Category: Beritajatim.com Politik

  • Wali Kota Mojokerto Beri Penghargaan Anggota Paskibraka 2025

    Wali Kota Mojokerto Beri Penghargaan Anggota Paskibraka 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan piagam penghargaan kepada para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Mojokerto Tahun 2025. Acara berlangsung di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto tersebut sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.

    Dalam suasana penuh kebanggaan, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi para anggota Paskibraka yang telah sukses menjalankan tugas pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih pada peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI lalu.

    “Atas nama Pemerintah Kota Mojokerto, saya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada adik-adik Paskibraka. Kalian telah berhasil melaksanakan tugas mulia dengan penuh kedisiplinan, dedikasi, dan tanggung jawab,” ungkap Ning Ita dalam sambutannya, Minggu (12/10/2025).

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan piagam penghargaan kepada para anggota Paskibraka Kota Mojokerto Tahun 2025 di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto. [Foto : ist]Ia menambahkan, perjuangan dan kerja keras para anggota Paskibraka merupakan bagian dari proses pembentukan karakter generasi muda yang tangguh dan berintegritas. Penyerahan piagam penghargaan tersebut menjadi simbol pengakuan atas semangat, ketekunan, dan komitmen yang telah ditunjukkan oleh para pelajar terbaik Kota Mojokerto itu.

    “Nilai-nilai kedisiplinan, kekompakan, dan rasa nasionalisme yang telah tertanam dalam diri kalian adalah bekal berharga untuk masa depan. Teruslah menjadi generasi muda yang tangguh, kuat, dan menginspirasi,” imbuhnya.

    Selain kepada anggota Paskibraka, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah pihak yang berperan penting dalam kesuksesan pelaksanaan tugas Paskibraka 2025. Mereka meliputi Fasilitator, Pelatih, Pamong, Petugas Kesehatan, Panitia, Komandan Kompi (Danki), serta Pasukan Tanda Kehormatan (Pataka) Paskibraka Kota Mojokerto.

    Dalam kesempatan itu, Ning Ita turut menyampaikan terima kasih kepada para pelatih, pembina, serta orang tua yang telah memberikan bimbingan dan dukungan moral selama proses pelatihan berlangsung. Ia berharap semangat dan disiplin yang telah ditanamkan selama menjadi bagian dari Paskibraka dapat terus menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. [tin/but]

     

  • Hari Jadi ke-80 Jatim, Cahyo Harjo Dorong Semangat Gotong Royong Majukan Pendidikan dan Kesehatan

    Hari Jadi ke-80 Jatim, Cahyo Harjo Dorong Semangat Gotong Royong Majukan Pendidikan dan Kesehatan

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso mendorong semangat gotong royong untuk memajukan pendidikan dan kesehatan dalam momentum peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.

    Dia menilai capaian provinsi Jatim saat ini merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat yang harus terus dijaga melalui semangat gotong royong.

    “Kita patut bersyukur bahwa di usia delapan dekade ini, Jawa Timur telah menjadi provinsi yang membanggakan dengan banyak prestasi, baik di sektor ekonomi maupun pembangunan manusia,” ujar Cahyo usai paripurna istimewa di DPRD Jatim, Minggu (12/10/2025).

    Ketua DPC Gerindra Surabaya ini menambahkan, capaian tersebut juga terlihat dari indeks kesehatan dan pendidikan yang termasuk tertinggi secara nasional. Menurut dia, keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah, legislatif, tokoh masyarakat, dunia usaha, hingga insan media.

    “Semua ini terwujud karena semangat gotong royong dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, tokoh agama, hingga pengusaha dan teman-teman media yang selalu berpartisipasi aktif dalam membangun Jawa Timur,” kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Dalam bidang kesehatan, Cahyo berharap semangat gotong royong yang disampaikan Gubernur Khofifah dapat diimplementasikan dalam kebijakan dan program kerja perangkat daerah. Dia menilai orientasi layanan kesehatan perlu bergeser dari pendekatan kuratif menuju promotif dan preventif.

    “Bagaimana kami berharap sektor kesehatan kita yang saat ini masih sangat berfokus pada kuratif atau penyembuhan perlu bergeser menuju pola penanganan kesehatan yang preventif promotif,” tutur Cahyo.

    Menurut Cahyo, langkah konkret yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan peran Posyandu, PKK, dan lembaga PAUD sebagai garda depan pemantauan tumbuh kembang anak dan kesehatan keluarga. Menurut dia, partisipasi komunitas di tingkat kampung sangat penting dalam menjaga kualitas hidup masyarakat.

    “Semua komponen di kampung harus dihidupkan kembali untuk menjadi sistem pelayanan pencegahan dan pemantauan kesehatan. Di situ letak kekuatan gotong royong kita,” ujar politisi muda ini.

    Sementara dalam bidang pendidikan, Cahyo menilai kebijakan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan sekolah yang tengah disiapkan Pemprov Jatim merupakan wujud semangat kebersamaan dalam memperkuat kualitas pendidikan.

    “Negara menjamin akses pendidikan, tapi dengan keterbatasan fiskal yang ada, partisipasi masyarakat bisa membantu meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan pendidikan di sekolah-sekolah kita,” kata dia.

    Dia juga mendorong kolaborasi antara sekolah, universitas, dan dunia industri melalui program link and match agar lulusan pendidikan di Jawa Timur siap bersaing di dunia kerja. Selain itu, dia berharap BUMD dan perusahaan besar di Jawa Timur aktif menyalurkan CSR-nya untuk mendukung sektor pendidikan.

    “Kita ingin sekolah-sekolah tidak hanya bergantung pada APBD. Dukungan dari dunia industri dan BUMD lewat CSR akan sangat membantu meningkatkan mutu pendidikan kita,” pungkas Cahyo.[asg/aje]

  • Ketua PWM Jatim Prof. Sukadiono Terima Lencana Kehormatan Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Khofifah

    Ketua PWM Jatim Prof. Sukadiono Terima Lencana Kehormatan Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Khofifah

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim), Prof. Sukadiono menerima Tanda Kehormatan Lencana Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

    Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan dalam upacara HUT ke-80 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Lencana Jer Basuki Mawa Beya diberikan oleh Pemprov Jatim sebagai apresiasi tertinggi kepada tokoh-tokoh yang dinilai memiliki jasa dan prestasi luar biasa serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jatim. Falsafah Jawa dari lencana ini bermakna “kebahagiaan atau kesejahteraan memerlukan biaya dan pengorbanan.”

    Gubernur Khofifah menilai, Prof. Sukadiono adalah figur yang mampu menjadi inspirasi. “Beliau sosok yang menunjukkan bagaimana dedikasi, keikhlasan, dan pengorbanan bisa membawa manfaat luas bagi umat dan bangsa,” ujarnya.

    “Prof. Sukadiono bukan hanya pemimpin akademik, tetapi juga pemimpin sosial yang memajukan nilai-nilai kemanusiaan,” imbuh Khofifah.

    Prof. Sukadiono dikenal luas atas kiprahnya di bidang pendidikan dan kemanusiaan. Selain menjabat Ketua PWM Jatim, ia juga merupakan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya yang membawa perguruan tinggi tersebut mengalami kemajuan pesat dan berbagai capaian internasional.

    Selain itu, ia aktif dalam kegiatan sosial, terutama saat memimpin berbagai aksi kemanusiaan di masa pandemi Covid-19, mulai dari pembagian sembako, layanan kesehatan gratis, hingga penggalangan dana.

    Menanggapi penghargaan tersebut, Prof. Sukadiono menyampaikan rasa syukur dan merendahkan hati, menekankan bahwa penghargaan itu bukan untuk pribadinya.

    “Saya memaknai penghargaan ini bukan untuk pribadi saya semata, tetapi untuk seluruh warga Muhammadiyah Jawa Timur yang telah berjuang bersama memajukan pendidikan, kesehatan, dan dakwah sosial di provinsi ini,” katanya.

    Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK RI ini berharap bahwa penghargaan tersebut menjadi pengingat dan penyemangat bagi seluruh pihak untuk terus berbuat baik.

    “Penghargaan ini bukan akhir dari perjalanan, tetapi pengingat bahwa kita harus terus berbuat baik dengan penuh tanggung jawab dan cinta kepada sesama,” pungkasnya. [ipl/aje]

  • Gubernur Khofifah Sampaikan Terimakasih untuk Para Petani di HUT Jatim ke-80

    Gubernur Khofifah Sampaikan Terimakasih untuk Para Petani di HUT Jatim ke-80

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam momen sakral peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para petani Jawa Timur, Minggu (12/10/2025).

    Menurut Khofifah, sosok yang disebut sebagai akronim Penyangga Tatanan Negara Indonesia (petani) ini telah berkontribusi besar dalam ketahanan pangan dalam negeri dan berhasil memposisikan Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional.

    “Jawa Timur mampu berdiri tegak sebagai lumbung pangan nasional, bahkan sedang menuju ke kedaulatan pangan. Kita semua wajib menyampaikan terima kasih kepada para petani di Jawa Timur yang luar biasa,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Khofifah merinci, perkiraan produksi padi dari petani di Jawa Timur sejak awal tahun hingga November 2025 akan menyentuh angka fantastis, menurut data BPS, mencapai lebih dari 12 juta ton gabah kering panen.

    “Sampai November 2025 gabah kering panen kita sebesar 12 juta ton lebih, tertinggi di antara semua provinsi di Indonesia,” jelasnya.

    “Ini juga berseiring dengan Luas Tambah Tanam (LTT) di Jawa Timur mencapai 1.571 juta hektare, yang juga terluas di antara provinsi di Indonesia,” imbuhnya.

    Dia menambahkan, selain padi, Jawa Timur juga menjadi bagian provinsi terdepan dalam produksi komoditas lain seperti jagung, tebu, daging sapi, susu, telur, dan perikanan tangkap. Khofifah menyebutkan, hasil-hasil produksi tersebut secara khusus turut disiapkan untuk menyuplai kebutuhan Program Makan Bergizi (MBG) di sekolah-sekolah.

    “Semua ini tidak akan mungkin tanpa kerja keras para petani, tanpa kerja keras para peternak, tanpa kerja keras nelayan kita, tanpa kerja keras pelaku UMKM kita. Maka kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pejuang pangan di Jawa Timur,” tutupnya.[rma/aje]

  • Hari Jadi Pemprov Jatim ke-80, Gubernur: Kita Memiliki Desa Mandiri Terbanyak Nasional

    Hari Jadi Pemprov Jatim ke-80, Gubernur: Kita Memiliki Desa Mandiri Terbanyak Nasional

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa, Jawa Timur memiliki desa mandiri terbanyak secara nasional, dengan mencatatkan 4.716 desa pada tahun 2025.

    Pernyataan ini disampaikan Khofifah saat memimpin upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi pada hari Minggu, 12 Oktober 2025.

    “Pada tahun 2025, ini baru dirilis beberapa hari yang lalu, jumlah desa mandiri di Jawa Timur mencapai 4.716 desa, menjadi yang terbanyak di antara semua provinsi di Indonesia,” ujar Khofifah, Minggu (12/10/2025).

    Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa tingginya kemandirian desa ini menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Provinsi tidak hanya memprioritaskan pembangunan di wilayah kota, melainkan juga berfokus pada desa.

    Atas capaian tersebut, Khofifah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kepala daerah dan juga kepala desa, “Terima kasih, Bupati, Wali Kota dan Kepala Desa yang juga bekerja luar biasa,” jelasnya.

    Selain itu, Khofifah juga menambahkan bahwa kemandirian desa saat ini juga semakin diperkuat dengan adanya program Koperasi Desa Merah Putih, yang merupakan amanah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

    ​Dia menyatakan, Jawa Timur telah berhasil membentuk sebanyak 8.494 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), sebuah pencapaian yang menempatkan provinsi ini sebagai pemimpin.

    “Di Jawa Timur, sebanyak 8.494 KDKMP telah terbentuk, ini merupakan Koperasi Merah Putih terbanyak dan tercepat yang bisa dilahirkan di antara semua provinsi,” kata dia.

    Dari semua capaian ini, Khofifah menegaskan bahwa sejatinya kemajuan dan kemandirian Provinsi Jawa Timur saat ini, adalah dikarenakan bersandar pada kemajuan-kemajuan kecil yang ada di desa-desa.

    “Pada desa-desa yang terus bertumbuh itu, sesungguhnya Jawa Timur bersandar,” tutupnya. [rma/aje]

  • Paripurna Hari Jadi ke-80, DPRD dan Pemprov Perkuat Sinergi Membangun Jatim Lebih Maju

    Paripurna Hari Jadi ke-80, DPRD dan Pemprov Perkuat Sinergi Membangun Jatim Lebih Maju

    Surabaya (beritajatim.com) – DPRD Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung DPRD Jatim, Minggu (12/10/2025).

    Peringatan ini menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang Jawa Timur sebagai provinsi yang tangguh dan terus bertumbuh dalam menghadapi berbagai tantangan.

    Wakil Ketua DPRD Jawa Timur sekaligus pimpinan sidang paripurna, Deni Wicaksono, mengatakan Hari Jadi Jawa Timur yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 memiliki makna mendalam bagi seluruh rakyat Jawa Timur. Menurut dia, peringatan hari jadi ini bentuk penguatan identitas dan semangat kebersamaan.

    “Peringatan Hari Jadi Jawa Timur adalah sarana untuk menumbuhkan rasa persatuan, kebanggaan daerah, serta memperkuat semangat memiliki dan membangun daerah. Ini juga menjadi pengingat bahwa Jawa Timur berdiri atas semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat,” ujar Deni.

    Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, penetapan tanggal 12 Oktober sebagai Hari Jadi Jawa Timur merujuk pada momentum sejarah saat Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo resmi dilantik sebagai Gubernur pertama Jawa Timur. Tanggal tersebut ditetapkan melalui kajian mendalam oleh sejarawan, ahli hukum tata negara, dan tokoh masyarakat.

    “Tanggal 12 Oktober menjadi simbol lahirnya semangat pemerintahan daerah yang berdaulat dan berdedikasi untuk rakyat. Semangat itulah yang terus kami jaga hingga hari ini,” kata Deni.

    Ketua DPRD Jawa Timur, M. Musyafak, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa tema peringatan tahun ini, “Jawa Timur Tangguh, Terus Bertumbuh,”. Dia menjelaskan tema tersebut menggambarkan semangat masyarakat Jawa Timur yang tak pernah berhenti berinovasi dan beradaptasi dalam perubahan zaman.

    “Jawa Timur tangguh dalam menjaga persatuan dan kearifan lokal, sekaligus terus bertumbuh dalam inovasi, ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat. Kebanggaan ini harus menjadi energi untuk bekerja lebih keras, lebih sinergis, dan berorientasi pada kepentingan rakyat,” ucap Musyafak.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut menyampaikan pandangannya mengenai makna tema tersebut. Dia menilai ketangguhan dan pertumbuhan Jawa Timur harus terus dipertahankan melalui sinergi dan adaptasi terhadap perkembangan zaman.

    “Nek tangguh itu berarti sudah terbukti, sudah teruji. Tapi kalau tumbuh berarti enggak berhenti. Kita masih akan terus melewati berbagai dinamika dan terus adaptasi,” tutur Khofifah.

    Dia menjelaskan filosofi ‘Jatim Bisa’ sebagai wujud semangat Jawa Timur yang berdaya (B), inklusif (I), sinergis (S), dan adaptif (A). Nilai-nilai itu, kata Khofifah, akan menjadi roh pembangunan daerah yang berkelanjutan.

    “Enggak ada yang sukses kita capai tanpa sinergi dan kolaborasi. Jawa Timur akan terus menjadi penguat dan lokomotif ekonomi nasional, termasuk melalui semangat Nawa Bhakti Satya,” tutur dia.

    Selain rapat paripurna dan penayangan video “Tribute East Java”, acara juga diisi dengan ceramah ilmiah oleh Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, SH., SU., M.IP.

    DPRD Jatim berharap peringatan ke-80 ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara pemerintah, DPRD, akademisi, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga untuk membawa Jawa Timur menuju masa depan yang semakin tangguh dan berdaya saing. [asg/beq]

  • Sekjen PKB Turun ke Kota Batu, Ribuan Paket Sembako Murah Ludes Diserbu Warga

    Sekjen PKB Turun ke Kota Batu, Ribuan Paket Sembako Murah Ludes Diserbu Warga

    Batu (beritajatim.com) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB, M. Hasanuddin Wahid, turun langsung menyapa warga dalam gelaran Pasar Murah di Rest Area Mayangsari, Kota Batu, pada Minggu (12/10/2025). Ribuan paket sembako yang disediakan ludes diserbu masyarakat, terutama kaum ibu, dalam waktu kurang dari satu jam.

    Kegiatan yang diinisiasi oleh anggota DPR RI Dapil Malang Raya yang akrab disapa Cak Udin ini menjadi daya tarik di tengah keluhan warga atas naiknya harga kebutuhan pokok dan menurunnya daya beli. Warga tampak antusias menukarkan kupon seharga Rp 96 ribu untuk mendapatkan paket lengkap berisi 5 kg beras, 1 kg gula, 1 liter minyak, dan 1 kg telur.

    Turut hadir mendampingi Sekjen PKB dalam kegiatan tersebut adalah Ketua DPRD Kota Batu, Subiyanto, serta Anggota DPRD Kota Batu, M. Hasan Abdillah.

    Cak Udin menegaskan bahwa operasi pasar murah ini merupakan tindak lanjut atas perintah langsung dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI.

    “Kami, seluruh anggota DPR RI dari Fraksi PKB, diperintahkan langsung oleh Gus Muhaimin untuk turun tangan membantu meringankan beban masyarakat. Ini adalah respons konkret terhadap perlambatan ekonomi yang dirasakan rakyat,” ujar Cak Udin.

    Warga antusias menyambut pasar murah yang diinisiasi Cak Udin (Foto: Istimewa)

    Menurutnya, program ini adalah bentuk kehadiran negara dan partai politik di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan. Hal itu, selaras dengan upaya pemerintah Presiden Prabowo dalam memperbaiki sistem pangan nasional.

    Daya tarik utama dari pasar murah ini adalah selisih harga yang signifikan dibandingkan harga di pasar umum. Harga telur, misalnya, dijual hanya Rp 20 ribu per kilogram, sementara harga di pasaran telah menyentuh angka Rp 30 ribu.

    Begitu pula dengan komoditas lain, 5 kg beras dijual seharga Rp 50 ribu, 1 kg gula pasir Rp 13 ribu, dan 1 liter minyak goreng Rp 13 ribu. “Ketika harga di pasar tinggi, kami hadir memberikan solusi. Selisih Rp 10 ribu untuk telur saja sudah sangat berarti bagi ibu-ibu. Ini adalah langkah nyata kami,” jelasnya.

    Cak Udin menambahkan, kegiatan di Kota Batu ini adalah bagian dari gerakan nasional yang dilakukan oleh 68 anggota DPR RI dari Fraksi PKB di daerah pemilihan masing-masing.

    “Khusus untuk Malang Raya, akan ada tujuh titik pasar murah. Dua di Kota Batu, tiga di Kabupaten Malang, dan dua di Kota Malang,” rincinya.

    Ia juga mendorong para legislator PKB di tingkat provinsi dan kota/kabupaten untuk menggelar aksi serupa, demi menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan. “Komitmen kami jelas, ini dari PKB untuk seluruh masyarakat, bukan hanya untuk konstituen kami saja,” pungkasnya. [dan/aje]

  • Reog Ponorogo Jadi Mahkota Perayaan Hari Jadi ke-80 Jawa Timur di Grahadi

    Reog Ponorogo Jadi Mahkota Perayaan Hari Jadi ke-80 Jawa Timur di Grahadi

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana sakral dan meriah berpadu dalam Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025). Peringatan ini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga deklarasi budaya yang memancarkan kebanggaan masyarakat Jawa Timur.

    Momentum peringatan delapan dekade ini diwarnai dengan penampilan spektakuler Reog Ponorogo, kesenian tradisional yang telah menjadi ikon budaya Jawa Timur. Ratusan seniman Reog tampil memukau di halaman Grahadi. Mereka bukan sekadar penari, melainkan satu kesatuan yang bergerak harmonis dalam irama gending gamelan Jawa, menghadirkan simfoni visual dan musikal yang menggugah.

    Setiap aktor dengan kostum dan topeng khasnya menampilkan keindahan artistik yang menghipnotis penonton. Tokoh-tokoh seperti Dadak Merah (Singo Barong), Jathil, hingga Warok tampil gagah, mencerminkan kekuatan dan kebijaksanaan dalam filosofi Reog yang mendalam. Pertunjukan kolosal ini seolah menanamkan semangat ketangguhan dan kedamaian di hati masyarakat Jawa Timur, menjadi simbol keajegan dalam menghadapi tantangan zaman.

    Dalam momentum penuh makna itu, Master of Ceremony (MC) menggema lantang, “Kebudayaan adalah akar kebanggaan Jawa Timur, yang akan bersinar terang benderang dan abadi, menjadi lentera bagi masa depan.”

    Kualitas pertunjukan Reog Ponorogo pada perayaan ini dijamin oleh para maestro seni terbaik. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng para juara Festival Nasional Reog Ponorogo 2025 dari Reog Universitas Brawijaya (UB) Malang yang berkolaborasi dengan Reog Brang Wetan Community. Aksi panggung mereka dikurasi langsung oleh ahli seni pertunjukan, Doktor Joko Winarto, yang memastikan setiap detail tampil maksimal dan sarat makna.

    Perayaan Hari Jadi ke-80 Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Reog Ponorogo sebagai mahkotanya sukses menjadi pesta budaya yang berkesan. Perpaduan seni, filosofi, dan kebanggaan daerah itu memperkuat identitas Jatim sebagai provinsi yang tangguh, kreatif, dan berbudaya.

    Untuk diketahui, Upacara Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur tahun ini mengusung tema besar “Jatim Tangguh Terus Berumbuh”. Tema tersebut menjadi penegasan optimisme dan semangat gotong royong yang terus tumbuh dalam membangun Jawa Timur menuju masa depan yang lebih maju. [rma/beq]

  • Gubernur Khofifah Kenang Duka Ponpes Al Khoziny di Upacara Hari Jadi ke-80 Jawa Timur

    Gubernur Khofifah Kenang Duka Ponpes Al Khoziny di Upacara Hari Jadi ke-80 Jawa Timur

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengenang peristiwa duka runtuhnya mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo dalam Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Dalam amanatnya sebagai inspektur upacara, Gubernur Khofifah menekankan tanggung jawab besar pemerintah terkait insiden tersebut. Ia secara tegas mengingatkan, bahwa merupakan tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menjamin dan memastikan bahwa semua institusi pendidikan memiliki lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

    “Peristiwa ini adalah duka mendalam bagi kita semua sekaligus mengingatkan kita akan tanggung jawab besar untuk menjamin lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi setiap santri dan pelajar di Jawa Timur,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Selain itu, Khofifah mengajak seluruh peserta upacara dan tamu undangan yang hadir untuk memanjatkan doa bagi korban santri di musibah Al Khoziny, agar mereka berpulang dengan tenang dan husnul khatimah.

    “Semoga mereka yang dipanggil ke haribaan Allah SWT mendapat tempat mulia di sisi Allah, dipanggil dalam keadaan syahid, Aamiin,” terang Khofifah.

    Ia juga menyampaikan terimakasih kepada semua unsur terlibat dalam penanganan musibah runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Dalam kesempatan itu juga, Khofifah menyematkan tanda penghargaan dan penghormatan kepada Basarnas, BNPB, dan institusi kepolisian Polda Jawa Timur serta unsur tenaga medis.

    “Izinkan kami juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya Kepada Basarnas kepada BNPB Seluruh jajaran TNI seluruh jajaran Polri, dan seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat luas atas dedikasi tanpa batas selama proses penanganan dan evakuasi. Dan sampai saat ini identifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur juga masih tetap berlangsung,” tutupnya.

    Seperti diketahui, musibah runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo itu terjadi dan menimbulkan puluhan korban jiwa pada sore Senin (29/9/2025), saat ratusan santri sedang menunaikan salat ashar berjemaah di gedung yang dilaporkan masih dalam tahap pembangunan.

    Berdasarkan data Basarnas hari Selasa (9/10/2025), total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 171 orang. Rinciannya, 104 orang dalam kondisi selamat dan 67 orang meninggal dunia, di mana delapan di antaranya masih berupa potongan tubuh.

    Sementara itu, dari 67 orang korban yang ditemukan meninggal dunia, baru 51 yang berhasil teridentifikasi identitasnya oleh Tim DVI Polda Jawa Timur. [rma/beq]

  • Arif Fathoni: Medsos Jadi Jembatan Akuntabilitas Politik antara Wakil Rakyat dan Masyarakat

    Arif Fathoni: Medsos Jadi Jembatan Akuntabilitas Politik antara Wakil Rakyat dan Masyarakat

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, memandang media sosial sebagai jembatan akuntabilitas politik antara wakil rakyat dan masyarakat. Dia menggunakan ruang digital untuk membangun komunikasi dua arah yang jujur, terbuka, dan mendidik.

    “Saya ingin menjadikan media sosial yang saya miliki sebagai jembatan akuntabilitas kinerja kepada masyarakat Surabaya,” Arif Fathoni, Minggu (12/10/2025).

    Politisi Partai Golkar ini menyebut, setiap suara rakyat yang dititipkan kepada dirinya dan partainya harus dipertanggungjawabkan melalui kerja politik yang riil. Menurut dia, tanggung jawab itu diwujudkan lewat fungsi pengawasan, penganggaran, dan legislasi.

    “Setiap suara yang dititipkan kepada saya dan Partai Golkar harus bisa kami pertanggungjawabkan melalui kerja politik di pemerintahan, baik lewat fungsi pengawasan, anggaran, maupun legislasi,” sambungnya.

    Mas Toni, sapaan akrabnya, menilai media sosial dan media massa sama pentingnya dalam menjembatani komunikasi publik. Keduanya dapat menjadi sarana masyarakat mengetahui kinerja wakilnya di parlemen secara langsung.

    “Media sosial juga bisa menjadi jembatan komunikasi antara rakyat dengan pelayan rakyatnya. Di sana kita bisa berdialog, berdebat, sekaligus belajar bersama,” lanjut mantan jurnalis ini.

    Dia juga mengaku senang menjawab langsung pesan, kritik, bahkan cacian yang datang melalui akun pribadinya. Baginya, kritik dan pujian memiliki makna yang sama sebagai bentuk umpan balik dari masyarakat.

    “Saya termasuk pribadi yang senang menjawab langsung baik cacian maupun pujian. Karena bagi politisi, keduanya punya nilai yang sama yakni umpan balik dari masyarakat,” ujar Toni.

    Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni saat menjadi pembicara dalam kuliah tamu di Universitas Bhayangkara Surabaya, Selasa (16/9/2025).

    Bagi Mas Toni, komunikasi yang humanis di media sosial adalah bagian dari pendidikan politik digital yang sehat. Dia berharap politisi bisa ikut menjaga ruang digital agar tetap menjadi tempat dialog, bukan arena pertengkaran dan kebencian.

    “Kita semua punya tanggung jawab moral untuk memberikan pendidikan politik melalui interaksi dua arah. Jangan biarkan media sosial menjadi jembatan disharmonisasi antar elemen bangsa,” tegasnya.

    Melalui konsistensinya menjawab komentar, berbagi refleksi hidup, hingga merespons isu sosial dengan nada santun, Mas Toni berupaya menghadirkan wajah politik yang hangat dan manusiawi di dunia digital.

    “Semoga ini bisa menginspirasi politisi lain untuk tidak hanya hadir di media sosial, tetapi juga benar-benar hadir bagi rakyatnya,” pungkas dia.[asg/aje]