Category: Beritajatim.com Politik

  • DPRD Surabaya Desak Swasta Ikut Bantu Korban Kebakaran Jemursari

    DPRD Surabaya Desak Swasta Ikut Bantu Korban Kebakaran Jemursari

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Bagas Iman Waluyo, mendesak pihak swasta, baik perusahaan-perusahaan besar maupun pelaku usaha di Kota Surabaya, ikut turun tangan membantu korban kebakaran di Jemursari, Kecamatan Wonocolo. Menurutnya, pihak swasta memiliki tanggung jawab sosial terhadap warga yang terdampak musibah.

    “Minimal perusahaan-perusahaan besar atau hotel yang ada di wilayah terdekat ikut peduli. Mereka mencari rezeki di Surabaya, sudah semestinya juga bertanggung jawab untuk membantu warganya,” tegas Bagas usai meninjau lokasi kebakaran, Jumat (19/9/2025).

    Bagas datang langsung ke lokasi kebakaran yang menghanguskan sekitar 7 rumah kontrakan dan membuat sekitar 10 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal serta harta benda. Dia juga memberikan bantuan berupa sembako dan santunan kepada warga terdampak sebagai bentuk kepedulian.

    “Ini bagian dari tanggung jawab moral kami sebagai wakil rakyat. Tapi kami juga berharap agar pelaku usaha ikut hadir, karena musibah seperti ini bukan hanya urusan pemerintah, melainkan juga tanggung jawab bersama,” ujar politisi muda Gerindra ini.

    Menurut Bagas, Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Surabaya dapat diarahkan untuk membantu pembangunan hunian sementara maupun kebutuhan dasar para korban. Bagas menilai langkah ini akan mempercepat proses pemulihan warga pasca kebakaran.

    “CSR jangan hanya dipajang di laporan tahunan perusahaan. Salurkan untuk kepentingan kemanuasiaan seperti membantu korban kebakaran yang kini kehilangan segalanya,” tegasnya.

    Dalam tinjauan tersebut, Bagas juga berdialog dengan warga dan menyapa relawan. Dia memuji semangat gotong royong warga sekitar yang menampung korban kebakaran di rumah mereka masing-masing.

    “Solidaritas warga luar biasa, banyak korban ditampung tetangganya. Ini semangat yang harus terus dijaga dan diperkuat,” katanya.

    Bagas juga mengapresiasi kecepatan tim pemadam kebakaran Surabaya yang tiba di lokasi hanya dalam tujuh menit setelah laporan diterima. Respons cepat tersebut, menurutnya, berhasil mencegah kebakaran meluas dan memakan korban jiwa.

    “Respon tim pemadam sangat cepat dan terstruktur, sehingga api tidak menyebar lebih luas. Ini patut diapresiasi,” ujarnya.

    Bagas menambahkan, terdapat donasi dari berbagai pihak sudah mencapai Rp50 juta dan akan dikelola bersama Baznas untuk mempercepat pembangunan hunian sementara. Bagas berharap dukungan dari swasta dapat memperbesar jumlah bantuan agar warga segera mendapatkan tempat tinggal yang layak.

    “Jangan biarkan warga menunggu terlalu lama. Dengan kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita bisa percepat pemulihan mereka,” kata Bagas.

    Selain itu, Bagas juga mendorong Pemkot Surabaya memperkuat regulasi terkait penyaluran CSR. Dia menilai jika dikelola dengan baik, CSR bisa menjadi solusi permanen untuk penanganan kebakaran maupun bencana lain di Surabaya. “Kalau penyaluran CSR ini tertata, dampaknya bisa langsung dirasakan warga. Jangan sampai ada perusahaan yang lari dari tanggung jawab sosialnya,” pungkas Bagas. [asg/kun]

  • DPRD Jember Sepakat Merevisi Perda Pengusahaan Tembakau yang Berusia 22 Tahun

    DPRD Jember Sepakat Merevisi Perda Pengusahaan Tembakau yang Berusia 22 Tahun

    Jember (beritajatim.com) – DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, sepakat merevisi Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pengusahaan Tembakau yang telah berusia lebih dari 20 tahun.

    Wakil Ketua DPRD Jenmber Widarto menyebut usia Perda Pengusahaan Tembakau sudah terlalu tua. “Saya sepakat banyak hal yang hal butuh pengawasan dan penegakan aturan soal kerja sama antara perusahaan dengan petani,” katanya, dalam rapat dengar pendapat di DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (18/9/2025).

    Agus Khoironi, anggota Komisi B, setuju perda tentang tembakai direvisi. “”Usianya sudah 20 tahun lebih. Ini sudah tidak bagus,” katanya.

    Menurut Agus, perda tersebut sudah tak sesuai dengan kondisi saat ini. “Kalau di perda itu perusahaan rokok hanya boleh menanam tembakau lima hektare, sekarang ratusan hektare yang mereka tanam,” katanya.

    Sementara Widarto mendengar, petani ingin perusahaan rokok tidak menanam tembakau sendiri. “Hari ini mereka sudah bisa menanam di lahan yang sangat luas, sehingga merugikan petani. Tidak mengambil tembakau dari petani tapi menanam sendiri,” katanya.

    Agus menyebut petani tembakau saat ini dalam posisi simalakama. “Kemarin harganya enak sehingga semua menanam tembakau. Tapi perusahaan sendiri bilang, kalau (stok) tahun kemarin saja belum bisa keluar, sehingga menumpuk, dan serapan tahun ini belum bisa maksimal,” katanya.

    Komisi B sudah mendiskusikan persoalan ini. “Kita akan turun ke perusahaan-perusahaan. Dengan sangat terpaksa mereka harus kita genjot supaya tetap beli tembakau di masyarakat, karena memang kondisinya seperti itu,” kata Agus.

    Tak hanya soal menumpuknya stok tembakau di gudang pabrik rokok. Keberadaan rokok ilegal ternyata juga menentukan serapan tembakau milik petani.

    “Kenapa tembakau bisa laku keras, salah satunya karena ada produk rokok ilegal. Tahun ini rokok ilegal tidak dibolehkan. Akhirnya tembakau petani tidak bisa terserap. Ini sebenarnya jadi simalamaka buat kita,” kata Agus.

    Ketua Komisi B Candra Ary Fianto bisa memahami kegelisahan petani. “Keluarga saya dari kakek, ayah, dan saudara kami adalah pekerja tembakau. Hari ini keluh-kesah petani tembakau luar biasa,” katanya.

    Menurut Candra, ongkos operasional budidaya tembakau tinggi, salah satunya karena petani tidak berhak mendapat pupuk bersubsidi. “Belum lagi hari ini, gudang-gudang rokok besar hari ini masih belum buka. Yang ada di bawah adalah spekulan. Jadi harganya tergantung blandang (spekulan),” katanya.

    Kondisi sektor tembakau semakin sulit, karena besarnya cukai rokok. “Di tengah gempuran rokok-rokok ilegal hari ini, otomatis mereka juga akan mengurangi penerimaan pasokan petani tembakau. Kalau sudah mengurangi produksinya, mesin-mesinnya berhenti, maka akhirnya pekerja yang menjadi korban,” kata Candra.

    Candra mengatakan sebenarnya ada 30 perusahaan rokok di Jember. “Kenapa ini kita support terus? Kalau ini kita support, maka kita punya keyakinan petani di Kabupaten Jember bisa lebih berdaya,” katanya.

    Namun, lanjut Candra, perusahaan-perusahaan ini terancam tingginya nominal cukai juga. “Perlu kita cari solusinya, termasuk pemberantasan rokok-rokok ilegal tadi. Maka kami sepakat perlu didorong revisi Perda Pertembakauan Nomor 7 tahun 2003,” katanya.

    Saat ini, menurut Candra, DPRD jember sedang memfinalisasi Perda Perlindungan Petani. “Namun karena perlindungan petani, ini sifatnya umum,” katanya.

    “Ke depan kami sepakat revisi ini harus kita terus dorong. Biar Jember tidak berubah logo. Biar Jember nanti tidak berubah simbol. Kalau tembakau enggak ada di Jember, jangan-jangan nanti Jember logonya bukan tembakau, tapi gajah berbelalai putih,” kata Candra. [wir]

  • Ketua Banggar DPR: Pemerintah Setujui Penebalan Stimulus untuk 20 Juta Keluarga

    Ketua Banggar DPR: Pemerintah Setujui Penebalan Stimulus untuk 20 Juta Keluarga

    Jakarta (beritajatim.com) – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menegaskan pemerintah telah menyetujui rekomendasi penambahan stimulus bantuan sosial berupa minyak goreng bagi 20 juta keluarga miskin dan rentan. Penebalan bantuan ini disepakati dalam rapat kerja Banggar DPR bersama pemerintah hari ini, Kamis (18/9/2025), sebagai respons cepat atas melemahnya daya beli masyarakat.

    Said Abdullah menyebut, indikator ekonomi terbaru menunjukkan adanya tekanan konsumsi rumah tangga. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi 0,08 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus 2025, dengan kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi andil terbesar. Sementara komoditas seperti tomat dan cabai rawit justru menyumbang inflasi masing-masing 0,10 persen dan 0,07 persen.

    “Survei konsumen Bank Indonesia menunjukkan bahwa indeks kondisi ekonomi turun dari 106,6 menjadi 105,1 pada Agustus 2025. Begitu pula dengan indeks keyakinan konsumen dari 118,1 menjadi 117,2 pada Agustus 2025, serta Indeks Ekspektasi Konsumen yang juga turun dari 129,6 menjadi 129,2 pada Agustus 2025,” ujar Said Abdullah.

    Ia menambahkan, Survei Penjualan Eceran (SPE) BI pada Juli 2025 bahkan mengindikasikan kontraksi 4,1 persen (mtm), lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,2 persen (mtm).

    Untuk Agustus, indeks penjualan riil masih diperkirakan minus 0,3 persen (mtm) meski lebih baik dari bulan sebelumnya di angka 4,1 persen (mtm).

    Menurut Said Abdullah, Banggar DPR dan Pemerintah telah sepakat bahwa APBN 2025 harus memainkan peran penting sebagai bantalan atau shock absorber ekonomi. Pemerintah sebelumnya telah mengalokasikan Rp16,23 triliun untuk stimulus daya beli masyarakat.

    “Untuk memperkuat program tersebut, Banggar DPR atas permintaan Ibu Ketua DPR dalam forum konsultasi Banggar dengan pimpinan DPR, maka Banggar merekomendasikan kepada pemerintah melalui APBN 2025 dalam rapat kerja hari ini untuk menambah bantuan, berupa minyak goreng kepada masyarakat rumah tangga miskin dan rentan miskin kepada jumlah penerima manfaat sebanyak 20 juta keluarga,” kata Said.

    Rekomendasi tersebut langsung disetujui oleh Menteri Keuangan. “Kami mengapresiasi atas respon langsung Menteri Keuangan untuk menambah penebalan stimulan tersebut,” kata Said Abdullah. [beq]

  • Soal Pengadaan Kasur dan Sofa Rp220 Juta, Ini Kata Bupati Pamekasan

    Soal Pengadaan Kasur dan Sofa Rp220 Juta, Ini Kata Bupati Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan Tahun 2025, terkuak adanya alokasi anggaran untuk pengadaan kasur dan kursi sofa mencapai angka sebesar Rp220 Juta, dan dianggarkan melalui Bagian Umum Setkab Pamekasan.

    Seperti tercatat dalam Rencana Umum Pengadaan (RPU) Pamekasan tahun ini, pengadaan kasur mencapai angka sebesar Rp104,8 juta dengan rincian 2 unit kasur berukuran 200×200 centimeter (cm) yang dianggarkan sebesar Rp53,6 juta, 2 unit kasur lainnya berukuran 180×200 cm dengan harga sebesar Rp51,2 juta.

    Sementara kursi sofa berbahan jati ukir dianggarkan sebesar Rp116.096.676, sehingga total pengadaan kasur dan kursi sofa yang tertuang dalam RPU Pamekasan 2025, mencapai angka sebesar Rp220 juta lebih.

    Menyikapi hal itu, Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman membenarkan adanya penganggaran, sekaligus meluruskan jika rencana pembelian tersebut terjadi sebelum dirinya dilantik pada Maret 2025. “Artinya rencana pembelian kasur dan sofa ini jauh sebelum kami berada di Pendopo Ronggosukowati,” kata KH Kholilurrahman, Kamis (18/9/2025).

    Bahkan Kiai Kholil juga mengaku jika awalnya tidak mengetahui proses penganggaran kasur maupun kursi di pendopo, terlebih pengadaan tersebut juga tidak terlaksana. “Jadi kami sudah meminta bagian umum untuk mengalihkan anggaran untuk penerangan di kawasan pendopo, karena jauh lebih penting,” ungkapnya.

    “Apalagi di Pendopo sering digunakan sebagai lokasi pertemuan oleh sejumlah pihak, sehingga lebih penting dialihkan untuk penerangan dan manfaatnya lebih banyak. Sebab saat ada tamu dari kementerian beberapa waktu lalu, suasana penerangan relatif redup,” sambung Kiai Kholil.

    Lebih lanjut ditegaskan jika rencana penganggaran kuris dan sofa yang menjadi perbincangan publik, direncanakan pada 2024. “Artinya kalaupun (dianggarkan) pada 2025, kemungkinan (pengadaan) dilakukan sebelum kami dilantik,” tegasnya.

    “Terlebih selama ini, khususnya sejak dilantik (sebagai bupati Pamekasan), kami lebih sering bermalam di pesantren dibanding di pendopo,” pungkas bupati yang juga pengasuh Pondok Pesantren Matsaratul Huda Panempan, Pamekasan. [pin/suf]

  • Sosialisasi Program MBG di Surabaya, Dorong Penurunan Stunting dan Perkuat Ekonomi Desa

    Sosialisasi Program MBG di Surabaya, Dorong Penurunan Stunting dan Perkuat Ekonomi Desa

    Surabaya (beritajatim.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) di Jawa Timur. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan gizi buruk di masyarakat dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

    Bertempat di Kebon Kota Tropical Garden Restaurant & Hall, Surabaya, kegiatan ini mengusung tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia”.

    Acara tersebut dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI, Indah Kurniawati, perwakilan BGN Kol. Inf Erin Andriyanto, serta tokoh masyarakat setempat.

    Dalam kesempatan itu, Indah Kurniawati menekankan pentingnya program MBG dalam menurunkan angka stunting, yang saat ini masih berada di angka 21%. Ia berharap prevalensi stunting bisa turun menjadi 14% pada 2029, mengingat kualitas gizi anak-anak hari ini akan menentukan kesiapan Indonesia dalam menghadapi bonus demografi pada tahun 2045.

    “Program MBG ini bukan hanya tentang makanan, tetapi tentang masa depan bangsa. Dengan pemerataan gizi, kita ingin melahirkan generasi yang lebih cerdas, sehat, dan siap bersaing secara global,” ujar Indah Kurniawati, Kamis (18/9/2025).

    Lebih jauh, Indah juga menyoroti dampak ekonomi yang dihasilkan oleh program MBG. Bahan pangan yang digunakan dalam program ini sebagian besar berasal dari produksi petani, peternak, nelayan, hingga UMKM desa. Hal ini diharapkan dapat membuka pasar baru, menumbuhkan lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan ekonomi keluarga di tingkat desa.

    Sementara itu, Kol. Inf Erin Andriyanto dari BGN menambahkan bahwa program MBG tidak hanya menyasar peserta didik, tetapi juga mencakup balita, ibu menyusui, dan ibu melahirkan. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap oknum yang memanfaatkan program ini untuk meminta pungutan tertentu.

    “Pendaftaran mitra MBG sepenuhnya gratis sesuai arahan Presiden. Targetnya, program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia,” jelas Erin.

    DPR RI dan BGN mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, akademisi, hingga pelaku usaha, untuk bersama-sama mengawal program MBG agar dapat berjalan dengan baik, transparan, dan memberikan manfaat besar bagi kesehatan serta perekonomian bangsa.

    Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai lembaga negara non-Kementerian yang berdedikasi pada pemenuhan gizi nasional, berkomitmen mendukung penuh program MBG untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh Indonesia. [tok/suf]

  • Sidoarjo Terima Bantuan 7.223 Sambungan Rumah Jaringan Gas Bumi dari Kementerian ESDM

    Sidoarjo Terima Bantuan 7.223 Sambungan Rumah Jaringan Gas Bumi dari Kementerian ESDM

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kabupaten Sidoarjo mendapatkan bantuan distribusi jaringan gas bumi sebanyak 7.223 sambungan rumah (SR) dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Bantuan tersebut diserahkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ditjen Migas dan 15 pemerintah kabupaten/kota di Indonesia, yang berlangsung pada Kamis (18/9/2025) di Hotel Shangri-La, Jakarta.

    Bupati Sidoarjo, H. Subandi, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan tersebut, yang akan memudahkan masyarakat dalam mengakses energi yang lebih murah dan efisien. “Alhamdulillah Kabupaten Sidoarjo mendapat bantuan sebanyak 7.223 SR untuk dua kecamatan, yakni Waru dan Candi. Ini langkah besar untuk masyarakat agar bisa merasakan energi yang lebih murah,” ucap Bupati Subandi.

    Bantuan tersebut menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mengimplementasikan distribusi gas bumi secara merata di Indonesia. Dari Provinsi Jawa Timur, selain Kabupaten Sidoarjo, hanya Kabupaten Gresik yang juga menerima bantuan jaringan gas bumi. Secara keseluruhan, Ditjen Migas menyalurkan bantuan untuk 115.264 sambungan rumah di seluruh Indonesia.

    Jaringan gas bumi yang diterima Sidoarjo akan dibangun di dua kecamatan, yaitu Waru dan Candi. Bupati Subandi menyampaikan bahwa penggunaan gas bumi jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan LPG 3 kg. Sebagai contoh, dalam satu bulan, warga yang menggunakan jaringan gas hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 34.000. Sementara jika menggunakan LPG, bisa menghabiskan hingga enam tabung LPG 3 kg.

    “Bagi masyarakat yang mendapat bantuan ini, ayo bersama-sama mengelola dengan baik agar berjalan lancar, dan semoga ke depan mampu menopang perekonomian Sidoarjo,” jelas Bupati Subandi.

    Laode Sulaeman, Dirjen Migas, menjelaskan bahwa pengerjaan proyek jaringan gas bumi ini akan dimulai pada November 2025 melalui skema kontrak. Ia berharap pemerintah daerah segera menyiapkan berbagai aspek teknis dan administratif agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

    “Keberadaan jaringan gas bumi ini bukan hanya untuk menekan biaya energi rumah tangga, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi energi nasional menuju sumber energi yang lebih bersih, murah, dan berkelanjutan,” kata Laode Sulaeman.

    Pemerintah pusat pun terus mendorong pemanfaatan energi bersih dan efisien melalui distribusi jaringan gas bumi ke rumah tangga di seluruh Indonesia. [isa/suf]

  • Kursi Sekda Blitar Sepi Peminat, DPRD Titip Pesan Kunci: Jadi Jembatan Eksekutif-Legislatif

    Kursi Sekda Blitar Sepi Peminat, DPRD Titip Pesan Kunci: Jadi Jembatan Eksekutif-Legislatif

    Blitar (beritajatim.com) – Proses seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kabupaten Blitar masih berjalan, namun hingga pertengahan masa pendaftaran, belum ada satu pun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang secara resmi mengajukan diri. Di tengah penantian para kandidat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar menitipkan pesan krusial bagi siapa pun yang akan terpilih nanti: harus mampu menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara eksekutif dan legislatif.

    Pendaftaran untuk posisi tertinggi di kalangan birokrasi ini resmi dibuka sejak Jumat (12/9/2025) lalu dan akan ditutup pada 26 September mendatang. Meski belum ada pendaftar resmi, sejumlah ASN dilaporkan telah mulai mencari informasi terkait persyaratan, menandakan adanya minat yang mungkin akan muncul menjelang penutupan.

    Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, menegaskan bahwa lembaganya tidak memiliki kewenangan untuk ikut campur dalam penentuan calon Sekda. Menurutnya, hak prerogatif sepenuhnya berada di tangan Bupati setelah mendapat rekomendasi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

    Meski demikian, DPRD menaruh harapan besar pada figur Sekda yang baru.“Kami tidak ada kriteria khusus untuk Sekda. Namun, kami berharap Sekda ke depan benar-benar bisa mendukung tugas-tugas kepala daerah. Bukan hanya dalam urusan administrasi pemerintahan, tetapi juga menjadi jembatan yang komunikatif antara eksekutif dan legislatif,” ujar Supriadi saat ditemui pada Rabu (17/9/2025).

    Supriadi menekankan, komunikasi yang harmonis antar lembaga menjadi kunci kelancaran program pembangunan daerah. Dengan Sekda yang komunikatif, potensi miskomunikasi dapat diminimalisir sehingga pemerintahan berjalan sinergis.

    Seleksi kali ini dibuka untuk seluruh pejabat eselon II di Jawa Timur, yang artinya membuka peluang bagi ASN dari luar Kabupaten Blitar untuk bersaing. Menanggapi hal ini, Supriadi menyatakan bahwa asal daerah calon tidak menjadi poin utama bagi DPRD.

    “Mau lokal atau impor, bagi kami tidak ada masalah. Tentu yang terpenting, Sekda tersebut loyal kepada kepala daerah, profesional, dan mampu bekerja sama dengan semua pihak, termasuk bisa komunikatif dengan legislatif,” tegasnya.

    Saat disinggung apakah DPRD memiliki figur calon yang dijagokan, Supriadi dengan tegas menampiknya. Ia memastikan DPRD netral dan tidak dalam posisi mendorong nama tertentu, karena hal itu merupakan wewenang penuh kepala daerah.

    “Kami hanya berharap proses ini menghasilkan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Blitar,” tuturnya.

    DPRD justru menyambut baik jika nantinya akan ada banyak ASN yang mendaftar. Menurut Supriadi, semakin banyak peserta, proses seleksi akan semakin kompetitif dan sehat, sehingga dapat melahirkan figur terbaik untuk memimpin birokrasi di Kabupaten Blitar.

    Setelah tahap pendaftaran, para calon akan melewati serangkaian tahapan, mulai dari verifikasi administrasi, uji kompetensi, hingga wawancara oleh panitia seleksi provinsi. Tiga nama terbaik akan diserahkan kepada Bupati untuk dipilih satu sebagai Sekda definitif.

    “Sekda memiliki posisi yang sangat strategis. Ia adalah motor penggerak birokrasi dan harus mampu memastikan seluruh program daerah berjalan sesuai visi misi kepala daerah. Karena itu, kami berharap figur yang terpilih nanti benar-benar bisa menjalankan peran tersebut,” pungkasnya. [owi/beq]

  • Pemkab Lamongan Gandeng Taspen untuk Jaminan Asuransi PPPK

    Pemkab Lamongan Gandeng Taspen untuk Jaminan Asuransi PPPK

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Asuransi Jiwa Taspen (Persero) terkait penyelenggaraan asuransi bagi Aparatur Sipil Negara, khususnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk menjamin kesejahteraan PPPK, yang selama ini tidak memperoleh jaminan hari tua atau pensiun.

    “Pemkab Lamongan berkomitmen menjamin kesejahteraan ASN, khususnya PPPK. Karena dalam undang-undang, PPPK tidak tertulis mendapatkan jaminan hari tua atau dana pensiun. Sehingga kerja sama ini bertujuan untuk menjamin kesejahteraan PPPK di Lamongan,” ujar Yuhronur usai penandatanganan MoU di Pendopo Lokatantra, Kamis (18/9/2025).

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menambahkan, adanya jaminan kesejahteraan dipastikan akan berpengaruh pada peningkatan kualitas kinerja PPPK.

    “Sehingga pelayanan publik akan lebih maksimal,” ucapnya.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Lamongan, Farah Damayanti Zubaidah, menyebutkan hingga saat ini terdapat 6.662 PPPK yang telah menerima SK.

    “Untuk sistem pembayaran asuransi ke PT Asuransi Jiwa Taspen (Persero) akan langsung dipotong dari gaji, sebesar 4,75 persen setiap bulannya,” jelasnya. [fak/beq]

  • Pemprov Jatim Inventarisasi Kerusakan Fasilitas Publik Pasca Aksi Anarki

    Pemprov Jatim Inventarisasi Kerusakan Fasilitas Publik Pasca Aksi Anarki

    Madiun (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama pemerintah pusat mulai melakukan inventarisasi kerusakan fasilitas publik pasca aksi anarki yang terjadi beberapa waktu lalu. Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan langkah ini pada Kamis (18/9/2025).

    Menurut Emil, salah satu titik terparah adalah Gedung Negara Grahadi di Surabaya. Bagian sayap barat gedung bersejarah itu mengalami kerusakan serius setelah terkena lemparan bom molotov.

    “Sayap barat Gedung Grahadi rusak karena lemparan bom molotov dan penyusup berhasil masuk dengan mudah untuk membakar menggunakan torch,” ungkap Emil.

    Kondisi tersebut dianggap rawan karena posisinya dekat jalan dan mudah diakses massa. Emil menegaskan penanganan Grahadi kini menjadi perhatian serius karena gedung itu bukan hanya pusat pemerintahan, melainkan juga cagar budaya sekaligus saksi sejarah perjuangan bangsa. Oleh karena itu, proses perbaikan melibatkan tim cagar budaya bersama Kementerian PUPR.

    Selain Grahadi, Pemprov Jatim juga mencatat sejumlah fasilitas publik lain terdampak, termasuk kantor Samsat di Kediri yang terbakar. Meski demikian, Emil memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan dengan menyiapkan lokasi sementara.

    Untuk mempercepat pemulihan, Pemprov Jatim menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimda yang melibatkan Pangdam, Kapolda, TNI AL, DPRD, kejaksaan, hingga pengadilan. “Sinergi lintas lembaga penting agar perbaikan segera dilakukan dan pelayanan publik tidak terganggu,” tegas Emil.

    Ia menambahkan, komitmen perbaikan fasilitas masyarakat menjadi prioritas bersama pemerintah pusat dan daerah. “Kami berupaya secepat mungkin agar masyarakat kembali bisa merasakan layanan publik dengan normal,” tandas Emil. [rbr/beq]

  • Emil Dardak Dorong Mahasiswa Madiun Terus Kritisi Kebijakan Pemerintah

    Emil Dardak Dorong Mahasiswa Madiun Terus Kritisi Kebijakan Pemerintah

    Madiun (beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) BEM SI Kerakyatan Jawa Timur di Pendopo Muda Graha, Kamis (18/9/2025).

    Emil menegaskan, pemerintah selalu terbuka menerima masukan, kritik, maupun saran dari mahasiswa. “Pemerintah terbuka untuk mendengarkan saran dari mahasiswa. Saya hanya berbagi cerita tentang keseharian pemerintah dan tantangan yang kita hadapi,” ujar Emil.

    Ia mencontohkan dinamika dunia usaha yang kerap naik turun. Menurutnya, pemerintah berupaya memberi bantalan sosial bagi pekerja terdampak sekaligus menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.

    Selain itu, Emil menekankan pentingnya komunikasi dengan masyarakat, terutama dalam pembangunan infrastruktur di tengah keterbatasan anggaran.

    “Kuncinya komunikasi terbaik, supaya warga bisa memahami langkah yang diambil dan menyampaikan harapannya,” jelasnya.

    Emil mengapresiasi forum dialog dengan mahasiswa. Ia menilai, interaksi dua arah semacam ini sangat penting untuk kemajuan bersama.

    Mahasiswa sendiri berharap pemerintah lebih serius memberantas korupsi, mengoptimalkan APBD, dan memperluas lapangan kerja di luar sektor pemerintah.

    “Harapannya pajak rakyat benar-benar kembali ke rakyat. Kita juga harus bijak menentukan prioritas anggaran dan menggerakkan sektor lain, seperti manufaktur, agar bisa menjawab tantangan pengangguran,” pungkasnya. (rbr/ted)