Blitar (beritajatim.com) – Di Tengah keterbatasan gerak, narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 B Blitar menolak menyerah untuk tidak berkarya. Dengan memanfaatkan lahan sempit para narapidana tersebut kini justru sukses bertani.
Dari lahan 400 meter persegi yang ada bagian gang Lapas Kelas 2 B Blitar, para narapidana tersebut mampu menghasilkan 3 kuintal sawi untuk sekali panen. Selain itu para narapidana tersebut juga mampu mengelola sawah yang merupakan milik Lapas Kelas 2 B Blitar.
Total hasil panen padi yang dikelola narapidana bersama warga sekitar itu pun mampu mencapai 1 ton gabah. Ini menunjukkan bahwa para narapidana bisa berkarya dan mampu mendukung program pemerintah soal ketahanan pangan.
“Adapun panen ini untuk mewujudkan ketahanan pangan sesuai dengan perintah presiden dan menteri dengan akselerasinya jadi setiap lahan yang dibiarkan harus kita manfaatkan,” kata Kepala Lapas Kelas 2 B Blitar, Romi Novitrion, Kamis (22/05/2025).
Hasil panen padi dan sawi dari para narapidana ini pun akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Lapas Kelas 2 B Blitar. Selain itu sisa hasil panen akan dijual untuk membantu pemenuhan kebutuhan beras dan sayuran masyarakat Kota Blitar.
“Jadi sesuai dengan perintah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) hasil dari warga binaan seperti sawi ini 5 persen harus masuk ke dapur,” imbuhnya.
Selain sektor pertanian, para narapidana ini juga melakukan pembudidayaan ikan nila dan lele. Total ada sekitar 2 ribu ekor ikan nila dan lele yang diternakkan oleh narapidana. Hasilnya nanti tentu akan digunakan untuk pemenuhan makan narapidana serta dijual.
“Nanti hasil ikan nila dan lele itu akan kita kirim ke dapur,” tegasnya. (owi/ian)
