Jakarta –
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan musim dan cuaca selama periode liburan Natal dan tahun baru 2025. Dwikorita mewanti-wanti skenario terburuk banjir besar Jakarta yang pernah terjadi saat tahun baru 2020 bisa terjadi lagi.
Hal itu disampaikan Dwikorita dalam rapat bersama Komisi V DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Dwikorita mulanya menjelaskan saat ini wilayah Sumatera dan Jawa memasuki musim hujan dan menuju puncak musim hujan pada akhir Desember.
“Saat ini kita sedang memasuki musim hujan dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah itu mengalami puncak musin hujan di bulan Januari,” ujar Dwikorita.
Dwikorita menjelaskan musim hujan saat ini disertai fenomena La Nina yang membuat curah hujan meningkat hingga 20% dari normalnya. Dengan begitu, kata dia, periode akhir tahun hingga awal tahun 2025 akan terjadi dua fenomena sekaligus, yakni puncak musim hujan dan La Nina tersebut.
“Dan musim hujan ini disertai dengan terjadinya La Nina lemah yang berdampak pada peningkatan curah hujan dipresdiksi mencapai 20% dari normalnya. Jadi tadi kondisi normal menuju puncak selama Januari, kemudian bersamaan dengan potensi penambahan 20% curah hujan akibat terjadinya La Nina lemah. Itu dua fenomena,” kata dia.
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan fenomena itu bisa berdampak pada skenario terburuk curah hujan yang ekstrem hingga banjir bandang seperti yang pernah terjadi di Jabodetabek pada tahun baru 2020. Sementara, kata dia, skenario paling ringan yang diprediksi ialah seruak angin lebih kencang dari normalnya.
“Skenario teringan, yang terjadi sekitar 2 tahun lalu saat penyeberangan Merak di Bakauheni. Tiba-tiba kapal yang sudah parkir oleng, sementara masih ada yang menyeberang, jadi waktu itu satu truk masuk ke laut, satu mobil masuk ke laut,” katanya.
(fca/maa)