Jakarta, CNBC Indonesia – Bulan terlihat sama setiap malam hari ketika kita lihat dari Bumi. Namun, ternyata satelit alami Bumi itu perlahan menjauh dari planet yang kita huni.
Hal ini mengubah semua yang manusia pikir tahu tentang hubungan Bumi dengan Bulan. Pergeseran ini juga berdampak nyata pada panjang hari di planet kita, meskipun dengan kecepatan yang sangat lambat.
Para ilmuwan mengatakan bahwa Bulan perlahan-lahan bergerak menjauh dari Bumi sebanyak 3,82 cm per tahun.
Selama jutaan tahun, pergerakan itu memperpanjang rata-rata hari di Bumi. Para peneliti di University of Wisconsin-Madison meneliti formasi batuan yang berusia 90 juta tahun untuk menganalisis interaksi Bumi-Bulan 1,4 miliar tahun yang lalu.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa dalam 200 juta tahun, hari di Bumi akan berlangsung selama 25 jam, demikian dikutip dari The Economic Times, Kamis (5/12/2024).
Stephen Meyers, seorang profesor geosains di University of Wisconsin-Madison, menjelaskan bahwa bulan yang bergerak menjauh akan berdampak signifikan pada struktur geologi bumi.
Meskipun masih banyak hal yang perlu diketahui tentang bulan, tetapi memang benar bahwa posisi bulan di luar angkasa memiliki arti penting bagi kehidupan dan lingkungan sekitar. Sangat sedikit yang manusia ketahui tentang bulan yang bergerak menjauh dapat menjadi indikasi sebuah kabar buruk.
Program antariksa China telah menemukan struktur yang tidak diketahui yang tersembunyi di bawah permukaan Bulan, sebuah rahasia yang tersisa dari miliaran tahun lalu yang sekarang membantu para ilmuwan untuk mencari tahu seperti apa Bulan di masa lalu.
Pergerakan Bulan yang menjauh dari Bumi secara bertahap memiliki dampak yang luas bagi planet kita dan masa depannya.
Panjang hari yang terus bertambah, meskipun terjadi dalam kecepatan yang sangat lambat, membuktikan sifat dinamis dari hubungan Bumi-Bulan.
Penelitian terbaru dari China ini memberikan informasi mengenai sejarah geologi dan masa depan planet kita sehubungan dengan satelit alaminya.
(dem/dem)