BMW X5 Bertenaga Hidrogen Versi Produksi Dipastikan Meluncur pada 2028

BMW X5 Bertenaga Hidrogen Versi Produksi Dipastikan Meluncur pada 2028

JAKARTA – Kerja sama antara dua pabrikan besar dunia Toyota dan BMW dalam pengembangan teknologi hidrogen telah dimulai sejak Desember 2011. Kedua perusahaan menandatangani perjanjian untuk menjalin hubungan kerja sama jangka menengah hingga panjang dalam teknologi lingkungan. Kerangka kerja sama ini mencakup berbagai bidang, termasuk sel bahan bakar (hidrogen), teknologi mobil sport, dan teknologi ringan.

Kerja sama ini pun berlanjut saat BMW merilis BMW iX5 Hydrogen pada 2023 adalah kendaraan uji coba yang mewakili evolusi signifikan dalam strategi hidrogen BMW.

BMW iX5 Hydrogen yang menjalani uji coba di Uni Emirat Arab. (Dok. BMW Group)]

Kini, BMW memberikan kabar terbaru mengenai rencananya untuk memulai penjualan versi bertenaga hidrogen dari SUV X5. Raksasa otomotif asal Jerman ini sedang mempersiapkan produksi sistem sel bahan bakar generasi ketiga yang dikembangkan melalui kemitraan strategis dengan Toyota.

Dilaporkan Autocar, Selasa, 2 September, model baru FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) ini dijadwalkan meluncur pada tahun 2028. Ini akan dijual bersamaan dengan versi bensin, diesel, plug-in hybrid (PHEV), dan listrik murni dari X5, yang akan memasuki generasi kelima tahun depan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi BMW untuk memiliki pilihan drivetrain paling beragam dan terelektrifikasi dalam sejarahnya.

Versi hidrogen ini dibangun di atas fondasi teknis iX5 Hydrogen yang sudah ada. Sejak tahun 2023, iX5 Hydrogen telah digunakan secara eksklusif sebagai kendaraan uji dan pengembangan internal BMW. Kini, model baru ini akan menjadi mobil bertenaga hidrogen pertama dari BMW yang dijual secara komersial, meskipun penjualannya akan terbatas pada pasar global tertentu yang memiliki infrastruktur pengisian bahan bakar yang memadai.

“Peluncuran model produksi sel bahan bakar pertama akan menambah sistem penggerak efisien lainnya ke dalam portofolio produk kami,” tegas Joachim Post, anggota dewan pengembangan BMW.

BMW menyebutkan bahwa sistem sel bahan bakar hidrogen generasi ketiga ini merupakan kemajuan rekayasa yang signifikan. Dibandingkan dengan iX5 Hydrogen, sistem baru ini 25 persen lebih kecil, tetapi menawarkan kepadatan daya yang lebih besar dan integrasi yang lebih baik ke berbagai platform, termasuk Cluster Architecture (CLAR) milik X5.

“Sistem baru ini juga akan digunakan pada model hidrogen masa depan lainnya, menjanjikan “jangkauan yang lebih baik, output lebih tinggi, dan efisiensi yang jauh lebih besar,” tambah Post.

Produksi sel bahan bakar X5 Hidrogen akan dilakukan di pabrik BMW Group di Steyr, Austria, di mana jalur produksi dan fasilitas pengujian baru sedang dibangun. Komponen tambahan, seperti unit kontrol tegangan tinggi khusus hidrogen yang dikenal sebagai BMW Energy Master, akan diproduksi di fasilitas Landshut di Jerman.

Secara visual, X5 generasi G65 yang akan datang juga akan membawa perubahan signifikan. Prototipe terbaru menunjukkan bahwa mobil ini akan mengadopsi elemen styling utama dari iX3 generasi kedua, yang merupakan model pertama BMW berbasis platform Neue Klasse dan dijadwalkan untuk dijual di Inggris pada tahun 2026.

Di bagian interior, BMW akan mengganti panel instrumen tradisional dengan sistem tampilan proyektor panoramik dan layar lebar sentral 17.9 inci. Kontrol putar iDrive yang telah lama digunakan juga akan dihilangkan, dengan model-model masa depan akan sepenuhnya mengandalkan input suara dan sentuhan.