Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

BP Batam Kaji Pinjam Dana Korsel untuk Bangun Waduk Baru

BP Batam Kaji Pinjam Dana Korsel untuk Bangun Waduk Baru

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengusahaan Batam atau BP Batam tengah berencana membangun waduk baru di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Waduk ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku di kawasan tersebut, seiring meningkatnya investasi yang masuk.

Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam Fesly Abadi Paranoan menyampaikan, rencana investasi pembangunan Waduk Laut Galang-Galang Baru diperkirakan mencapai Rp3,4 triliun. Lantaran, anggaran BP Batam yang terbatas, pihaknya tengah melakukan penjajakan untuk mendapat bantuan pinjaman dari Korea Selatan.

“Jadi nanti ada loan dari Korea karena memang kapasitas fiskalnya BP Batam sangat terbatas sehingga kita harus cari sumber-sumber pembiayaan yang lain,” kata Fesly dalam media gathering: Batam Kota Baru Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2024).

Fesly menyebut, Waduk Laut Galang-Galang Baru direncanakan memiliki kapasitas 2.600 liter per detik. Waduk ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan Pulau Rempang dan Pulau Galang.

Lebih lanjut, Fesly mengatakan bahwa kebutuhan investasi yang masuk ke Batam saat ini menuntut adanya ketersediaan air yang lebih besar dan lebih banyak.

Dalam paparan yang disampaikan Fesly, kebutuhan air baku di wilayah Batam diproyeksikan sebesar 5.035 liter per detik pada 2030 sehingga diperlukan penambahan air baku.

Adapun, total ketersediaan air baku eksisting di wilayah Batam adalah 4.420 liter per detik yang terdiri dari Waduk Sei Harapan 210 liter per detik, Waduk Sei Nongsa 60 liter per detik, Waduk Sei Ladi 240 liter per detik, Waduk Muka Kuning 310 liter per detik, Waduk Duriangkang 3.000 liter per detik, dan Waduk Tembesi 600 liter per detik.

Untuk itu, diperlukan sejumlah strategi penyediaan air baku. Selain pembangunan waduk baru seperti Waduk Laut Galang-Galang Baru dan Waduk Piayu, BP Batam juga berencana untuk melakukan pemulihan dan optimalisasi kapasitas waduk-waduk eksisting dan pemanfaatan air laut menjadi air tawar melalui proses desalinasi.

Kemudian, pemanfaatan embung-embung atau pond, serta daur ulang air buangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

“Terkait dengan desalinasi, bagaimana mengolah air laut menjadi air baku, sudah ada beberapa tempat yang sudah kita tentukan dan prosesnya saat ini kita lagi menjajaki untuk mencari investornya untuk berinvestasi di teknologi ini,” pungkasnya.