Category: Beritajatim.com Politik

  • Ojol Tercekik Diskon Aplikator, Senator Lia Singgung Omnibus Law dan Minta Komdigi Tegas

    Ojol Tercekik Diskon Aplikator, Senator Lia Singgung Omnibus Law dan Minta Komdigi Tegas

    Surabaya (beritajatim.com) – Persoalan potongan tarif aplikator masih menjadi atensi publik. Bahkan, hal ini dianggap belum menemukan titik temu aturan yang adil sekalipun Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) secara gamblang telah menyoroti aturan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang dinilai membuat aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim hingga inDrive bisa mengenakan potongan kepada mitra pengemudi ojol dan kurir hingga 70 persen dari pengantaran makanan dan barang.

    “Kami mendapatkan potongan platform hingga 70 persen, di saat pengemudi ojol hanya mendapatkan Rp 5.200 untuk pengantaran makanan, padahal konsumen membayar Rp 18 ribu kepada platform,” kata Ketua SPAI Lily Pujiati dalam keterangan persnya.

    Di satu sisi, pengemudi ojol, taksi online, dan kurir harus menanggung berbagai biaya operasional sehari-hari seperti bensin, parkir, pulsa, paket data, servis kendaraan, penggantian spare parts, cicilan handphone maupun kendaraan dan biaya lainnya.

    Tak ayal, gelombang keluhan dari pengemudi ojek online (ojol) terus mengemuka di berbagai wilayah.

    Hal ini menjadi sorotan senator Jawa Timur yang selama ini kerap vokal menyuarakan isu-isu sosial. Adalah Lia Istifhama, yang kedapatan menerima audiensi Komunitas Frontal (Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal) Jawa Timur di Kantor DPD RI.

    Dalam kesempatan itu, Anggota DPD RI tersebut mendengarkan langsung curahan hati para driver tentang praktik aplikator yang dinilai semena-mena dan menekan penghasilan mereka.

    Para driver mengaku kian tercekik akibat kebijakan diskon besar-besaran dari aplikator. Program promo tersebut membuat tarif anjlok, bahkan menyalahi aturan batas bawah yang telah ditetapkan pemerintah.

    “Norma standar prosedur belum jelas, sanksi dan sistem suspend juga sering memberatkan mitra driver. Banyak keberatan yang disuarakan, tapi aplikator seolah jalan sendiri tanpa kontrol,” ungkap Richo Suroso, Ketua Komunitas Frontal Jatim.

    Keluhan serupa datang dari driver roda empat dan driver barang. Untuk roda empat, tarif seharusnya Rp3.800 per kilometer, namun aplikator tidak mematuhi aturan. Bahkan, pada sektor pengiriman barang, tarif bisa di bawah Rp50 ribu meski sudah memperhitungkan BBM, tenaga, dan waktu kerja.

    “Kami sudah tiga bulan menuntut penyesuaian tarif, tapi aplikator tetap cuek. Ini membuat driver tercekik dan seolah dipermainkan,” tambah Riko.

    Para pengemudi sebenarnya sudah memiliki payung hukum di tingkat daerah. Pada 10 Juli 2023, Gubernur Jawa Timur saat itu, Khofifah Indar Parawansa, menandatangani dua Keputusan Gubernur (Kepgub). Pertama, Kepgub Nomor 188/291/KPTS/013/2023 tentang pelaksanaan pengawasan biaya jasa penggunaan sepeda motor untuk kepentingan masyarakat melalui aplikasi. Kedua, aturan teknis lanjutan yang mengatur pengawasan tarif agar aplikator tidak seenaknya memberikan promo.

    Kebijakan serupa juga muncul di provinsi lain, seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, yang secara tegas meminta penghentian program promosi aplikator karena dianggap merugikan mitra pengemudi.

    “Kami mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Timur dan provinsi lain yang melindungi driver. Tapi masalahnya provinsi atau daerah tidak punya kewenangan untuk memblokir aplikator nakal seenaknya. Pemerintah Pusat, yaitu Komdigi, tidak memiliki sanksi tegas pemblokiran,” tegas Riko.

    Menanggapi keluhan itu, Ning Lia mendesak Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk turun tangan. Menurutnya, Dishub maupun pemerintah daerah punya keterbatasan kewenangan, sehingga peran Komdigi sangat penting dalam memberi tekanan pada aplikator nakal.

    Perempuan yang sebelumnya dikenal sebagai aktivis sosial tersebut, menyinggung implementasi Omnibus Law atau Undang-undang Cipta Kerja.

    “Kita harus akui, setiap kebijakan pasti memiliki dampak atau impact beragam. Omnibus law salah satunya, ada pasal-pasal yang menempatkan potensi presiden mengambil alih kewenangan yang sebelumnya milik pemda. Tepatnya, pasal 174 Omnibus Law UU Cipta Kerja yang menambahkan satu aturan soal hubungan pemerintah pusat dan daerah. Pasal ini mengatur kewenangan pemerintah daerah hanya sebagai bagian dari kewenangan presiden,” imbuhnya.

    “Selain itu, Omnibus Law memberi wewenang ekstra bagi pemerintah pusat dalam urusan perizinan. Yah, saya kira banyak hal yang memang harus dikaji bersama. Terlebih saat ini kita Revisi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda) masuk dalam daftar RUU prioritas Program Legislasi Nasional tahun 2025. Maka semoga Revisi UU Pemda termasuk solusi keadilan skema tarif ojol pengantaran barang dan makanan,” tegasnya.

    Ning Lia juga menekankan harapan agar Komdigi segera membuat aturan sanksi aplikator nakal.

    “Saya kira, tidak ada kata lain selain Komdigi menunjukkan negara hadir, yaitu segeralah membuat aturan sanksi bagi aplikator nakal. Saya kira, Bapak Presiden Prabowo Subianto sangat aspiratif dan berhasil membangun hubungan interpersonal, maka sekarang tinggal Kementerian terkait agar persoalan tarif ojol pengantaran barang dan makanan ini, tidak berlarut-larut, melainkan para teman-teman ojol bisa segera merasakan keadilan kebijakan,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Bupati Warsubi Beri Pesan Mendalam saat Doa Bersama di Taman Kebonrojo Jombang

    Bupati Warsubi Beri Pesan Mendalam saat Doa Bersama di Taman Kebonrojo Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana penuh khidmat menyelimuti Taman Kebonrojo Jombang pada Kamis malam (4/9/2025), saat acara Tasyakuran dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa digelar.

    Acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Jombang bersama Forum Rakyat Jombang ini dihadiri oleh Bupati Jombang Warsubi, Wakil Bupati Salmanudin, serta jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi masyarakat, dan warga setempat.

    Bupati Warsubi menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak yang telah menjaga Jombang tetap aman dan damai. Dalam sambutannya, Warsubi juga menegaskan bahwa acara ini tidak hanya sebagai doa bersama, tetapi juga sebagai momentum syukuran atas kebijakan pemerintah daerah yang akan menurunkan ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) pada tahun 2026.

    Dalam penjelasannya, Bupati Warsubi mengungkapkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, ketetapan PBB-P2 mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp 29.088.488.450, pada 2023 meningkat menjadi Rp 31.551.422.431, dan pada 2024 melonjak menjadi Rp 39.446.567.854.

    Pada tahun 2025, PBB-P2 ditetapkan sebesar Rp 43.156.795.606. Namun, untuk tahun 2026 mendatang, Pemkab Jombang berkomitmen menurunkannya menjadi Rp 28.346.828.967.

    “Jika beberapa tahun terakhir PBB-P2 terus meningkat, maka untuk tahun 2026 akan kami turunkan. Langkah ini kami ambil agar kebijakan fiskal tidak memberatkan masyarakat,” tegas Bupati Warsubi.

    Selain itu, Bupati juga mengungkapkan bahwa Revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Kabupaten Jombang telah disahkan pada 13 Agustus 2025. Penurunan PBB-P2 mencapai Rp 14,8 miliar ini merupakan bentuk perhatian Pemkab Jombang terhadap aspirasi masyarakat.

    Bupati Warsubi juga mengajak masyarakat untuk mengajukan keberatan jika merasa terbebani oleh PBB-P2 tahun 2025. Warga dapat mengajukan keberatan tersebut melalui Bapenda atau kepala desa masing-masing, sebagai bentuk kebijakan yang pro-rakyat.

    Pada kesempatan itu, Bupati Warsubi mengingatkan warga Jombang untuk selalu mengedepankan musyawarah dan menjaga kerukunan. “Mari kita jaga Jombang sebagai daerah yang damai, guyub rukun, adem ayem, serta menjunjung tinggi persaudaraan dan toleransi,” pesan Bupati Warsubi.

    Bupati Jombang juga mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap provokasi, terutama di tengah derasnya arus informasi yang beredar di media sosial.

    Acara doa bersama ini diikuti dengan harapan agar Kabupaten Jombang tetap aman, dijauhkan dari bencana, dan masyarakatnya hidup rukun dalam keberagaman. “Mari kita songsong masa depan Jombang dengan optimisme dan semangat kebersamaan. Semoga segala ikhtiar ini diridhoi Allah SWT dan membawa keberkahan bagi kita semua,” tutup Bupati Warsubi.

    Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan turut berpesan agar warga Jombang terus menjaga rasa aman yang telah tercipta. “Mari menjaga anugerah rasa aman di Jombang. Semoga warga Jombang bisa beraktivitas dengan nyaman dan aman. Kami yakin Abah Bupati dan Gus Wabup akan menciptakan kesejahteraan untuk warga Jombang,” ujarnya.

    Acara ini ditutup dengan prosesi potong tumpeng, simbol rasa syukur atas pencapaian yang telah diraih serta harapan agar Jombang selalu kondusif, aman, dan masyarakatnya hidup rukun dalam keberagaman. [suf]

  • Pemprov Jatim dan Aplikator Sepakat Jalankan Keputusan Gubernur Soal Tarif Transportasi Online, Bentuk Tim Pengawas Gabungan

    Pemprov Jatim dan Aplikator Sepakat Jalankan Keputusan Gubernur Soal Tarif Transportasi Online, Bentuk Tim Pengawas Gabungan

    Surabaya (beritajatim.com) — Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar rapat bersama aplikator transportasi online untuk membahas penyesuaian tarif dan mekanisme pengawasan jasa transportasi berbasis aplikasi. Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, dan dihadiri perwakilan dari sejumlah aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, Indrive, Lalamove, serta Shopeefood.

    Adhy Karyono menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari dua Keputusan Gubernur yang ditetapkan pada 26 Agustus 2025. “Kami ingin memastikan bahwa aturan ini tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi juga diterapkan secara nyata dan konsisten oleh seluruh aplikator. Tujuannya untuk memberikan perlindungan bagi mitra pengemudi sekaligus kepastian bagi konsumen,” ujarnya.

    Aturan Tarif Baru

    Keputusan pertama, yakni Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/634/013/2025, mengatur tarif angkutan sewa khusus. Dalam aturan tersebut, tarif batas bawah ditetapkan sebesar Rp3.800 per kilometer, sedangkan tarif batas atas sebesar Rp6.500 per kilometer.

    Sementara itu, Keputusan Gubernur Nomor 100.3.3.1/635/013/2025 mengatur pengawasan biaya jasa penggunaan sepeda motor berbasis aplikasi. Untuk Zona I yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan, biaya jasa batas bawah ditetapkan Rp2.000 per kilometer dan batas atas Rp2.500 per kilometer. Selain itu, biaya jasa minimal dipatok antara Rp8.000 hingga Rp10.000.

    Komitmen Aplikator dan Pengawasan

    Dalam rapat tersebut, seluruh aplikator menyatakan komitmennya untuk mematuhi ketentuan tarif yang sudah ditetapkan. Sebagai langkah pengawasan, Pemprov Jatim akan membentuk Tim Pengawas Gabungan dari instansi yang berwenang.

    Tim ini bertugas menindaklanjuti laporan atau keluhan, melakukan verifikasi di lapangan, serta menyiapkan rekomendasi kepada Kementerian Komunikasi dan Digital maupun instansi berwenang lainnya untuk penegakan aturan.

    Adhy Karyono menambahkan bahwa pengawasan ini akan lebih menekankan aspek perlindungan terhadap mitra pengemudi.

    “Kami akan memastikan tidak ada lagi promosi atau pola persaingan yang merugikan para mitra. Pemerintah juga mendorong agar ada ruang komunikasi khusus yang dibangun aplikator dengan mitra pengemudi, sehingga setiap persoalan bisa cepat terselesaikan,” katanya.

    Kesepakatan ini dituangkan dalam berita acara rapat sebagai bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan aplikator. Diharapkan, langkah tersebut mampu menciptakan iklim usaha transportasi berbasis aplikasi yang lebih adil, sehat, dan berkelanjutan di Jawa Timur. [tok/beq]

  • Sekdaprov Jatim Tinjau Dapur Umum untuk Logistik Personel Pengamanan

    Sekdaprov Jatim Tinjau Dapur Umum untuk Logistik Personel Pengamanan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono meninjau Dapur Umum Pemprov di halaman Kantor Bappeda Provinsi Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (4/9/2025). Adhy didampingi Kadis Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin.

    Dapur umum Dinsos Jatim yang juga bekerja sama dengan Tagana dan BPBD Jatim ini menyediakan 10.500 porsi dalam satu hari. Yakni, pagi 3.500 porsi, siang 3.500 porsi dan malam 3.500 porsi.

    “Pascakerusuhan demo ini, kita masih dalam kondisi siaga. Untuk menghadapi kemungkinan ada demo-demo lagi, maka diperlukan kebutuhan logistik untuk personel ya. Kita membangun dapur umum sebagai alternatif efisiensi dan bisa murah. Tiga kali makan sehari, dengan sekali masak 3.500 porsi. Total 10.500 porsi dalam sehari,” kata Adhy Karyono.

    Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono meninjau Dapur Umum Pemprov di halaman Kantor Bappeda Provinsi Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (4/9/2025).

    Kebutuhan logistik untuk personel pengamanan dari TNI/Polri dan relawan itu dikirim ke Gedung Negara Grahadi Surabaya 1.000 porsi, Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya 1.920 porsi, Kediaman Gubernur Jatim 40 porsi, Kediaman Wagub Jatim 40 porsi dan Polrestabes Surabaya 500 porsi. Jumlah masing-masing lokasi dapat berubah, namun Dapur Umum Dinsos Jatim tetap menyediakan 10.500 porsi.

    “Jika dapur umum dibutuhkan selama lebih seminggu atau dua minggu, kita masih siap. Dengan melibatkan Tim Tagana dan membangun dapur umum, itu lebih murah,” pungkasnya.

    Untuk memberikan support kepada tim dapur umum, Sekdaprov memberikan pizza kepada personel Tagana yang melayani dapur umum. Adhy juga menyempatkan buka puasa di dapur umum dengan menu ikan asin, ikan pindang, telor dadar dan bakmie serta sambal bawang. (tok/but)

  • Sambut Kapolda Jatim, Mbak Wali Dorong Kebersamaan Wujudkan Kediri Aman

    Sambut Kapolda Jatim, Mbak Wali Dorong Kebersamaan Wujudkan Kediri Aman

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menyambut kedatangan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, di Polsek Kota, Kamis (4/9/2025).

    Kunjungan kerja Kapolda Jatim ini dilakukan dalam rangka meninjau beberapa tempat yakni Polsek Kota, Satlantas Polres Kediri Kota, serta Mako Polres Kediri Kota yang mengalami kerusakan akibat kerusuhan beberapa hari lalu.

    Wali Kota Kediri menyampaikan terima kasih atas kehadiran Kapolda Jawa Timur yang dinilainya memberikan semangat dan dukungan bagi jajaran kepolisian di Kota Kediri. Kunjungan ini menjadi dorongan penting untuk memulihkan kondisi pasca kerusuhan beberapa hari lalu.

    Lebih lanjut, Mbak Wali berharap fasilitas kepolisian yang terdampak bisa segera pulih, serta pelayanan kepada masyarakat kembali seperti semula.

    “Serta saya juga berharap, situasi di Kota Kediri selalu kondusif, tidak terjadi lagi aksi anarkis seperti beberapa waktu lalu, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupannya dengan aman dan nyaman. Mari bersama-sama jaga Kota Kediri tercinta ini,” tegasnya.

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menyambut kedatangan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, di Polsek Kota, Kamis (4/9/2025).

    Sementara itu, dalam arahannya, Kapolda Jatim menegaskan pentingnya menjaga semangat kerja di tengah dinamika yang terjadi. Ia juga mengapresiasi kinerja kepolisian bersama TNI dan _stakeholder_ lain yang telah bahu membahu menjaga keamanan di Kediri dan sekitarnya.

    “Saya datang untuk memastikan bahwa seluruh anggota tetap semangat dan baik-baik saja. Kita bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan keamanan di wilayah ini. Terima kasih, rekan-rekan sudah luar biasa dalam melaksanakan tugas, bersinergi dengan TNI dan berbagai pihak lainnya. Semua merasa punya tanggung jawab terhadap keamanan, sehingga kejadian yang ada bisa ditangani dan dampaknya diminimalisir,” ungkap Kapolda Jatim.

    Lebih lanjut, Irjen Pol Nanang Avianto juga menekankan pentingnya memulihkan kondisi pascakejadian. Mulai dari perbaikan fasilitas umum hingga memastikan aktivitas masyarakat dapat berjalan normal kembali, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun layanan publik.

    Terakhir, Kapolda Jatim ini juga berpesan agar seluruh jajaran kepolisian terus menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan kepada masyarakat, serta bijak dalam menggunakan media sosial.

    “Mari kita guyub, bersatu, dan menjaga Kota Kediri tetap aman. Kerja keras rekan-rekan sangat luar biasa, dan sinergitas yang baik ini harus terus dipertahankan,” tegasnya.

    Turut mendampingi kunjungan tersebut, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Danbrigif 16 Wira Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Kapolsek Kota Kompol Ridwan Sahara, serta Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kediri Agung Hadi Wijanarko. [nm/but]

     

  • Hadiri Doa Bersama, Gus Qowim Tekankan Teladan Nabi untuk Jaga Kedamaian Kota Kediri

    Hadiri Doa Bersama, Gus Qowim Tekankan Teladan Nabi untuk Jaga Kedamaian Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin menghadiri Doa Bersama bertajuk ‘Damai Negeriku, Jaga Kediri, Jaga Jawa Timur dan Jaga Indonesia’. Acara berlangsung di SMA Negeri 1 Kediri, Kamis (04/09/2025). Dengan khidmat, seluruh siswa-siswi dan tamu undangan mengikuti doa bersama.

    Gus Qowim mengungkapkan di tengah situasi saat ini, semua pihak harus turut menjaga keamanan dan ketentraman di Kota Kediri. Dimana hal itu adalah fondasi untuk Kota Kediri menjadi kota yang nyaman ditinggali. Apa yang terjadi beberapa hari lalu, menimbulkan banyak kerugian. Tidak hanya materi namun juga mental.

    “Beberapa hari lalu terjadi peristiwa yang memprihatinkan dan menimbulkan banyak kerugian. Semoga melalui acara ini kita semua semakin solid dalam menjaga keamanan, kenyamanan dan ketentraman Kota Kediri,” ungkapnya.

    Bertepatan dengan Rabiul Awal, Gus Qowim mengajak seluruh pihak termasuk pelajar untuk menjadikan Nabi Muhammad SAW suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pesan dari Nabi Muhammad SAW harus dijadikan rujukan ataupun pegangan dalam situasi saat ini. Yakni, untuk tidak menyakiti atau mendzolimi diri sendiri dan orang lain.

    “Di momen ini mari kita semua meneladani Nabi Muhammad SAW. Kita harus menengok apakah selama ini kita sudah meneladani,” ujarnya.

    Kepala Cabang Dinas Pendidikan Adi Prayitno menjelaskan kegiatan ini merupakan pemantapan nilai sehari-hari di sekolah. Yakni menanamkan dan menumbuhkan akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Lalu setiap hari pengetahuan kognitifnya terus digali oleh guru. Sehingga menjadi manusia yang cerdas.

    “Hari ini menurut data yang melaksanakan doa bersama saya hitung 77.000 dari sekolah-sekolah Kediri. Dari unsur siswa 73.000 dan guru 4.000. Mari kita semua berdoa bersungguh-sungguh agar kota ini selalu damai,” jelasnya.

    Turut hadir, Plt Kepala SMAN 1 Kota Kediri Arif Syah Putra, jajaran Cabang Dinas Pendidikan, dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • DPRD Sampang Telusuri Dugaan Penyelewengan Bantuan Beras

    DPRD Sampang Telusuri Dugaan Penyelewengan Bantuan Beras

    Sampang (beritajatim.com) – Dugaan penyelewengan bantuan beras di Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, yang sempat ramai di media sosial dalam beberapa hari terakhir, kini mendapat perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

    Ketua Komisi I DPRD Sampang, Mohammad Salim menyatakan, pihaknya akan turun tangan langsung untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar. Saat ini, DPRD akan melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait.

    “Jika dugaan tersebut terbukti benar, kami pastikan akan menindak tegas sesuai dengan kewenangan kami selaku wakil rakyat,” terangnya, Kamis (4/9/2025).

    Meski demikian, ia menekankan bahwa pihaknya tidak bisa gegabah dalam mengambil tindakan. Semua harus melalui mekanisme yang sudah ditentukan.

    “Tapi sebelumnya kami akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada semua pihak yang terlibat,” imbuhnya.

    Soalnya, ada beberapa kemungkinan bantuan bisa belum tersalurkan atau disebabkan oleh kendala teknis di tingkat desa, bukan semata-mata karena adanya penyelewengan.

    “Bisa jadi karena keterlambatan atau tidak sampainya bantuan tersebut disebabkan oleh kendala administratif atau teknis dari pihak desa,” ujarnya.

    Sekadar diketahui, berdasarkan data di lapangan, sebanyak 526 orang tercatat sebagai penerima Bantuan Pangan Beras (PBP).

    Namun, muncul dugaan bahwa tidak semua penerima mendapatkan bantuan beras. Diperkirakan sekitar 10 warga tidak menerima haknya sesuai yang tercantum dalam daftar. [sar/but]

  • Rektor UIN KHAS Jember: Aksi Mahasiswa Beda dengan Perusuh

    Rektor UIN KHAS Jember: Aksi Mahasiswa Beda dengan Perusuh

    Jember (beritajatim.com) – Hepni, Rektor Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menegaskan perbedaan aksi mahasiswa dengan perusuh dalam sejumlah unjuk rasa yang memprotes kebijakan pemerintah.

    “Cara mahasiswa adalah cara yang elegan. Cara mahasiswa adalah cara yang anggun dan berkelas. Mereka beda dengan perusuh, penjarah, dan lain sebagainya,” kata Hepni, Kamis (4/9/2025).

    Menurut Hepni, keterlibatan mahasiswa, termasuk mahasiswa UIN KHAS, dalam aksi unjuk rasa adalah solidaritas untuk kemanusiaan, keadilan, dan kedamaian. “Tentu dengan cara-cara yang santun, jauh dari anarkis dan lain sebagainya,” katanya.

    Hepni mengingatkan kembali problem awal yang memicu aksi mahasiswa. “Diawali kenaikan tunjangan atau gaji anggota DPR. Di tengah masyarakat yang kesulitan ekonomi kok ada kejadian yang kontras. Tuntutannya jelas adalah bagaimana membatalkan keputusan itu,” katanya.

    Hepni berharap aksi-aksi unjuk rasa mahasiswa ditangani dengan santun dan profesional. “Sehingga tidak ada korban yang dirugikan,” katanya.

    Lebih dari itu, Hepni berharap sejumlah aksi unjuk rasa dan kerusuhan di tanah air akhir-akhir ini bisa menjadi pembelajaran. “Dengan terjadinya peristiwa ini, semua orang bisa berkontemplasi, bisa melakukan perenungan untuk perbaikan diri. Jadi kalau ini dianggap sebagai bencana sosial atau bencana politik, maka di balik bencana itu pasti ada rencana (Tuhan),” katanya.

    “Untuk menjadi negara besar memang harus melalui berbagai ujian berat. Salah satunya peristiwa akhir-akhir ini. Kalau Indonesia mampu melewati itu maka akan terwujud Indonesia yang bermartabat, Indonesia yang besar. Jadi kita ambil hikmahnya,” kata Hepni. [wir]

  • MJC Diskop Jatim 2025, Talenta Muda Malang dan Madiun Dalami Ilmu Desain Kemasan

    MJC Diskop Jatim 2025, Talenta Muda Malang dan Madiun Dalami Ilmu Desain Kemasan

    Surabaya (beritajatim.com) – Puluhan talenta muda pelaku UMKM di Kabupaten Malang dan Kabupaten Madiun terlihat antusias mendengarkan materi dari praktisi dan pakar terkait desain kemasan.

    Selain menerima materi, mereka juga langsung belajar untuk praktik desain kemasan yang menarik dan kekinian untuk produk UMKM.

    Forum tersebut adalah forum Millenial Job Center (MJC) yang rutin digelar Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim. MJC dengan fokus bahasan desain kemasan digelar di Malang pada 4-5 Agustus 2025 dan di Madiun pada 13-14 Agustus 2025.

    Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Endy Salim Abdi Nusa mengatakan, MJC adalah terobosan yang dirancang untuk menjawab tantangan era digital dan ekonomi kreatif, khususnya bagi generasi muda.

    MJC hadir bukan sekadar sebagai tempat pelatihan, melainkan sebagai ekosistem kolaboratif yang mempertemukan talenta muda, mentor profesional, dan pelaku umkm atau klien dalam proyek-proyek nyata.

    “Kolaborasi ini bukan hanya menguntungkan pelaku UMKM yang terbantu dari sisi pemasaran, tetapi juga membuka ruang bagi anak-anak muda untuk berkarya, berkembang, dan menciptakan portofolio profesional yang nyata,” terangnya, Kamis (4/9/2025).

    Permasalahan dalam desain produk UMKM bisa bervariasi tergantung pada jenis industri, skala usaha, dan sumber daya yang tersedia.

    Beberapa permasalahan umum yang sering dihadapi adalah keterbatasan sumber daya, kurangnya keahlian desain, serta pemahaman pasar dan trend.

    Selain itu, juga perizinan dan standarisasi, diferensiasi dari kompetitor, manajemen produksi dan kualitas, pengemasan dan branding, hingga akses ke pasar dan distribusi

    Permasalahan UMKM dalam menghadapi persaingan usaha menurut Endy semakin ketat dan berat, hal ini dikarenakan semakin terbukanya pasar didalam negeri maupun ancaman bagi UMKM dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang masuk dari luar akibat dampak dari globalisasi.

    “Untuk itu UMKM perlu memperkuat posisi serta daya saing di tengah arus globalisasi dan perdagangan bebas, pelaku UMKM juga harus memastikan kesiapan diri agar memiliki kemampuan bertahan dan berkembang,” jelasnya.

    Bukan hanya dari pemerintah, dukungan dari lembaga non-profit dalam bentuk pelatihan, pendanaan, atau sumber daya lainnya juga dapat membantu umkm mengatasi beberapa tantangan masa kini.

    “Di tengah tantangan global dan ketatnya persaingan kerja, MJC didesain menjadi jembatan harapan menciptakan peluang kerja berbasis keterampilan dan kreativitas yang relevan dengan kebutuhan zaman,” pungkasnya. (tok/but)

  • Kenaikan Tunjangan DPRD Jombang: Kontroversi di Tengah Kesulitan Ekonomi

    Kenaikan Tunjangan DPRD Jombang: Kontroversi di Tengah Kesulitan Ekonomi

    Jombang (beritajatim.com) – Kenaikan tunjangan perumahan dan transportasi anggota DPRD Jombang sejak 1 Januari 2025 memicu kontroversi besar di kalangan masyarakat.

    Peraturan Bupati (Perbup) Jombang Nomor 66 Tahun 2024 menetapkan bahwa tunjangan perumahan bagi Ketua DPRD meningkat menjadi Rp37.945.000 per bulan, Wakil Ketua Rp26.623.000, dan anggota dewan Rp18.865.000. Selain itu, tunjangan transportasi juga mengalami kenaikan, masing-masing anggota dewan berhak menerima Rp13.500.000 per bulan.

    Kenaikan tunjangan ini terbilang fantastis jika dibandingkan dengan Perbup sebelumnya (Nomor 5 Tahun 2022), di mana Ketua DPRD hanya menerima Rp29.200.000, Wakil Ketua Rp21.800.000, dan anggota dewan Rp18.800.000, dengan tunjangan transportasi Rp12.900.000.

    Namun, keputusan ini mendapat kritikan keras dari berbagai pihak yang menilai kebijakan tersebut tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang tengah kesulitan.

    Sekretaris Majelis Rakyat Jombang (MRJ), Syadat Almahiri, menegaskan bahwa kebijakan kenaikan tunjangan tersebut sangat mencederai hati masyarakat, terutama di tengah kesulitan ekonomi yang sedang dihadapi.

    “Kenaikan tunjangan anggota dewan saat ini sungguh mencederai, pertama mencederai prinsip efisiensi yang dicanangkan secara nasional. Dimana yang seharusnya semuanya harus melakukan efisiensi bersama, ini malah justru tunjangan dewan naik,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

    Syadat menambahkan bahwa kenaikan tunjangan tersebut memperburuk harapan masyarakat yang saat ini bingung menghadapi kondisi ekonomi. “Masyarakat bingung dengan kondisi ekonomi, sementara wakil rakyatnya berlebih-lebihan dalam hal tunjangan,” jelasnya.

    Ia juga meminta agar anggota DPRD menunda kenaikan tunjangan tersebut untuk menjaga hubungan dengan masyarakat dan mencegah hati masyarakat terluka. Selain itu, Syadat mengusulkan agar belanja di DPRD yang tidak terlalu penting, seperti kunjungan kerja (Kunker), dikurangi untuk memprioritaskan kepentingan rakyat.

    Sebagai bentuk protes, MRJ berencana untuk menggalang aksi massa jika kenaikan tunjangan tersebut tetap dipaksakan dalam kebijakan anggaran tahun 2025-2026. Warga Jombang semakin gelisah dengan kebijakan yang dinilai semakin memperlebar jurang pemisah antara wakil rakyat dan masyarakat yang mereka wakili.

    Kebijakan ini menjadi perhatian lebih karena bertentangan dengan prinsip efisiensi yang digelorakan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang mengajak seluruh elemen negara untuk bersama-sama melakukan efisiensi di tengah kesulitan ekonomi.

    Namun, di Jombang, langkah tersebut justru memperlihatkan sebaliknya, yakni peningkatan tunjangan yang tidak sebanding dengan realitas yang dihadapi masyarakat. [suf]