Bos Danantara Bongkar BUMN Besar Suka Percantik Laporan Keuangan – Page 3

Bos Danantara Bongkar BUMN Besar Suka Percantik Laporan Keuangan – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – CEO Danantara Rosan Roeslani melarang perusahaan-perusahaan BUMN untuk memanipulasi laporan keuangan. Lantaran, ia menemukan adanya sejumlah BUMN besar yang kerap mempercantik laporan keuangan. 

“Tahun depan saya akan melakukan koreksi beberapa buku perusahaan BUMN, termasuk yang besar-besar, karena laporannya tidak sesuai dan tidak benar,” kata Rosan dalam acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (20/10/2025).

“Karena saya bilang, di bawah Danantara, di bawah pimpinan saya, tidak ada lagi di BUMN yang melakukan hal-hal mempercantik buku atau kelihatan profitnya gede, tapi bagi dividen mesti pinjam duit dulu,” tegasnya. 

Menurut dia, permintaan itu selaras dengan kebijakan penghapusan bonus pembagian laba, atau tantiem bagi komisaris BUMN. Rosan menduga adanya aksi licik dari beberapa komisaris BUMN, untuk mempercantik laporan keuangan perusahaan agar turut mengantongi tantiem. 

“Karena kalau kita lihat normalnya di negara-negara lain, itu tidak ada komisaris atau istilahnya non-executive director itu dapat bonus, itu tidak ada. Karena kenapa? Karena mereka mendapatkan fixed salary yang baik,” dia menambahkan.

“Fungsinya pengawasan. Yang ada yang kami lihat dulu-dulu, komisaris ikut mendorong supaya profitnya tinggi, tapi dengan cara apa? Dengan istilahnya mempercantik buku. Istilahnya laporan keuangannya dibedakin supaya lebih cantik, malah kadang-kadang berani melakukan fraud,” ungkapnya.

Evaluasi Penuh Utang Whoosh

Masih dalam skema pengawasan BUMN, Rosan Roeslani selaku bos Danantara bakal melakukan evaluasi proyek Kereta Cepat Whoosh secara menyeluruh, tidak hanya berfokus dari sisi utang saja. Danantara saat ini tengah melakukan pengkajian opsi untuk penyelesaian proyek milik konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tersebut.