Category: Beritajatim.com Politik

  • Khofifah Warning ASN: Hati-hati Berucap dan Berinteraksi di Media Digital

    Khofifah Warning ASN: Hati-hati Berucap dan Berinteraksi di Media Digital

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim untuk menjaga kehati-hatian baik dalam berucap, bertindak maupun berinteraksi.

    “Hari ini kehati hatian harus lebih dijaga mulai berucap, bertindak dan berinteraksi. Apa yang kita lihat ini tiba-tiba kemudian ada paramater-parameter serta indikator nilai yang kemudian muncul dan memiliki keserupaan perspektif,” katanya saat menggelar apel bersama seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim di halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, Senin (8/9/2025).

    Khofifah menilai bagaimana pentingnya akhlak dalam memanfaatkan digital IT. Hal inilah yang mengilhami Khofifah mengadakan kajian bulanan Nasoihul Jaelani atau Mutiara Nasihat dari Syekh Abdul Qadir Jaelani ada 31 item mengajarkan arti kejujuran, kesederhanaan, sabar syukur dan ikhlas karya Syekh Muhammad Fadhil Al Jaelani.

    “Saya minta itu nanti jadi kajian bulanan. Satu bulan sekali satu jam. Nanti Pak Wagub yang mengomandoi. Pertama di kajian dibahas soal akhlak, bagaimana akhlak dengan digital IT. Jadi sekarang bukan hanya dari lisan, tapi jari-jari ini juga harus berakhlak. Eranya ini adalah akhlak memberseiringi digital IT,” jelasnya.

    “Saya rasa ini bagian untuk memberikan ruh dalam diri kita, bagaimana cara pandang, cara berfikir, menata hati dan cara bertindak kita. Dinamika kehidupan luar biasa. Tontonan terlalu banyak, tuntunannya kurang,” ungkapnya.

    Ia berharap penguatan ini penting menjadi bagian dari keberseiringan kehidupan dan mendorong proses implementasi supaya berseiring dengan kebaikan-kebaikan bagi diri, keluarga, masyarakat, institusi, bangsa dan negara.

    “Selamat bertugas tetaplah menjaga kehati hatian kita semua. Saling kita mengingatkan, watawa soubil haq watawa soubisobr. Pengingat satu dengan lain akan kebaikan dan kebenaran dengan sabar,” pungkasnya. [tok/beq]

  • DPRD Surabaya Desak Sanksi Tegas untuk Pegawai Kelurahan Terlibat Pungli Adminduk

    DPRD Surabaya Desak Sanksi Tegas untuk Pegawai Kelurahan Terlibat Pungli Adminduk

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) memberikan sanksi tegas kepada oknum pegawai Kelurahan Kebraon yang terlibat pungutan liar (pungli) dalam pengurusan administrasi kependudukan (adminduk).

    Menurut dia, kasus ini mencoreng citra pelayanan publik di tingkat kelurahan.

    “Ngisin-ngisini (memalukan) iki nek sampek ada oknum pegawai kelurahan main pungli, perlu dibersihkan,” tegas politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe ini, Senin (8/9/2025).

    Cak Yebe mengapresiasi langkah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang memberikan maaf kepada oknum tersebut.

    Namun, dia menilai pemkot tetap harus memberikan hukuman yang jelas agar menjadi pelajaran bagi semua aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai di lingkup Pemkot Surabaya.

    “Saya apresiasi wali kota memberikan maaf kepada yang bersangkutan atas dalih setiap manusia tempatnya salah. Namun harus tetap ada sanksi tegas kepada yang bersangkutan agar ada efek jera,” ujar Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.

    Menurut Cak Yebe, sanksi ini penting sebagai peringatan bagi seluruh ASN dan pegawai pemkot. Dia menegaskan agar pegawai lebih profesional dalam melayani masyarakat dan tidak mencampuradukkan urusan pribadi dengan tugas publik.

    “ASN atau pegawai pemkot di kelurahan, kecamatan, dan OPD harus mengedepankan asas profesionalitas sebagai pelayan masyarakat. Bukan membuat dan memperluas ruang untuk kepentingan pribadi,” kata Cak Yebe.

    Cak Yebe juga menyebut perlunya penanganan yang berbeda sesuai status kepegawaian. Dia mendorong agar demosi dan mutasi dilakukan secara tepat untuk mencegah terulangnya kasus serupa.

    “Jika itu ASN, demosi dan mutasi harus benar-benar dijalankan, bukan sekadar mutasi dengan posisi yang sama. Kalau non-ASN atau honorer, bisa langsung diberi peringatan keras, dan jika mengulangi harus dipecat,” jelasnya.

    Oleh karena itu, dia meminta Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat (Bapemkesra) untuk memperkuat pemahaman aturan disiplin pegawai melalui sosialiasi PP 53 tahun 2010. Sosialisasi ini dinilainya penting agar setiap pegawai paham konsekuensi pelanggaran yang dilakukan.

    “Saya meminta Bapemkesra mendorong resosialisasi PP 53 Tahun 2010 kepada seluruh jajaran kelurahan, kecamatan, dan OPD yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat. Agar mereka lebih memahami tupoksi dan konsekuensi jika menabrak aturan,” katanya.

    Dia juga menyarankan agar Pemkot mengevaluasi mekanisme pelayanan adminduk di tingkat bawah. Jika proses surat-menyurat justru menjadi celah pungli, dia menilai masyarakat sebaiknya bisa langsung mengurus dokumen di dinas terkait tanpa surat pengantar dari RT, RW, atau kelurahan.

    “Nek modele sik kayak gini, gak perlu ada surat pengantar dari RT, RW, dan kelurahan untuk pengurusan surat-surat adminduk. Mending langsung ke dinas terkait atau Mal Pelayanan Publik (MPP) supaya memangkas birokrasi yang justru dijadikan ajang pungli,” pungkasnya.[asg/ted]

  • Tekan Kebocoran Retribusi, Pemkot Magetan Segera Wujudkan E-Ticketing di Telaga Sarangan

    Tekan Kebocoran Retribusi, Pemkot Magetan Segera Wujudkan E-Ticketing di Telaga Sarangan

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan menargetkan penerapan sistem e-ticketing di kawasan wisata Telaga Sarangan mulai tahun ini. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, sekaligus meminimalisasi praktik kebocoran retribusi.

    Pj Sekda Magetan, Muhtar Wahid, mengungkapkan wacana penerapan e-ticketing sebenarnya sudah lama digagas. Namun, baru tahun ini rencana tersebut dipastikan segera direalisasikan. “E-ticketing Sarangan itu sebenarnya sudah lama direncanakan. Nanti akan diwujudkan dalam bentuk portal elektronik di pintu masuk kawasan wisata,” ujarnya, Senin (8/9/2025).

    Menurut Muhtar, Pemkab Magetan telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga kini tinggal menunggu tahap pelaksanaan dan pengadaan sarana-prasarana. Pembangunan portal dan peralatan pendukung akan menggunakan anggaran pemerintah daerah.

    Dengan sistem e-ticketing, pembayaran tiket masuk akan lebih efisien karena tidak lagi sepenuhnya bergantung pada petugas manual. “Kalau komunikasi dengan mesin kan lebih jujur. Mesin itu kalau tidak ya tidak. Kalau manusia kan bisa saja digoda,” kata Muhtar.

    Pemkab juga menyiapkan mekanisme khusus bagi warga lokal yang tinggal dan beraktivitas di sekitar Telaga Sarangan agar tidak terbebani biaya tiket berulang. Skema tersebut akan menggunakan kartu khusus seperti yang diterapkan di kawasan wisata Kebun Refugia, Plaosan.

    “Nanti warga Sarangan bisa mendapatkan kartu khusus. Jadi ketika keluar masuk tidak harus bayar berkali-kali. Tetapi, kartu ini juga harus dijaga jangan sampai disalahgunakan atau bocor ke orang lain,” tegasnya.

    Muhtar berharap penerapan e-ticketing di Sarangan tidak hanya memperbaiki sistem pengelolaan retribusi, tetapi juga memberi kenyamanan lebih bagi wisatawan maupun masyarakat sekitar. [fiq/beq]

  • IPM Jombang Masih Tertinggal, Perlu Dorongan Dialog dan Literasi

    IPM Jombang Masih Tertinggal, Perlu Dorongan Dialog dan Literasi

    Jombang (beritajatim.com) – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jombang pada angka 75,67 masih tertinggal dibanding Kabupaten Mojokerto yang mencapai 76,69, terlebih Kota Mojokerto yang sudah berada di angka 81,76. Meski demikian, capaian Jombang masih lebih tinggi dari Kabupaten Nganjuk yang hanya 75,24.

    “Tentu ini memprihatinkan karena Jombang terkenal kota santri dan kota pelajar. Penyebab Utama, Pemkab Jombang belum maksimalkan ‘Pentahelix’ yakni Kolaborasi pemerintah, akademisi, sektor usaha/bisnis, komunitas/masyarakat, dan media,” ungkap Yusron Aminulloh, Pendiri IQRA Semesta sekaligus aktivis pendidikan dan sosial, Minggu (7/9/2025) dalam bincang dengan media di Rumah Peradaban MEP Jombang.

    Indeks Pembangunan Manusia menjadi tolok ukur penting untuk menilai kemajuan daerah, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Tiga dimensi yang diukur dalam IPM adalah kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak.

    “Saya lihat ekosistem kesehatan di Jombang sudah bagus, tinggal maksimalkan ekosistem pendidikan harus digenjot,” papar Yusron yang kerap diundang sebagai narasumber di berbagai forum.

    Ia juga menilai pelibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan masih bersifat formalitas, termasuk pada aspek penganggaran. Karena itu, Yusron mendorong agar ruang-ruang diskusi, forum akademis, hingga dialog publik lebih sering digelar untuk membicarakan masa depan Jombang.

    “Sebagai contoh, hampir dua bulan ini, empat kali kami coba ‘jahit’ peradaban Jombang masa depan. Setelah di Unair, kami bergerak ke UPN, bahkan mempertemukan akademisi dari IPB, dan sejumlah guru besar, dunia usaha dan masyarakat langsung di kota Jombang,” ungkap Yusron yang juga CEO Saieda Greenview.

    Namun ia menegaskan langkah tersebut belum cukup. Tradisi diskusi yang ada di pesantren harus bisa menular ke masyarakat luas. Pemerintah daerah juga perlu menyiapkan pojok-pojok bacaan, kegiatan literasi, serta mendukung kreativitas generasi muda.

    “Saya pernah usul dalam satu seminar literasi di Gedung DPRD Jombang, dua pekan lalu, agar Dinas Pendidikan sering mengadakan lomba karya tulis pelajar dengan tema ‘Jombang 2045’, tepat 100 tahun Indonesia. Anak akan berimajinasi liar memicu kreativitas,” jelas Yusron.

    Menurutnya, pelibatan anak muda dalam dialog, diskusi, hingga lomba-lomba literasi sangat penting untuk mencetak generasi visioner. Ia mencontohkan Kota Yogyakarta yang memiliki IPM tertinggi di Indonesia, yakni 89,10, karena mampu menciptakan ekosistem dinamis penuh kreativitas dan gerakan literasi yang masif.

    “Jombang punya potensi itu. Karena pelajar dan mahasiswa dari berbagai kota ada di pesantren dan kampus-kampus di Jombang. Tinggal bagaimana menghidupkan,” tandasnya.

    Yusron juga mengkritik alokasi anggaran pemerintah daerah yang dinilai kurang berpihak pada peningkatan kualitas SDM. “Indeks Pembangunan Manusia dianggap belum penting dibanding pembangunan fisik,” ujarnya. [suf]

  • Wabup H Mimik Hadiri Pelantikan IPNU dan IPPNU Sidoarjo

    Wabup H Mimik Hadiri Pelantikan IPNU dan IPPNU Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sidoarjo hadiri pelantikan Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten Sidoarjo Masa Khidmat 2025 2027.

    Pelantikan terhadap Muhammad Fachrudin sebagai Ketua terpilih IPNU serta Alya Putri A.H sebagai Ketua IPPNU Kabupaten Sidoarjo, yang dilakukan oleh PW IPNU IPPNU Jawa Timur ini di kemas bersama pengajian rutin Ahad Pahing.

    Atas  Nama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana menyampaikan ucapan selamat kepada Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten Sidoarjo yang baru saja dilantik.

    “Semoga amanah yang diterima dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab integritas dan semangat pengabdian untuk agama bangsa dan negara,” kata Wabup Sidoarjo, Minggu (7/9/2025).

    Wabup juga menyampaikan angkatan pelajar IPNU dan IPPNU merupakan gerbang pertama mengenal Nahdlatul Ulama sedangkan IPPNU berfungsi sebagai tempat perjuangan kaum pelajar Nahdlatul Ulama dalam mempersiapkan kader-kader penerus perjuangan NU dalam melaksanakan serta mengembangkan ajaran Islam yang ber asas Ahlussunnah Wal Jamaah.

    “Saya berpesan kepada seluruh kader yang dilantik untuk semangat belajar baik agama maupun ilmu pengetahuan umum. Jadikan organisasi ini sebagai wadah untuk menempa diri melatih kepemimpinan kebangsaan serta berkontribusi untuk pembangunan Indonesia khususnya Kabupaten Sidoarjo tercinta,” pinta Hj. Mimik Idayana.

    Hj. Mimik menambahkan jika Pemkab Sidoarjo selalu mendukung setiap langkah positif IPNU dan IPPNU dalam upaya membentuk generasi emas yang merupakan cita-cita anak bangsa.

    “Sidoarjo butuh kontribusi pelajar dan anak-anak muda yang cerdas, semangat serta berbakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Sidoarjo,” jelasnya.

    Dalam kesempatan pelantikan ini juga telah dilaunching Buku Khazanah Intelektual Pelajar NU oleh PC IPNU IPPNU Sidoarjo. (isa/ted)

  • Bersama Bupati Subandi, Ratusan Muslimat NU Sidoarjo Peringati Maulid Nabi

    Bersama Bupati Subandi, Ratusan Muslimat NU Sidoarjo Peringati Maulid Nabi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Ratusan jemaah Muslimat NU dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sidoarjo menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Bupati H. Subandi di Pendopo Delta Wibawa, Minggu (7/9/2025).

    Mengusung tema “Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri”, peringatan Maulid Nabi kali ini tidak hanya menjadi ajang memperingati kelahiran Rasulullah SAW, tetapi juga momentum meneguhkan komitmen menjaga lingkungan sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah.

    Dalam sambutannya, Bupati Subandi menegaskan bahwa ajaran Rasulullah SAW mencakup hubungan antarmanusia sekaligus tanggung jawab terhadap alam.

    “Nabi Muhammad SAW telah memberikan teladan akhlak mulia, termasuk bagaimana memperlakukan alam dengan penuh kasih sayang. Menjaga bumi bukan hanya soal lingkungan, tapi juga ibadah yang harus kita lakukan sebagai amanah dari Allah SWT,” ucapnya.

    Menurutnya, dengan meneladani Rasulullah SAW, umat Islam dapat berkontribusi membangun negeri yang berkah dan lestari. Ia juga mengingatkan pentingnya menerapkan nilai toleransi, kepedulian sosial, dan cinta damai dalam kehidupan bermasyarakat.

    “Saya berharap kita semua semakin menanamkan nilai-nilai keteladanan beliau, baik dalam membina keluarga maupun bermasyarakat,” tambah Subandi.

    Acara peringatan Maulid Nabi tersebut diisi dengan tausiyah, lantunan sholawat, doa bersama, serta harapan agar Sidoarjo senantiasa menjadi “Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.” Suasana khidmat dan penuh kebersamaan tampak dari antusiasme para jamaah yang hadir. [isa/but]

     

     

  • Warga Medokan Ayu Curhat ke DPRD, Aning Rahmawati Janji Kawal Aspirasi

    Warga Medokan Ayu Curhat ke DPRD, Aning Rahmawati Janji Kawal Aspirasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Kerusakan infrastruktur dan masalah banjir yang tak kunjung usai menjadi keluhan utama warga Medokan Ayu dalam acara reses yang digelar oleh Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati. Pertemuan ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.

    Bertempat di RT 6 RW 12, acara ini disambut antusias oleh para tokoh masyarakat dan warga.

    “Saya masih ingat keluhan bapak-bapak yang banjir dulu. Alhamdulillah, sekarang sudah tidak. Apa yang panjenengan keluhkan, insyaallah akan saya kawal,” ujar Aning.

    Ucapan Aning ini pun disambut dengan kesanggupan Lurah Medokan Ayu, Zainul Abidin dan Ketua LPMK Medokan Ayu yng bertekad membantu dan mengawasi proyek pembangunan di seluruh wilayah Medokan Ayu.

    Warga bernama Kahono mengeluhkan kondisi paving di Gang 16 yang sudah rusak parah selama 15 tahun.

    “Sekarang ikut banjir, Bu,” katanya. Keluhan ini langsung direspons oleh Aning dengan janji akan memasukkan perbaikan paving tersebut dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) agar bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2026.

    Selain itu, warga juga menyoroti lahan kosong yang terbengkalai. Mereka berharap lahan tersebut bisa manfaatkan untuk kepentingan umum. Aning meminta Lurah Medokan Ayu untuk segera mengecek status kepemilikan lahan tersebut agar langkah hukum bisa diambil.

    Solusi Jangka Panjang untuk Banjir dan Perencanaan Kota

    Masalah banjir, terutama di Gang 5 Medayu Utara, juga menjadi keluhan utama. Aning menjelaskan bahwa ia telah memperjuangkan master plan pengendalian banjir di Medokan Ayu.

    Ia mencontohkan upaya yang telah dilakukan, seperti mengalihkan aliran air dari wilayah lain agar tidak membebani Medokan Ayu. Proyek strategis seperti pembangunan “saluran gendong” juga sedang ia perjuangkan.

    “Ini satu-satunya perjuangan saya yang agak berat, karena akan sangat berfungsi sekali untuk menutup pintu air saat pasang,” jelasnya.

    Aning menekankan bahwa keberhasilan pembangunan di Medokan Ayu, dari RW 1 hingga RW 15, adalah hasil kolaborasi.

    “Mari kita bersama-sama bersyukur karena kita saling bekerja sama berkolaborasi membangun Medokan Ayu,” pungkasnya, menutup sesi diskusi dengan harapan agar aspirasi masyarakat bisa terus terwujud.[rea]

  • Hadiri Sedekah Bumi, Yona Bagus Ajak Warga Perkuat Kampung Pancasila

    Hadiri Sedekah Bumi, Yona Bagus Ajak Warga Perkuat Kampung Pancasila

    Surabaya (beritajatim.com) – Tradisi Sedekah Bumi kembali digelar meriah oleh warga Dukuh Watulawang, RT 01 RW 06, Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Minggu (7/9/2025).

    Acara ini dihadiri Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, bersama Camat Sambikerep Iin Trisnoningsih, Lurah Made Widodo Hadi Santoso, dan para ketua RW.

    Dalam kesempatan tersebut, politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe ini mengajak warga menjaga kondusivitas kota Surabaya melalui penguatan nilai-nilai Kampung Pancasila.

    Dia menyebut pentingnya gotong royong, sikap tenggang rasa, dan tepo sliro di tengah kemajemukan masyarakat.

    “Saya mengajak seluruh warga Dukuh Watulawang untuk bersama-sama menjaga Kota Surabaya dengan memperkuat semangat Kampung Pancasila,” ujar Cak Yebe.

    Menurutnya, nilai kebersamaan perlu terus dipupuk agar lingkungan tetap harmonis dan masyarakat bisa hidup rukun. Dia juga mendorong warga yang memiliki kemampuan ekonomi lebih untuk membantu sesama yang kurang mampu.

    “Bagi warga yang diberikan kemampuan ekonomi lebih, mari ikut membantu warga yang kekurangan. Kita kuatkan Surabaya agar selalu dalam situasi yang guyub rukun,” tutur Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.

    Cak Yebe mengingatkan bahwa situasi yang tidak kondusif bisa berdampak langsung pada roda perekonomian. Dia menilai stabilitas sosial menjadi kunci agar masyarakat tetap bisa mencari nafkah dengan tenang.

    “Kalau situasi kurang kondusif, perekonomian kita justru semakin memburuk, cari makan pun jadi susah,” tegasnya.

    Selain soal nilai kebersamaan, Cak Yebe juga menerima aspirasi warga terkait sulitnya mengakses dukungan anggaran dari Pemkot Surabaya untuk pelaksanaan tradisi Sedekah Bumi. Dia menyebut banyak RW yang mengeluhkan kendala administrasi.

    “Fakta di lapangan, banyak RW mengaku kesulitan mendapat suport anggaran. Padahal kegiatan ini punya nilai penting dalam menjaga kebersamaan,” ungkap Cak Yebe.

    Menurutnya, alokasi anggaran yang tersedia di Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) lebih banyak difokuskan untuk kegiatan kesenian tradisional. Namun, aksesnya tidak mudah karena memerlukan rekomendasi resmi dari dinas terkait.

    “Itupun tidak mudah karena harus melalui rekomendasi Disbudporapar, sehingga banyak panitia lokal tidak bisa langsung mengakses,” jelasnya.

    Sebagai bentuk dukungan, Cak Yebe membantu pelaksanaan Sedekah Bumi di 12 titik wilayah Sambikerep selama September 2025. Dia menilai tradisi ini bukan hanya ritual, tetapi juga warisan budaya yang memperkuat persaudaraan antarwarga.

    “Sedekah bumi bukan hanya ritual, tapi warisan budaya dan perekat persaudaraan. Pemerintah dan masyarakat seharusnya berjalan bersama untuk menjaganya,” katanya.

    Acara Sedekah Bumi di Dukuh Watulawang berlangsung penuh kekeluargaan, diwarnai doa bersama, penampilan kesenian tradisional, dan pembagian tumpeng.

    “Tradisi turun-temurun ini menjadi simbol rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen dan kesejahteraan yang diterima warga. Mari kita rawat dan jaga bersama, agar Kota Surabaya tidak kehilangan identitasnya,” pungkas Cak Yebe. [asg/but]

  • Musda VI PKS Kota Malang Diisi dengan Santunan Yatim dan Keluarga Dhuafa

    Musda VI PKS Kota Malang Diisi dengan Santunan Yatim dan Keluarga Dhuafa

    Malang (beritajatim.com) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Malang menggelar Musyawarah Daerah (Musda) VI pada Sabtu (6/9/2025). Agenda penting ini tidak hanya menjadi forum konsolidasi, tetapi juga menetapkan kepengurusan baru Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS Kota Malang periode 2025–2030.

    Musda berlangsung dengan nuansa religius karena bertepatan dengan momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad. Acara diisi dengan mahalul qiyam yang penuh kekhidmatan, di mana para peserta larut dalam lantunan salawat sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW.

    Selain agenda organisasi, Musda juga menegaskan komitmen sosial PKS Kota Malang. Sebanyak 80 paket santunan anak yatim dan sembako untuk dhuafa disalurkan langsung kepada penerima manfaat. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Ketua DPD PKS Kota Malang yang baru, Muhammad Syaiful Ali Fatah.

    “Semoga PKS Kota Malang mampu melahirkan negarawan-negarawan yang dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Syaiful, Minggu (7/9/2025).

    Dalam sambutannya, Syaiful menegaskan tekad untuk fokus pada penataan struktur dan regenerasi kader. Ia juga memohon doa restu dari seluruh kader agar kepemimpinannya selama lima tahun ke depan dapat dijalankan dengan baik.

    Kegiatan sosial yang digelar dalam Musda mendapat apresiasi dari masyarakat. Salah satu penerima santunan, Amira dari Desa Janti, mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan.

    “Alhamdulillah, anak saya yatim. Senang sekali PKS mengadakan kegiatan seperti ini. Semoga PKS selalu dekat dengan masyarakat,” ungkap Amira.

    Ratusan kader hadir dalam Musda ini, memperlihatkan antusiasme sekaligus komitmen untuk menguatkan peran politik PKS di Kota Malang. Kehadiran mereka dipandang sebagai tanda soliditas organisasi sekaligus dorongan moral bagi kepengurusan baru.

    Musda VI PKS Kota Malang menjadi penanda awal perjalanan kepemimpinan baru, dengan semangat religius, sosial, dan politik yang diharapkan dapat menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat. [luc/suf]

    Susunan kepengurusan PKS Kota Malang periode 2025–2030 adalah sebagai berikut:

    Ketua DPD PKS Kota Malang: Muhammad Syaiful Ali Fatah

    Sekretaris Majelis Pertimbangan Daerah: Mochamad Andik

    Bendahara Dewan Pengurus Daerah: Trio Agus Purwono

    Ketua Bidang Kaderisasi Dewan Pengurus Daerah: Alwi Hidayat

    Ketua Dewan Etik Daerah: Mirza Ahmad Purnomo

    Sekretaris Dewan Etik Daerah: Imam Sutopo

  • Gus Qowim Ajak Masyarakat Kediri Jadikan Sedekah sebagai Budaya

    Gus Qowim Ajak Masyarakat Kediri Jadikan Sedekah sebagai Budaya

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha atau Gus Qowim, menghadiri kegiatan Sedekah Akbar 5 bertema ‘Bersama Mengetuk Pintu Langit’ yang digelar Rumah Muslim Kediri pada Minggu (7/9/2025). Dalam acara tersebut, santunan disalurkan kepada 300 anak yatim, dhuafa, penghafal Alquran, serta penyandang disabilitas se-Kediri Raya.

    Dalam sambutannya, Gus Qowim menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Rumah Muslim Kediri yang konsisten menggelar acara penuh manfaat ini. Ia menilai kegiatan yang digelar rutin dua tahun sekali tersebut menjadi wujud nyata rasa cinta, kepedulian, dan kebersamaan masyarakat di Kota Kediri.

    Menurutnya, tema acara kali ini sangat indah dan penuh makna. Ia meyakini doa anak-anak yatim dan orang-orang berhati tulus lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT.

    Selain memberikan semangat, Gus Qowim juga menyampaikan motivasi kepada para penerima manfaat. Ia menegaskan bahwa anak-anak adalah kebahagiaan semua orang. Meski sebagian memiliki keterbatasan, mereka tidak boleh merasa sendiri karena banyak orang yang menyayangi dan mendoakan.

    Ia juga menekankan pentingnya semangat, doa, dan usaha sungguh-sungguh dalam menentukan masa depan. Menutup sambutannya, Gus Qowim mengajak masyarakat untuk menjadikan sedekah sebagai budaya hidup.

    “Mari kita terus jadikan sedekah sebagai budaya. Insya Allah, dari sini doa-doa kita bersama benar-benar mengetuk pintu langit, membawa keberkahan untuk kita semua, dan menjadikan Kediri sebagai kota yang penuh rahmat, damai, dan sejahtera,” ujarnya.

    Acara ini turut dihadiri Kapolsek Mojoroto Kompol Rudi Purwanto, Pabung Kodim 0809 Kediri Mayor Inf Ngatari, Kepala BPS Kota Probolinggo Mouna Sri Wahyuni, Kepala BPS Kabupaten Tulungagung Dyah Sari Prihantari, Lurah Bandar Lor Wasis Tri, Pembina Yayasan Rumah Muslim Kediri Bimo, Ketua Panitia Sedekah Akbar 5 Anwar, jajaran pengurus yayasan, penerima manfaat, serta para tamu undangan. [nm/suf]