Cambridge: Kurikulum Internasional Perkaya, Bukan Geser Sistem Pendidikan Lokal

Cambridge: Kurikulum Internasional Perkaya, Bukan Geser Sistem Pendidikan Lokal

Bisnis.com, JAKARTA — Penerapan kurikulum internasional di institusi pendidikan dinilai dapat berfungsi sebagai pelengkap dibandingkan dengan mengganti sistem pendidikan yang sudah ada.

Senior Country Manager Indonesia dari Cambridge, Dian Indah Apriyani, mengatakan kurikulum ini justru berfungsi sebagai pelengkap untuk membekali siswa dengan pola pikir kritis, keterampilan analitis, dan kemampuan bahasa yang relevan di tingkat global.

Hal ini dikarenakan fokus kurikulum internasional tidak hanya terletak pada pengembangan individu, tetapi juga pada peningkatan mutu pendidikan nasional secara keseluruhan. 

Alhasil integrasi kurikulum internasional dapat dijadikan sebagai upaya memperkaya sistem pendidikan.

“Kurikulum internasional itu bukan untuk mengganti kurikulum di suatu negara, tetapi untuk memperkaya dan melengkapi kurikulum di negara tersebut,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).

Dia menekankan bahwa kurikulum nasional tetap vital. 

Selain itu, dia mencontohkan sekolah negeri yang menerapkan kurikulum internasional memberikan contoh bahwa kolaborasi ini tidak menciptakan kesenjangan, melainkan memberikan pengalaman belajar yang setara bagi semua siswa. 

“Jadi, ini juga sepertinya kenapa banyak sekali sekolah yang menerapkan kurikulum internasional meskipun mereka juga pastinya menerapkan kurikulum nasional. Jadi mereka mengintegrasikan kurikulum nasional ke internasional,” imbuhnya.

Sementara itu, Director of Marketing and Sales at SIS Group of Schools Indra Erwin menilai kurikulum Cambridge kuat secara akademik. Dengan demikian kurikulum ini cocok untuk membangun dasar yang solid di jenjang menengah, sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti IB yang lebih komprehensif dan well-rounded.

Selain kurikulum, dia menilai ujung tombak dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas saat ini adalah guru.  

Menurutnya, sekolah yang menaruh investasi besar pada kualitas sumber daya manusia bakal memiliki guru yang jauh lebih berdampak pada masa depan anak.