Jakarta –
Pemerintah Bolivia menetapkan keadaan darurat untuk menanggulangi bencana banjir yang disebabkan oleh hujan deras, yang menyebabkan 51 kematian sejak November lalu.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/3/2025), Presiden Luis Arce mengatakan sekitar 380.000 keluarga telah terkena dampak bencana banjir di sembilan wilayah Bolivia.
Keadaan darurat akan memungkinkan pemerintah untuk memobilisasi lebih banyak personel darurat untuk operasi penyelamatan, dan untuk mempercepat pembelian peralatan.
Musim hujan Bolivia berlangsung dari November hingga April, dan tahun lalu telah menelan 55 korban jiwa.
Aliansi untuk Adaptasi Air Global, sebuah LSM yang memberikan nasihat tentang kebijakan, mengatakan dalam sebuah laporan tahun lalu, bahwa “perubahan iklim memperparah kerentanan air Bolivia… meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan kekeringan dan banjir.”
Negara ini juga tengah berjuang melawan krisis kekurangan bahan bakar dan telah mengalami kemerosotan ekonomi yang parah sejak tahun 2023.
Lihat juga Video: 37 Orang Tewas Akibat 2 Bus Tabrakan di Bolivia
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini