Category: Antaranews.com Politik

  • Istana: Penggemblengan menteri di Akmil bukan ospek atau militerisme

    Istana: Penggemblengan menteri di Akmil bukan ospek atau militerisme

    Dengan terbangunnya kerja sama tim, Presiden berharap para menteri dan kepala lembaga bisa melakukan koordinasi dengan lebih dekat.Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menekankan bahwa penggemblengan untuk para menteri dan kepala lembaga negara di Akademi Militer (Akmil) Magelang bukanlah kegiatan ospek atau militerisme.

    Hal itu disimpulkan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam arahan Presiden Prabowo dalam Rapat Kabinet Paripurna Perdana yang berlangsung selama 2,5 jam.

    “Besok akan ada kegiatan di Magelang untuk menggembleng para menteri. Akan tetapi, beliau bilang tidak usah takut, ini bukan ospek atau militerisme,” kata Hasan mengutip pernyataan Presiden Prabowo dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

    Hasan melanjutkan bahwa Prabowo mengatakan kegiatan selama 3 hari itu untuk menjalin kebersamaan, keguyuban, dan untuk membangun kerja sama tim.

    Dengan terbangunnya kerja sama tim, Presiden berharap para menteri dan kepala lembaga bisa melakukan koordinasi dengan lebih dekat.

    Adapun penggemblengan para menteri di Akmil Magelang, Jawa Tengah, karena kota ini merupakan simbol perjuangan dan heroisme. Magelang merupakan daerah sentra perlawanan pada masa penjajahan.

    Para menteri dan wakil menteri yang mengikuti kegiatan penggemblengan akan mendapat seragam untuk gerak badan dan sebagai tanda kekompakan.

    “Ada seragam buat gerak badan, untuk belajar gerak badan biar hangat. Ada seragamnya, buat kekompakan, jadi seragam buat kekompakan itu juga penting,” kata Hasan.

    Presiden Prabowo dijadwalkan berangkat ke Magelang menggunakan pesawat kepresidenan, sedangkan para menteri dan kepala lembaga dan badan menggunakan pesawat TNI AU.

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka juga hadir dalam kegiatan penggemblengan di Magelang.

    “Jadi, ini komplet seperti rapat kabinet, bahkan lebih komplet lagi karena ada juga wakil menteri,” kata Hasan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pram-Doel puncaki survei, Cak Lontong gembira ada tren positif

    Pram-Doel puncaki survei, Cak Lontong gembira ada tren positif

    ANTARA – Menanggapi hasil survei LSI yang mencatat Pram-Doel berhasil unggul dari Ridwan-Suswono dan Dharma-Kun, Ketua Tim pemenangan Pram-Doel, Cak Lontong menyatakan pihaknya gembira terhadap hasil tersebut, namun tetap perlu evaluasi lebuh lanjut. Hal tersebut disampaikan Cak Lontong di Jakarta, Rabu (23/10). (Irfansyah Naufal Nasution/Yovita Amalia/Farah Khadija)

  • Hasan Nasbi luruskan pembekalan menteri bukan ospek

    Hasan Nasbi luruskan pembekalan menteri bukan ospek

    ANTARA – Seluruh anggota Kabinet Merah Putih akan menerima pembekalan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Rabu (22/10) menyebut kegiatan pembekalan itu bukan ospek militerisme.
    (Yogi Rachman/Soni Namura/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • Komisi XIII akan undang Menteri HAM guna bahas keinginan Rp20 triliun

    Komisi XIII akan undang Menteri HAM guna bahas keinginan Rp20 triliun

    Menteri HAM kita akan undang hari Senin. Nanti kita tanya sama Pak NataliusJakarta (ANTARA) – Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya mengatakan pihaknya bakal mengundang Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai untuk meminta penjelasan terkait keinginannya untuk mendapatkan anggaran lebih dari Rp20 triliun bagi Kementerian HAM.

    Dia pun belum bisa menduga-duga terkait alasan keinginan penambahan anggaran Kementerian HAM menjadi lebih dari Rp20 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp62 miliar. Tentunya, dia pun perlu mendengar alasan kebutuhan-kebutuhan dari keinginan Natalius Pigai tersebut.

    “Menteri HAM kita akan undang hari Senin. Nanti kita tanya sama Pak Natalius,” kata Willy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, Komisi XIII DPR RI harus betul-betul melihat usulan tersebut, karena spektrum dari sektor Hak Asasi Manusia sangat luas. Dia mengatakan bahwa usulan itu perlu dilakukan dengan pendekatan secara bernegara, bukan pendekatan seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

    “Jadi tentu penempatan sumber daya manusia, bagaimana pengorganisasian lembaga itu menjadi sangat penting, sembari juga berbicara sosialisasi dari keberadaan kementerian sendiri,” tutur dia.

    Baca juga: Natalius Pigai yakin ada penambahan anggaran untuk Kementerian HAM

    Baca juga: Pembentukan Kementerian HAM bukti Presiden jalankan amanat konstitusi

    Dia juga tidak ingin terlebih dahulu menduga-duga atau berprasangka negatif terkait usulan tersebut. Menurut dia, program prioritas Presiden Prabowo Subianto adalah makan siang bergizi yang juga bisa masuk ke ranah Hak Asasi Manusia.

    “Makan siang bergizi atau makan yang bergizi itu kan juga besar. Itu juga perspektifnya kalau kita lihat ya human rights. Apakah nanti mana yang overlapping, mana yang crosscutting, kita akan cermati bersama-sama,” ujar dia.

    Walaupun begitu, dia menilai bahwa penambahan anggaran dengan angka sebesar itu pun belum memungkinkan karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) untuk 2025 belum akan dibahas.

    “Kan anggaran sudah diketok. Itu tadi sekali lagi kita nggak bisa menduga-duga, kita cermati aja bersama-sama,” ucapnya.

    Sebelumnya, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai meyakini bahwa akan ada penambahan anggaran untuk kementerian yang dipimpinnya dalam rangka pembangunan HAM di Indonesia, secara fisik maupun nonfisik.

    Mantan Komisioner Komnas HAM itu ingin anggaran bagi kementeriannya itu menjadi lebih dari Rp20 triliun. Menurut Pigai, pembangunan HAM itu mencakup banyak hal yang terdiri dari fisik dan nonfisik, seperti pembuatan regulasi, pelindungan warga negara, dan pemenuhan hak masyarakat, yang tidak bisa dilakukan dengan anggaran yang kecil.

    “Kalau negara punya kemampuan, maunya di atas Rp20 triliun. Dan Pigai bisa bangun, jangan anggap saya remeh. Saya ini orang pekerja lapangan di HAM. Saya bisa kalau negara punya anggaran,” kata Natalius usai acara penyambutan di Kantor Direktorat Jenderal HAM, Jakarta, Senin (21/10).

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sidang Kabinet Paripurna perdana bahas strategi pembangunan

    Sidang Kabinet Paripurna perdana bahas strategi pembangunan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko mengatakan sidang kabinet paripurna perdana membahas mengenai strategi pembangunan ke depan.

    “Tentang strategi ke depan sampai 2045. Apa yang harus dilakukan secara kontinyu pembangunan,” kata Budiman di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan sidang kabinet paripurna membahas tahapan-tahapan pembangunan hingga lima tahun ke depan.

    Saat ini sejumlah menteri dan kepala badan telah berdatangan ke Istana Kepresidenan Jakarta.

    Para menteri dan kepala badan yang hadir kompak mengenakan kemeja batik lengan panjang.

    Presiden Prabowo Subianto tiba di ruang sidang kabinet tepat pukul 15.00 WIB. Ia menyalami seluruh anggota kabinet yang hadir.

    Prabowo lalu memberikan arahan secara menyeluruh pada sidang kabinet paripurna perdana ini.

    Baca juga: Presiden Prabowo gelar sidang kabinet perdana hari ini

    Baca juga: Prabowo sempat terharu dalam sidang kabinet paripurna terakhir

    Baca juga: Jokowi minta tak ada “riak-riak” sampai pemerintahan baru terbentuk

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wamendagri tegaskan pentingnya validitas data layanan dukcapil

    Wamendagri tegaskan pentingnya validitas data layanan dukcapil

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya validitas dan keamanan data pada pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil).

    Bima Arya menekankan dinas dukcapil memiliki peran yang sangat strategis untuk memastikan pelayanan dasar kependudukan terpenuhi secara maksimal. Kualitas pelayanan tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga akurasi dan keamanan.

    “Ini soal akurasi, validitas, kapasitas, dan juga security. Oleh karena itu, saya ada di sini juga mengikuti menjalankan perintah dari Pak Menteri (Menteri Dalam Negeri) untuk memastikan hal-hal tersebut,” kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Ia juga memandang penting mengakselerasi transformasi digital dalam pelayanan publik, salah satunya melalui penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dan integrasi single identity number.

    Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan yang lebih efisien dan aman bagi seluruh masyarakat.

    “Jadi, pelayanan dasar terpenuhi dengan baik dan dipastikan keamanan, kapasitas terpenuhi, sembari juga melakukan updating dari progres rencana menerapkan SPBE, yang nanti ada single one admission number, semua itu harus diakselerasi,” ujarnya.

    Hal tersebut sejalan dengan visi Kemendagri dalam upaya yang berkelanjutan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, termasuk dari segi peningkatan kualitas validitas data, infrastruktur, dan keamanan.

    “Tidak mungkin pelayanan dasar itu terpenuhi secara maksimal kalau pertama datanya tidak valid, yang kedua tidak didukung oleh kapasitas atau infrastruktur, yang ketiga security-nya tidak terjamin,” tambah Bima.

    Selain itu, Bima juga berbagi pengalamannya saat masih menjabat sebagai Wali Kota Bogor. Dia mengaku sering pergi ke Dinas Dukcapil Kota Bogor untuk mengurus berbagai keperluan kependudukan sebagai wujud dari pelayanan kepada masyarakat.

    “Dukcapil di sini baru. Akan tetapi, kalau dukcapil di Kota Bogor, rasanya setiap minggu juga nongkrong di sana,” pungkasnya.

    Baca juga: Kemendagri minta pemda patuhi putusan MA dalam pelaksanaan APBD 2024
    Baca juga: BSKDN susun modul hasil IPKD untuk tingkatkan tata kelola keuda

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • DKPP terima 568 aduan pelanggaran KEPP hingga Oktober 2024

    DKPP terima 568 aduan pelanggaran KEPP hingga Oktober 2024

    Kita tidak bisa memprioritaskan perkara apa yang harus didahulukan, karena semua perkara jadi prioritas. Itulah yang terjadi di DKPPJakarta (ANTARA) – Ketua DKPP RI Heddy Lugito mengatakan pihaknya menerima 568 aduan tentang dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) sampai dengan Oktober 2024.

    “Saya ingin sampaikan bahwa saat ini DKPP kebanjiran perkara. Jadi, selama 10 bulan terakhir ini mulai dari Januari sampai Oktober, perkara yang masuk terhitung sejak kemarin itu jumlahnya 568. Artinya sehari hampir dua, sehari kerja,” kata Heddy membuka sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran KEPP di Ruang Sidang DKPP, Jakarta, Rabu.

    Ia pun meminta agar para pelapor memaklumi hal itu. Menurutnya, DKPP tak memiliki niat untuk mengulur waktu, namun pihaknya memeriksa laporan sesuai antrean yang masuk.

    “Kita tidak bisa memprioritaskan perkara apa yang harus didahulukan, karena semua perkara jadi prioritas. Itulah yang terjadi di DKPP,” ujarnya.

    Heddy menilai jumlah ini bakal meningkat karena proses Pilkada Serentak 2024 masih berjalan. Adapun DKPP juga mulai menerima aduan berbagai pelanggaran Pilkada Serentak 2024.

    Baca juga: DKPP setujui cabut perkara soal KPU RI dan KPU Lombok Timur

    Baca juga: DKPP RI ajak kaum perempuan tangkis politik uang pada Pilkada 2024

    “Kemungkinan perkara yang tahun ini berkaitan dengan pileg dan pilpres itu tidak tuntas di tahun ini. Sampai tahun depan kita masih menyediakan perkara yang berkaitan dengan tahapan pileg dan pilpres,” jelas Heddy.

    Sebelumnya, Rabu (15/5), Ketua DKPP RI Heddy Lugito menyampaikan pada 2023 pihaknya telah menangani 325 perkara.

    Adapun setengah dari jumlah perkara itu berkaitan dengan rekrutmen penyelenggara Ad Hoc oleh KPU.

    “Saya melaporkan selama tahun 2023 itu DKPP menangani 325 perkara, menyambung dengan tadi yang disampaikan Pak Doli. Dari 325 perkara pengaduan itu, 50 persen itu berkaitan dengan rekrutmen penyelenggara Ad Hoc oleh KPU, 50 persen itu jumlahnya 297,” kata Heddy dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu malam.

    Adapun 13 persen atau 82 kasus di antaranya berkaitan dengan rekrutmen badan Ad Hoc di Bawaslu. Heddy mengakui jika ada masalah etik di penyelenggara KPU dan Bawaslu.

    Ia menjelaskan temuan persoalan etik di KPU dan Bawaslu lantaran tak adanya transparan pada perekrutan penyelenggaraan Ad Hoc. Heddy juga menyinggung masih adanya keterlibatan anggota partai politik di penyelenggara Ad Hoc.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri Kabinet Merah Putih berangkat Kamis besok ke Magelang

    Menteri Kabinet Merah Putih berangkat Kamis besok ke Magelang

    Jakarta (ANTARA) – Para menteri-menteri Kabinet Merah Putih akan berangkat ke Magelang, Kamis (24/10) besok, untuk menjalani pelatihan secara bersama-sama di sana.

    “Iya besok kami sudah dapat pemberitahuan akan ke Magelang insya-Allah ya, jam berapa-nya saya lihat dulu nanti, siang lah kayak-nya,” kata Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

    Yandri mengatakan belum dapat menyampaikan detail kegiatan di sana. Ia meminta wartawan menanyakan hal tersebut kepada pihak Istana Kepresidenan.

    Saat ditanya tentang ada tidaknya kegiatan seperti berkemah di Magelang, Yandri tertawa. “Insya-Allah sudah disiapkan,” ujarnya lagi.

    Terpisah Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan seluruh menteri akan ikut ke Magelang besok.

    “Kita berangkat besok. Seluruh menteri besok,” jelas Hasan Nasbi.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • DPR segera ganti para Anggota DPR yang diangkat jadi menteri

    DPR segera ganti para Anggota DPR yang diangkat jadi menteri

    Kami akan segera melakukan PAW untuk pengisian mereka-mereka yang telah menjadi menteri kabinetJakarta (ANTARA) –

    Wakil Ketua DPR RI Adies Kadier mengatakan pihaknya mulai memproses pengajuan Pergantian Antar Waktu (PAW) terkait pada Anggota DPR RI periode 2024-2029 yang kini sudah diangkat menjadi menteri, wakil menteri, atau pejabat dalam Kabinet Merah Putih dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

     

    “Mungkin dimulai satu sampai dua hari ini,” kata Adies di Kompleks, Parlemen, Jakarta, Rabu.

     

    Selain itu, Adies yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar mengatakan PAW di terhadap para anggota partai berlambang pohon beringin itu bakal dilakukan segera.

    Menurut dia, Golkar tidak ingin ada kekosongan anggota-anggota dari Fraksi Golkar yang semestinya mengisi kursi di komisi-komisi.

     

    “Kami akan segera melakukan PAW untuk pengisian mereka-mereka yang telah menjadi menteri kabinet,” kata dia.

    Adapun Presiden Prabowo Subianto telah melantik para pejabat kabinet yang diisi sebanyak 109 anggota, yang terdiri dari 48 menteri dan 56 wakil menteri. Selain itu, Presiden juga telag melantik pejabat-pejabat lainnya seperti kepala badan dan kepala lembaga, utusan khusus, hingga staf khusus.

     

    Nama-nama yang dilantik oleh Prabowo itu berasal dari berbagai kalangan, mulai dari politisi, akademisi, purnawirawan TNI, purnawirawan Polri, hingga selebriti dan mantan atlet. Sejumlah politisi yang merupakan Anggota DPR RI pun turut diangkat menjadi pejabat kabinet.

     

    Berikut nama-nama Anggota DPR RI yang telah diangkat menjadi pejabat Kabinet Merah Putih:

    1. Meutya Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital)

    2. Nusron Wahid (Menteri Agraria dan Tata Ruang)

    3. Maman Abdurrahman (Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

    4. Ace Hasan Syadzily (Gubernur Lemhannas)

    5. Sugiono (Menteri Luar Negeri)

    6. Fadli Zon (Menteri Kebudayaan)

    7. Prasetyo Hadi (Menteri Sekretaris Negara)

    8. Teuku Riefky Harsya (Menteri Ekonomi Kreatif)

    9. Faisol Riza (Wakil Menteri Perindustrian)

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2024

  • Harapan pemberantasan kemiskinan dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Harapan pemberantasan kemiskinan dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Jakarta (ANTARA) – Pada 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pelantikan ini membawa harapan baru bagi banyak pihak, terutama bagi masyarakat yang menginginkan perubahan nyata dalam pengentasan kemiskinan.

    Target untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen dalam dua tahun pertama masa jabatan, serta mencapai kemiskinan di bawah 6 persen pada 2029, merupakan bagian dari visi ambisius dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

    Namun, mencapai target tersebut tidaklah mudah. Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang telah berakar kuat dan memerlukan kebijakan yang mendalam serta berkelanjutan untuk diatasi. Tantangan-tantangan besar telah menanti, terutama setelah beberapa tahun terakhir menunjukkan perlambatan dalam penurunan angka kemiskinan.

    Selama periode 2019 hingga 2024, penurunan angka kemiskinan di Indonesia berjalan cukup lambat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan hanya turun sekitar 0,38 persen poin dalam lima tahun terakhir. Sebagai perbandingan, dalam periode 2014-2019, penurunan kemiskinan lebih signifikan, yaitu mencapai 1,84 persen poin. Hal ini menandakan bahwa pemulihan ekonomi pasca-pandemi belum sepenuhnya terjadi. Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan terhadap kelompok rentan, menyebabkan banyak keluarga yang jatuh kembali ke dalam jurang kemiskinan.

    Salah satu aspek yang harus dicermati adalah angka kemiskinan yang masih cukup tinggi, meski persentasenya lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 9,03 persen, atau setara dengan 25,22 juta orang. Ini sedikit lebih rendah dari persentase pada September 2019 (9,22 persen). Namun, jika dilihat dari jumlah absolut, penduduk miskin justru bertambah, dari 24,78 juta orang pada 2019 menjadi 25,22 juta pada 2024.

    Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun persentase kemiskinan menurun, jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan justru bertambah, yang memperlihatkan tantangan struktural dalam penanganan kemiskinan di Indonesia.

    Selain perlambatan laju penurunan kemiskinan, tantangan utama lainnya adalah tingginya tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan.

    Data BPS menunjukkan bahwa pada Maret 2024, kemiskinan di perkotaan mencapai 7,09 persen, naik dari kondisi sebelum pandemi yaitu September 2019 yang sebesar 6,56 persen. Ini menandakan bahwa pemulihan ekonomi di wilayah perkotaan lebih lambat dibandingkan di pedesaan. Sementara itu, angka kemiskinan pedesaan menunjukkan penurunan yang lebih baik, dari 12,60 persen pada September 2019 menjadi 11,79 persen pada Maret 2024.

    Kemiskinan di perkotaan memang lebih kompleks. Berbeda dengan di pedesaan yang banyak bergantung pada sektor pertanian, kemiskinan di kota sering kali disebabkan oleh ketidakstabilan pekerjaan di sektor informal, harga perumahan yang terus meningkat, serta tingginya biaya hidup.

    Peningkatan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di perkotaan juga menunjukkan bahwa masalah kemiskinan perkotaan semakin mendalam. Indeks Kedalaman Kemiskinan, yang mengukur rata-rata jarak pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, meningkat dari 1,015 pada September 2019 menjadi 1,095 pada Maret 2024. Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan yang mencerminkan penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin juga meningkat dari 0,233 menjadi 0,252 pada periode yang sama.

    Dalam menghadapi berbagai tantangan ini, pemerintahan Prabowo-Gibran harus merancang kebijakan yang lebih terintegrasi dan mendalam. Pengentasan kemiskinan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, yang mampu menjawab ketidaksetaraan struktural sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi bagi kelompok rentan.

    Pemerintah perlu merancang program-program yang secara khusus menyasar wilayah perkotaan dan pedesaan dengan pendekatan yang berbeda. Di wilayah perkotaan, fokus kebijakan harus pada stabilitas pekerjaan dan akses terhadap perumahan yang terjangkau. Pekerjaan di sektor informal perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat besarnya populasi yang bekerja di sektor ini. Program seperti perlindungan sosial yang lebih baik, akses modal bagi usaha kecil, dan pelatihan keterampilan menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan.

    Sementara itu, di wilayah perdesaan, pemberdayaan ekonomi harus dilakukan melalui penguatan sektor pertanian berkelanjutan, akses teknologi, dan pembangunan infrastruktur. Pembangunan yang merata di pedesaan juga akan mengurangi kesenjangan antara kota dan desa, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat perdesaan.

    Selain kebijakan sektoral, pengentasan kemiskinan juga harus didukung oleh sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Belanja negara untuk program sosial dan infrastruktur harus diarahkan dengan tepat sasaran agar dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mempercepat pemulihan ekonomi. Peran kebijakan fiskal yang pro-poor, seperti subsidi langsung, sangat penting dalam menjaga kestabilan daya beli kelompok rentan.

    Di sisi lain, kebijakan moneter yang stabil juga dibutuhkan untuk mengendalikan inflasi yang berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat miskin. Ketika harga kebutuhan pokok melambung, kelompok miskinlah yang paling terdampak. Oleh karena itu, menjaga stabilitas harga adalah kunci penting dalam upaya pengentasan kemiskinan.

    Visi besar Prabowo-Gibran untuk menurunkan kemiskinan hingga di bawah 6 persen pada 2029 hanya akan tercapai jika ada komitmen jangka panjang yang kuat. Kebijakan yang diambil harus konsisten, responsif, dan berbasis data. Evaluasi yang berkelanjutan juga diperlukan untuk memastikan bahwa setiap program yang diluncurkan berjalan efektif dan memberikan dampak yang nyata. Salah satu kunci keberhasilan pengentasan kemiskinan adalah perencanaan yang matang, diikuti oleh pelaksanaan yang tepat waktu dan tepat sasaran.

    Ke depan, pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan tidak hanya berfokus pada capaian angka sesaat, melainkan lebih melihat kondisi secara menyeluruh, baik di perkotaan maupun pedesaan. Dengan demikian, target menurunkan kemiskinan relatif hingga di bawah 6 persen pada 2029 bukan sekadar komitmen politik, tetapi menjadi kenyataan yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

    Sebagaimana dikatakan oleh Walter Nicholson, “The ultimate goal of economic activity is to improve the welfare of people.” Dan itulah yang menjadi tujuan utama setiap kebijakan pembangunan, yakni untuk kesejahteraan semua.

     

    *) Nuri Taufiq dan Lili Retnosari merupakan Statistisi di BPS

    Copyright © ANTARA 2024