Ngawi (beritajatim.com) – Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dilaporkan hanyut terseret derasnya arus Sungai Bengawan Madiun di Desa Purwosari, Keadungan, Ngawi, Jawa Timur pada Sabtu (12/4/2025) siang sekitar pukul 12.00 WIB.
Korban berinisial RD, siswa kelas 7 SMP Negeri Kwadungan, dikabarkan hanyut saat mandi bersama tiga temannya di sungai yang berada tepat di belakang rumahnya. Kejadian ini sontak membuat ibu korban, Sri Hartini (40), menangis histeris begitu mengetahui kabar musibah tersebut.
“Ibu korban terus menangis sambil berharap anak bungsunya dapat segera ditemukan,” ujar salah satu warga yang menyaksikan suasana pilu tersebut.
Sri Hartini, seorang ibu rumah tangga dan istri dari Sukarno (48), pertama kali mengetahui kabar musibah dari ketiga teman anaknya yang panik dan berlari ke rumah korban untuk meminta pertolongan. Jarak antara rumah korban dan lokasi kejadian diketahui hanya sekitar 100 meter.
Sukarno, ayah korban, langsung menuju sungai untuk melakukan pencarian dengan cara menyelam, namun tidak membuahkan hasil. Kondisi sungai yang memiliki kedalaman hingga lima meter serta arus yang deras menyulitkan proses pencarian.
“Itu tadi mandi bersama teman-temannya terus hanyut. Temannya panik, ngasih tahu ke orang tuanya. Lantas bapak korban mencari ke sungai dengan cara menyelam, namun tak ditemukan hingga sekarang,” ungkap Mujiono, warga sekitar.
Kepala Desa Purwosari, Suyono, juga membenarkan kejadian tersebut. “Mandi bersama tiga temannya terus tidak bisa berenang dan hanyut. Kedalaman sampai lima meter. Pencarian terus dilakukan hingga sekarang,” jelasnya.
Pihak kepolisian setempat yang menerima laporan segera menuju lokasi kejadian. “Kita dapat laporan, datangi lokasi, ditemukan kaos korban di pinggir sungai. Diduga korban hanyut saat mandi bersama temannya. Pencarian terus dilakukan,” ujar Aipda Sutrisno, petugas Polsek Kwadungan yang juga Bhabinkamtibmas Desa Purwosari.
Hingga saat ini, upaya pencarian korban masih dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari warga, TNI, Polri, BPBD, Damkar, serta sejumlah relawan. Namun, pencarian terkendala oleh derasnya arus Sungai Bengawan Madiun.
Masyarakat berharap korban segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi musibah ini. [fiq/kun]
