BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jabodetabek Sepekan ke Depan

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jabodetabek Sepekan ke Depan

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jabodetabek Sepekan ke Depan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG
) memperingatkan bahwa
cuaca ekstrem
masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah sepekan ke depan, termasuk Jabodetabek.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, intensitas hujan lebat tercatat lebih dari 100 mm per hari, bahkan mencapai 150 mm per hari di daerah Puncak, Jawa Barat.
“Pada sepekan ke depan, BMKG mewaspadai cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa bagian barat dan tengah, termasuk Jabodetabek, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, termasuk Mataram; Maluku bagian tengah, serta Papua bagian tengah dan utara,” kata Dwikorita dalam siaran pers, Selasa (8/7/2025).
Dwikorita menjelaskan, hujan dengan intensitas lebih dari 100 mm per hari (lebat hingga sangat lebat) terjadi di wilayah Bogor, Mataram, dan sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan pada Sabtu (5/7/2025) lalu.
Hujan ekstrem tersebut berdampak pada banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.
“Hujan lebat juga terjadi di wilayah Tangerang dan Jakarta Timur yang mengakibatkan genangan, kerusakan infrastruktur, dan gangguan aktivitas masyarakat,” paparnya.
Begitu pula pada Minggu (7/7/2025), hujan kembali terjadi secara luas di wilayah Jakarta dan sekitarnya, terutama Tangerang, yang menyebabkan genangan air, antrean lalu lintas, serta peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.
“Kemudian, periode 10-12 Juli 2025, potensi hujan signifikan diperkirakan akan bergeser ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur seiring dengan pergeseran gangguan atmosfer dan distribusi kelembapan tropis,” tutur Dwikorita.
Sementara itu, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Tri Handoko Seto menjelaskan, BMKG berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD, operator transportasi, dan pihak lain sebagai tindak lanjut atas kondisi ini.
BMKG bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang berdampak pada masyarakat.
Operasi Modifikasi Cuaca di DKI Jakarta dan Jawa Barat dilaksanakan mulai hari ini dan direncanakan sampai tanggal 11.
“Tentu nanti kami akan lihat perkembangan cuacanya. Kami terus berkoordinasi dengan Pemda dan BNPB sebagai pihak yang menyediakan anggaran,” jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta bersiaga terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Masyarakat diminta mewaspadai risiko bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, serta gangguan transportasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.