Bungkam Crystal Palace 5-2 dan Tembus Lima Besar!

Bungkam Crystal Palace 5-2 dan Tembus Lima Besar!

JAKARTA – Manchester City menunjukkan karakter sejati sang juara dengan membalikkan keadaan secara dramatis dari ketertinggalan 0-2 menjadi kemenangan telak 5-2 atas Crystal Palace di Etihad Stadium, Sabtu malam 12 April.

Hasil ini membawa skuad asuhan Pep Guardiola naik ke posisi empat klasemen sementara Premier League, membuka kembali peluang untuk lolos ke Liga Champions musim depan.

Pertandingan dimulai dengan mengejutkan. Crystal Palace tampil menggila di awal laga dan berhasil unggul dua gol terlebih dahulu. Tekanan intens dari lini depan Palace membuat pertahanan City porak-poranda. Ketika Eberechi Eze hampir menambah gol ketiga sebelum akhirnya dianulir karena offside, publik Etihad sempat terdiam.

Namun, semua berubah ketika Kevin De Bruyne mencetak gol lewat tendangan bebas indah yang menghujam masuk melalui tiang gawang. Gol tersebut menjadi titik balik yang membakar semangat City. Hanya dalam hitungan menit, City menguasai permainan sepenuhnya.

Gol demi gol pun datang bertubi-tubi. Mateo Kovacic mencetak gol ketiga yang membawa City unggul 3-2, disusul James McAtee yang mencetak gol keempat hasil dari umpan panjang brilian kiper Ederson. McAtee mengakui bahwa City menunjukkan karakter luar biasa untuk bangkit. “Kami tahu kami bermain bagus meskipun tertinggal. Kami hanya perlu waktu,” ujarnya kepada TNT Sports.

Sementara itu, Ederson menorehkan rekor baru dengan menjadi kiper pertama yang mencetak empat assist dalam satu musim Premier League. Umpannya ke McAtee menjadi sorotan tersendiri, meskipun sayangnya ia harus keluar karena cedera.

Kevin De Bruyne menjadi pusat perhatian sepanjang pertandingan. Ia bukan hanya mencetak gol pembuka, tetapi juga menjadi motor serangan utama City sepanjang laga. “Kevin yang kita kenal kembali. Dia bermain bebas dari rasa sakit dan itu terlihat dari performanya hari ini,” kata Pep Guardiola usai laga kepada BBC. “Dia memimpin tim dan memberi contoh. Momentum kebangkitan kami berasal dari golnya.”

Mantan gelandang Chelsea, Joe Cole, juga memuji De Bruyne, menyebutnya sebagai pemimpin sejati yang bisa membalikkan pertandingan seorang diri. “Dia benar-benar mengubah jalannya laga. Sejak gol tendangan bebas itu, dia tak terbendung,” ujarnya di TNT Sports.

Mantan striker Rangers, Ally McCoist, ikut angkat suara: “Hanya segelintir pemain modern yang bisa mengambil kendali permainan seperti itu. De Bruyne salah satunya.”

Meski sempat tampil menjanjikan, Crystal Palace justru ambruk setelah unggul. Sang manajer Oliver Glasner terang-terangan mengkritik performa Jean-Philippe Mateta yang ditarik keluar saat jeda babak pertama. “Dia kalah dalam banyak duel dan kehilangan bola terlalu sering. Kesalahan saya adalah mengubah sistem, bukan menariknya keluar,” ujar Glasner.

Ini menjadi momen langka di Premier League—hanya ketiga kalinya dalam sejarah liga, sebuah tim mampu menang dengan selisih tiga gol setelah tertinggal dua gol. Sebelumnya, hanya Arsenal (vs Tottenham, 2012) dan Manchester United (vs Tottenham, 2009) yang pernah melakukannya.

De Bruyne pun disambut hangat oleh para fans di akhir laga, melakukan lap of honour dan memberikan tepuk tangan sebagai bentuk terima kasih. Dengan hanya tiga laga kandang tersisa sebelum ia meninggalkan Etihad sebagai legenda, performa seperti malam ini membuktikan bahwa dirinya masih layak jadi jantung permainan City.

Dengan hasil ini, Manchester City kini duduk di posisi keempat, menggeser beberapa rival dan menekan Newcastle serta Chelsea yang baru akan bertanding esok hari. Persaingan memperebutkan tiket Liga Champions semakin panas—dan City menunjukkan bahwa mereka belum habis.