Category: Beritajatim.com Politik

  • Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI, Mbak Wali Apresiasi Sinergi dan Dedikasi untuk Kota Kediri

    Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI, Mbak Wali Apresiasi Sinergi dan Dedikasi untuk Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati turut hadir dalam upacara peringatan HUT ke-80 TNI, di Lapangan Kodim 0809 Kediri, Minggu (05/10/2025). Pada tahun ini HUT TNI mengambil tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Komandan Brigif 16/Wirayudha Kolonel Inf Taufik Ismail.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri dan masyarakat Kota Kediri saya sampaikan selamat ulang tahun ke-80 untuk TNI. Semoga di usia yang semakin matang ini, TNI terus jaya, kuat, profesional, dan dicintai rakyat,” ujarnya.

    Mbak Wali mengungkapkan TNI telah berkontribusi dalam menjaga kedaulatan negara dan selalu hadir dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Saat ini, TNI juga berada di garis terdepan dalam mendukung ketahanan pangan, ketahanan ekonomi, hingga ketahanan sosial. Di Kota Kediri, sinergi dan koordinasi antara Pemerintah Kota, TNI, dan Polri berjalan dengan baik dan rukun. “TNI selalu hadir bersama Pemkot Kediri dalam setiap gerak pembangunan, penanganan bencana, kegiatan sosial, maupun dalam pembinaan masyarakat. Guyub, rukun, dan kompak itulah ciri khas hubungan antara TNI dan Pemerintah Daerah di kota ini,” ungkapnya.

    Wali kota termuda ini menuturkan bahwa tentu masih ada dalam ingatan peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Saat Kota Kediri dan sekitarnya mengalami kerusuhan yang mengakibatkan terbakarnya Gedung DPRD Kota dan Kabupaten, Kantor Pemkab Kediri, serta sejumlah fasilitas umum lainnya. Di saat kondisi tidak stabil itu, TNI bersama Polri bergerak cepat, sigap, dan tanggap untuk menjaga keamanan dan ketertiban. “Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi dan pengorbanan TNI dalam menjaga kedamaian dan ketentraman di daerah kami. Semoga semangat sinergi dan solidaritas ini terus terjaga untuk bersama-sama membangun Kota Kediri yang semakin MAPAN,” pungkasnya.

    Pada kesempatan ini, Komandan Brigif 16/Wirayudha menohon doa restu di usia TNI yang ke-80 dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya. Dengan soliditas dan kerjasama seluruh _stakeholder,_ keamanan wilayah Kota dan Kabupaten Kediri dapat terjaga. Tantangan ke depan akan semakin kompleks. Seperti, globalosasi hingga media sosial. Berbagai tantangan tersebut akan dapat terlewati dengan kolaborasi yang terjalin baik. “Kami mohon doa restu agar kami dapat menjalankan tugas-tugas kami dengan baik. Dan kami juga mohon maaf apabila dalam menjalankan tugas ada perilaku dari kami yang kurang berkenan. Mohon dimaafkan dan diingatkan,” ujarnya.

    Dalam upacara peringatan HUT ke-80 TNI, juga diserahkan Tanda Kehormatan Satyalencana Kesetiaan. Tanda Kehormatan Satyalencana Dharma Bantala diberikan kepada Babinsa Koramil 01 Kodim 0809 Pelda Darwiyantono. Lalu Tanda Kehormatan Satyalencana Kesetiaan 16 Tahun diberikan kepada Bajurrad 1 Regu Radio Pleton Komunikasi Markas Kompi Perhubungan Denma Brigif 16/Wirayudha Serda Purwantoro. Tanda Kehormatan Satyalencana 8 Tahun diberikan kepada Taban Pionir 1 Regu Pionir Pleton Pimu Kompi Markas Yonif 521/Dadahayudha Praka Isran Sabrian.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa, Kepala RS Bhayangkara Kediri Kombel Pol Agung Hadi Wijanarko, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji, jajaran Forkopimda Plus, Plh Sekretaris Daerah Kota Kediri M. Ferry Djatmiko, Ketua TP PKK Faiqoh Aziziah Muhammad Qowimuddin, Persit Kartika Chandra Kirana, Forkopimda Kabupaten Kediri, Kepala OPD terkait, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • Jelang Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Khofifah Ziarah ke Makam Gubernur Soerjo di Magetan

    Jelang Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Khofifah Ziarah ke Makam Gubernur Soerjo di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaksanakan ziarah ke Makam RMTA Soerjo, Gubernur Pertama Provinsi Jawa Timur, yang berlokasi di Magetan pada Minggu (5/10/2025). Ziarah ini merupakan agenda Khofifah dalam rangka peringatan jelang Hari Jadi ke-80 Jawa Timur yang jatuh pada 12 Oktober 2025.

    Dalam ziarah ini, Khofifah menegaskan bahwa Jawa Timur tetap tangguh menghadapi dinamika ekonomi global maupun nasional. Hal ini ditunjukkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Timur semester I 2025 yang mencapai 5,23 persen, lebih tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 5,12 persen.

    “Capaian ini adalah hasil sinergi dan kerja keras luar biasa dari semua elemen masyarakat, sektor swasta, hingga pemerintah kabupaten/kota. Investasi di Jawa Timur juga dalam satu dekade terakhir menjadi yang tertinggi,” ujar Khofifah usai berziarah di Makam Gubernur Soerjo, Jalan Salak, Magetan, Minggu (5/10/2025).

    Menurutnya, keberhasilan tersebut tak lepas dari kontribusi seluruh elemen, termasuk Forkopimda yang menjaga ketenangan, kedamaian, dan kondusivitas. Ia juga menekankan pentingnya produktivitas masyarakat dalam mendorong perekonomian daerah.

    Khofifah kemudian mengenang jasa Gubernur pertama Jawa Timur, Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo, yang dinilai telah meletakkan fondasi kuat bagi pembangunan daerah. “Enam tahun saya menjadi gubernur, enam kali pula saya berziarah ke makam beliau,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Khofifah menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki peran strategis sebagai penghubung antara Indonesia bagian barat dan timur. Dari 32 jalur tol laut nasional, 21 di antaranya melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. “Insyaallah konektivitas ini akan memperkuat posisi Jawa Timur sebagai penghubung Nusantara,” tambahnya.

    Ia juga menyoroti kekuatan sumber daya manusia. Jawa Timur memiliki jumlah perguruan tinggi terbanyak dibanding provinsi lain di Indonesia. “Ini menjadi kekuatan besar yang akan menopang daya saing dan pembangunan, tidak hanya bagi Jawa Timur, tetapi juga untuk Indonesia,” tutupnya.

    Raden Soerjo dikenal sebagai sosok birokrat, pejuang, dan negarawan yang menjadi teladan bagi rakyat Jawa Timur. Ia adalah Gubernur pertama Jawa Timur yang memimpin di masa-masa awal kemerdekaan, saat situasi politik dan militer Indonesia tengah bergolak hebat.

    Lahir di Cepu, Blora, 9 Juli 1898, Raden Soerjo tumbuh dalam lingkungan priyayi Jawa yang menekankan pendidikan dan pengabdian. Setelah menamatkan pendidikan pamong praja, ia mengabdi di pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan meniti karier hingga menjabat sebagai Bupati Magetan sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

    Tidak lama setelah proklamasi, Presiden Soekarno menunjuk Raden Soerjo sebagai Gubernur Jawa Timur pada 31 Agustus 1945. Penunjukan ini menandai awal perannya dalam mengonsolidasikan kekuasaan Republik di wilayah yang masih banyak dikuasai pasukan Sekutu dan NICA.

    Sebagai gubernur, Soerjo menunjukkan ketegasan dan kemampuan diplomasi yang luar biasa. Ia mengoordinasikan pembentukan pemerintahan daerah, mengatur perbekalan bagi para pejuang, serta menjembatani komunikasi antara pemerintah pusat dan rakyat. Dalam Pertempuran Surabaya pada November 1945, Soerjo berperan penting dalam menjaga semangat rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.

    Keberanian dan kebijaksanaan Soerjo menjadikannya sosok yang disegani oleh tokoh-tokoh nasional seperti Bung Tomo dan KH Hasyim Asy’ari. Ia dikenal tak hanya sebagai pejabat, tetapi juga sebagai pejuang yang dekat dengan rakyat dan selalu mendahulukan kepentingan bangsa.

    Namun, masa pengabdiannya berakhir tragis. Pada 10 November 1948, Raden Soerjo diculik dan dibunuh oleh kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan PKI Musso di hutan Kedungjati, Ngawi. Bersama dua pengawalnya, Raden Koesnadi Kertonegoro dan Soelaiman, ia gugur dalam tugas sebagai Gubernur Jawa Timur.

    Atas jasa dan pengorbanannya, pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 1964. Namanya diabadikan sebagai Jalan Gubernur Soerjo di banyak kota di Indonesia dan pada Monumen Gubernur Soerjo di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, yang menjadi simbol penghormatan bagi pejuang kemerdekaan.

    Selain itu, di Kabupaten Ngawi berdiri Museum dan Monumen Gubernur Soerjo, di lokasi tempat ia gugur. Setiap tahun, masyarakat dan pemerintah daerah Jawa Timur memperingati jasanya, terutama bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November.

    Sosok Raden Soerjo menjadi cerminan pemimpin yang teguh, patriotik, dan berintegritas. Dalam sejarah Jawa Timur, namanya tidak sekadar dikenang sebagai gubernur pertama, tetapi juga sebagai pelita perjuangan yang menerangi jalan kemerdekaan dan pemerintahan di masa awal Republik Indonesia. [fiq/beq]

  • Desa Pujiharjo Malang Jadi Kampung Nelayan Merah Putih Prioritas Presiden Prabowo

    Desa Pujiharjo Malang Jadi Kampung Nelayan Merah Putih Prioritas Presiden Prabowo

    Malang (beritajatim.com) – Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, menjadi salah satu lokasi yang akan dikembangkan sebagai Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) dalam rangka Program Prioritas Presiden Prabowo Subianto.

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan mereka.

    Jovan Pramaditya, PIC KNMP Malang, mengungkapkan bahwa target jangka panjang program ini adalah tercapainya 1000 titik KNMP di seluruh Indonesia pada tahun 2027. Untuk tahun 2025, Presiden Prabowo menargetkan adanya 100 titik KNMP yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua.

    “Pada tahun 2025 ini ditargetkan tercapai 100 titik KNMP di seluruh wilayah Indonesia. Untuk target 100 KNMP mulai dari Aceh sampai Papua,” ujar Jovan dalam wawancara dengan beritajatim.com, Minggu (5/10/2025).

    Desa Pujiharjo, yang terletak di pesisir Kabupaten Malang, dipilih sebagai salah satu lokasi utama pembangunan KNMP. Program ini juga sudah dimulai di beberapa daerah lain, seperti Desa Dapenda di Sumenep, Desa Bulumeduro di Tuban, dan Desa Lateng di Banyuwangi.

    Jovan menambahkan, “Kampung nelayan merah putih ini program prioritas Presiden Prabowo. Pembangunan di Malang ini lebih cepat. Kita perkirakan 31 Desember 2025 sudah selesai.”

    Proyek pembangunan KNMP di Pujiharjo meliputi berbagai fasilitas yang akan mendukung kegiatan nelayan dan masyarakat sekitar. Salah satu komponen penting dari proyek ini adalah pembangunan pabrik es atau cool storage, yang akan membantu nelayan dalam menyimpan hasil tangkapan mereka.

    Selain itu, akan dibangun POM bensin mini, dermaga tambat perahu, area perbengkelan, koperasi merah putih, serta kios makanan dan pusat kuliner untuk meningkatkan ekonomi lokal.

    Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, menjelaskan bahwa lahan seluas 1 hektar telah disiapkan untuk proyek tersebut. “Lahan yang sudah kami siapkan seluas 1 hektar milik tanah desa. Saat ini pembangunan area KNMP masih berlangsung,” ujar Hendik.

    Menurut data BPS 2024, jumlah penduduk di Desa Pujiharjo mencapai 6.847 jiwa. Hendik juga menambahkan bahwa jumlah nelayan di desa tersebut telah meningkat, dengan lebih dari 500 nelayan baru bergabung. “Ada banyak perahu berukuran sedang. Daerah kami juga penghasil lobster terbaik,” ujarnya.

    Dengan berbagai fasilitas yang tengah dibangun, KNMP di Pujiharjo diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat pesisir, terutama nelayan, dengan mendukung kegiatan ekonomi mereka dan meningkatkan kualitas hidup. [yog/suf]

  • Antisipasi Lonjakan Sampah dari Program Makanan Bergizi Gratis, Ini Langkah DLH Bojonegoro

    Antisipasi Lonjakan Sampah dari Program Makanan Bergizi Gratis, Ini Langkah DLH Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Guna mengantisipasi potensi lonjakan timbunan sampah seiring meluasnya program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro mengambil langkah strategis. Langkah ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan kebersihan, tetapi juga menyasar nilai ekonomi dari sampah yang dihasilkan.

    Kepala DLH Bojonegoro, Luluk Alifah, menyatakan bahwa sampah merupakan masalah yang harus diselesaikan secara proaktif. “Kami khawatirkan, jika semakin banyak dapur MBG yang beroperasi tanpa pengelolaan sampah yang baik, justru akan menimbulkan masalah lingkungan yang lebih besar,” ujarnya, menegaskan pentingnya langkah pencegahan ini.

    Sebagai tulang punggung aksi ini, DLH akan menggandeng para mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kolaborasi akan diwujudkan melalui serangkaian pelatihan dan sosialisasi intensif. Hal ini dinilai mendesak mengingat hingga saat ini belum ada panduan tertulis yang khusus mengatur tata kelola sampah sisa program MBG.

    “Melalui pelatihan, kami harap mitra SPPG dapat meminimalisir timbunan sampah dari sumbernya. Kuncinya adalah pemilahan yang tepat antara sampah organik dan non-organik,” jelas Luluk, Minggu (5/10/2025).

    Lebih jauh, Luluk memaparkan bahwa pengelolaan sampah ini dirancang untuk memiliki dampak ganda, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga perekonomian. Sampah organik, seperti sisa bahan makanan, dapat diolah menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai jual. Sementara itu, sampah non-organik yang telah terpilah akan lebih mudah didaur ulang.

    Dari sisi pendapatan, sinergi yang baik dalam pengelolaan sampah ini berpotensi menambah kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumbernya berasal dari pembayaran retribusi sampah yang disesuaikan dengan jenis dan volume yang dihasilkan oleh masing-masing dapur MBG.

    “Dengan demikian, sampah yang awalnya menjadi beban, kami transformasi menjadi sumber daya yang memiliki nilai tambah. Maka, sosialisasi dan implementasi ini akan kami genjot segera,” pungkas Luluk. [lus/suf]

  • Netizen Unggah Perbedaan Kondisi Parkir Sebelum dan Sesudah Diumumkan Gratis oleh Wabup Bojonegoro

    Netizen Unggah Perbedaan Kondisi Parkir Sebelum dan Sesudah Diumumkan Gratis oleh Wabup Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah foto unggahan di media sosial Facebook memperlihatkan kondisi parkir kendaraan yang semrawut di ruas jalan. Dalam narasi foto itu pengunggah membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diumumkannya parkir gratis di ruas jalan dan akan menindaktegas juru parkir yang manarik uang parkir untuk kendaraan pelat S Bojonegoro.

    Dalam unggahan itu disebutkan bahwa foto diambil di sebelah barat Pasar Tradisional Bojonegoro. Pengunggah dengan akun Pra*** menyebut, sebelum para juru parkir diangkat menjadi PPPK masih ramai petugas. Karena disebut masih banyak yang menarik uang parkir bagi warga yang akan berbelanja di pasar. Namun sekarang kondisinya berbeda, juru parkir dilarang menarik uang.

    “Tatkalane parkir ono ser serane tukang parkire untel untelan, laaa saiki parkir gk ono ser serane tukang parkir siji ae ora ono. (Saat parkir ada (uangnya) banyak tukang parkir, sekarang parkir gratis tidak ada satupun (juru parkir),” unggahnya yang diakses beritajatim, Minggu (5/10/2025).

    Dalam unggahan itu pemilik akun meminta agar mencabut SK PPPK kepada juru parkir yang seharusnya bertugas di lokasi. Sontak, unggahan tersebut mendapat banyak tanggapan dari para netizen. Banyak dari para netizen yang akhirnya mempertanyakan integritas para juru parkir setelah diangkat sebagai PPPK dan tidak boleh memungut uang parkir bagi pemilik kendaraan plat nomor Bojonegoro.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah memberikan sosialisasi kepada Juru Parkir di Kabupaten Bojonegoro terkait penyelenggaraan Parkir berlangganan untuk kendaraan berdomisili Bojonegoro sesuai Perbup Nomor 4 Tahun 2023.

    Upaya tersebut sebagai tindaklanjut untuk menggelorakan perputaran ekonomi masyarakat dengan fasilitas parkir gratis bagi masyarakat untuk beraktifitas diluar ruangan. Nurul Azizah, menegaskan untuk saat ini seluruh juru parkir (jukir) di Bojonegoro telah bergaji dari APBD. Para jukir juga telah mendapat pembinaan agar tidak meminta dan menerima uang parkir.

    “Mulai saat ini, kita satu suara bahwa masyarakat memperoleh fasilitas parkir gratis disepanjang ruas jalan Bojonegoro,” ajak Wabup Bojonegoro Nurul Azizah.

    Dalam pertemuan tersebut, Wabup didampingi Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Bapenda dan Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana menekankan bahwa juru parkir untuk memberikan pelayanan yang maksimal, sesuai tugas sebagai pelayan masyarakat. “Petugas juga berhak menolak pemberian dari pengguna parkir ruas jalan,” tambahnya.

    Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro, Aan Syahbana menjelaskan bahwa 229 juru parkir yang ada di Bojonegoro telah mengikuti sosialisasi dalam dua tahap, pagi tadi dan sore (4/9/2025) di Aula Dinas Perhubungan. “Bahwa rasa aman dan nyaman bagi masyarakat adalah tujuan kita bersama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya.

    Selain memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada para jukir agar tidak menerima uang daeicpemilik kendaraan bermotor plas S Bojonegoro, Pemkab Bojonegoro juga memasang titik informasi parkir gratis di jalan strategis seperti JalannTeuku Umar, Diponegoro, Panglima Soedirman, Mastrip, Trunojoyo, Imam Bonjol, Hasyim Asyari, AKBP M Soeroko, Kartini, dan Jalan Pemuda. [lus/suf]

  • Wastra Alami Jombang: Melestarikan Warisan, Mendorong Ekonomi Kreatif di Era Modern

    Wastra Alami Jombang: Melestarikan Warisan, Mendorong Ekonomi Kreatif di Era Modern

    Jombang (beritajatim.com) – Pada Sabtu, 4 Oktober 2025, Pasar Barongan Kali Gunting yang terletak di Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Jombang, menjadi saksi dimulainya rangkaian acara Wastra Alami Jombang, sebuah event yang mengangkat warisan budaya lokal melalui tekstil berbahan alami.

    Acara ini juga menandai pembukaan Jombang Fest 2025, festival budaya dan ekonomi kreatif yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-115 Kabupaten Jombang serta Hari Santri Nasional.

    Bupati Jombang, Warsubi, bersama Wakil Bupati Salmanudin, Ketua TP PKK Kabupaten Jombang Yuliati Nugrahani, serta jajaran Forkopimda, menyatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk melestarikan warisan budaya sekaligus mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

    “Kegiatan hari ini bertujuan untuk mengangkat kembali potensi wastra alami Jombang yang perlu kita lestarikan, agar tidak terlupakan oleh masyarakat, khususnya generasi muda. Sehingga tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi,” tutur Bupati Warsubi dalam sambutannya.

    Jombang dikenal dengan kekayaan wastra alami yang sudah ada sejak zaman Majapahit, bahkan masa penjajahan Belanda. Daerah seperti Dukuh Patoeman (sekarang Sambong) menjadi pusat produksi pewarna alami Indigofera tinctoria yang terkenal hingga diekspor ke luar negeri.

    Produk seperti batik, tenun, ecoprint, dan jumputan yang menggunakan pewarna alami ramah lingkungan menjadi ciri khas Jombang yang kini kembali dihidupkan melalui acara Wastra Alami Jombang.

    Bupati Warsubi berharap, kegiatan ini dapat mendorong kolaborasi erat antara pengrajin, pelaku UMKM, akademisi, dan pemerintah. Dengan cara ini, Wastra Alami dapat menjadi peluang ekonomi kreatif yang tidak hanya memberdayakan masyarakat lokal, tetapi juga dapat dikenal di tingkat yang lebih luas, baik di tingkat regional maupun nasional.

    Selain itu, Jombang Fest 2025 yang dimulai dengan acara Wastra Alami Jombang ini juga menjadi simbol dari semangat kebangkitan ekonomi daerah. Festival ini akan berlangsung hampir sebulan penuh, dengan berbagai acara yang bertujuan untuk memperkenalkan, melestarikan budaya, dan memberdayakan UMKM.

    Bupati Jombang Warsubi memukul kentongan sebagai tanda dimulainya Jombang Fest 2025

    Dengan melibatkan para santri dan pemuda dalam setiap kegiatan, Jombang Fest diharapkan dapat menjadi sarana edukasi sekaligus ruang untuk mengembangkan kreativitas masyarakat.

    Seiring dimulainya festival, Bupati Warsubi bersama jajaran lainnya secara simbolis memukul kentongan bersama sembilan kentongan lainnya untuk menandai pembukaan rangkaian acara tersebut. Suara kentongan yang menggema mengingatkan akan pentingnya melestarikan kearifan lokal di tengah kemajuan zaman.

    Pasar Barongan Kali Gunting yang asri, dikelilingi kebun bambu dan di tepi Sungai Gunting, menjadi tempat yang sempurna untuk menikmati berbagai rangkaian acara. Pengunjung dapat menikmati tarian Gambyong, melihat stan batik dan produk UMKM, hingga mencoba mesin tenun tradisional yang bermotif bintang.

    Tak ketinggalan, kuliner khas tradisional yang ramah lingkungan seperti Nasi Jagung, Soto Ayam Kampung, dan Bobor Yuyu turut meramaikan suasana.

    Sebagai bagian dari acara, Bupati Warsubi juga mencicipi jamu lokal dari Ngemplak Selatan, Mojotrisno, yang turut memeriahkan festival. Produk-produk kerajinan seperti batik bermotif Kawung dan tenun dengan desain khas Jombang juga menjadi daya tarik bagi pengunjung.

    Dengan dimulainya Jombang Fest 2025, acara Wastra Alami Jombang menjadi bukti bahwa kebudayaan lokal tidak hanya perlu dilestarikan, tetapi juga bisa menjadi pendorong ekonomi kreatif yang membawa Jombang semakin dikenal di kancah regional dan nasional. [suf]

  • Antisipasi Rabies, DKP2P Tuban Bakal Gelar Vaksinasi Hewan Gratis

    Antisipasi Rabies, DKP2P Tuban Bakal Gelar Vaksinasi Hewan Gratis

    Tuban (beritajatim.com) – Peringati hari hewan sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Oktober 2025, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban menggelar kegiatan vaksinasi gratis kepada hewan ternak seperti Anjing, Kucing, Musang dan Monyet.

    Diketahui, kegiatan tersebut dilaksanakan pada 7 Oktober 2025 mendatang di lokasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban yang terletak di Jalan Raya Merakurak, Bogorejo, Tuban.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKP2P Tuban Pipin Diah Larasati mengatakan bahwa kemarin tanggal 28 September 2025 memperingati Hari Rabies, sehingga kegiatan ini termasuk dalam hal itu dengan mengusung tema Bergerak Bersama Kamu, Saya dan Komunitas (Act Now, You, Me and Community).

    “Walaupun di Kabupaten Tuban khususnya di Jawa Timur masih bebas rabies, tapi kita perlu mengedukasi masyarakat sehingga kita bergerak sekarang,” ujar Pipin Diah Larasati. Sabtu (04/09/2025).

    Adapun untuk pendaftaran pagunya sebanyak 400 dosis tapi sudah terpenuhi, padahal buka flyer itu hanya satu hari, sehingga saat ini sudah closed. “Animo masyarakat luar biasa, memang 400 pendaftar itu beberapa ada pemilik yang memiliki lebih dari satu hewan,” tambahnya.

    Ia menjelaskan, nantinya hewan sebelum dilakukan vaksinasi akan diperiksa dulu kondisi hewannya, harus sehat, kalau misal ada kondisi yang kurang bagus, ada kutunya, kadang stres, biasanya tidak pernah keluar dibawa kesini suhunya tinggi, tekanan detak jantung tinggi tidak di kasih vaksinasi tapi vitamin.

    “Pemberian vaksinasi ini gratis, memang sebagai salah satu upaya pencegahan dengan vaksinasi, jadi pemerintah Kabupaten Tuban setiap tahunnya komitmen,” terang Pipin sapanya.

    Apabila hewan itu sehat pastinya akan mempengaruhi lingkungan, termasuk rabies itu penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. “Kita tahu, masyarakat yang sudah memilih untuk mengurusi hewan harus menjaga kesejahteraannya, dari memberi makan, memberi perlindungan dari hujan, panas kemudian dari kedinginan rasa kelaparan itu perlu, termasuk penanganan penyakitnya,” tutup Pipin. [dya/kun]

  • Normalisasi Sungai Tundo, Pujiharjo Diharapkan Bebas dari Banjir

    Normalisasi Sungai Tundo, Pujiharjo Diharapkan Bebas dari Banjir

    Malang (beritajatim.com) – Normalisasi Sungai Tundo yang membelah pemukiman warga di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, mulai dilakukan Pemerintah Propinsi Jawa Timur bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Surabaya.

    Sebagai informasi, kawasan Desa Pujiharjo menjadi langganan bencana banjir jika musim penghujan tiba. Jumlah penduduk di Desa Pujiharjo saat ini mencapai 6.847 jiwa (2024).

    Secara fisik, Desa Pujiharjo memiliki luas wilayah sebesar 58,16 Km² yang terletak di daerah pesisir laut selatan dan memiliki ketinggian tanah 0-200 Mdpl. Sehingga, desa ini memiliki tanah yang subur dengan curah hujan cukup tinggi.

    Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso dihubungi beritajatim.com, Sabtu (4/10/2025) malam mengaku senang atas upaya pemerintah melakukan normalisasi Sungai Tundo.

    “Rencana pengerjaan sampai tiga bulan kedepan. Ini sudah satu bulan proses pengerukan atau normalisasi sungai Tundo,” ungkapnya.

    Hendik menegaskan, ada 2.300 kepala keluarga (KK) lebih yang bermukim di kawasan Sungai Tundo. “Dengan normalisasi sungai warga kami sedikit tenang. Nggak cemas lagi seperti sebelumnya, karena sungai sudah dikeruk dan dilebarkan. Kemarin hujan juga masih aman aman saja,” tuturnya.

    Kata Hendi, terdapat dua unit alat berat berupa 2 excavator PC 140 yang bertugas melebarkan dan memperdalam aliran sungai Tundo. “Rencana normalisasi sepanjang 2,5 kilometer. Sampai hari ini masih lima ratusan meter lebih lah. Kemudian di bagian kanan dan kiri sungai juga dilebarkan,” bebernya.

    Sementara itu, informasi dari Pusat Pengendali Operasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan, kegiatan normalisasi Sungai Tundo sampai Sabtu (4/10/2025) malam ini sudah mencapai panjang 575 meter kanan dan kiri. Lebar sungai kurang lebih 20 meter. Tinggi tanggul sungai sudah mencapai 2,5 hingga 3 meter. Dan lebar tanggul sungai 2,5 meter. (yog/kun)

  • Tanggap Musibah Ponpes Al-Khoziny, PKS Jatim Buka Posko Bantuan dan Instruksikan Relawan Standby

    Tanggap Musibah Ponpes Al-Khoziny, PKS Jatim Buka Posko Bantuan dan Instruksikan Relawan Standby

    Surabaya (beritajatim.com) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur merespons cepat musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, dengan mendirikan posko bantuan sejak hari pertama kejadian, Senin (29/9/2025) malam. Posko ini berjarak sekitar 250 meter dari lokasi ponpes.

    ​Ketua DPW PKS Jatim, Bagus Prasetia Lelana, menegaskan komitmen partainya untuk terus melayani korban dan keluarga terdampak hingga proses penanganan tuntas.

    ​”PKS hadir untuk melayani rakyat bukan hanya dalam politik, tapi juga dalam keadaan darurat seperti ini. Saya instruksikan relawan PKS tetap standby di posko hingga proses penanganan tuntas. Jangan sampai ada warga yang merasa sendirian menghadapi musibah ini,” ujar Bagus saat mengunjungi posko PKS.

    ​Bagus menekankan bahwa aksi cepat ini adalah wujud nyata dari ‘politik kebajikan’ yang diusung PKS. Menurutnya, kehadiran partai politik harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat, khususnya di saat-saat sulit.

    ​”ini kebiasaan PKS, setiap ada bencana, kami upayakan bisa sesegera mungkin hadir. Relawan kami on call, siap berangkat kapan saja dan segera berkolaborasi dengan relawan lainnya di lokasi,” tegasnya.

    ​Selain mengerahkan relawan yang berpengalaman dalam penanganan bencana, Bagus juga menginstruksikan seluruh legislator PKS di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat untuk memberikan bantuan sesuai kapasitas masing-masing.

    ​Bagus berharap, dengan gotong royong dan solidaritas, masyarakat dapat kembali pulih. “Kami mendoakan semoga seluruh proses evakuasi berjalan lancar, keluarga santri diberi ketabahan, santri yang terluka segera pulih, dan yang wafat insyaa Allah syahid,” pungkasnya, sembari menegaskan PKS berkomitmen untuk terus membersamai rakyat dalam kondisi apa pun. (tok/ian)

  • Pasar Rakyat HUT Jatim Ke-80 di Bojonegoro Jadi Panggung UMKM Lokal

    Pasar Rakyat HUT Jatim Ke-80 di Bojonegoro Jadi Panggung UMKM Lokal

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pasar Rakyat Jawa Timur yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Provinsi Jawa Timur di Lapangan Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Bojonegoro, menjadi panggung besar bagi 60 stan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Acara ini berlangsung selama tiga hari penuh, mulai dari Jumat (3/10/2025) hingga Minggu (5/10/2025).

    Selama kegiatan berlangsung, menampilkan beragam produk mulai dari kerajinan tangan, hasil pertanian unggulan, hingga aneka sajian kuliner khas Jawa Timur.

    Ketua Panitia sekaligus Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Timur, Mohammad Ali Kuncoro, menjelaskan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh Sekretariat DPRD Jatim dengan misi utama untuk mengembangkan sektor riil dan UMKM agar memiliki dampak perubahan yang kuat bagi masyarakat.

    Kolaborasi dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur serta Dindagkop UM Kabupaten Bojonegoro ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan memastikan UMKM bisa terus berkembang. Selain 60 stan yang menjual produk lokal, tersedia juga wahana bermain untuk anak-anak, menambah daya tarik bagi pengunjung.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan nilai manfaat nyata bagi masyarakat Bojonegoro dan Jawa Timur pada umumnya,” harap Ali Kuncoro.

    Senada dengan itu, Kepala Bidang Promosi, Ekspor, dan Kerja Sama Dindagkop UM Kabupaten Bojonegoro, Mahesa Ghalendra, melihat pasar rakyat ini sebagai ruang kebersamaan di mana pengunjung dapat menikmati aneka produk lokal, kuliner legendaris, dan hiburan tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya Jatim.

    “Pasar rakyat adalah wujud semangat gotong royong dan kebanggaan terhadap potensi daerah yang beragam,” ungkapnya.

    Untuk memeriahkan suasana, panggung hiburan telah disiapkan setiap malam. Pada Jumat (3/10/2025), pengunjung dihibur oleh Mr Jono dan Joni serta Guyon Waton. Malam berikutnya, Sabtu (4/10/2025), menampilkan Cak Percil CS dan Yunna Amora. Puncaknya pada Minggu (5/10/2025), acara ditutup dengan penampilan dari Cak Sodiq. [lus/kun]