Category: Antaranews.com Politik

  • TNI dukung penuh program Makan Bergizi Gratis

    TNI dukung penuh program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memastikan jajarannya mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah.

    Menurut Agus, program tersebut layak didukung karena menjadi landasan terciptanya pemulihan gizi bagi anak-anak yang kelak akan jadi penerus bangsa.

    “Program Makan Bergizi Gratis merupakan fondasi untuk membangun generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas,” kata Agus dalam siaran resmi TNI yang diterima Antara, Minggu.

    Agus mengatakan, sebagai bentuk dukungan nyata, TNI hingga saat ini telah mengoperasikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh matra.

    Di jajaran TNI Angkatan Darat (TNI AD) saja, lanjut Agus, pihaknya telah mengoperasikan 74 dapur, ditambah 82 dapur baru yang siap beroperasi serta 991 dapur lainnya dalam tahap pembangunan.

    Tidak hanya di jajaran TNI AD, Agus mengatakan TNI Angkatan Laut (TNI AL) juga telah mengoperasikan lima dapur, dengan 28 dapur baru siap beroperasi, serta 116 dapur dalam tahap pembangunan.

    Adapun TNI Angkatan Udara (TNI AU) mengoperasikan 9 dapur, 36 dapur baru siap beroperasi, dan 89 dapur lainnya dalam tahap pembangunan.

    Hingga saat ini, tercatat TNI telah mengoperasikan total 88 dapur SPPG.

    “Kita juga melatih 33.000 personel TNI secara khusus untuk mengoperasikan dapur SPPG dengan standar tinggi dalam aspek higienitas dan keamanan pangan,” kata Agus.

    Agus melanjutkan, dapur yang dikelola TNI ini difokuskan untuk menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), agar anak-anak di seluruh Indonesia mendapatkan akses yang merata terhadap makanan bergizi.

    Dengan adanya dukungan dari TNI ini, Agus berharap program MBG dapat berjalan maksimal dan berdampak pada peningkatan kualitas SDM bangsa.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo berbaur di tengah kerumunan massa Pesta Rakyat Monas

    Prabowo berbaur di tengah kerumunan massa Pesta Rakyat Monas

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Pesta Rakyat yang digelar di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu malam, dan berbaur di tengah kerumunan warga dari berbagai kalangan.

    Presiden tiba sekitar pukul 19.30 WIB bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Mereka duduk di panggung utama menyaksikan prosesi penyambutan hingga pelepasan iring-iringan karnaval.

    Suasana semakin semarak dengan penampilan Yura Yunita yang berkolaborasi dengan orkestra, menghibur Kepala Negara dan para tamu undangan.

    Prabowo kemudian menyaksikan puluhan kendaraan modifikasi yang mengikuti karnaval, masing-masing mewakili kementerian dan lembaga. Mayoritas kendaraan berupa truk bertonase berat yang dihias menjadi panggung kreasi.

    Kemendikdasmen, misalnya, menampilkan truk bernuansa pendidikan dengan pelajar berseragam SD dan SMP yang mengusung tema “Pendidikan Bermutu untuk Semua” di bawah kepemimpinan Abdul Mu’ti. Sementara itu, Kemendagri menampilkan truk pemadam kebakaran sebagai simbol peran pemerintah menjaga keselamatan publik.

    Sejumlah anggota Kabinet Merah Putih juga ikut serta, di antaranya Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya hingga Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Anggara Raka, yang menumpangi kendaraan karnaval berkeliling kota.

    Di sela acara, Presiden tampak menyapa anak-anak, bahkan memeluk dan menggendong mereka. Menjelang meninggalkan lokasi, Prabowo sempat berdiri dari atap terbuka Mobil Kepresidenan Maung Limousine sambil melambaikan tangan kepada masyarakat.

    Karnaval ini digelar setelah rangkaian upacara HUT Ke-80 Kemerdekaan RI rampung, mulai dari detik-detik proklamasi di pagi hari hingga penurunan bendera sore tadi. Adapun rute pawai dimulai dari Silang Barat Daya Monas hingga kawasan Sudirman-Thamrin.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wakil Ketua DPR: Jangan lupakan jasa ulama dalam kemerdekaan RI

    Wakil Ketua DPR: Jangan lupakan jasa ulama dalam kemerdekaan RI

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan pentingnya generasi muda untuk tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa, termasuk peran besar para ulama dan santri dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

    Hal tersebut disampaikannya dalam rangkaian peringatan HUT Ke-80 RI di Pondok Pesantren Sa’adatuddaroin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu.

    Cucun dikutip dari keterangan diterima di Jakarta mengingatkan pesan Presiden Soekarno tentang “Jas Merah” atau “jangan sekali-kali melupakan sejarah” dan menambahkan “Jas Hijau” atau “jangan sekali-kali melupakan jasa ulama”.

    Menurutnya, perjuangan para kiai, ulama, dan santri menjadi bagian penting dari perjalanan bangsa yang patut terus dikenang dan diajarkan kepada generasi muda.

    “Peran para ulama sangat besar dalam memerdekakan republik ini. Bagaimana peristiwa 10 November di Surabaya, yang paling depan adalah ulama dan santri. Begitu juga Bandung Lautan Api, ada gerakan santri dan pesantren. Bahkan perjuangan tokoh seperti Cut Nyak Dien dan para pangeran di berbagai daerah tidak lepas dari dukungan ulama,” ujar Cucun.

    Ia mengharapkan catatan sejarah Indonesia ke depan dapat lebih komprehensif dalam mengakui peran ulama dan santri.

    Ia menilai masih ada “lubang-lubang” dalam sejarah resmi yang perlu dilengkapi agar generasi muda tidak hanya mengenang peristiwa, tetapi juga memahami siapa saja aktor penting di balik perjuangan kemerdekaan.

    “Semoga nanti dalam catatan sejarah yang direvisi, bukan dikurangi, tetapi ditambah. Peran ulama harus disampaikan besar sekali karena merekalah salah satu penopang utama berdirinya republik ini,” tuturnya.

    Cucun juga menekankan bahwa menanamkan kesadaran sejarah dan penghargaan terhadap jasa ulama kepada para santri merupakan bagian dari pendidikan kebangsaan yang tidak boleh hilang.

    “Saya selalu ingatkan kepada anak-anak tercinta, jangan sekali-kali melupakan sejarah, jangan sekali-kali melupakan jasa ulama. Dari santri lahirlah nasionalisme dan semangat pengabdian untuk Indonesia,” kata Cucun.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • HUT RI, Sekjen DPR: ASN parlemen harus gotong royong

    HUT RI, Sekjen DPR: ASN parlemen harus gotong royong

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 RI berpesan kepada aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di lingkungan DPR untuk harus mengedepankan semangat gotong royong.

    Menurut dia, gotong royong bukan hanya slogan, melainkan nilai luhur Nusantara yang menjunjung tinggi solidaritas, empati, dan kemerdekaan. Semangat itu harus tercermin di lingkungan parlemen melalui kolaborasi antarunit dan menghapus ego antarbidang.

    “Kemajuan bangsa hanya dapat dicapai jika kita mampu bersatu, menegakkan kedaulatan, dan menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan utama setiap kebijakan,” kata Indra saat upacara peringatan HUT Ke-80 RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu.

    Dia menyebut kemerdekaan dan kemajuan tidak lahir dari perjuangan individual. Gotong royong, ucapnya, menjadi fondasi utama yang perlu dirawat, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang berpotensi menimbulkan sekat-sekat sektoral.

    Tidak hanya gotong royong, Indra menyampaikan prinsip bhinneka tunggal ika juga harus ditanamkan di tengah kompleksitas keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa. Ia meminta agar seluruh ASN DPR RI konsisten menjaga keberagaman.

    “ASN harus menjadi penjaga keberagaman. Melindungi kohesi sosial, menyatukan bangsa, bukan sebaliknya,” katanya.

    Bagi Indra, 80 tahun perjalanan bangsa Indonesia bukanlah waktu yang singkat. Di balik kemerdekaan, ada pengorbanan panjang dari para pahlawan dan rakyat.

    Karena itu, dia menyebut pesan kemerdekaan harus diwujudkan melalui kerja, kolaborasi, dan penguatan solidaritas di setiap lapisan, khususnya di lembaga legislatif sebagai representasi rakyat.

    “Peringatan Kemerdekaan bukan hanya momentum historis, tetapi pengingat akan tanggung jawab untuk menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata,” tuturnya.

    Lebih lanjut Indra mengatakan tema HUT Ke-80 RI “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” memiliki makna yang relevan dengan tugas sehari-hari para ASN yang bekerja di lingkungan DPR.

    Menutup pidatonya, Sekjen DPR mengajak seluruh aparatur untuk menjadikan etos kerja ASN Berakhlak sebagai kompas moral dan profesionalitas dalam melaksanakan tugas.

    Ia meyakini hanya ASN yang berintegritas, profesional, dan berjiwa kebangsaan yang bisa membuat Indonesia menjadi negara maju dan berdaulat.

    “Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk meneruskan cita-cita perjuangan para founding fathers dalam mewujudkan masyarakat sejahtera dan berkeadilan melalui Dharma Bakti di lembaga legislatif tercinta ini,” ujarnya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ribuan siswa bentangkan merah putih sepanjang 14,9 kilometer

    Ribuan siswa bentangkan merah putih sepanjang 14,9 kilometer

    ANTARA – Ribuan siswa dari berbagai sekolah menengah atas maupun kejuruan (SMA/SMK) di Surabaya membentangkan bendera merah putih sepanjang 14,9 kilometer. Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya menyemarakkan perayaan HUT ke-80 RI. (Hanif Nasrullah/Rayyan/Yogi Rachman)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • HUT ke-80 RI, Wakil Ketua MPR ajak semua pihak bertumbuh dan bersatu

    HUT ke-80 RI, Wakil Ketua MPR ajak semua pihak bertumbuh dan bersatu

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono pada momen HUT Ke-80 Kemerdekaan RI mengajak seluruh pihak untuk bertumbuh, bersatu, dan berjuang dalam rangka memajukan Indonesia.

    Selain itu, Ibas, sapaan akrabnya, pada momen tersebut menekankan pentingnya pendidikan, kesehatan, serta kemandirian pangan dan energi sebagai fondasi untuk mewujudkan keadilan, kemakmuran, dan martabat bangsa di mata dunia.

    “Melangkah maju agar pendidikan dan kesehatan lebih baik, terciptanya kemandirian pangan dan energi untuk persatuan, keadilan, kemakmuran, dan martabat Indonesia di mata dunia,” ujar Ibas dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Ia juga menekankan peringatan hari kemerdekaan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan amanah besar untuk terus bergerak maju sebagai bangsa.

    Dengan demikian, dia kembali mengajak seluruh pihak untuk menjaga semangat gotong royong, dan terus berupaya menciptakan akses pendidikan maupun layanan kesehatan yang merata, serta memperkuat sektor strategis seperti pangan dan energi agar Indonesia semakin berdaulat.

    Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.

    Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

    Ada beberapa kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rosan maknai HUT 80 RI merdeka dari kemiskinan, korupsi, dan kebodohan

    Rosan maknai HUT 80 RI merdeka dari kemiskinan, korupsi, dan kebodohan

    “Kemerdekaan buat kami adalah kita harus merdeka dari kemiskinan, merdeka dari korupsi, merdeka dari kebodohan, merdeka dari malnutrisi, dan masih banyak lagi kemerdekaan yang harus kita capai,”

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga CEO BPI Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, memaknai HUT Ke-80 Kemerdekaan RI adalah bangsa Indonesia yang harus merdeka dari kemiskinan, korupsi, dan kebodohan.

    “Kemerdekaan buat kami adalah kita harus merdeka dari kemiskinan, merdeka dari korupsi, merdeka dari kebodohan, merdeka dari malnutrisi, dan masih banyak lagi kemerdekaan yang harus kita capai,” kata Rosan Roeslani saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu.

    Usai menghadiri Upacara Detik-detik Proklamasi dan Pengibaran Bendera di Istana Merdeka, Jakarta, Rosan mengatakan harapannya pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Ia berharap Presiden Prabowo bersama jajaran Kabinet Merah Putih dapat membawa Indonesia lebih maju dan berkembang.

    Adapun berkenaan dengan busana, Rosan mengenakan pakaian adat Betawi karena dirinya berasal dari Betari.

    “(Pakai) pakaian adat Betawi. Saya kan berasal dari Betawi. Ayah saya Betawi asli. Istri juga pakaian adat Betawi,” kata Rosan yang hadir bersama dengan sang istri.

    Adapun peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.

    Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

    Sejumlah kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Monumen Nasional ke Istana dan sebaliknya, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hasto: Arahan Megawati untuk kader PDIP merupakan upaya mewawas diri

    Hasto: Arahan Megawati untuk kader PDIP merupakan upaya mewawas diri

    “Ini adalah upaya mewawas diri karena sejarah PDI Perjuangan melekat dengan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa,”

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal kader partai jangan merasa lebih tinggi dari rakyat merupakan upaya mewawas diri.

    “Ini adalah upaya mewawas diri karena sejarah PDI Perjuangan melekat dengan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa,” ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Minggu.

    Lebih lanjut Hasto mengatakan Megawati mencoba mengingatkan kepada kader PDIP bahwa seluruh sumber kekuatan PDIP berasal dari rakyat.

    “Dengan demikian, seluruh kader PDI Perjuangan tidak boleh merasa dirinya lebih tinggi dari rakyat. Rakyat harus menjadi cakrawati (pucuk pimpinan, red.) perjuangan partai,” katanya.

    Sebelumnya, Megawati saat menjadi inspektur upacara HUT ke-80 RI, meminta kader PDIP untuk tidak merasa dirinya lebih tinggi dari rakyat.

    “Saya tidak mau mendengar ada kader yang merasa dirinya lebih tinggi dari rakyat. Rakyat mempunyai hak yang tertinggi di negara ini,” katanya.

    Ia melanjutkan, “Apabila ada yang memanfaatkan partai untuk kepentingan pribadi, ingat, kita ini hanya alat perjuangan. Sekali lagi, alat perjuangan, bukan tujuan perjuangan itu sendiri untuk mengayakan diri sendiri, berkuasa untuk sendiri.”

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bendera Merah Putih berkibar di puncak Gunung Penanggungan

    Bendera Merah Putih berkibar di puncak Gunung Penanggungan

    Minggu, 17 Agustus 2025 14:37 WIB

    Pendaki mengikuti upacara bendera di kawasan Puncak Pawitra Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (17/8/2025). Sekitar lima ribu pendaki dari berbagai daerah melakukan pendakian dan mengikuti upacara memperingati HUT ke-80 RI di gunung tersebut dengan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang seribu meter. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/YU

    Sejumlah pendaki mengikuti upacara bendera di kawasan Puncak Pawitra Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (17/8/2025). Sekitar lima ribu pendaki dari berbagai daerah melakukan pendakian dan mengikuti upacara memperingati HUT ke-80 RI di gunung tersebut dengan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang seribu meter. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/YU

    Sejumlah pendaki mengikuti upacara bendera di kawasan Puncak Pawitra Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (17/8/2025). Sekitar lima ribu pendaki dari berbagai daerah melakukan pendakian dan mengikuti upacara memperingati HUT ke-80 RI di gunung tersebut dengan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang seribu meter. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ndarboy Genk sukses “goyang” Istana usai Upacara HUT 80 RI digelar

    Ndarboy Genk sukses “goyang” Istana usai Upacara HUT 80 RI digelar

    “Sebuah kehormatan bagi Ndarboy Genk bisa tampil di Istana,”

    Jakarta (ANTARA) – Musisi asal Yogyakarta, Ndarboy Genk, sukses mengajak ratusan tamu bergoyang di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, usai Upacara Detik-detik Proklamasi dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Ke-80 Kemerdekaan RI.

    Sang penyanyi bernama asli Helarius Daru Indrajaya yang mengenakan beskap Jawa berwarna hitam, dengan kain parang, berhasil menghibur para tamu yang sedang bersantap siang di halaman tengah Istana Kepresidenan.

    “Sebuah kehormatan bagi Ndarboy Genk bisa tampil di Istana,” katanya saat hendak membawakan lagu “Pergi Pagi, Pulang Pagi” milik band Armada.

    Musisi Ndarboy Genk menjadi satu-satunya penampil yang turut memeriahkan hiburan di Istana, setelah Upacara Pengibaran Bendera selesai dilaksanakan.

    Para peserta upacara dan para tamu undangan yang keluar dari depan panggung Istana Merdeka, sudah pasti melewati halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, yang berada di antara Istana Merdeka dan Istana Negara.

    Selain disuguhkan oleh kuliner dari puluhan gerobak kaki lima, para tamu juga menikmati hiburan lagu koplo hingga campur sari.

    Saat lagu “Tatu” hingga “Stasiun Balapan” milik Didi Kempot dibawakan, para tamu tidak segan untuk menghampiri bagian depan panggung dan berjoget bersama.

    “Senang sekali, meriah, karena lagunya menyasar semua kalangan dari bapak-bapak sampai Gen-Z yang muda-muda,” kata Vidia, salah satu tamu undangan yang datang dari Cengkareng.

    Adapun Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.

    Sejumlah acara telah dipersiapkan oleh Panitia untuk memeriahkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, antara lain Pesta Rakyat yang terdapat panggung hiburan dan festival kuliner digelar di Monumen Nasional dan Istana Kepresidenan, hingga Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.