Bulog Proyeksi Serap Beras Capai 1 Juta Ton saat Panen Akhir Tahun

Bulog Proyeksi Serap Beras Capai 1 Juta Ton saat Panen Akhir Tahun

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog memproyeksikan serapan beras dapat mencapai 1 juta ton pada musim panen yang diperkirakan berlangsung pada November 2025 atau 2 bulan ke depan.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan hingga saat ini, cadangan beras pemerintah di gudang Bulog telah mencapai 3,9 juta ton.

Jumlah tersebut akan disalurkan pemerintah melalui program penyaluran dan operasi pasar, salah satunya gerakan pangan murah di berbagai daerah.

“Harapannya yang ini keluar [disalurkan], nanti panen 2 bulan lagi kita sudah bisa menyerap lagi. Serapan ke depan ini estimasinya sekitar 1 juta ton,” kata Rizal kepada wartawan di Kantor Perum Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (2/9/2025).

Dia menjelaskan, pemerintah tengah berupaya melakukan stabilisasi harga beras, khususnya di 214 kabupaten/kota yang masih memiliki rerata harga beras di atas harga eceran tertinggi (HET) saat ini.

Rizal menjelaskan, dalam gerakan pangan murah yang digelar secara serentak beberapa hari lalu, pihaknya mengalokasikan sekitar 7 ton beras untuk satu kecamatan di tiap kabupaten/kota.

Menurutnya, stok beras yang dimiliki Bulog saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui program tersebut.

“Tadi baru dirapatkan dengan Pak Mentan dan Pak Sekjen Mendagri untuk menindaklanjuti [penyaluran beras] di 214 kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan harga, itu cukup banyak. Jadi stok cukup, bahkan lebih,” ujar pensiunan TNI berpangkat mayor jenderal ini.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa stok beras nasional masih sangat aman hingga akhir tahun 2025.

Pemerintah, kata Amran, tengah mempercepat optimalisasi lahan dan program cetak sawah untuk memastikan kemandirian pangan yang berkelanjutan.

“Kalau cetak sawah selesai secara bertahap selama 3 tahun berturut-turut, ini akan membuat swasembada ke depan sustain, berkelanjutan,” ujar Amran usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto, Senin (25/8/2025).