BNPB: Banjir Landa 15 Desa di Ngawi

BNPB: Banjir Landa 15 Desa di Ngawi

Jakarta (beritajatim.com) – Hujan deras akibat cuaca ekstrem yang berlangsung selama beberapa hari mengakibatkan banjir di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.

Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Bengawan Madiun sejak Jumat (28/3/2025) menyebabkan banjir di sejumlah desa.

“Air mulai meluap pada pukul 04.50 WIB, menggenangi jalan-jalan di beberapa kecamatan, terutama di bantaran Bengawan Madiun. Sebanyak lima kecamatan dengan total 15 desa terdampak oleh bencana ini,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Senin (31/3/2025) petang.

Dia memaparkan, banjir melanda Kecamatan Kwadungan (Ds. Simo, Sumengko, Purwosari, Tirak, Dinden, Warukkalong, dan Kendung), Kecamatan Pangkur (Ds. Waruk Tengah, Pleset, Gandri, dan Ngompro), Kecamatan Ngawi (Ds. Mangunharjo), Kecamatan Padas (Ds. Bendo dan Banjaransari), serta Kecamatan Geneng (Ds. Kersikan).

Sebanyak 764 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat bencana ini, dengan rincian tertinggi di Desa Sumengko sebanyak 330 KK.

“Selain itu, banjir juga menyebabkan kerugian materiil berupa 764 unit rumah terdampak dan sekitar 93 hektar sawah terendam dengan tinggi muka air (TMA) berkisar antara 20 hingga 40 cm,” katanya.

Dalam merespons kejadian ini, lanjut Muhari, BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Ngawi segera melakukan assessment dan koordinasi dengan perangkat desa setempat, serta memantau ketinggian air. Berbagai unsur terlibat dalam upaya penanganan bencana ini, termasuk TNI, POLRI, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD, serta berbagai organisasi SAR dan relawan masyarakat.

Perkembangan pada Minggu (30/3/2025), kondisi air mulai surut. Namun, beberapa wilayah seperti jalan raya di Desa Dinden dan Desa Kendung masih tergenang akibat permukaan tanah yang rendah serta drainase yang kurang lancar.

“Saat ini, tinggi muka air di daerah tersebut tercatat antara 10 hingga 15 cm,” ujar Muhari. (hen/ted)