Category: Beritajatim.com Nasional

  • Koramil Kunjang Kediri Berbagi Sembako dan Santunan

    Koramil Kunjang Kediri Berbagi Sembako dan Santunan

    Kediri (beritajatim.com) – Koramil 0809/23 Kunjang Kodim Kediri menyelenggarakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan aparat pemerintah dan komponen masyarakat. Berlangsung di Waroeng Sepesial Masakan Ayam (SMA) Kunjang, kegiatan itu juga diisi dengan pembagian sembako ke warga kurang mampu dan santunan anak yatim piatu.

    Danramil 0809/23 Kunjang Lettu Dwi Agung Hariyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan program TNI AD khususnya Satkowil dalam melaksanakan Pembinaan Teritorial di wilayah. Selain wujud kepedulian terhadap sesama, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin hubungan silaturahmi dan menunjang pembinaan teritorial antara aparat kewilayahan dengan masyarakat.

    “Komsos merupakan bagian dari salah satu metode Binter yang rutin kita laksanakan yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan rasa persatuan dan kesatuan antara apkowil dengan aparat Pemerintahan dengan melibatkan semua unsur Pemerintahan dan Tokoh masyarakat di wilayah,” tutur Lettu Dwi Agung Hariyanto, pada Rabu (13/11/2024).

    Koramil 0809/23 Kunjang saat menggelar Komsos dengan Aparat Pemerintah dan Tokoh Masyarakat di Waroeng SMA Kunjang Kabupaten Kediri.

    Komsos dengan aparat pemerintah dan komponen masyarakat ini dihadiri oleh sejumlah unsur Forpimcam Kecamatan Kunjang mulai dari Danramil 0809/23 Kunjang Lettu Inf. Dwi Agus Hariyanto beserta anggotanya, Kapolsek Kunjang AKP Udi Waluyo beserta anggotanya, Camat Kunjang beserta Staf, Tokoh Masyarakat se wilayah Kunjang.

    Selanjutnya, Mitra Koramil Kunjang, Para Pengusaha, Perwakilan Bank, Para Kades se wilayah kecamatan Kunjang, Ketua Persit KCK Ranting Kunjang, Anggota DPRD Kabupaten Kediri Drs. H. Sentot Djamaluddin, Anggota DPRD Kabupaten Kediri Drs Sigit Sosiawan, Tokoh Agama dan Anak Yatim Piatu.

    Kegiatan ini, imbuh Lettu Dwi Agung, juga sekaligus untuk meningkatkan hubungan antara TNI dengan seluruh Komponen Masyarakat. “Sehingga akan timbul rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Ini semua merupakan gambaran kita sebagai komponen masyarakat jangan sampai kembali seperti masa-masa silam kita yang mudah diadu domba. Oleh sebab itu kita harus tetap menjaga Persatuan dan Kesatuan kita bersama,” tambahnya.

    Danramil juga mengatakan bahwa komponen masyarakat, mempunyai kewajiban untuk menjaga serta melindungi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman yang timbul di dalam negeri maupun dari luar negeri sesuai konsep Sistem Pertahanan Semesta.

    Koramil 0809/23 Kunjang saat menggelar Komsos dengan Aparat Pemerintah dan Tokoh Masyarakat di Waroeng SMA Kunjang Kabupaten Kediri.

    Kapolsek Kunjang AKP Udi Waluyo mengapresiasi kegiatan komsos ini ,ia berharap hubungan sinergitas antara TNI Polri dan Tokoh Masyarakat tetap terjaga dengan baik, Ia juga mengingatkan jika sebentar lagi Kabupaten Kediri punya gawe dalam pilkada serentak 2024. “Untuk itu mari kita jaga kondusifitas wilayah Kediri khususnya kecamatan Kunjang aman, damai dan tertib,” ajaknya.

    Di tempat sama, Sentot Djamaluddin, selaku tokoh masyarakat mengapresiasi kegiatan komsos yang dilakukan oleh Koramil 0809/23 Kunjang. “Semoga dalam pertemuan ini dapat membawa suatu kerukunan dan kebersamaan dalam sinergitas antara TNI Polri, Pemerintah dan Tokoh Masyarakat,”ucapnya. [nm/but]

  • Mabuk, Remaja Waru Sidoarjo Aniaya Ibunya Sampai Meninggal

    Mabuk, Remaja Waru Sidoarjo Aniaya Ibunya Sampai Meninggal

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Warga di Gang Perahu Blok 7 RT 05 RW 08, Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo dikejutkan dengan teriakan histeris minta tolong dari rumah milik Petrus (55), pada Rabu (13/11/2024) pagi. Teriakan tersebut berasal dari Suwati (55), istri Petrus, yang tengah mengalami penganiayaan brutal oleh anak kandungnya, Hendrikus Kurniawan Pagan (30). Sayangnya, Suwati tak mampu bertahan akibat kekerasan yang dialaminya dan akhirnya meninggal di lokasi kejadian.

    Menurut warga setempat, seorang pembantu yang melintas di depan rumah mendengar teriakan keras. Tak berani mendekat, ia lantas memberi tahu warga lain. Warga yang berkumpul berusaha masuk ke dalam rumah, namun mendapati pintu kamar korban terkunci rapat. Setelah mendobrak masuk, mereka menemukan Suwati dalam kondisi tengkurap dan bersimbah darah.

    Di dalam rumah, Hendrikus terlihat berada di dekat ibunya dengan keadaan diduga mabuk dan bercak darah di tubuhnya. “Kami menemukan korban sudah tidak bernyawa dan kondisi rumahnya sangat berantakan. Di dekat pintu ada potongan rambut dan bercak darah, diduga berasal dari korban,” ujar salah satu warga.

    Segera setelah kejadian, warga melaporkan peristiwa ini kepada aparat desa yang kemudian diteruskan ke Polsek Waru. Tak lama, petugas kepolisian tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung mengamankan Hendrikus sebagai terduga pelaku.

    Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Fahmi Amarullah, mengonfirmasi bahwa saat ini kasus tersebut tengah dalam penyelidikan intensif. “Kami masih mendalami peristiwa ini, termasuk motif dari pelaku,” jelasnya.. (isa/but)

  • Cooling System Jelang Pilkada, Kapolres Sumenep Kunjungi Takmir Masjid Al Ishlah

    Cooling System Jelang Pilkada, Kapolres Sumenep Kunjungi Takmir Masjid Al Ishlah

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, mengunjungi takmir Masjid Al Ishlah Kecamatan Saronggi. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program ‘cooling system’ Polres Sumenep guna menjaga situasi damai dan harmonis di tengah masyarakat selama tahapan Pilkada.

    “Pilkada adalah momentum demokrasi yang penting. Karena itu kami mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kedamaian dan mencegah adanya potensi konflik,” kata Henri, Rabu (13/11/2024).

    Saat silaturahmi dengan takmir Masjid Al Ishlah, Kapolres juga menyampaikan pesan-pesan kamtibmas dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga situasi yang aman dan kondusif.

    Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, Kapolres Sumenep juga menyerahkan sarana kontak berupa perlengkapan pendukung kegiatan masjid. “Semoga kegiatan ini mampu memperkuat silaturahmi Polres Sumenep dengan masyarakat, serta mewujudkan Pilkada yang damai dan penuh kebersamaan di Kabupaten Sumenep,” ucap Kapolres.

    Takmir Masjid Al Ishlah pun mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Polres Sumenep dalam membangun kedekatan dengan masyarakat serta memberikan dukungan dalam menjaga stabilitas keamanan. (tem/kun)

  • Polda Jatim Panggil Nikita Mirzani jadi Saksi Kasus Pencemaran Nama Baik Istri Juragan99

    Polda Jatim Panggil Nikita Mirzani jadi Saksi Kasus Pencemaran Nama Baik Istri Juragan99

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur memanggul Nikita Mirzani dalam pemeriksaan dugaan kasus pencemaran nama baik atas laporan yang dibuat Shandy Purnamasari istri Juragan99 terhadap Isa Zega, Rabu (3/11/2024).

    Nikita Mirzani mengatakan dirinya berangkat dari Jakarta ke Surabaya untuk memenuhi undangan penyidik Ditreskrimsus Polda Jawa Timur. Ia mengaku dipanggil atas kasus unggahan Fitnah dan pencemaran nama baik yang dilaporkan istri juragan99.

    “Aku dipanggil sebagai saksi. Sebagai warga negara yang taat sama hukum dipanggil jadi saksi dari Jakarta ke Surabaya. Terkait laporan waria namanya Isa Zega. Yang melaporkan namanya Mbak Sandy Purnamasari,” ujar Nikita Mirzani.

    Ibu tiga anak itu mengaku dicecar sebanyak 25 pertanyaan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim. Selain Nikita, pemeriksaan hari ini juga melibatkan satu saksi bernama Oky Pratama. “Lumayan banyak ya, 25-an (pertanyaan). Terkait dengan unggahan fitnah. (Hari ini yang diperiksa) Aku sama dokter Oki,” kata Nikita.

    Dikonfirmasi terpisah, Kombes Dirmanto Kabid Humas Polda Jatim membenarkan bahwa Nikita Mirzani datang untuk memenuhi panggilan penyidik sebagai saksi kasus dugaan pencemaran nama baik di media sosial.

    “Iya, Nikita Mirzani dipanggil sebagai saksi. LP atau laporan terkait pencemaran nama baik di media digital,” jelas Dirmanto. [ang/suf])

  • Pelayan Restoran di Surabaya Ini Biasa Terima Order Curi Motor

    Pelayan Restoran di Surabaya Ini Biasa Terima Order Curi Motor

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang pelayan restoran berinisial AH (27) warga Sampang nekat nyambi menjadi bandit curanmor lantaran terjerat utang. Dari data kepolisian, ia sudah mencuri di 4 lokasi Surabaya.

    Kapolsek Karang Pilang, A Risky Fardian mengatakan AH diamankan oleh anggota opsnal Polsek Karang Pilang saat hendak mencuri di sebuah warung kopi Jalan Raya Mastrip, Kedurus, Jumat (08/11/2024) malam. Penjaga warkop yang melihat gerak-gerik mencurigakan lantas menghubungi anggota opsnal Polsek Karang Pilang yang sering nongkrong di warung kopi (warkop) itu.

    “Tersangka AH berperan sebagai eksekutor,” kata Risky, Rabu (13/11/2024).

    Dalam melakukan aksinya, AH mencuri bersama satu temannya yang berhasil kabur. AH pun mengakui perbuatannya. Ia mengaku kepada petugas sudah mencuri sebanyak 4 kali di Wiyung, Sukodono, Sedati, dan terakhir Jalan Mastrip.

    “Rekannya berinisial S saat ini masih kami buru,” imbuh Risky.

    Sementara itu, AH mengaku bahwa ia tidak menjadikan bandit curanmor sebagai pekerjaan utama. Ia yang sehari-hari bekerja sebagai pelayan restoran hanya mencuri ketika ada pesanan dari penadah. Dari Satu sepeda motor yang berhasil dicuri, AH bersama rekannya bisa mendapatkan uang hingga Rp 6,5 juta.

    “Penadah menghubungi teman saya lewat whatsapp. Lalu saya diajak teman saya. Saya tidak tahu penadahnya siapa. Yang tahu rekan saya,” tutur AH.

    AH mengaku lebih sering mencuri di parkiran minimarket karena pengawasannya yang minim. Ia hanya perlu menjadi konsumen dan langsung menaiki motor yang sudah ia incar sebelumnya.

    “Tinggal berperilaku seperti konsumen aja. Lalu ambil motornya pakai kunci T,” tutup AH.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka AH dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana kurungan penjara 9 tahun. (ang/but)

  • Kejari juga Geledah Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo

    Kejari juga Geledah Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Usai penggeledahan SMK PGRI 2 Ponorogo, Kantor Cabang Pendidikan wilayah Ponorogo pun juga tidak luput dari penggeledahan oleh tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo. Kantor Cabang Dinas Pendidikan yang berada di Jalan Gajah Mada tersebut, digeledah pada Rabu (12/11) malam. Proses penggeledahan ini berlangsung hingga pukul 21.00 WIB dan berjalan lancar serta aman.

    “Usai dari SMK PGRI 2 Ponorogo, kami langsung lanjutkan menggeledah ke Kantor Cabdindik wilayah Ponorogo,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, Rabu (13/11/2024).

    Dalam penggeledahan di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Ponorogo, tim Kejari Ponorogo juga mengamankan dokumen. Tentu, dokumen yang diamankan di Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah Ponorogo itu, kata Agung terkait dengan dokumen pertanggungjawaban BOS yang ditembuskan ke sana. Agung menyebut bahwa pihaknya tidak menemukan barang bukti uang dalam 2 penggeledahan itu. Kejari Ponorogo, hanya mengamankan dokumen dan komputer.

    Langkah ini menegaskan komitmen Kejari Ponorogo dalam memberantas korupsi, terutama yang melibatkan dana pendidikan yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan siswa dan peningkatan kualitas pendidikan. “Untuk saat ini, kami fokus ke kasus di SMK PGRI 2 Ponorogo,” tutup Agung.

    Wartawan beritajatim.com pun mencoba melakukan konfirmasi dengan bertamu ke Kantor Cabang Pendidikan Jatim wilayah Ponorogo di Jalan Gajah Mada. Namun, pegawai yang menjaga di kantor tersebut, menginformasikan bahwa Kepala Cabang Dinas Jatim wilayah Ponorogo sedang tidak ada di kantor. Yang bersangkutan pun tidak bisa memberikan keterangan perihal penggeledahan di kantor tersebut. (end/kun)

  • Keroyokan Sadis di Lumajang, Tiga Pemuda Dibacok hingga Luka Parah

    Keroyokan Sadis di Lumajang, Tiga Pemuda Dibacok hingga Luka Parah

    Lumajang (beritajatim.com) – Kejadian mengerikan mengguncang Lumajang. Tiga pemuda menjadi korban penganiayaan secara brutal oleh sekelompok pelaku yang membawa senjata tajam.

    Polres Lumajang rekonstruksi kejadian setelah pelaku berhasil ditangkap, Rabu (13/11/2024)

    Diketahui, peristiwa penusukan terjadi pada Jumat (1/11/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, di sekitar trotoar Madrasah Ibtidaiyah Kota Lumajang.

    Korban yang diketahui bernama Akhmat (18) Kevin (20), dan Erlangga (18) mengalami luka-luka serius akibat sabetan senjata tajam.

    Akhmat mengalami luka robek di betis, Kevin mengalami luka tusuk di kepala sebanyak 9 kali di badan, dan paha, sedangkan Erlangga mengalami luka tusuk di kaki. Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa bermula saat para korban tengah berkumpul dengan teman-temannya di sekitar lokasi kejadian.

    Tiba-tiba, dua orang pelaku Muhammad Hasan (20) dan Muhammad Afrizal (20) menghampiri mereka dan tanpa sebab yang jelas langsung menyerang. Salah satu pelaku bahkan mengeluarkan pisau dan membacok para korban secara membabi buta.

    “Awalnya dua orang ini datang menghampiri, kami saat itu sedang tertawa waktu foto-foto, bukan menertawakan mereka. Tiba-tiba langsung menyerang dan mengeluarkan pisau” ungkap salah satu saksi, Zainuri.

    Usai melakukan aksinya, para pelaku berhasil melarikan diri. Namun, tim Resmob Polres Lumajang, kedua pelaku berhasil ditangkap pada Minggu, (3/11/2024). Pelaku Muhammad Hasan dan Muhammad Afrizal ini mengakui perbuatannya dan kini telah diamankan di Polres Lumajang untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

    “Kedua pelaku melakukan penusukan kepada 3 orang dengan motif diketahui salah paham dan pelaku sedang mabuk, sehingga terjadi peristiwa penusukan. Pelaku dijerat pasal 170 KUHP kekerasan secara bersama-sama, ancaman maksimal 9 tahun penjara” ungkap Kapolres Lumajang AKBP Mohammad Zainur Rofik. (vid/ted)

  • DPRD Kabupaten Pasuruan dan Kejari Bangil Sepakati Nota Kerjasama

    DPRD Kabupaten Pasuruan dan Kejari Bangil Sepakati Nota Kerjasama

    Pasuruan (beritajatim.com) – Guna mengantisipasi adanya penyalahan aturan, DPRD Kabupaten Pasuruan bekerjasama dengan Kejaksaan Negri Kabupaten Pasuruan.

    Dalam kerjasama ini kedua belah pihak menyepakati terkait pendampingan hukum perdata dan tata usaha negara.

    Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat mengatakan bahwa ini merupakan sinergitas antara DPRD dengan Kejalsaan Negri. Mengingat DPRD Kabupaten ini merupakan sebagai pemangku kebijakan dalam mengambil keputusan.

    “Kami tidak ingin malah menyalahi aturan hukum, sehingga kami bersinergi dan melalsanakan penandatanganan MoU. Dalam penandatanganan ini ada beberapa lingkup yang disepakati,” jelasnya.

    Lingkup yang disepakati yakni diantaranya terkait pengendalian hukum, pelaksanaan hukum, penegakan hukum. Samsul juga mengatakan bahwa pihaknya akan diberikan pendampingan dalam pemberian hukum dan pelaksanaan penyelenggara publik.

    “Kami harap sinergitas ini tetap berlanjut dan tidak adanya lagi yang menyalahi aturan. Sehingga kami bisa melaksanakan tugas dan fungsi sampai masa jabatan berakhir,” imbuhnya.

    Senada dengan hal tersebut, kKajari Kabupaten Pasuruan, Teguh Ananto mengatakan bahwa DPRD dan Kejaksaan saling berkesinambungan. Bahkan pihaknya siap mendampingi dalam permasalahan hukum khususnya perdata.

    “Kami harap kedepannya tidak ada permasalahan hukim di Kabupaten Pasuruan, dan ini merupakan bentuk mitigasi untuk mengurangi resiko adanya tindakan korupsi. Dan saya lihat di Kabupaten Pasuruan ini sudah ada kehati-hatian, saya yakin hal tersebut bisa menjadi tindakan yang preventive,” katanya.

    Kajari Kabupaten Pasuruan juga berharap dengan nota kerjasama ini bisa membuat Kabupaten Pasuruan melangkah lebih baik lagi dalam hal tata kelola pemerintahnya. (ada/ted)

  • Kejari Amankan Dokumen Dana BOS dan Komputer Saat Penggeledahan di SMK PGRI 2 Ponorogo

    Kejari Amankan Dokumen Dana BOS dan Komputer Saat Penggeledahan di SMK PGRI 2 Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Penggeledahan di kantor SMK PGRI 2 Ponorogo, dilakukan atas dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan wewenang penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

    Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo mengamankan beberapa dokumen terkait dengan pencairan dana BOS, dan dokumen laporan pertanggungjawabannya. Selain itu, tim penyidik juga mengamankan beberapa komputer yang ada di kantor tersebut.

    “Beberapa komputer kami amankan, karena piranti elektronik itu digunakan untuk pembuatan dokumen pertanggungjawaban dan BOS,” kata Kasubsie Penyidikan Kejari Ponorogo, Yan Ardianata, Rabu (13/11/2024).

    Dokumen yang diamankan itu, merupakan dokumen dana BOS pada tahun anggaran 2019 hingga 2024. Temuannya, kata Yan Ardianata memang ada indikasi penyalahgunaan dana BOS di sekolah tersebut. Meskipun begitu, Kejari Ponorogo berhati-hati untuk tidak gegabah menentukan tersangka di kasus tersebut. Pihaknya, berfokus untuk mengamankan barang bukti terlebih dahulu.

    “Kami tidak mau menjadi cela, sehingga kami lakukan penelitian penggunaan dana BOS dari tahun 2019 sampai 2024. Indikasi awal ada penyalahgunaan,” katanya.

    Yan Ardianata juga belum bisa menyebutkan secara rinci bentuk penyalahgunaan dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo tersebut. Ia berdalih, hal tersebut masih masuh materi penyidikan, sehingga belum bisa dijelaskan. Dia pun juga belum bisa memastikan secara spesifik kerugian negara yang ditimbulkan dari penyalahgunaan dana BOS tersebut. Namun, Ia memberi clue bahwa berada diangka miliaran.

    “Untuk bentuk penyalahgunaan seperti apa, masih masuk materi, belum bisa dijelaskan. Perkiraan kerugian pun juga belum bisa memastikan spesifik, ya diangka miliar,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kejari Ponorogo melakukan penggeledahan terkait penyidikan dugaan tindak pidana korupsi atas penyalahgunaan wewenang dalam penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK PGRI 2 Ponorogo. Penggeledahan oleh Kejari Ponorogo ini, dilakukan pada hari Selasa (12/11) kemarin.

    “Kemarin sore kami lakukan penggeledahan di SMK PGRI 2 Ponorogo, terkait dengan dugaan penyalahgunaan wewenang penggunaan dana BOS,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi. (end/ted)

  • Minimkan Risiko Sakit Saat Pengamanan Pilkada, Ratusan Anggota Polres Sumenep Cek Kesehatan

    Minimkan Risiko Sakit Saat Pengamanan Pilkada, Ratusan Anggota Polres Sumenep Cek Kesehatan

    Sumenep (beritajatim.com) – Sebanyak 505 Personel yang bertugas dalam Operasi Mantap Praja mengikuti pengecekan kesehatan oleh Subsatgas Dokkes Polres Sumenep. Pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi personel fit sebelum melaksanakan pengamanan Pilkada Serentak 2024.

    “Pemeriksaan ini sebagai upaya memastikan bahwa personel pengamanan Pilkada dalam keadaan fisik yang prima dan mampu melaksanakan tugas dengan maksimal,” kata Kasi Dokkes, Aiptu Eko Agus Setiawan, Rabu (13/11/2024).

    Ia menjelaskan, pemeriksaan ini mencakup berbagai aspek kesehatan, termasuk pengecekan kondisi fisik umum dan pemberian vitamin serta suplemen guna meningkatkan ketahanan tubuh para personel. Polres Sumenep ingin memastikan personelnya dalam kondisi prima saat melaksanakan Operasi Mantap Praja.

    “Pemeriksaan ini merupakan tindakan preventif untuk menjaga kesehatan personel yang menuntut stamina anggota di lapangan,” ujarnya.

    Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan personel ini juga dilakukan untuk meminimalisasi risiko sakit atau kejadian fatal lain yang dapat terjadi selama pengamanan Pilkada. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh anggota berada dalam kondisi sehat dan siap menjalankan tugas dengan baik sehingga pengamanan Pilkada dapat berjalan aman dan lancar,” katanya.

    Sementara Kapolres Sumenep AKBP Henri menjelaskan bahwa Subsatgas Dokkes sebagai bagian penting dari Satgas Banops pada Operasi Mantap Praja. Subsatgas Dokkes memiliki tugas untuk memberikan dukungan kesehatan kepada personel Polri yang terlibat dalam Operasi Mantap Praja.

    “Tugas Subsatgas Dokkes meliputi pemeriksaan kesehatan personel, dukungan terhadap keamanan makanan (food safety) untuk VIP dan VVIP, serta kerja sama dengan stakeholder kesehatan lainnya untuk menjamin efektivitas dan keselamatan selama operasi,” Henri.

    Langkah tersebut diambil dengan mempertimbangkan pengalaman saat pengamanan Pilpres dan Pileg, dimana para personel Polri dituntut semangat dan ketahanan fisik yang tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan. (tem/kun)