BUMN: Bank Tabungan Negara

  • BTN raih sertifikasi gedung ramah lingkungan

    BTN raih sertifikasi gedung ramah lingkungan

    Kami terus berkomitmen memperkuat penerapan prinsip-prinsip ESG di seluruh lini bisnis

    Jakarta (ANTARA) – Gedung Menara 2 BTN milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meraih sertifikasi Green Building atau gedung ramah lingkungan dengan predikat tertinggi atau Platinum.

    Sertifikasi tersebut diberikan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) yang merupakan anggota resmi dari World Green Building Council.

    Direktur Assets Management BTN Elisabeth Novie Riswanti dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan sertifikasi ini menjadi bukti komitmen perseroan menciptakan operasional dan lingkungan bisnis yang ramah lingkungan.

    “Kami terus berkomitmen memperkuat penerapan prinsip-prinsip ESG di seluruh lini bisnis. Kami berharap sertifikasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh pegawai BTN untuk berinovasi dan berkontribusi dalam upaya menjaga keseimbangan antara profitabilitas, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial,” ujar Elisabeth.

    Elisabeth melanjutkan perseroan akan terus memastikan pengoperasian gedung Menara 2 BTN untuk selalu mematuhi koridor dan kriteria yang telah ditetapkan oleh GBCI. Gedung yang terletak di Jalan H.R. Rasuna Said No. 1, Jakarta Selatan, itu secara resmi mulai dioperasikan penuh sejak September 2024 dan akan menjadi pusat aktivitas seluruh divisi bisnis BTN.

    “Gedung Menara 2 BTN merupakan salah satu wujud fisik dari transformasi yang terus dilakukan BTN untuk menjadi bank modern yang mampu menjawab kebutuhan nasabah di masa kini dan masa depan. Gedung ini melengkapi eksistensi BTN yang telah konsisten melayani jutaan keluarga Indonesia dalam memiliki rumah idaman mereka sejak pertama kali BTN menyalurkan KPR 48 tahun yang lalu,” tutur Elisabeth.

    Sementara itu, sertifikasi Green Building oleh GBCI adalah sistem sertifikasi yang menilai bangunan yang sudah dibangun dan beroperasi setidaknya satu tahun dengan sejumlah aspek penilaian, di antaranya tata guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, pengelolaan sumber daya air yang efisien, penggunaan material bangunan ramah lingkungan, kualitas udara, pencahayaan, dan suhu dalam ruangan, serta praktik pengelolaan gedung yang ramah lingkungan.

    Dari hasil penilaian GBCI, BTN telah melakukan sejumlah upaya untuk menjadikan gedung Menara 2 BTN sebagai gedung ramah lingkungan.

    Berbagai upaya tersebut yakni, penambahan area hijau yang mencapai 32,1 persen, penghematan energi 21,86 persen dengan nilai Intensitas Konsumsi Energi Listrik (IKE) 234,41 kwh per meter persegi per tahun, penghematan air 26,7 persen dengan penggunaan air bersih 36,65 liter per orang per hari, penggunaan material ramah lingkungan, terdapatnya sistem Outdoor Air Introduction, dan berbagai inovasi lainnya terkait penerapan prinsip keberlanjutan.

    Elisabeth menyebut upaya itu memberikan dampak positif bagi lingkungan, manusia, dan ekonomi, sesuai dengan prinsip keberlanjutan. Hal ini pun sejalan dengan komitmen BTN dalam mengimplementasikan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan atau Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya sesuai dengan ESG Roadmap 2023-2028 yang telah dirancang BTN dalam rangka menjadi ESG Champion di industri perbankan Indonesia.

    Berdasarkan kriteria sertifikasi GBCI, predikat Platinum merupakan predikat tertinggi dari empat predikat sertifikasi berupa Platinum, Gold, Silver, dan Certified.

    “Dengan raihan predikat Platinum, Menara 2 BTN menjadi salah satu contoh gedung terbaik dalam sirkulasi udara, pencahayaan, hingga kenyamanan kerja yang dapat meningkatkan produktivitas pegawai,” jelas Chairperson GBCI Ignesjz Kemalawarta.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wamen BUMN Dony dapat tugas membina 23 perusahaan pelat merah

    Wamen BUMN Dony dapat tugas membina 23 perusahaan pelat merah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria akan membawahi dan membina 23 perusahaan pelat merah, mulai dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Telkom Indonesia, Danareksa hingga Perum LKBN Antara.

    Penunjukan ini tercantum dalam salinan Instruksi Menteri BUMN RI No.INS-1/MBU/11/2024 tentang pelaksanaan tugas wakil menteri dalam rangka pembinaan Badan Usaha Milik Negara, dikutip pada Jumat (22/11).

    Instruksi tersebut telah ditandatangani oleh Erick Thohir dan mulai berlaku pada 1 November 2024. Dalam pembagian tugas ini, Dony akan membawahi dan membina 23 perusahaan BUMN selama lima tahun atau periode 2024-2029.

    Adapun 23 perusahaan pelat merah yang dibawahi oleh Dony adalah PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

    Kemudian, PT Taspen (Persero), PT Asabri (Persero), PT Mineral Industri Indonesia (Persero), PT Danareksa (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Jasa Marga (Persero), PT Semen Indonesia (Persero), PT Krakatau Steel (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero).

    Lebih lanjut, terdapat juga Perum Jasa Tirta I, Perum Jasa Tirta II, Perum Percetakan Negara Republik Indonesia, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia dan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.

    Nama Dony Oskaria juga sudah sangat dikenal di Kementerian BUMN. Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), yang merupakan perusahaan induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfokus pada pengembangan sektor penerbangan dan pariwisata nasional.

    Sejak 2021, Dony dipercaya untuk menjabat sebagai Dirut InJourney, perusahaan yang menjadi holding dari beberapa BUMN di bidang pariwisata.

    Di bawah kepemimpinannya, perusahaan ini berfokus pada integrasi dan sinergi antara sektor aviasi dan pariwisata untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.

    Pada Januari 2016, Dony mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi anggota Dewan Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Industri di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), di mana ia bertanggung jawab atas pengembangan industri pariwisata di Indonesia.

    ​​​​​​​

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mengenal Bank Himbara dan Para Anggotanya

    Mengenal Bank Himbara dan Para Anggotanya

    Jakarta: Pernah mendengar tentang Bank Himbara? Keberadaan Bank Himbara memiliki peran krusial dalam dalam perekonomian Indonesia.
     
    Mayoritas orang hanya mengenal nama besar daro anggota Bank Himbara. Padahal, Bank Himbara bekerja dengan tujuan untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
     
    Mulai dari pelayanan perbankan hingga dukungan terhadap berbagai sektor-sektor penggerak ekonomi nasional.
    Melansir Antara dan laman Bank Mandiri, berikut penjelasan lengkap mengenai Bank Himbara dan anggotanya.

    Apa itu Himbara
    Bank Himbara, singkatan dari Himpunan Bank Negara, adalah kerjasama antara bank-bank milik negara yang dibentuk oleh Kementerian BUMN. Istilah ini pertama kali digunakan pada masa Menteri BUMN, Rini Soemarno, antara 2014 hingga 2019.
     
    Bank Himbara berperan penting dalam mendukung perekonomian Indonesia, salah satunya dengan menyalurkan bantuan pemerintah seperti BSU, PKH, BPNT, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM.
    Anggota Bank Himbara
    Anggota Bank Himbara terdiri dari bank-bank yang dimiliki oleh negara atau perbankan BUMN. Berikut adalah daftar anggota Bank Himbara:

    Bank Mandiri
    Bank Rakyat Indonesia (BRI)
    Bank Negara Indonesia (BNI)
    Bank Tabungan Negara (BTN)

    ATM Link Himbara
    Sejak 2016, Himbara telah meluncurkan “ATM Link,” sebuah sistem ATM bersama yang dirancang untuk mempermudah transaksi antar nasabah bank-bank BUMN.
     
    Inisiatif ini terus berkembang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas layanan kepada masyarakat.
     
    Dengan lebih dari 50 ribu unit ATM yang tersebar di seluruh Indonesia, ATM Link hadir dengan desain merah putih yang memudahkan nasabah dalam melakukan berbagai transaksi.
     
    Nasabah Bank Himbara bisa menikmati layanan cek saldo dan tarik tunai di ATM Link tanpa biaya. Namun untuk transfer antar anggota Bank Himbara, nasabah akan dikenakan biaya administrasi.
     
    Bank Himbara terus mendukung perekonomian Indonesia dengan layanan perbankan yang memudahkan masyarakat, seperti penyaluran bantuan sosial dan dukungan UMKM. Dengan ATM Link, nasabah dapat melakukan transaksi lebih efisien di seluruh Indonesia. (Nanda Sabrina Khumairoh)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • BTN luncurkan debit card Prospera

    BTN luncurkan debit card Prospera

    Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.

    BTN luncurkan debit card Prospera
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 18 November 2024 – 21:46 WIB

    Elshinta.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meluncurkan Kartu Debit BTN Prospera sebagai bentuk apresiasi bagi nasabah khususnya yang masuk dalam segmen Emerging Affluent. 

    Acara peluncuran tersebut diselenggarakan di pusat perbelanjaan di 11 kota yang ada di seluruh Indonesia untuk menjangkau nasabah dengan lebih optimal. Kesebelas kota tersebut adalah Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Balikpapan, dan Makassar. 

    Kartu Debit BTN Prospera dihadirkan untuk memberikan kemudahan akses layanan perbankan yang terintegrasi dengan tren dan gaya hidup modern yang relevan, guna meningkatkan kualitas hidup nasabah. 

    Direktur SME & Retail Funding BTN, Muhammad Iqbal menjelaskan, saat ini BTN telah menjadi bank transaksional yang terus mendukung kebutuhan nasabahnya. Kehadiran Debit Card BTN merupakan langkah strategis perseroan dalam menghadirkan solusi finansial yang sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan nasabah BTN Prospera.

    “Kami menghadirkan Debit Card BTN Prospera sebagai bentuk komitmen kami untuk menghadirkan layanan yang tidak hanya unggul, tetapi juga terpersonalisasi mengikuti tren dan gaya hidup nasabah,” kata Muhammad Iqbal, Minggu (17/11). 

    “Kami percaya bahwa kartu ini dapat memberikan manfaat lebih, mendukung nasabah dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik melalui akses layanan keuangan yang menyeluruh dan eksklusif,” tegasnya.

    Iqbal mengungkapkan, Debit Card BTN Prospera menawarkan akses ke berbagai keuntungan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup dan transaksi nasabah.

    Dengan kartu ini, nasabah dapat menikmati promo menarik yang masuk dalam program Bale by BTN diantaranya dari merchant-merchant ternama seperti Bluebird, XXI, Monsieur Spoon, Traveloka, The CoffeeBean & Tea Leaf, Salomon, Saucony, dan AEON Supermarket.

    “Selain itu, nasabah juga mendapatkan layanan eksklusif seperti akses ke Airport Lounge, sesi mentoring bisnis gratis, dan kelas olahraga khusus,” tambahnya. 

    Melalui program BTN Prospera Movie Night, lanjut Iqbal, pemegang kartu dapat menikmati pengalaman menonton yang istimewa dengan promo Buy 1-Get 1 tiket di XXI Cinema. Program BTN Prospera Movie Night telah dua kali diadakan dan akan terus digelar ke depannya.

    Untuk memperoleh kartu Debit BTN Prospera, calon nasabah dapat membuka rekening Tabungan BTN Prospera dengan saldo minimal Rp100 juta.

    Selain program Movie Night, nasabah BTN Prospera juga memiliki akses ke promo menarik lainnya seperti Buy 1-Get 1 di The CoffeeBean & Tea Leaf, diskon 50% di Bluebird, diskon 10% di Traveloka, dan berbagai diskon eksklusif di merchant pilihan.

    Diluncurkan sejak Maret 2024, layanan BTN Prospera telah berhasil menarik 55.200 nasabah hingga Oktober dengan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) mencapai Rp10,6 triliun. 

    Iqbal menjelaskan bahwa BTN Prospera juga memberikan kontribusi signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN, dengan posisi DPK BTN mencapai Rp61,9 triliun per 31 Oktober 2024, di mana segmen Prospera menyumbang 17,3% dari total DPK BTN. 

    “Pertumbuhan di segmen ini menunjukkan tren positif dengan kenaikan 67,8% sejak diluncurkan, dan kami optimistis tren ini berlanjut hingga akhir tahun ini,” lanjutnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Senin (18/11). 

    Untuk menggaet lebih banyak lagi nasabah, BTN mengedepankan strategi “Customer First & Relevant” untuk memahami gaya hidup dan kebutuhan nasabah di segmen Emerging Affluent.

    Dengan pendekatan yang disesuaikan ini, Iqbal berharap kartu Debit BTN Prospera dapat menjadi alat yang efektif bagi nasabah dalam mengelola keuangan dan mendukung gaya hidup mereka yang dinamis.

    “Kami yakin Debit Card BTN Prospera ini akan semakin memperkuat hubungan dengan nasabah, mendukung inklusi keuangan, dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor perbankan nasional,” pungkasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • 2 Investor China Taman Modal Jumbo di Kawasan Industri Batang, Segini Nilainya – Page 3

    2 Investor China Taman Modal Jumbo di Kawasan Industri Batang, Segini Nilainya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) kembali mencatatkan langkah besar dalam menarik investasi global. Dalam sebuah seremoni di Ballroom Gedung Pengelola KITB, perusahaan ini menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Sumber Sukses Machinery (SSM) dan PT Xian Jian Indonesia (NCH), serta Perjanjian Sewa Ruang Komersial dengan PT Bank Tabungan Negara Indonesia (Persero).

    Kedua perusahaan asal China tersebut berkomitmen mengembangkan usahanya di Indonesia melalui investasi dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 900 miliar rupiah, yang diharapkan mampu menciptakan ribuan lapangan kerja baru serta mendukung pengembangan ekonomi lokal.

    Investasi Strategis

    PT Sumber Sukses Machinery (SSM) akan memanfaatkan lahan seluas 7,78 hektar di fase 2 kawasan industri KITB dengan nilai investasi sebesar Rp 200 miliar. Perusahaan ini bergerak di bidang fabrikasi dan manufaktur konstruksi baja, memproduksi purlin dan seng berkualifikasi B2.

    Dengan teknologi otomatisasi berbasis kecerdasan buatan (AI), PT SSM siap memperkuat rantai pasok baja Indonesia sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor. Proyek ini diproyeksikan akan menyerap 790 tenaga kerja lokal.

    “Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri baja. Dengan fasilitas dan dukungan dari KITB, kami yakin dapat menciptakan ekosistem produksi yang kompetitif dan berkontribusi pada pengurangan ketergantungan impor baja di Indonesia,” ujar Liu Yanli, Direktur PT SSM.

    Sementara itu, PT Xian Jian Indonesia (NCH) melanjutkan ekspansinya di KITB dengan penambahan lahan 8,8 hektar, menjadikan total kepemilikan lahan mereka 18 hektar. Total investasi perusahaan ini kini mencapai Rp 700 miliar rupiah atau USD 50 juta USD.

    Sebagai produsen bahan baku sepatu kulit yang telah memasok merek-merek dunia seperti Nike, Adidas, New Balance, Vans, UGG, Timberland, hingga Converse, NCH diperkirakan akan menyerap 2.000 tenaga kerja lokal.

    “Kami telah bermitra dengan merek-merek sepatu global selama bertahun-tahun, dan ekspansi kami di KITB adalah langkah strategis untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Dukungan penuh dari KITB memberikan kami keyakinan untuk terus tumbuh di Indonesia,” kata Hui Wai Po, Direktur Utama NCH.

     

  • BTN Luncurkan Debit Card BTN Prospera, Solusi Tepat Penuhi Kebutuhan Nasabah Emerging Affluent

    BTN Luncurkan Debit Card BTN Prospera, Solusi Tepat Penuhi Kebutuhan Nasabah Emerging Affluent

    Jakarta: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN resmi meluncurkan Debit Card BTN Prospera. Kartu debit ini merupakan produk terbaru BTN yang menawarkan solusi tepat untuk para nasabah dalam memenuhi gaya hidup modern di segmen Emerging Affluent.
     
    Acara peluncuran Debit Card BTN Prospera berlangsung istimewa. Sebab, acara tersebut dihadiri dan disaksikan langsung oleh jajaran petinggi BTN, para mitra BTN, hingga nasabah. Mereka pun hadir sekaligus menikmati acara nonton bareng film Gladiator II di XXI, pada Rabu, 13 November 2024.
     
    “Bapak ibu, malam ini juga malam yang luar biasa bagi kami semua karena BTN Prospera terus berinovasi dengan mengeluarkan BTN Prospera debit card yang saya yakini bapak ibu sudah memiliki semua bahwa kartunya pun juga cantik dan elegan,” ujar Direktur SME & Retail Funding BTN, Muhammad Iqbal, yang turut hadir dalam acara peluncuran Debit Card BTN Prospera. 
    “Semoga dengan begitu, bapak ibu sebagai nasabah setia BTN Prospera tidak segan-segan untuk terus menggunakan kartu ini. Tidak hanya disimpan di dompet, tapi juga sering mengeluarkan dari dompetnya supaya bisa digunakan untuk bertransaksi,” lanjutnya.
     

    (Foto: Dok. BTN)
     
    Sambutan positif juga diungkapkan Retail Funding Division Head BTN, Frengky Rosadrian dalam peluncuran Debit Card BTN Prospera ini. Ia senang karena peluncuran kartu ini mendapat respons positif dari para nasabah dan mitra BTN.
     
    “Sejak diluncurkan bulan Maret 2024, BTN Prospera menunjukkan peningkatan yang sangat baik, animo masyarakat juga sangat baik, terutama para nasabah BTN. Acara malam ini adalah wujud keistimewaan BTN Prospera dan ini bentuk loyalitas untuk nasabah-nasabah BTN Prospera. Malam ini bertepatan juga dengan diluncurkan salah satu produk BTN Prospera, yaitu kartu debit BTN Prospera,” kata Frengky.
     
    Adapun Debit Card BTN Prospera menawarkan berbagai keuntungan. Tidak hanya sekadar alat transaksi, Debit Card BTN Prospera memberikan akses ke berbagai program khusus yang dirancang sesuai dengan gaya hidup nasabah, mulai dari hiburan hingga kebutuhan sehari-hari. 
     
     

     
    Nasabah dapat menikmati ragam promo menarik yang terintegrasi dalam program ‘Bale by BTN’, termasuk diskon dan penawaran eksklusif dari mitra-mitra kenamaan seperti Bluebird, XXI, Monsieur Spoon, Traveloka, The CoffeeBean & Tea Leaf, Salomon, Saucony, dan AEON Supermarket.
     

    (Foto: Dok. BTN)
     
    “Keunggulan BTN Prospera ini sebagai kartu debit adalah selain untuk bertransaksi menggunakan teknologi VISA contactless, BTN Prospera debit card ini memberikan banyak layanan. Bukan cuma dari sisi transaksi, tetapi juga pemenuhan gaya hidup nasabah,” jelas Frengky.
     
    “Jadi pemenuhan gaya hidup nasabah itu diwujudkan, contohnya malam hari ini. Kami mengundang nasabah-nasabah prospera hadir menikmati nonton bareng film-film yang ternama. Hari ini ada film Gladiator II. Saya juga mendengar banyak nasabah yang senang dengan acara hari ini,” tuturnya.
     
    Salah satu program menarik yang ditawarkan pada Nasabah di segmen Prospera ini adalah ‘BTN Prospera Movie Night’. Program ini menawarkan nasabah agar dapat menikmati pengalaman sinematik yang spesial, disertai dengan promo buy 1-get 1 tiket di XXI Cinema. Selain itu, nasabah juga dapat merasakan keuntungan seperti diskon hingga 50% di Bluebird, potongan harga di merchant ternama, serta berbagai penawaran menarik lainnya yang dipilih khusus untuk melengkapi kebutuhan mereka.
     
    Debit Card BTN Prospera ini juga memberikan keuntungan tambahan yang semakin memperkaya pengalaman nasabah, seperti akses eksklusif ke Airport Lounge, mentoring bisnis gratis, dan kelas olahraga eksklusif. Keunggulan-keunggulan ini tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan transaksi, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam aspek kehidupan lainnya yang dibutuhkan oleh nasabah.
     

    (Foto: Dok. BTN)
     
    Untuk menikmati layanan BTN Prospera dan mendapatkan kartu debit ini, ada syarat yang harus dipenuhi. Nasabah cukup membuka rekening dengan saldo minimum Rp100 juta.
     
    “BTN Prospera dimulai dari dana nasabah di atas Rp100 juta. Dengan hanya cukup memiliki pengendapan DPK atau Dana Pihak Ketiga sebesar Rp100 juta, nasabah bisa dapat langsung menikmati seluruh layanan dari BTN Prospera. Jadi saya rasa ini sangat affordable. Saya rasa ini sangat diminati masyarakat Indonesia,” jelas Frengky. 
     
     

     
    Pada kesempatan itu, Frengky mengungkapkan peluncuran produk BTN Prospera Debit Card ini sudah dilakukan sematang mungkin. Banyak persiapan yang harus dilakukan sehingga butuh waktu delapan bulan untuk meluncurkan kartu debit ini sejak layanan Prospera diperkenalkan pada Maret 2024.
     
    “BTN Prospera memang benar diluncurkan pada 22 Maret 2024. Persiapan ini kami khususkan sehingga diluncurkan kartu debit BTN Prospera pada malam ini sebagai wujud untuk melengkapi kebutuhan dan layanan benefit dari nasabah BTN Prospera. Seperti tadi yang sudah saya jelaskan, ke depan kami juga akan melengkapi benefit-benefit yang ada di BTN Prospera dan terus melengkapi benefit dari kartu debit BTN Prospera,” tutur Frengky.
     
    Antusiasme para nasabah
    Peluncuran BTN Prospera Debit Card ini juga mendapat sambutan positif dari nasabah. Mereka terlihat antusias dan menilai kartu debit ini menjadi langkah maju yang sudah dinanti-nanti.
     

    (Foto: Dok. BTN)
     
    Salah satu bentuk antusiasme itu ditunjukkan nasabah bernama Jovan. Ia mengaku puas selama menjadi nasabah BTN karena telah memberikan layanan-layanan keuangan sekaligus solusi tepat untuk memenuhi kebutuhannya.
     
    “Buat saya BTN kasih banyak banget diskon dan voucher-voucher yang dikasih pada acara hari ini. BTN salah satu bank yang baru saya coba. BTN ini sama kayak bank-bank lain yang pasti sudah memberikan layanan seperti QRIS kemudian pembayaran listrik token, top up,” kata Jovan.
     
    Jovan berharap BTN bisa terus memberikan inovasi-inovasi terbaru. Khususnya pada aplikasi keuangan digital.
     
    “Semoga semakin sukses lagi. Aplikasinya juga makin lebih canggih atau mengadakan fitur-fitur yang tidak ada di bank lain,” tuturnya. 
     
     

     
    Sejak diluncurkan pada Maret 2024, BTN Prospera telah berhasil menarik perhatian luas dengan mencapai 55.200 nasabah hingga Oktober 2024, dengan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) sebesar Rp10,6 triliun. Pertumbuhan ini memberikan dampak signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN, di mana segmen Prospera menyumbang 17,3% dari total DPK BTN yang mencapai Rp61,9 triliun per 31 Oktober 2024.
     

    (Foto: Dok. BTN)
     
    Muhammad Iqbal menambahkan bahwa pertumbuhan DPK di segmen ini menunjukkan tren yang sangat positif, dengan kenaikan signifikan sebesar 67,8% sejak pertama kali diperkenalkan.
     
    Strategi Customer First & Relevant: Menjangkau Nasabah Emerging Affluent dengan Pendekatan yang Tepat
    BTN memahami bahwa segmen Emerging Affluent membutuhkan pendekatan yang lebih personal dan relevan dalam mengelola keuangan mereka. Dengan menerapkan strategi Customer First & Relevant, BTN berupaya memahami gaya hidup dinamis serta kebutuhan nasabah di segmen ini.
     
    “Kami yakin Debit Card BTN Prospera dapat menjadi alat yang efektif bagi nasabah dalam mengelola keuangan dan mendukung gaya hidup mereka yang dinamis. Kami ingin kartu ini menjadi solusi andalan yang tidak hanya memperkuat hubungan dengan nasabah, tetapi juga mendukung inklusi keuangan dan berkontribusi pada pertumbuhan sektor perbankan nasional,” ujar Muhammad Iqbal.
     
    BTN Prospera merupakan langkah nyata BTN dalam memperluas inklusi keuangan, terutama di segmen emerging affluent yang terus berkembang di Indonesia. Dengan layanan keuangan yang semakin mudah dijangkau dan berbagai manfaat yang mengikuti tren, Debit Card BTN Prospera berpotensi menjadi pionir dalam memberikan pengalaman perbankan yang lebih dari sekadar transaksi, tetapi juga memperkuat loyalitas nasabah dan kontribusi BTN pada sektor perbankan nasional.
     
    Emerging affluent adalah istilah yang merujuk pada kelompok masyarakat menengah yang sedang berkembang menjadi kelas atas dengan kekuatan finansial yang lebih tinggi. Masyarakat emerging affluent memiliki tekad dan dorongan kuat untuk meningkatkan pendapatan dan status sosial ekonomi mereka, dan lebih luas lagi berpotensi menjadi pendorong kuat bagi pasar konsumen kawasan Asean.
     
    Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Hakuhodo Institute of Live and Living (Hill) ASEAN pada 2023, 10 persen dari populasi di kawasan ASEAN merupakan segmen emerging affluent, dan 9 persen dari total populasi Indonesia masuk dalam kategori tersebut. Survei tersebut memperkirakan, masyarakat segmen emerging affluent akan bertumbuh tiga kali lipat pada tahun 2023 dan 2024.
     
    Calon nasabah yang ingin menikmati berbagai keuntungan ini cukup membuka rekening Tabungan BTN Prospera dengan saldo minimum Rp100 juta. Dengan kemudahan akses, layanan yang unggul, dan berbagai promo yang personal, BTN Prospera hadir sebagai pilihan cerdas bagi nasabah yang ingin menikmati layanan perbankan yang relevan dan penuh apresiasi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • BTN Berhasil Himpun DPK Rp 373,8 Triliun, Apa Strateginya? – Page 3

    BTN Berhasil Himpun DPK Rp 373,8 Triliun, Apa Strateginya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) optimis bahwa penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir 2024 akan terus meningkat, bahkan berpotensi melampaui rata-rata pertumbuhan DPK di industri perbankan nasional.

    Pertumbuhan ini terutama didorong oleh strategi BTN untuk memperkuat dana murah melalui inovasi produk dan layanan, baik untuk nasabah ritel maupun institusi.

    Hingga Agustus 2024, BTN berhasil membukukan DPK sebesar Rp373,8 triliun, mengalami peningkatan 16,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).

    Dari jumlah tersebut, hampir setengahnya terdiri dari dana murah seperti tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA).

    Tingkat pertumbuhan DPK BTN ini jauh melampaui pertumbuhan DPK perbankan nasional yang tercatat 7,01% yoy pada periode yang sama, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Misi Transformasi BTN

    Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa visi jangka panjang BTN untuk bertransformasi menjadi bank transaksional semakin kokoh.

    Salah satu langkah strategis yang mendukung transformasi tersebut adalah pengembangan layanan digital BTN Mobile, yang kini telah digunakan oleh lebih dari 3 juta nasabah.

    Menurut Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, keberhasilan penghimpunan DPK mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BTN di era digital yang dinamis ini.

    “Transformasi digital kami, melalui BTN Mobile dan layanan lainnya, berfokus pada penguatan pendanaan murah atau low-cost funding yang diharapkan mampu menciptakan sumber dana jangka panjang dan menguntungkan bagi nasabah dan stakeholder,” jelas Nixon di Jakarta, Rabu (13/11).

     

  • Inovatif di Bidang ESG, BTN Raih Penghargaan Global Retail Banking Innovation Awards 2024

    Inovatif di Bidang ESG, BTN Raih Penghargaan Global Retail Banking Innovation Awards 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih dua penghargaan dalam perhelatan Global Retail Banking Innovation Awards 2024 yang diadakan oleh The Digital Banker, sebuah lembaga media dan riset untuk industri keuangan global yang berbasis di Singapura. Penghargaan tersebut merupakan pengakuan internasional terhadap inovasi yang dilakukan BTN dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam produk dan operasional bisnisnya.

    Dalam ajang tersebut, BTN menerima penghargaan sebagai Mortgage Product of the Year-ESG dan bank yang sangat diakui atas inisiatif ESG (Highly Acclaimed for Best ESG Initiative). BTN meraih kedua penghargaan tersebut karena dianggap memenuhi seluruh kriteria yang dinilai secara ketat oleh dewan juri.

    Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, kedua penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas seluruh upaya BTN sebagai bank yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip berbasis lingkungan hidup (environment), sosial (social), dan tata kelola yang baik (governance) atau ESG dalam seluruh aktivitas bisnisnya.

    “Penghargaan ini menjadi motivasi yang kuat bagi kami untuk terus mencetak milestone dalam bidang sustainability dan governance terutama dari sektor pembiayaan perumahan,” ujar Nixon di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

    Berdasarkan penilaian The Digital Banker, BTN meraih penghargaan Mortgage Product of the Year-ESG karena telah menjadi pionir dalam program Rumah Rendah Emisi  yang ditargetkan mencapai 150.000 unit pada 2029. Dalam prosesnya, BTN mendukung aktivitas ekonomi sirkular (circular economy) yang melibatkan para produsen material bahan bangunan yang ramah lingkungan, para pengembang perumahan, dan konsumen.

    Menurut lembaga tersebut, program Rumah Rendah Emisi menjadi bukti dedikasi BTN dalam mendukung pembangunan perumahan yang nyaman, modern, dan ramah lingkungan. Program tersebut juga menjadi wujud komitmen BTN dalam memitigasi dampak negatif dari perubahan iklim, sekaligus mempromosikan prinsip-prinsip keberlanjutan.

    Sementara itu, terkait penghargaan Best ESG Initiative, BTN dinilai mampu mengembangkan proses bisnis berkelanjutan yang bergerak secara harmonis dengan berbagai tujuan strategisnya sebagai sebuah korporasi. Menurut The Digital Banker, BTN mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan, tata kelola yang baik, serta pertimbangan terhadap dampak sosial ke dalam sebuah kerangka kerja ESG (ESG Framework).

    Secara khusus, BTN mengintegrasikan aspek-aspek keberagaman (diversity), kesetaraan (equity), dan inklusivitas (inclusivity) ke dalam kebijakan internalnya. Sebagai bukti konkret dalam ketiga aspek tersebut, BTN menargetkan untuk dapat meningkatkan proporsi perempuan di tingkat manajemen senior menjadi 20% pada 2024, serta proporsi karyawan dengan disabilitas menjadi 0,5% pada tahun yang sama.

    Nixon juga menambahkan, prinsip-prinsip ESG tertanam dalam strategi jangka panjang BTN. Di antaranya, tertuang dalam ESG Roadmap 2023-2028 yang telah dirancang BTN dalam rangka menjadi ESG Champion di industri perbankan Indonesia.

  • Bersama Tiga Menteri, Dirut BTN Paparkan Solusi Pencapaian Program Tiga Juta Rumah

    Bersama Tiga Menteri, Dirut BTN Paparkan Solusi Pencapaian Program Tiga Juta Rumah

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) bersama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memaparkan berbagai solusi untuk memacu realisasi program Tiga Juta Rumah di Indonesia di depan ratusan pengembang.

    Pada acara diskusi bertema Program 3 Juta Rumah Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat, dibahas beragam solusi dari permasalahan pemenuhan rumah rakyat, mulai dari penyediaan lahan, perizinan, hingga usulan mengenai relaksasi pajak properti untuk meringankan harga produksi properti, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.

    Dalam paparannya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya akan meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk di antaranya memperpanjang bebas pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi lima tahunan. Selain itu, kata Maruarar, pihaknya telah bersepakat dengan Kementerian Dalam Negeri untuk membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari Pemerintah Daerah untuk mengurangi harga jual rumah.

    “Jika pembagian tanah bisa gratis dan murah, lalu efisiensi bisa dilakukan, kemudahan perizinan juga terjadi, saya pikir program Tiga Juta Rumah ini bisa meningkatkan omzet para pengembang secara luar biasa. Tahun depan, saya berani bilang bahwa banyak perubahan yang akan menyangkut perumahan baik di sisi bisnis maupun sosialnya. Jadi, saya minta para pengembang untuk mempersiapkan diri baik-baik,” ujar Maruarar di Menara 1 BTN, Jakarta pada Jumat (8/11/2024).

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan rencananya dalam waktu dekat untuk menghapuskan retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) khusus untuk MBR. Terkait rencana penghapusan BPHTB untuk MBR, Tito mengatakan hal itu akan disosialisasikan bersama seluruh Pemerintah Daerah dan para pengembang di daerah.

    “Saya akan keluarkan surat edaran dalam waktu paling lama 10 hari agar retribusi PBG dihapus khusus untuk MBR, supaya tidak ada kerancuan. Kita akan mengundang seluruh Pemda, BTN, dan rekan-rekan perwakilan real estat bahwa program perumahan MBR ini telah diperintahkan oleh Presiden dan harus dilaksanakan oleh Maruarar. Kita minta Pemda untuk bangun gerakan kesetiakawanan sosial untuk membantu yang tidak mampu,” tutur Tito.

    Sementara itu, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid mengatakan, pihaknya akan meminta pengembang untuk membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum dan fasos) di proyek perumahan mereka, dan akan menerapkan denda berupa penyediaan rumah gratis bagi MBR bagi pengembang yang tidak taat.

    Secara khusus, Maruarar melanjutkan, pihaknya aktif berdiskusi dengan Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu terkait program tersebut. Merespon pernyataan tersebut, Nixon mengatakan bahwa pengurangan biaya dapat mencapai total 21 persen untuk Rumah MBR dan MBT yang terdiri dari pembebasan PPN, pemangkasan PPH dan penghapusan BPHTB akan mampu memicu permintaan akan perumahan karena harga jual rumah menjadi lebih murah.

    BTN Dukung Pembiayaan untuk MBR dan Sektor Informal

    Dalam acara diskusi tersebut, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN telah menyalurkan 5,5 juta KPR subsidi dan non subsidi baik melalui KPR Konvensional maupun pembiayaan syariah sejak 1976. Belakangan ini, kata Nixon, semakin banyak kaum milenial, perempuan, dan pekerja sektor informal yang membeli rumah pertama dengan KPR, sehingga prospek sektor perumahan Indonesia sangat prospektif di masa depan.

    “Terutama untuk pekerja sektor informal, dapat kita bayangkan jika tidak ada program rumah subsidi, mereka tidak bisa membeli rumah. Selain itu, Indonesia masih punya isu nasional yakni backlog kepemilikan rumah sebanyak 9,9 juta, dan lebih dari 50persen masyarakat miskin menghuni rumah tidak layak huni. Berdasarkan data dari PLN, angkanya sampai 24 juta rumah tidak layak huni,” papar Nixon.

    Kajian BTN menunjukkan, isu utama perumahan di daerah dari sisi demand di antaranya masih terkait dengan pendataan kebutuhan rumah dengan sistem ‘by name, by address’, serta tumpang tindih peraturan terkait kewenangan penyelenggaraan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sedangkan di sisi supply, BTN melihat masih belum adanya sinkronisasi perencanaan tata ruang antara daerah dan pusat.

    Sebab itu, kata Nixon, BTN terus memberikan masukan kepada pemerintah agar program rumah rakyat bisa terealisasi secara jangka panjang, karena karena sektor perumahan memiliki multiplier effect atau dampak turunan terhadap 185 subsektor lainnya yang mayoritas bersifat padat karya.

    Tidak kalah pentingnya, pembangunan sektor perumahan secara masif akan menciptakan lapangan kerja. Berdasarkan perhitungan BTN, setiap pembangunan satu rumah dapat menyerap lima tenaga kerja, sehingga pembangunan 100.000 rumah akan menyerap 500.000 tenaga kerja per tahunnya.

  • Sederet Solusi Sukseskan Program 3 Juta Rumah, Apa Saja? – Page 3

    Sederet Solusi Sukseskan Program 3 Juta Rumah, Apa Saja? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Untuk mendukung program Tiga Juta Rumah di Indonesia, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) memaparkan berbagai solusi strategis di hadapan ratusan pengembang.

    Dalam diskusi bertema Program 3 Juta Rumah Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat, para pejabat dan pemimpin BTN membahas solusi untuk mengatasi berbagai kendala dalam pemenuhan kebutuhan rumah rakyat.

    Solusi tersebut mencakup penyediaan lahan, kemudahan perizinan, hingga usulan relaksasi pajak properti guna menurunkan harga rumah agar lebih terjangkau bagi masyarakat.

    Dukungan dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa pihaknya akan meminta Menteri Keuangan memperpanjang pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga lima tahun.

    Selain itu, Kementerian Perumahan juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mengusulkan pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari pemerintah daerah demi menurunkan harga rumah.

    “Kami percaya bahwa penyediaan tanah yang lebih murah, efisiensi biaya, dan kemudahan izin dapat meningkatkan omzet pengembang dan menjadikan program Tiga Juta Rumah lebih sukses,” ujar Maruarar di Menara BTN, Jakarta, ditulis, Minggu (10/11/2024).

    Langkah Menteri Dalam Negeri untuk Meringankan Beban MBR

    Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan rencana untuk menghapus retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) khusus bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hal ini akan disosialisasikan kepada seluruh pemerintah daerah agar mereka dapat turut mendukung program tersebut.

    “Saya akan keluarkan surat edaran agar retribusi PBG dihapus untuk MBR, sesuai arahan Presiden untuk membantu masyarakat kurang mampu,” kata Tito.