Category: Beritajatim.com Nasional

  • Polwan Polres Blitar Kota Digerebek Suami, Diduga Selingkuh dengan Anggota DPRD

    Polwan Polres Blitar Kota Digerebek Suami, Diduga Selingkuh dengan Anggota DPRD

    Blitar (beritajatim.com) – Seorang Polisi Wanita (Polwan) Polres Blitar Kota dilaporkan suaminya ke Polres Batu. Polwan tersebut dilaporkan selingkuh oleh sang suami yang juga anggota Polres Blitar Kota pada Sabtu (18/10/2025).

    Diduga Polwan Polres Blitar Kota itu selingkuh dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Keduanya pun sempat digerebek oleh Polres Batu, namun saat di lokasi yang ditemukan hanya sang Polwan sementara sang anggota DPRD tidak ada di tempat.

    “Berita itu memang betul adanya anggota Polres Blitar Kota untuk penanganan kasusnya Polres Batu karena TKP-nya di Batu yang menanganinya Polres Batu sementara untuk Polres Blitar Kota akan menangani etiknya karena seorang anggota Polri,” ucap Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Samsul Anwar, Senin (20/10/2025).

    Kasus dugaan perselingkuhan ini pun kini telah dilaporkan oleh sang suami ke Polres Batu. Kini kasus ini pun masih diproses lebih lanjut oleh Polres Batu. Sementara Polres Blitar Kota akan menangani etik dari Polwan bersangkutan.

    “Kira-kira demikian itu memang betul saya juga sudah diberi masukan pak Kapolres memang betul,” ungkapnya.

    Kasus ini masih sebatas dugaan. Karena saat di lokasi yang dituduh menjadi selingkuhan yakni anggota DPRD tidak ada di lokasi.

    “Waktu digrebek itu laki-lakinya kan tidak ada, dari hasil dilaksanakan pemeriksaan demikian,” tegasnya. (owi/but)

  • Polda Jatim Lepas 79 Personel Pamapta untuk Perkuat Pelayanan Publik di Jajaran Polres

    Polda Jatim Lepas 79 Personel Pamapta untuk Perkuat Pelayanan Publik di Jajaran Polres

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) melepas sebanyak 79 personel Pengamanan, Patroli, dan Pelayanan Terpadu (Pamapta) untuk memperkuat pelayanan publik di jajaran Polres se-Jawa Timur. Upacara pelepasan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si di Lapangan Upacara Mapolda Jatim, Senin (20/10/2025).

    Dalam amanatnya, Irjen Pol Nanang Avianto menegaskan bahwa pengiriman personel Pamapta merupakan langkah strategis untuk memperkuat kehadiran polisi di tengah masyarakat sekaligus mendukung kebijakan reformasi internal Polri.

    “Momentum ini bukan sekadar pelepasan personel, tetapi pembuktian keseriusan kita dalam berbenah dan meningkatkan pelayanan publik Polri agar semakin dipercaya masyarakat,” ujar Kapolda Jatim.

    Sebanyak 79 perwira remaja yang dilepas terdiri dari 5 lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) dan 74 lulusan Sekolah Inspektur Polisi (SIP). Mereka akan ditempatkan di berbagai satuan tugas, meliputi 11 personel di Ditsamapta, 1 di Bidkeu, 2 di Brimobda, serta 65 personel lainnya di Polres jajaran Polda Jatim.

    Kapolda Jatim menjelaskan, pembentukan dan penempatan Pamapta merupakan bagian dari kebijakan Kapolri yang menyesuaikan nomenklatur SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) menjadi Pamapta, sebagaimana tertuang dalam KEP/1438/IX/2025.

    Perubahan nomenklatur ini, menurutnya, bertujuan menghadirkan pelayanan kepolisian yang lebih cepat, responsif, dan humanis di tengah masyarakat.

    Kapolda Jatim juga menekankan kepada seluruh personel agar menjadikan penugasan ini sebagai ajang pembuktian komitmen dan profesionalisme Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada publik.

    “Terapkan patroli dialogis yang menempatkan personel sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” tegas Irjen Pol Nanang.

    Selain itu, ia mengingatkan pentingnya pendekatan humanis, terutama bagi para negosiator di garis depan ketika menghadapi potensi konflik sosial.

    “Libatkan Polwan sebagai negosiator di garis depan dalam setiap potensi konflik sosial,” ujarnya.

    Kapolda Jatim juga menekankan agar layanan darurat 110 dioptimalkan agar semakin dikenal dan dimanfaatkan masyarakat luas.

    “Laksanakan sistem reward and punishment secara konsisten terhadap kinerja pelayanan anggota,” tambahnya.

    Menurut Irjen Pol Nanang, kebijakan ini menjadi sinyal bahwa Polri harus terus melakukan perbaikan cepat, nyata, dan berkelanjutan untuk mengembalikan dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

    Mengakhiri amanatnya, Kapolda Jatim berharap seluruh personel Pamapta dapat mengemban tugas dengan integritas tinggi serta menjadikan pelayanan kepada masyarakat sebagai panggilan moral dan profesional.

    “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan perlindungan kepada kita semua dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara,” tutup Irjen Pol Nanang Avianto. [uci/beq]

  • 34 Pria Diduga Pesta Seks Sesama Jenis di Midtown Surabaya, Polisi Pastikan Tak Temukan Narkoba

    34 Pria Diduga Pesta Seks Sesama Jenis di Midtown Surabaya, Polisi Pastikan Tak Temukan Narkoba

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap 34 pria yang diamankan karena diduga melakukan pesta seks sesama jenis di Midtown Residence Surabaya, Minggu (19/10/2025). Diketahui, kasus ini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.

    Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Edi Oktavianus Mamoto mengatakan pihak kepolisian tidak menemukan narkotika dalam penggerebekan yang dilakukan di sebuah kamar Midtown Residence.

    “Ga ada narkobanya mas,” kata Mamoto saat dihubungi, Senin (20/10/2025).

    Saat ditanya apakah pihak kepolisian menemukan obat kuat atau alat kontrasepsi pengaman, Mamoto mengatakan pihaknya masih berfokus pada penyelidikan. Nantinya detail informasi akan disampaikan ketika seluruh pria yang diamankan selesai pemeriksaan.

    “Terkait itu (obat kuat dan alat kontrasepsi) nanti akan kami sampaikan yah. Sampai sekarang penyidik kami masih bekerja keras karena kan jumlahnya banyak,” tegas mantan Kanit Reskrim Polsek Tandes itu.

    Diketahui sebelumnya, Pihak kepolisian mengamankan 34 pria di Midtown Residence Jalan Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Minggu (19/10/2025) dini hari. 34 pria yang diamankan itu terindikasi melakukan pesta seks sesama jenis.

    Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti mengatakan penggerebekan itu bermula dari laporan masyarakat. Anggota kepolisian dari Sabhara, Sat Reskrim dibantu Polsek Wonokromo langsung meninjau lokasi. Setelah di sampai di Midtown Residence Surabaya, anggota mendapati 34 pria yang diduga sedang pesta seks.

    “Iya benar ada 34 yang diamankan. Selebihnya ke Kasat Sabhara ya,” kata Rina saat dikonfirmasi. (ang/ian)

  • Polres Pamekasan Tangkap Pelaku Pemerkosaan Asal Prenduan Sumenep

    Polres Pamekasan Tangkap Pelaku Pemerkosaan Asal Prenduan Sumenep

    Pamekasan (beritajatim.com) – Tim Opsnal Satreskrim Polres Pamekasan, meringkus seorang terduga pelaku pemerkosaan berinisial W (37) warga Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Sumenep, sekitar pukul 18:00 WIB di Desa Aeng Panas, Pragaan, Sumenep, Selasa (7/10/2025).

    Penangkapan tersebut bermula ketika pelaku melancarkan aksinya terhadap Bunga (37) warga Kecamatan Pamekasan, saat sedang mencuci piring di dapur rumahnya sekitar pukul 4:00 WIB. Saat itu pelaku masuk melalui pintu belakang dan membekap korban dengan mendorongkan obeng ke arah leher korban.

    Bahkan saat beraksi, pelaku juga mengancam membunuh korban jika tidak menuruti hasratnya, sehingga kasus pelecehan dan pemeriksaan tidak terhindarkan. Namun kurang dari 24 jam, korban ditangkap di Desa Prenduan, Sumenep.

    “Tentu kami mengapresiasi Tim Opsnal Sakera Satreskrim dalam mengungkap kasus ini, sebab dalam waktu kurang dari 24 jam berhasil menangkap terduga pelaku beserta barang bukti yang cukup untuk proses lebih lanjut,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, melalui Kasi Humas AKP Jupriadi, Minggu (19/10/2025).

    Usai beraksi, pelaku langsung melarikan diri dan sempat berpapasan dengan salah satu tetangga korban, RF. Selanjutnya dilaporkan ke Polres Pamekasan, selanjutnya langsung ditindak lanjuti dan pelaku berhasil ditangkap.

    “Kecepatan dalam mengungkap kasus tersebut, sekaligus menandakan bukti komitmen Polres Pamekasan, khususnya dalam memberantas kejahatan, serta memberikan rasa aman bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Lebih lanjut dijelaskan jika pelaku merupakan residivis yang sering bermasalah dengan persoalan hukum. “Pelaku merupakan residivis yang sempat terlibat tindak pidana penganiayaan dan pencurian kendaraan,” jelasnya.

    Akibat aksi tersebut, pelaku terancam Pasal 6 Huruf c Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual atau pasal 285 KUHP Subs Pasal 289 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 Tahun Penjara. [pin/but]

  • Kasus Pesta Seks Sesama Pria di Surabaya, Begini Update dari Pihak Kepolisian

    Kasus Pesta Seks Sesama Pria di Surabaya, Begini Update dari Pihak Kepolisian

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak kepolisian mengamankan 34 pria di Midtown Residence Jalan Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Minggu (19/10/2025) dini hari. Pria yang diamankan itu terindikasi melakukan pesta seks sesama jenis.

    Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti mengatakan, penggerebekan itu bermula dari laporan masyarakat. Anggota kepolisian dari Sabhara, Sat Reskrim dibantu Polsek Wonokromo langsung meninjau lokasi.

    Setelah di sampai di Midtown Residence Surabaya, anggota mendapati 34 pria yang diduga sedang pesta seks.

    “Ada 34 yang diamankan. Selebihnya ke Kasat Sabhara ya,” kata Rina saat dikonfirmasi.

    Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya AKBP Erika Purwana saat dihubungi hanya menjelaskan jika 34 orang yang dibawa dari Midtown Residence Surabaya masih diperiksa. Saat ditanya lebih detail terkait peristiwa ini, Erika berjanji akan segera menyampaikan kepada publik.

    “Nanti ya, Mas, detailnya tunggu rilis,” kata Erika.

    Dari informasi yang dihimpun, kasus ini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya. Kanit PPA Iptu Edy Oktavianus Mamoto membenarkan jika 34 pria yang diamankan dari Midtown Residence Surabaya itu sampai malam ini masih diperiksa oleh penyidik.

    “Diperiksa penyidik unit saya. Sampai malam ini masih pemeriksaan belum selesai karena banyak (yang diperiksa),” terang Mamoto.

    Mamoto meminta agar masyarakat bersabar untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Nantinya apabila sudah selesai proses penyelidikan, pihaknya akan segera melakukan press rilis.

    “Mohon waktu karena sampai sekarang anggota kami masih melakukan penyelidikan,” pungkasnya. (ang/but)

  • Polresta Sidoarjo Gelar Lomba Pelajar Kamtibmas untuk Ciptakan Generasi Muda Kreatif

    Polresta Sidoarjo Gelar Lomba Pelajar Kamtibmas untuk Ciptakan Generasi Muda Kreatif

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Polresta Sidoarjo terus berkomitmen untuk membina dan mengembangkan potensi generasi muda melalui berbagai kegiatan positif. Salah satunya adalah perlombaan antar pelajar SMA, MA, dan SMK sederajat yang dilaksanakan pada Minggu (19/10/2025).

    Perlombaan ini bertujuan untuk memperebutkan Piala Kapolresta Sidoarjo 2025 dengan melibatkan lebih dari 60 tim yang akan bertanding di berbagai cabang, termasuk debat kamtibmas, bola basket, bola voli, dan futsal.

    Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kapolresta Sidoarjo, Komisaris Besar Polisi Christian Tobing, di Gedung Serbaguna Polresta Sidoarjo. Dalam acara tersebut, turut hadir Wakapolresta Sidoarjo AKBP M.Z. Rofik, pejabat utama Polresta Sidoarjo, serta perwakilan dinas terkait dan para peserta yang berasal dari berbagai sekolah di Kabupaten Sidoarjo.

    Dalam sambutannya, Kombes Pol. Christian Tobing menyampaikan bahwa perlombaan ini adalah bagian dari upaya cooling system sekaligus untuk menyalurkan bakat dan menggali potensi generasi muda agar lebih terarah dalam hal yang positif dan kreatif.

    “Kegiatan ini merupakan wujud nyata Polri untuk masyarakat, harapan kami para pelajar atau generasi muda kita tumbuh kreatif dengan potensi yang dimilikinya, kritis dan membangun serta menjadi pelopor cinta kamtibmas di lingkungannya,” kata Kombes. Pol. Christian Tobing.

    Polresta Sidoarjo berharap kegiatan ini dapat mendorong para pelajar untuk menjadi contoh bagi teman-teman mereka dalam mencegah kenakalan remaja seperti balap liar, peredaran narkoba, dan berbagai masalah sosial lainnya. Selain itu, diharapkan mereka dapat terus meningkatkan semangat belajar melalui kegiatan-kegiatan positif.

    Salah satu peserta lomba, M. Nabil, mengungkapkan kebahagiaannya karena mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam perlombaan pelajar kamtibmas ini. “Kita merasa ada perhatian dari pihak kepolisian untuk berlomba-lomba meningkatkan prestasi, dengan diberikan kesempatan mengikuti kegiatan perlombaan memperebutkan Piala Kapolresta Sidoarjo 2025. Semoga kegiatan ini bisa diadakan secara rutin,” ungkap Nabil.

    Dengan terlaksananya perlombaan seperti ini, Polresta Sidoarjo berharap dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya kreatif dan berprestasi, tetapi juga bertanggung jawab dan peduli terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). [isa/suf]

  • Sejoli Gen Z di Jember Dilaporkan Membuang Bayi Perempuan

    Sejoli Gen Z di Jember Dilaporkan Membuang Bayi Perempuan

    Jember (beritajatim.com) – Sejoli Generasi Z dilaporkan membuang bayi perempuan yang berusia satu hari, di parit aliran sungai resapan depan rumah, Dusun Rowotengu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Bayi itu lahir dari rahim G, perempuan kelahiran 2007, hasil hubungan dengan I, pengangguran kelahiran 2003. “Bayi itu ditemukan warga lengkap dengan tali pusar dalam keadaan meninggal dunia, 18 Oktober 2025,” kata Kepala Kepolisian Sektor Semboro Inspektur Satu Andreas Suryo Rubedo.

    Katipah, warga setempat, awalnya melihat bayi dalam kondisi tanpa pakaian itu saat melintasi rumah G pada pukul tujuh pagi. Dia lantas mengabarkan hal itu ke Badir, dan dalam waktu singkat kabar menyebar.

    “Bayi tersebut kemudian diangkat oleh warga dalam kondisi sudah meninggal dunia, dan segera dibawa ke Puskesmas Semboro,” kata Andreas.

    Berdasarkan penyelidikan polisi, diperoleh informasi bahwa bayi itu digugurkan oleh G dengan cara meminum obat yang dibeli I. “Bayinya lahir pada pukul tiga dini hari,” kata Andreas.

    Polisi bertindak cepat mengamankan I. Sementara G dirawat di Puskemas Semboro dan jenazah bayi perempuan dibawa ke Rumah Sakit Daerah dr Soebandi untuk diotopsi. [wir]

  • Bandit Curanmor Surabaya ‘Robot’ Beraksi di 24 Lokasi, Ditembak Polisi di Kedua Kaki

    Bandit Curanmor Surabaya ‘Robot’ Beraksi di 24 Lokasi, Ditembak Polisi di Kedua Kaki

    Surabaya (beritajatim.com) – MJR (33) alias Robot, bandit curanmor asal Surabaya yang ditembak di kedua kakinya oleh anggota Polsek Sukolilo, ternyata merupakan penjahat jalanan yang cukup mentereng. Dalam kurun Mei hingga September 2025, MJR tercatat telah beraksi di 24 lokasi berbeda di wilayah Surabaya.

    Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Iptu Adjie Riski Ananda, mengungkapkan bahwa MJR adalah residivis kambuhan yang sudah lima kali keluar-masuk penjara karena kasus pencurian. Ia baru saja bebas pada awal Mei 2025, namun bukannya berubah, justru kembali melakukan aksi kejahatan karena alasan ekonomi.

    “Dari pengakuannya, sejak keluar penjara pada Mei 2025 hingga ditangkap kemarin (September), total sudah ada 24 lokasi yang disatroni. Tapi pengakuan itu masih kami dalami,” ujar Adjie, Sabtu (18/10/2025).

    Dari hasil pemeriksaan, MJR biasa menjual hasil curiannya kepada penadah berinisial AR di kawasan Sidotopo. Kini, AR juga telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. “Untuk penadahnya sudah kami amankan, dan saat ini masih kami dalami lagi,” tambah Adjie.

    Adjie menjelaskan, MJR kerap menyasar kos-kosan dan area kampus, dengan target utama barang elektronik bernilai tinggi seperti laptop, kamera, dan ponsel. Namun jika menemukan kesempatan, ia tak segan mencuri sepeda motor milik korban.

    “Dia spesialis pembobol tempat tinggal. Biasanya mengambil laptop, kamera, dan barang berharga lainnya. Tapi kalau ada kunci motor di tempat, langsung dibawa kabur,” jelasnya.

    Sebelumnya, anggota Polsek Sukolilo menembak kedua kaki MJR karena melawan saat hendak diamankan di kawasan Wonosari, Rabu (8/10/2025).

    Kapolsek Sukolilo, AKP Sigit Wahyu, mengatakan penangkapan dilakukan setelah petugas menerima laporan pembobolan kos dan pencurian motor Yamaha Nmax di Keputih, 22 Juli 2025 lalu. “Setelah memeriksa saksi dan rekaman CCTV di lokasi, kami pastikan pelakunya adalah MJR alias Robot,” ujar Sigit.

    MJR akhirnya berhasil dibekuk setelah keberadaannya terdeteksi oleh tim opsnal. Namun karena berusaha melawan, polisi terpaksa melepaskan tembakan tegas dan terukur ke kedua kakinya. “Tindakan tegas itu sesuai prosedur karena pelaku melawan saat diamankan,” tegas Sigit.

    Data kepolisian menunjukkan bahwa MJR telah lima kali dipenjara atas kasus serupa. Kepada petugas, ia mengaku kembali mencuri karena kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah bebas dari penjara. (ang/kun)

  • Bandit Curanmor Surabaya Ditembak Polsek Sukolilo Ngaku Nemu Kunci Nmax di Kos

    Bandit Curanmor Surabaya Ditembak Polsek Sukolilo Ngaku Nemu Kunci Nmax di Kos

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandit Curanmor Surabaya berinisial MJR (33) yang ditembak anggota opsnal Polsek Sukolilo mengaku tidak berniat mencuri sepeda motor Nmax milik warga Keputih pada 22 Juli 2025 lalu.

    Ia mengaku saat itu hanya ingin mengambil laptop milik korban. Namun saat akan membawa hasil curian pergi, ia melihat kunci sepeda motor Nmax milik korban.

    Kapolsek Sukolilo AKP Sigit Wahyu mengatakan, tersangka merupakan pelaku spesialis pembobolan. Ia tercatat pernah dipenjara lima kali karena kasus pencurian.

    “Tersangka sudah bolak-balik masuk penjara. Namun tetap melakukan aksi pencurian,” kata Sigit, Sabtu (18/10/2025).

    Sigit mengungkap MJR selalu beraksi sendirian. Termasuk ketika melakukan pencurian motor Nmax milik warga Keputih. Ia awalnya membobol kos di jalan Bumi Marina, Keputih dengan tujuan mencuri benda berharga.

    Ketika di dalam kamar kos, MJR hanya menemukan jam tangan. Saat hendak pergi, ia melihat kunci kontak motor Nmax milik korban.

    “Selain jam tangan, tersangka juga mencuri sepeda motor korban,” jelas Sigit.

    Korban baru mengetahui sepeda motornya hilang saat dikabari temannya berinisial M. Saat itu korban meminta agar M mencari STNK mobil di dalam kamar kos.

    “Dari saksi M bari diketahui motor milik korban hilang. Lalu kejadian itu dilaporkan ke Polsek Sukolilo,” tutur Sigit.

    Pengalaman MJR sebagai penjahat jalanan membuat ia susah ditangkap. Ia baru diamankan pada 8 Oktober 2025 lalu. Ketika tempat persembunyiannya di Wonosari digerebek anggota, MJR tidak langsung menyerah. Ia melawan dengan mencoba kabur melewati plafon.

    “Karena terus melawan, kami terpaksa lumpuhkan kedua kakinya dengan timah panas. Saat ini masih kami periksa lebih lanjut,” jelasnya.

    Pengakuan MJR, sepeda motor Nmax hasil curian itu dijual pada seseorang berinisial AR di Sidotopo. Motor tersebut dijual dengan harga Rp 8 juta.

    “Saat ini kami masih dalami berapa lokasi yang sudah disatroni oleh pelaku,” pungkas Sigit.

    Diketahui sebelumnya, Anggota Polsek Sukolilo terpaksa menembak kedua kaki bandit curanmor berinisial MJ (39) warga Semampir karena melawan saat diamankan, Rabu (8/10/2025). Diketahui, MJR sudah lima kali masuk penjara karena kasus pencurian.

    Kapolsek Sukolilo AKP Sigit Wahyu mengatakan MJR diamankan usai anggotanya menerima laporan pencurian pembobolan kos dan sepeda motor Nmax di Keputih pada 22 Juli 2025 lalu. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, anggota opsnal Unit Reskrim Polsek Sukolilo mendapatkan identitas MJR alias Robot sebagai pelaku pencurian.

    “Setelah kami periksa saksi dan CCTV di sekitar lokasi, kami pastikan jika tersangka adalah MJR,” kata Sigit, Sabtu (18/10/2025).

    Anggota opsnal Polsek Sukolilo lantas mendeteksi keberadaan MJR di sebuah tempat di Wonosari. MJR pun berhasil diamankan. Walaupun petugas kepolisian terpaksa melepas tembakan ke kedua kaki MJR karena melawan saat akan diamankan. (ang/ian)

  • Misteri Kematian Warga Margomulyo Bojonegoro, Autopsi Mengarah ke Dugaan Bunuh Diri

    Misteri Kematian Warga Margomulyo Bojonegoro, Autopsi Mengarah ke Dugaan Bunuh Diri

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Polres Bojonegoro terus menyelidiki misteri kematian Jinar (79), warga Dusun Piji, Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, yang ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher dan perut. Korban ditemukan oleh anaknya sendiri, Juremi (47), di pematang ladang Desa Meduri pada Jumat pagi (17/10/2025) sekitar pukul 07.00 WIB, dalam kondisi bersimbah darah.

    Meskipun terdapat luka terbuka yang diduga akibat benda tajam, hasil autopsi awal dari tim dokter RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro mengarah pada dugaan bunuh diri. Namun pihak kepolisian menegaskan bahwa kesimpulan ini masih bersifat sementara dan penyelidikan tetap berlanjut untuk memastikan motif sebenarnya di balik kematian korban.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, mengatakan indikasi bunuh diri muncul dari analisis jenis luka yang ditemukan di tubuh korban. “Dari pola lukanya, ada indikasi bunuh diri. Lukanya ada di leher dan perut. Khususnya luka di leher, mengindikasikan upaya bunuh diri jika dilihat dari sayatannya. Tapi ini masih belum pasti, kami terus mendalami,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).

    Menurut AKP Bayu, keterangan dari keluarga dan warga sekitar mendukung analisis awal tersebut. Korban diketahui tidak memiliki musuh, tidak memiliki utang, serta tidak ditemukan tanda-tanda perampasan barang di lokasi kejadian.

    “Mungkin ada masalah pribadi dengan dirinya sendiri. Kalau indikasi bunuh diri, ini masih masuk akal dilihat dari latar belakangnya,” jelasnya.

    Polisi juga menemukan sebilah sabit (arit) di lokasi kejadian yang diketahui milik korban sendiri. Alat itu biasa digunakan korban untuk bekerja di ladang setiap hari. “Sabit itu memang milik korban, digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Jadi saat ini kami masih mendalami motif dan penyebab pastinya,” tambah AKP Bayu.

    Hasil autopsi juga menunjukkan kemungkinan korban sempat mencoba melukai bagian perutnya namun mengurungkan niat karena rasa sakit sebelum akhirnya menyayat lehernya sendiri.

    “Berdasarkan analisis dokter, ada kemungkinan korban melukai dirinya sendiri. Tapi kami belum bisa menyimpulkan pasti, hasil autopsi baru menjelaskan penyebab kematian, bukan motif,” tegas Kasat Reskrim.

    Pihak keluarga korban telah menyatakan menerima kejadian ini dengan ikhlas dan tidak menuntut siapa pun. “Dari keluarganya yang pertama tidak menuntut, yang kedua sudah legowo (ikhlas). Jenazah korban telah kami serahkan untuk dimakamkan,” pungkas AKP Bayu Adjie Sudarmono.

    Hingga kini, misteri kematian Jinar masih menjadi perhatian warga sekitar Desa Sumberjo dan Meduri. Polres Bojonegoro memastikan penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan apakah kematian ini murni bunuh diri atau ada unsur lain yang tersembunyi di baliknya. [lus/beq]