FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) awal tahun ini mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial terkait angka belanja masyarakat.
Pemerintah mengumumkan pembaruan garis kemiskinan yang lebih tinggi berkisar Rp 595 ribu atau Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu perhari.
Hal ini mendapat respon dari Hilmi Firdausi dalam unggahannya di X. Dia menyoroti keputusan pemerintah tersebut.
“BPS menyatakan pengeluaran Rp 20.000 bukan termasuk golongan orang miskin,” katanya dikutip X Jumat (4/4/2025).
Dirinya seolah menyindiri keputusan tersebut. Apalagi realitanya uang tersebut cukup kecil untuk membelanjakan kebutuhan sehari-hari.
“Maasya Allah, begitu qonaahnya rakyat Indonesia, cukup dgn 20 ribu saja, bisa dinilai hidup layak dan bukan termasuk orang miskin di negeri ini ,” sambungnya.
Tidak sedikit netizen yang turut memberikan respon nyinyir terkait pengumuman tersebut.
“Sudah berkurang lagi kan pembagian zakat utk golongan miskin, jadinya bisa dipakai utk apa tu gitu,” kata netizen.
“Iya ustadz sarapan kopi pahit tambah Energen, makan siang mie Gelas 2 bungkus dan makan Malam Supermi sama nasi putih setengah centong sepertinya cukup 20 ribu,” kata lainnya. (Elva/Fajar).