BUMN: Berdikari

  • Profil PT Berdikari Insurance, Izin Usaha Resmi Dicabut!

    Profil PT Berdikari Insurance, Izin Usaha Resmi Dicabut!

    Belum lama ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi mencabut izin usaha PT Berdikari Insurance, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Asuransi umum. Pencabutan izin tersebut ditetapkan melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-11/D/05/2025 pada 17 Januari 2025.

    PT Berdikari Insurance merupakan salah satu perusahaan asuransi umum di Indonesia dengan pengalaman panjang dalam sektor ini sejak berdirinya.

    Berikut ini adalah profil singkat PT Berdikari Insurance yang patut diketahui.

    Profil perusahaan PT Berdikari Insurance

    Perusahan PT Berdikari Insurance merupakan badan usaha asuransi umum. Badan usaha ini memiliki kantor pusat di Jalan Medan Merdeka Barat No.1, Jakarta Pusat.

    Sebelum dikenal dengan tersebut, awalnya perusahaan bernama PT Asuransi Timur Jauh, perusahaan swasta yang berdiri pada tahun 1953.

    Pada tahun 1968, PT PP Berdikari berhasil mengambil alih kepemilikan perusahaan tersebut dan menjadikannya sebagai anak perusahaan.

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.22/2000 tanggal 7 April 2000 PT PP Berdikari menjadi badan usaha milik negara (BUMN).

    Kemudian, secara resmi mengubah namanya menjadi PT Berdikari (Persero) dan menjadi pemilik saham tunggal di PT Berdikari Insurance.

    Kegiatan usaha yang dilakukan

    Sebagai perusahaan asuransi yang berada di bawah BUMN, PT Berdikari Insurance telah mempunyai 16 kantor cabang dan 9 kantor unit pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Ada berbagai macam produk asuransi yang ditawarkan kepada nasabah PT Berdikari Insurance. Berikut beberapa produknya.

    Asuransi pengangkutan melalui laut, udara, dan darat Asuransi rangka kapal Asuransi uang yang mencakup uang tunai, logam mulia, emas murni, nota bank, cheque dan wesel bank, wesel pos, obligasi, proses, perangko, materai, serta pita cukai Asuransi kebakaran Asuransi kendaraan bermotor Asuransi rekayasa Asuransi kecelakan diri Asuransi bonding (surety bond dan customs bond) Asuransi personal accident plus (PA+)  Asuransi aneka meliputi asuransi General Public Liability, Fidelity Guarantee, Burglary, Workers Compensation, Employer’s Liability, Golfers Liability, dan lain-lain.

    OJK resmi mencabut izin usaha atas PT Berdikari Insurance

    Baru-baru ini, OJK telah resmi mencabut izin usaha PT Berdikari Insurance. Dilansir situs resmi OJK, pencabutan izin usaha tersebut ditetapkan melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-11/D/05/2025 tanggal 17 Januari 2025.

    “Pemegang Saham, Direksi, Dewan Komisaris, dan Pegawai PT BERDIKARI INSURANCE dilarang mengalihkan, menjaminkan, mengagunkan atau menggunakan kekayaan, atau melakukan tindakan lain yang dapat mengurangi aset atau menurunkan nilai aset PT BERDIKARI INSURANCE,” tulis Asep Iskandar, Kepala Departemen Perizinan, Pemeriksaan Khusus, dan Pengendalian Kualitas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun dalam pengumuman resmi OJK, dikutip Jumat (24/1).

    Lebih lanjut, pihak OJK juga mewajibkan PT Berdikari Insurance untuk menghentikan seluruh kegiatan usaha baik di kantor pusat atau kantor di luar kantor pusat.

    Selain itu, badan usaha diwajibkan menyusun dan menyampaikan neraca penutupan kepada OJK paling lama 15 hari sejak tanggal pencabutan izin usaha.

    Perusahaan juga wajib menyelenggarakan rapat umum pemegang saham paling lambat 30 hari sejak tanggal pencabutan. 

    Kegiatan tersebut bertujuan untuk memutuskan pembubaran badan hukum PT Berdikari Insurance dan membentuk tim likuiditas.

    Demikian Profil PT Berdikari Insurance yang tercatat sebagai perusahaan asuransi milik negara. Kini, entitas BUMN tersebut telah dicabut izin usahanya oleh OJK.

  • PT Pertamina Sumbagut raih 11 penghargaan di Indonesia Green Awards 2025  

    PT Pertamina Sumbagut raih 11 penghargaan di Indonesia Green Awards 2025  

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    PT Pertamina Sumbagut raih 11 penghargaan di Indonesia Green Awards 2025  
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 22 Januari 2025 – 17:37 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) berhasil meraih 11 penghargaan di bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada ajang Indonesia Green Awards (IGA) ke-16 yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility di Jakarta, Rabu (15/1/2025). 

    “Dengan penghargaan ini kita berhasil mewujudkan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan sehingga membuahkan hasil yang baik bagi perusahaan dan masyarakat,” ujar Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Selasa (21/1/2025).

    Ia menjelaskan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut berhasil meraih 11 penghargaan sebagai apresiasi untuk perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

    “Penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh tim di unit operasional kami dalam mengimplementasikan program-program keberlanjutan. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat inisiatif yang mendukung pelestarian alam dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik, guna mencapai pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan tujuan global dan nasional,” ucap Satria.

    Adapun beberapa kategori yang dimenangkan oleh Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut pada ajang Indonesia Green Awards (IGA) tahun ini yakni kategori “Mengembangkan Edukasi Perubahan Iklim” yang berhasil diraih Aviation Fuel Terminal (AFT) Hang Nadim dengan program KIMARA (Kampung Inovasi Plastik Permata Bandara). Sementara itu, AFT Minangkabau meraih penghargaan dalam tiga kategori, yakni “Pengembangan Wisata Konservasi Alam”, “Rekayasa Teknologi dalam Menghemat Energi/Penggunaan Energi Baru Terbarukan”, dan “Mengembangkan Keanekaragaman Hayati” melalui program SI RANCAK ULAKAN (Sistem Informasi Pemberdayaan Masyarakat Nagari Berbasis Konservasi).

    Selain itu, Fuel Terminal (FT) Medan berhasil meraih penghargaan dalam kategori “Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu” melalui program KABAYA (Kampung Pesisir Berdaya). FT Sei Siak berhasil meraih penghargaan dalam kategori “Mengembangkan Keanekaragaman Hayati” lewat program Konservasi Mangrove Pulau Semut. FT Tembilahan mendapat penghargaan dalam kategori “Penyelamatan Sumber Daya Air” dengan program Air Bersih Kampung Kesayang, dan FT Pematang Siantar meraih penghargaan di kategori “Pengembangan Wisata Konservasi Alam” melalui program Pengembangan Wisata Konservasi Anggrek di Aek Nauli.

    Integrated Terminal (IT) Dumai berhasil meraih penghargaan dalam kategori “Mengembangkan Keanekaragaman Hayati” dengan program Konservasi Mangrove di Daerah Aliran Sungai (DAS) Dumai. Kemudian IT Lhokseumawe berhasil mendapat penghargaan dalam kategori “Mengembangkan Pengelolaan Sampah Terpadu” dengan program Pemanfaatan Limbah Organik Sebagai Pakan Alternatif Udang Vaname dalam Program Gampong Berdikari. Selanjutnya, IT Teluk Kabung meraih penghargaan dalam kategori “Mengembangkan Keanekaragaman Hayati” melalui program Pengelolaan Mangrove Metode Diural Tides serta Pengembangan Edu Ekowisata Mangrove.

    Sementara itu, Chairman La Tofi School of Social Responsibility, La Tofi, juga memberikan apresiasi terhadap pencapaian ini. “Penghargaan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang melaksanakan CSR dengan baik berperan penting dalam suksesnya konservasi lingkungan hidup. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya berkontribusi dalam menahan laju perubahan iklim, tetapi juga mendukung keberlangsungan bisnis dan kesejahteraan masyarakat,” ujar La Tofi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Rabu (22/1). 

    PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut bertekad untuk terus berinovasi dan mengimplementasikan program-program ramah lingkungan, mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia yaitu SDGs 6 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak, SDGs 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, SDGs 11 tentang Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, SDGs 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim, SDGs 14 tentang Ekosistem Lautan dan SDGs 15 tentang Ekosistem Daratan. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Duta Sekolah Energi Pertamina Soroti Rendahnya Pemanfaatan Panas Bumi

    Duta Sekolah Energi Pertamina Soroti Rendahnya Pemanfaatan Panas Bumi

    Bandung: Duta Sekolah Energi Berdikari Pertamina, Billy Mambrasar, menyoroti rendahnya pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia meski memiliki cadangan terbesar di dunia.

    Berdasarkan data Dewan Energi Nasional, Indonesia memiliki cadangan panas bumi mencapai 24.000 Megawatt. Namun, hingga akhir 2023, pemanfaatannya baru mencapai 12,5 persen. Sementara itu, masih banyak wilayah di Indonesia yang belum dialiri listrik.

    Hal tersebut disampaikan Billy saat menghadiri secara langsung kegiatan Sekolah Energi Berdikari (SEB) bersama Dian Hapsari Firasati selaku CSR Manajer Pertamina dan Fairuz selaku General Manager PT. Pertamina Geothermal Energy pada Hari Jumat, 17 Januari 2025 di SMA KP 2 Paseh Ibun, Kamojang, Kabupaten Bandung.

    Dalam kesempatan tersebut, Billy menyampaikan apresiasinya kepada PT Pertamina Geothermal Energy yang menjadi pelopor energi baru terbarukan melalui pemanfaatan panas bumi. 

    “Seluruh Indonesia harus berterima kasih kepada Desa Kamojang yang telah memproduksi listrik sebesar 235 Megawatt. Produksi ini mampu memenuhi kebutuhan listrik 260.000 rumah dan mengurangi emisi karbon sebesar 1,2 juta ton CO2 per tahun,” ujar Billy, yang juga merupakan Staf Khusus Presiden RI dan duta pembangunan berkelanjutan Indonesia periode 2019-2024.
     

    Billy menambahkan, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Kamojang telah beroperasi sejak 1983 dan memiliki jejak emisi karbon 10 kali lebih rendah dibandingkan energi fosil. Namun, ia menekankan bahwa optimalisasi pemanfaatan energi panas bumi membutuhkan dukungan lebih luas. 

    “Pertamina tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah perlu segera mengeluarkan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan yang memberikan insentif bisnis jelas bagi sektor swasta agar mau terlibat dalam pengembangan panas bumi sebagai sumber energi,” kata Billy.

    Billy Mambrasar, yang merupakan lulusan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB serta memiliki gelar S-2 dari Australian National University dan Harvard University, untuk kedua kalinya ditunjuk sebagai Duta Sekolah Energi Berdikari Pertamina. Dengan pengalaman 10 tahun di bidang energi, Billy juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Organisasi Kepemudaan Youth Energy & Environment Council.

    Program Sekolah Energi Berdikari (SEB) tahun ini mengunjungi 13 sekolah di seluruh Indonesia untuk memberikan edukasi, pelatihan, expo, dan penanaman pohon. Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter peduli energi dan lingkungan di kalangan siswa. 

    Pada tahun sebelumnya, SEB berhasil mengedukasi 5.135 siswa, menghemat biaya listrik hingga Rp70 juta per tahun, dan mengurangi emisi karbon sebesar 42.000 kilogram CO2 setara per tahun di 11 sekolah. Atas keberhasilannya, Pertamina menerima SDG Action Awards 2024 yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin.

    Bandung: Duta Sekolah Energi Berdikari Pertamina, Billy Mambrasar, menyoroti rendahnya pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia meski memiliki cadangan terbesar di dunia.
     
    Berdasarkan data Dewan Energi Nasional, Indonesia memiliki cadangan panas bumi mencapai 24.000 Megawatt. Namun, hingga akhir 2023, pemanfaatannya baru mencapai 12,5 persen. Sementara itu, masih banyak wilayah di Indonesia yang belum dialiri listrik.
     
    Hal tersebut disampaikan Billy saat menghadiri secara langsung kegiatan Sekolah Energi Berdikari (SEB) bersama Dian Hapsari Firasati selaku CSR Manajer Pertamina dan Fairuz selaku General Manager PT. Pertamina Geothermal Energy pada Hari Jumat, 17 Januari 2025 di SMA KP 2 Paseh Ibun, Kamojang, Kabupaten Bandung.

    Dalam kesempatan tersebut, Billy menyampaikan apresiasinya kepada PT Pertamina Geothermal Energy yang menjadi pelopor energi baru terbarukan melalui pemanfaatan panas bumi. 
     
    “Seluruh Indonesia harus berterima kasih kepada Desa Kamojang yang telah memproduksi listrik sebesar 235 Megawatt. Produksi ini mampu memenuhi kebutuhan listrik 260.000 rumah dan mengurangi emisi karbon sebesar 1,2 juta ton CO2 per tahun,” ujar Billy, yang juga merupakan Staf Khusus Presiden RI dan duta pembangunan berkelanjutan Indonesia periode 2019-2024.
     

     
    Billy menambahkan, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Kamojang telah beroperasi sejak 1983 dan memiliki jejak emisi karbon 10 kali lebih rendah dibandingkan energi fosil. Namun, ia menekankan bahwa optimalisasi pemanfaatan energi panas bumi membutuhkan dukungan lebih luas. 
     
    “Pertamina tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah perlu segera mengeluarkan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan yang memberikan insentif bisnis jelas bagi sektor swasta agar mau terlibat dalam pengembangan panas bumi sebagai sumber energi,” kata Billy.
     
    Billy Mambrasar, yang merupakan lulusan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB serta memiliki gelar S-2 dari Australian National University dan Harvard University, untuk kedua kalinya ditunjuk sebagai Duta Sekolah Energi Berdikari Pertamina. Dengan pengalaman 10 tahun di bidang energi, Billy juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Organisasi Kepemudaan Youth Energy & Environment Council.
     
    Program Sekolah Energi Berdikari (SEB) tahun ini mengunjungi 13 sekolah di seluruh Indonesia untuk memberikan edukasi, pelatihan, expo, dan penanaman pohon. Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter peduli energi dan lingkungan di kalangan siswa. 
     
    Pada tahun sebelumnya, SEB berhasil mengedukasi 5.135 siswa, menghemat biaya listrik hingga Rp70 juta per tahun, dan mengurangi emisi karbon sebesar 42.000 kilogram CO2 setara per tahun di 11 sekolah. Atas keberhasilannya, Pertamina menerima SDG Action Awards 2024 yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Aksi Bersih Sampah, Containder dan Sucofindo Libatkan 500 Relawan di Pantai Bali

    Aksi Bersih Sampah, Containder dan Sucofindo Libatkan 500 Relawan di Pantai Bali

    Bali: Aksi bersih pantai di Pantai Padma, Legian, Bali diselenggarakan oleh start-up digitalisasi pengelolaan sampah, Containder, sukses mengumpulkan 256 kilogram sampah hanya dalam waktu kurang dari dua jam. Kegiatan yang melibatkan lebih dari 500 pemuda-pemudi Bali dan anggota Tunas Indonesia Raya (TIDAR) ini mendapat dukungan dari Sucofindo, BUMN yang fokus pada isu lingkungan dan perubahan iklim.

    Anggota DPRD Kabupaten Badung, I Wayan Puspa Negara, menyebut aksi ini sebagai rekor pembersihan pantai tercepat di wilayahnya. “Kurang dari dua jam, Pantai Padma kembali bersih. Ini adalah prestasi yang patut diapresiasi,” ujarnya.

    Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati, Anggota DPR RI Kawendra Lukistian dan Rocky Candra, Wakil Ketua DPRD Denpasar Ida Bagus Yoga, serta Founder Containder, Billy Mambrasar.

    Dalam sambutannya, Rahayu Saraswati menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di Bali yang menjadi destinasi wisata utama Indonesia.

    “Sampah menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. Inisiatif dari Containder ini sangat menarik karena tidak hanya mengatasi sampah, tetapi juga menciptakan ekonomi sirkular yang memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Rahayu. Ia berharap kegiatan serupa dapat diterapkan di berbagai wilayah Indonesia.

    Baca: YEC dan Pertamina Ajak Pelajar Peduli Lewat Sekolah Energi Berdikari

    Senada dengan Rahayu, Ida Bagus Yoga menekankan pentingnya menjaga keindahan Bali. “Bali hidup dari sektor pariwisata. Apa jadinya jika keindahan alamnya tertutup oleh sampah? Terima kasih kepada Containder atas kepeduliannya terhadap lingkungan Bali,” kata politisi yang akrab disapa Gus Yoga ini.

    Billy Mambrasar, Founder Containder, mengungkapkan kegiatan ini merupakan bagian dari visi jangka panjang start-up tersebut. Selain melibatkan 400 relawan dan 10 SMA di Bali, Containder berencana memperluas programnya ke 10 provinsi lain pada 2025.

    “Tahun ini kami fokus memberdayakan komunitas lokal untuk mengelola sampah secara lebih bertanggung jawab. Kerjasama kami dengan Sucofindo juga bertujuan mendorong ekonomi sirkular melalui program bank sampah,” ujar Billy. Sebelumnya, Containder telah berhasil mengumpulkan 300 ton sampah plastik di Biak dalam setahun.

    Kurniawan, Kepala Dukungan Bisnis Cabang Denpasar Sucofindo, berharap kolaborasi ini terus berlanjut. “Semoga gerakan ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” harapnya.

    Setelah aksi bersih pantai ini, Containder dan Sucofindo akan meluncurkan lomba pengumpulan sampah antar sekolah se-Provinsi Bali dengan hadiah Rp3.150.000 per ton sampah yang berhasil dikumpulkan. Grand launching program ini dijadwalkan pada 2 Februari 2025.

    Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi masyarakat, diharapkan Bali terus menjadi contoh sukses pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia.

    Bali: Aksi bersih pantai di Pantai Padma, Legian, Bali diselenggarakan oleh start-up digitalisasi pengelolaan sampah, Containder, sukses mengumpulkan 256 kilogram sampah hanya dalam waktu kurang dari dua jam. Kegiatan yang melibatkan lebih dari 500 pemuda-pemudi Bali dan anggota Tunas Indonesia Raya (TIDAR) ini mendapat dukungan dari Sucofindo, BUMN yang fokus pada isu lingkungan dan perubahan iklim.
     
    Anggota DPRD Kabupaten Badung, I Wayan Puspa Negara, menyebut aksi ini sebagai rekor pembersihan pantai tercepat di wilayahnya. “Kurang dari dua jam, Pantai Padma kembali bersih. Ini adalah prestasi yang patut diapresiasi,” ujarnya.
     
    Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati, Anggota DPR RI Kawendra Lukistian dan Rocky Candra, Wakil Ketua DPRD Denpasar Ida Bagus Yoga, serta Founder Containder, Billy Mambrasar.

    Dalam sambutannya, Rahayu Saraswati menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di Bali yang menjadi destinasi wisata utama Indonesia.
     
    “Sampah menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. Inisiatif dari Containder ini sangat menarik karena tidak hanya mengatasi sampah, tetapi juga menciptakan ekonomi sirkular yang memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Rahayu. Ia berharap kegiatan serupa dapat diterapkan di berbagai wilayah Indonesia.
     
    Baca: YEC dan Pertamina Ajak Pelajar Peduli Lewat Sekolah Energi Berdikari
     
    Senada dengan Rahayu, Ida Bagus Yoga menekankan pentingnya menjaga keindahan Bali. “Bali hidup dari sektor pariwisata. Apa jadinya jika keindahan alamnya tertutup oleh sampah? Terima kasih kepada Containder atas kepeduliannya terhadap lingkungan Bali,” kata politisi yang akrab disapa Gus Yoga ini.
     
    Billy Mambrasar, Founder Containder, mengungkapkan kegiatan ini merupakan bagian dari visi jangka panjang start-up tersebut. Selain melibatkan 400 relawan dan 10 SMA di Bali, Containder berencana memperluas programnya ke 10 provinsi lain pada 2025.
     
    “Tahun ini kami fokus memberdayakan komunitas lokal untuk mengelola sampah secara lebih bertanggung jawab. Kerjasama kami dengan Sucofindo juga bertujuan mendorong ekonomi sirkular melalui program bank sampah,” ujar Billy. Sebelumnya, Containder telah berhasil mengumpulkan 300 ton sampah plastik di Biak dalam setahun.
     
    Kurniawan, Kepala Dukungan Bisnis Cabang Denpasar Sucofindo, berharap kolaborasi ini terus berlanjut. “Semoga gerakan ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” harapnya.
     
    Setelah aksi bersih pantai ini, Containder dan Sucofindo akan meluncurkan lomba pengumpulan sampah antar sekolah se-Provinsi Bali dengan hadiah Rp3.150.000 per ton sampah yang berhasil dikumpulkan. Grand launching program ini dijadwalkan pada 2 Februari 2025.
     
    Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi masyarakat, diharapkan Bali terus menjadi contoh sukses pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Rangkaian HUT Ke-52, PDIP Gelar Wayang Lakon ‘Lahirnya Wisanggeni’ di Sekolah Partai Lenteng Agung – Halaman all

    Rangkaian HUT Ke-52, PDIP Gelar Wayang Lakon ‘Lahirnya Wisanggeni’ di Sekolah Partai Lenteng Agung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangkaian peringatan HUT ke-52 Partai, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar pertunjukan wayangan ‘Satyam Eva Jayate: Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam’ di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2025) malam.

    Pertunjukan wayang yang rutin digelar DPP PDIP, kali ini menampilkan Lakon: Lahirnya Wisanggeni.

    Adapun yang bertindak sebagai Dalang yakni Ki Amar Pradopo Warseno Slank dan Ki Sri Susilo Thengkleng.

    Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto tampak didampingi Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo, Wabendum PDIP Yuke Yurike, dan politikus PDIP Muhammad Guntur Romli saat hadir ke acara wayang tersebut.

    Sementara, Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri turut menyaksikan pertunjukan wayang melalui daring.

    Tak hanya pengurus partai, ratusan masyarakat sekitar Sekolah Partai Lenteng Agung turut hadir dalam gelaran wayang tersebut. Mereka begitu antusias untuk menyaksikan gelaran wayang tersebut.

    Acara ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lantunan doa juga dipanjatkan sebelum acara wayangan ini dimulai.

    Dalam sambutan pembuka, Hasto mengungkap pesan Megawati yang mengulas pentingnya makna tema HUT PDIP, Satyam Eva Jayate: Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam.

    “Suatu pesan yang mulia, yang mengandung suatu pelajaran yang sangat penting bahwa berpolitik adalah memperjuangkan peradaban Indonesia agar berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” kata Hasto.

    Politisi asal Yogyakarta itu menyatakan upaya berpolitik memperjuangkan kedaulatan dan kemandirian seperti dilakukan PDI Perjuangan, seringkali dihadapkan ujian dan gemblengan.

    “Gemblengan-gemblengan tersebut tidak membuat kita surut, justru membuat PDI Perjuangan semakin kokoh dan tegak berdiri,” ujar Hasto..

    Dia melanjutkan Megawati dalam pesannya mengingatkan bahwa PDI Perjuangan pada tahun ini juga bakal melalui banyak tantangan yang disebut Vivere pericoloso.

    “Beliau mengingatkan bahwa tahun-tahun ini adalah tahun vivere pericoloso, tahun menghadapi berbagai bahaya, tahun menghadapi berbagai rintangan,” ujarnya.

    Namun, kata Hasto, PDIP tetap merasa yakin bisa melalui vivere pericoloso dengan membentuk kesatupaduan bersama rakyat.

    “Percayalah, dengan kesatupaduan dengan rakyat, kita mampu menghadapi vivere pericoloso, tahun menyerempet-nyerempet bahaya ini. Kita hadapi dengan keteguan di dalam ideologi, di dalam konstitusi, di dalam menjaga demokrasi, di dalam menegakkan sistem hukum yang berkeadilan dan sistem meritokrasi dan itulah sejarah-jarah sekalian,” ungkapnya.

    Sebab, kata Hasto, PDI Perjuangan menjadi partai yang pernah melewati ujian seperti pernah terjadi pada Kudatuli, 27 Juli 1996.

    “Kita adalah partai yang berwatak banteng Kita bukan partai yang mudah diinjak-injak,” jelas dia.

    Lakon ‘Wisanggeni Lahir’ Gambarkan PDIP

    Hasto juga menekankan bahwa ada teladan dan pelajaran yang bisa direfleksikan dari dua tokoh dalam lakon itu, yakni dari Wisanggeni dan Batara Narada, yang kontekstual dengan kondisi saat ini.

    “Cerita Lahirnya Wisanggeni; Wisanggeni itu artinya racun api; dia menggambarkan seluruh suasana kebatinan PDI Perjuangan. Kita lahir bukan di tengah kasur empuk, tapi di tengah gemblengan sejarah. Justru di tengah gemblengan maha dashyat, hadir dalam sosok bayi yang dibuang di candradimuka, tak hilang dan lenyap, tapi tumbuh menjadi ksatria sakti yang cinta kebenaran dan setia kepada rakyat,” kata Hasto.

    Dia juga menceritakan singkat kisah Lahirnya Wisanggeni, anak dari Arjuna dan Batara Dresanala. Hubungan pasangan ini membuat Dewasrani (anak dari Batara Guru dan Dewi Durga) cemburu. 

    Dewasrani menbujuk Dewi Durga agar bisa memisahkan hubungan Arjuna dan Dresanala. Dengan otoritas Batara Guru, dilakukan pemisahan paksa.

    Batara Narada, dengan kejernihan alam pikir dan moralnya, melakukan protes atas itu. Tapi ambisi kekuasaan Batara Guru sangat brutal hingga memerintahkan agar bayi dalam kandungan Dresanala dipaksa lahir lebih cepat, dan bayinya dibuang ke kawah candradimuka.

    Sang bayi, bernama Wisanggeni, mengalami keajaiban. Bukannya mati, namun pembuangan ke kawah justru menjadikannya sakti mandraguna, dan mampu menegakkan kebenaran dan keadilan.

    Dari kisah itu, Hasto mengatakan ada beberapa pesan.

    Pertama, ketidakadilan bisa terjadi seperti dirasakan oleh Dresanala. Dunia menjadi gelap. Tetapi pada akhirnya keadilan akan datang, karena akhir kisah Wisanggeni lahir adalah Arjuna-Dresanala akhirnya bersatu dengan Wisanggeni.

    “Keadilan akan mencari jalannya sendiri, karenanya kitapun meyakini Satyam Eva Jayate bekerja di dalam diri Dresanala dan Wisanggeni,” kata Hasto. 

    Pesan kedua adalah kesetiaan kepada tugas seperti ditunjukkan Batara Narada. Sang batara itu selalu memperjuangkan kebenaran meski harus kehilangan pangkat dan jabatan. 

    Pesan ketiga adalah bahwa dibalik persoalan kehidupan, kerap kali dimulai dari hal sederhana. Misalnya, bagaimana sikap cemburu dan nafsu kekuasaan memicu kekacauan. 

    “Maka mari kita introspeksi, dengan kritik dan otokritik, kita sadari kelemahan kita, dan memperbaiki secara organisatoris. Sehingga PDI Perjuangan di usia 52 tahun mampu menyerap nilai-nilai ini dan hadir menjadi kekuataan yang berguna bagi negeri ini,” beber Hasto.

    Keempat, belajar dari Wisanggeni, bahwa jalan menjadi ksatria takkan mudah. Dibuang di kawah candradimuka, Wisanggeni bukannya menyerah namun mampu menyerapnya dan menjadikannya makin berilmu. 

    “Maka mari menyerap watak Wisanggeni. Jadikan ujian yang ditujukan ke kita, menjadi energi untuk menguatkan mata batin dan hati, serta semangat kita. Sehingga tidak sia-sia lah Bung Karno mendirikan PNI yang akhirnya menjadi PDI Perjuangan,” pungkas Hasto.

  • Pertamina Raih Penghargaan ‘The Guardian’ di Indonesia Green Award 2025

    Pertamina Raih Penghargaan ‘The Guardian’ di Indonesia Green Award 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) meraih ‘The Guardian’, atau penghargaan tertinggi pada ajang Indonesia Green Award 2025 (IGA). Pada ajang yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility ini, Pertamina Grup juga berhasil meraih total 71 penghargaan sebagai apresiasi untuk perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas dan berjasa bagi lingkungan sekitar.

    Penghargaan tersebut diberikan oleh La Tofi selaku Chairman La Tofi School of Social Responsibility kepada Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto, di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    “Semakin hari kerusakan lingkungan semakin terasa. oleh karenanya kami terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus melakukan konservasi lingkungan hidup untuk mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkannya. Itu yang selalu kami dorong melalui Indonesia Green Awards dari tahun ke tahun hingga hari ini. Seperti halnya Pertamina yang saat ini sudah di tahap dampak nyata kegiatan CSRnya bagi masyarakat. Selamat kepada Pertamina,” ujar La Tofi.

    Perbesar

    Senada, Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan tersebut. Apresiasi ini merupakan pengakuan dari pemangku kepentingan eksternal kepada Pertamina karena tidak hanya menjalankan perannya dalam menyediakan energi kepada masyarakat Indonesia, juga aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

    “Kami mengapresiasi penghargaan ini. Bahkan Pertamina memperoleh The Guardian sebagai apresiasi tertinggi, yang semakin memperkuat komitmen kami dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia serta dunia usaha. Penghargaan ini sebagai sebuah pengakuan dari stakeholder yang memiliki kompetensi untuk menilai komitmen Pertamina dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” kata Rudi.

    Salah satu program yang dinilai pada Indonesia Green Awards ini adalah Desa Energi Berdikari, sebagai program unggulan Pertamina. Program DEB sejalan dengan tujuan perusahaan, yakni menyediakan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pengurangan emisi untuk mencapai bumi yang lebih sehat, sekaligus menghasilkan nilai ekonomi yang memberi manfaat bagi masyarakat.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina memastikan tercapainya swasembada energi, sekaligus menjalankan program kemasyarakatan untuk mendorong aspek keberlanjutan. Keberlanjutan telah menjadi fokus Pertamina untuk mewujudkan visi Perusahaan sebagai perusahaan energi global terkemuka, ramah lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial dan tata kelola yang baik.

    “Selain pemberdayaan masyarakat seperti DEB, Pertamina aktif dalam pemberdayaan lingkungan seperti hutan lestari dan keanekaragaman hayati. Penghargaan IGA ini kami dedikasikan untuk Perwira dan Pertiwi Pertamina yang tidak sekedar menjadi pejuang energi tapi juga menjadi pejuang lingkungan dan masyarakat,” tutupnya.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Tingkatkan Edukasi Energi Bersih, SMPN 34 Depok Ditetapkan sebagai Sekolah Energi Berdikari

    Tingkatkan Edukasi Energi Bersih, SMPN 34 Depok Ditetapkan sebagai Sekolah Energi Berdikari

    Depok, Beritasatu.com – PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina mendukung SMPN 34 Depok menjadi Sekolah Energi Berdikari (SEB) untuk meningkatkan edukasi kepada siswa terkait pemanfaatan energi bersih. Pada program ini, PGN berkolaborasi dengan Holding Migas Pertamina untuk merealisasikan fokus program TJSL Pertamina di bidang pendidikan.

    “SEB menjadi langkah solutif perusahaan dalam meningkatkan kesadaran generasi muda di SMPN 34 Depok terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup, mengenalkan konsep EBT dan mitigasi perubahan iklim. Program SEB juga mendukung SMPN 34 Depok menjadi Sekolah Adiwiyata,” jelas Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman (16/1/2025).

    SMPN 34 Depok merupakan mitra PGN dalam program TJSL Gerbang Ciliwung. SEB bertajuk Energizing Sustainable Community mengadakan beragam kegiatan. PGN menyerahkan bantuan sistem panel surya berkapasitas 3,3 kW yang dilengkapi dengan battery storage 5 kWh. Panel Surya ini akan dimanfaatkan untuk mendukung operasional kantin dan sistem hidroponik di sekolah.

    “Penggunaan panel surya ini diestimasikan dapat menghemat biaya listrik hingga Rp 6,8 juta per tahun dan mengurangi emisi gas rumah kaca kurang lebih 3,82 ton CO2 per tahun,” jelas Fajriyah.

    Sedangkan sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan, dilakukan penanaman bibit pohon di area sekolah. Para siswa SMPN 34 Depok juga diberikan fasilitas untuk menampilkan kreativitas dalam kompetisi daur ulang sampah melalui Upcycling Expo. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menanamkan nilai pentingnya pengelolaan sampah secara kreatif.

    SEB pun menggelar workshop dengan berbagai jenis kelas, tema dan metode belajar. Materi utama workshop yaitu terkait pengelolaan limbah rumah tangga, pemahaman isu lingkungan di sekitar dan manfaat penggunaan solar panel.

    “Dengan Program SEB di SMPN 34 Depok, PGN menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan pendidikan dan energi. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi lingkungan maupun generasi muda sebagai penerus bangsa. PGN akan terus berkolaborasi untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pada poin pendidikan berkualitas (SDG 4),” tutup Fajriyah.

    Di tempat terpisah, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa Program SEB di sekolah tingkat menengah adalah salah satu upaya Pertamina dalam memberikan edukasi isu keberlanjutan, khususnya ke generasi muda.

    “Generasi muda ini yang nantinya akan melanjutkan pembangunan negeri, sehingga menjadi penting untuk sejak dini mendapatkan edukasi terkait pengelolaan lingkungan dan energi hijau. Harapannya di masa depan mereka yang akan meneruskan tugas ini demi mencapai Swasembada Energi dan Energi Hijau Indonesia,” ujar Fadjar.

  • YEC dan Pertamina Ajak Pelajar Peduli Lewat Sekolah Energi Berdikari

    YEC dan Pertamina Ajak Pelajar Peduli Lewat Sekolah Energi Berdikari

    Depok: PT Pertamina terus menunjukkan komitmennya terhadap edukasi energi bersih. Salah satunya melalui program Sekolah Energi Berdikari (SEB).

    Kali ini program CSR perusahaan plat merah itu menyelenggarakan SEB di SMPN 35 Pondok Cina,  Depok, Jawa Barat. Program diharapkan mampu meningkatkan jumlah masyarakat yang teredukasi dalam rangka mencetak generasi peduli lingkungan.

    SEB pertama kali diluncurkan pada Juni 2023 dan telah memberikan edukasi tentang energi bersih kepada 5.135 siswa di 10 sekolah di Indonesia bersama Billy Mambrasar yang juga merupakan Sekjen Youth Energy & Environment Council (YEC).

    Program ini mencatat keberhasilan signifikan, termasuk pemasangan panel surya yang menghasilkan penghematan biaya listrik hingga Rp70 juta per tahun dan pengurangan emisi karbon sebesar 42.000 kilogram CO2eq per tahun. 

    Keberhasilan itu juga mengantarkan Pertamina meraih penghargaan terbaik dalam Indonesia’s SDG Action Awards 2024. 

    Baca: Sekolah Energi Berdikari Dorong Transisi Energi di 13 Lokasi Baru

    Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Satya Hangga Yudha mengatakan, tahun ini  SEB ditargetkan menjangkau 13 sekolah dengan misi yang sama yaitu, memberikan pemahaman mendalam tentang transisi energi. 

    “Untuk menurunkan emisi, kita bisa melakukan berbagai inisiatif seperti daur ulang, pemasangan PLTS atap dan menanam pohon. Namun, yang lebih penting adalah transisi ke energi terbarukan. Pertamina adalah salah satu perusahaan yang memimpin inisiatif ini,” kata Angga yang juga menjabat Vice Chairman for Energy Policy YEC.

    Hangga juga mengajak generasi muda untuk memulai langkah kecil dalam mendukung transisi energi bersih. Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi aktif generasi muda, Pertamina berharap dapat terus mendorong transisi energi yang berkelanjutan demi mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan hemat energi.

    “Langkah kecil yang kamu ambil hari ini, seperti menggunakan transportasi umum, menghemat energi di rumah, atau mengedukasi diri dan orang sekitarmu, bisa menjadi lompatan besar bagi dunia yang lebih hijau di masa depan,” ujarnya.

    Sementara itu Pjs. CSR Manager Pertamina, Reno menekankan pentingnya peran siswa dalam menyebarluaskan informasi tentang transisi energi kepada masyarakat luas. Informasi itu bisa disebarluaskan kepada keluarga dan masyarakat untuk mencapai penghematan energi dan pelestarian lingkungan.

    “Inilah pentingnya edukasi,” kata Reno.

    Depok: PT Pertamina terus menunjukkan komitmennya terhadap edukasi energi bersih. Salah satunya melalui program Sekolah Energi Berdikari (SEB).
     
    Kali ini program CSR perusahaan plat merah itu menyelenggarakan SEB di SMPN 35 Pondok Cina,  Depok, Jawa Barat. Program diharapkan mampu meningkatkan jumlah masyarakat yang teredukasi dalam rangka mencetak generasi peduli lingkungan.
     
    SEB pertama kali diluncurkan pada Juni 2023 dan telah memberikan edukasi tentang energi bersih kepada 5.135 siswa di 10 sekolah di Indonesia bersama Billy Mambrasar yang juga merupakan Sekjen Youth Energy & Environment Council (YEC).

    Program ini mencatat keberhasilan signifikan, termasuk pemasangan panel surya yang menghasilkan penghematan biaya listrik hingga Rp70 juta per tahun dan pengurangan emisi karbon sebesar 42.000 kilogram CO2eq per tahun. 
     
    Keberhasilan itu juga mengantarkan Pertamina meraih penghargaan terbaik dalam Indonesia’s SDG Action Awards 2024. 
     
    Baca: Sekolah Energi Berdikari Dorong Transisi Energi di 13 Lokasi Baru
     
    Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Satya Hangga Yudha mengatakan, tahun ini  SEB ditargetkan menjangkau 13 sekolah dengan misi yang sama yaitu, memberikan pemahaman mendalam tentang transisi energi. 
     
    “Untuk menurunkan emisi, kita bisa melakukan berbagai inisiatif seperti daur ulang, pemasangan PLTS atap dan menanam pohon. Namun, yang lebih penting adalah transisi ke energi terbarukan. Pertamina adalah salah satu perusahaan yang memimpin inisiatif ini,” kata Angga yang juga menjabat Vice Chairman for Energy Policy YEC.
     
    Hangga juga mengajak generasi muda untuk memulai langkah kecil dalam mendukung transisi energi bersih. Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi aktif generasi muda, Pertamina berharap dapat terus mendorong transisi energi yang berkelanjutan demi mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan hemat energi.
     
    “Langkah kecil yang kamu ambil hari ini, seperti menggunakan transportasi umum, menghemat energi di rumah, atau mengedukasi diri dan orang sekitarmu, bisa menjadi lompatan besar bagi dunia yang lebih hijau di masa depan,” ujarnya.
     
    Sementara itu Pjs. CSR Manager Pertamina, Reno menekankan pentingnya peran siswa dalam menyebarluaskan informasi tentang transisi energi kepada masyarakat luas. Informasi itu bisa disebarluaskan kepada keluarga dan masyarakat untuk mencapai penghematan energi dan pelestarian lingkungan.
     
    “Inilah pentingnya edukasi,” kata Reno.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • BUMN Pangan Siapkan Sumber Daging Nasional Alternatif dari Domba – Halaman all

    BUMN Pangan Siapkan Sumber Daging Nasional Alternatif dari Domba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Berdikari yang merupakan bagian holding BUMN pangan ID Food tengah mendorong sumber daging nasional alternatif dari domba.

    General Manager Corporate Strategy & Digital Transformation PT Berdikari, Teddy Margamulia menjelaskan, hal tersebut ditandai dengan panen perdana 41 Domba Garut Dorper Commercial Cross (GDCC) F2.

    “Pentingnya sinergi industri dan akademisi untuk mendorong kemajuan industri pangan di Indonesia, khususnya peternakan. Kerja sama PT Berdikari bersama Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran ini merupakan awal untuk pengembangan dan riset dalam bidang pangan lainnya,” ujar Teddy saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (15/1/2025).

    Domba GDCC F2 dinilai dapat meningkatkan kualitas ternak lokal. Sehingga mampu mendukung pertenakan domba nasional. Dengan panen ini diharapkan bahwa genetik ternak lokal dapat bersaing dan mendukung peternakan domba Nasional.

    “Bahkan nantinya dapat memenuhi permintaan pasar global,” ujar General Manager Bisnis Ruminansia PT Berdikari, Akhmad Johari.

    Riset tersebut nantinya didukung oleh Dekan Fakultas Peternakan Unpad, Rahmat Hidayat, serta dipromotori oleh Manajer Riset Inovasi dan Kemitraan Fakultas Peternakan Unpad, Diky Ramdani, dan Manager Business Development & Subsidiary PT Berdikari, Ady Wibowo. Ady menilai panen GDCC menjadi solusi bagi PT Berdikari menjaga ketahanan pangan nasional.

    “PT Berdikari ingin menciptakan solusi berkelanjutan untuk ketahanan pangan nasional dan meningkatkan daya saing industri peternakan Indonesia,” terang Ady.

    Diketahui, domba GDCC merupakan hasil persilangan antara domba Garut betina dengan domba dorperjantan. Domba tersebut lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki keunggulan pertumbuhan bobot yang tinggi.

    “Hasil panen GDCC ini diharapkan menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan daging domba dalam negeri, peningkatan kualitas genetik ternak, serta inovasi dalam manajemen reproduksi domba di Indonesia,” tambahnya.

  • Berdikari siapkan alternatif sumber daging nasional

    Berdikari siapkan alternatif sumber daging nasional

    Jakarta (ANTARA) – PT Berdikari yang merupakan bagian holding BUMN Pangan ID Food terus berupaya menjaga ketahanan pangan nasional dengan panen 41 Domba Garut Dorper Commercial Cross (GDCC) F2 sebagai alternatif sumber daging nasional

    “PT Berdikari terus berupaya menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satu caranya melalui panen 41 Domba Garut Dorper Commercial Cross (GDCC) F2,” kata General Manager Corporate Strategy & Digital Transformation PT Berdikari Teddy Margamulia dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Teddy menjelaskan panen perdana itu dilakukan berkolaborasi dengan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Fapel Unpad). Menurut dia, hal itu menandakan pentingnya sinergi antara industri dan akademisi.

    “Pentingnya sinergi industri dan akademisi untuk mendorong kemajuan industri pangan di Indonesia, khususnya peternakan. Kerja sama PT Berdikari bersama Fapet Unpad ini merupakan awal untuk pengembangan dan riset dalam bidang pangan lainnya,” ujar Teddy.

    Di tempat berbeda, General Manager Bisnis Ruminansia PT Berdikari Akhmad Johari menilai domba GDCC F2 dapat meningkatkan kualitas ternak lokal, sehingga mampu mendukung peternakan domba nasional.

    “Dengan panen ini diharapkan bahwa genetik ternak lokal dapat bersaing dan mendukung peternakan domba nasional, bahkan nantinya dapat memenuhi permintaan pasar global,” ujar Johari.

    Riset itu mendapatkan dukungan dari Dekan Fakultas Peternakan Unpad Prof Rahmat Hidayat yang dipromotori oleh Manajer Riset Inovasi dan Kemitraan Fakultas Peternakan Unpad Diky Ramdani dan Manager Business Development and Subsidiary PT Berdikari Ady Wibowo.​​​​​​​

    Manager Business Development and Subsidiary PT Berdikari Ady Wibowo menilai panen GDCC menjadi solusi bagi PT Berdikari menjaga ketahanan pangan nasional.

    “Panen perdana GDCC ini membuktikan dedikasi PT Berdikari dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk ketahanan pangan nasional dan meningkatkan daya saing industri peternakan Indonesia,” ujarnya.

    Domba GDCC merupakan hasil persilangan antara domba Garut betina dengan domba dorper jantan, yang memiliki keunggulan berupa domba yang lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki keunggulan pertumbuhan bobot yang tinggi.​​​​​​​

    Ady menuturkan bahwa hasil panen domba ini memiliki nilai yang lebih tinggi, jika dibanding dengan domba biasa tanpa persilangan.

    PT Berdikari berharap hasil panen GDCC menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan daging domba dalam negeri, peningkatan kualitas genetik ternak, serta inovasi dalam manajemen reproduksi domba di Indonesia.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025