BUMN: Berdikari

  • PDIP akan peringati puncak Bulan Bung Karno lewat Soekarno Run Bali

    PDIP akan peringati puncak Bulan Bung Karno lewat Soekarno Run Bali

    Jakarta (ANTARA) – PDI Perjuangan (PDIP) akan memperingati puncak Bulan Bung Karno lewat ajang lomba lari bertaraf internasional, Soekarno Run, yang akan digelar di Bali pada akhir Juni mendatang.

    Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan bahwa setelah rangkaian acara Soekarno Run 2025 sukses dilaksanakan di berbagai kota, salah satunya Solo, partai berlambang banteng itu siap menggelar Soekarno Run berskala global di Bali guna memperkuat pesan berdikari dan nasionalisme kepada dunia.

    “Di sana, kami bikin Soekarno Run di tingkat yang lebih tinggi, berdikari dalam level internasional,” katanya ketika menghadiri Soekarno Run Solo di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, dilansir dari keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Komarudin mengemukakan, Bulan Bung Karno selalu diperingati pada bulan Juni karena mengandung tiga tonggak sejarah penting, yaitu 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, 6 Juni sebagai Hari Lahir Bung Karno, dan 21 Juni sebagai hari wafatnya Bung Karno.

    Gelaran Soekarno Run 2025 ini, kata dia, menjadi salah satu cara untuk mengingat semangat juang Sang Proklamator. Menurutnya, ajang Soekarno Run bukan sekadar perlombaan, melainkan cara merawat perjuangan.

    “Ketika kita berlari, kita juga meresapi nilai-nilai perjuangan para pahlawan. Ini adalah cara kita merayakan Indonesia, bersama-sama, dengan langkah kaki yang tangguh,” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Komarudin juga mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Soekarno Run 2025 di Solo yang dihadiri berbagai kalangan usia.

    “Di daerah lain, peserta mayoritas anak SMA. Akan tetapi, di sini melibatkan anak-anak SD dan SMP. Ini luar biasa. Mereka nanti yang akan jadi penanggung jawab bangsa ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua DPC PDIP Solo FX Rudi Hadyatmo mengatakan bahwa Soekarno Run memiliki filosofi ‘berlari di atas kaki sendiri’ sebagai ajakan berdikari.

    “Ini bermaksud mengajak seluruh elemen masyarakat karena yang paling berharga adalah kesehatan. Lari adalah olahraga paling murah. Ketika kita berlari di atas kaki sendiri, itu namanya berdikari,” ujarnya.

    Rudi juga menyambut baik antusiasme warga Solo terhadap acara ini dan menegaskan komitmennya untuk menjadikan Soekarno Run sebagai agenda tahunan.

    Pada Soekarno Run 2025 di Solo, beberapa tokoh penting hadir untuk melepas peserta, di antaranya Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun; Djarot Saiful Hidayat; Ribka Tjiptaning, dan Ronny Talapessy, serta turut disemarakkan oleh kehadiran Wali Kota Solo Respati Ardi, anggota DPR Arya Bima, dan musisi Elfonda Mekel (Once Mekel).

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Desa Energi Berdikari Pertamina, Limbah Ikan Jadi Cuan

    Desa Energi Berdikari Pertamina, Limbah Ikan Jadi Cuan

    Subang, Beritasatu.com – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mendukung upaya masyarakat nelayan di Desa Rawa Meneng meningkatkan perekonomian melalui pengolahan ikan-ikan yang tidak bernilai jual menjadi produk yang dibutuhkan oleh pasar. Dukungan ini bagian dari program Desa Energi Berdikari Pertamina untuk masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Jawa Satu Power (JSP).

    Desa Rawameneng, Kabupaten Subang yang berlokasi di sekitar area PLTGU Jawa-1, adalah desa nelayan yang penghasilan sebagian besar masyarakatnya mengandalkan hasil menangkap ikan di laut. Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru menjadi pusat kegiatan ekonomi desa tersebut di mana setiap hari terdapat aktivitas pelelangan ikan. Sayangnya selain hasil tangkapan nelayan yang bernilai cukup tinggi, banyak juga ikan-ikan kecil yang dibuang karena dianggap tak bernilai jual.

    Namun sekarang limbah ikan tersebut mulai dilirik untuk diolah menjadi produk bernilai jual seperti tepung ikan. Melalui program Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE dan JSP melakukan pendampingan dengan cara menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang melistriki alat pengeringan ikan, sekaligus memberikan edukasi peningkatan ekonomi melalui pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan.

    “Desa Energi Berdikari Pertamina bertujuan membantu masyarakat agar mandiri energi maupun ekonomi. Kami melihat Desa Rawa Meneng memiliki potensi bagus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan dengan memanfaatkan PLTS, biaya energi untuk memproduksi produk olahan ikan di KUD Mina Karya Baru menjadi lebih hemat,” ujar Manager Corporate Communication Pertamina NRE Rika Gresia, dalam sesi edukasi nelayan di KUD Mina Karya Baru.

    Pada kesempatan yang sama, Rika menyampaikan bahwa harapannya program ini meningkatkan kesejahteraan masyarajat nelayan di Desa Rawa Meneng. Program ini memberikan manfaat setidaknya bagi 35 orang nelayan kapal kecil dan 140 orang nelayan anggota KUD Mina Karya Baru. JSP scara berkelanjutan melakukan pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Tidak saja menghemat biaya energi, penggunaan PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) tersebut mendukung upaya penurunan emisi.

    “Biasanya ikan rucah ini kami buang karena harganya sangat rendah. Tapi dengan adanya program ini ikan rucah yang tidak bernilai jual itu bisa kami olah jadi tepung ikan sehingga mwnjadi beenilai ekonomi. Apalagi mesin pengeringnya dioperasikan dengan menggunakan PLTS, biaya produksi jadi lebih hemat,” ungkap Ketua KUD Mina Karya Baru, Karyono.

    Tepung ikan yang diolah dari ikan rucah tersebut bisa menjadi pakan unggas dan ikan yang bernilai gizi tinggi. Tidak saja di Desa Rawa Meneng sendiri, pakan dari bahan dasar tepung ikan juga berpotensi diserap oleh pasar dari desa lain yang banyak membudidayakan ayam dan itik.

    Menurut Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis transisi energi bukan hanya mengenai teknologi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang mandiri secara energi dan ekonomi.

    “Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, tidak hanya mengenai energi baru terbarukan, tapi juga pemanfaatannya, demi lingkungan dan praktik ekonomi berkelanjutan” terang John. 

    VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Desa Energi Berdikari menjadi program Pertamina dalam mendorong ekonomi masyarakat, terutama dengan memanfaatkan energi bersih. Saat ini, Pertamina Grup telah membangun 172 lokasi Desa Energi Berdikari. 

    “Sehingga, kami berharap program ini tak hanya berdampak bagi ekonomi, juga pengurangan emisi karbon,” jelas Fadjar.

    Melalui Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE mendorong sinergi antara energi bersih dan pemberdayaan komunitas lokal, khususnya masyarakat pesisir yang memiliki potensi besar dalam ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan.

  • Inovasi Eco Enzim BUMDes Bersama ITS Dapat Apresiasi Pemkab Sidoarjo

    Inovasi Eco Enzim BUMDes Bersama ITS Dapat Apresiasi Pemkab Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sehat dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi harapan Pemkab Sidoajo. Salah satunya BUMDes Berdikari Abadi Sedatigede Kecamatan Sedati.

    Dalam pengelolaan BUMDes, Pemdes Sedatigede terus mengembangkan unit usahanya. Selain unit usaha Bank Sampah, saat ini BUMDes Berdikari Abadi sedang mengembangkan unit usaha budidaya lele.

    Dalam budidaya lele, BUMDes Sedatigede bekerjasama dengan mahasiswa ITS, dan menciptakan pakan tambahan dari limbah sampah organik. Hasilnya kulit buah nanas dan kulit semangka dapat diolah sebagai pakan tambahan ikan lele.

    Inovasi yang dinamakan Eco Enzim itu juga terbukti mampu mempercepat pertumbuhan ikan lele. Hal ini juga mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana.

    Wabup melihat langsung proses pembuatan Eco Enzim di BUMDes Berdikari Abadi. Disitu juga ditunjukkan budidaya lele dengan tambahan pakan Eco Enzim dan tidak. Hj. Mimik Idayana kagum dengan inovasi tersebut. Selain murah, bahannya juga mudah didapat.

    “Prosesnya piye iki?,” ucap Wabup Mimik Idayana kepada mahasiswa ITS pencipta Eco Enzim, Kamis (12/6/2025).

    Dijelaskan bahwa bahan Eco Enzim murni dari bahan organik tanpa bahan kimia. Semua kulit buah dapat dimanfaatkan kecuali kulit buah durian dan salak. Kulit-kulit buah tersebut cukup dicampur air dan gula jawa.

    Bahan-bahan tersebut kemudian dibiarkan berfermentasi selama 3 bulan dalam wadah tertutup. Namun seminggu sekali wadah itu dibuka untuk mengeluarkan gasnya. “Ini perlu diketahui ibu-ibu,” imbuh Hj. Mimik Idayana.

    Hj. Mimik Idayana melihat proses pembuatan Eco Enzim sangat mudah. Bahkan ibu-ibu rumah tangga bisa membuatnya. Bahannya pun mudah didapat disekitar dapur. Selain itu ia melihat budidaya lele saat ini cukup mudah. Tidak perlu lahan luas. Cukup menggunakan galon air mineral bekas sudah bisa memelihara lele. Ibu-ibu bisa melakukannya untuk menambah pendapatan keluarga.

    “Jadi ibu-ibu rumah pun bisa memelihara ikan lele, tidak punya lahan masih bisa budidaya lele seperti ini,”ucap Wabup Mimik Idayana usai melihat hasil budidaya lele dalam galon air mineral yang dilakukan RT 3 RW 3 Desa Sedatigede yang ditunjukkan saat itu.

    Menurutnya penggunaan bahan-bahan Eco Enzim mampu mengurangi timbunan sampah. Oleh karenanya inovasi Eco Enzim akan berperan mengatasi volume sampah. “Eco Enzim bisa menjadi salah satu upaya mengurangi volume sampah di Sidoarjo,” terangnya. (isa/but)

     

  • Railfans PT KAI Daop 9 Jember Kampanyekan Antipelecehan Seks di Kereta Api

    Railfans PT KAI Daop 9 Jember Kampanyekan Antipelecehan Seks di Kereta Api

    Jember (beritajatim.com) – Komunitas Railfans atau penggemar kereta api dan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengampanyekan antipelecehan seksual pengguna moda transportasi kereta api.

    Ketua Komunitas Railfans Jember Ambang Hari Laksono mengatakan, sejumlah kasus pelecehan sesksual di stasiun dan kereta api masih menimpa penumpang perempuan.

    “Kami ingin mengedukasi seluruh penumpang maupun masyarakat agar kita bersama-sama menumpas tindakan pelecehan seksual di kereta api maupun di transportasi umum lainnya,” katanya.

    Ambang bersyukur Unit Corporate Social Responsibility PT KAI Daop 9 mau bekerja sama menyelenggarakan acara gelar wicara bertajuk ‘Membangun Wanita Berdikari yang Nyaman Bertransportasi Kereta Api’, di halaman Stasiun Jember, Rabu (11/6/2025).

    Acara itu dihadiri Wakil Bupati Jember Djoko Susanto dan ditandai dengan penandatanganan Petisi Antipelecehan Seksual. Selain Wabup Djoko, perwakilan kepolisian dan TNI juga menandatangani petisi tersebut.

    “Perjalanan seorang wanita sendirian tak selalu tentang destinasi, tapi juga tentang rasa aman yang menyertai. Banyak perempuan yang merasa cemas saat bepergian sendiri. Rentan terhadap gangguan fisik bahkan tekanan psikologis. Ketika ruang publik tak ramah, maka kemandirian pun terbatas,” kata Djoko dalam pidatonya.

    Djoko kemudian bercerita tentang anak perempuannya pergi ke Kalimantan untuk menengoknuya seorang diri. “Satu hal saya ingin mengajari anak saya tentang kemandirian.Tapi di sisi lain, saya sebagai orang tua ingin memastikan bahwa perjalanan anak saya aman dari gangguan siapapun,” katanya.

    Maka tanpa sepengetahuan sang anak, Djoko memerintahkan seseorang untuk mengawasi selama perjalanan kereta api dan menuju bandara. “Alhamdulillah sampai di tempat saya dengan aman,” katanya.

    Djoko berharap inisiatif PT KAI dan railfans ini bisa dikembanhkan di ruang-ruang publik lain di Kabupaten Jember. “Itu adalah tugas kami. Tentunya dengan melibatkan semua stakeholder dan masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan, ada sejumlah perangkat yang dipasang untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang, terutama perempuan.

    “Kami sudah memiliki CCTV, baik di stasiun maupun di dalam kereta api, dan semuanya dalam kondisi aman. Lalu untuk petugas kereta api, kami ada Polsuska yang selalu mengamankan perjalanan kereta api,” kata Cahyo.

    Selain itu, PT KAI Daop 9 mempunyai fitur baru yang lebih ramah terhadap wanita. “Namanya female seat map. Jadi penumpang wanita ini dapat memilih tempat duduk bersebelahan dengan sesama penumpang wanita. Jadi ini untuk menjamin rasa aman. Ini bisa diakses melalui aplikasi,” kata Cahyo.

    Pelaku pelecehan seksual akan dilarang menggunakan kereta api. “Pada 2024 ada satu orang penumpang yang di-black list. Penumpang tersebut dilaporkan ke pihak berwajib oleh korban dan kami melakukan pendampingan,” kata Cahyo. [wir]

  • Pertamina Dukung Hari Lingkungan Hidup Sedunia Lewat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat – Page 3

    Pertamina Dukung Hari Lingkungan Hidup Sedunia Lewat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat – Page 3

    Rudi Ariffianto VP CSR & SMEPP Management Pertamina menyampaikan bahwa secara berkelanjutan Pertamina berkomitmen dan fokus melaksanakan berbagai program CSR yang dapat mengatasi permasalahan lingkungan.

    “Momentum Hari Lingkungan Hidup ini kami manfaatkan untuk memperkuat kolaborasi dengan masyarakat. Pengelolaan sampah dan pelestarian pesisir menjadi fokus utama kami dalam membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Rudi.

    Masih di dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina juga melakukan penanaman simbolis 100 bibit mangrove di area Ekowisata Mangrove Si Manja. Bersama masyarakat lokal dan kelompok sadar wisata, Pertamina targetkan untuk menanam 5.000 bibit mangrove sebagai bentuk perbaikan ekosistem pesisir di kawasan Ekowisata Mangrove Si Manja, yang menjadi bagian dari Program Desa Energi Berdikari.

    Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kemunduran garis pantai akibat tingginya laju erosi, rendahnya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan ekosistem mangrove, serta belum tersedianya alternatif mata pencaharian yang layak bagi masyarakat pesisir. Dengan unit pemberdayaan masyarakat berbasis ekosistem mangrove yang mampu meningkatkan pendapatan melalui sektor wisata, sekaligus menjaga kelestarian alam.

    Pertamina melalui pendekatan kolaboratif, program ini tidak hanya berfokus pada aspek ekologis, namun juga pada pengembangan wisata mangrove yang berpotensi menjadi sumber pendapatan daerah dan penguatan ekonomi warga sekitar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

     

    (*)

  • Santri Expo 2025 di Jombang: GP Ansor dan Fatayat NU Tunjukkan Semangat Ekonomi – Budaya

    Santri Expo 2025 di Jombang: GP Ansor dan Fatayat NU Tunjukkan Semangat Ekonomi – Budaya

    Jombang (beritajatim.com) – Lapangan Pulo, Kecamatan Jombang, menjadi saksi semaraknya Nahdlatut Tujjar Santri Expo 2025, yang digelar mulai 8 hingga 16 Juni 2025. Acara ini menghadirkan semangat baru dalam pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya lokal, sekaligus memperingati Hari Lahir GP Ansor ke-91 dan Fatayat NU ke-75.

    Bukan sekadar bazar, Santri Expo 2025 menghadirkan ratusan pelaku UMKM yang menjajakan aneka kuliner halal, jajanan khas Njombangan, serta produk-produk kreatif dari santri dan masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kader muda NU tak hanya memelihara tradisi, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong kemandirian ekonomi.

    Ketua PAC GP Ansor Jombang Kota, Akhdanil Farikhi, memberikan sambutan penuh semangat dalam pembukaan acara pada Minggu (8/6/2025).

    “Santri Expo 2025 ini bukan sekadar hiburan atau bazar. Ini adalah ikhtiar konkret untuk membuktikan bahwa santri hari ini tidak hanya bisa mengaji, tapi juga mampu berdikari secara ekonomi. Menuju Ansor Jombang Satu Barisan, berarti menyatukan kekuatan dakwah, sosial, dan ekonomi menjadi satu arah perjuangan,” ungkapnya.

    Di setiap malam, suasana religius menyelimuti arena expo dengan gema Shalawatan dan Al-Barjanji. Para pengunjung juga disuguhi pentas seni santri dari berbagai pondok pesantren, penampilan Rijalul Ansor, hingga aneka lomba kreatif yang memikat minat generasi muda. Salah satu daya tarik utama tahun ini adalah Festival Tahu Petis, yang menjadi magnet wisatawan lokal.

    Ditambah dengan hiburan dari panggung utama serta wahana permainan anak, kegiatan ini menghadirkan semangat gotong royong yang terasa nyata. Hadir pula sejumlah tokoh NU, pengurus Fatayat, dan tokoh masyarakat. Kehadiran Cak Sodiq dengan penampilan spesial turut membakar semangat hadirin di malam puncak.

    “Kami ingin menampilkan wajah santri yang progresif. Melalui kegiatan seperti ini, kami berupaya menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban. Santri tidak boleh hanya menunggu perubahan, tapi harus menjadi bagian dari perubahan itu sendiri,” lanjut Akhdanil.

    Santri Expo 2025 menjadi cerminan kolaborasi antargenerasi dalam tubuh NU, dengan GP Ansor dan Fatayat NU sebagai motor penggerak. Spirit ‘Satu Barisan’ yang digaungkan bukan hanya slogan seremonial, melainkan tekad kolektif untuk menggerakkan perubahan dari akar rumput, membangun Jombang yang lebih maju dengan fondasi religius dan ekonomi yang kuat. [suf]

  • Industri Alkes Lokal Digenjot biar RI Nggak Impor Terus

    Industri Alkes Lokal Digenjot biar RI Nggak Impor Terus

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggenjot industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri untuk meningkatkan produksi. Langkah ini menjadi bagian penting mengurangi ketergantungan impor, menarik investasi, serta membuka peluang lapangan kerja baru di sektor industri manufaktur.

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta menegaskan pemerintah berkomitmen mempercepat penguatan ekosistem industri alat kesehatan (alkes) nasional, mulai dari hulu hingga hilir.

    “Arahan Bapak Presiden Prabowo sudah jelas, termasuk juga tekad Bapak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, bahwa kita harus bisa berdikari di sektor strategis, seperti industri alat kesehatan,” ujar Setia dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Sabtu (7/6/2025).

    Oleh karena itu, Kemenperin mendorong transformasi industri alkes yang inovatif, berbasis teknologi, dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri.

    Apalagi, industri alkes merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Adapun fokus utama dari peta jalan ini adalah pengembangan industri yang berbasis inovasi, teknologi digital, dan efisiensi rantai pasok.

    “Artinya, industri alat kesehatan memiliki peranan penting sebagai sektor strategis yang diarahkan untuk memperkuat substitusi impor dan meningkatkan kemandirian nasional. Dengan dukungan teknologi manufaktur cerdas dan otomatisasi, industri ini diharapkan mampu menjadi tulang punggung dalam penyediaan alat kesehatan yang berkualitas,” terang Setia.

    Selain terus mendukung untuk substitusi impor, Kemenperin memacu industri alat kesehatan (alkes) nasional berorientasi ekspor ke pasar regional dan global. Beberapa produk unggulan alat kesehatan seperti hospital furniture, jarum suntik, dan alat diagnostik dalam negeri telah mulai menembus pasar ASEAN dan Timur Tengah.

    Kemenperin juga tengah mereformasi tata cara penghitungan dan penerbitan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memperkuat industri nasional. Reformasi ini dilakukan agar juga kebijakan TKDN yang saat ini diterapkan menjadi lebih adaptif, transparan, dan memberikan manfaat optimal bagi pelaku industri dalam negeri.

    Produksi CT Scan

    Kemenperin mengapresiasi inisiatif kerja sama yang dijalin antara PT GE HealthCare dengan PT Forsta Kalmedic Global selaku anak perusahaan PT Kalbe Farma untuk memproduksi Computed Tomography (CT) scan berteknologi canggih. Fasilitas produksi ini berlokasi di pabrik Forsta, Bogor, Jawa Barat.

    CT scan merupakan salah satu alat kesehatan diagnostik yang sering digunakan di dunia medis karena kemampuan diagnostiknya yang terperinci untuk berbagai penyakit. Penyediaan mesin CT scan ini termasuk 10 besar alat kesehatan yang diprioritaskan untuk diproduksi secara lokal karena saat ini masih 100% dipenuhi oleh produk impor.

    “Oleh karena itu, membangun fasilitas produksi CT scan di dalam negeri menjadi penting untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang lebih luas dan dapat menciptakan peluang kerja baru,” ungkap Yvone Astri Della Sijabat, Direktur Forsta.

    Kapasitas produksi terpasang CT scan ini sebesar 52 unit per tahun dengan proyeksi kebutuhan mencapai 306 unit hingga tahun 2027. Proses perakitan dilakukan oleh tenaga kerja lokal yang memperoleh pelatihan dari principal GE.

    Kemenperin juga berharap kolaborasi tersebut dapat lebih memacu industri untuk mengembangkan produknya ke arah yang lebih maju, seperti produksi Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang saat ini juga masih 100% impor.

    (ily/hns)

  • Pertamina Perkuat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat

    Pertamina Perkuat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina perkenalkan program CSR Bank Sampah Abhipraya di Cilacap dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia. Program tersebut sejalan dengan tema HLH Sedunia yang mengusung tema “Ending Plastic Pollution”.

    Bank Sampah Abhipraya merupakan program binaan Kilang Pertamina Cilacap yang dikelola oleh masyarakat Kutawaru. Program ini mengedepankan pengelolaan sampah plastik dan organik berbasis masyarakat sebagai upaya pengurangan limbah sekaligus sumber nilai ekonomi.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Refinery Unit (Kilang) IV Cilacap, Cecep Supriyatna menyampaikan bahwa melalui Bank Sampah Abhipraya Pertamina membantu masyarakat melihat potensi sampah yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal.

    “Dengan fasilitas dan pelatihan dari Pertamina, kini masyarakat dapat mengelola sampah menjadi tabungan, bahan bakar, kompos, dan produk daur ulang,” ungkap Cecep dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (6/6/2025).

    Adapun program ini dilengkapi dengan fasilitas seperti mesin pencacah plastik, alat manual injection untuk membuat mini pot, serta komposter untuk pengolahan limbah organik. Selain itu, warga juga mengembangkan metode budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan sampah organik dan sumber pakan ikan.

    Sementara itu, Ahmad Sobri, local hero Bank Sampah Abhipraya menceritakan dampak positif dari program ini yang terbukti efektif mengatasi permasalahan lingkungan dan di waktu yang sama meningkatkan perekonomian warga.

    “Dulu sampah kami buang ke sungai atau dibakar. Sekarang, dengan adanya bank sampah dan dukungan dari Pertamina, masyarakat mulai memilah dan menyetorkan sampah secara rutin. Hasilnya ditukar dengan kebutuhan harian atau dicatat sebagai tabungan,” ujar Ahmad.

    Menurut dia, keberadaan bank sampah telah memberikan perubahan signifikan dalam kesadaran lingkungan warga serta mendorong praktik ekonomi sirkular di daerah dengan keterbatasan akses transportasi seperti Kutawaru.

    Tidak ketinggalan, VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto menyampaikan, bahwa secara berkelanjutan Pertamina berkomitmen dan fokus melaksanakan berbagai program CSR yang dapat mengatasi permasalahan lingkungan.

    “Momentum Hari Lingkungan Hidup ini kami manfaatkan untuk memperkuat kolaborasi dengan masyarakat. Pengelolaan sampah dan pelestarian pesisir menjadi fokus utama kami dalam membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Rudi.

    Masih di dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina juga melakukan penanaman penanaman simbolis 100 bibit mangrove di area Ekowisata Mangrove Si Manja. Bersama masyarakat lokal dan kelompok sadar wisata, Pertamina targetkan untuk menanam 5.000 bibit mangrove sebagai bentuk perbaikan ekosistem pesisir di kawasan Ekowisata Mangrove Si Manja, yang menjadi bagian dari Program Desa Energi Berdikari.

    Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kemunduran garis pantai akibat tingginya laju erosi, rendahnya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan ekosistem mangrove, serta belum tersedianya alternatif mata pencaharian yang layak bagi masyarakat pesisir. Dengan unit pemberdayaan masyarakat berbasis ekosistem mangrove yang mampu meningkatkan pendapatan melalui sektor wisata, sekaligus menjaga kelestarian alam.

    Pertamina melalui pendekatan kolaboratif, menekankan program ini tidak hanya berfokus pada aspek ekologis, namun juga pada pengembangan wisata mangrove yang berpotensi menjadi sumber pendapatan daerah dan penguatan ekonomi warga sekitar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. 

    (bul/bul)

  • Kolaborasi Anak Muda dan Warga Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina – Page 3

    Kolaborasi Anak Muda dan Warga Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina – Page 3

    Liputan6.com, Cilacap Suyitno dan warga Desa Mernek, Cilacap, Jawa Tengah, kini sudah mampu mengoperasikan alat teknologi pertanian. Alat tersebut digunakan untuk mengeringkan gabah agar tidak tergantung pada cuaca.

    Hal itu bisa dirasakan berkat program Desa Energi Bedikari Pertamina. Dari program tersebut, Suyitno dan warga Desa Mernek menggunakan alat pengering gabah bertenaga hibrida elpiji Bright Gas dan energi surya, yang dinamakan Pingky Rudal.

    Berkapasitas 5 ton untuk 8 jam pengeringan, Pinky Rudal dan teknologi tepat guna lain mampu meningkatkan produksi tani dari 2,5 ton per hektare menjadi 4 ton per hektare.

    “Kami sampai terpaksa menolak orderan jika musim hujan. Karena saking banyaknya kelompok tani lain yang ingin memanfaatkan Pinky Rudal,” ujar Suyitno.

    Setelah Pinky Rudal, kini, Suyitno dan warga Desa Mernek kembali dikenalkan dengan teknologi tepat guna baru. Mereka dikenalkan dengan alat irigasi berbasis IoT dari Adosistering.

    Penggagas Adosistering, Dewi menyebut bahwa alat irigasi berbasis Internet of Things itu mampu mengoptimalkan penggunaan air hingga 50%.

    “Dan bisa mengurangi penggunaan pupuk hingga 20%,” sebutnya.

    Di sisi lain, Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya mengapresiasi inovasi teknologi yang dihadirkan untuk masyarakat Cilacap.

    “Hari ini, kita menyaksikan banyak teknologi tepat guna, terutama dalam hal pertanian Cilacap. Saya sangat mengapresiasi inovasi teknologi tepat guna yang sudah diterapkan di masyarakat. Penerapan teknologi tepat guna ini, menjadi contoh untuk daerah-daerah lain,” ujarnya.

    Asisten Deputi BUMN bidang TJSL, Edi Eko Cahyono menyambut baik penerapan teknologi tepat guna di pedesaan.

    “Kami akan dorong inovasi di Desa Energi Berdikari Pertamina, baik melalui inovasi yang diciptakan oleh internal Pertamina maupun dari luar Pertamina,” ujarnya.

    “Melalui kompetisi-kompetisi yang kami buat, agar bisa memberikan dampak langsung ke masyarakat,” imbuh Edi Eko.

  • Ini Kolab Anak Muda dan Warga, Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina

    Ini Kolab Anak Muda dan Warga, Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina

    Cilacap, Beritasatu.com – Tak pernah terpikirkan oleh Suyitno, bahwa ia dan kelompoknya akan mampu mengoperasikan alat teknologi. Sebelumnya, Suyitno dan warga desa Mernek selalu bercocok tanam seperti dilakukan turun temurun. Menanam, memanen, lalu mengeringkan gabah di bawah mentari. tergantung pada cuaca.

    Melalui program Desa Energi Bedikari Pertamina, Suyitno dan petani di Desa Mernek berhasil mengatasi ketergantungan cuaca dalam pengeringan gabah. Alat pengering gabah bertenaga hibrida elpiji Bright Gas dan energi surya ini dinamakan Pingky Rudal. Berkapasitas 5 ton untuk 8 jam pengeringan, Pinky Rudal dan teknologi tepat guna lain mampu meningkatkan produksi tani dari 2,5 ton per hektar menjadi 4 ton per hektar.

    “Kami sampai terpaksa menolak orderan jika musim hujan. Karena saking banyaknya kelompok tani lain yang ingin memanfaatkan Pinky Rudal,” ujar Suyitno.

    Kini, mereka kembali dikenalkan dengan teknologi tepat guna baru. Adalah Adosistering, start up mahasiswa Telkom University, yang mengusung alat irigisasi berbasis IoT. Mereka mendemokan kemampuan inovasinya pada warga Desa Mernek, disaksikan Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya dan Asisten Deputi BUMN bidang TJSL, Edi Eko Cahyono pada acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia (5/6/2025).

    “Alat irigasi berbasis Internet of Things ini mampu mengoptimalkan penggunaan air hingga 50 persen dan mengurangi penggunaan pupuk hingga 20 persen,” jelas Dewi, penggagas Adosistering.

    Perusahaan rintisan besutan program Pertamuda Pertamina ini, sebelumnya telah menerapkan teknologi mereka di Desa Kedungbenda, Jawa Tengah. Mereka berhasil meningkatkan produksi tani hingga 30 persen.

    “Hari ini, kita menyaksikan banyak teknologi tepat guna, terutama dalam hal pertanian Cilacap. Saya sangat mengapresiasi inovasi teknologi tepat guna yang sudah diterapkan di masyarakat. Penerapan teknologi tepat guna ini, menjadi contoh untuk daerah-daerah lain,” ujar Ammy.

    Selain Adosistering dan Pinky Rudal, dipertunjukkan juga sederet teknologi tepat guna lainnya. Di antaranya kincir air tenaga hibrida surya yang diterapkan di Desa Lomanis, inovasi Fuel Terminal Pertamina Lomanis. Alat ini mampu menghemat biaya listrik hingga 2,3 juta per tahun dan meningkatkan produksi budidaya ikan sidat.

    Sementara itu, warga Desa Kalijaran bersama Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, mengoperasikan teknologi pengairan terintegrasi bertenaga hibrida. Terdapat tujuh pompa irigasi PLTS dan PLTB, 8 kolam water reservoir dan satu pompa air terintegrasi. Teknologi ini mampu mengairi 15 Ha lahan dan meningkatkan produksi tani hingga 2 kali lipat.

    Selaras dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yaitu memerangi polusi plastik, diwujudkan dalam bentuk teknologi pengelolaan sampah terpadu melalui program Bank Sampah Abhipraya. Di komunitas binaan RU IV Cilacap ini, plastik diolah dengan mesin cacah bertenaga surya. Sedangkan sampah organik diproses dengan biokomposter dan maggot. Alhasil memberikan nilai tambah ekonomi, sekaligus menyelamatkan lingkungan dari pembakaran dan pencemaran sungai.

    Edi Eko menyambut baik penerapan teknologi tepat guna di pedesaan.

    “Kami akan dorong inovasi di Desa Energi Berdikari Pertamina, baik melalui inovasi yang diciptakan oleh internal Pertamina maupun dari luar Pertamina. Melalui kompetisi-kompetisi yang kami buat, agar bisa memberikan dampak langsung ke masyarakat,” ucap Edi Eko.

    Dalam kegiatan tersebut, Pertamina bersama Kepala DLH Kabupaten Cilacap Sri Murniyati dan warga juga menanam 100 bibit pohon mangrove di kawasan konservasi mangrove Jagapati (SIMANJA). Ini merupakan bagian dari rencana penanaman hingga 5.000 bibit mangrove, di sekitar wilayah operasi Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.