BUMN: Berdikari

  • Pertamina kolaborasi dengan generasi muda untuk pelestarian lingkungan

    Pertamina kolaborasi dengan generasi muda untuk pelestarian lingkungan

    Mereka adalah pahlawan zaman now yang melanjutkan perjuangan membangun negeri ini

    Jakarta (ANTARA) – Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa menjalin kolaborasi dengan generasi muda, yang disebut dengan istilah “local hero” untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

    “Mereka adalah pahlawan zaman ‘now’ yang melanjutkan perjuangan membangun negeri ini,” kata Manajer Communication Relations & CID Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Pinto Budi Bowo Laksono dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Pinto menyampaikan bahwa semangat yang melekat pada “local hero” dilandasi oleh kepedulian terhadap sekitar, bukan sekadar untuk terlihat.

    Oleh karena itu, bagi Pinto, tak berlebihan bila mereka disebut sebagai pahlawan zaman sekarang, yang memberikan dampak relevan terhadap masyarakat.

    Adapun lima “local hero” yang menuai sorotan Pertamina adalah Alvian Noor Zamal (asal Subang, Jawa Barat) dan Gunawan (asal Jakarta) yang menanam bibit mangrove untuk menahan abrasi.

    Lebih lanjut, terdapat Desy Diana asal Kampung Suka Seneng dan Kampung Jatireja, Subang, Jawa Barat yang menghadirkan ruang belajar kreatif, tempat perempuan belajar menjahit, mendaur ulang sampah, dan berlatih kewirausahaan.

    Program senada juga dilakukan oleh Herlin Sobari di Karawang, Jawa Barat, yang mengarusutamakan kesetaraan gender.

    Kemudian, terdapat Teguh Laksono asal Indramayu, Jawa Barat, yang mengajak generasi muda untuk kembali ke ladang melalui program Jari Tangan (Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan).

    “Kami bangga dapat berkolaborasi dengan para anak muda yang menginspirasi melalui ide, kreasi, karya dan dedikasi mereka untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan,” ucapnya.

    Memperingati Hari Pahlawan, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa percaya bahwa kekuatan terbesar Indonesia bukan hanya pada sumber daya alam, tapi pada jiwa-jiwa pahlawan muda yang berani bermimpi dan berbuat.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Eks Dirjen Aptika Semuel Didakwa Terima Duit Suap Rp6 Miliar di Kasus PDNS

    Eks Dirjen Aptika Semuel Didakwa Terima Duit Suap Rp6 Miliar di Kasus PDNS

    Bisnis.com, JAKARTA — Eks Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan didakwa menerima uang suap Rp6 miliar dalam kasus dugaan korupsi PDNS.

    Jaksa penuntut umum (JPU) mengatakan pemberian suap itu terjadi lantaran Semuel diduga telah mengajukan permintaan terhadap Alfi Asman selaku eks Direktur Bisnis PT Aplikanusa Lintasarta.

    “Sekitar pada akhir tahun 2021, terdapat Semuel Abrijani Pangerapan kembali melakukan permintaan uang kepada saksi Alvi Asman atas terpilihnya PT Aplikanusa Lintasarta,” ujar jaksa di PN Tipikor Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

    Permintaan uang itu disampaikan saksi Irwan Hermawan kepada Alfi soal akan adanya permintaan Rp6 miliar dari Semuel. Permintaan itu terjadi lantaran PT Aplikasinusa Lintasarta ditunjuk kembali sebagai penyedia program PDNS 2021.

    “Karena PT Aplika Lintas Arta telah ditunjuk kembali sebagai penyedia kegiatan Pusat Data Nasional Sementara tahun 2021,” imbuhnya.

    Permintaan itu kemudian disanggupi oleh Alfi Asman. Dalam pencairannya itu, eks Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera, Widi Purnama telah membantu proses pencairan dengan order fiktif.

    Modus itu dilakukan dengan membuatkan order fiktif terkait pekerjaan jasa konsultasi kepada perusahaan Windi Purnama yakni PT Multimedia Berdikari Sejahtera.

    Adapun, pengiriman melalui order fiktif itu dilakukan dua kali. Perinciannya, PT Aplikasinusa Lintasarta mengirimkan pembayaran pertama sebesar Rp3,2 miliar pada (30/4/2021. Selanjutnya, pembayaran Rp3,2 miliar dilakukan pada (17/9/2021).

    “Atas pembayaran PO fiktif tersebut, saksi Windi Purnama menyerahkan uang sebesar Rp 6 miliar kepada terdakwa Samuel melalui saksi Irwan Hermawan secara tunai,” tuturnya.

    Adapun, JPU mengemukakan bahwa uang yang diterima Semuel Abrijani telah digunakan untuk kegiatan renovasi rumah di Cireunde, Tangerang Selatan.

    “Bahwa uang yang diterima oleh terdakwa Samuel Pangerapan sebesar Rp6 miliar digunakan untuk kegiatan renovasi rumah terdakwa Samuel yang berada di Taman Bali View, Cirendeu dan juga digunakan sebagai uang operasional pribadi,” pungkas JPU.

    Atas perbuatannya itu, Semuel didakwa melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 5 ayat (2) juncto Pasal 18 ayat (1) jo. Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

  • DPR RI Tegaskan Industri Elektronik Harus Jadi Tuan di Negeri Sendiri

    DPR RI Tegaskan Industri Elektronik Harus Jadi Tuan di Negeri Sendiri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam menghadapi era kompetisi global dan derasnya arus impor produk asing, kebijakan pemerintah semestinya berpihak pada industri elektronik nasional. Hal itu ditegaskan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Menguatkan Industri Elektronik Indonesia: Dari Pelaku Usaha untuk Masa Depan Bangsa”.

    Lebih lanjut, Darmadi bilang, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi elektronik di kawasan Asia Tenggara, akan tetapi hingga kini masih banyak bergantung pada impor komponen dan produk jadi dari luar negeri. Kendati begitu, dia menilai hal tersebut bisa menjadi tantangan sekaligus peluang strategis guna memperkuat basis industri dalam negeri.

    “Kita tidak boleh terus bergantung pada produk asing. Negara harus hadir dengan kebijakan yang melindungi dan memperkuat pelaku usaha nasional. Industri elektronik harus tumbuh menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegas Darmadi Durianto dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (10/11/2025).

    Dalam forum diskusi tersebut, para pelaku usaha dari Perprindo (Perkumpulan Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia) yang dihadiri oleh Ketua Umum PERPRINDO Budi Mulia dan Sekjen PERPRINDO Andy Arif Widjaja dan turut hadir APITU Indonesia (Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia), serta ASISI (Asosiasi Teknisi Refrigerasi Dan Tata Udara) turut menyampaikan pandangan dan aspirasi terkait tantangan di sektor industri elektronik.

    Beberapa isu utama yang dibahas meliputi ketergantungan bahan baku impor, kurangnya dukungan riset dan inovasi, keterbatasan sertifikasi produk dan tenaga kerja, serta perlunya regulasi yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Ketua umum Perprindo menyoroti pentingnya pembinaan industri peralatan rumah tangga lokal agar mampu bersaing dengan produk asing melalui kebijakan insentif fiskal dan keringanan bea masuk untuk bahan baku domestik.

    Di sisi lain, perwakilan APITU Indonesia menekankan perlunya standarisasi tenaga ahli pendingin dan tata udara, sedangkan ASISI menegaskan pentingnya dukungan pemerintah terhadap sektor keamanan digital dan sistem integrasi elektronik yang menjadi fondasi infrastruktur industri masa depan.

    Untuk itu, Darmadi Durianto menegaskan, hasil FGD ini akan menjadi bahan masukan strategis bagi Komisi VI DPR RI dalam merumuskan kebijakan ekonomi dan industri nasional yang lebih berpihak kepada produsen lokal.

    “Kemandirian industri elektronik adalah bagian dari perjuangan ideologis kita untuk berdikari dalam ekonomi. Semangat Trisakti Bung Karno mengajarkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menguasai alat produksinya sendiri,” ujar Darmadi.

    Pada akhirnya, FGD tersebut ditutup dengan kesepakatan strategis untuk membentuk tim kerja lintas asosiasi dan pemerintah yang akan berperan dalam memperkuat sinergi kebijakan industri. Termasuk, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta menata rantai pasok industri elektronik nasional agar lebih efisien dan berdaya saing.

    Selain itu, disepakati pula pembentukan Divisi Advokasi Pajak di lingkungan Perprindo, yang bertujuan membantu para anggota dalam penataan laporan keuangan, peningkatan kepatuhan perpajakan, serta menciptakan tata kelola usaha yang lebih transparan dan professional. Berbekal semangat gotong royong dan kolaborasi, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI senantiasa berkomitmen untuk terus memperjuangkan kedaulatan ekonomi Indonesia melalui penguatan industri nasional, terutama sektor elektronik yang menjadi tulang punggung kemajuan bangsa di era digital.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PA GMNI Jakarta Raya dorong kemandirian ekonomi di tengah globalisasi

    PA GMNI Jakarta Raya dorong kemandirian ekonomi di tengah globalisasi

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPD Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jakarta Raya Ario Sanjaya menyatakan bahwa seri diskusi publik kali ini mendorong kemandirian ekonomi Jakarta di tengah arus globalisasi dan diharapkan ibu kota tidak meninggalkan nilai-nilai keadilan sosial.

    “Kemandirian ekonomi bukan hanya soal angka pertumbuhan, tapi bagaimana ekonomi kota ini bisa menyejahterakan warga dan memperluas kesempatan kerja. Global city yang sejati adalah kota yang beradab, manusiawi, dan inklusif,” kata Ario di Jakarta, Minggu.

    Ia menyatakan bahwa rangkaian Seri Diskusi Publik III pra-Konferda V dengan mengangkat tema “Menumbuhkan Jakarta Kota Berdikari secara Ekonomi di Tengah Arus Globalisasi Dunia”.

    Pada diskusi tersebut terdapat sejumlah narasumber, antara lain Anggota Komisi XIII DPR RI Marinus Gea, Pakar Ekonomi Kerakyatan Ichsanuddin Noorsy, Ketua Komite II DPD RI Badikenita Sitepu, serta Ketua Kelompok Pangan dan Ekonomi Daerah Biro Perekonomian dan Keuangan Pemprov DKI Jakarta Abdul Gofar Al Hakim.

    Menurut dia, diskusi tersebut merupakan bagian dari upaya PA GMNI membangun ruang intelektual dan praksis politik yang konstruktif bagi pembangunan Jakarta.

    “Setiap seri diskusi ini kami harapkan melahirkan gagasan konkret yang bisa disampaikan kepada pemerintah daerah. Kami ingin memastikan bahwa cita-cita menjadikan Jakarta sebagai kota global tidak meninggalkan nilai-nilai keadilan sosial,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pihaknya ingin agar Jakarta tumbuh sebagai kota modern yang tetap berpihak pada rakyat kecil.

    Sementara itu, Ketua Harian DPP PA GMNI Aruji Wahyono menegaskan bahwa membicarakan Jakarta berarti membicarakan kota yang “tidak pernah tidur”.

    Menurut dia, Jakarta adalah pusat ekonomi, pemerintahan, politik, sekaligus pusat mimpi banyak orang yang datang dari berbagai daerah.

    “Di balik gemerlap Jakarta, kita tahu banyak persoalan mendasar, kesenjangan ekonomi, harga tanah yang melambung tinggi, kesempatan usaha yang belum merata, serta makin kuatnya pengaruh kapital global yang sering menyingkirkan pelaku lokal,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa ironi sosial juga masih kuat terasa. Bayangkan, dari penerima bantuan sosial di Jakarta, 60 persen justru digunakan untuk perjudian daring. Ini fakta miris yang harus menjadi perhatian bersama.

    Menurut Aruji, semangat berdikari sebagaimana diajarkan oleh Bung Karno harus kembali dimaknai secara utuh. Berdikari bukan berarti menutup diri dari dunia, tapi menegaskan kemandirian bangsa dan daerah untuk tidak bergantung pada kekuatan asing.

    “Kami berharap para alumni GMNI Jakarta Raya bisa merumuskan konsep ekonomi berdikari dengan baik sebagai masukan untuk Gubernur DKI Jakarta,” ujarnya.

    Sementara Pakar Ekonomi Kerakyatan Ichsanuddin Noorsy menyoroti lemahnya pelayanan publik dan ketimpangan yang terus meningkat di Jakarta.

    “Kota global seharusnya punya sistem yang efisien dan inklusif, tapi yang kita lihat justru sebaliknya,” kata dia.

    Adapun dari Pemprov DKI Jakarta, Abdul Gofar Al Hakim menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan peta jalan ekonomi menuju Jakarta Global City 2045.

    “Kami terus mendorong kolaborasi lintas sektor dan memperkuat peran UMKM, yang kini sudah mencapai 400 ribu unit binaan aktif,” ucapnya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Mahmudah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Industri Elektronik Mesti Digeber, Ini Alasannya

    Industri Elektronik Mesti Digeber, Ini Alasannya

    Jakarta

    Kebijakan pemerintah mesti berpihak pada industri elektronik nasional. Sebab, industri ini memiliki potensi yang besar.

    Hal itu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Anggota Komisi VI Darmadi Durianto dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Menguatkan Industri Elektronik Indonesia: Dari Pelaku Usaha untuk Masa Depan Bangsa.

    Menurut Darmadi, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi elektronik di kawasan Asia Tenggara, namun hingga kini masih banyak bergantung pada impor komponen dan produk jadi dari luar negeri. Ia menilai hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang strategis untuk memperkuat basis industri dalam negeri.

    “Kita tidak boleh terus bergantung pada produk asing. Negara harus hadir dengan kebijakan yang melindungi dan memperkuat pelaku usaha nasional. Industri elektronik harus tumbuh menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Darmadi Durianto dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025).

    Dalam forum diskusi tersebut, para pelaku usaha dari Perprindo (Perkumpulan Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia) yang dihadiri oleh Ketua Umum Perprindo Budi Mulia dan Sekjen Perprindo Andy Arif Widjaja. Hadir juga APITU Indonesia (Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia), serta ASISI (Asosiasi Teknisi Refrigerasi Dan Tata Udara) turut menyampaikan pandangan dan aspirasi terkait tantangan di sektor industri elektronik.

    Beberapa isu utama yang dibahas meliputi ketergantungan bahan baku impor, kurangnya dukungan riset dan inovasi, keterbatasan sertifikasi produk dan tenaga kerja, serta perlunya regulasi yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.

    Ketua Umum Perprindo menyoroti pentingnya pembinaan industri peralatan rumah tangga lokal agar mampu bersaing dengan produk asing melalui kebijakan insentif fiskal dan keringanan bea masuk untuk bahan baku domestik. Sementara perwakilan APITU Indonesia menekankan perlunya standarisasi tenaga ahli pendingin dan tata udara, sedangkan ASISI menegaskan pentingnya dukungan pemerintah terhadap sektor keamanan digital dan sistem integrasi elektronik yang menjadi fondasi infrastruktur industri masa depan.

    Darmadi menegaskan hasil FGD ini akan menjadi bahan masukan strategis bagi Komisi VI dalam merumuskan kebijakan ekonomi dan industri nasional yang lebih berpihak kepada produsen lokal.

    “Kemandirian industri elektronik adalah bagian dari perjuangan ideologis kita untuk berdikari dalam ekonomi. Semangat Trisakti Bung Karno mengajarkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menguasai alat produksinya sendiri,” ujar Darmadi.

    FGD ini diakhiri dengan kesepakatan strategis untuk membentuk tim kerja lintas asosiasi dan pemerintah yang akan berperan dalam memperkuat sinergi kebijakan industri, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta menata rantai pasok industri elektronik nasional agar lebih efisien dan berdaya saing.

    Selain itu, disepakati pula pembentukan Divisi Advokasi Pajak di lingkungan Perprindo, yang bertujuan membantu para anggota dalam penataan laporan keuangan, peningkatan kepatuhan perpajakan, serta menciptakan tata kelola usaha yang lebih transparan dan professional.

    (acd/acd)

  • Tingkatkan Kapasitas Usaha dan Akselerasi UMKM Naik Kelas, LinkUMKM BRI Catat 13,6 Juta Pengguna

    Tingkatkan Kapasitas Usaha dan Akselerasi UMKM Naik Kelas, LinkUMKM BRI Catat 13,6 Juta Pengguna

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat perannya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia melalui platform LinkUMKM. Tercatat, hingga akhir September 2025, lebih dari 13,6 juta pelaku UMKM telah memanfaatkan platform ini untuk memperluas pasar, meningkatkan kapasitas usaha, dan mempercepat proses naik kelas.

    Aplikasi LinkUMKM telah berkembang menjadi wadah pelatihan digital yang memperkuat daya saing UMKM di seluruh Indonesia. Saat ini, terdapat enam fitur utama yang tersedia dengan beragam fasilitas dan produk pendukung, yaitu UMKM Smart, Rumah BUMN, UMKM Media, Komunitas, Etalase Digital, dan Register Nomor Induk Berusaha (NIB).

    Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya mengatakan LinkUMKM dikembangkan untuk menjawab kebutuhan nyata pelaku UMKM dalam mengakses informasi pasar serta meningkatkan kemampuan administrasi dan manajemen usaha. Adapun, inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen BRI memperkuat ekonomi kerakyatan, sejalan dengan Asta Cita Presiden untuk membangun ekonomi yang berdikari serta memperkuat segmen UMKM di Indonesia.

    “Melalui LinkUMKM, setiap pelaku usaha berkesempatan mengikuti pelatihan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan bisnisnya. LinkUMKM juga dirancang sebagai jawaban atas tantangan utama pengusaha UMKM, yakni keterbatasan akses terhadap informasi, pelatihan, dan dukungan pengembangan yang sesuai dengan tahapan usaha mereka,” ujar Akhmad.

    Diketahui, LinkUMKM telah dilengkapi berbagai fitur yang saling terintegrasi untuk mendukung peningkatan kapasitas pelaku usaha. Melalui platform ini, pelaku UMKM dapat mengikuti pelatihan daring dengan materi yang disusun berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan, sehingga pembelajaran menjadi lebih tepat sasaran dan aplikatif.

  • Elnusa Luncurkan Green Circular Village di Indramayu, Wujud Nyata Desa Energi Berdikari

    Elnusa Luncurkan Green Circular Village di Indramayu, Wujud Nyata Desa Energi Berdikari

    Liputan6.com, Jakarta – PT Elnusa Tbk, bagian dari Subholding Upstream Pertamina, memperkuat komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan meluncurkan program Green Circular Village dan SIGAS (Siap Gerak Angkut Sampah) di Desa Mundu, Kabupaten Indramayu. Program ini menjadi bagian penting dari inisiatif Desa Energi Berdikari Elnusa Mundu, yang mengusung semangat Sustainability, Empowerment, dan Innovation.

    Peluncuran berlangsung meriah dengan tarian Topeng Indramayu, simbol pelestarian budaya lokal. Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Mundu, Camat Karangampel, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, serta jajaran pemerintah daerah. Dari pihak Elnusa, hadir Rustam Aji, Corporate Secretary PT Elnusa Tbk, dan Vitri Cahyaningsih Mallarangeng, Komisaris Elnusa.

    Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan simbolis kunci alat angkut sampah elektrik kepada Pemerintah Desa Mundu sebagai wujud nyata komitmen Elnusa terhadap Sustainable Development Goals (SDGs).

    Selain peluncuran program, kegiatan tersebut juga menampilkan produk-produk UMKM Desa Mundu yang berhasil mengubah sampah menjadi barang bernilai ekonomi. Beragam inovasi dipamerkan, mulai dari sapu, pot, sikat dari sabut kelapa, cocopeat, makanan ringan berbasis kelapa, hingga kerajinan dari plastik daur ulang.

    “Program SIGAS bukan hanya tentang kebersihan lingkungan, tetapi juga bagaimana masyarakat desa menjadi motor penggerak ekonomi hijau. Elnusa ingin memastikan energi, lingkungan, dan kesejahteraan berjalan beriringan,” jelas Rustam Aji dalam keterangan tertulis, Minggu (2/11/2025).

    Sementara itu, Komisaris Elnusa, Vitri Cahyaningsih Mallarangeng, menambahkan, “Desa Mundu menjadi contoh nyata bahwa keberlanjutan tidak hanya milik kota besar. Ketika budaya, teknologi, dan kesadaran lingkungan berpadu, desa dapat menjadi pusat inovasi hijau yang memberi inspirasi bagi Indonesia.”

     

  • Green Warriors SMPN 1 Ngasem: Jaga Lingkungan dan Energi Bersih

    Green Warriors SMPN 1 Ngasem: Jaga Lingkungan dan Energi Bersih

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Di lahan seluas 5.000 meter persegi, sekelompok siswa SMP Negeri 1 Ngasem sedang menulis cerita berbeda tentang masa depan. Mereka adalah Green Warriors – 15 siswa yang mengubah sekolahnya menjadi laboratorium hidup untuk ketahanan energi dan kelestarian lingkungan.

    “Kami mulai dengan menghitung jejak karbon sekolah. Hasilnya, 1,3 ton emisi per tahun. Angka itu mengubah cara pandang kami,” cerita M Nasril Fahrudi, koordinator Green Warriors yang duduk di kelas 9A, Senin (27/10/2025).

    Perjalanan dimulai tahun 2022 melalui program Sekolah Energi Berdikari hasil kolaborasi PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan Ademos. Kini, sekolah yang sedang menuju Adiwiyata Nasional 2025 itu telah berubah wajah.

    Hutan sekolah yang dulu hanya ide, kini dipenuhi lebih dari 5.000 vegetasi. Dari program awal, hanya sebanyak 2.000 bibit dari PEPC. Trembesi, jambu, ketapang, mangga, dan tanaman obat tumbuh subur. Yang lebih mengesankan, panel surya berkapasitas 5.500 kWh dari Pertamina kini menerangi sebagian besar area sekolah.

    “Energi bersih ini menggerakkan ruang kelas VII, laboratorium bahasa, dan area hutan sekolah,” jelas Kepala SMPN 1 Ngasem, Endro SW.

    Setiap Sabtu, ritual “Sabtu Bersih” berlangsung. Bukan hanya bersih-bersih biasa, tapi aksi nyata merawat lingkungan. Berkebun, menyiram tanaman, memupuk, dan merawat pohon. “Kami tegas pada anggota yang malas. Konsekuensinya harus membersihkan sampah,” jelas Nasril.

    Tak berhenti di situ, para pejuang lingkungan muda ini juga aktif mengolah sampah menjadi pupuk organik, membuat lubang biopori, dan memanen air hujan. Semua dikelola mandiri oleh siswa dengan pendampingan guru dan Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro.

    Sementara, Manager Communication Relation & CID PEPC Regional Indonesia Timur, Rahmat Drajat menegaskan komitmen perusahaan. “Program ini bukan sekadar seremonial. Ini investasi nyata untuk membangun generasi yang sadar lingkungan dan mandiri energi,” ungkapnya.

    Melalui Sekolah Energi Berdikari, siswa tidak hanya belajar teori tapi praktik langsung. Dari pembuatan vertical garden hingga kewirausahaan kreatif berbasis lingkungan. “Keberhasilan SMPN 1 Ngasem membuktikan sinergi kuat antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat,” tambah Rahmat.

    “Mereka menjadi contoh bagaimana sekolah bisa menjadi agen perubahan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” tambahnya.

    Sekolah yang terletak di Kecamatan Ngasem ini kini menjadi destinasi pembelajaran bagi sekolah lain. PEPC mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Dinas Pendidikan, serta guru dan siswa SMP Negeri 1 Ngasem yang telah menjadi mitra aktif dalam menyukseskan program ini.

    “Kami berharap program SEB dapat menumbuhkan generasi unggul, inovatif, dan siap memimpin Bojonegoro menuju masa depan yang lebih baik dan berenergi,” tutup Rahmat. [lus/ian]

  • Lewat SiGAS, Elnusa mendukung pengelolaan sampah berbasis komunitas

    Lewat SiGAS, Elnusa mendukung pengelolaan sampah berbasis komunitas

    Elnusa tidak hanya menyediakan fasilitas pengangkut sampah, tetapi juga membimbing kami dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi.

    Indramayu (ANTARA) – PT Elnusa Tbk, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, meluncurkan program Siap Gerak Angkut Sampah (SiGAS), di Desa Mundu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (30/10).

    Corporate Secretary Elnusa Rustam Aji menyampaikan bahwa program ini bertujuan mendorong pengelolaan sampah berbasis komunitas sekaligus membuka peluang ekonomi sirkular bagi masyarakat desa.

    Rustam menyebut dari 8.822 kepala keluarga di Desa Mundu, terdapat potensi pemanfaatan limbah hingga 30 persen untuk plastik dan 20 persen untuk sabut kelapa.

    “Angka ini membuka peluang besar untuk menciptakan lapangan usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

    Dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Mundu, Elnusa juga menyerahkan satu unit sepeda motor pengangkut sampah kepada pemerintah desa sebagai simbol dukungan terhadap upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan warga. Penyerahan ini merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari yang diinisiasi oleh Pertamina.

    Kepala Desa Mundu Akifudin menyambut baik bantuan tersebut, mengingat desanya belum memiliki fasilitas kendaraan pengangkut sampah sebelumnya.

    “Elnusa tidak hanya menyediakan fasilitas pengangkut sampah, tetapi juga membimbing kami dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi,” kata dia.

    Mayoritas warga Desa Mundu berprofesi sebagai petani dan perajin sapu. Dengan keterbatasan sarana pengelolaan limbah, sampah rumah tangga kerap menjadi persoalan yang berdampak pada kesehatan dan estetika lingkungan.

    Melalui SiGAS, Elnusa mengajak masyarakat untuk melihat sampah sebagai sumber daya. Limbah plastik dan sabut kelapa yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini dapat diolah menjadi pot tanaman, sapu, hingga tas daur ulang oleh warga setempat.

    Elnusa berharap, melalui SiGAS, masyarakat Desa Mundu dapat memulai perjalanan menuju desa yang lebih hijau, sehat, dan berdaya secara ekonomi.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pria tewas tersengat listrik di Kebon Jeruk, ini penjelasan polisi

    Pria tewas tersengat listrik di Kebon Jeruk, ini penjelasan polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkapkan bahwa pria bernama Rizki (28), karyawan sebuah warung di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, rupanya tewas usai berkontak fisik dengan kabel listrik telanjang.

    “Dugaan sementara kita, ada kabel yang kebuka,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, AKP Ganda Jaya Sibarani di Jakarta, Sabtu.

    Pihak Ganda pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memeriksa sejumlah saksi di lokasi.

    “Masih kita dalami, masih dalam penyelidikan. Saksi-saksi sudah dimintai keterangan. Kita sudah olah TKP,” ujar Ganda.

    Ganda menjelaskan bahwa korban ditemukan tak bernyawa oleh pemilik warung pada Sabtu pagi.

    “Yang menemukan pertama itu (pemilik warung). Persiapan mau buka warung ya nemuin korban itu udah tergeletak di tangga (di samping warung),” kata dia.

    Langsung melapor ke karyawan lain, kangsung kita dikabari

    Lantas pemilik warung beserta karyawan di lokasi segera menghubungi polisi.

    “Langsung melapor ke karyawan lain, dan setelah itu langsung kita dikabari,” tandas Ganda.

    Sebelumnya, Seorang pria bernama Rizki, karyawan warung kopi (warkop) Medan di Jalan Berdikari, Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tewas tersengat listrik pada Sabtu.

    Warga di lokasi, Rama, mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB pagi.

    “Katanya kejadian subuh tadi, saya datang udah ramai, korban udah terkapar, posisinya di tangga,” kata Rama di lokasi kejadian, Sabtu.

    Rama menuturkan korban tersebut awalnya hendak keluar dari mess karyawan untuk merokok.

    “Informasi yang saya dapat, katanya mau ngerokok, turun lah dari tangga, nah katanya pas turun dari tangga, kesetrum,” ujar Rama.

    Sementara itu, Rizal, karyawan lain di Warkop Medan mengaku tidak mengetahui secara pasti kejadian itu. Namun, dia memastikan korban tersebut merupakan karyawan Warkop Medan bernama Rizki.

    “Kalau kami diinfokan bahwa beliau sudah berada di rumah sakit, di RSCM. Untuk kronologi lengkapnya, kami kurang tau, karena kan kami shift, saya kebetulan masuk siang,” ucap Rizal.

    Saat ini, kata dia, pihak warkop masih mengurus jenazah yang saat ini telah berada di rumah sakit.

    “CCTV (kamera pengawas) belum bisa diakses, jadi kami juga belum tau (kronologinya seperti apa),” jelas Rizal.

    Sementara itu, lokasi kejadian tersebut saat ini terlaihat sudah dipasangi garis polisi. Tangga mess tempat korban terkapar itu berada tepat di sebelah Warkop Medan.

    Akses menuju tangga mess karyawan itu cukup sempit dan banyak kabel yang menjuntai.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.