Tulungagung (beritajatim.com) – Seorang bocah 10 tahun di Kabupaten Tulungagung meninggal dunia di sebuah kubangan air dekat Sungai Brantas, Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan. Kordan diketahui berinisial DKP (10) warga setempat. Warga yang melihat korban mengambang berusaha melakukan evakuasi. Tidak ditemukan adanya luka-luka pada tubuh korban. Diduga kuat korban tenggelam karena tidak bisa berengan di kubangan air tersebut.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto mengatakan korban awalnya pergi bermain sepeda bersama seorang temannya. Mereka kemudian mengendarai sepeda di sekitar Sungai Brantas. Saat tiba di lokasi kejadian mereka bermain air. Tak puas hanya bermain air mereka mencoba masuk ke dalam kubangan. Namun kubangan tersebut cukup dalam sehingga kaki mereka tidak sampai ke dasar. “Korban awalnya bermain bersama temannya di sekitar sungai. Mereka kemudian masuk ke kubangan air sedalam sekitar 1,5 meter. Karena kedalaman tidak terjangkau, korban tenggelam dan tidak dapat diselamatkan,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).
Melihat hal tersebut, teman korban berteriak minta tolong. Tak lama kemudian terdapat warga yang mendengar dan mendatangi lokasi kejadian. Namun karena kubangan terlalu dalam warga tersebut berusaha mengevakuasi korban mengenakan galah bambu. Beberapa warga yang mendengar teriakan juga datang dan mereka berenang mengevakuasi tubuh korban yang sudah mengambang. “Korban dievakuasi oleh warga yang berenang dan membawa jenazah korban ke tepi,” tuturnya.
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke pihak berwajib. Polisi yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP. Mereka juga melakukan pemeriksaan terhadap korban. Hasilnya tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenazah kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. “Hasil visum luar menunjukkan korban meninggal akibat tenggelam. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” pungkasnya. [nm/aje]
