BUMN: Berdikari

  • ID FOOD siapkan 55,3 ribu ton daging sapi dan kerbau jelang Lebaran

    ID FOOD siapkan 55,3 ribu ton daging sapi dan kerbau jelang Lebaran

    ID FOOD menyalurkan daging dalam operasi pasar pangan murah. ANTARA/HO-ID FOOD

    ID FOOD siapkan 55,3 ribu ton daging sapi dan kerbau jelang Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 11 Maret 2025 – 16:29 WIB

    Elshinta.com – Holding BUMN pangan ID FOOD menyiapkan daging sapi dan kerbau sebanyak 55,3 ribu ton yang akan didistribusikan secara masif untuk menjaga pasokan dan permintaan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

    VP Sekretaris Perusahaan ID FOOD Yosdian Adi Pramono mengatakan ID FOOD melalui PT Berdikari, anak perusahaan yang bergerak di sektor peternakan, telah melakukan sejumlah langkah pengamanan pasokan daging selama hari besar keagamaan nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri.

    “Kami lakukan pemenuhan pasokan melalui pengadaan stok daging sapi dan kerbau sekitar 55,3 ribu ton. Jumlah tersebut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan HBKN Ramadhan, Idul Fitri, serta pascahari raya,” ujar Yosdian dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Yosdian menyampaikan daging merupakan salah satu komoditas yang paling dicari terutama saat mendekati Idul Fitri.

    Untuk itu, sebagai BUMN yang mendapat penugasan menjaga stabilitas pasokan dan harga daging, ID FOOD berkomitmen melakukan percepatan dan peningkatan penyaluran agar pendistribusiannya merata.

    Salah satu langkah percepatan pendistribusian dilakukan melalui kegiatan operasi pasar pangan murah Ramadhan dan Idul Fitri.

    Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, serta bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri dan PT Pos Indonesia (Persero).

    “Selama pelaksanaan operasi pasar pangan murah telah dijual lebih dari 6 ribu kilogram daging kerbau. Jumlah ini masih terus bertambah mengingat kami juga melakukan pendistribusian dalam kegiatan gelar pangan murah (GPM) yang digelar Badan Pangan Nasional,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Yosdian mengatakan daging kerbau yang disalurkan ID FOOD dalam operasi pasar dijual dengan harga Rp75.000 per kilogram, harga ini di bawah harga eceran tertinggi (HET) daging kerbau yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp80.000 per kilogram.

    Dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau, ia berharap, pada tahun ini masyarakat dapat menjalankan bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri dengan tenang, karena pasokan pangan terjaga dengan harga yang stabil dan terjangkau.

    “Dengan stok daging yang tersedia, masyarakat tidak perlu khawatir. Langkah pengamanan ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar BUMN berkontribusi maksimal untuk menjaga kebutuhan masyarakat aman jelang Idul Fitri,” kata Yosdian.

    Selain komoditas daging, ID FOOD juga memasok komoditas gula konsumsi dan minyak goreng dalam operasi pasar.

    Sumber : Antara

  • Pemprov Jateng dukung penuh penyerapan gabah dan beras dari petani oleh Bulog 

    Pemprov Jateng dukung penuh penyerapan gabah dan beras dari petani oleh Bulog 

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Pemprov Jateng dukung penuh penyerapan gabah dan beras dari petani oleh Bulog 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 08 Maret 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya Perum Bulog dalam melakukan peyerapan gabah dan beras dari petani di wilayahnya. 

    Bahkan, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mendorong Perum Bulog bekerja sama dengan BUMD PT Jateng Agro Berdikari (JTAB) dalam upaya penetrasi penyerapan gabah dan beras dari petani tersebut. 

    “Perum Bulog bisa kerja sama dengan BUMD untuk penetrasi harga, kami punya PT Jateng Agro Berdikari. Jateng punya hasil panen luar biasa,” kata  Luthfi saat rapat koordinasi optimalisasi penyerapan gabah dan beras dalam negeri tahun 2025 Provinsi Jawa Tengah bersama Perum Bulog di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Jumat, 7 Maret 2025.

    Kerjasama itu, menurut dia, penting untuk dilakukan guna optimalisasi dan penetrasi penyerapan gabah dan beras dari para petani.  

    “Tadi Ada MoU antara Bulog dengan para mitra untuk penetrasi harga pembelian gabah, beras, dan lain sebagainya. Ini selaras dengan arahan Presiden untuk swasembada pangan. Pemerintah provinsi akan mensupport kegiatan ini,” kata dia. 

    Mantan Kapolda Jateng ini mengatakan, komitmen dukungan tersebut juga dalam upaya mengejar target serapan gabah dan beras dari Bulog untuk cadangan pangan nasional. 

    Ia juga menyampaikan, persediaan pangan di Jawa Tengah aman hingga April 2025. Bahkan saat pengecekan harga dan stok di sejumlah pasar pasar, harganya masih relatif stabil. 
     
    Dirut Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya  mengatakan, Bulog ditarget untuk menyediakan cadangan gabah dan beras sebanyak 3 juta ton sampai April 2025. Untuk itu, Bulog lebih proaktif datang ke petani guna membeli hasil panen. 

    “Kita mendapatkan support dan dorongan dari Forkopimda di Jateng. Untuk Jateng serapan sampai bulan April nanti sekitar 363 ribu ton setara beras,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Jumat (7/3). 

    Dalam rakor tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Perum Bulog Kanwil Jateng dan DIY dengan mitra pengadaan pangan Bulog. Setidaknya ada 313 mitra Bulog yang hadir baik secara luring dan daring dari berbagai daerah di Jawa Tengah. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Asa Pemuda Walahar, Ubah Limbah Jadi Berkah

    Asa Pemuda Walahar, Ubah Limbah Jadi Berkah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serbuan eceng gondok yang meluas, dapat menyebabkan sumbatan dan penyempitan alur sungai. Tanaman gulma ini tak hanya menghambat aliran air, tetapi juga memicu masalah ekologis yang lebih serius. Seperti penurunan kualitas air, hilangnya habitat bagi spesies air, dan meningkatkan risiko banjir.

    Permasalahan ini yang dihadapi warga Bendungan Walahar, Karawang, Jawa Barat. Enjang Ramdani, warga sekitar bendungan, menyebut penumpukan eceng gondok membuat wisatawan urung berkunjung.

    “Limbah eceng gondok dan sampah yang menumpuk setiap musim hujan memenuhi permukaan danau. Sangat mengganggu pemandangan dan aliran air,” terang Ubed, sapaan akrab Enjang dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (8/3/2025).

    Tak berpangku tangan, Ubed dan kawan-kawannya yang tergabung dalam kelompok Walahar Eco Green mencari cara memanfaatkan limbah sekaligus membangun perekonomian masyarakat di sekitar Danau Cinta.

    “Setelah berdiskusi, kami melihat ada potensi strategis di daerah Walahar ini melalui daya tarik pariwisata heritage bendungan, Citarum, dan kuliner lokal,” jelas Ubed.

    Perjalanan mereka tidaklah mudah. Berawal dari tahun 2020, dengan dukungan Pertamina, perlahan ia dan kelompok Walahar Kreatif mulai mengubah kondisi warga. Dimulai dengan pelatihan dan pembelajaran serta pengenalan program-program untuk mengubah Danau Cinta menjadi destinasi wisata.

    Selanjutnya, pada 2021 Ubed bersama rekan-rekannya mulai merevitalisasi wilayah destinasi wisata menjadi area konservasi lingkungan, ekonomi, dan sosial yang terintegrasi serta ekosistem berkelanjutan. Mereka juga melakukan re-branding Danau Kalimati menjadi Danau Cinta.

    “Bersama Pertamina lewat program Desa Energi Berdikari, kami memasang pembangkit listrik tenaga surya kapasitas 2,2 kWp. Sehingga kami bisa menyediakan sumber listrik hemat biaya untuk operasional ekowisata Danau Cinta. Workshop, galeri UMKM, restoran & cafe ditenagai listrik dari PLTS,” tutur Ubed.

    Kiprah Ubed dan komunitasnya tak berhenti di situ saja. Mereka terus berinovasi, diantaranya dengan mengembangkan wisata resto apung danau. Didukung Pertamina, mereka juga menerapkan teknologi hybrid ecodry, yaitu teknologi pengeringan dan pencampuran bahan pengawetan serta pewarnaan eceng gondok untuk pembuatan souvenir. Selain memanfaatkan energi surya, mereka juga mengembangkan energi biomassa dengan material utama sampah eceng gondok yang dikonversi menjadi gas.

    Kini, upaya mereka mulai membuahkan hasil. Danau Cinta menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Walahar. Danau Cinta Eco Resort diproyeksikan menjadi pusat pembelajaran dan sentra bagi masyarakat dengan berbagai fasilitas. Di antaranya area wisata, pusat kuliner, pusat kerajinan kriya, cafe, area workshop, dan pemanfaatan energi terbarukan.

    “Ini merupakan kesempatan yang sangat baik. Artinya, kami harus meng-upgrade dan meng-update kemampuan yang kami miliki untuk terus mengembangkan Desa Energi Berdikari. Setidaknya ada perawatan yang harus dilakukan agar peralatan dan perlengkapan tersebut tetap berfungsi dengan baik. Salah satunya dengan mengikuti sertifikasi ketenagalistrikan,” tutur Ubed.

    Kegiatan sertifikasi yang disokong Pertamina itu, diikuti oleh 22 local heroes yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia, mewakili enam subholding Pertamina.

    “Kami mengikuti pelatihan intensif yang mencakup materi regulasi kelistrikan, pelatihan teknik instalasi, serta praktik langsung pemeliharaan listrik. Untuk memastikan kompetensi mereka, peserta menjalani serangkaian ujian yang meliputi tes tulis, praktik, dan lisan sesuai standar nasional,” jelas Ubed.

    Ubed dan komunitasnya adalah contoh nyata bagaimana kesulitan diubah menjadi kesempatan. Berbekal kolaborasi, mereka berhasil menyulap sampah menjadi berkah. Ubed ini adalah salah satu Local Hero DEB Pemberdayaan Pemuda yang dibina oleh PT Pertamina (Persero).

    VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Pertamina mengembangkan DEB di berbagai wilayah Indonesia untuk memanfaatkan keunikan desa setempat, menjadikannya berdaya guna sehingga dapat menumbuhkan perekonomian desa dan masyarakat. DEB juga menjadi program Pertamina sosialisasi energi transisi di masyarakat, sehingga berdampak langsung pada pengurangan emisi di lingkungan tersebut.

    “Local Hero memberdayakan pemuda setempat untuk menjadi pendamping kegiatan DEB. Kami berupaya mendorong peningkatan wawasan dan skill para pemuda seperti Ubed, untuk bisa menjadi manfaat bagi masyarakat,” tandas Fadjar.

    (dpu/dpu)

  • Mentan Amran: Stok Melimpah, Harga Beras Tidak Boleh Naik

    Mentan Amran: Stok Melimpah, Harga Beras Tidak Boleh Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mewanti-wanti agar beras tidak boleh mengalami lonjakan harga. Pasalnya, produksi beras dalam negeri berpotensi naik 52%.

    Menyitir Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (6/3/2025) pukul 21.28 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen adalah Rp15.547 per kilogram secara nasional. Harga beras premium paling mahal tembus Rp18.556 per kilogram di Papua Barat, sedangkan termurah di Aceh senilai Rp14.624 per kilogram.

    Sebagai gambaran, harga eceran tertinggi (HET) beras premium terbagi mejadi tiga zona. Perinciannya, zona 1, zona 2, dan zona 3 masing-masing sebesar Rp14.900 per kilogram, Rp15.400 per kilogram, dan Rp15.800 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata beras medium di tingkat konsumen naik menjadi Rp13.696 per kilogram secara nasional. Terpantau, Papua Barat menjadi provinsi dengan harga beras medium termahal, yakni Rp17.375 per kilogram, sedangkan harga beras medium termurah dibanderol Rp12.237 per kilogram di Sumatra Selatan.

    Untuk HET beras medium, zona 1, zona 2, dan zona 3 masing-masing adalah Rp12.500 per kilogram, Rp13.100 per kilogram, dan Rp13.500 per kilogram.

    “[Harga] beras tidak ada alasan untuk naik. Produksi [beras] kita naik 52% dan stok melimpah, jadi tidak boleh ada lonjakan harga,” kata Amran dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    Selain beras, Amran juga meminta agar harga minyak goreng tidak mengalami kenaikan. Ini mengingat, Indonesia merupakan produsen minyak terbesar dunia.

    “Seharusnya tidak ada kenaikan harga [minyak goreng] meskipun kecil,” imbuhnya.

    Ke depan, Amran menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) hingga Lebaran untuk memastikan harga tetap stabil. Dia menekankan, jika ditemukan pengusaha yang menjual di atas HET, maka akan diberikan sanksi yang tegas, termasuk penyegelan dan pencabutan izin usaha sesuai kesepakatan dengan Kapolri.

    Di samping itu, pemerintah juga menggencarkan upaya stabilisasi harga pangan menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran. Dalam hal ini, pemerintah akan membuka 4.800 gerai pangan di seluruh Indonesia guna menekan harga kebutuhan pokok.

    Adapun, ribuan gerai itu akan dikelola bersama oleh sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) dan kementerian terkait, termasuk RNI, Bulog, PPI, PT Pos, dan Berdikari.

    “Kami akan menjual pangan di bawah harga eceran tertinggi [HET]. Tidak boleh ada pengusaha yang menjual di atas HET. Jika ada [yang menjual di atas HET], akan ditindak,” pungkasnya.

    Produksi Melimpah

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras dalam negeri mencapai 13,95 juta ton sepanjang Januari—April 2025. Potensi produksi beras yang melimpah ini diperkirakan menjadi yang tertinggi sejak 2019.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, produksi beras diperkirakan meningkat sebanyak 2,88 juta ton beras atau sebesar 25,99% dibandingkan Januari—April 2024. Adapun, pada periode yang sama tahun lalu, produksi beras hanya mencapai 11,07 juta ton.

    “Produksi beras sepanjang Januari—April atau subround I 2025, diperkirakan akan mencapai 13,95 juta ton atau mengalami peningkatan sebsar 2,88 juta ton atau naik 25,99% dibandingkan periode yang sama 2024,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (3/3/2025).

    Pada Januari 2025, produksi beras untuk konsumsi pangan diperkirakan mencapai 1,24 juta ton atau mengalami peningkatan 42,21% dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 0,87 juta ton.

    Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Februari—April 2025 diperkirakan mencapai 12,71 juta ton. Produksinya naik 2,51 juta ton atau sebesar 24,60% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Alhasil, data BPS menunjukkan potensi produksi beras sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan menjadi yang tertinggi dalam 7 tahun terakhir.

    Tercatat, total produksi beras Januari—April atau subround I 2025 diperkirakan mencapai 13,95 juta ton beras, sedangkan pada periode yang sama 2019 pernah mencapai 13,63 juta ton beras.

    Bahkan, potensi produksi beras sepanjang 4 bulan pertama 2025 hampir mengejar produksi pada Januari—April 2018 yang mencapai 14,79 juta ton.

    “Jika dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun-tahun sebelumnya, potensi produksi beras sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan tertinggi yang tertinggi dalam 7 tahun terakhir atau sejak 2019,” ungkapnya.

    BPS menyebut, potensi produksi beras sejalan dengan potensi produksi padi yang diperkirakan akan mencapai 24,22 juta ton gabah kering giling (GKG) pada Januari—April 2025. Angkanya mengalami peningkatan 5 juta ton GKG atau sebesar 26,02% dibandingkan dengan peridoe yang sama tahun lalu.

  • Perang Sarung Tewaskan Remaja di Pekanbaru, 4 Pelaku Diringkus Polisi

    Perang Sarung Tewaskan Remaja di Pekanbaru, 4 Pelaku Diringkus Polisi

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Seorang remaja bernama Reyhan Apprilian (15) tewas seusai menggelar perang sarung di Pekanbaru, Riau. Peristiwa terjadi pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 22.30 WIB di Jalan Berdikari, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.

    Reyhan dan kelompoknya terlibat perang sarung dengan kelompok lain yang juga sebaya dengan dirinya. Namun nahas, Reyhan yang saat itu ditinggal kabur oleh teman-temannya dikeroyok para pelaku.

    Remaja 15 tahun tersebut akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit karena pendarahan hebat di kepala dan hidung.

    Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru yang menerima laporan dari keluarga korban langsung bergerak cepat dan mengamankan empat pelaku yang ternyata anak di bawah umur.

    “Empat orang pelaku sudah kita amankan berinisial BA (14), HH (14), MRA (13), dan IP (14). Saat ini sudah kita lakukan pemeriksaan mendalam oleh penyidik,” ungkap Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana Putra, Kamis (6/3/2025).

    Diceritakan Berry, awalnya korban Reyhan terlibat permainan lempar sarung bersama kelompoknya dengan kelompok lain. Permainan itu sempat beberapa kali pindah lokasi hingga akhirnya dilakukan di depan salah satu sekolah dasar.

    “Awalnya lempar sarung dilakukan satu lawan satu tetapi peraturan itu berubah lawan korban (pelaku) menjadi enam lawan enam. Dalam duel tersebut kelompok korban kalah, kawan-kawan korban kabur hingga korban sendiri. Akhirnya korban menjadi bulan-bulanan para pelaku. Korban RA sendiri melawan, karena tidak seimbang korban pun tidak berdaya dan tumbang,” terang Bery.

    Selanjutnya, korban yang sudah terkapar tak berdaya langsung dilarikan ke RS Awal Bross, Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru. Sekitar pukul 03.00 WIB nyawa korban tidak dapat tertolong hingga dinyatakan meninggal dunia akibat pendarahan hebat di kepala dan hidung.

    Tak terima anaknya meninggal karena peristiwa itu, keluarga korban langsung membuat laporan ke Polsek Rumbai dan berharap agar kasus tersebut segera diungkap.

    Tidak membutuhkan waktu lama, setelah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, pada Selasa (4/3/2025), Polsek Rumbai mendapat informasi dari masyarakat tentang keberadaan diduga pelaku kekerasan dalam perang sarung tersebut.

    Akhirnya pelaku diamankan oleh Tim Opsnal Jatanras Polresta Pekanbaru bersama Unit Reskrim Polsek Rumbai.

    Keempat pelaku perang sarung yang masih di bawah umur tersebut dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. 
     

  • Mentan Andi Amran Gandeng BUMN untuk Jaga Kestabilan Harga Pangan

    Mentan Andi Amran Gandeng BUMN untuk Jaga Kestabilan Harga Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah terus berupaya menjaga kestabilan harga pangan di tengah fluktuasi pasar dengan berbagai strategi. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pembukaan 4.500 gerai pangan di berbagai wilayah Indonesia, sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Program ini diharapkan mampu memberikan akses pangan yang lebih terjangkau bagi masyarakat serta mengendalikan lonjakan harga bahan pokok.

    Inisiatif ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk RNI, Bulog, PPI, PT Pos, dan Berdikari. Gerai-gerai yang akan dibuka ini akan menyediakan bahan pangan dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), sehingga dapat membantu menekan inflasi harga pangan.

    “Untuk menstabilkan harga, kita membuka gerai seluruh Indonesia. Rencananya 4.500 dan ini besar-besaran bersama RNI, Bulog, PPI, PT Pos, Berdikari. Pertanian membuka gerai untuk menekan harga dan kita menjual harga di bawah HET,” ungkap Amran saat memberikan keterangan kepada media di Gedung DPR Senayan, Jakarta, pada Kamis (6/3/2025), setelah batal menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IV.

    Selain mengatasi stabilitas harga secara umum, pemerintah juga menaruh perhatian pada lonjakan harga beberapa komoditas tertentu, seperti cabai yang mencapai lebih dari Rp 100.000 per kilogram. Untuk mengatasi permasalahan ini, Andi Amran menegaskan bahwa pihaknya telah turun langsung ke lapangan guna mengevaluasi kondisi harga pangan.

    “Ada kemarin Rp 200.000 turun menjadi Rp 100.000, ini distribusi. Salah satu contoh beras kita tidak ada alasan naik, tapi naik 2%. Kami langsung turun ke lapangan. Aku beri tahu, ini enggak boleh terjadi. Kenapa? Produksi kita naik 52%, stok kita banyak, terus celah alasannya apa lagi? Kalau dulu kan stok kurang, produksi kurang. Sekarang semua terpenuhi, tidak ada alasan naik, sehingga enggak boleh ada pengusaha menaikkan harga,” katanya.

    Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng, yang dinilai tidak seharusnya mengalami lonjakan mengingat Indonesia adalah produsen terbesar di dunia. Andi Amran menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi harga minyak goreng untuk naik meskipun hanya sedikit.

    “Sama dengan cabai, sama dengan minyak goreng. Minyak goreng, kita produsen terbesar dunia. Kenapa harga naik sedikit? Sedikit sih naiknya, tidak seperti tahun lalu, tetapi itu enggak boleh. Sedikit pun tidak boleh, tidak boleh menjual pangan di atas HET,” tambahnya.

    Ia juga menyoroti pentingnya perbaikan sistem distribusi guna memastikan bahwa stok pangan yang melimpah dapat sampai ke konsumen dengan harga yang tetap stabil. Menurutnya, kenaikan harga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor produksi, tetapi juga oleh distribusi yang belum optimal.

    “Bagian produksi diminta untuk menata distribusinya, bersama dengan teman-teman lainnya. Karena, bukan semata-mata karena produksi kurang, sehingga harga naik. Contoh, minyak goreng, beras, kita produksinya banyak, stoknya banyak, kok harganya naik 2%,” jelas Andi Amran.

    Dengan langkah-langkah yang diambil pemerintah, diharapkan harga pangan tetap terkendali dan masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan guna mencegah kenaikan harga yang tidak wajar dan memastikan kebijakan ini berjalan dengan efektif.

  • Mentan Andi Amran Gandeng BUMN untuk Jaga Kestabilan Harga Pangan

    Kita Akan Buka 4.500 Gerai

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkomitmen untuk menekan harga pangan di Indonesia dengan membuka total 4.500 gerai di berbagai wilayah secara besar-besaran.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap pangan dengan harga yang wajar.

    Menurut Andi Amran, program pembukaan gerai pangan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Beberapa BUMN yang terlibat dalam kerja sama ini antara lain RNI, Bulog, PPI, PT Pos, dan Berdikari.

    Gerai-gerai ini nantinya akan berperan dalam mendistribusikan bahan pangan dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), sehingga dapat mencegah kenaikan harga yang tidak terkendali.

    “Untuk menstabilkan harga, kita membuka gerai seluruh Indonesia. Rencananya 4.500 dan ini besar-besaran bersama RNI, Bulog, PPI, PT Pos, Berdikari. Pertanian membuka gerai untuk menekan harga dan kita menjual harga di bawah HET,” ungkap Amran saat memberikan keterangan kepada media di Gedung DPR Senayan, Jakarta, pada Kamis (6/3/2025), setelah batal menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IV.

    Ia juga menekankan bahwa para pelaku usaha dilarang menjual bahan pangan dengan harga di atas HET. Pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pedagang yang melanggar ketentuan ini.

    “Kemudian, pesan pentingnya adalah tidak ada boleh pengusaha menjual di atas HET. Kalau ada, ditindak,” tegasnya.

    Terkait dengan harga cabai yang melonjak hingga lebih dari Rp 100.000 per kilogram, Andi Amran menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi harga pangan di pasaran.

    “Ada kemarin Rp 200.000 turun menjadi Rp 100.000, ini distribusi. Salah satu contoh beras kita tidak ada alasan naik, tapi naik 2%. Kami langsung turun ke lapangan. Aku beri tahu, ini enggak boleh terjadi. Kenapa? Produksi kita naik 52%, stok kita banyak, terus celah alasannya apa lagi? Kalau dulu kan stok kurang, produksi kurang. Sekarang semua terpenuhi, tidak ada alasan naik, sehingga enggak boleh ada pengusaha menaikkan harga,” katanya.

    Ia juga menggarisbawahi bahwa kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai, tetapi juga pada komoditas lain seperti minyak goreng. Ia mempertanyakan alasan di balik kenaikan harga minyak goreng, mengingat Indonesia merupakan produsen terbesar di dunia untuk komoditas ini.

    “Sama dengan cabai, sama dengan minyak goreng. Minyak goreng, kita produsen terbesar dunia. Kenapa harga naik sedikit? Sedikit sih naiknya, tidak seperti tahun lalu, tetapi itu enggak boleh. Sedikit pun tidak boleh, tidak boleh menjual pangan di atas HET,” tambahnya.

    Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya pengelolaan distribusi yang lebih baik. Menurutnya, kenaikan harga tidak selalu disebabkan oleh kurangnya produksi, melainkan bisa juga disebabkan oleh masalah dalam rantai distribusi.

    “Bagian produksi diminta untuk menata distribusinya, bersama dengan teman-teman lainnya. Karena, bukan semata-mata karena produksi kurang, sehingga harga naik. Contoh, minyak goreng, beras, kita produksinya banyak, stoknya banyak, kok harganya naik 2%,” jelas Mentan Andi Amran.

  • Hasto Wardoyo Gelorakan Berdikari, Bupati Halim Janji Gelar Retret Lokal

    Hasto Wardoyo Gelorakan Berdikari, Bupati Halim Janji Gelar Retret Lokal

    Liputan6.com, Yogyakarta – Wali kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyebut ajakan untuk berdiri di kaki sendiri (Berdikari) yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto membuatnya bertambah semangat. Dia mengingat bagaimana prinsip berdikari dijalankan saat menjabat sebagai Bupati Kulon Progo.

    “Arahan Presiden Prabowo saat penutupan tadi sangat luar biasa. Beliau mengajak kita semua untuk berdikari dalam bidang ekonomi dan tidak menjadikan kita tergantung dengan bangsa lain,” kata Hasto yang dihubungi Liputan6.com usai penutupan retret kepala daerah, Jumat (28/2/2025).

    Tidak hanya berdikari dalam ekonomi, Hasto menyambut baik ajakan Presiden kepada kepala daerah untuk bersama-sama berdaulat politik. Ini dirinya sependapat dengan Presiden Prabowo, bahwa itu adalah harga mati untuk kemajuan Indonesia ke depan.

    Baginya ajakan dan paparan mengenai berdikari ekonomi serta kedaulatan menjadikan dirinya seperti mendapatkan energi baru. Ia mengibaratkan semangatnya seperti habis diisi ulang dan siap untuk berjuang kembali. “Di Kulon Progo merasa berjuang sendiri dengan untuk memenuhi kebutuhan sendiri lewat ‘Bela Beli Kulon Progo’. Dulu beli air putih saja dari perusahaan asing, sekarang sudah bisa memproduksi sendiri dan langkah ini banyak diikuti daerah lainnya,” kata Hasto yang menjabat Bupati Kulon Progo periode 2017-2022.

    Sebagai Wali Kota Yogyakarta untuk periode 2025-2030, Hasto akan menggaungkan semangat berdikari ini dengan mencukupi dengan mencukupi kebutuhan dengan produk dalam negeri. Tak hanya itu, paparan Presiden Prabowo keberhasilan kota-kota modern di dunia yang bebas dari sampah menyemangatinya untuk segera bersih-bersih persoalan sampah di Kota Yogyakarta yang berlarut-larut dalam beberapa bulan terakhir. “Tak hanya untuk Kota Yogyakarta saja, Presiden Prabowo melihat sampah menjadi persoalan sampah bagi seluruh kota-kota di Indonesia. Persoalan sampah menjadikan kota-kota terlihat kumuh, menjengkelkan dan membosankan,” tuturnya.

  • Budidaya Ikan Nila Kolam Terpal Janjikan Cuan, Bisa Manfaatkan Panel Surya – Halaman all

    Budidaya Ikan Nila Kolam Terpal Janjikan Cuan, Bisa Manfaatkan Panel Surya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para nelayan sering berhadapan dengan tantangan besar dalam menangkap ikan di laut. Cuaca yang kerap tidak bersahabat membatasi akses mereka melaut.

    Mereka juga menghadapi tantangan infrastruktur perikanan yang masih minim serta ancaman abrasi di pemukiman mereka.

    Ini seperti dirasakan nelayan di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, di Dumai, Riau.

    Melihat kondisi tersebut, Kilang Dumai berinisiatif memperkenalkan model budidaya ikan air tawar dengan teknologi bioflok. 

    “Teknologi ini kami harapkan menjadi alternatif sumber ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan,” kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen dalam keterangan tertulis, Sabtu(1/3/2025).

    Budidaya ikan nila sistem bioflok ini menjadi peluang menjanjikan bagi kelompok nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mundam Jaya. 

    Metode bioflok dinilai potensial menghasilkan keuntungan lumayan karena hanya memerlukan kolam terpal sebagai media budidaya serta waktu pemeliharaan yang relatif singkat.

    Hanya 4–6 bulan hingga masa panen, tergantung pada jenis ikan yang dibudidayakan. 

    Selain memberikan dukungan infrastruktur kolam bioflok dan keterampilan budidaya ikan bagi Kelompok Nelayan Mundam Jaya, Kilang Dumai juga mengambil langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program budidaya ikan nila salin dengan menghadirkan solusi energi terbarukan. 

    “Sebagai langkah mitigasi terhadap potensi kendala serta untuk mendukung operasional budidaya, perusahaan telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid dengan kapasitas panel surya 4,4 kWp dan baterai 5 kWh,” tambah Hermansyah.

    PLTS ini merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina, yang tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan listrik untuk operasional lampu dermaga dan kolam bioflok, tetapi juga berkontribusi dalam penghematan biaya listrik hingga Rp 9,3 juta per tahun.

    Selain itu, penggunaan PLTS ini turut mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), dengan estimasi penurunan 5,52 ton CO₂ per tahun.

    Hermansyah menegaskan, inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung keberlanjutan operasional kolam bioflok nelayan, tetapi juga sebagai upaya mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pemanfaatan energi bersih dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. 

    “PLTS ini memungkinkan nelayan untuk tidak lagi sepenuhnya bergantung pada listrik konvensional. Ini juga menjadi bagian dari komitmen Pertamina dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT), sekaligus mendorong transisi menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan,” tutup Hermansyah.

     

  • Operasi Pasar Murah Digelar, Harga Daging Rp 75.000/Kg

    Operasi Pasar Murah Digelar, Harga Daging Rp 75.000/Kg

    Jakarta

    Salah satu anggota Holding BUMN Pangan (ID FOOD), PT Berdikari, turut serta dalam operasi pasar murah. Operasi pasar ini dalam rangka menjaga stabilitas harga dan stok pangan jelang Ramadan dan Lebaran 2025.

    “PT Berdikari selalu berkomitmen mengimplementasikan asta cita program Presiden Prabowo Subianto dalam membangun ketahanan pangan nasional yang berkeadilan. Hal ini untuk memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang stabil dan terjangkau,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Berdikari AS Hasbi Al-Islahi dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).

    Berdikari bersama jaringan BUMN Pangan, asosiasi petani, dan pengusaha menyediakan pangan dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Daging kerbau beku misalnya, dijual Rp 75.000 per kilogram.

    Harga tersebut lebih rendah dari HET Rp80.000 per kilogram dan lebih murah dibandingkan harga di Malaysia.

    “Kami terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan operasi pasar ini berjalan dengan optimal dan tepat sasaran,” jelasnya.

    Sementara itu Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa ketahanan pangan nasional tetap terjaga kendati negara lain mengalami krisis. Ia bahkan mengatakan, Parlemen Malaysia sempat belajar pertanian ke Indonesia.

    “Kita patut bersyukur karena kita telah mempersiapkan diri dan bergerak cepat. Di saat negara lain mengalami krisis pangan, kita punya cadangan beras yang kuat. Bahkan parlemen Malaysia minta Kementerian Pertanian Malaysia belajar ke Indonesia. Itulah kebanggaan kita,” ujarnya.

    Sebagai informasi operasi pasar murah digelar secara serentak di 514 kabupaten/kota di 38 provinsi. Untuk memperluas cakupan OPM, pemerintah juga menggandeng PT Pos Indonesia, jaringan BUMN Pangan, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian di berbagai daerah.

    Adapun OPM berlangsung sejak 24 Februari hingga 28 Maret 2025 dan telah berjalan di 215 Pulau Jawa dan 110 di luar Pulau Jawa, dengan target ekspansi ke 4.500 gerai. Sinergi pemerintah dan BUMN Pangan diharapkan dapat meredam lonjakan harga pangan di periode Ramadan dan memastikan distribusi yang merata di seluruh Indonesia.

    (hns/hns)