BUMN: PT Taspen

  • KPK Sebut Pengusaha Sinarmas Indra Widjaja Mangkir 2 Kali Pemeriksaan Kasus Taspen karena Sakit

    KPK Sebut Pengusaha Sinarmas Indra Widjaja Mangkir 2 Kali Pemeriksaan Kasus Taspen karena Sakit

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut pengusaha Sinarmas Group Indra Widjaja mangkir dari dua kali pemeriksaan kasus dugaan korupsi investasi PT Taspen (Persero) lantaran kondisi kesehatannya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, Indra dipanggil sebagai saksi pada 15 April 2025 dan 12 Februari 2025. Dia tidak hadir pada dua kali pemanggilan tersebut. 

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menyebut Indra tak hadir lantaran memiliki masalah kesehatan. Dia menyebut tim penyidik akan memutuskan apabila akan memanggil lagi salah satu keluarga pendiri Sinarmas itu ke Gedung Merah Putih KPK. Dia pun membuka peluang penyidik untuk mengecek langsung kondisi kesehatan Indra. 

    “Memungkinkan [cek kondisi kesehatan secara langsung]. Memungkinakan untuk itu, tapi kembali lagi itu dikembalikan kepada penyidik nanti penilaiannya,” jelasnya kepada wartawan, dikutip Kamis (1/5/2025). 

    Adapun dikutip situs resmi Sinarmas Multifinance, Indra kini menjabat sebagai Komisaris Utama di salah satu perusahaan milik grup tersebut.  

    KPK menduga salah satu perusahaan Sinarmas, PT Sinarmas Sekuritas, ikut serta dalam menjual sukuk Taspen yang kini diperkarakan. Perusahaan itu diduga menerima keuntungan atas penjualan sukuk Taspen.

    Kini, penyidikan terhadap dua orang tersangka kasus Taspen sudah hampir rampung. Dua orang itu adalah mantan Direktur Investasi yang juga pernah menjabat Direktur Utama Taspen, Antonius N.S Kosasih, serta mantan Direktur Utama PT Insight Investments Management (IIM) Ekiawan Heri. 

    Penyidikan hampir rampung ditandai dengan selesainya audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas penghitungan kerugian keuangan negara pada kasus tersebut. Hasilnya, audit BPK menunjukkan investasi Taspen yang diperkarakan KPK itu menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp1 triliun.

    “Dari hasil pemeriksaan BPK, BPK menyimpulkan adanya penyimpangan yang berindikasi pidana yang mengakibatkan adanya kerugian negara. Kerugian kasus ini adalah sebesar Rp1 triliun,” jelas Direktur Jenderal Pemeriksaan Investigasi BPK I Nyoman Wara kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (28/4/2025). 

    Sebelum audit BPK rampung, KPK menduga kerugian keuangan negara akibat investasi dana kelolaan Taspen senilai Rp1 triliun ke Reksadana PT IIM yakni sebesar Rp200 miliar. 

    Audit BPK itu menunjukkan bahwa total dana yang diinvestasikan Antonius Kosasih itu ke PT IIM, serta sejumlah manajer investasi dan sekuritas, secara keseluruhan menjadi kerugian keuangan negara. 

  • Sudah Otentikasi Tapi Gaji Belum Masuk? Ini Penyebab dan Solusinya

    Sudah Otentikasi Tapi Gaji Belum Masuk? Ini Penyebab dan Solusinya

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar gembira bagi para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) seharusnya datang setiap awal bulan seiring dengan cairnya dana pensiun. Namun, tak jarang, kebahagiaan ini tertunda oleh permasalahan teknis, salah satunya adalah gaji yang belum masuk ke rekening meskipun proses otentikasi telah berhasil dilakukan.

    Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan penerima pensiun. Berikut ini penyebab serta solusi untuk mengatasi gaji belum masuk padahal sudah otentikasi.

    Otentikasi Digital

    Sebagai upaya untuk memastikan dana pensiun diterima oleh pihak yang berhak dan meminimalisir potensi penipuan, TASPEN telah mengimplementasikan sistem otentikasi digital melalui aplikasi Andal by Taspen. Proses ini mengharuskan para pensiunan untuk melakukan verifikasi diri secara berkala.

    Meskipun bertujuan baik, implementasi sistem digital ini tidak selalu berjalan mulus. Beberapa kendala teknis dan administratif terkadang menjadi penghalang pencairan gaji tepat waktu.

    Penyebab dan Solusi Gaji Pensiun Belum Cair Setelah Otentikasi

    Berdasarkan informasi yang dihimpun dan analisis mendalam, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab mengapa gaji pensiun belum masuk ke rekening meskipun otentikasi telah berhasil dilakukan:

    1. Kendala Teknis pada Sistem Otentikasi (Server Overload)

    Seperti halnya sistem daring lainnya, server TASPEN terkadang mengalami lonjakan pengguna secara bersamaan, terutama menjelang tanggal pencairan gaji.

    Kondisi ini dapat menyebabkan sistem menjadi lambat atau bahkan gagal dalam memproses data otentikasi secara langsung ke sistem pembayaran.

    Solusi: Cobalah untuk melakukan otentikasi ulang beberapa saat kemudian, di luar jam-jam sibuk. Pastikan koneksi internet Anda stabil dan kondisi pencahayaan saat otentikasi ulang memadai agar sistem dapat mengenali wajah dengan baik. Jika masalah berlanjut, bersabar dan coba lagi secara berkala.

    2. Data Otentikasi Belum Terkirim dari Instansi (Masa Peralihan)

    Dalam beberapa kasus, terutama bagi pensiunan yang baru saja memasuki masa purna tugas, data otentikasi yang telah dilakukan mungkin belum sepenuhnya terintegrasi atau terkirim dari instansi tempat mereka bekerja sebelumnya ke sistem pembayaran TASPEN. Proses sinkronisasi data antar sistem ini memerlukan waktu.

    Solusi: Segera hubungi bagian kepegawaian atau bagian yang menangani administrasi pensiun di instansi tempat Anda bekerja sebelumnya. Tanyakan apakah data otentikasi Anda sudah diteruskan ke TASPEN. Jika belum, minta mereka untuk segera menindaklanjutinya.

    3. Formulir SPTB (Surat Pemberitahuan Tanda Bukti Diri) Belum Dikirim atau Terdapat Kesalahan

    Formulir SPTB merupakan dokumen penting yang berisi informasi diri penerima pensiun. Meskipun otentikasi digital telah diimplementasikan, pengiriman SPTB fisik (terutama untuk penerima pensiun baru atau dalam kasus perubahan data) mungkin masih diperlukan sebagai validasi tambahan.

    Kesalahan dalam pengisian formulir atau keterlambatan pengiriman juga dapat menghambat proses pencairan gaji.

    Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan foto selfie ditolak saat proses otentikasi di Andal by Taspen, ini solusinya. Tangkapan layar App Store

    Solusi: Pastikan Anda telah mengirimkan formulir SPTB ke kantor TASPEN sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Periksa kembali salinan SPTB Anda untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam pengisian data.

    Jika belum mengirim, segera lakukan pengiriman. Jika ada kesalahan, segera hubungi TASPEN untuk mendapatkan panduan perbaikan.

    4. Keterlambatan dalam Proses Verifikasi dan Pencairan Sistem TASPEN

    Meskipun otentikasi berhasil, proses verifikasi akhir dan pencairan dana pensiun melalui sistem TASPEN tetap memerlukan waktu.

    Ada tahapan-tahapan internal yang harus dilalui sebelum dana benar-benar ditransfer ke rekening penerima. Keterlambatan sesekali mungkin terjadi karena volume data yang besar atau adanya pemeliharaan sistem.

    Solusi: Periksa kembali jadwal pencairan gaji pensiun yang telah ditetapkan oleh TASPEN. Biasanya, TASPEN memiliki jadwal rutin setiap bulannya.

    Jika keterlambatan melebihi batas waktu yang wajar, segera hubungi layanan pelanggan TASPEN untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai status pencairan.

    5. Kesalahan atau Ketidaksesuaian Data di Sistem TASPEN

    Kemungkinan lain adalah adanya kesalahan atau ketidaksesuaian data antara informasi yang Anda berikan saat otentikasi dengan data yang tercatat di sistem TASPEN.

    Hal ini bisa meliputi perbedaan nama, tanggal lahir, nomor rekening, atau informasi lainnya. Ketidaksesuaian data ini dapat memicu penundaan pencairan sebagai langkah pengamanan.

    Solusi: Hubungi layanan pelanggan TASPEN atau kunjungi kantor TASPEN terdekat untuk melakukan pengecekan data diri Anda di sistem.

    Jika ditemukan kesalahan, segera lakukan proses perbaikan data sesuai dengan prosedur yang berlaku. Siapkan dokumen-dokumen pendukung yang valid untuk mempercepat proses perbaikan.

    Tips Agar Gaji Pensiun Cair Tepat Waktu

    Untuk meminimalisir risiko keterlambatan pencairan gaji pensiun setelah otentikasi, berikut beberapa tips tambahan yang dapat Anda lakukan:

    – Jangan menunggu hingga mendekati tanggal pencairan gaji untuk melakukan otentikasi. Lakukan otentikasi beberapa hari sebelumnya untuk memberikan waktu bagi sistem dalam memproses data Anda.

    – TASPEN secara berkala melakukan pembaruan pada aplikasi Andal by Taspen untuk meningkatkan kinerja dan memperbaiki bug. Pastikan Anda selalu menggunakan versi aplikasi yang terbaru.

    – TASPEN biasanya memberikan informasi atau pengumuman terkait proses pencairan gaji melalui aplikasi Andal atau kanal komunikasi resmi lainnya. Periksa secara berkala apakah ada pemberitahuan mengenai potensi kendala atau informasi penting lainnya.

    – Setelah berhasil melakukan otentikasi, simpan bukti atau tangkapan layar sebagai dokumentasi pribadi. Ini dapat berguna jika terjadi masalah di kemudian hari.

    – Jika Anda mengalami masalah atau memiliki pertanyaan terkait pencairan gaji, jangan ragu untuk menghubungi layanan pelanggan TASPEN melalui telepon, email, atau media sosial resmi mereka. Anda juga dapat mengunjungi kantor TASPEN terdekat untuk mendapatkan bantuan langsung.

    Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan foto selfie ditolak saat proses otentikasi di Andal by Taspen, ini solusinya. Tangkapan layar App Store

    Meskipun sistem otentikasi digital bertujuan untuk mempermudah dan mengamankan proses pencairan dana pensiun, kendala teknis dan administratif terkadang tidak dapat dihindari.

    Kunci untuk mengatasi masalah gaji yang belum cair setelah otentikasi adalah dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab dan mengambil langkah proaktif untuk mencari solusi.

    Komunikasi yang efektif dengan pihak terkait, baik instansi tempat bekerja sebelumnya maupun TASPEN, serta ketelitian dalam memastikan data diri dan dokumen-dokumen pendukung sudah benar dan terkirim, akan membantu memastikan dana pensiun Anda cair tepat waktu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cek Jadwal Gaji ke 13 untuk Pensiunan PNS Tahun 2025

    Cek Jadwal Gaji ke 13 untuk Pensiunan PNS Tahun 2025

    JABAR EKSPRES – Bapak dan Ibu pensiunan PNS! Sudah siap menyambut pencairan gaji ke 13 di tahun 2025?

    Pemerintah sudah mengeluarkan info resminya, lho. Yuk, kita bahas tuntas supaya Bapak dan Ibu tidak ketinggalan kabar gembira ini.

    Kabar baik! Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 23 Tahun 2025, pemerintah menetapkan bahwa gaji ke 13 untuk pensiunan PNS akan cair pada bulan Juni 2025.

    BACA JUGA: Punya Koin Rp1000 Kelapa Sawit? Coba Jual di Tempat Ini Laku Jutaan Rupiah!

    Waktunya pas banget nih, bertepatan dengan awal tahun ajaran baru. Jadi, sangat membantu untuk keperluan pendidikan anak atau cucu.

    Tak perlu repot-repot datang ke kantor atau isi formulir, karena pencairannya akan dilakukan otomatis oleh PT Taspen (Persero).

    Dana langsung masuk ke rekening masing-masing pensiunan bersamaan dengan pencairan pensiun bulan Juni. Praktis dan aman, kan?

    Bagaimana Mekanismenya?

    Tenang, semua sudah diatur. PT Taspen akan langsung memproses pencairan ini tanpa perlu pengajuan.

    Bapak dan Ibu tinggal duduk manis di rumah, lalu cek saldo rekening di bulan Juni.

    Dana gaji ke-13 akan langsung masuk bersama dana pensiun reguler. Jadi, tak perlu khawatir soal keterlambatan.

    Apa Saja Komponen Gaji ke-13?

    Nah, sekarang kita bahas bagian yang paling ditunggu: isi dari gaji ke-13 itu sendiri.

    Berdasarkan PMK No. 23 Tahun 2025 dan PP No. 11 Tahun 2025, berikut komponen lengkapnya:

    Pensiun Pokok

    Ini adalah komponen utama yang besarannya sudah disesuaikan dengan kenaikan 12% berdasarkan PP No. 8 Tahun 2024. Lumayan banget, kan?

    Tunjangan Keluarga

    Untuk suami/istri: 10% dari pensiun pokokUntuk anak: 2% dari pensiun pokok per anak (maksimal 3 anak, tapi tergantung instansi bisa dibatasi jadi 2 anak)

    Tunjangan Pangan

    Tunjangan ini diberikan dalam bentuk uang, menyesuaikan harga kebutuhan pokok dan kondisi ekonomi nasional. Jadi tetap relevan dengan harga pasar saat ini.

    Tambahan Penghasilan

    Ini adalah bonus dari pemerintah sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian Bapak dan Ibu selama menjadi ASN. Besarannya bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing instansi.

    Gaji ke 13 adalah bentuk penghargaan atas dedikasi dan kerja keras Bapak dan Ibu selama bertugas sebagai PNS.

  • Korupsi Taspen: Dana Pensiun Dirampok
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 April 2025

    Korupsi Taspen: Dana Pensiun Dirampok Nasional 29 April 2025

    Korupsi Taspen: Dana Pensiun Dirampok
    Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
    DI NEGERI
    yang dihuni berjuta harapan masa tua, ironi ini terjadi:
    dana pensiun
    yang semestinya menjadi sandaran hari senja, justru dirampok terang benderang.
    PT Taspen, lembaga negara yang diberi amanah mengelola dana pensiun para abdi negara, kini terseret dalam pusaran korupsi. Skandal investasi fiktif senilai Rp 1 triliun membuktikan, bahkan hak hidup para pensiunan pun tak lagi sakral di mata sebagian pejabat.
    Dalam pengungkapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terungkap betapa investasi bodong menjadi alat memperkaya diri.
    Mantan Direktur Utama PT Taspen, Antonius NS Kosasih, bersama petinggi PT Insight Investment Management, diduga menggelapkan dana yang bukan hanya angka di atas kertas, tetapi harga diri dan masa depan para pensiunan.
    Kasus ini bermula dari tahun 2019, saat Taspen menempatkan dana investasi di reksa dana RD I-Next G2. Angka yang fantastis: Rp 1 triliun.
    Prosedurnya? Buram. Tata kelolanya? Terabaikan. Risiko? Seolah tak perlu dihitung.
    Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam audit terakhir menyatakan dengan tegas: kerugian negara akibat investasi bodong ini mencapai Rp 1 triliun.
    Uang itu menguap, meninggalkan lubang besar di fondasi keuangan negara, sekaligus menampar logika manajemen risiko yang semestinya ketat di lembaga pengelola dana rakyat.
    Ironisnya, ini bukan pertama kali dana publik dijadikan bancakan. Yang membedakan, kali ini yang dirampok bukan sembarang dana: ini dana pensiun. Hak orang-orang yang di masa mudanya berpeluh untuk republik ini.
    KPK bergerak. Tak sekadar mengejar bayang-bayang, KPK menahan Antonius Kosasih dan Ekiawan Heri Primaryanto. Enam apartemen mewah di Tangerang Selatan, uang tunai Rp 150 miliar disita sebagai bukti kejahatan yang telanjang.
    Namun, penahanan ini seolah membuka luka lama: mengapa lembaga seperti Taspen bisa begitu mudah mengabaikan prinsip kehati-hatian?
    Di mana fungsi pengawasan internal, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian BUMN saat investasi sebesar itu berjalan tanpa dasar yang kuat?
    Lebih dari sekadar penyimpangan administrasi, ini adalah penghianatan terhadap mandat sosial. Dana yang dikelola Taspen bukan dana modal ventura, bukan dana spekulasi, melainkan dana kesejahteraan puluhan juta orang tua bangsa.
    Kasus Taspen adalah cermin retak dari ketidakmampuan negara melindungi dana publik. Betapa mudahnya nilai Rp 1 triliun—yang seharusnya menopang hidup para pensiunan—diobral untuk keserakahan segelintir orang.
    Ini bukan semata kegagalan individu. Ini adalah kegagalan sistemik. Kegagalan yang memperlihatkan betapa pengawasan BUMN masih lemah, betapa akuntabilitas manajemen keuangan negara masih menjadi jargon kosong.
    Pertanyaannya: sampai kapan kita membiarkan institusi-institusi strategis kita menjadi ladang perburuan rente? Sampai kapan kita menutup mata terhadap pengkhianatan yang dilakukan oleh mereka yang diberi mandat untuk mengabdi?
    Dalam sistem yang sehat, kepercayaan adalah modal. Jika kepercayaan itu dirusak oleh tangan-tangan kotor, seluruh bangunan negara ikut rapuh.
    Mungkin bagi sebagian pejabat, kerugian Rp 1 triliun hanyalah satu laporan di meja. Namun, bagi pensiunan guru di kampung, bagi mantan abdi negara yang menggantungkan masa tuanya pada Taspen, Rp 1 triliun adalah jaminan makan, kesehatan, dan martabat.
    Dalam setiap rupiah yang dirampok, ada peluh, ada air mata, ada rasa percaya yang dicabik-cabik. Itulah yang tidak tercermin dalam neraca keuangan, tapi menganga dalam batin rakyat.
    Mengelola dana pensiun bukan hanya urusan bisnis. Ia adalah urusan keadilan antargenerasi. Ia adalah bentuk penghormatan negara terhadap jasa warga yang membangun negeri ini. Ketika negara gagal menjaga dana itu, negara juga gagal menjaga rasa keadilan.
    Mereka yang kini ditahan, tentu harus diadili dengan proses hukum yang adil dan transparan. Namun, tugas negara tidak berhenti di situ. Lebih dari itu, perlu ada pembenahan total terhadap sistem pengelolaan dana pensiun.
    Transparansi investasi harus menjadi prinsip utama. Otoritas pengawasan keuangan harus diperkuat secara nyata, bukan hanya seremonial.
    Keterlibatan publik, termasuk para pensiunan, dalam mengawasi jalannya investasi harus difasilitasi.
    Dan yang paling penting: pengkhianatan terhadap amanah publik harus diberi hukuman seberat-beratnya agar menjadi pelajaran keras bagi siapapun yang tergoda menyentuh dana publik.
    Jika tidak, maka jangan salahkan rakyat jika mereka kian kehilangan kepercayaan pada negara.
    Ada yang lebih berat dari sekadar menuntut pertanggungjawaban hukum: menuntut pertanggungjawaban moral.
    Mereka yang bermain-main dengan dana pensiun tidak sekadar melanggar hukum, mereka menghancurkan nilai dasar penghormatan terhadap masa tua, terhadap jasa, terhadap keadaban publik.
    Dalam setiap negara yang bermartabat, dana pensiun adalah jantung kesejahteraan sosial. Ketika jantung itu dirusak oleh keserakahan, maka penyakit kronis dalam tubuh republik akan segera menyebar.
    Korupsi Taspen
    bukan sekadar soal uang; ini soal bagaimana negara menghargai rakyatnya.
    Kini publik menanti: bukan hanya siapa yang masuk penjara, tapi juga apakah pemerintah akan sungguh-sungguh memperbaiki sistem pengelolaan dana publik.
    Jika kasus Taspen hanya berakhir dengan hukuman kepada individu tanpa reformasi struktural, kita hanya mengulang siklus busuk yang sama: skandal demi skandal, permintaan maaf demi permintaan maaf, tanpa perubahan berarti.
    Sebaliknya, jika kita berani memperbaiki, maka kasus ini bisa menjadi momentum penting: membangun ulang tata kelola keuangan negara yang berorientasi pada integritas dan keadilan sosial.
    Sebab dalam republik yang sehat, masa tua rakyatnya adalah cermin masa depan bangsanya. Dan kita tidak akan pernah menjadi bangsa besar jika dana pensiun pun tak bisa kita jaga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPK Serahkan Hasil Audit Kasus Taspen ke KPK, Kerugian Negara Rp1 Triliun

    BPK Serahkan Hasil Audit Kasus Taspen ke KPK, Kerugian Negara Rp1 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan hasil audit pemeriksaan investigatif dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara pada kasus investasi PT Taspen (Persero) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Hasil audit menunjukkan terdapat kerugian keuangan negara total Rp1 triliun pada kasus tersebut. 

    Direktur Jenderal Pemeriksaan Investigasi BPK I Nyoman Wara menyebut penghitungan kerugian keuangan negara itu merupakan permintaan dari KPK, yang menangani kasus tersebut saat ini. 

    Menurut I Nyoman, pihaknya menyimpulkan adanya penyimpangan dalam kegiatan investasi Taspen yang berindikasi pidana dan merugikan keuangan negara. 

    “Dari hasil pemeriksaan BPK, BPK menyimpulkan adanya penyimpangan yang berindikasi pidana yang mengakibatkan adanya kerugian negara. Kerugian kasus ini adalah sebesar Rp1 triliun,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (28/4/2025). 

    Untuk diketahui, KPK menggunakan pasal dan 3 Undang-Undang (UU) tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor untuk mengusut kasus tersebut. Audit dari BPK merupakan syarat untuk memenuhi pasal yang disangkakan kepada para tersangka. 

    Dengan selesainya proses audit perhitungan kerugian keuangan negara, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menyebut proses penyidikan terhadap kasus Taspen sudah hampir selesai. 

    “Ini artinya bahwa penanganan perkara PT Taspen pada tahap penyidikan ini sudah selesai hampir selesai tinggal nanti kita limpahkan ke penuntutan dan sebentar lagi dilakukan persidangan,” ujarnya pada kesempatan yang sama. 

    Sebelumnya, KPK menyebut potensi kerugian keuangan negara pada kasus investasi Taspen mencapai Rp200 miliar. Saat itu, lembaga antirasuah belum mendapatkan audit perhitungan kerugian keuangan negara dari pihak auditor terkait dengan keseluruhan kerugian negara (total loss) pada kasus tersebut. 

    KPK telah menetapkan dua orang tersangka pada kasus tersebut yakni mantan Direktur Investasi yang juga pernah menjabat Direktur Utama Taspen, Antonius NS Kosasih, serta mantan Direktur Utama PT Insight Investments Management (IIM) Ekiawan Heri. 

    Kasus itu diduga merugikan keuangan negara akibat penempatan dana Taspen senilai Rp1 triliun ke reksadana PT IIM. 

  • Cara Cek Jadwal Pencairan Gaji ke-13 Pensiunan 2025

    Cara Cek Jadwal Pencairan Gaji ke-13 Pensiunan 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar baik kembali menghampiri para purnabakti Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pemerintah Republik Indonesia dipastikan akan kembali mencairkan gaji ke-13 bagi para pensiunan PNS pada tahun 2025.

    Gaji ke-13 ini merupakan wujud penghargaan dan perhatian negara atas pengabdian para pensiunan selama bertugas. Tentunya, informasi mengenai jadwal pasti pencairan dan besaran dana yang akan diterima menjadi hal yang sangat dinantikan oleh para penerima manfaat.

    Meskipun tanggal pasti pencairan gaji ke-13 pensiunan tahun 2025 belum secara resmi diumumkan, terdapat beberapa langkah proaktif yang dapat dilakukan oleh para pensiunan PNS untuk memantau informasi terkini dan mempersiapkan diri.

    Artikel ini akan mengulas cara-cara efektif untuk mengecek jadwal pencairan, memahami potensi besaran yang akan diterima, serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan agar proses pencairan berjalan lancar.

    Cara Cek Jadwal Pencairan Gaji ke-13 Pensiunan 2025

    Bagi para pensiunan PNS yang ingin mendapatkan informasi terakurat mengenai jadwal dan besaran gaji ke-13 tahun 2025, berikut adalah beberapa saluran resmi dan terpercaya yang dapat diakses:

    1. Akses Laman Resmi PT Taspen (Persero)

    PT Taspen sebagai lembaga yang mengelola dana pensiun PNS akan menjadi sumber informasi utama terkait pencairan gaji ke-13. Para pensiunan disarankan untuk secara berkala mengakses laman resmi PT Taspen.

    Biasanya, pengumuman resmi mengenai jadwal dan mekanisme pencairan akan dipublikasikan melalui situs web ini. Pastikan Anda mengakses situs resmi untuk menghindari informasi yang tidak valid.

    2. Pantau Pengumuman Resmi dari BKN dan Kementerian Keuangan

    Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga memiliki peran penting dalam kebijakan dan pelaksanaan pembayaran gaji ke-13.

    BKN sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas administrasi kepegawaian dan Kemenkeu sebagai pengelola anggaran negara akan mengeluarkan pengumuman resmi terkait hal ini. Para pensiunan dapat memantau situs resmi BKN untuk mendapatkan informasi yang valid.

    3. Hubungi Instansi Tempat Terakhir Bertugas

    Meskipun informasi utama akan disampaikan oleh Taspen, BKN, dan Kemenkeu, menghubungi instansi tempat terakhir Anda bertugas juga dapat menjadi langkah yang baik.

    Instansi terkait mungkin memiliki informasi administratif tambahan atau mekanisme internal terkait penyaluran gaji ke-13 kepada para pensiunannya.

    Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) menyampaikan paparan dalam konferensi pers terkait kebijakan pemerintah untuk rakyat menjelang Hari Raya Idul Fitri di Istana Kepresidenan Jakarta, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Presiden Prabowo menyebutkan THR 2025 bagi ASN, TNI/Polri, dan pensiunan mulai dicairkan Senin, 17 Maret 2025 dan gaji ke-13 untuk ASN akan dibayar pada awal tahun ajaran baru sekolah atau Juni 2025. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa. ANTARA FOTO

    Waspada Hoaks

    Di era digital ini, informasi hoaks atau berita palsu dapat dengan mudah menyebar, terutama melalui media sosial. Para pensiunan PNS diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah mempercayai informasi yang sumbernya tidak jelas.

    Pastikan setiap informasi mengenai pencairan gaji ke-13 selalu bersumber dari instansi pemerintah resmi atau media massa yang terpercaya dan kredibel. Verifikasi setiap informasi yang Anda terima sebelum menyebarkannya kepada orang lain.

    Akses Aplikasi Andal By Taspen

    PT Taspen telah mengembangkan aplikasi Andal by Taspen yang dapat diakses melalui smartphone.

    Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur yang memudahkan para pensiunan untuk mengakses informasi dan layanan terkait dana pensiun mereka, termasuk informasi mengenai status pembayaran gaji ke-13.

    Dengan memanfaatkan aplikasi ini, para pensiunan dapat memantau perkembangan informasi dari mana saja dan kapan saja tanpa perlu datang langsung ke kantor Taspen.

    Jika para pensiunan mengalami kendala atau memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait pencairan gaji ke-13, jangan ragu untuk menghubungi layanan call center atau kantor cabang Taspen terdekat.

    Petugas Taspen akan siap membantu memberikan informasi dan solusi atas permasalahan yang Anda hadapi. Informasi kontak layanan Taspen dapat ditemukan di situs resmi mereka.

    Pemberian gaji ke-13 kepada pensiunan PNS merupakan bentuk apresiasi dan perhatian negara atas jasa-jasa yang telah mereka berikan selama mengabdi sebagai abdi negara.

    Diharapkan, tambahan penghasilan ini dapat meringankan beban ekonomi para pensiunan, terutama dalam menghadapi berbagai kebutuhan hidup yang terus meningkat.

    Pemerintah terus berupaya untuk memastikan proses pencairan gaji ke-13 berjalan lancar dan tepat waktu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hari Kartini, 17 wanita pimpinan cabang Taspen motivasi generasi muda

    Hari Kartini, 17 wanita pimpinan cabang Taspen motivasi generasi muda

    Kami percaya bahwa masa depan bangsa dimulai dari anak-anak yang mendapatkan kasih sayang, pendidikan yang layak, dan teladan yang baik

    Jakarta (ANTARA) – PT TASPEN (Persero) melibatkan 17 wanita manajer kantor cabang perusahaan (branch manager) untuk berpartisipasi dalam peringatan Hari Kartini sekaligus sebagai rangkaian perayaan HUT ke-62 TASPEN dengan membagikan kisah inspiratif kepada generasi muda.

    Corporate Secretary TASPEN Henra menyampaikan bahwa kegiatan bertajuk “Cerita Ibu Srikandi TASPEN untuk Anak Indonesia” tersebut merupakan inisiatif berkelanjutan dari program serupa yang telah dilaksanakan pada tahun lalu, sebagai wujud kontribusi perseroan terhadap pembentukan karakter generasi muda sejak usia dini.

    “Program ini sudah pernah dilaksanakan dan merupakan simbol dedikasi serta kasih sayang dari para pemimpin perempuan TASPEN kepada anak-anak Indonesia,” kata Henra dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan bahwa kegiatan yang yang diprakarsai oleh Srikandi TASPEN tersebut dilaksanakan secara serentak pada 21-22 April 2025 dengan total peserta lebih dari 400 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-Kanak (TK) di lingkungan kantor cabang perseroan.

    Kegiatan tersebut diisi dengan membacakan buku cerita motivasi yang inspiratif kepada anak-anak disertai dengan edukasi anti-bullying, sesi tanya jawab interaktif, serta permainan edukatif.

    Henra menuturkan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya membangkitkan antusiasme anak-anak, tapi juga memberikan nilai moral yang kuat tentang keberanian, kebaikan, dan pentingnya saling menghargai terhadap sesama.

    Sebagai bentuk kepedulian sosial perseroan, para peserta kegiatan juga mendapatkan buku cerita, alat tulis, dan makanan ringan sehat yang dibagikan secara langsung oleh para Srikandi Taspen tersebut.

    Ia mengatakan bahwa perempuan memegang peranan penting di TASPEN, tercermin dari komposisi pegawai perseroan yang hampir 50 persen merupakan perempuan.

    Selain itu, hampir 20 persen dari jumlah tersebut menempati posisi sebagai pejabat atau pemimpin dalam struktur organisasi perusahaan, menegaskan komitmen perusahaan dalam menciptakan ekosistem kerja yang inklusif sekaligus memberdayakan perempuan untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan strategis.

    Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pelibatan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat, hingga pembangunan bangsa.

    Melalui program “Cerita Ibu Srikandi TASPEN untuk Anak Indonesia”, Henra menyatakan bahwa pihaknya berharap dapat terus memperkuat peran sosial perusahaan di masyarakat serta memberikan inspirasi kepada BUMN dan institusi lainnya untuk menumbuhkan kepedulian terhadap generasi penerus bangsa.

    “Kami percaya bahwa masa depan bangsa dimulai dari anak-anak yang mendapatkan kasih sayang, pendidikan yang layak, dan teladan yang baik,” ujarnya.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Catat! Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan 2025 Cair Segera, Ini Rincian Besaran

    Catat! Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan 2025 Cair Segera, Ini Rincian Besaran

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah kembali memberikan gaji ke-13 untuk tahun 2025 kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai PPPK, TNI, Polri, serta pensiunan termasuk mantan PNS dan pejabat negara.

    Hal ini tertuang dalam aturan resmi yang sudah ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 23 Tahun 2025 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2025.

    Kapan Gaji ke-13 2025 Cair?

    Jadwal pencairan dimulai pada 1 Juni hingga 30 Juni 2025. Pencairan dilakukan secara bertahap oleh PT Taspen (Persero).

    Jadwal bisa sedikit berbeda tergantung kebijakan masing-masing instansi dan daerah. Gaji ke-13 ini diberikan untuk membantu kebutuhan para penerima, terutama menjelang tahun ajaran baru sekolah.

    Namun, tidak semua pegawai berhak menerima. Gaji ke-13 tidak diberikan kepada:

    Pegawai yang sedang cuti di luar tanggungan negara Pegawai yang sedang ditugaskan di luar instansi pemerintah dan menerima gaji dari tempat lain Berapa Besaran Gaji ke-13 2025?

    Besarnya gaji ke-13 setara dengan penghasilan bulan Mei 2025, yaitu:

    Gaji pokok Tunjangan keluarga Tunjangan pangan Tambahan penghasilan lainnya (sesuai ketentuan)

    Jumlah yang diterima bisa berbeda-beda, tergantung:

    Pangkat atau golongan terakhir Lama masa kerja Kebijakan masing-masing instansi
    Cara Menghitung Gaji ke-13 untuk Pensiunan

    Gaji ke-13 dihitung dari total penghasilan yang biasanya diterima setiap bulan, dengan komponen berikut:

    Gaji Pokok Pensiun Tunjangan Keluarga (untuk istri/suami dan anak, jika ada) Tunjangan Pangan Tambahan Penghasilan (jika ada)

    Contoh Simulasi Perhitungan Gaji ke-13:

    Misalnya, seorang pensiunan PNS Golongan III memiliki penghasilan seperti berikut:

    Gaji Pokok Pensiun: Rp3.500.000 Tunjangan Istri (10% dari gaji pokok): Rp350.000 Tunjangan Anak (2% dari gaji pokok): Rp70.000 Tunjangan Pangan: Rp200.000 Tambahan Penghasilan: Rp100.000

    Maka total gaji ke-13 yang diterima adalah:

    Rp3.500.000 + Rp350.000 + Rp70.000 + Rp200.000 + Rp100.000 = Rp4.220.000

    Pemerintah memastikan bahwa proses penghitungan gaji ke-13 dilakukan secara adil, transparan, dan akurat, sebagai bentuk penghargaan kepada para ASN dan pensiunan yang telah mengabdi kepada negara.

    Bagi para pensiunan atau keluarga yang mengurusi, pastikan rutin memantau informasi resmi dari instansi terkait agar tidak ketinggalan kabar terbaru soal pencairan. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Rayakan HUT ke-62, TASPEN Gelar Program Cerita Ibu Srikandi TASPEN untuk Anak Indonesia – Halaman all

    Rayakan HUT ke-62, TASPEN Gelar Program Cerita Ibu Srikandi TASPEN untuk Anak Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 serta Hari Kartini, PT TASPEN (Persero) kembali menggelar beragam rangkaian kegiatan yang menggugah semangat sosial dan edukatif, salah satunya yaitu program bertajuk “Cerita Ibu Srikandi TASPEN untuk Anak Indonesia” yang diprakarsai oleh Srikandi TASPEN.

    Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah sukses dilaksanakan pada tahun lalu dan menjadi inisiatif berkelanjutan sebagai bentuk nyata kontribusi TASPEN terhadap pembentukan karakter generasi muda sejak usia dini.

    Tahun ini, program Cerita Ibu Srikandi TASPEN dilaksanakan secara serentak pada tanggal 21-22 April 2025 oleh 17 Woman Top Leader TASPEN yang menjabat sebagai Branch Manager di seluruh Indonesia. Dengan total peserta lebih dari 400 anak, kegiatan digelar di PAUD atau TK yang berada di 17 Kantor Cabang TASPEN. Para Ibu Srikandi TASPEN membacakan buku cerita motivasi yang inspiratif kepada anak-anak, disertai dengan edukasi anti bullying, sesi tanya jawab interaktif, serta permainan edukatif.

    Kegiatan tersebut tidak hanya membangkitkan antusiasme anak-anak, namun juga memberikan nilai moral yang kuat tentang keberanian, kebaikan, dan pentingnya saling menghargai sesama. Sebagai bentuk kepedulian sosial, para peserta didik juga menerima buku cerita, alat tulis, dan snack sehat yang dibagikan secara langsung oleh para Branch Manager.

    Corporate Secretary TASPEN, Henra, mengatakan, “Program ini sudah pernah dilaksanakan dan merupakan simbol dedikasi serta kasih sayang dari para pemimpin perempuan TASPEN kepada anak-anak Indonesia. Kami percaya bahwa masa depan bangsa dimulai dari anak-anak yang mendapatkan kasih sayang, pendidikan yang layak, dan teladan yang baik.”

    Melalui program “Cerita Ibu Srikandi TASPEN untuk Anak Indonesia”, TASPEN berharap dapat terus memperkuat peran sosialnya di masyarakat serta memberikan inspirasi kepada BUMN dan institusi lainnya untuk menumbuhkan kepedulian terhadap generasi penerus bangsa.

    Perempuan memegang peranan penting di TASPEN, tercermin dari komposisi hampir 50 persen Insan TASPEN yang merupakan perempuan. Hampir 20 persen dari jumlah tersebut menempati posisi sebagai pejabat atau pemimpin, menegaskan komitmen perusahaan dalam menciptakan ekosistem kerja yang inklusif sekaligus memberdayakan perempuan untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan strategis.

    Hal ini juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN melalui Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dalam mendukung Presiden Prabowo meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk melalui pelibatan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat, hingga pembangunan bangsa.(*)

     

  • Catat! Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan 2025 Cair Segera, Ini Rincian Besaran

    Gaji ke-13 Pensiunan 2025 Kapan Cair dan Berapa Besarannya?

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar baik menghampiri para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), serta para mantan pejabat negara.

    Pemerintah Republik Indonesia telah secara resmi mengumumkan jadwal dan komponen gaji ke-13 untuk tahun 2025 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 23 Tahun 2025 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2025.

    Kepastian ini tentu membawa angin segar bagi para purnabakti, memberikan kejelasan mengenai waktu pencairan dan besaran tunjangan yang akan diterima.

    Lantas, kapan tepatnya dana pensiun tambahan ini akan cair dan berapa besarannya? Berikut adalah ulasan mendalam berdasarkan regulasi dan informasi terkini.

    Jadwal Pencairan Gaji ke-13 Pensiunan 2025

    Berdasarkan regulasi yang telah ditetapkan, pemerintah mengindikasikan bahwa pencairan gaji ke-13 bagi para pensiunan akan dimulai paling cepat pada bulan Juni tahun 2025.

    Namun, perlu digarisbawahi bahwa tanggal pasti pencairan gaji ke-13 dapat bervariasi antar instansi dan daerah. Faktor-faktor administratif dan teknis di tingkat instansi masing-masing akan mempengaruhi proses distribusi dana.

    Oleh karena itu, para pensiunan disarankan untuk secara aktif memantau pengumuman resmi dari instansi terkait, seperti PT Taspen (Persero) bagi pensiunan PNS, serta badan-badan pengelola pensiun TNI dan Polri.

    Informasi terkini mengenai jadwal pencairan biasanya akan diumumkan melalui situs web resmi, media sosial, atau kantor cabang instansi terkait.

    Komponen Gaji ke-13 Pensiunan

    Gaji ke-13 bagi pensiunan PNS bukan hanya sekadar gaji pokok bulanan. Terdapat beberapa komponen lain yang turut disertakan dalam tunjangan ini, yang secara keseluruhan bertujuan untuk memberikan bantuan finansial yang signifikan. Komponen-komponen gaji ke-13 pensiunan PNS meliputi:

    – Gaji pokok sesuai golongan: Ini adalah besaran gaji pokok terakhir yang diterima pensiunan sebelum memasuki masa purnabakti, sesuai dengan golongan dan pangkatnya.

    – Tunjangan keluarga: Tunjangan ini diberikan kepada pensiunan yang masih memiliki suami/istri dan/atau anak yang memenuhi persyaratan. Besarannya biasanya persentase tertentu dari gaji pokok.

    – Tunjangan pangan: Tunjangan ini merupakan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pangan pensiunan dan biasanya diberikan dalam bentuk uang.

    – Tunjangan jabatan (jika ada): Bagi pensiunan yang sebelumnya menduduki jabatan tertentu yang melekat tunjangan jabatan, komponen ini juga akan diikutsertakan.

    Besaran akhir gaji ke-13 yang diterima oleh masing-masing pensiunan akan bervariasi tergantung pada golongan terakhir sebelum pensiun dan masa kerja.

    Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) menyampaikan paparan dalam konferensi pers terkait kebijakan pemerintah untuk rakyat menjelang Hari Raya Idul Fitri di Istana Kepresidenan Jakarta, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Presiden Prabowo menyebutkan THR 2025 bagi ASN, TNI/Polri, dan pensiunan mulai dicairkan Senin, 17 Maret 2025 dan gaji ke-13 untuk ASN akan dibayar pada awal tahun ajaran baru sekolah atau Juni 2025. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa. ANTARA FOTO

    Pensiunan dengan golongan yang lebih tinggi, seperti golongan IV/a ke atas, umumnya akan menerima jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang pensiun di golongan I atau II. Masa kerja yang lebih lama juga berpotensi mempengaruhi besaran tunjangan yang diterima.

    Estimasi Besaran Gaji ke-13 Pensiunan 2025

    Mengenai besaran gaji ke-13 pensiunan tahun 2025, secara umum, tunjangan ini setara dengan gaji pokok yang diterima pensiunan setiap bulan.

    Namun, penting untuk diingat bahwa total yang diterima bisa lebih besar karena mencakup tunjangan-tunjangan yang melekat, seperti tunjangan keluarga dan tunjangan pangan.

    Sebagai gambaran, jika seorang pensiunan menerima gaji pokok sebesar Rp3.000.000 per bulan, maka besaran gaji ke-13 yang diterimanya kemungkinan besar akan berada di kisaran angka tersebut, ditambah dengan tunjangan keluarga dan pangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Pemerintah berharap, dengan adanya tunjangan ini, para pensiunan dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih sejahtera.

    Siapa yang Berhak Menerima Gaji ke-13 Pensiunan?

    Gaji ke-13 pensiunan tahun 2025 akan diberikan kepada para mantan abdi negara yang telah memasuki masa purnabakti, termasuk:

    – Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

    – Pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI)

    – Pensiunan Kepolisian Republik Indonesia (Polri)

    – Pensiunan Pejabat Negara

    Pemerintah pun mengimbau kepada seluruh calon penerima gaji ke-13 pensiunan untuk memastikan bahwa data kepegawaian dan nomor rekening bank yang tercatat masih aktif dan sesuai.

    Ketidaksesuaian data dapat menyebabkan keterlambatan atau bahkan gagalnya proses pencairan dana. Para pensiunan dapat melakukan pengecekan dan pembaruan data melalui instansi pengelola pensiun masing-masing.

    Kabar mengenai pencairan gaji ke-13 tahun 2025 menjadi angin segar bagi jutaan pensiunan di seluruh Indonesia.

    Meskipun jadwal pasti pencairan masih menunggu pengumuman resmi dari masing-masing instansi, kepastian bahwa dana ini akan cair paling cepat pada bulan Juni memberikan harapan dan kejelasan.

    Dengan komponen yang mencakup gaji pokok dan tunjangan-tunjangan melekat, gaji ke-13 diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan para purnabakti.

    Para pensiunan diimbau untuk terus memantau informasi resmi dan memastikan data diri serta rekening bank dalam kondisi aktif demi kelancaran proses pencairan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News