Category: Antaranews.com Politik

  • Seskab Teddy terima kunjungan Dubes Federasi Rusia Sergei G. Tolchenov

    Seskab Teddy terima kunjungan Dubes Federasi Rusia Sergei G. Tolchenov

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menerima kunjungan Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia Sergei G. Tolchenov di Gedung Sekretariat Kabinet RI, Jakarta, Minggu.

    Sebagaimana unggahan di akun Instagram @sekretariat.kabinet, Minggu malam, pertemuan antara Teddy dan Tolchenov berlangsung dalam suasana resmi, namun hangat.

    “Di hari pertama bulan Juni 2025 ini, saya menerima kunjungan Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia, Bapak Sergei G. Tolchenov di Gedung Sekretariat Kabinet RI,” ucap Teddy.

    Keduanya tampak berbincang di area ruang kerja Seskab Teddy. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa pertemuan antara Teddy dan Tolchenov berlangsung selama kurang lebih satu jam dan berjalan produktif.

    Pembahasan antara keduanya nampak serius, namun tidak diungkapkan detail lebih jauh mengenai topik spesifik yang didiskusikan.

    Teddy juga tampak mengantar kepulangan Tolchenov. Keduanya saling melambaikan tangan sesaat sebelum Tolchenov meninggalkan Gedung Sekretariat Kabinet RI.

    Sebelumnya, pada Selasa (27/5), Tolchenov bertemu dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan tinggi.

    Dalam pertemuan tersebut, Brian optimistis dengan potensi kolaborasi yang dapat terjalin antara universitas dan lembaga penelitian di kedua negara.

    “Selain menindaklanjuti dokumen perjanjian yang sedang dalam berproses saat ini, kami berharap dapat segera memulai program kolaborasi seperti forum rektor,” kata Menteri Brian melalui keterangan di Jakarta, Selasa (27/5).

    Brian mengungkapkan agar Indonesia dan Rusia dapat mendorong kerja sama joint degree khususnya untuk program PhD serta pengiriman dosen untuk menempuh program doktoral di Rusia.

    Sementara itu, Tolchenov menyampaikan bahwa Pemerintah Rusia mengapresiasi begitu banyaknya pelamar untuk beasiswa pemerintah Rusia tahun ini, dengan kuota yang disediakan untuk mahasiswa dari Indonesia sebanyak 250 kuota.

    Duta Besar Sergei juga menyampaikan kesiapan Rusia untuk memfasilitasi diskusi bilateral dan kerja sama lanjutan.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bupati Rudy Susmanto beberkan tantangan 100 hari memimpin Bogor

    Bupati Rudy Susmanto beberkan tantangan 100 hari memimpin Bogor

    Kebijakan yang kita ambil dalam 100 hari ini mungkin belum membahagiakan semua pihak. Namun kami terus berproses, karena semua ini untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bogor

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Bupati Bogor Rudy Susmanto membeberkan sejumlah tantangan selama 100 hari kerja memimpin Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah resmi dilantik pada 20 Februari 2025.

    Beberapa permasalahan tersebut ia sampaikan dalam “Podcast Bicara di Antara Megapolitan” di Rumah Dinas atau Pendopo Bupati Bogor di Cibinong, Minggu.

    Tantangan datang begitu cepat saat ia bersama bupati, wali kota, dan gubernur lain baru selesai menjalani retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah, pada akhir Februari 2025. Saat itu, bencana alam berupa banjir bandang dan longsor menerjang Sebagian wilayah Kabupaten Bogor.

    Bencana dahsyat ini bahkan menarik perhatian Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI Suharyanto menemui Rudy Susmanto pada hari pertama berkantor di Kantor Bupati, Cibinong.

    “Bencana datang saat kami baru saja dilantik. Saat itu saya dalam perjalanan pulang dari retret kepala daerah di Magelang. Media sosial dan pemberitaan ramai karena banjir dan longsor melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bogor,” beber Rudy.

    Sejumlah rumah terendam, jalan dan jembatan terputus akibat bencana tersebut. Namun dalam waktu 28 hari, Pemkab Bogor berhasil membuka seluruh akses jalan yang tertimbun dan menghubungkan kembali jembatan yang terputus.

    “Kita pastikan masyarakat bisa merayakan Idulfitri dengan suka cita. Semua ini berkat kerja sama seluruh pihak,” tambahnya.

    Selain penanganan bencana, Rudy menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan realokasi anggaran sebesar Rp507 miliar untuk mempercepat perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan di berbagai wilayah seperti Bojonggede, Kemang, Parungpanjang, Rumpin, hingga Gunung Sindur.

    Pemkab juga mulai membangun dan membetonisasi jalan Malasari–Sukabumi, yang menurut Rudy belum pernah dibangun secara layak sejak Indonesia merdeka. Pembangunan dilakukan dengan dukungan TNI.

    Sementara itu, pengerjaan lanjutan Jalan Bojonggede–Kemang (Bomang) ditargetkan tuntas pada 2025 untuk jalan, dan 2026 untuk jembatan penghubung. Proyek ini diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi wilayah.

    Rudy menambahkan bahwa Pemkab Bogor juga telah menyiapkan rencana pembentukan ibu kota Bogor Barat dan Bogor Timur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pemerintah daerah telah menggelar rapat dengan presidium terkait persiapan otonomi daerah baru.

    “Kebijakan yang kita ambil dalam 100 hari ini mungkin belum membahagiakan semua pihak. Namun kami terus berproses, karena semua ini untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bogor,” ucap Rudy.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jabatan ketum parpol diusulkan maksimal satu periode

    Jabatan ketum parpol diusulkan maksimal satu periode

    Yogyakarta (ANTARA) – Penulis buku “Pergerakan Menuju Pembaharuan Nusantara” Sri Harjono mengusulkan masa jabatan ketua umum dan sekretaris jenderal partai politik dibatasi hanya satu periode atau lima tahun.

    “Pembatasan untuk menghindari terjadinya ‘kepemilikan’ partai politik oleh satu orang atau oleh keluarga,” ujar Sri Harjono saat acara bedah buku tersebut di Gedung UC Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Minggu.

    Menurut Harjono, sejak era reformasi 1999, sistem kepartaian di Indonesia justru melahirkan entitas politik yang cenderung dikuasai secara personal dan turun-temurun, sehingga menjauh dari prinsip demokrasi.

    Dia menyebut partai politik kini ibarat aset pribadi bagi para ketua umum untuk mengamankan jatah kekuasaan dalam pemerintahan, legislatif, maupun yudikatif.

    Karena itu, lanjut dia, ketika seseorang terjun ke politik praktis, maka jalan yang teraman adalah memberikan kesetiaan total kepada ketua umum partai politik agar mendapat kepercayaan untuk ditempatkan di satu jabatan tertentu.

    Ketua umum partai politik pun, lanjut dia, akan memilih orang-orang yang loyal kepada dirinya untuk menjaga kelangsungan kekuasaannya.

    “Ketika seseorang terjun ke politik, jalan amannya adalah bersikap loyal pada ketua umum. Maka yang dipilih menduduki jabatan publik pun bukan berdasarkan kapasitas, tapi loyalitas,” ucapnya.

    Ia menilai tidak adanya meritokrasi di internal partai berdampak pada hilangnya meritokrasi pula di lembaga publik, termasuk dalam jabatan birokrasi seperti menteri. Akibatnya, kebijakan dan anggaran negara baik ditingkat pusat maupun daerah menjadi tidak efektif dan rawan dikorupsi karena dikendalikan secara politis.

    “Alokasi uang rakyat yaitu APBN dan APBD tidak benar-benar diprioritaskan untuk rakyat karena penggunaan anggaran tidak efektif,” ujar dia.

    Menurut Harjono, kecenderungan tersebut harus diluruskan agar keberadaan partai politik menjadi produktif bagi pembaharuan negara Indonesia ke depan dan tidak menjadi penyebab keterpurukan bangsa di masa yang akan datang.

    “Masa jabatan ketua umum partai politik, sekjen maupun ketua di tingkat provinsi dan kabupaten/kota perlu dibatasi hanya satu periode. Hal ini dapat menghindari terjadinya kepemilikan partai politik oleh satu orang atau keluarga,” kata dia.

    Harjono menambahkan bahwa usia negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang baru 79 tahun merupakan usia yang masih sangat muda sehingga membutuhkan pembaruan terus-menerus dari upaya pembengkokan tujuan bernegara seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Salah satu pelurusan tersebut adalah pembaruan sistem partai politiknya.

    Terlebih partai politik sudah mendapatkan bantuan keuangan dari negara yang mana bantuan tersebut diberikan kepada partai politik yang memiliki kursi di DPR atau DPRD.

    Bantuan keuangan tersebut 60 persen digunakan untuk pendidikan politik dan sisanya untuk biaya administrasi, sewa kantor, gaji staf, dan kegiatan rapat internal.

    “Bantuan keuangan partai politik ini tujuannya bagus, namun dengan sistem partai politik yang ada saat ini maka seperti memberikan pupuk bagi berlangsungnya partai politik yang dikuasai oleh personal dan keluarga,” ujar dia.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Seskab Teddy ajak elemen bangsa kembali ke jati diri Indonesia

    Seskab Teddy ajak elemen bangsa kembali ke jati diri Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menilai peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini kembali menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai dasar yang mempersatukan Indonesia.

    Teddy menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga menjadi kompas moral bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Nilai-nilai Pancasila menjadi tuntunan untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, yang akan membawa kita kembali ke jati diri sebagai manusia Indonesia,” ujar Seskab Teddy dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

    Menurut Seskab Teddy, tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, baik dari dalam maupun luar, menuntut penguatan karakter kebangsaan yang berlandaskan Pancasila.

    Dia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam berpikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

    “Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025. Mari terus jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam kehidupan sehari-hari kita,” ucap Seskab Teddy.

    Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan penyesuaian pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 melalui Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025 sebagai perubahan kedua atas Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2025.

    Langkah ini dilakukan untuk penyempurnaan pelaksanaan kegiatan nasional tersebut, yang dikoordinasikan bersama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).

    Sesuai edaran tersebut, Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila di tingkat pusat akan dilaksanakan pada Senin (2/6) pukul 10.00 WIB di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, yang akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan pimpinan lembaga negara, TNI-Polri, beserta sejumlah tokoh nasional.

    Penurunan bendera akan dilakukan di hari yang sama pada pukul 16.00 WIB, namun tanpa kehadiran peserta dan tamu undangan. Pemerintah daerah, kantor perwakilan RI di luar negeri, instansi pemerintah, serta satuan pendidikan diminta menggelar upacara bendera secara luring pada 2 Juni 2025 pukul 07.00 waktu setempat.

    BPIP juga mengimbau BUMN, BUMD, hingga perusahaan swasta untuk ikut menyelenggarakan upacara bendera di tanggal yang sama. Selain itu, pengibaran bendera Merah Putih diwajibkan selama dua hari penuh, yakni 1 dan 2 Juni 2025.

    Adapun tema peringatan tahun ini adalah “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, dengan visual utama berupa Burung Garuda Pancasila sebagai karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • KBPP Polri: Hari Lahir Pancasila momentum penegasan komitmen Pancasila

    KBPP Polri: Hari Lahir Pancasila momentum penegasan komitmen Pancasila

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP Polri) Evita Nursanty mengatakan bahwa Peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan momentum untuk menegaskan ulang komitmen terhadap Pancasila sebagai nilai-nilai luhur yang menyatukan keberagaman Indonesia.

    “Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni merupakan sebuah peringatan fundamental yang tak sekadar menandai lembaran sejarah, melainkan penegasan ulang komitmen kita pada nilai-nilai luhur yang menyatukan keberagaman Indonesia. Bagi KBPP Polri Pancasila adalah jiwa pergerakan organisasi kami,” kata Evita dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, lahirnya Pancasila yang diawali dari pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 menjadi bukti keberhasilan menyatukan keragaman Indonesia dalam satu fondasi negara.

    Dia pun menilai Pancasila tak hanya menjadi dasar hukum sejak disahkan pada 18 Agustus 1945, tetapi juga pandangan hidup yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa, serta menuntun setiap pembuatan undang-undang dan kebijakan pemerintah.

    “Penerimaan luas Pancasila oleh masyarakat adalah bukti konkret efektivitasnya sebagai perekat stabilitas sosial dan pedoman hidup,” ucapnya.

    Namun, dia mengingatkan dalam mengamalkan Pancasila tidak bisa berhenti hanya di tataran tekstual sebagai doktrin yang harus diajarkan, tetapi juga nilai hidup yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tetap relevan dan menjadi pedoman bangsa Indonesia di masa depan.

    Di tengah arus globalisasi dan tantangan kontemporer, menurut dia, relevansi Pancasila sebagai dasar negara, falsafah bangsa, dan sumber dari segala sumber hukum tak terbantahkan.

    “Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, ‘Berbeda-beda tetapi tetap satu’, terwujud nyata dalam KBPP Polri yang menghimpun putra-putri keluarga Polri dari beragam latar belakang.Meskipun berbeda, mereka bersatu dalam tujuan mulia membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berlandaskan Pancasila,” tuturnya.

    Dia pun menambahkan bahwa Pancasila telah menjadi asas wajib bagi seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas), bahkan telah menjadi jiwa dalam pergerakan KBPP Polri.

    “KBPP Polri berperan aktif memelihara keberagaman Indonesia yang akan terus menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan, demi terwujudnya Indonesia yang adil, makmur, dan beradab. Pancasila menjadi jiwa dalam pergerakan KBPP Polri di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Dia memandang Pancasila sebagai asas bagi ormas diperlukan untuk memastikan bahwa organisasi KBPP Polri beroperasi dalam koridor yang mendukung persatuan, keadilan, dan kedamaian di Indonesia.

    Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman, sambung dia, KBPP Polri dapat berperan penting dalam memperkuat Bhinneka Tunggal Ika yaitu persatuan dalam keberagaman, yang menjadi salah satu ciri khas Indonesia.

    “Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika saling berkaitan erat dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia, meskipun ada perbedaan yang ada di dalam masyarakat,” ujarnya.

    Adapun dalam implementasi sehari-hari, Evita menyebut KBPP Polri memiliki Tri Setia yang mencakup tiga pilar utama sebagai pedoman juang, yakni setia kepada Pancasila, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan siap mempertahankannya, serta setia kepada Keluarga Besar Polri dengan menjunjung tinggi supremasi hukum.

    “Tri Setia KBPP Polri berfungsi sebagai pedoman moral dan semangat yang harus dimiliki oleh setiap anggota organisasi dalam menjalankan peran dan tanggung jawab mereka,” katanya.

    Dia lantas berkata, “Dengan menjunjung tinggi Pancasila dan NKRI, serta kesetiaan terhadap organisasi, anggota KBPP Polri diharapkan dapat berkontribusi positif dalam menjaga persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gibran: Resapi nilai luhur Pancasila sebagai dasar kemajuan bangsa

    Gibran: Resapi nilai luhur Pancasila sebagai dasar kemajuan bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menilai peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai momen untuk mengenang, meresapi, dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan sumber inspirasi kemajuan bangsa.

    “Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila. Kita kenang, resapi dan implementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara dan sumber inspirasi bagi kemajuan bangsa,” ujar Gibran dalam unggahan di akun Instagram @gibran_rakabuming, Minggu.

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa anak-anak generasi emas adalah garda terdepan dalam menjaga Pancasila tetap hidup, bukan sekadar dalam hafalan, tetapi dalam sikap, karya, dan karakter.

    Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Minggu, dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila 2025.

    “Anak Generasi Emas merupakan garda terdepan dalam menjaga Pancasila tetap hidup dalam karya dan karakter. Bukan hanya hafalan, namun dihayati untuk menjadi cahaya dan pedoman yang membimbing langkah mereka menuju masa depan,” demikian petikan pernyataannya melalui akun Instagram @Presidenrepublikindonesia.

    Presiden Prabowo juga mengajak seluruh elemen bangsa, terutama generasi muda, untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata.

    Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengokohkan ideologi Pancasila sebagai fondasi dalam membangun masa depan bangsa.

    Dalam semangat menuju Indonesia Emas 2025, Presiden memandang Pancasila sebagai titik temu dan kekuatan pemersatu bangsa di tengah kemajuan zaman.

    “Mari terus kokohkan ideologi Pancasila, untuk wujudkan Indonesia Emas 2025 yang kuat dan bersatu. Selamat Hari Lahir Pancasila!” kata Presiden.

    Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menetapkan penyesuaian pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 melalui Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025.

    Penyesuaian ini merupakan hasil koordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara guna menyempurnakan rangkaian peringatan nasional tersebut.

    Upacara tingkat pusat digelar pada Senin (2/6) pukul 10.00 WIB di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, dan dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta pejabat tinggi negara lainnya.

    Seluruh instansi pemerintah, perwakilan RI di luar negeri, dan satuan pendidikan diminta melaksanakan upacara serupa secara luring pukul 07.00 waktu setempat. Pengibaran bendera Merah Putih juga diwajibkan selama dua hari, yaitu 1-2 Juni 2025.

    Peringatan tahun ini mengangkat tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” dengan visual utama Burung Garuda Pancasila, sebagai simbol karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menteri PANRB: ASN BerAKHLAK wujud nyata semangat Pancasila

    Menteri PANRB: ASN BerAKHLAK wujud nyata semangat Pancasila

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila harus terinternalisasi secara utuh dalam jiwa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pengamalan core values ASN BerAKHLAK.

    Menurutnya, peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali nilai-nilai dasar bangsa, tidak hanya di ranah publik, tetapi juga dalam birokrasi pemerintahan

    “Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, reformasi birokrasi dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintahan, sehingga masyarakat dapat merasa lebih puas dengan pelayanan publik,” kata Rini dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Ia menyampaikan nilai-nilai dalam BerAKHLAK merupakan refleksi langsung dari semangat Pancasila itu sendiri. Nilai tersebut terdiri dari Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

    Dia menilai semua nilai ini tidak hanya memperkuat karakter ASN, tetapi juga menyatukan arah langkah birokrasi dalam melayani masyarakat secara adil dan manusiawi.

    “Pancasila mengajarkan kita untuk selalu mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara di atas kepentingan pribadi. Ini sejalan dengan nilai loyalitas dalam core values ASN BerAKHLAK,” ujarnya.

    Mengusung tema nasional “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, Rini menekankan pentingnya konsistensi ASN dalam mewujudkan nilai dasar tersebut sebagai manifestasi dari pengabdian terhadap bangsa. Implementasi nilai-nilai BerAKHLAK, lanjut Rini, menjadi jalan untuk mempercepat reformasi birokrasi yang berpihak pada rakyat.

    ASN yang adaptif dan kolaboratif, kata Rini, akan lebih siap menghadapi dinamika global dan tantangan kebangsaan. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan sila kelima Pancasila, yakni “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Saat seorang ASN mengimplementasikan nilai harmonis, ia memupuk persatuan Indonesia. Saat ia loyal, ia setia pada Ketuhanan Yang Maha Esa dan NKRI. Saat ia adaptif, ia menjaga relevansi nilai-nilai kebangsaan. Dan saat ia kolaboratif, ia membangun sinergi demi kepentingan rakyat,” jelas Rini menjabarkan relevansi BerAKHLAK dengan Pancasila.

    Lebih lanjut, dirinya menilai bahwa Hari Lahir Pancasila bukan sekadar perayaan historis, tetapi sebuah ajakan untuk memperkuat karakter ASN sebagai abdi negara sejati. Ia menegaskan ASN adalah ujung tombak dalam membumikan nilai Pancasila melalui pelayanan publik yang berintegritas.

    “Keduanya adalah satu kesatuan utuh yang membentuk karakter dan profesionalisme ASN sebagai abdi negara yang sejati, mewujudkan cita-cita luhur Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera,” pungkas dia.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Komunitas selam dan TNI di Natuna pasang monumen garuda di bawah laut

    Komunitas selam dan TNI di Natuna pasang monumen garuda di bawah laut

    Natuna (ANTARA) – Komunitas Freediving Club (NFC) bersama TNI di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, memperingati Hari Lahir Pancasila dengan memasang monumen Garuda di bawah laut.

    Koordinator kegiatan, Eggi Julianto dikonfirmasi dari Natuna, Minggu, mengatakan monumen dipasang di kedalaman 9 meter di bawah laut, tepatnya di Tanjung Datuk, Kecamatan Bunguran Timur Laut pada Minggu pagi. Monumen terbuat dari pecahan batu granit yang disusun menyerupai bentuk Garuda.

    Proses pembentukan monumen di bawah laut ini membutuhkan waktu tiga jam dengan melibatkan 30 orang penyelam, termasuk prajurit TNI.

    “Kami membuat monumen dari bebatuan dengan ukuran kurang lebih tiga meter, berbentuk Garuda,” ucap Eggi.

    Foto bersama di Tanjung Datuk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, sebelum pemasangan monumen pada Minggu (1/6/2025). ANTARA/HO-Komunitas NFC Natuna

    Kegiatan memperingati Hari Lahir Pancasila ini, lanjut Eggi, bertujuan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta serta sebagai kampanye pelestarian lingkungan terumbu karang.

    Monumen Garuda diharapkan menjadi ikon baru destinasi wisata bawah laut sekaligus menjadi rumah bagi ikan setelah nantinya ditumbuhi terumbu karang.

    “Dengan adanya monumen Garuda di dasar laut Natuna, ini mempertegas bahwa Natuna adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia” ujar dia.

    Anggota Batalyon Komposit 1 Gardapati, Sersan Dua Panjaitan, mengatakan TNI akan terus berupaya mendukung kegiatan positif yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.

    Ia berharap kegiatan serupa dapat berlanjut dan menjadi contoh bagi komunitas lainnya.

    “Terima kasih kepada komunitas yang telah menggagas kegiatan pemasangan monumen Pancasila dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini,” ucap dia.

    Pewarta: Muhamad Nurman
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • MPR: Hari Lahir Pancasila momentum bangun kesadaran amalkan Pancasila

    MPR: Hari Lahir Pancasila momentum bangun kesadaran amalkan Pancasila

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni sebagai momentum untuk membangun kesadaran bersama dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan berbangsa.

    “Peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum untuk membangun kesadaran bersama dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan berbangsa,” kata Rerie, sapaan karibnya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Dia lantas menyinggung tema peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025, yaitu “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”.

    Dia menilai untuk mengokohkan ideologi Pancasila maka setiap warga negara perlu meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara itu.

    Hal itu, lanjut dia, dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik itu lewat pendidikan, sosialisasi, dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang harus secara konsisten dilakukan.

    Anggota Komisi X DPR RI itu pun berharap berbagai upaya tersebut harus mendapat perhatian serius dari para pemangku kepentingan agar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat semakin dipahami masyarakat luas.

    Dia mendorong agar generasi penerus mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian demi mewujudkan negara yang makmur dan berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakatnya.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • TNI pastikan keamanan Presiden dalam panen raya jagung di Bengkayang

    TNI pastikan keamanan Presiden dalam panen raya jagung di Bengkayang

    Bengkayang (ANTARA) – Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komando Resor Militer (Korem) 121/Alambhana Wanawwai dan Lanud Harry Hadisoemantri Sanggau Ledo pastikan keamanan Presiden yang direncanakan hadir dalam panen raya jagung di Bengkayang, Kalbar.

    Komandan Resor Militer (Danrem) 121/Alambhana Wanawwai (ABW), Brigjen TNI Purnomosidi mengatakan saat ini memfokuskan evaluasinya pada sistem pengamanan dan kesiapan infrastruktur pendukung kegiatan VVIP. Ia meminta seluruh personel gabungan untuk menjalin komunikasi efektif dan memperkuat koordinasi.

    “Kita harus memastikan seluruh rangkaian kegiatan, termasuk yang direncanakan akan dihadiri oleh Bapak Presiden, dapat berjalan dengan aman, tertib, dan sesuai protokol VVIP,” ujar Purnomosidi dalam keterangannya di Bengkayang usai kunjungan kerja ke Lanud Harry Hadisoemantri, Minggu.

    Ia juga menegaskan pentingnya keterlibatan penuh dari TNI, Polri, serta satuan pendukung lainnya guna menjaga stabilitas dan ketertiban wilayah, khususnya di lokasi strategis seperti Lanud Harry Hadisoemantri.

    Selain mengecek lokasi tanam jagung, Purnomosidi juga melakukan dialog singkat dengan para perwira dan personel terkait teknis pelaksanaan panen raya serta antisipasi potensi gangguan keamanan.

    Program penanaman jagung serentak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Lokasi di Bengkayang menjadi salah satu titik penting dalam realisasi target 1 juta hektare.

    “Kunjungan kerja ini juga menjadi momen untuk memastikan bahwa seluruh elemen aparat negara bekerja dalam satu visi, khususnya dalam mendukung program nasional dan menjamin keselamatan pemimpin negara saat berkunjung,” ujarnya.

    Lanud Harry Hadisoemantri dipilih sebagai lokasi strategis karena kedekatannya dengan lokasi penanaman jagung dan kapasitasnya dalam mendukung logistik dan pengamanan skala besar.

    Dengan sinergi yang kuat antara TNI, Polri, dan masyarakat setempat, diharapkan pelaksanaan penanaman jagung hingga kunjungan Presiden ke Bengkayang dapat berjalan tanpa hambatan.

    Sementara itu, Komandan Lanud Had, Letkol Pnb Dion Aridito, melalui Kapten Pom Januar Akbar Wibisono menyampaikan kesiapan penuh Lanud Harry Hadisoemantri dalam mendukung pengamanan dan teknis kegiatan.

    “Meski masih menunggu konfirmasi resmi dari Sekretariat Presiden, kami telah siaga dan siap berkoordinasi lintas instansi untuk memastikan tidak ada hambatan,” ujar Kapten Januar.

    Ia juga menekankan pentingnya deteksi dini dan pemetaan potensi kerawanan guna mencegah gangguan keamanan selama agenda berlangsung. Kemudian untuk skenario pengamanan, termasuk pengaturan jalur transportasi, pengamanan lokasi, dan antisipasi kondisi darurat sudah dibahas secara intensif.

    Dia menegaskan, TNI AU mendukung suksesnya agenda nasional sekaligus mempererat sinergi antarinstansi di wilayah Kalimantan Barat.

    “Kami dari Pihak TNI AU siap mendukung program dari pemerintah terkait pelaksanaan panen raya dalam rangka mendukung Astacita Bapak Presiden,” ujarnya.

    Pewarta: Narwati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025