, yang ditetapkan pula sebagai pusat kota megalitikum..Seni tradisi lokal seperti pojien disebut masih menyimpan jejak budaya megalitikum.

    “Bondowoso pernah jadi pusat karisidenan Besuki, bahkan tercatat dalam Kakawin Nagarakertagama karya Mpu Prapanca. Dari klasik, Islam, kolonial, hingga kemerdekaan, Bondowoso selalu jadi bagian penting peradaban,” terangnya.

    Ia menutup dengan pesan bahwa sejarah selalu berulang. “Dulu Bondowoso dikenal sebagai Taman Jawa. Kini, masuk dalam kawasan Geopark Taman Bumi. Itu bukti sejarah terus berulang,” pungkasnya. [awi/aje]

  • Mantan Wabup Jember Kiai Muqit: Jangan Paksakan Kebijakan yang Tak Maslahat

    Mantan Wabup Jember Kiai Muqit: Jangan Paksakan Kebijakan yang Tak Maslahat

    Jember (beritajatim.com) – KH Abdul Muqit Arief, Wakil Bupati 2016-2021 dan pengasuh Pondok Pesantren Al Falah di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berharap pemerintah dan parlemen untuk tetap memperhatikan kemaslatahan masyarakat dalam mengambil kebijakan.

    “Segala kebijakan yang dirasa tidak membawa kemaslahatan jangan dipaksakan atas nama apapun. Atas nama pembangunan, atas nama efisiensi sekalipun,” kata pria yang akrab di sapa Kiai Muqit ini, Senin (1/9/2025).

    Pesan ini disampaikan Muqit sebagai respons terhadap situasi yang terjadi di Indonesia saat ini. Aksi unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan terjadi di sejumlah kota di Indonesia. Sementara di Jember, dua kali aksi unjuk rasa memprotes tindakan polisi yang menyebabkan kematian seorang pengemudi ojek online di Jakarta terjadi pada 29-30 Agustus 2025

    Muqit berpesan kepada pejabat dan anggota parlemen untuk berhati-hati dalam melakukan tindakan dan mengeluarkan pernyataan. “Bagi seorang pimpinan, satu kalimat saja diucapkan, didengar seluruh masyarakat Jember. Jadi memang harus hati-hati. Arogansi dalam tutur kata, arogansi dalam tindakan, arogansi dalam bentuk apapun jangan sampai dilakukan,” katanya.

    “Insyaallah masyarakat akan sangat menghargai para pemimpinnya yang santun dalam tutur kata, santun dalam perbuatan, santun dalam kebijakan dan sebagainya. Itu adalah harapan kita semua,” kata Muqit.

    “Apa yang terjadi ini harus menjadi instrospeksi bagi pejabat, karena ini sebetulnya asal-muasalnya berangkat dari kebijakan pejabat,” kata Muqit.

    Menurut Muqit, keluh kesah sebagian masyarakat memang ditumpahkan di media sosial. “Namun yang tidak berkomentar lebih banyak, dan mereka nggrundel (menggerutu,red) ketika terjadi seperti ini,” katanya. [wir]

  • Mantan Wabup Kiai Muqit Minta Warga Jaga Jember agar Tetap Aman

    Mantan Wabup Kiai Muqit Minta Warga Jaga Jember agar Tetap Aman

    Jember (beritajatim;com) – KH Abdul Muqit Arief, Wakil Bupati 2016-2021 dan pengasuh Pondok Pesantren Al Falah di Kecamatan Silo, meminta semua pihak untuk menjaga Kabupaten Jember, Jawa Timur, tetap aman tanpa kerusuhan di tengah maraknya aksi unjuk rasa akhir-akhir ini.

    Dua kali aksi unjuk rasa telah terjadi di depan Markas Kepolisian Resor Jember, 29 dan 30 Agustus 2025. Namun sejauh itu aksi unjuk rasa tidak melebar menjadi aksi kerusuhan, kendati sempat ada lemparan bom molotov yang meleset dari sasaran oleh segelintir peserta aksi.

    “Saya sangat menghargai semua pihak, termasuk adik-adik mahasiswa, yang menyampaikan aspirasi. Itu hak mereka. Cuma mungkin harus tetap terukur, tetap terkendali,” kata pria yang akrab disapa Kiai Muqit ini kepada Beritajatim.com, Senin (1/9/2025).

    “Jember ini bukan hanya milik pejabat, bukan hanya milik bupati dan DPR, tapi milik kita semua. Apabila Jember rusak, yang rugi bukan hanya bupati dan DPR, tetapi kita semua. Saya berharap kepada semua pihak, teruslah menyampaikan aspirasi tetapi dengan penuh sense of belonging terhadap Jember,” kata Kiai Muqit.

    Muqit juga menyerukan kepada semua tokoh, termasuk tokoh agama di Jember, untuk mendampingi masyarakat pada situasi ini. “Semua tokoh di Jember untuk secara proaktif pada detik-detik yang kritis ini menemani masyarakat, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas Jember,” katanya.

    Muqit mendukung dilakukannya seruan atau pernyataan bersama oleh para tokoh. “Apabila itu memang dirasa perlu dalam kondisi kritis semacam ini, sangat bagus. Jadi tidak jalan sendiri-sendiri, karena kan masing-masing tokoh punya komunitas tersendiri. Mumpung Jember belum ketularan (aksi kerusuhan),” katanya. [wir]

  • Bikin Ajakan Aksi Madiun Menggugat di Magetan, Remaja Akui Hanya Bercanda

    Bikin Ajakan Aksi Madiun Menggugat di Magetan, Remaja Akui Hanya Bercanda

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah pesan berantai yang beredar melalui aplikasi WhatsApp sempat menghebohkan masyarakat Madiun dan Magetan.

    Pesan itu berisi ajakan mengikuti aksi bertajuk “Seruan Aksi Serentak Masyarakat Madiun Menggugat” yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (31/8/2025) di Alun-Alun Magetan dengan tujuan Kantor DPRD Magetan.

    Dalam narasi ajakan tersebut, massa diminta mengenakan pakaian serba hitam. Bahkan, disertakan pula tautan grup WhatsApp untuk koordinasi peserta aksi.

    Namun, beredarnya pesan itu kemudian menuai klarifikasi. Seorang remaja yang mengaku sebagai pembuat grup WhatsApp Penggerak Magetan sekaligus penyusun narasi ajakan aksi tersebut menyampaikan permintaan maaf melalui sebuah video.

    “Saya atas nama selaku admin yang membuat grup Penggerak Magetan. Sekali lagi saya tegaskan, niat saya membuat grup ini dan membuat narasi demo hanya untuk bercanda dengan enam teman saya. Tetapi salah satu teman saya ada yang menyebarkan narasi serta link grupnya sehingga menimbulkan kericuhan,” ujarnya dalam video klarifikasi.

    Seruan Aksi

    Remaja itu menegaskan tidak memiliki niat untuk memprovokasi masyarakat. Ia menyebut narasi yang dibuatnya merupakan templat dari aksi di Kota Madiun yang digelar pada Sabtu (30/8/2025) dan ditulis asal-asalan tanpa mencantumkan penanggung jawab.

    “Saya benar-benar tidak ada niat memprovokasi. Kembali ke niat awal, saya hanya bercanda dengan enam teman saya. Saya atas nama pribadi meminta maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan ini,” tambahnya.

    Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyikapi pesan berantai, mengingat isi narasi yang beredar seharusnya bisa dikenali sebagai informasi yang tidak valid.

    Terpisah, Kasi Humas Polres Magetan Ipda Indra Suprihatin mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap informasi yang beredar tersebut. “Sampai sekarang (aksi demo) nihil,” katanya. [fiq/ted] 

  • Bupati Warsubi Ingatkan Masyarakat Jombang Agar Tetap Tenang dan Tidak Terprovokasi

    Bupati Warsubi Ingatkan Masyarakat Jombang Agar Tetap Tenang dan Tidak Terprovokasi

    Jombang (beritajatim.com) – Bupati Jombang, Warsubi, mengingatkan masyarakat agar menjaga ketenangan dan tidak mudah terprovokasi di tengah situasi nasional yang memanas akibat gelombang aksi unjuk rasa.

    Pesan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Istigasah Bersama untuk Bangsa yang digelar GP Ansor Jombang di Sekretariat PC GP Ansor, Minggu malam (31/8/2025).

    Dalam kesempatan itu, Bupati Warsubi menegaskan pentingnya Jombang sebagai barometer ketenangan bangsa. “Selama Jombang damai, insyaallah akan menular ke daerah lain. Jangan mudah terprovokasi. Kita bersama-sama bangun Jombang dan Indonesia agar masyarakat makin sejahtera,” ujarnya.

    Ketua PC GP Ansor Jombang, Taufiqi Fakkaruddin Assilahi atau Gus Fiqi, menyatakan bahwa kegiatan istighosah merupakan instruksi dari pimpinan pusat GP Ansor. Ia juga menegaskan kesiapan Ansor dan Banser untuk membantu menjaga kondusivitas daerah.

    “Kita tidak ingin NKRI ini tercerai-berai. Kita siap siaga mendukung TNI-Polri dan Pemkab Jombang jika dibutuhkan, dan berkomitmen menjaga Jombang agar tetap kondusif,” tegasnya.

    Selain itu, Gus Fiqi menyampaikan duka cita atas wafatnya Affan Kurniawan, salah satu korban dalam aksi demonstrasi di Jakarta.

    Dukungan terhadap acara ini juga datang dari Wakil Ketua PCNU Jombang, KH M. Haris Munawir. Ia mengingatkan bahwa keamanan akan tetap terjaga selama ulama dan pemerintah bergandengan tangan.

    Dandim 0814 Jombang, Letkol Kav Dicky Prasojo, mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya. “Jangan biarkan satu titik api menyala di Jombang. Kita harus bareng-bareng jaga ketenangan,” katanya.

    Sementara itu, Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, menegaskan bahwa proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam insiden wafatnya Affan Kurniawan sedang berjalan. Ia memastikan bahwa Polri tidak menolak aspirasi yang disampaikan secara damai.

    “Keamanan adalah hak asasi. Kalau suasana tidak aman, semuanya rugi. Ekonomi tidak berputar, sekolah terganggu, ibadah tidak khusyuk. Maka mari kita jaga bersama,” pungkas Kapolres. [suf]