Category: Beritajatim.com Politik

  • Bareng Komisi E, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Material Perbaikan Rumah Korban Kebakaran

    Bareng Komisi E, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Material Perbaikan Rumah Korban Kebakaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Kejadian kebakaran rumah yang menimpa kawasan padat penduduk di wilayah Jemursari RT 4 RW 3, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, medio September lalu juga menjadi perhatian BPBD Jatim.

    Bersama anggota Komisi E DPRD Jatim, H. Rasiyo, BPBD Jatim menyerahkan bantuan material kepada warga terdampak di lokasi kejadian.

    Hadir juga dalam acara ini, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Plt. Kabid RR Dhany Aribowo, perwakilan BPBD Kota Surabaya, Camat Wonocolo Muslich Hariadi dan Lurah Wonosari M. Yasin.

    Bantuan bahan material secara simbolis diserahkan anggota Komisi E DPRD Jatim H Rasiyo kepada Camat Wonocolo.

    Adapun bantuan itu berupa, galvalum 150 batang, semen 20 zak, pasir 8 m³, cat tembok 25 Kg, cat besi 10 kg dan 20 paket sembako.

    Usai meninjau bangunan rumah yang direhab secara swadaya, Rasiyo menyampaikan terima kasih kepada segenap kalangan yang telah peduli dengan warga terdampak kebakaran.

    Ia berpesan kepada warga setempat, untuk memperhatikan betul konstruksi instalasi listrik. Karena, jika terjadi konsleting di satu rumah, maka akan berimbas ke rumah lainnya.

    Sementara, Sutrisno, salah satu warga terdampak mengaku sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian anggota DPRD Jatim dan BPBD Jatim yang telah membantu bahan material, sehingga percepatan pembangunan rumah bisa dilaksanakan.

    “Saat ini proses pembangunan sudah sekitar 60 persen, Insyaallah dalam waktu dekat ini sudah bisa selesai semua,” ujar Sutris yang juga berprofesi sebagai tukang ini. [tok/aje]

  • Dana Desa Dipotong Rp39 Miliar, Pembangunan 220 Desa di Blitar Terancam

    Dana Desa Dipotong Rp39 Miliar, Pembangunan 220 Desa di Blitar Terancam

    Blitar (beritajatim.com) – Dana desa untuk Kabupaten Blitar pada tahun 2026 bakal mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pasalnya dana desa yang ditransfer dari pusat mengalami pemangkasan sebesar Rp39 miliar.

    Kondisi ini pun tentu menjadi kabar buruk bagi 220 desa se Kabupaten Blitar. Pemangkasan dana desa ini pun bisa berdampak pada pembangunan infrastruktur lokal dan bidang pemberdayaan yang selama ini telah dirancang.

    “Secara total memang dana transfer keuangan daerah dari pemerintah pusat berkurang Rp309 miliar, salah satu bagian dari itu adalah dana desa yaang sebelumnya sebanyak Rp239 miliar,” ungkap Kepala BPKAD Kabupaten Blitar, Kurdiyanto pada Jumat (10/10/2025).

    Diketahui pada 2025 kemarin pemerintah pusat mengucurkan dana desa sebesar Rp239 miliar untuk 220 desa se Kabupaten Blitar. Namun pada tahun 2026 mendatang, pemerintah pusat hanya akan mentransfer dana desa sebesar Rp200 miliar.

    “Secara keseluruhan, pendapatan dari pemerintah pusat turun sekitar 15 persen. Ini cukup besar karena proporsinya masih menjadi tumpuan utama dalam struktur pendapatan daerah,” imbuhnya.

    Selain dana desa, dana bagi hasil (DBH) Kabupaten Blitar juga mengalami pemangkasan sebesar Rp34 miliar. Ada pula dana alokasi umum (DAU) yang juga ikut dipangkas sebesar Rp.187 miliar.

    Dana alokasi khusus (DAK) fisik Kabupaten Blitar juga disunat sebesar Rp22 miliar. Tak hanya itu DAK non fisik juga ikut dipangkas sebesar Rp.5 miliar dan intensif fiskal juga dipangkas sebesar Rp7 miliar.

    Kondisi ini tentu memaksa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk mencari jalan keluar. Saat ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Blitar sedang rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Blitar membahas pemotongan TKD ini. Hal ini untuk mencari solusi agar program dan operasional daerah tetap berjalan meskipun dengan anggaran yang minimalis.

    Bupati Blitar, Rijanto sendiri mengaku pusing dengan adanya pemangkasan tersebut. Namun Rijanto memastikan bahwa dirinya tetap akan memprioritaskan pembangunan fisik dan infrastruktur bagi masyarakat.

    “Nanti tetap akan ada evaluasi tapi infrastruktur tetap harus berjalan,” ucap Rijanto. [owi/aje]

     

  • Gus Ipul Tegaskan 9 Arah Kebijakan Strategis Kemensos Jelang Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Gus Ipul Tegaskan 9 Arah Kebijakan Strategis Kemensos Jelang Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Jakarta (beritajatim.com) – Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan sembilan arah kebijakan strategis Kementerian Sosial (Kemensos).

    Sembilan arah kebijakan ini disusun sebagai panduan pematangan dan implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kemensos untuk memperkuat kinerja kementerian dalam menjawab tantangan sosial di masyarakat.

    Arahan tersebut disampaikan Gus Ipul dalam Rapat Pimpinan Pejabat Tinggi Kemensos yang digelar di Ruang Rapat Utama Gedung Kemensos, Kamis (9/10/2025).

    “Sembilan ini disusun di awal-awal saya dilantik waktu itu dan saya minta ini ditindaklanjuti. Saya ingin teman-teman, sekretaris, dan para Dirjen semua berperan aktif. Saya minta ini jadi pedoman dalam rangka membuat laporan satu tahun Kementerian Sosial di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo,” ujar Gus Ipul.

    1. Penguatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional

    Kebijakan pertama berfokus pada penguatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar akurasi kebijakan dan program sosial. Dengan data yang terintegrasi, penyaluran bantuan dan intervensi sosial diharapkan semakin tepat sasaran.

    2. Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

    Kedua, Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi dan integrasi program bersama pemerintah daerah agar pelaksanaan program sosial berjalan efektif dan saling mendukung di lapangan.

    3. Pengembangan Care Economy

    Kebijakan ketiga diarahkan pada pengembangan care economy melalui pelibatan caregiver terlatih. Gus Ipul menjelaskan, anak muda perlu diberi pelatihan keterampilan untuk merawat lansia atau anggota keluarga rentan.

    “Prakteknya sederhana. Anak-anak itu diajari menjadi pendamping dengan keterampilan, karena banyak keluarga yang memiliki orang tua, tetapi anaknya tidak punya waktu memberikan perhatian. Maka bagi anak-anak yang terlatih ini bisa menjadi peluang pekerjaan baru,” jelasnya.

    4. Perluasan Kerja Sama dengan Swasta dan Filantropi

    Kebijakan keempat menekankan perluasan kerja sama penyelenggaraan kesejahteraan sosial dengan pihak swasta, BUMN, dan lembaga filantropi.

    “Dirjen Pemberdayaan Sosial sudah mulai menerjemahkan ini. Saya ingin skalanya diperluas,” tegas Gus Ipul.

    5. Peningkatan Kompetensi Pilar Sosial

    Kebijakan kelima adalah peningkatan kompetensi dan kesejahteraan pilar-pilar sosial, terutama bagi mereka yang telah diangkat sebagai ASN melalui jalur PPPK.

    “PPPK sudah diangkat, tinggal sekarang bagaimana kapasitasnya ditingkatkan dan pola kerjanya dipertajam,” tutur Gus Ipul.

    6. Penjaminan Tepat Sasaran Bantuan Sosial

    Arahan keenam menekankan penjaminan bantuan sosial agar benar-benar tepat sasaran, serta penguatan peran kartu kesejahteraan. Gus Ipul juga menyoroti pentingnya penguatan unit layanan sosial sebagai center of excellence, termasuk Puskesos, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), dan unit-unit layanan di lingkungan Kemensos.

    7. Integrasi Pemberdayaan KPM Lintas Kementerian

    Kebijakan ketujuh menargetkan integrasi pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) lintas kementerian dan lembaga. Gus Ipul berharap pada 2026 tidak ada lagi program yang berjalan secara terpisah.

    “Saya minta per tahun 2026 sudah tidak ada lagi kerja sendiri-sendiri,” tegasnya.

    8. Penguatan Unit Layanan Sosial

    Arahan kedelapan memperkuat unit layanan sosial di tingkat daerah agar menjadi pusat keunggulan dan inovasi pelayanan kesejahteraan sosial.

    9. Akses Pendidikan bagi Fakir Miskin

    Kebijakan terakhir adalah penyediaan layanan pendidikan bagi fakir miskin melalui program Sekolah Rakyat. Program ini disebut Gus Ipul sebagai simbol nyata kehadiran negara dalam membuka akses pendidikan bagi masyarakat miskin dan rentan.

    Dengan sembilan arah kebijakan strategis ini, Kemensos berkomitmen mempercepat pemerataan kesejahteraan sosial dan memastikan capaian nyata dalam satu tahun kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. (ted)

  • Bawaslu Kabupaten Mojokerto Menuju Lembaga Modern dan Informatif di Era Digital

    Bawaslu Kabupaten Mojokerto Menuju Lembaga Modern dan Informatif di Era Digital

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan Menuju Lembaga yang Modern dan Informatif dalam Era Digital dan Keterbukaan Informasi di salah satu hotel di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

    Anggota Bawaslu Jawa Timur, Anwar Nuris dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penguatan kelembagaan Bawaslu untuk menghadapi tantangan demokrasi di era digital. Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keadilan dan keterbukaan proses demokrasi di Indonesia.

    “Sejak dibentuk pada 2018, Bawaslu Kabupaten dan Kota telah melalui dua periode penyelenggaraan pemilu. Banyak dinamika dan tantangan yang kami hadapi, bahkan tidak sedikit rekan kami gugur dalam menjalankan tugas pengawasan. Ini menjadi refleksi penting bagi kami untuk terus memperkuat kapasitas dan evaluasi diri,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Anwar juga menyoroti pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap Bawaslu. Menurutnya, lembaga pengawas Pemilu harus semakin terbuka dan informatif agar masyarakat dapat menilai secara objektif kinerja lembaga pengawas Pemilu tersebut. Pihaknya berupaya membuka akses informasi seluas-luasnya agar masyarakat tahu.

    “Agar masyarakat tahu apa yang kami kerjakan, termasuk proses penanganan pelanggaran pemilu. Dengan transparansi, publik bisa menilai seberapa profesional Bawaslu menjalankan tugasnya. Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh informasi dari masyarakat karena pengawasan yang efektif hanya bisa dilakukan dengan partisipasi aktif semua pihak,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Dody Faizal mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas kelembagaan agar Bawaslu Kabupaten Mojokerto semakin siap menghadapi tantangan pemilu di masa mendatang.

    “Melalui kegiatan ini kami menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya untuk memperkuat pemahaman dan profesionalitas jajaran Bawaslu. Harapannya, kegiatan ini membawa manfaat besar bagi lembaga dan juga masyarakat secara umum,” ujarnya.

    Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, diantaranya Anggota Komisi II DPR RI Arif Wibowo, perwakilan Lembaga Pemantau Pemilu Franditya Utomo, dan akademisi dari Universitas Negeri Malang, Abdul Kodir. Kegiatan tersebut turut dihadiri Bagian Administrasi Bawaslu Jatim.

    Ketua dan empat komisioner KPU Kabupaten Mojokerto, serta peserta dari kalangan mahasiswa dan organisasi kepemudaan. Dengan kegiatan ini, Bawaslu Kabupaten Mojokerto berkomitmen terus bertransformasi menjadi lembaga yang modern, transparan, dan berintegritas dalam mewujudkan pengawasan pemilu yang berkualitas dan demokratis. [tin]

  • Badan Gizi Nasional Turun ke Lamongan, Temukan Pelanggaran Program Bergizi Gratis

    Badan Gizi Nasional Turun ke Lamongan, Temukan Pelanggaran Program Bergizi Gratis

    Lamongan (beritajatim.com) – Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan, Dadang Hendrayudha, melakukan evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lamongan, Kamis (9/10/2025).

    Evaluasi yang berlangsung di Guest House Lamongan tersebut dilakukan untuk memastikan petunjuk teknis (juknis) dari BGN benar-benar direalisasikan di lapangan. Pasalnya, masih ditemukan adanya oknum yang tidak serius menjalankan program MBG sesuai aturan.

    Dadang menegaskan, kelalaian dalam pelaksanaan juknis dapat berdampak fatal bagi kualitas program. Karena itu, mulai hari ini BGN bersama pemerintah daerah, Polri, dan TNI akan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang tidak mematuhi petunjuk teknis tersebut.

    Petunjuk teknis yang wajib dipatuhi mencakup standar kelayakan gizi, komponen bahan baku, operasional, hingga sewa sarana pendukung.

    Menanggapi hal itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan komitmennya untuk menindaklanjuti peningkatan kualitas pelayanan program MBG di wilayahnya. “Langkah yang kami lakukan antara lain pemberian sertifikat keamanan pangan dan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) hasil uji laboratorium bersama Dinas Kesehatan Lamongan,” ujar Yuhronur.

    Upaya tersebut bertujuan memastikan setiap paket makanan memenuhi standar gizi dan kelayakan konsumsi bagi anak-anak penerima manfaat. Program yang diinisiasi langsung oleh Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi, menekan angka gizi buruk dan stunting, serta mendukung tumbuh kembang anak agar menjadi generasi sehat dan berprestasi.

    Selain itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan untuk melaporkan daftar menu makanan serta kandungan gizinya setiap minggu sebagai bagian dari pengawasan mutu. “Pemkab Lamongan berkomitmen terus meningkatkan kualitas pelayanan program MBG. Semua masukan akan kami tampung dan dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan berikutnya,” tambah Yuhronur.

    Sementara itu, Kepala Satgas MBG Kabupaten Lamongan Nalikan melaporkan bahwa target keberadaan SPPG di Lamongan mencapai 111 titik. “Saat ini sudah beroperasi sebanyak 79 SPPG yang tersebar di 27 kecamatan. Jumlah paket makanan yang telah disalurkan mencapai 149.896 paket,” jelasnya. (fak/kun)

  • Wali Kota Kediri Lantik Penjabat Sekda dan Tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Ini Pesannya!

    Wali Kota Kediri Lantik Penjabat Sekda dan Tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Ini Pesannya!

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengambil sumpah dan melantik Penjabat Sekretaris Daerah dan 3 pejabat pimpinan tinggi pratama. Pengambilan sumpah dan pelantikan ini dilakukan di Ruang Joyoboyo, Kamis (09/10/2025). M. Ferry Djatmiko dilantik menjadi Penjabat Sekda Kota Kediri.

    Sementara 3 pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik adalah Syamsul Bahri pada jabatan Asisten Pemerintahan dan Kesra, Heri Purnomo pada jabatan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, serta Moh.Ridwan pada jabatan Kepala Disperdagin.

    “Pelaksanaan rotasi atau mutasi ini adalah hal yang wajar dan sebelumnya juga dilakukan. Kemarin karena dua asisten dan Pak Ridwan berhalangan hadir maka hari ini dilantik bersama Penjabat Sekda. Untuk menjalankan amanah dengan profesional,” ujarnya.

    Mbak Wali menekankan mutasi atau rotasi dilaksanakan sesuai dengan proses dan keputusan secara matang. Yakni, sudah melalui proses pansel, tes psikologi, dan uji kompetensi. Harapannya jabatan yang diemban ini dijadikan amanah serta terus berinovasi dan bekerja secara maksimal.

    “Hal ini dilaksanakan sesuai dengan hasil-hasil kemarin. Termasuk integritas, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Harapannya pejabat yang dilantik juga memberikan dedikasi kepada Kota Kediri,” tekannya.

    Pelantikan Pejabat Sekda ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekretaris Daerah. Serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 91 Tahun 2019 tentang penunjukkan Penjabat Sekretaris Daerah. Begitu pula dengan pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama memang harus segera dilaksanakan.

    Tujuannya untuk meningkatkan kinerja dari aparatur pemerintah. Agar dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan publik bisa terus berjalan. Terutama dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan demi mewujudkan visi misi Kota Kediri.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya ucapkan selamat Bapak yang baru saja dilantik. Semoga dengan pelantikan ini bisa menjadikan kinerja perangkat daerah menjadi lebih baik lagi. Saya berharap setelah pelantikan ini Penjabat Sekda bisa melaksanakan amanah yang diemban dengan penuh tanggung jawab, dan terus meningkatkan pengawasan dalam pekerjaan yang ada dengan berkoordinasi dengan para asisten,” pungkasnya.

    Penjabat Sekda Kota Kediri M. Ferry Djatmiko menjelaskan setelah pelantikan ini langkah ke depan yang akan diambil adalah membantu mewujudkan visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri.

    Tantangan yang dihadapi di tahun depan sama dengan daerah lain seperti adanya efisiensi. Namun ini akan dikaji dahulu sejauh mana efisiensinya. Sehingga diharapkan program prioritas dari pemerintah kota dapat tepat sasaran. Sehingga masyarakat tetap bisa merasakan manfaatnya.

    “Sebagai ASN tentu siap ditempatkan di mana saja. Untuk tantangan ke depan seperti efisiensi akan kita kaji dulu. Harapannya tidak ada pengaruh untuk program-program prioritas artinya tetap bisa berjalan,” jelasnya.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Direktur BUMD, Camat, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • Dua Kali Gagal Tender, Revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo Akhirnya Dimulai

    Dua Kali Gagal Tender, Revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo Akhirnya Dimulai

    Probolinggo (beritajatim.com) – Setelah dua kali mengalami kegagalan tender, proyek Revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo akhirnya mulai dikerjakan. Sepekan terakhir, alat berat sudah turun ke lapangan, namun progres pembangunan masih sangat awal — baru sekitar dua persen dari total pekerjaan.

    Proyek senilai Rp8,75 miliar di bawah tanggung jawab Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo itu kini dikerjakan oleh CV Probolinggo Cemerlang, pemenang tender kedua. Sebelumnya, proyek ini sempat dimenangkan oleh CV Carisa, namun pelaksanaannya batal setelah dinyatakan gagal tender.

    Pantauan di lokasi pada Kamis (9/10/2025) menunjukkan kawasan Alun-Alun kini tertutup pagar seng tinggi. Trotoar lama mulai dibongkar, sungai di sekeliling area telah dikeruk, dan sejumlah pohon besar berusia puluhan tahun terpaksa ditebang untuk mendukung pengerjaan proyek.

    Kondisi tersebut disorot oleh Komisi III DPRD Kota Probolinggo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi pada pagi hari.

    Sekretaris Komisi III, Heri Poniman, meminta agar Dinas PUPR-PKP mempercepat progres agar proyek tidak melewati batas waktu kontrak. “Kalau perlu tambah alat berat biar target tercapai,” ujar Heri di sela-sela sidak.

    Selain itu, ia juga menyoroti batang-batang pohon hasil penebangan yang masih menumpuk di sekitar proyek. “Pohon-pohon ini sebaiknya segera diangkut ke Dinas Lingkungan Hidup dan dilelang. Bisa jadi tambahan pendapatan daerah, sekaligus tidak mengganggu area kerja,” tuturnya.

    Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-PKP, Taufik Hidayat, membenarkan bahwa progres proyek masih minim. Menurutnya, hal tersebut wajar karena pekerjaan baru dimulai beberapa hari lalu. “Saat ini baru tahap awal, mulai dari pembongkaran trotoar lama, penebangan pohon, hingga pembukaan saluran sungai. Semuanya sudah sesuai tahapan,” jelas Taufik.

    Taufik menegaskan pihaknya optimistis proyek revitalisasi tersebut bisa rampung sesuai jadwal, yakni akhir Desember 2025. Ia memastikan seluruh pengerjaan akan mengikuti grand design yang telah disusun, mulai dari pola trotoar, lampu taman, hingga penataan ulang vegetasi. “Pohon yang sudah ditebang nanti akan diganti dengan penanaman baru sesuai konsep desain,” tambahnya.

    Meski demikian, publik kini menanti apakah proyek yang sempat dua kali gagal tender ini bisa benar-benar selesai tepat waktu — sekaligus menjawab harapan warga akan wajah baru Alun-Alun Kota Probolinggo yang lebih tertata dan nyaman untuk dikunjungi. (ada/kun)

  • Puluhan Rekening PKM PKH di Pamekasan Terblokir Akibat Terindikasi Judol, Begini Sarannya!

    Puluhan Rekening PKM PKH di Pamekasan Terblokir Akibat Terindikasi Judol, Begini Sarannya!

    Pamekasan (beritajatim.com) – Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Pamekasan, Lukman Hakim mengimbau semua penerima program PKH atau yang biasa disebut Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar selalu berhati-hati menjaga identitas diri, baik berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun Kartu Keluarga (KK).

    Hal tersebut disampaikan seiring dengan adanya puluhan rekening PKM PKH di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diblokir akibat terindikasi disalahgunakan untuk kepentingan judi online alias judol.

    Bahkan sejak Juli hingga September 2025, tercatat sebanyak 78 KPM di bawah lingkup kerja PKH Pamekasan, diputus dan tidak lagi menerima program bantuan dari pemerintah dengan beragam alasan, sebanyak 47 KPM di antaranya terindikasi judol.

    “Dalam tiga bulan terakhir terdata sekitar 78 KPM di 13 kecamatan berbeda di Pamekasan, diputus dan tidak lagi mendapat bantuan karena beberapa faktor. Sebanyak 47 KPM terindikasi terlibat judol, 15 KPM berstatus ASN, 3 KPM mengundurkan diri, 8 KPM graduasi, serta 2 KPM meninggal dunia,” kata Lukman Hakim, Rabu (8/10/2025).

    Diteksi KPM terindikasi judol berdasar proses identifikasi dan verifikasi rekening penerima yang masuk dalam daftar temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). “Setelah dilakukan cek lapangan oleh petugas pendamping, sebagian kecil mengaku terlibat, dan sebagian besar tidak terlibat (judi online),” ungkapnya.

    “Dari sebagian besar PKM yang tidak terlibat, membuat sanggahan melalui aplikasi Siks Ng dengan melampirkan dokumen berupa surat pernyataan yang ditandatangani oleh KPM terindikasi. Termasuk juga ditandatangani pendamping yang diketahui Dinas Sosial, dan dilengkapi lampiran KTP dan KK KPM,” imbuhnya.

    Sanggahan melalui aplikasi Siks Ng tersebut nantinya akan menjadi bahan pertimbangan guna mengembalikan status rekening PKM terindikasi kembali aktif. “Karena itu kami mengimbau semua KPM PKH maupun basos agar selalu berhati-hati meminjamkan KTP atau KK kepada orang lain, khawatir disalahgunakan, seperti untuk judi online dan lainnya,” imbaunya.

    “Tidak hanya itu, selama ini kami juga intens melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para KPM melalui tim pendamping di masing-masing desa atau kelurahan. Hal itu kita lakukan sebagai upaya antisipatif terhadap beragam jenis pelanggaran,” pungkasnya. [pin/aje]

  • APBD 2026 Lamongan Fokus pada Sektor Strategis Penopang Kesejahteraan Rakyat

    APBD 2026 Lamongan Fokus pada Sektor Strategis Penopang Kesejahteraan Rakyat

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus meneguhkan komitmennya dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Hal itu tercermin dalam Pengantar Nota Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 yang disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada Rapat Paripurna, Kamis (9/10/2025).

    Dalam penyampaiannya, Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menegaskan bahwa arah kebijakan APBD 2026 tidak hanya berfokus pada angka-angka, melainkan pada keberpihakan nyata kepada rakyat.

    “Perencanaan anggaran tahun ini bernilai strategis bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

    Sektor pendidikan menjadi salah satu pilar utama. Pemkab Lamongan akan terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas pendidikan, mulai dari pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi, hingga pembangunan dan perbaikan sarana prasarana sekolah.

    Sementara di sektor kesehatan, program Lamongan Sehat dan Laserku (Lamongan Sehat dengan Kunjungan Rumah) akan terus diperkuat agar layanan kesehatan semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di wilayah pedesaan.

    Bidang perindustrian, perdagangan, dan pariwisata juga menjadi fokus utama sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Melalui penguatan UMKM, wirausaha muda, revitalisasi pasar desa, serta pengembangan wisata religius, bahari, dan budaya lewat gerakan Ramashinta, pemerintah bertekad memperluas peluang usaha dan lapangan kerja.

    Selain itu, Pemkab Lamongan turut memperkuat Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih sebagai wadah ekonomi rakyat berbasis gotong royong.

    Penguatan juga terus dilakukan di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, sebagai tulang punggung perekonomian Lamongan. Di sisi lain, peningkatan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, serta ketertiban dan sosial kemasyarakatan juga menjadi bagian penting dari kebijakan anggaran tahun depan.

    “Pada nota pengantar APBD Kabupaten Lamongan tahun anggaran 2026 tidak hanya menerapkan hitung-hitungan angka, tetapi mengutamakan keberpihakan kepada rakyat. Semua perencanaan bernilai strategis bagi kemajuan daerah,” tuurnya.

    Dalam nota keuangan tersebut, pendapatan daerah diproyeksikan mencapai Rp3,225 triliun, sementara belanja daerah dialokasikan sebesar Rp3,285 triliun, sehingga terjadi defisit anggaran sekitar Rp70,29 miliar.

    Sebagai perbandingan, pada tahun 2025 lalu, pendapatan daerah Lamongan tercatat sekitar Rp3,237 triliun dan belanja daerah mencapai Rp3,325 triliun.

    Dengan arah kebijakan yang berpihak pada rakyat dan fokus pada sektor strategis, Pemkab Lamongan optimistis APBD 2026 akan menjadi instrumen penting dalam mewujudkan Lamongan yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing. [fak/aje]

  • DPR RI Desak Realisasi Pabrik Bioetanol Bojonegoro

    DPR RI Desak Realisasi Pabrik Bioetanol Bojonegoro

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari mendorong percepatan pembangunan pabrik bioetanol berskala besar di Bojonegoro, Jawa Timur. Menurutnya, kapasitas produksi pabrik yang sudah ada saat ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan etanol sebagai campuran BBM fosil.

    “Pabrik di Bojonegoro harus jadi prioritas nasional. Jangan hanya groundbreaking, tapi harus segera beroperasi agar bisa menutup defisit pasokan etanol. Tanpa itu, target E10 akan sulit tercapai tanpa impor,” kata Ratna, Kamis (9/10/2025).

    Sekretaris DPP PKB Bidang SDA ini pun mewanti-wanti pemerintah agar tidak mengambil langkah impor etanol di tengah rencana penerapan kebijakan E10, yakni pencampuran 10 persen etanol dengan bahan bakar minyak (BBM) fosil.

    Ratna menegaskan, dirinya tidak menolak rencana tersebut karena sejalan dengan semangat transisi energi dan pengurangan emisi. Namun ia meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serius memastikan kapasitas produksi etanol dalam negeri benar-benar mampu memenuhi kebutuhan sebelum program dijalankan secara nasional.

    “Saya mendukung E10 sebagai langkah menuju energi bersih. Tapi jangan sampai kebijakan ini justru membuka keran impor baru. Pemerintah harus menjamin pasokan etanol dari dalam negeri cukup, baik dari sisi produksi maupun distribusi,” tegas Bendahara Umum DPP Perempuan Bangsa itu.

    Berdasarkan data Kementerian ESDM, kapasitas terpasang produksi etanol nasional pada 2024 mencapai sekitar 303 ribu kiloliter (kL) per tahun, dengan realisasi produksi baru sekitar 161 ribu kL. Padahal, jika program E10 diberlakukan secara penuh, kebutuhan etanol nasional diperkirakan mencapai 890 ribu kL per tahun atau sekitar 890 juta liter.

    “Ini artinya masih ada kesenjangan lebih dari 700 ribu kL yang perlu ditutup dengan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri,” ungkap legislator asal Dapil Tuban-Bojonegoro itu.

    Ratna menilai kondisi ini harus menjadi perhatian serius pemerintah sebelum menerapkan E10 secara nasional. Ia menegaskan, kemandirian energi hanya bisa terwujud jika seluruh rantai produksi etanol mulai dari bahan baku hingga distribusi sepenuhnya dikuasai oleh industri dalam negeri.

    “Kebijakan energi hijau harus berdampak pada peningkatan kapasitas nasional, bukan memperkuat ketergantungan impor. Pemerintah harus belajar dari pengalaman biodiesel, di mana kesiapan industri menjadi kunci keberhasilan,” katanya. [hen/aje]