BUMN: Berdikari

  • Viral Akun ‘Sahroni Berdikari’ di Medsos, NasDem Buka Suara

    Viral Akun ‘Sahroni Berdikari’ di Medsos, NasDem Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Akun di platform X bernama Sahroni Berdikari (@SahroniNasdem) mendadak viral setelah Ahmad Sahroni dinonaktifkan sebagai Anggota DPRI RI dari Fraksi Partai NasDem terhitung pada hari ini, Senin (1/9/2025).

    Pantauan CNBC Indonesia, akun @SahroniNasdem bergabung di X sejak Agustus 2025 atau dalam masa-masa demo menuntut beberapa perubahan kebijakan di DPR dan pemerintah secara umum.

    Kicauan pertana @SahroniNasdem tertanggal 30 Agustus 2025. Akun tersebut banyak menyampaikan pembelaan seakan-akan sebagai Ahmad Sahroni. Salah satunya menyebut dirinya tidak pernah tersandung kasus, skandal korupsi, kena OTT, serta bukan berasal dari anak pejabat.

    [Gambas:Twitter]

    Menanggapi hal ini, Fraksi Partai NasDem DPR RI menegaskan bahwa akun @SahroniNasdem di X adalah akun palsu yang tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Ahmad Sahroni.

    Fraksi Partai NasDem DPR RI juga mengatakan konten yang dipublikasikan akun tersebut cenderung provokatif, menyesatkan, serta memuat opini yang berpotensi menimbulkan keresahan publik.

    Sebagai informasi, akun tersebut sudah diikuti lebih dari 14.400 followers dan mendapat ‘centang biru’ dari platform X.

    Untuk itu, Fraksi Partai NasDem menyampaikan beberapa hal. Pertama, segala informasi, opini, maupun pernyataan yang disampaikan melalui akun palsu tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    “Fraksi Partai NasDem mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi menyesatkan dari akun palsu,” tertulis dalam keterangan resmi, tertanda Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI Viktor Bungtilu Laiskodat, dikutip Senin (1/9/2025).

    Lebih lanjut, Fraksi Partai NasDem mendukung langkah penegakan hukum yang diperlukan untuk menindak penyalahgunaan identitas dan penyebaran informasi palsu di ruang digital.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Salurkan Energi Bersih untuk 25 Hektar Pertanian Warga Kalijaran

    Pertamina Salurkan Energi Bersih untuk 25 Hektar Pertanian Warga Kalijaran

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) mendukung ketahanan pangan lewat program Kalijaran Masyarakat Pengelola Pertanian Berkelanjutan (MAPAN). Energi ramah lingkungan dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan tenaga bayu (PLTB) dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, hortikultura, hingga budidaya perikanan.

    Program yang dijalankan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit IV Cilacap (RU IV) ini berhasil mengairi 25 hektar sawah yang sebelumnya rawan kekeringan, menjadi lahan produktif. Selain itu, Pertamina membina 35 petani dan 90 tenaga kerja untuk mengelola aktivitas di Desa Energi Berdikari (DEB) Kalijaran.

    Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margo Sugih Priyatno menuturkan, sebelum bersinergi dengan Pertamina, lahan pertanian di desanya hanya mengandalkan hujan.

    “Sebelum ada pembinaan dari Pertamina, petani hanya bisa menanam saat musim hujan karena keterbatasan air. Kalau mau pakai pompa, biayanya mahal dan menambah polusi,” ujar Priyatno dalam keterangannya, Sabtu (30/8/2025).

    Kini irigasi lahan pertanian dijalankan dengan PLTS dan PLTB, menghasilkan energi terbarukan berkapasitas 12.540 Watt Peak dan mengurangi emisi karbon 2.860 ton CO₂eq per tahun. Priyatno menyebut petani kini bisa panen tiga hingga enam kali per tahun, dengan pendapatan meningkat dari Rp 80 ribu menjadi Rp800 ribu per bedeng/tahun.

    PLTS juga digunakan untuk penampungan air dan budidaya ikan. Mitra binaan mencatat tambahan pendapatan rata-rata Rp1,7 juta-Rp2,3 juta per panen dari hasil pertanian dan perikanan.

    Pertamina juga memberikan hibah mesin penggilingan padi dan jagung, serta sarana bangunan penggilingan. Hasil panen gabah bisa diolah dan dikemas untuk dijual, sementara dedak pascagiling dimanfaatkan untuk pakan bebek dan ternak.

    “Harapan kami, masyarakat bisa mandiri energi dengan memanfaatkan PLTS, PLTB, dan energi gerak. Dengan begitu, desa bisa berkelanjutan, ramah lingkungan, dan tidak bergantung pada energi lain. Bahkan ke depan, kami berencana mengolah kembali air hasil pompanisasi menjadi air bersih,” tambah Priyatno.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menegaskan, MAPAN Kalijaran merupakan bagian dari program DEB untuk kemandirian ekonomi desa sekaligus menekan emisi karbon.

    “DEB merupakan upaya tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) untuk mengembangkan energi transisi sebagai solusi bagi tantangan yang dihadapi masyarakat. Pertamina berharap, DEB terutama yang berada di Kalijaran ini dapat mendukung kemandirian ekonomi, energi, hingga ketahanan pangan, sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintah Indonesia,” jelas Fadjar.

    Pertamina terus mendorong transisi energi dengan target net zero emission pada 2060. Program ini juga diarahkan agar sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan penerapan prinsip lingkungan, sosial, serta tata kelola (ESG) di berbagai lini usahanya.

    (anl/ega)

  • Pertamina Wujudkan Sentra Perikanan Terintegrasi di Banyuasin Sumsel

    Pertamina Wujudkan Sentra Perikanan Terintegrasi di Banyuasin Sumsel

    Jakarta

    PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju menghadirkan Corporate Social Responsibility (CSR) ‘Belida Musi Lestari’. Program ini mengembangkan kawasan sentra perikanan di Desa Sungai Gerong, Banyuasin, Sumatera Selatan.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa Pertamina berkomitmen dalam menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat melalui pendekatan keberlanjutan melalui Desa Sungai Gerong Banyuasin, salah satu Desa Energi Berdikari (DEB) di wilayah Sumatera Selatan yang diresmikan Pertamina pada 28 Agustus 2025.

    “Program Belida Musi Lestari menjadi wujud kepedulian Pertamina terhadap lingkungan dan masyarakat. Pertamina tidak hanya fokus menjaga kelestarian ikan Belida sebagai satwa endemik, tetapi juga menciptakan dampak sosial-ekonomi positif melalui pemberdayaan masyarakat,” ucap Fadjar dalam keterangan tertulis, Sabtu, (30/8/2025).

    Selain itu, Manager CSR & SMEPP Management PT KPI, Edward Manaor Siahaan mengungkapkan, program CSR dengan konsep Circular Economy dari RU III Plaju ini dapat menciptakan kemandirian masyarakat sekitar area operasi, serta menjadikan sentra perikanan hulu hilir terintegrasi.

    “Program ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan warga sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan,” ujar Edward.

    Edward memaparkan, program ini berawal dari kegiatan penyelamatan ikan Belida sejak tahun 2019, kemudian berkembang menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat pada 2021 melalui keterlibatan Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan).

    Hingga kini, program tersebut berhasil memunculkan 18 sentra perikanan terintegrasi end-to-end yang mendorong kemandirian masyarakat sekaligus mengatasi kesenjangan dan kemiskinan bagi 7 kelompok rentan dengan jumlah penerima manfaat secara langsung dan tidak langsung.

    “Mereka terdiri dari pembudidaya ikan, buruh harian lepas, nelayan, ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), serta anak dan balita kurang gizi,” rinci Edward.

    Selain itu, di hulu, terdapat beberapa budidaya ikan, sedangkan di hilir, Pertamina turut memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui inovasi produk olahan seperti nugget ikan, kerupuk tulang, kerupuk daging, keripik kulit, stik telur gabus, ikan salai patin-lele, hingga stik akar kelapa ikan patin.

    Lebih lanjut, program ini juga terintegrasi dengan layanan kesehatan Posyandu setempat yang mampu berperan dalam mengatasi gizi buruk dengan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan MPASI berbasis ikan dan sayuran hidroponik. Hingga kini telah dihasilkan 40 produk PMT & MPASI berbasis ikan.

    Dari hulu hingga hilir dan sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), program “Belida Musi Lestari” diharapkan menjadi inspirasi keberlanjutan dan kemandirian masyarakat di wilayah Sumatera Selatan maupun inspirasi keberlanjutan wilayah lain di Indonesia.

    Di sisi lain, kebermanfaatan ini juga turut dirasakan oleh Kepala Dusun Desa Sungai Gerong, Aris Riyadi. Dia menambahkan, program CSR Pertamina memberikan dampak baik bagi masyarakat lokal sekitar.

    “Pertamina mengangkat desa kami yang dulunya tertinggal untuk mulai bangkit, terutama dalam pelatihan budidaya perikanan yang sebelumnya tidak kami ketahui,” ujar Aris.

    (anl/ega)

  • Menko Pangan: Jateng terbanyak operasionalkan Koperasi Merah Putih

    Menko Pangan: Jateng terbanyak operasionalkan Koperasi Merah Putih

    seluruh Indonesia itu Jawa Tengah tertinggi, ada 1.750 unit. Target kami kan 10.000, kalau Jawa Tengah saja 2.000, aman kita

    Semarang (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa Jawa Tengah menjadi provinsi yang terbanyak dalam pembentukan dan operasional Koperasi Merah Putih secara nasional.

    “Tertinggi, (Koperasi Merah Putih) seluruh Indonesia itu Jawa Tengah tertinggi, ada 1.750 unit. Target kami kan 10.000, kalau Jawa Tengah saja 2.000, aman kita,” kata Zulkifli Hasan di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.

    Hal tersebut disampaikannya usai Rapat Koordinasi Satgas Nasional, Satgas Provinsi, Satgas Kabupaten/Kota terkait Percepatan Operasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Jateng.

    Ia mengapresiasi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi karena provinsi yang dipimpinnya mampu membantu memenuhi target operasional 10.000 Koperasi Merah Putih se-Indonesia.

    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyebutkan sebanyak 1.750 Koperasi Merah Putih dari 8.523 koperasi sudah beroperasi dengan mengoptimalkan potensi yang ada di desa/kelurahan masing-masing.

    Sedangkan sisanya sebanyak 6.773 koperasi hingga kini masih dalam tahapan persiapan operasional.

    “Sebanyak 6.773 koperasi yang belum operasional itu minimal sudah punya gerai. Dan menunggu petunjuk Dinas Koperasi dan UMKM yang kami dorong untuk mendampingi,” katanya.

    Ia menyebutkan total modal sebanyak 8.523 Koperasi Merah Putih itu kurang lebih Rp22,4 miliar, dengan jumlah anggota mencapai 117.661 orang.

    Dari 1.750 unit Koperasi Merah Putih yang telah beroperasi, kata dia, sebanyak 1.444 unit koperasi bergerak pada sektor potensi usaha lain, seperti laku pandai, pertanian, peternakan, elpiji, dan lain-lain.

    Kemudian, 306 unit koperasi bergerak pada bidang sembako, apotek, klinik kesehatan, gudang, kendaraan logistik dan simpan pinjam.

    Setiap Koperasi Merah Putih yang sudah operasional itu rata-rata memiliki dua gerai, bahkan ada yang sudah memiliki empat gerai yang menunjukkan bahwa kelengkapan infrastruktur koperasi sudah disiapkan dengan baik.

    Ia menegaskan dukungan penuh Pemprov Jateng terhadap Koperasi Merah Putih di wilayahnya, di antaranya pendampingan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Jateng.

    Selain itu, BUMD Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB) yang berkaitan dengan pangan. Kemudian, PT Jateng Petro Energi berkaitan dengan gas elpiji, dan lainnya.

    Ia juga mengusulkan kepada pemerintah pusat agar dilakukan penambahan sub pangkalan elpiji di Jateng sehingga akan semakin dekat dengan Koperasi Merah Putih.

    Selain itu, kata dia, regulasi tata kelola Koperasi Merah Putih perlu dibuat lebih komprehensif, mengingat masih banyak pertanyaan dan kebingungan di tingkat bawah.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Kebayoran Lama Ungkap Sejarah Rumah yang Diklaim Kostrad sebagai Rumah Dinas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Agustus 2025

    Warga Kebayoran Lama Ungkap Sejarah Rumah yang Diklaim Kostrad sebagai Rumah Dinas Megapolitan 28 Agustus 2025

    Warga Kebayoran Lama Ungkap Sejarah Rumah yang Diklaim Kostrad sebagai Rumah Dinas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga RW 007 Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, yang terdampak penertiban rumah dinas oleh Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mengungkapkan sejarah mereka menempati lahan tersebut.
    Mereka menyebutkan, rumah itu awalnya diberikan kepada prajurit untuk dibangun secara mandiri berdasarkan Surat Perintah dari seorang prajurit Kostrad bernama Amien Iljas pada Juli 1969.
    “Tertulis di situ, dibangun secara berdikari. Jadi warga di sini tinggal awalnya itu dari surat perintah, baru setelahnya keluar surat izin penempatan,” jelas salah seorang warga bernama Agus, saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Kamis (28/8/2025).
    Menurut warga, surat perintah maupun Surat Izin Penempatan tidak mencantumkan batas waktu berlakunya. Hal itu menjadi dasar warga untuk tetap tinggal di rumah tersebut hingga kini.
    Sebelum itu, lahan yang dulunya merupakan perkebunan karet diberikan kepada sejumlah prajurit lajang yang terlibat dalam operasi Trikora. Saat itu, tempat tinggal mereka hanya berupa barak sederhana.
    “Perumahan kami ini dibangun pada 1961 secara swadaya dari barak penampungan sementara persiapan operasi Trikora,” kata Agus.
    Adapun prajurit yang sudah berkeluarga kala itu mendapat fasilitas berupa hotel atau Asrama Lagoa di Tanjung Priok.
    Dua tahun kemudian, prajurit lain yang kembali dari Operasi Trikora juga ikut membangun rumah di lokasi tersebut.
    Seiring waktu, barak itu berkembang menjadi perumahan lengkap dengan kamar mandi, dapur, pompa, hingga ruang kamar.
    Semua pembangunan dilakukan secara swadaya tanpa bantuan dana dari pihak komando.
    “Dan pembangunan selanjutnya sampai keadaan fisik bangunan yang kita lihat sekarang dan fasilitasnya di kompleks ini hampir sepenuhnya dari warga atas inisiatif dana sendiri,” ujar Agus.
    Warga menolak klaim Kostrad yang menyatakan rumah mereka berdiri di atas tanah negara dengan hak milik TNI AD.
    Mereka merujuk pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Agraria tertanggal 8 Agustus 1968 nomor SK.41/HGU/68, yang mencabut hak guna usaha TNI AD.
    “Bahwa hak guna usaha tersebut telah dicabut haknya dan menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh negara,” bunyi surat tersebut.
    Sementara itu, Kostrad bersikukuh bahwa lahan tersebut memang milik negara yang dikuasai TNI AD sejak 1961.
    “Pada 1961 berdasarkan surat keputusan Pangdam Jaya nomor 162, diambil menjadi milik negara untuk kepentingan angkatan darat,” jelas Kepala Zeni Kostrad, Czi Harry Pratomo, dalam sosialisasi Penertiban Rumah Dinas Kostrad di Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).
    Sengketa ini juga mendapat perhatian Komnas HAM. Lembaga itu mengirimkan surat kepada Kostrad pada 11 Agustus 2025, menindaklanjuti laporan 13 warga Kebayoran Lama yang mengaku akan digusur.
    Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, meminta agar penggusuran ditunda.
    “Nah, dalam surat kami menyampaikan agar penggusuran itu ditunda, dan kami meminta keterangan dari Pangkostrad atau yang mewakili untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan,” ujar Anis saat dikonfirmasi, Jumat (15/8/2025).
    Sebagai bentuk perlawanan, warga menggelar aksi di sekitar tempat tinggal mereka di Jalan Kompleks Kostrad pada Kamis (14/8/2025), sehari sebelum menerima Surat Peringatan (SP) ke-3. Aksi ini digelar setelah masa tenggat SP-2 berakhir.
    Dalam laporan ke Komnas HAM, warga juga menegaskan rumah yang mereka tempati bukanlah rumah negara.
    Pasalnya, mereka sudah membangun dan merenovasi rumah secara mandiri sejak lama tanpa adanya dana dari APBN.
    “Bahwa rumah yang saat ini ditempati bukan merupakan rumah negara di lingkungan Kementerian Pertahanan maupun TNI,” ungkap salah satu warga, Deni.
    Mereka menilai, bila Kostrad ingin menggusur, maka langkah itu seharusnya ditempuh melalui jalur hukum, bukan hanya dengan penertiban sepihak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Sosok Inspiratif Pemenang Svarna Bhumi Award 2025

    7 Sosok Inspiratif Pemenang Svarna Bhumi Award 2025

    Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Metro TV kembali menggelar Svarna Bhumi Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada para sosok pahlawan pangan.

    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Sebanyak tujuh tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
    Dari tujuh tokoh tersebut, salah satu di antaranya menerima spesial penghargaan. Selain itu, satu tokoh lainnya juga akan menerima penghargaan yang merupakan pilihan dari publik atau disebut penghargaan Satya Pangan Loka.

    Adapun ketujuh tokoh tersebut, yaitu Kurniawan Adi Prasetyo (pendiri Petani Militan), Nisya Saadah Wargadipura (Pesantren Ekologi Ath-Thaariq), Asep Hidayat (pelestari hanjeli), Agus Wibowo (petani muda hortikultura), Untung Wijanarko (Tani Organik Merapi), Kamilus Tupen Jumat (Special Achievement), dan Rayndra Syahdan Mahmudin (Satya Pangan Loka/penghargaan pilihan publik).

    1. Kurniawan Adi Prasetyo

    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.

    Dalam sambutannya, Kurniawan menyatakan, “Pertama, saya ucapkan selamat atas sukses terselenggaranya Svarna Bhumi Award 2025. Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik. Harapannya benih ini tidak hilang, dan ini menjadi sebuah kembangan kalau Indonesia itu punya benih-benih yang unggulan. Yang terakhir, wilayah kami memang tak luas, kami juga tak kaya akan sumber daya, tapi kita punya cita-cita menjadi masyarakat yang mandiri, masyarakat yang berdaulat, dan masyarakat yang berdikari di atas kaki sendiri.”

    Kurniawan bahkan menolak beasiswa luar negeri demi fokus pada benih lokal. Dia kini bekerja sama dengan lebih dari 50 petani dan puluhan peternak dalam sistem pertanian terpadu.

    2. Nisya Saadah Wargadipura

    Penghargaan juga diberikan kepada Nisya Saadah Wargadipura, pendiri Pesantren Ekologi Ath-Thaariq di Garut. Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.

    Penghargaan diterima putrinya, Salwa Kanja.

    “Tentu saja Pesantren Ekologi Ath-Thaariq saat ini, gerakan yang sesuai dengan tujuan Islam itu sendiri. Justru menumbuhkan kembali bagaimana tanah yang seharusnya dipenuhi oleh mikroba itu sendiri. Jadi tentu saja apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” ucapnya.

    Nisya sebelumnya telah dinobatkan sebagai Food Hero FAO 2024 atas kiprahnya menjadikan pesantren sebagai laboratorium agroekologi yang menjawab krisis pangan dan iklim.

    3. Asep Hidayat

    Mantan buruh migran asal Sukabumi, Asep Hidayat, juga menjadi penerima penghargaan. Ia dikenal sebagai pelestari tanaman hanjeli, pangan lokal yang hampir punah, dan mengubah desanya menjadi desa eduwisata.

    “Saya mantan buruh migran. Saya melihat potensi lokal mungkin Bapak Ibu di sini tidak ada yang banyak mengenal tentang hanjeli. Dari Hanjeli, kami olah, kami langsung lestarikan, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk yang lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia. Kami berharap Hanjeli tetap masih berjaya di tanah legenda kita Sukabumi. Merdeka,” ujar Asep dalam sambutannya.

    Kini, hanjeli telah dikembangkan menjadi produk pangan olahan hingga kerajinan, dan menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
     

    4. Agus Wibowo

    Pengusaha muda asal Magelang, Agus Wibowo, menerima penghargaan atas inovasinya dalam mengembangkan koperasi hortikultura dan sistem kemitraan petani. Melalui usaha kentang dan cabai, Agus telah membina ribuan petani dengan omzet miliaran rupiah setiap tahun.

    “Terima kasih, salah satu kebahagiaan saya bisa berdiri di sini dan menerima award 2025 ini. Ini menjadi salah satu motivasi dan juga salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil. Dan harapannya ini bisa menjadi motivasi teman-teman di seluruh Indonesia bahwa anak muda bisa berkarya dan regenerasi pertanian di Indonesia bisa terwujud,” kata Agus.

    5. Untung Wijanarko

    Tokoh kelima adalah Untung Wijanarko, pendiri Tani Organik Merapi (TOM) di Sleman. Sejak 2008, TOM aktif mengembangkan pertanian organik, agrowisata, serta pelatihan petani.

    “Saya pribadi mengapresiasi sekali dengan program Svana Bhumi Awards 2025 ini yang luar biasa memberikan motivasi. Ternyata banyak petani yang luar biasa, terutama anak-anak muda. Kami mulai berempati mengajak teman-teman para pertanian untuk bertani secara bijak. Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita. Dunia pertanian adalah sebagai sesuatu yang menjadikan kita masa depan,” kata Untung.

    Kini TOM bekerja sama dengan puluhan kelompok tani, menyuplai ratusan kilogram sayuran organik per hari ke pasar modern, dan mengembangkan pusat pelatihan pertanian organik.

    Special Achievement untuk Pangan Lokal

    Apresiasi khusus diberikan kepada Kamilus Tupen Jumat, dari Nusa Tenggara Timur. Ia berhasil mengembangkan pangan lokal dan memberdayakan petani desa. Upayanya menjaga tradisi pangan timur Indonesia membuatnya diganjar Special Achievement Award.

    “Terima kasih banyak. Saya dari area yang jauh datang ke sini dan bisa dihargai. Ini luar biasa sekali. Saya terima kasih kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Metro TV telah mengangkat karya hari ini. Ada kebanggaan tersendiri, di mana karya Usaha Selamat ini bagaimana membantu orang muda bisa mengenal pertanian, bahwa menjadi pertanian itu adalah sesuatu,” ujar Kamilus.

    “Dan kalau belum sentuh, memang belum tahu. Tapi kalau masuk ke dalam, dia punya bahagia beda. Terima kasih banyak Bapak sebagai perawat bumi dan kami melukis ukir bumi di Adenara, tempatnya juga orang muda silakan melukis bumi,” lanjutnya.

    Satya Pangan Loka untuk Generasi Muda

    Penghargaan Satya Pangan Loka diraih Rayndra Syahdan Mahmudin, inovator muda yang memadukan teknologi dengan pertanian berkelanjutan. Komitmennya menghubungkan sektor pertanian dengan ekosistem digital menjadikannya contoh bagi generasi baru.

    “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemirsa dan publik karena telah memilih saya untuk menerima penghargaan Satya Pangan Loka. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk petani milenial di seluruh Indonesia,” ujar Rayndra.

    Ia berkomitmen untuk terus berkontribusi mengembangkan pertanian agar terus maju sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

    “Jadi, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mendukung kami untuk selalu berkontribusi dalam sektor pertanian, terutama untuk swasembada dan telah mempercayakan saya untuk menjadi Ketua Umum Petani Milenial Indonesia dan ini menjadi semangat bagi saya untuk terus berkontribusi di sektor pertanian,” katanya.

    “Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih pada istri saya ya. Terima kasih juga menciptakan lingkungan yang kondusif karena pertanian itu butuh lingkungan yang kondusif. Apalagi petani-petani muda itu sangat tidak percaya diri untuk jadi seorang petani. Jadi, yang pertama mari kita ciptakan lingkungan yang kondusif sehingga kita bisa istiqomah terjun di sektor pertanian,” lanjutnya.

    Terakhir, Rayndra berpesan kepada generasi muda di seluruh Indonesia tanpa petani tidak akan ada panas dan tanpa panas tidak akan ada masa depan.
    Wujud Apresiasi untuk Pejuang Ketahanan Pangan

    Penyelenggaraan Svarna Bhumi Award 2025 menjadi makin menarik karena mayoritas finalis berasal dari generasi muda berusia 30-35 tahun.

    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyambut gembira terselenggaranya acara penghargaan untuk yang ketiga kali ini. Ia menilai acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga inspirasi bagi petani di seluruh Indonesia.

    “Dari ratusan kandidat, sebagian besar adalah anak-anak muda. Ini memberi harapan bahwa regenerasi petani terus berjalan dan swasembada pangan dapat tercapai,” ujar Rahmad Pribadi.

    Sambutan positif juga diungkapkan Pendiri Yayasan Benih Baik sekaligus Dewan Juri, Andy F. Noya. Ajang ini menjadi momen untuk mengingat bahwa banyak sosok luar biasa yang bekerja dalam senyap demi menjaga ketahanan pangan negeri. 

    “Banyak orang-orang hebat di sekitar kita, ya. Kita tidak tahu mereka berjuang untuk mempertahankan ketahanan pangan Indonesia,” ujar Andy F. Noya.

    Svarna Bhumi Award 2025 melibatkan dewan juri dari berbagai latar belakang, termasuk pakar pertanian, penggiat sosial, dan figur publik. Expert Panel Yayasan BUMN, Prilly Latuconsina, yang tahun ini menjadi juri, mengaku terkesan dengan kreativitas para finalis.

    “Kami melihat bukan hanya hasil pertanian, tapi juga ide kreatif yang membuat profesi petani menarik bagi generasi muda,” ucap Prilly Latuconsina.

    Rahmad Pribadi melanjutkan, Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia.

    “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujarnya.

    Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Metro TV kembali menggelar Svarna Bhumi Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada para sosok pahlawan pangan.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Sebanyak tujuh tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
    Dari tujuh tokoh tersebut, salah satu di antaranya menerima spesial penghargaan. Selain itu, satu tokoh lainnya juga akan menerima penghargaan yang merupakan pilihan dari publik atau disebut penghargaan Satya Pangan Loka.
     
    Adapun ketujuh tokoh tersebut, yaitu Kurniawan Adi Prasetyo (pendiri Petani Militan), Nisya Saadah Wargadipura (Pesantren Ekologi Ath-Thaariq), Asep Hidayat (pelestari hanjeli), Agus Wibowo (petani muda hortikultura), Untung Wijanarko (Tani Organik Merapi), Kamilus Tupen Jumat (Special Achievement), dan Rayndra Syahdan Mahmudin (Satya Pangan Loka/penghargaan pilihan publik).

    1. Kurniawan Adi Prasetyo
     
    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.
     
    Dalam sambutannya, Kurniawan menyatakan, “Pertama, saya ucapkan selamat atas sukses terselenggaranya Svarna Bhumi Award 2025. Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik. Harapannya benih ini tidak hilang, dan ini menjadi sebuah kembangan kalau Indonesia itu punya benih-benih yang unggulan. Yang terakhir, wilayah kami memang tak luas, kami juga tak kaya akan sumber daya, tapi kita punya cita-cita menjadi masyarakat yang mandiri, masyarakat yang berdaulat, dan masyarakat yang berdikari di atas kaki sendiri.”
     
    Kurniawan bahkan menolak beasiswa luar negeri demi fokus pada benih lokal. Dia kini bekerja sama dengan lebih dari 50 petani dan puluhan peternak dalam sistem pertanian terpadu.
     
    2. Nisya Saadah Wargadipura
     
    Penghargaan juga diberikan kepada Nisya Saadah Wargadipura, pendiri Pesantren Ekologi Ath-Thaariq di Garut. Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.
     
    Penghargaan diterima putrinya, Salwa Kanja.
     
    “Tentu saja Pesantren Ekologi Ath-Thaariq saat ini, gerakan yang sesuai dengan tujuan Islam itu sendiri. Justru menumbuhkan kembali bagaimana tanah yang seharusnya dipenuhi oleh mikroba itu sendiri. Jadi tentu saja apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” ucapnya.
     
    Nisya sebelumnya telah dinobatkan sebagai Food Hero FAO 2024 atas kiprahnya menjadikan pesantren sebagai laboratorium agroekologi yang menjawab krisis pangan dan iklim.
     
    3. Asep Hidayat
     
    Mantan buruh migran asal Sukabumi, Asep Hidayat, juga menjadi penerima penghargaan. Ia dikenal sebagai pelestari tanaman hanjeli, pangan lokal yang hampir punah, dan mengubah desanya menjadi desa eduwisata.
     
    “Saya mantan buruh migran. Saya melihat potensi lokal mungkin Bapak Ibu di sini tidak ada yang banyak mengenal tentang hanjeli. Dari Hanjeli, kami olah, kami langsung lestarikan, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk yang lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia. Kami berharap Hanjeli tetap masih berjaya di tanah legenda kita Sukabumi. Merdeka,” ujar Asep dalam sambutannya.
     
    Kini, hanjeli telah dikembangkan menjadi produk pangan olahan hingga kerajinan, dan menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
     

     
    4. Agus Wibowo
     
    Pengusaha muda asal Magelang, Agus Wibowo, menerima penghargaan atas inovasinya dalam mengembangkan koperasi hortikultura dan sistem kemitraan petani. Melalui usaha kentang dan cabai, Agus telah membina ribuan petani dengan omzet miliaran rupiah setiap tahun.
     
    “Terima kasih, salah satu kebahagiaan saya bisa berdiri di sini dan menerima award 2025 ini. Ini menjadi salah satu motivasi dan juga salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil. Dan harapannya ini bisa menjadi motivasi teman-teman di seluruh Indonesia bahwa anak muda bisa berkarya dan regenerasi pertanian di Indonesia bisa terwujud,” kata Agus.
     
    5. Untung Wijanarko
     
    Tokoh kelima adalah Untung Wijanarko, pendiri Tani Organik Merapi (TOM) di Sleman. Sejak 2008, TOM aktif mengembangkan pertanian organik, agrowisata, serta pelatihan petani.
     
    “Saya pribadi mengapresiasi sekali dengan program Svana Bhumi Awards 2025 ini yang luar biasa memberikan motivasi. Ternyata banyak petani yang luar biasa, terutama anak-anak muda. Kami mulai berempati mengajak teman-teman para pertanian untuk bertani secara bijak. Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita. Dunia pertanian adalah sebagai sesuatu yang menjadikan kita masa depan,” kata Untung.
     
    Kini TOM bekerja sama dengan puluhan kelompok tani, menyuplai ratusan kilogram sayuran organik per hari ke pasar modern, dan mengembangkan pusat pelatihan pertanian organik.
     
    Special Achievement untuk Pangan Lokal
     
    Apresiasi khusus diberikan kepada Kamilus Tupen Jumat, dari Nusa Tenggara Timur. Ia berhasil mengembangkan pangan lokal dan memberdayakan petani desa. Upayanya menjaga tradisi pangan timur Indonesia membuatnya diganjar Special Achievement Award.
     
    “Terima kasih banyak. Saya dari area yang jauh datang ke sini dan bisa dihargai. Ini luar biasa sekali. Saya terima kasih kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Metro TV telah mengangkat karya hari ini. Ada kebanggaan tersendiri, di mana karya Usaha Selamat ini bagaimana membantu orang muda bisa mengenal pertanian, bahwa menjadi pertanian itu adalah sesuatu,” ujar Kamilus.
     
    “Dan kalau belum sentuh, memang belum tahu. Tapi kalau masuk ke dalam, dia punya bahagia beda. Terima kasih banyak Bapak sebagai perawat bumi dan kami melukis ukir bumi di Adenara, tempatnya juga orang muda silakan melukis bumi,” lanjutnya.
     

    Satya Pangan Loka untuk Generasi Muda

    Penghargaan Satya Pangan Loka diraih Rayndra Syahdan Mahmudin, inovator muda yang memadukan teknologi dengan pertanian berkelanjutan. Komitmennya menghubungkan sektor pertanian dengan ekosistem digital menjadikannya contoh bagi generasi baru.
     
    “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemirsa dan publik karena telah memilih saya untuk menerima penghargaan Satya Pangan Loka. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk petani milenial di seluruh Indonesia,” ujar Rayndra.
     
    Ia berkomitmen untuk terus berkontribusi mengembangkan pertanian agar terus maju sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
     
    “Jadi, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mendukung kami untuk selalu berkontribusi dalam sektor pertanian, terutama untuk swasembada dan telah mempercayakan saya untuk menjadi Ketua Umum Petani Milenial Indonesia dan ini menjadi semangat bagi saya untuk terus berkontribusi di sektor pertanian,” katanya.
     
    “Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih pada istri saya ya. Terima kasih juga menciptakan lingkungan yang kondusif karena pertanian itu butuh lingkungan yang kondusif. Apalagi petani-petani muda itu sangat tidak percaya diri untuk jadi seorang petani. Jadi, yang pertama mari kita ciptakan lingkungan yang kondusif sehingga kita bisa istiqomah terjun di sektor pertanian,” lanjutnya.
     
    Terakhir, Rayndra berpesan kepada generasi muda di seluruh Indonesia tanpa petani tidak akan ada panas dan tanpa panas tidak akan ada masa depan.

    Wujud Apresiasi untuk Pejuang Ketahanan Pangan

    Penyelenggaraan Svarna Bhumi Award 2025 menjadi makin menarik karena mayoritas finalis berasal dari generasi muda berusia 30-35 tahun.
     

     
    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyambut gembira terselenggaranya acara penghargaan untuk yang ketiga kali ini. Ia menilai acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga inspirasi bagi petani di seluruh Indonesia.
     
    “Dari ratusan kandidat, sebagian besar adalah anak-anak muda. Ini memberi harapan bahwa regenerasi petani terus berjalan dan swasembada pangan dapat tercapai,” ujar Rahmad Pribadi.
     
    Sambutan positif juga diungkapkan Pendiri Yayasan Benih Baik sekaligus Dewan Juri, Andy F. Noya. Ajang ini menjadi momen untuk mengingat bahwa banyak sosok luar biasa yang bekerja dalam senyap demi menjaga ketahanan pangan negeri. 
     
    “Banyak orang-orang hebat di sekitar kita, ya. Kita tidak tahu mereka berjuang untuk mempertahankan ketahanan pangan Indonesia,” ujar Andy F. Noya.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 melibatkan dewan juri dari berbagai latar belakang, termasuk pakar pertanian, penggiat sosial, dan figur publik. Expert Panel Yayasan BUMN, Prilly Latuconsina, yang tahun ini menjadi juri, mengaku terkesan dengan kreativitas para finalis.
     
    “Kami melihat bukan hanya hasil pertanian, tapi juga ide kreatif yang membuat profesi petani menarik bagi generasi muda,” ucap Prilly Latuconsina.
     
    Rahmad Pribadi melanjutkan, Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia.
     
    “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • AZKO Olah Sampah Elektronik Lewat Program BISA BAIK

    AZKO Olah Sampah Elektronik Lewat Program BISA BAIK

    Jakarta – Jaringan retail perkakas rumah tangga, AZKO menerima Anugerah Ekonomi Hijau detikcom Apresiasi atas Inisiatif Retail dalam Pengelolaan Sampah Elektronik.

    Apresiasi ini menyoroti upaya perusahaan sebagai salah satu retail elektronik nasional untuk mengelola dan daur ulang limbah elektronik.

    AZKO memiliki program BISA BAIK (Bersama Atasi Sampah Barang Elektronik) yang menyediakan dropbox pengumpulan sampah elektronik untuk kemudian di daur ulang. Program ini dilakukan melalui kerjasama antara Mountrash Indonesia dan Bank Sampah Berdikari.

    Melalui program ini, konsumen dapat mencemplungkan sampah dari merk apapun ke dropbox AZKO seperti sampah baterai, bohlam LED, kipas angin, oven toaster, penyedot debu, setrika dan berbagai perabot elektronik lain.

    Konsumen akan mendapat apresiasi berupa 10% diskon untuk pembelian produk elektronik di Azko. Sejak diluncurkan pada 2023, program ini telah mengumpulkan 2.7 ton sampah elektronik dan AZKO berkomitmen melanjutkan inisiatif ini dengan menambah jangkauan hingga 14 kota di Indonesia.

    Dalam catatan detikcom, sebelumnya Direktur PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. Gregory S. Widjaja menjelaskan bahwa AZKO merepresentasikan visi dan misi perusahaan untuk masa depan, di mana perusahaan berkomitmen menjadi your home life improvement partner untuk meningkatkan kualitas hidup melalui produk, solusi yang inovatif dan juga inspiratif.

    Gregory juga menjelaskan nama AZKO sendiri memiliki makna yang mewakili koleksi produk yang lengkap dan layanan komprehensif.

    Di mana huruf “A” hingga “Z” merepresentasikan ragam produk yang tersedia untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggan, mulai dari peralatan rumah tangga hingga gaya hidup.

    “Ada pun arti nama AZKO sendiri, adalah koleksi produk yang lengkap dari A hingga Z dan di dukung layanan komprehensif dan ide-ide kolaboratif untuk menginspirasi hidup yang lebih baik,” kata Gregory di Mall Living World Alam Sutera, Tangerang, Kamis (9/1/2025).

    Gregory mengatakan AZKO hadir dengan semangat baru yang mengedepankan persona familiar, proaktif, optimistik, dan dapat diandalkan (dependable). Dengan pendekatan ini, AZKO ingin menjadi lebih dari sekadar toko ritel, yaitu sebagai trusted advisor yang siap membantu pelanggan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, baik di rumah maupun dalam aspek gaya hidup lainnya.

    Peran sebagai trusted advisor ini mencakup pemberian solusi yang bermakna, inspiratif, dan relevan dengan kebutuhan pelanggan.

    “Semangat ini juga tercermin di logo kami yang memasang visual lingkaran terbuka merepresentasikan komitmen kami untuk open the door to better living atau membuka pintu untuk kehidupan yang lebih baik,” katanya.

    (hns/hns)

  • Pertamina perkuat komintmen ESG untuk mewujudkan ekonomi hijau

    Pertamina perkuat komintmen ESG untuk mewujudkan ekonomi hijau

    Ini bukan pilihan melainkan kerja kolaborasi yang melibatkan seluruh lini bisnis Pertamina dan pemangku kepentingan

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina (Persero) memperkuat komitmennya dalam penerapan prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG) dalam rangka mewujudkan ekonomi hijau (green economy) yang tercermin dalam HUT Ke-80 Republik Indonesia.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menegaskan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional mengembangkan bisnis berkelanjutan dengan mendukung kemandirian bangsa melalui energi bersih, ekonomi hijau, ekonomi biru dan hilirisasi industri untuk nilai tambah.

    “Komitmen ini sejalan dengan prinsip ESG dan bisnis keberlanjutan. Ini bukan pilihan melainkan kerja kolaborasi yang melibatkan seluruh lini bisnis Pertamina dan pemangku kepentingan,” ujar Fadjar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Untuk mendukung ekonomi hijau, lanjut Fadjar, perusahaan mengembangkan berbagai produk ramah lingkungan seperti, Pertamax Green 95, Biodiesel B40 dan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk industri penerbangan.

    Seluruh proses bisnis Pertamina dari hulu ke hilir juga dijalankan lebih hijau untuk mendukung dekarbonisasi dan pengurangan emisi.

    Hasilnya, sepanjang 2024, Pertamina Group berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 1,7 juta ton CO2eq jauh di atas target 1,09 juta metrik ton Co2.

    Sedangkan pada semester I tahun 2025, realisasi penurunan emisi karbon Pertamina telah mencapai sekitar 68 persen dari target tahunannya, dengan total penurunan emisi lebih dari satu juta ton CO2e.

    Dalam bisnis karbon, sejak peluncuran IDXCarbon pada 26 September 2023 hingga akhir 2024, Pertamina telah mencatatkan penjualan sebesar 862 ribu ton CO2e. Penjualan tersebut mencapai 96 persen dari pangsa pasar kredit karbon di Indonesia.

    Selain dari aspek lingkungan, Pertamina juga meningkatkan kesejahteraan sosial, melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat yang mendukung pelestarian lingkungan.

    Pertamina juga, ujarnya, melibatkan masyarakat dalam pengembangan energi terbarukan melalui program Desa Energi Berdikari (DEB).

    Saat ini terdapat 172 DEB di seluruh Indonesia dengan mengoptimalkan energi terbarukan dari tenaga surya, gas metana dan biogas, mikro hidro, biodiesel serta energi hibrida.

    DEB berdampak positif kepada 46.579 orang penerima manfaat, dan menyumbang pengurangan karbon sebesar 729.808 ton CO2 eq/tahun.

    Program ini juga telah memberikan multiplier effect melalui peningkatan ekonomi masyarakat mencapai Rp3,7 miliar per tahun.

    Selain capaian teknis, Pertamina juga menekankan tata kelola ESG yang transparan, termasuk pengelolaan risiko, keterlibatan pemangku kepentingan, dan pemantauan dampak sosial-lingkungan.

    “Setiap program yang kami jalankan dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekaligus menegaskan komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujar Fadjar.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PIS salurkan lima juta liter air bersih ke warga pedalaman Labuan Bajo

    PIS salurkan lima juta liter air bersih ke warga pedalaman Labuan Bajo

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina International Shipping (PIS) menyalurkan hampir lima juta liter air bersih kepada warga di Desa Golomori, pedalaman Labuan Bajo, dalam satu tahun terakhir.

    Keberhasilan tersebut dicapai melalui pemasangan pompa air bertenaga surya yang mampu menekan konsumsi energi listrik sebesar 4.000 kWh.

    Corporate Secretary PIS Muhammad Baron dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, menyampaikan Labuan Bajo yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia, masih memiliki daerah penopang yang belum sepenuhnya mendapatkan akses terhadap kebutuhan dasar, salah satunya air bersih.

    Ketersediaan air bersih ini juga menjadi salah satu faktor krusial dalam menjaga produktivitas pertanian yang menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian warga.

    Menjawab tantangan tersebut, sejak tahun lalu, PIS bekerja sama dengan Komodo Water, perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan akses air bersih dan pengelolaan air berkelanjutan di daerah terpencil, mengoperasikan pompa air bertenaga surya di Dusun Compang Ra’ong, Desa Golomori.

    Teknologi ini dirancang untuk mengalirkan air ke tujuh lapangan demonstrasi plot (demplot) pertanian yang dikelola oleh kelompok tani lokal yang memiliki anggota berjumlah 20 orang, dan diharapkan bertambah ke depannya.

    “Kami mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama yang masih tinggal di pedalaman dengan akses air bersih terbatas, agar dapat memaksimalkan hasil pertanian yang merupakan mata pencaharian utama warga di Dusun Compang ini,” kata dia.

    Ia meyakini penyaluran air bersih ini bisa mendorong mata pencaharian masyarakat, baik di sektor pertanian hingga nelayan.

    Berawal dari penyediaan air bersih, PIS berencana mengembangkan sebuah ekosistem rantai pasok untuk membantu mata pencaharian masyarakat tersebut, sehingga masyarakat tidak hanya memproduksi, tapi juga bisa memasok hasil tani mereka seperti sayur-sayuran, sawi, kangkung, cabai ke luar desa, bahkan sampai ke hotel dan penginapan-penginapan di Labuan Bajo yang kini menjadi destinasi wisata favorit.

    Penyaluran air bersih oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) di pedalaman Labuan Bajo, NTT. ANTARA/HO-PT Pertamina International Shipping (PIS)

    Program ini merupakan bagian dari inisiatif BerSEAnergi untuk laut, payung besar tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PIS, yang menggabungkan pelestarian ekosistem laut dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

    Salah satu pilar utamanya adalah desa energi berdikari. Pilar ini berfokus pada penyediaan akses energi terbarukan dan berkelanjutan di suatu wilayah.

    Lebih lanjut, program ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) poin tiga (kehidupan sehat dan sejahtera), poin enam (akses air dan sanitasi) dan poin 13 (penanganan perubahan iklim).

    Tidak hanya itu, program ini juga memenuhi tiga aspek utama dari prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST/ESG).

    Keberhasilan program di Golomori menjadi bukti bahwa kolaborasi dengan masyarakat lokal dan mitra pelaksana mampu menghasilkan solusi yang tepat sasaran.

    Dengan langkah ini, PIS tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

    Kombinasi antara teknologi ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci bagi masa depan yang lebih tangguh dan produktif.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kopdes Merah Putih jembatan desa menuju kemerdekaan ekonomi

    Kopdes Merah Putih jembatan desa menuju kemerdekaan ekonomi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    PCO: Kopdes Merah Putih jembatan desa menuju kemerdekaan ekonomi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 13 Agustus 2025 – 19:11 WIB

    Elshinta.com – Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyatakan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih merupakan jembatan bagi desa menuju kemerdekaan di bidang ekonomi.

    Program tersebut merupakan upaya Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi pedesaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.

    “Kopdes Merah Putih menjadi langkah monumental yang menandai era baru dalam pembangunan nasional berbasis desa. Mewakili kedaulatan rakyat dalam mengelola sumber daya mereka sendiri,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati dalam keterangannya, Rabu.

    Pada momentum peringatan HUT Ke-80 Republik Indonesia (RI), kata Adita, Kopdes Merah Putih bisa diartikan sebagai sebuah era baru menuju kemerdekaan di bidang ekonomi.

    “Melalui koperasi ini, masyarakat desa diharapkan bisa semakin berdaya. Kopdes Merah Putih membuat masyarakat desa menikmati kemerdekaan di bidang ekonomi,” kata Adita.

    Dia mengatakan Kopdes Merah Putih juga menjadi jembatan transisi dari ketergantungan bantuan sosial menuju pemberdayaan ekonomi yang produktif dan berkelanjutan.

    Saat ini, kata Adita, desa dan kelurahan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar dan menggerakkan roda ekonomi lokal. Misal, sebanyak 90 persen hasil tangkapan ikan belum bisa disimpan dengan layak.

    Data lain, sebanyak lima juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih terjerat rentenir, serta lebih dari 50 ribu desa dan kelurahan belum memiliki fasilitas kesehatan. Selain itu, sebanyak 70 persen desa dan kelurahan belum tersentuh koperasi.

    Terdapat 60 persen koperasi yang belum memiliki layanan farmasi dan lebih dari 31 ribu koperasi belum ada toko sembako, serta lebih dari 50 persen desa belum memiliki toko sarana produksi untuk mendukung pertanian dan usaha lokal.

    Presiden Prabowo Subianto lantas membentuk 80.081 Kopdes Merah Putih pada 21 Juli 2025. Hal ini dilakukan sebagai langkah strategis membangun ekonomi kerakyatan yang berdikari, inklusif, dan adil.

    Program ini merupakan pelaksanaan dari Astacita ke-3, yang menempatkan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi desa. Tujuannya yakni untuk membuka lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, dan memperkuat sentra produksi rakyat secara berkelanjutan.

    “Lebih dari 80 ribu koperasi ini adalah upaya konkret untuk memperpendek rantai distribusi dan aliran bahan-bahan penting bagi rakyat. Kita hadirkan sembako, obat, pupuk langsung ke tangan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau dan sistem yang adil,” kata Presiden Prabowo.

    Ketua Kopdes Merah Putih Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Dedi Nurendi mengatakan koperasi ini membantu meringankan beban masyarakat Cileunyi Wetan.

    “Kopdes ini menjawab keresahan masyarakat yang harus membeli kebutuhan pokok agak jauh. Masyarakat dalam hal simpan pinjam juga banyak yang terlilit Bank Emok (bank keliling),” kata Dedi.

    Dedi mengatakan Kopdes Merah Putih merupakan jawaban atas kebutuhan ekonomi masyarakat. “Mari berkoperasi karena ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Koperasi juga menanamkan gotong-royong,” ucap dia.

    Sumber : Antara