Jakarta: PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) bersama PAUD Inspirasi Indonesia menyelenggarakan pelatihan “Pengaruh Terapi Wicara Terhadap Kemampuan Komunikasi Anak Berkebutuhan Khusus”. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih para pendidik dalam penanganan, pengetahuan serta keterampilan guru dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus.
Kegiatan ini dihadiri oleh Para Kepala Sekolah, Guru-guru dan tenaga kependidikan di Lembaga PAUD (Himpaudi) dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan PAUD wilayah Bekasi, Pemilik Unit Pelayanan Pendidikan (UPP) PAUD serta Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK) Bekasi Timur.
Direktur Kepatuhan, SDM dan Manajemen Resiko, Kun Wahyu Wardana mengatakan, kegiatan ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Nomor 1 Tanpa Kemiskinan, Nomor 4 Pendidikan Berkualitas, Nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan Nomor 10 Berkurangnya Kesenjangan.
“Secara jangka panjang PT Askrindo berharap program ini dapat menjadi ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan, dimana anak-anak dari seluruh latar belakang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian, program ini juga mendorong perubahan positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” jelas Kun dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 13 Desember 2024.
Selain itu, pelatihan ini juga untuk mengoptimalkan perkembangan anak-anak dengan kebutuhan khusus, terutama hambatan bicara/komunikasi (speech delay). Askrindo mendorong lembaga PAUD yang sudah siap secara ketenagaan untuk membuka layanan PAUD Inklusi agar semua anak usia dini dapat terlayani sesuai dengan haknya mendapatkan pendidikan yang layak.
Askrindo mendukung penuh pemerataan PAUD yang saat ini menjadi kebijakan Dinas Pendidikan, sehingga semua anak memiliki hak mendapatkan layanan PAUD, termasuk anak yang berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus selayaknya diberi perhatian penuh untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya baik melalui program inklusi maupun program PAUD Inklusi.
“Hal ini sangat penting untuk menghindari diskriminasi pendidikan dari berbagai aspek (ekonomi, geografi, dll), keistimewaan fisik, berkebutuhan khusus atau juga dikarenakan terbatasnya kemampuan orang tua untuk membiayai anak-anaknya di PAUD Inklusi,” tutup Kun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(END)