Bunga Desa Banyuwangi Dorong Warga Kembangkan Wisata Ijen Golden Route

Bunga Desa Banyuwangi Dorong Warga Kembangkan Wisata Ijen Golden Route

Banyuwangi (beritajatim.com) – Program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang digagas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sejak 2021 terus dimanfaatkan untuk mengoptimalkan potensi desa. Saat Bunga Desa di empat desa lereng Gunung Ijen, Ipuk mendorong warga menjadi pelaku utama dalam pengembangan destinasi wisata Ijen Golden Route.

Ijen Golden Route merupakan konsep jalur wisata yang mengangkat berbagai destinasi hidden gem di kawasan lereng Ijen. Rute ini mencakup wisata alam, kuliner lokal, kafe Instagramable, hingga deretan tempat staycation bernuansa etnik.

“Berbagai potensi di sepanjang Ijen Golden Route adalah peluang besar bagi warga. Karena itu, kami ingin agar warga bisa menjadi aktor utama dalam pengelolaannya,” kata Ipuk.

Lokasi wisata ijen golden route di Banyuwangi.

Selama pelaksanaan Bunga Desa di Desa Tamansari, Pakel, Licin, dan Jelun, Ipuk mengeksplorasi sejumlah destinasi. Salah satunya wisata petik stroberi yang menjadi magnet baru di Desa Tamansari. Lokasinya berada tepat di jalur menuju Gunung Ijen dan buka setiap hari mulai pukul 07.00–17.00 WIB.

Sekitar 50 meter dari lokasi tersebut, Ipuk meninjau pengolahan kopi milik kelompok tani setempat, mulai dari proses pulping, hulling, roasting, hingga grinding. Menurutnya, wisata petik stroberi dan kopi cocok untuk wisata keluarga karena menawarkan edukasi langsung di lapangan.

“Ini sangat menarik, terutama untuk wisata edukasi,” ujar Ipuk yang baru-baru ini meraih penghargaan Most Inspiring Tourism Leader dari Kementerian Pariwisata.

Ipuk juga mengunjungi homestay “Pesona Java Ijen”, yang dikelola warga setempat. Kawasan Licin memang memiliki banyak homestay dan cottage dengan pemandangan sawah serta latar Gunung Ranti dan Gunung Ijen. Selain menginap, wisatawan juga bisa menikmati paket pengalaman seperti trekking alam dan kegiatan bertani.

“Saya anak petani dan ingin mengembangkan potensi yang kami punya. Kawasan kami berkembang menjadi daerah wisata, jadi saya ingin memanfaatkan peluang ini,” ujar Dani, pemilik homestay Pesona Java Ijen.

Di banyak homestay lokal, wisatawan dapat merasakan interaksi langsung dengan masyarakat, lengkap dengan keramahtamahan dan budaya setempat. Tarifnya pun terjangkau, terutama bagi backpacker.

Dalam rangkaian Bunga Desa, Ipuk turut meresmikan destinasi baru Banyu Kuwung di Desa Licin, berupa pemandian alami yang dikelola warga. Kawasan kaki Ijen sendiri menyimpan deretan wisata alam lain seperti Sendang Seruni di Tamansari, Air Terjun Kalibendo, hingga Wana Wisata Air Terjun Jagir.

Untuk kuliner, Kecamatan Licin menawarkan berbagai pilihan. Warung Kanggo Riko di Desa Segobang dikenal dengan menu ayam kesrutnya, sementara setiap akhir pekan tersedia Pasar Kuliner Jadoel di Desa Licin yang menyajikan aneka pangan tradisional.

Ipuk menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung pengembangan wisata daerah, khususnya di rute Ijen Golden Route. Ia menegaskan bahwa berbagai upaya penguatan kapasitas warga terus dilakukan, termasuk pelatihan content creator bagi pengelola homestay agar mampu membuat materi promosi yang menarik.

“Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kemajuan pariwisata daerah. Bersama-sama kita akan mendorong pariwisata Banyuwangi yang lebih maju dan menyejahterakan warga,” kata Ipuk. [ayu/but]