BUMN: Berdikari

  • Peringati Hari Susu Nasional 2025, Pertamina Perkuat Program DEB Ketahanan Pangan dari Desa

    Peringati Hari Susu Nasional 2025, Pertamina Perkuat Program DEB Ketahanan Pangan dari Desa

    Peringati Hari Susu Nasional 2025, Pertamina Perkuat Program DEB Ketahanan Pangan dari Desa
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Peringatan
    Hari Susu Nasional
    2025 sukses digelar di
    car free day
    Jakarta, Minggu (15/6/2025).
    Ratusan peserta berkumpul sepanjang 1,1 kilometer dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Taman Budaya Dukuh Atas
    Tahun ini, Hari Susu Nasional mengusung tema “Penuhi Gizi melalui Konsumsi Susu” dan slogan “Susu untuk Negeri: Segelas Susu untuk Indonesia yang Lebih Sehat.”
    Saat membuka acara, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa
    ketahanan pangan
    merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
    Hal itu juga sejalan dengan inisiatif
    Desa Energi Berdikari
    (DEB)
    Ketahanan Pangan

    Pertamina
    . Saat ini, dari total 172 DEB yang tersebar di seluruh Indonesia, sebanyak 103 di antaranya telah berkontribusi secara aktif dalam mendukung ketahanan pangan melalui pendekatan energi berbasis masyarakat.
    Inisiatif tersebut tidak hanya berfokus pada hasil pertanian, tetapi juga menempatkan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai fondasi untuk membangun sistem pangan yang berkelanjutan.
    Pada kesempatan itu, Zulkifli Hasan bersama jajaran turut mengunjungi
    booth
    Pertamina. Mereka mendapat penjelasan langsung dari Corporate Secretary Pertamina Brahmantya S Poerwadi serta Vice President (VP) Corporate Social Responsibility (CSR) dan Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Management Pertamina Rudi Ariffianto.
    “Pertamina mendukung penuh penyelenggaraan Hari Susu Nasional ini karena sejalan dengan salah satu dari tiga pilar tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina, yakni pilar kesehatan, khususnya pendidikan ibu dan anak. Konsumsi susu menjadi aspek penting yang perlu terus digalakkan,” ujar Brahmantya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.
    Rudi menambahkan, program DEB Ketahanan Pangan Pertamina mencakup berbagai sektor, seperti pertanian, peternakan, perikanan, sayur, palawija, dan susu.
    “Saat ini, kelompok masyarakat mitra DEB Pertamina telah berhasil memproduksi total 1.050 liter susu per hari di empat desa dari 103 DEB Ketahanan Pangan. Program tersebut turut membantu dan mendukung para petani untuk meningkatkan produktivitasnya,” ucap Rudy.
    Empat DEB yang secara khusus mengembangkan peternakan sapi perah, yaitu di Desa Keposong, Desa Sruni, dan Desa Gedangan di Kabupaten Boyolali, serta Desa Suntejaya, Kabupaten Bandung,
    Adapun Desa Keposong merupakan salah satu contoh yang menonjol. Pasalnya, hampir setiap rumah di sana memiliki sapi perah. Kotoran sapi yang sebelumnya menjadi limbah pun diolah menjadi biogas dengan kapasitas 20 meter kubik melalui lebih dari 100 unit
    biodigester
    .
    Hasilnya, warga yang semula bergantung pada gas elpiji kini tidak lagi.
    Warga Boyolali juga mengolah susu menjadi produk bernilai tambah, seperti tahu susu, susu pasteurisasi, dan donat susu.
    Apresiasi terhadap program tersebut juga datang dari peserta Hari Susu Nasional, yakni Muhammad Afyan.
    “Menurut saya, program pangan yang diinisiasi Pertamina memiliki tingkat keberlanjutan yang tinggi. Saya berharap, langkah ini bisa memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar mahasiswa asal Pekanbaru itu
    Melalui program DEB Ketahanan Pangan, Pertamina membuktikan bahwa akses energi terbarukan di desa mampu menciptakan sistem pangan yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing.
    Mulai dari telur ayam, sayur hidroponik, pupuk organik, hingga segelas susu yang dinikmati masyarakat, semuanya menjadi bukti konkret gotong royong, pemanfaatan teknologi tepat guna, serta energi sehat yang mengalir dari desa untuk Indonesia.
    Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan
    Berkelanjutan.

    Selengkapnya

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puncak Bulan Bung Karno, PDIP Gelar Soekarno Run 2025 di Bali

    Puncak Bulan Bung Karno, PDIP Gelar Soekarno Run 2025 di Bali

    Jakarta, Beritasatu.com – PDI Perjuangan (PDIP) akan memperingati puncak Bulan Bung Karno melalui ajang lomba lari bertaraf internasional Soekarno Run di Bali pada akhir Juni 2025.

    Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan setelah rangkaian acara Soekarno Run 2025 sukses dilaksanakan di berbagai kota, salah satunya Solo, PDIP siap menggelar Soekarno Run berskala global di Bali guna memperkuat pesan berdikari dan nasionalisme kepada dunia.

    “Di sana, kami bikin Soekarno Run di tingkat yang lebih tinggi, berdikari dalam level internasional,” katanya ketika menghadiri Soekarno Run Solo di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah dikutip dari Antara, Minggu (15/6/2025).

    Komarudin mengemukakan Bulan Bung Karno selalu diperingati pada bulan Juni karena mengandung tiga tonggak sejarah penting, yaitu 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, 6 Juni sebagai Hari Lahir Bung Karno, dan 21 Juni sebagai hari wafatnya Bung Karno.

    Gelaran Soekarno Run 2025, kata dia, menjadi salah satu cara untuk mengingat semangat juang sang proklamator. Menurutnya, ajang Soekarno Run bukan sekadar perlombaan, melainkan cara merawat perjuangan.

    “Ketika kita berlari, kita juga meresapi nilai-nilai perjuangan para pahlawan. Ini adalah cara kita merayakan Indonesia, bersama-sama, dengan langkah kaki yang tangguh,” katanya.

    Komarudin juga mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Soekarno Run 2025 di Solo yang dihadiri berbagai kalangan usia.

    “Di daerah lain, peserta mayoritas anak SMA. Akan tetapi, di sini melibatkan anak-anak SD dan SMP. Ini luar biasa. Mereka nanti yang akan jadi penanggung jawab bangsa ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua DPC PDIP Solo FX Rudi Hadyatmo mengatakan Soekarno Run memiliki filosofi “berlari di atas kaki sendiri” sebagai ajakan berdikari.

    “Ini bermaksud mengajak seluruh elemen masyarakat karena yang paling berharga adalah kesehatan. Lari adalah olahraga paling murah. Ketika kita berlari di atas kaki sendiri, itu namanya berdikari,” ujarnya.

    Rudi juga menyambut baik antusiasme warga Solo terhadap acara ini dan menegaskan komitmennya untuk menjadikan Soekarno Run sebagai agenda tahunan.

    Pada Soekarno Run 2025 di Solo, beberapa tokoh PDIP hadir untuk melepas peserta, di antaranya Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjiptaning, dan Ronny Talapessy, serta turut disemarakkan oleh kehadiran Wali Kota Solo Respati Ardi, anggota DPR Arya Bima, dan musisi Elfonda Mekel atau Once Mekel.

  • Desa Energi Berdikari Pertamina, Limbah Ikan Jadi Cuan

    Desa Energi Berdikari Pertamina, Limbah Ikan Jadi Cuan

    Subang, Beritasatu.com – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mendukung upaya masyarakat nelayan di Desa Rawa Meneng meningkatkan perekonomian melalui pengolahan ikan-ikan yang tidak bernilai jual menjadi produk yang dibutuhkan oleh pasar. Dukungan ini bagian dari program Desa Energi Berdikari Pertamina untuk masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Jawa Satu Power (JSP).

    Desa Rawameneng, Kabupaten Subang yang berlokasi di sekitar area PLTGU Jawa-1, adalah desa nelayan yang penghasilan sebagian besar masyarakatnya mengandalkan hasil menangkap ikan di laut. Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru menjadi pusat kegiatan ekonomi desa tersebut di mana setiap hari terdapat aktivitas pelelangan ikan. Sayangnya selain hasil tangkapan nelayan yang bernilai cukup tinggi, banyak juga ikan-ikan kecil yang dibuang karena dianggap tak bernilai jual.

    Namun sekarang limbah ikan tersebut mulai dilirik untuk diolah menjadi produk bernilai jual seperti tepung ikan. Melalui program Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE dan JSP melakukan pendampingan dengan cara menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang melistriki alat pengeringan ikan, sekaligus memberikan edukasi peningkatan ekonomi melalui pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan.

    “Desa Energi Berdikari Pertamina bertujuan membantu masyarakat agar mandiri energi maupun ekonomi. Kami melihat Desa Rawa Meneng memiliki potensi bagus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan dengan memanfaatkan PLTS, biaya energi untuk memproduksi produk olahan ikan di KUD Mina Karya Baru menjadi lebih hemat,” ujar Manager Corporate Communication Pertamina NRE Rika Gresia, dalam sesi edukasi nelayan di KUD Mina Karya Baru.

    Pada kesempatan yang sama, Rika menyampaikan bahwa harapannya program ini meningkatkan kesejahteraan masyarajat nelayan di Desa Rawa Meneng. Program ini memberikan manfaat setidaknya bagi 35 orang nelayan kapal kecil dan 140 orang nelayan anggota KUD Mina Karya Baru. JSP scara berkelanjutan melakukan pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Tidak saja menghemat biaya energi, penggunaan PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) tersebut mendukung upaya penurunan emisi.

    “Biasanya ikan rucah ini kami buang karena harganya sangat rendah. Tapi dengan adanya program ini ikan rucah yang tidak bernilai jual itu bisa kami olah jadi tepung ikan sehingga mwnjadi beenilai ekonomi. Apalagi mesin pengeringnya dioperasikan dengan menggunakan PLTS, biaya produksi jadi lebih hemat,” ungkap Ketua KUD Mina Karya Baru, Karyono.

    Tepung ikan yang diolah dari ikan rucah tersebut bisa menjadi pakan unggas dan ikan yang bernilai gizi tinggi. Tidak saja di Desa Rawa Meneng sendiri, pakan dari bahan dasar tepung ikan juga berpotensi diserap oleh pasar dari desa lain yang banyak membudidayakan ayam dan itik.

    Menurut Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis transisi energi bukan hanya mengenai teknologi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang mandiri secara energi dan ekonomi.

    “Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, tidak hanya mengenai energi baru terbarukan, tapi juga pemanfaatannya, demi lingkungan dan praktik ekonomi berkelanjutan” terang John. 

    VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Desa Energi Berdikari menjadi program Pertamina dalam mendorong ekonomi masyarakat, terutama dengan memanfaatkan energi bersih. Saat ini, Pertamina Grup telah membangun 172 lokasi Desa Energi Berdikari. 

    “Sehingga, kami berharap program ini tak hanya berdampak bagi ekonomi, juga pengurangan emisi karbon,” jelas Fadjar.

    Melalui Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE mendorong sinergi antara energi bersih dan pemberdayaan komunitas lokal, khususnya masyarakat pesisir yang memiliki potensi besar dalam ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan.

  • Pertamina Dukung Hari Lingkungan Hidup Sedunia Lewat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat – Page 3

    Pertamina Dukung Hari Lingkungan Hidup Sedunia Lewat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat – Page 3

    Rudi Ariffianto VP CSR & SMEPP Management Pertamina menyampaikan bahwa secara berkelanjutan Pertamina berkomitmen dan fokus melaksanakan berbagai program CSR yang dapat mengatasi permasalahan lingkungan.

    “Momentum Hari Lingkungan Hidup ini kami manfaatkan untuk memperkuat kolaborasi dengan masyarakat. Pengelolaan sampah dan pelestarian pesisir menjadi fokus utama kami dalam membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Rudi.

    Masih di dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina juga melakukan penanaman simbolis 100 bibit mangrove di area Ekowisata Mangrove Si Manja. Bersama masyarakat lokal dan kelompok sadar wisata, Pertamina targetkan untuk menanam 5.000 bibit mangrove sebagai bentuk perbaikan ekosistem pesisir di kawasan Ekowisata Mangrove Si Manja, yang menjadi bagian dari Program Desa Energi Berdikari.

    Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kemunduran garis pantai akibat tingginya laju erosi, rendahnya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan ekosistem mangrove, serta belum tersedianya alternatif mata pencaharian yang layak bagi masyarakat pesisir. Dengan unit pemberdayaan masyarakat berbasis ekosistem mangrove yang mampu meningkatkan pendapatan melalui sektor wisata, sekaligus menjaga kelestarian alam.

    Pertamina melalui pendekatan kolaboratif, program ini tidak hanya berfokus pada aspek ekologis, namun juga pada pengembangan wisata mangrove yang berpotensi menjadi sumber pendapatan daerah dan penguatan ekonomi warga sekitar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

     

    (*)

  • Industri Alkes Lokal Digenjot biar RI Nggak Impor Terus

    Industri Alkes Lokal Digenjot biar RI Nggak Impor Terus

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggenjot industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri untuk meningkatkan produksi. Langkah ini menjadi bagian penting mengurangi ketergantungan impor, menarik investasi, serta membuka peluang lapangan kerja baru di sektor industri manufaktur.

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta menegaskan pemerintah berkomitmen mempercepat penguatan ekosistem industri alat kesehatan (alkes) nasional, mulai dari hulu hingga hilir.

    “Arahan Bapak Presiden Prabowo sudah jelas, termasuk juga tekad Bapak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, bahwa kita harus bisa berdikari di sektor strategis, seperti industri alat kesehatan,” ujar Setia dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Sabtu (7/6/2025).

    Oleh karena itu, Kemenperin mendorong transformasi industri alkes yang inovatif, berbasis teknologi, dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri.

    Apalagi, industri alkes merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Adapun fokus utama dari peta jalan ini adalah pengembangan industri yang berbasis inovasi, teknologi digital, dan efisiensi rantai pasok.

    “Artinya, industri alat kesehatan memiliki peranan penting sebagai sektor strategis yang diarahkan untuk memperkuat substitusi impor dan meningkatkan kemandirian nasional. Dengan dukungan teknologi manufaktur cerdas dan otomatisasi, industri ini diharapkan mampu menjadi tulang punggung dalam penyediaan alat kesehatan yang berkualitas,” terang Setia.

    Selain terus mendukung untuk substitusi impor, Kemenperin memacu industri alat kesehatan (alkes) nasional berorientasi ekspor ke pasar regional dan global. Beberapa produk unggulan alat kesehatan seperti hospital furniture, jarum suntik, dan alat diagnostik dalam negeri telah mulai menembus pasar ASEAN dan Timur Tengah.

    Kemenperin juga tengah mereformasi tata cara penghitungan dan penerbitan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memperkuat industri nasional. Reformasi ini dilakukan agar juga kebijakan TKDN yang saat ini diterapkan menjadi lebih adaptif, transparan, dan memberikan manfaat optimal bagi pelaku industri dalam negeri.

    Produksi CT Scan

    Kemenperin mengapresiasi inisiatif kerja sama yang dijalin antara PT GE HealthCare dengan PT Forsta Kalmedic Global selaku anak perusahaan PT Kalbe Farma untuk memproduksi Computed Tomography (CT) scan berteknologi canggih. Fasilitas produksi ini berlokasi di pabrik Forsta, Bogor, Jawa Barat.

    CT scan merupakan salah satu alat kesehatan diagnostik yang sering digunakan di dunia medis karena kemampuan diagnostiknya yang terperinci untuk berbagai penyakit. Penyediaan mesin CT scan ini termasuk 10 besar alat kesehatan yang diprioritaskan untuk diproduksi secara lokal karena saat ini masih 100% dipenuhi oleh produk impor.

    “Oleh karena itu, membangun fasilitas produksi CT scan di dalam negeri menjadi penting untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang lebih luas dan dapat menciptakan peluang kerja baru,” ungkap Yvone Astri Della Sijabat, Direktur Forsta.

    Kapasitas produksi terpasang CT scan ini sebesar 52 unit per tahun dengan proyeksi kebutuhan mencapai 306 unit hingga tahun 2027. Proses perakitan dilakukan oleh tenaga kerja lokal yang memperoleh pelatihan dari principal GE.

    Kemenperin juga berharap kolaborasi tersebut dapat lebih memacu industri untuk mengembangkan produknya ke arah yang lebih maju, seperti produksi Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang saat ini juga masih 100% impor.

    (ily/hns)

  • Pertamina Perkuat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat

    Pertamina Perkuat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina perkenalkan program CSR Bank Sampah Abhipraya di Cilacap dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia. Program tersebut sejalan dengan tema HLH Sedunia yang mengusung tema “Ending Plastic Pollution”.

    Bank Sampah Abhipraya merupakan program binaan Kilang Pertamina Cilacap yang dikelola oleh masyarakat Kutawaru. Program ini mengedepankan pengelolaan sampah plastik dan organik berbasis masyarakat sebagai upaya pengurangan limbah sekaligus sumber nilai ekonomi.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Refinery Unit (Kilang) IV Cilacap, Cecep Supriyatna menyampaikan bahwa melalui Bank Sampah Abhipraya Pertamina membantu masyarakat melihat potensi sampah yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal.

    “Dengan fasilitas dan pelatihan dari Pertamina, kini masyarakat dapat mengelola sampah menjadi tabungan, bahan bakar, kompos, dan produk daur ulang,” ungkap Cecep dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (6/6/2025).

    Adapun program ini dilengkapi dengan fasilitas seperti mesin pencacah plastik, alat manual injection untuk membuat mini pot, serta komposter untuk pengolahan limbah organik. Selain itu, warga juga mengembangkan metode budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan sampah organik dan sumber pakan ikan.

    Sementara itu, Ahmad Sobri, local hero Bank Sampah Abhipraya menceritakan dampak positif dari program ini yang terbukti efektif mengatasi permasalahan lingkungan dan di waktu yang sama meningkatkan perekonomian warga.

    “Dulu sampah kami buang ke sungai atau dibakar. Sekarang, dengan adanya bank sampah dan dukungan dari Pertamina, masyarakat mulai memilah dan menyetorkan sampah secara rutin. Hasilnya ditukar dengan kebutuhan harian atau dicatat sebagai tabungan,” ujar Ahmad.

    Menurut dia, keberadaan bank sampah telah memberikan perubahan signifikan dalam kesadaran lingkungan warga serta mendorong praktik ekonomi sirkular di daerah dengan keterbatasan akses transportasi seperti Kutawaru.

    Tidak ketinggalan, VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto menyampaikan, bahwa secara berkelanjutan Pertamina berkomitmen dan fokus melaksanakan berbagai program CSR yang dapat mengatasi permasalahan lingkungan.

    “Momentum Hari Lingkungan Hidup ini kami manfaatkan untuk memperkuat kolaborasi dengan masyarakat. Pengelolaan sampah dan pelestarian pesisir menjadi fokus utama kami dalam membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Rudi.

    Masih di dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina juga melakukan penanaman penanaman simbolis 100 bibit mangrove di area Ekowisata Mangrove Si Manja. Bersama masyarakat lokal dan kelompok sadar wisata, Pertamina targetkan untuk menanam 5.000 bibit mangrove sebagai bentuk perbaikan ekosistem pesisir di kawasan Ekowisata Mangrove Si Manja, yang menjadi bagian dari Program Desa Energi Berdikari.

    Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kemunduran garis pantai akibat tingginya laju erosi, rendahnya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan ekosistem mangrove, serta belum tersedianya alternatif mata pencaharian yang layak bagi masyarakat pesisir. Dengan unit pemberdayaan masyarakat berbasis ekosistem mangrove yang mampu meningkatkan pendapatan melalui sektor wisata, sekaligus menjaga kelestarian alam.

    Pertamina melalui pendekatan kolaboratif, menekankan program ini tidak hanya berfokus pada aspek ekologis, namun juga pada pengembangan wisata mangrove yang berpotensi menjadi sumber pendapatan daerah dan penguatan ekonomi warga sekitar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. 

    (bul/bul)

  • Kolaborasi Anak Muda dan Warga Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina – Page 3

    Kolaborasi Anak Muda dan Warga Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina – Page 3

    Liputan6.com, Cilacap Suyitno dan warga Desa Mernek, Cilacap, Jawa Tengah, kini sudah mampu mengoperasikan alat teknologi pertanian. Alat tersebut digunakan untuk mengeringkan gabah agar tidak tergantung pada cuaca.

    Hal itu bisa dirasakan berkat program Desa Energi Bedikari Pertamina. Dari program tersebut, Suyitno dan warga Desa Mernek menggunakan alat pengering gabah bertenaga hibrida elpiji Bright Gas dan energi surya, yang dinamakan Pingky Rudal.

    Berkapasitas 5 ton untuk 8 jam pengeringan, Pinky Rudal dan teknologi tepat guna lain mampu meningkatkan produksi tani dari 2,5 ton per hektare menjadi 4 ton per hektare.

    “Kami sampai terpaksa menolak orderan jika musim hujan. Karena saking banyaknya kelompok tani lain yang ingin memanfaatkan Pinky Rudal,” ujar Suyitno.

    Setelah Pinky Rudal, kini, Suyitno dan warga Desa Mernek kembali dikenalkan dengan teknologi tepat guna baru. Mereka dikenalkan dengan alat irigasi berbasis IoT dari Adosistering.

    Penggagas Adosistering, Dewi menyebut bahwa alat irigasi berbasis Internet of Things itu mampu mengoptimalkan penggunaan air hingga 50%.

    “Dan bisa mengurangi penggunaan pupuk hingga 20%,” sebutnya.

    Di sisi lain, Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya mengapresiasi inovasi teknologi yang dihadirkan untuk masyarakat Cilacap.

    “Hari ini, kita menyaksikan banyak teknologi tepat guna, terutama dalam hal pertanian Cilacap. Saya sangat mengapresiasi inovasi teknologi tepat guna yang sudah diterapkan di masyarakat. Penerapan teknologi tepat guna ini, menjadi contoh untuk daerah-daerah lain,” ujarnya.

    Asisten Deputi BUMN bidang TJSL, Edi Eko Cahyono menyambut baik penerapan teknologi tepat guna di pedesaan.

    “Kami akan dorong inovasi di Desa Energi Berdikari Pertamina, baik melalui inovasi yang diciptakan oleh internal Pertamina maupun dari luar Pertamina,” ujarnya.

    “Melalui kompetisi-kompetisi yang kami buat, agar bisa memberikan dampak langsung ke masyarakat,” imbuh Edi Eko.

  • Ini Kolab Anak Muda dan Warga, Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina

    Ini Kolab Anak Muda dan Warga, Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina

    Cilacap, Beritasatu.com – Tak pernah terpikirkan oleh Suyitno, bahwa ia dan kelompoknya akan mampu mengoperasikan alat teknologi. Sebelumnya, Suyitno dan warga desa Mernek selalu bercocok tanam seperti dilakukan turun temurun. Menanam, memanen, lalu mengeringkan gabah di bawah mentari. tergantung pada cuaca.

    Melalui program Desa Energi Bedikari Pertamina, Suyitno dan petani di Desa Mernek berhasil mengatasi ketergantungan cuaca dalam pengeringan gabah. Alat pengering gabah bertenaga hibrida elpiji Bright Gas dan energi surya ini dinamakan Pingky Rudal. Berkapasitas 5 ton untuk 8 jam pengeringan, Pinky Rudal dan teknologi tepat guna lain mampu meningkatkan produksi tani dari 2,5 ton per hektar menjadi 4 ton per hektar.

    “Kami sampai terpaksa menolak orderan jika musim hujan. Karena saking banyaknya kelompok tani lain yang ingin memanfaatkan Pinky Rudal,” ujar Suyitno.

    Kini, mereka kembali dikenalkan dengan teknologi tepat guna baru. Adalah Adosistering, start up mahasiswa Telkom University, yang mengusung alat irigisasi berbasis IoT. Mereka mendemokan kemampuan inovasinya pada warga Desa Mernek, disaksikan Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya dan Asisten Deputi BUMN bidang TJSL, Edi Eko Cahyono pada acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia (5/6/2025).

    “Alat irigasi berbasis Internet of Things ini mampu mengoptimalkan penggunaan air hingga 50 persen dan mengurangi penggunaan pupuk hingga 20 persen,” jelas Dewi, penggagas Adosistering.

    Perusahaan rintisan besutan program Pertamuda Pertamina ini, sebelumnya telah menerapkan teknologi mereka di Desa Kedungbenda, Jawa Tengah. Mereka berhasil meningkatkan produksi tani hingga 30 persen.

    “Hari ini, kita menyaksikan banyak teknologi tepat guna, terutama dalam hal pertanian Cilacap. Saya sangat mengapresiasi inovasi teknologi tepat guna yang sudah diterapkan di masyarakat. Penerapan teknologi tepat guna ini, menjadi contoh untuk daerah-daerah lain,” ujar Ammy.

    Selain Adosistering dan Pinky Rudal, dipertunjukkan juga sederet teknologi tepat guna lainnya. Di antaranya kincir air tenaga hibrida surya yang diterapkan di Desa Lomanis, inovasi Fuel Terminal Pertamina Lomanis. Alat ini mampu menghemat biaya listrik hingga 2,3 juta per tahun dan meningkatkan produksi budidaya ikan sidat.

    Sementara itu, warga Desa Kalijaran bersama Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, mengoperasikan teknologi pengairan terintegrasi bertenaga hibrida. Terdapat tujuh pompa irigasi PLTS dan PLTB, 8 kolam water reservoir dan satu pompa air terintegrasi. Teknologi ini mampu mengairi 15 Ha lahan dan meningkatkan produksi tani hingga 2 kali lipat.

    Selaras dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yaitu memerangi polusi plastik, diwujudkan dalam bentuk teknologi pengelolaan sampah terpadu melalui program Bank Sampah Abhipraya. Di komunitas binaan RU IV Cilacap ini, plastik diolah dengan mesin cacah bertenaga surya. Sedangkan sampah organik diproses dengan biokomposter dan maggot. Alhasil memberikan nilai tambah ekonomi, sekaligus menyelamatkan lingkungan dari pembakaran dan pencemaran sungai.

    Edi Eko menyambut baik penerapan teknologi tepat guna di pedesaan.

    “Kami akan dorong inovasi di Desa Energi Berdikari Pertamina, baik melalui inovasi yang diciptakan oleh internal Pertamina maupun dari luar Pertamina. Melalui kompetisi-kompetisi yang kami buat, agar bisa memberikan dampak langsung ke masyarakat,” ucap Edi Eko.

    Dalam kegiatan tersebut, Pertamina bersama Kepala DLH Kabupaten Cilacap Sri Murniyati dan warga juga menanam 100 bibit pohon mangrove di kawasan konservasi mangrove Jagapati (SIMANJA). Ini merupakan bagian dari rencana penanaman hingga 5.000 bibit mangrove, di sekitar wilayah operasi Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Kemitraan Strategis Indonesia-Perancis dalam Lanskap Geopolitik Dunia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 Juni 2025

    Kemitraan Strategis Indonesia-Perancis dalam Lanskap Geopolitik Dunia Nasional 2 Juni 2025

    Kemitraan Strategis Indonesia-Perancis dalam Lanskap Geopolitik Dunia
    Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.
    KUNJUNGAN
    kenegaraan Presiden Perancis
    Emmanuel Macron
    ke Indonesia, pada 28 Mei 2025, menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara.
    Dalam seremoni resmi di Istana Merdeka, Jakarta, sebanyak 21 dokumen kesepakatan ditandatangani, ditunjukkan, dan diumumkan di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron.
    Penandatanganan berbagai dokumen kerja sama tersebut mencakup sektor-sektor krusial seperti pertahanan, energi, keamanan maritim, pendidikan, teknologi digital, dan transisi hijau.
    Hal ini menunjukkan bahwa hubungan Indonesia-Perancis telah berkembang dari sekadar kemitraan simbolik menjadi bentuk kolaborasi yang substansial.
    Di tengah ketidakpastian tatanan dunia pasca-pandemi dan meningkatnya rivalitas kekuatan besar, Indonesia dan Perancis menegaskan peran mereka sebagai aktor yang mendukung tatanan global yang stabil, inklusif, dan berbasis hukum internasional.
    Dari sudut pandang
    geopolitik
    , kunjungan ini mencerminkan pendekatan
    adaptive hedging
    Indonesia dalam menjalin kemitraan dengan kekuatan non-hegemonik.
    Indonesia berupaya menjaga kedaulatan dan memperluas ruang manuver strategis melalui kerja sama multilateral yang saling menguntungkan.
    Perancis, sebagai negara Eropa yang memiliki kepentingan langsung di kawasan Indo-Pasifik, melihat Indonesia sebagai mitra utama dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya di wilayah Laut Cina Selatan.
    Pendekatan ini selaras dengan ideologi Pancasila dan ajaran Trisakti Bung Karno—berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
    Politik luar negeri Indonesia bukan hanya berbasis pada kepentingan nasional semata, tetapi juga dilandasi nilai moral dan solidaritas global.
    Diplomasi Indonesia mengedepankan prinsip perdamaian, keadilan, dan kerja sama antarbangsa yang setara.
    Melalui kemitraan strategis dengan Perancis, Indonesia tidak hanya memperkuat posisi regionalnya, tetapi juga menunjukkan kemampuannya sebagai bridge-builder global.
    Di tengah rivalitas kekuatan besar yang terus membentuk lanskap geopolitik global, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menegaskan pendekatan luar negeri berbasis
    adaptive hedging
    .
    Strategi ini menekankan perlunya menjalin kemitraan strategis dengan kekuatan non-hegemonik.
    Hal tersebut dimaksudkan guna menjaga fleksibilitas diplomatik, meningkatkan ketahanan nasional, dan memperluas ruang manuver Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global.
    Pendekatan ini juga mencerminkan sikap non-blok yang adaptif, bukan netral pasif, tetapi aktif dalam menentukan arah kepentingan nasional.
    Sebagai kekuatan menengah (
    middle power
    ) dengan posisi geografis dan ekonomi yang strategis, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk tidak terjebak dalam blok kekuatan manapun.
    Adaptive hedging
    memungkinkan Indonesia menjalin kerja sama yang setara dengan berbagai mitra, baik dari negara-negara Barat seperti Perancis maupun kekuatan Asia seperti Jepang, India, dan China.
    Pendekatan ini bukan sekadar diversifikasi politik luar negeri, tetapi juga cara memperkuat kemandirian dalam menentukan kebijakan regional dan global.
    Dalam konteks Indo-Pasifik, strategi ini memperkuat peran Indonesia sebagai jangkar stabilitas kawasan. Indonesia aktif mempromosikan tatanan maritim yang damai, terbuka, dan berbasis hukum internasional, termasuk dalam isu sensitif seperti Laut Cina Selatan.
    Melalui kerja sama dengan mitra non-hegemonik, Indonesia menjaga keseimbangan kekuatan regional tanpa menjadi perpanjangan tangan kekuatan besar tertentu.
    Inilah manifestasi konkret dari prinsip bebas aktif yang diperbarui secara dinamis sesuai tantangan zaman.
    Pendekatan ini juga sejalan dengan nilai-nilai ideologis Pancasila dan ajaran Trisakti Bung Karno: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
    Indonesia tidak sekadar pragmatis dalam berelasi, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip keadilan, kedaulatan, dan solidaritas antarbangsa.
    Dengan demikian,
    adaptive hedging
    bukan hanya strategi geopolitik, tetapi juga ekspresi dari jati diri bangsa dalam menghadapi dunia yang semakin multipolar dan kompleks.
    Diplomasi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo terus berpijak pada landasan ideologis Pancasila dan ajaran Trisakti Bung Karno, terutama dalam membangun hubungan dengan negara-negara mitra seperti Perancis.
    Kedatangan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Jakarta menjadi bukti bahwa Indonesia tetap memegang prinsip-prinsip dasar tersebut sekaligus terbuka terhadap kemitraan strategis lintas kawasan.
    Juga penandatanganan terhadap 21 dokumen kerja sama menunjukkan bahwa hubungan Indonesia–Perancis bukan sekadar pragmatis, tetapi dibangun atas dasar saling menghormati nilai, kedaulatan, dan visi bersama tentang tatanan dunia yang adil dan damai.
    Dari itu ajaran Trisakti—berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan—menjadi panduan Indonesia dalam menjalin hubungan internasional yang sejajar dan tidak subordinatif.
    Dalam konteks hubungan dengan Perancis, Indonesia mengedepankan kedaulatan politiknya dengan menunjukkan posisi independen dalam isu-isu global seperti Laut Cina Selatan dan Palestina, sekaligus menjalin kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan di sektor energi, teknologi hijau, pertahanan, hingga pendidikan.
    Hubungan tersebut juga mengukuhkan prinsip berdikari, dan menjadikan kerja sama sebagai sarana memperkuat kapasitas nasional, bukan ketergantungan.
    Konsistensi Indonesia dalam mendukung solusi dua negara bagi Palestina, serta keterbukaan terhadap hubungan diplomatik dengan Israel, mencerminkan keberanian moral dan kebijaksanaan strategis.
    Pernyataan Presiden Prabowo dalam forum bilateral dengan Presiden Macron menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan bentuk antagonisme terhadap negara lain, melainkan cermin komitmen terhadap keadilan universal.
    Dalam hal ini, Perancis sebagai negara demokratis turut menunjukkan sensitivitas terhadap prinsip-prinsip tersebut, menciptakan sinergi yang memperkuat keharmonisan nilai dalam hubungan bilateral.
    Sementara itu Pancasila, dengan sila-silanya yang menjunjung kemanusiaan dan keadilan, menjadi landasan diplomasi Indonesia yang tidak sekadar reaktif terhadap situasi global, tetapi juga proaktif sebagai jembatan antarperadaban.
    Indonesia dan Perancis, meskipun berbeda latar budaya dan sejarah kolonial, mampu menjalin hubungan yang setara karena adanya fondasi nilai yang kokoh di masing-masing pihak.
    Dengan demikian, diplomasi Indonesia yang berbasis Pancasila dan Trisakti tidak hanya relevan dalam menghadapi tantangan geopolitik, tetapi juga menjadi fondasi utama dalam menjalin kerja sama yang berkelanjutan dengan mitra global seperti Perancis.
    Hubungan bilateral ini mencerminkan bahwa kekuatan ideologis dan etika dalam politik luar negeri bukan sekadar retorika, tetapi dapat diterjemahkan menjadi tindakan nyata yang memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor independen, berdaulat, dan bermartabat di kancah internasional.
    Kebijakan luar negeri Indonesia terus menunjukkan arah yang semakin progresif di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
    Dalam pernyataannya mengenai konflik Palestina-Israel, Presiden Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk bertindak sebagai
    bridge-builder
    atau jembatan dialog antar-kepentingan.
    Komitmen ini menandakan transformasi dari peran tradisional Indonesia yang cenderung reaktif, menjadi aktor global yang proaktif, menjembatani konflik serta mendorong penyelesaian damai yang berkeadilan.
    Peran Indonesia sebagai mediator bukanlah hal baru, namun kini diperkuat dengan posisi strategis di kawasan Indo-Pasifik dan legitimasi moral yang tinggi di mata dunia.
    Dukungan terhadap solusi dua negara untuk Palestina tetap menjadi fondasi etis yang menjunjung tinggi solidaritas terhadap bangsa tertindas, sesuai amanat konstitusi dan semangat Konferensi Asia-Afrika 1955.
    Dalam kerangka ini, Indonesia tampil sebagai norm entrepreneur—pencipta dan penyebar norma—yang tidak hanya memediasi, tetapi juga mengusulkan nilai dan prinsip sebagai dasar penyelesaian konflik.
    Prinsip-prinsip seperti keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap hukum internasional menjadi landasan dalam setiap posisi Indonesia.
    Dengan membawa nilai-nilai Pancasila ke panggung global, Indonesia menunjukkan bahwa kekuatan moral bisa menjadi alat diplomasi yang efektif, bahkan dalam isu paling sensitif seperti Palestina-Israel.
    Lebih dari sekadar kepentingan nasional, pendekatan ini memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki visi kosmopolitan yang selaras dengan tantangan zaman.
    Dalam dunia yang semakin multipolar dan terpolarisasi oleh kepentingan kekuatan besar, kehadiran negara-negara seperti Indonesia yang bersuara adil, netral, dan solutif menjadi kebutuhan mendesak.
    Maka pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Emmanuel Macron mencerminkan lebih dari sekadar seremoni diplomatik.
    Ia merupakan bagian dari strategi geopolitik Indonesia untuk memperkuat posisi sebagai aktor penting dalam membentuk tata dunia baru yang lebih adil dan beradab.
    Sebagai negara dengan fondasi ideologis yang kuat melalui Pancasila dan ajaran Trisakti Bung Karno, Indonesia mengedepankan pendekatan diplomasi moral yang bertumpu pada prinsip kedaulatan, kemandirian, dan kepribadian nasional.
    Visi ini menjadikan Indonesia bukan hanya sekadar negara berkembang yang mencari tempat di antara kekuatan besar, tetapi sebagai pemrakarsa nilai yang ingin menyeimbangkan realisme politik dengan etika internasional.
    Dengan begitu, pertemuan Prabowo-Macron menjadi salah satu wujud konkret dari nilai tersebut. Dalam situasi global yang kian multipolar dan ditandai oleh persaingan antara kekuatan hegemonik, Indonesia menawarkan pendekatan inklusif dan kolaboratif.
    Hubungan strategis dengan Perancis, anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan kekuatan utama di Uni Eropa, memperkuat posisi Indonesia dalam membentuk poros demokrasi dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.
    Ini juga mencerminkan upaya Indonesia untuk menjembatani perbedaan geopolitik dan memperkuat tatanan dunia berbasis hukum internasional, bukan kekuatan koersif.
    Indonesia memandang kemitraan global tidak hanya melalui lensa ekonomi dan pertahanan, tetapi juga sebagai ruang untuk membangun norma baru yang menjunjung martabat manusia, kesetaraan antarbangsa, dan perlindungan terhadap kepentingan kolektif.
    Dengan landasan etika ini, Indonesia berperan sebagai kekuatan normatif yang berani menawarkan alternatif terhadap praktik-praktik hubungan internasional yang cenderung transaksional atau eksploitatif.
    Diplomasi yang dibangun bukan hanya untuk melindungi kepentingan nasional, tetapi juga memperjuangkan tatanan global yang lebih manusiawi.
    Oleh karena itu, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Macron harus dilihat sebagai bagian dari arsitektur diplomasi baru Indonesia—yakni diplomasi yang berani, inklusif, dan bermoral.
    Dalam dunia yang diwarnai ketidakpastian dan konflik, Indonesia hadir sebagai suara yang menyejukkan dan menjembatani.
    Dengan mengintegrasikan prinsip Pancasila dan visi Trisakti ke dalam praktik politik luar negeri, Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam membentuk masa depan dunia yang lebih adil, damai, dan beradab.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Masih Punya Ambisi Gibran Jadi Pemimpin di 2029

    Jokowi Masih Punya Ambisi Gibran Jadi Pemimpin di 2029

    GELORA.CO – Keributan keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo akan berlanjut. Hal ini disebabkan karena Jokowi masih berambisi putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi pemimpin di 2029.

    Hal ini disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung dalam akun Youtube yang dikutip Kamis, 29 Mei 2025.

    “Sekali lagi kita bayangkan keributan ini akan berlanjut terus. Justru karena Presiden Jokowi masih punya ambisi untuk menempatkan putranya menjadi pemimpin di 2029,” kata Rocky Gerung. 

    “Selama ambisi itu ada. Selama itu pula orang mencurigai motif-motif pembuktian ijazah itu,” sambungnya.

    Sementara itu, kata Rocky, Presiden Prabowo Subianto berupaya untuk mengambil interest lain, yaitu dengan memaksimalkan koperasi, pengejaran tindak pidana korupsi, memaksimalkan ide sosialisme yang sudah dimulainya dalam pidatonya di Hari Buruh.

    Kemudian, maksimalkan sumber daya untuk dijadikan jaminan investasi, keamanan regional untuk menjamin stabilitas politik di dalam negeri.

    Namun, sementara Prabowo sedang berupaya menghidupkan kembali harapan Indonesia agar bisa jadi negara yang bertumbuh atas dasar kekuatan sendiri, justru pada saat yang sama Jokowi malah terus berupaya menciptakan intrik politik. 

    “Kemandirian dan berdikari, itu tema Presiden Prabowo,” ujar Rocky.

    Prabowo sedang melakukan upayanya semata-mata untuk menarik simpati publik.

    “Pada saat sang Presiden berupaya untuk meminta bantuan keyakinan publik agar dia bisa jadi pemimpin Indomesia bahkan Asia, pada saat yang sama Jokowi masih berupaya bukan sekadar cawe-cawe tapi intrik untuk meloloskan putranya itu masuk dalam.persaimgan politik 2029,” tutup Rocky.